BAPAK KOS YANG KEKAR DAN MACO
Hey All, namaku Ririn, aku akan berbagi cerita Hot tentang pengalama sex pribadiku yang menghilangkan keperawanaku 3 bulan yang lalu. Cerita sexku ini tentunya akan membuat kalian semua terangsang, hhe. Aku adalah seorang mahasiswa tingkat 6 dan usiaku kini baru 21 tahun. Begini awal mula cerita sex ini.
Pada Pagi itu kulihat Om Surya ( bapak Kostku) sedang memangkas dan merapikan tanaman yang ada pada samping rumahnya. Saat itu Om Surya memangkas daun-daun yang tumbuh tidak beraturan dengan gunting tamannya pada sama taman saming kamarku. Karena kebetulan kamarku berseblahan dengan taman Om surya, secara diam-diam aku menatap wajahnya dari balik jendela kamarku yang berkaca gelap.
Om Surya ini sudah lumayan berumur sih, jika kuperkirakan dia sudah berusia 46 tahunan lah. Diuusianya yang sudah segitu, Om surya tubuhnya masih terlihat kencang dan kekar. Ditambah lagi wajahnya juga masih terlihat segar dan cukup tampan. Pada hari itu aku memang tidak kuliah, karena aku sedang tidak enak badan selama 3 hari ini.
Yang kulakukan selama sakit itu hanyalah tidur di kamar kostku saja. Jendela kamarku yang berkaca gelap dan menghadap ke taman samping rumah itu membuatku merasa nyaman dan sejuk jika melihat keindahan tanaman. Apalagi pagi itu ada seorang laki-laki setengah baya yang sejak pertama tinggal di kostnya sudah aku kagumi.
Sebenarnya aku sudah mempunyai kekasih yang selalu rajin mengunjungiku pada di malam minggu, namun entah mengapa aku bisa menyukai laki-laki yang jauh di atas umurku. Pagi itu dari balik jendela kamarku aku terus memandangi Om Surya. Namun tiba-tiba saat itu Om Surya memandang ke arahku, dan jantungku-pun berdetak dengan kerasnya.
Wah aku ketahuan nih, ucapku dalam hati. Oh iya aku lupa mana bisa dia meleihatku dari luar sana, kan kaca jendelaku bisa melihat dari dalam namun dari luar tidak bisa terlihat, hhe… Syukurlah aman. Pagi hari itu Om Surya mengenakan celana pendek dan kaos singlet, saat itu lengannya terlihat berotot dan masih kencang sekali, hal itu membuatku semakin gemas saja.
Pada waktu itu jam menunjukan pukul 09:00 pagi, teman-teman kostku tentunya sudah berangkat kuliah semua, temasuk juga Tante Linda istri Om surya. Istri Om Surya ini adalah seorag manager pada perusahaan perbankan terbesar dinegara kita ini. Om Surya yang 3 bulan terakhir ini telah terkena PHK karena pengurangan karyawan dari perusahaannya, menurut kabar angina dia mendapat pesangon yang cukup besar dari perusahaanya.
Hal itu membiat OM Surya lebih sering berada di rumah. Bahkan hampir setiap hari Om Surya menyempatkan diri untuk menyiapkan sarapan pagi semua anak-anak kost-nya. Baik sekalikan bapak kostku ini para pembaca ?? hhe. Hampir setiap pagi sejak dia terkena PHK dia menyiapkan sarapan pagi untuk kami, walapun sarapan itu hanya roti dan selai disertai susu panas saja.
Namun lumayanlah, hhe. Om surya ini mempunyai 2 anak yang sudah duduk dibangku kuliah, namun kedua anaknya kuliah di luar kota. Kami anak kost yang terdiri dari 6 orang mahasiswi sangat akrab dengan induk semang. Mereka memperlakukan kami seperti anaknya. Walaupun biaya indekost-nya tidak terbilang murah, tetapi kami menyukainya karena kami seperti di rumah sendiri.
Om Surya telah selesai mengurus tamannya, dia segera hilang dari pemandanganku. Seandainya dia ke kamarku dan mau memijitku, aku pasti akan senang, aku lebih membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari obat-obatan. Biasanya ibuku yang yang mengurusku dari dibuatkan bubur sampai memijit-mijit badanku. Andaikan Om Surya yang melakukannya, Kupejamkan mataku, sembari kunikmati lamunanku.
Ditengah lamunanku tiba-tiba terdengar suara siulan dan suara air dari kamar mandi. Pasti Om Surya sedang mandi, kubayangkan tubuhnya tanpa baju di kamar mandi, lamunanku berkembang menjadi makin hangat, hatiku hangat, kupejamkan mataku ketika aku diciumnya dalam lamunan, oh indahnya.
Lamunanku terhenti ketika tiba-tiba ada suara ketukan di pintu kamarku, segera kutarik selimut yang sudah terserak di sampingku.
“ Masuk aja pintu nggk dikunci !!! ,” Ujarku.
Tidak lama kemudian terlihatlah sesosok lelaki syang ternyata itu adalah Om Surya, dan sudah berada di ambang pintu masih mengenakan baju mandi. Saat itu kulihat senyumnya mengambang,
“ Bagaimana Ririn ? Ada kemajuan ? ,” tanyanya padaku.
Kemudian dia duduk di pinggir ranjangku, tangannya diulurkan ke arah keningku. Aku hanya mengangguk lemah. Walaupun jantungku berdetak keras, aku mencoba membalas senyumnya. Kemudian tangannya beralih memegang tangan kiriku dan mulai memijit-mijit,lalu,
“ Ririn mau dibuatkan susu panas ? ,” tanyanya.
“ Terima kasih Om, Ririn sudah sarapan tadi ,” jawabku.
“ Enak dipijit seperti ini? ,”tanyanya sembari memijit.
Saat itu aku hanya mengangguk dan Om Surya masih memijit dari tangan yang kiri kemudian beralih ke tangan kanan, kemudian ke pundakku. Ketika pijitannya berpindah ke kakiku aku masih diam saja, karena aku menyukai pijitannya yang lembut, disamping menimbulkan rasa nyaman juga menaikkan birahiku.
Disingkirkannya selimut yang membungkus kakiku, sehingga betis dan pahaku yang kuning langsat terbuka, bahkan ternyata dasterku yang tipis agak terangkat ke atas mendekati pangkal paha, aku tidak mencoba membetulkannya, aku pura-pura tidak tahu,
“ Wah…… kakimu mulus sekali ya Rin,” pujinya.
“ Bisa aja deh Om ini, kan kulit Tante lebih mulus lagi ,” jawabku.
Tangannya masih memijit kakiku dari bawah ke atas berulang-ulang. Lama-lama kurasakan tangannya tidak lagi memijit tetapi mengelus dan mengusap pahaku, aku diam saja, aku menikmatinya, birahiku makin lama makin bangkit,
“ Rin, Om jadi terangsang deh gara-gara lihat paha kamu, gimana nih Rin ? ,” katanya lirih dengan muka santai.
“ Wah… ???? Jangan aneh deh Om, nanti kalau ketahuan tante dan tante marah gimana coba ? ” ucapku pura-pura menolak.
Saat itu bibirkku menolak namun raut muka dan gaya tubuhku bekata lain. Saat itu aku yakin Om Surya sebagai laki-laki sudah matang dapat membaca bahasa tubuhku. Aku menggelinjang ketika jari tangannya mulai menggosok pangkal paha dekat vaginaku yang terbungkus celana dalam. Oh… astaga, ternyata di balik baju mandinya Om Surya tidak mengenakan celana dalam.
Sehingga hal itu membuat penis Om surya yang telah ereksi dan tegak menantang, tercuat dari belahan baju mandinya tanpa disadarinya. Nafasku mendadak sesak melihat benda yang tegak keras penuh dengan tonjolan otot di sekelilingnya dan kepala penis yang besar mengkilat. Rasanya saat itu aku ingin segera memegang, mengelus dan mengkulumnya.
Tetapi kutahan hasratku itu, rasa maluku masih mengalahkan nafsuku. Om Surya membungkuk menciumku, kurasakan bibirnya yang hangat menyentuh bibirku dengan lembut. Kehangatan menjalar ke lubuk hatiku dan ketika kurasakan lidahnya mencari-cari lidahku dan maka kusambut dengan lidahku pula, aku melayani hisapan-hisapannya dengan penuh gairah.
Separuh tubuhnya sudah menindih tubuhku, kejantanan-nya menempel di pahaku sedangkan tangan kirinya telah berpindah ke buah dadaku. Dia meremas dadaku dengan lembut sambil menghisap bibirku. Tanpa canggung lagi kurengkuh tubuhnya, kuusap punggungnya dan terus ke bawah ke arah pahanya yang penuh ditumbuhi rambut.
Dadaku berdesir enak sekali, tangannya sudah menyelusup ke balik dasterku yang tanpa BH, remasan jarinya sangat ahli, kadang putingku dipelintir sehingga menimbulkan sensasi yang luar biasa. Nafasku makin memburu ketika dia melepas ciumannya. Kutatap wajahnya, aku kecewa, tapi dia tersenyum dibelainya wajahku,
“ Rin kau cantik sekali.. ,” dia memujaku.
“ Aku ingin menyetubuhimu, tapi apakah kamu masih perawan ? ,” aku mengangguk lemah.
Memang aku masih perawan, walaupun aku pernah “ petting ,” dengan kakak iparku sampai kami orgasme tapi sampai saat ini aku belum pernah melakukan persetubuhan. Dengan pacarku kami sebatas ciuman biasa, dia terlalu alim untuk melakukan itu. Sedangkan kebutuhan seksku selama ini terpenuhi dengan masturbasi, dengan khayalan yang indah.
Biasanya dua orang obyek khayalanku yaitu kakak iparku dan yang kedua adalah Om Surya induk semangku, yang sekarang setengah menindih tubuhku. Sebenarnya andaikata dia tidak menanyakan soal keperawanan, pasti aku tak dapat menolak jika ia menyetubuhiku, karena dorongan birahiku kurasakan melebihi birahinya.
Kulihat dengan jelas pengendalian dirinya, dia tidak menggebu, dia memainkan tangannya, bibirnya dan lidahnya dengan tenang, lembut dan sabar. Justru aku lah yang kurasakan meledak-ledak,
“ Bagaimana Rin, kita teruskan? nggak nih ,” tangannya masih mengusap rambutku, aku tak mampu menjawab.
Aku ingin, ingin sekali, tapi aku tak ingin perawanku hilang. Kupejamkan mataku menghindari tatapannya,
“ Om… pakai tangan saja ,” bisikku kecewa.
Tanpa menunggu lagi tangannya sudah melucuti seluruh dasterku, aku tinggal mengenakan celana dalam, dia juga telah telanjang utuh. Seluruh tubuhnya mengkilat karena keringat, batang kejantanan-nya panjang dan besar berdiri tegak. Diangkatnya pantatku dilepaskannya celana dalamku yang telah basah sejak tadi.
Kubiarkan tangannya membuka selangkanganku lebar-lebar. Kulihat vaginaku telah merekah kemerahan bibirnya mengkilat lembab, Clitorisku terasa sudah membesar dan memerah, di dalam lubang kewanitaanku telah banjir oleh lendir yang siap melumasi setiap barang yang akan masuk.
Om Surya membungkuk dan mulai menjilat dinding kiri dan kanan kewanitaanku, terasa nikmat sekali aku menggeliat, lidahnya menggeser makin ke atas ke arah Clitoris, kupegang kepalanya dan aku mulai merintih kenikmatan. Berapa lama dia menggeserkan lidahnya di atas Clitorisku yang makin membengkak.
Karena kenikmatan tanpa terasa aku telah menggoyang pantatku, kadang kuangkat kadang ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba Om Surya melakukan sedotan kecil di Clitoris, kadang disedot kadang dipermainkan dengan ujung lidah. Kenikmatan yang kudapat luar biasa, seluruh kelamin sampai pinggul, gerakanku makin tak terkendali,
“ Oughhh… Sssshhh… Eummmm.. Om enak om, Ririn udah mau keluar nih, Aghhhhh…. ,” ucapku bercampur desahan.
Setelah itu akupun segera mengaangkat tinggi-tinggi pantatku, aku sudah siap untuk berorgasme, tapi pada saat yang tepat dia melepaskan ciumannya dari vagina. Dia menarikku bangun dan menyorongkan kejantanan-nya yang kokoh itu ke mulutku,
“ Gantian ya Rin, aku ingin kamu hisap kejantanku ,” ucapnya.
Tanpa berfikir panjang segera kupegang kejantanan-nya. Saat itu terasa penuh dan keras sekali kejantanan Om surya dalam genggamanku. Om Surya sudah terlentang dan posisiku membungkuk siap untuk mengulum kelaminnya. Aku sering membayangkan dan aku juga beberapa kali menonton dalam film biru. Tetapi baru kali inilah aku melakukannya.
Birahiku sudah sampai puncak. Kutelusuri pangkal kejantanan-nya dengan lidahku dari pangkal sampai ke ujung penisnya yang mengkilat berkali-kali,
“ Sssss… Aghhh… Enak sekali Rin, Oughhh… Terus Rin… !!!! ,” desah Om Surya.
Kemudian kukulum dan kusedot-sedot dan kujilat dengan lidah sedangkan pangkal kejantanan-nya kuelus dengan jariku. Suara desahan Om Surya membuatku tidak tahan menahan birahi. Kusudahi permainan di kelaminnya, tiba-tiba aku sudah setengah jongkok di atas tubuhnya, kejantanan-nya persis di depan liang senggamaku,
“ Om, Ririn masukin dikit ya Om, Ririn udah pengen banget Ml Om, Sssssshhh…. ,” pintaku dengan raut wajah penuh gairah.
Saat itu dia hanya tersenyum, lalu,
“ Iya Rin, Om juga udah kepingin kog, pelan-pelan aja yah, soalnya kamu masih Virgin, dan ingat jangan terlalu dalam masukin kejantanan Om ,” ucapnya.
Saat itu aku hanya mengangguk dan tidak terlalu mendengar lagi kata-katanya. Kemudian aku-pun mulai menggenggam kejantanan-nya, lalu kutempelkan pada bibir kewanitaanku. Aku mengawali dengan kugesek-gesekakan pada Clitoris dan bibir kwanitan bagian bawah, Oughhh… nikmat sekali rasanya.
Aetelah beberapa menit, kemudaian aku-pun mencoba memasukan kepala kejantanan-nya dalam liang senggamaku.
Oughhh… sunggu saat itu rasanya sepeti terbang kelangit ke 7. Beberapa detik aku tidak berani bergerak tanganku masih memegangi kejantanan-nya, ujung kejantanan-nya masih menancap dalam liang senggamaku. Kurasakan kedutan-kedutan kecil dalam bibir bawahku, aku tidak yakin apakah kedutan berasal dariku atau darinya.
Kuangkat sedikit pantatku, dan gesekan itu ujung kejantanan-nya yang sangat besar terasa menggeser bibir dalam dan pangkal Clitoris. Kudorong pinggulku ke bawah makin dalam dan kenikmatan-pun semakin mendalam. Tidak terasa separuh batang kejantanan-nya sudah tertananam dalam kewanitaanku.
Kukocokkan kejantanan-nya naik-turun, tidak ada rasa sakit seperti yang sering aku dengar dari temanku ketika keperawanannya hilang, padahal sudah separuh. Kujepit kejantanan-nya dengan otot dalam, kusedot ke dalam. Kulepas kembali berulang-ulang,
“ Oughhh… Ririn kamu hebat sekali, jepitanmu Vaginamu sungguh nikmat sekali, Aghhhh… ,” udcap Om suya diiringi desahanya.
Kulihta Om Surya saat itu menikmati sekali permainan sexs kami, dia mendesis-desis, seperti ular. Tak lupa payudaraku juga diremas-nya, hal itu membuatku merintih nikma. Om Surya mulai mengocokkan kejantanan-nya dari bawah. Aku mendesah, mendesis, dan tidak kuasa merasakan nikmat yang diberikan Om surya itu.
Karena saat itu aku dan Om surya sudah terhanyut dalam nafsu yang membara, sehingga aku-pun kehilangan control. Aku mendorong pinggulku ke bawah, terus ke bawah sehingga penis Om Surya-pun kini telah masuk sepenuhnya kedalam vaginaku,
“ Oughhhhhhh… Sakit Om.. Sssssshhhhhh… ,” rintihku.
Saat itu Om surya tidak menghiraukan rintihanku, karena kejantan-nya sudah sepenuhnya masuk dalam Vaginaku, Om surya-pun menggenjot Vaginaku dengan penuh nafsu. Memang awalnya terasa sakit, mungkin karena pada awal tadi pemanasan sexs kami sudah maksimal, maka rasa sakit itupun hanya kurasakan sebentar saja.
Malahan sekarang tidak ada rasa sakit walaupun selaput daraku baru saja robek oleh kejantanan Om surya yang perkasa itu. KIni yang ada hanyalah kenikmatan yang luar biasa. Tadinya aku yang memposisikan duduk diatas tubuh Om Surya, kini saking tidak kuat ,enahan birahiku aku-pun merubuhkan badanku di atas badannya.
Masih tetap dengan posisi WOT ( women on top), buah dadaku dan perutku-pun pada perutnya. Saat aku mendekap Erat-erat Om Surya. Om Surya-pun merespon pelukankanku dengan memposisikan tangan kirinya mendekap punggungku, sedangkan tangan kanannya mengusap-usap pantatku dan sesekali mengelus lubang anusku.
Saat itu kami benar-benar terbakar oleh nafsu sexs kami, tidak pernah aku merasakan kenikmatan sexs bersama laki-laki sebelumnya. Sembari mendesah-desah aku terus menggoyangkan pinggulku, kurasakan benda tumpul, kenyal dan besar menyodok-nyodok vaginaku dari bawah.
Tidak terasa kami sudah berhubungan sexs selama 30 menit ( dari pemanasan sampai berhubungan sex). Memang nikmat sekali bersenggama dengan Pria yang sudah matang dan berpengalaman. 5 menit kemudian aku-puj merasakan nampaknya aku akan orgasme, kedutan pada vagina yang tadinya pelan kini-pun semakin kencang saja,
“ Ssssss… Aghhhhhhhh… Oughhhhhh…. ,” desah kami bersama.
Merasa seperti itu aku semakin me ggila, aku menekan vagina lebih dalam agar penisnya masuk maksimal dalam vaginaku. Kini kedutannya dari kelamin kami semakin mengencang saja. Om Surya saat itu juga semakin menggila ddengan mengimbangi permainanku dari bawah, lalu,
“ Crottttttttttttt…. Crotttt… Crottt…. Crottttt… ”
Pada akhirnya Om Surya-pun menyemburkan lahar panasnya dalam liang senggamaku, Wow… sungguh nikmat sekali rasanya dinding rahimku terbasahai oleh sperma Om Surya. Tidak lama kemudian aku juga Orgasme,
“ Oughhhhhhhhhh… Ssssssssssshhh… aku keluar Om … Aghhhhhhhhhhhhh…. ,” ucapku penuh kepuasan.
Akhirnya kami sama-sama mendapatkan kepuasan. Aku menikmati sisa-sisa kenikmatanku, beberapa menit aku berada di atas tubuh Om surya dengan posisi kejantanan-nya masih tertanam memenuhi vaginaku. Aku merasakan vaginaku masih berkedut dan secara perlahan kedutan itu semakin melemah.
Setelah beberapa menit kami menikmati sisa-sisa kenikmatan, kemudian aku dan Om surya segera merapikan diri, dia beranjak keluar dari kamarku dan aku beranjak pergi kekmar mandiku untuk mandi.
Sungguh benar-benar pagi yang indah pada hari itu, meskipun keperawananku hilang Pagi itu namun aku tidak menyesalinya sedikitpun. Sejak kejadian itu jika suasana memungkinkan, aku dan Om surya selalu melakukan hubungan sex, entah itu pada pagi hari, malam hari intinya jika ada kesempatan kami melakukan hubungan sex. Sampai saat ini ketika aku menuliskan cerita ini hubungan skandal sex kami-pun masih terus berlanjut tanpa sepengatahuan istri Om surya dan teman-teman kostku. Selesai.
0 comments:
Post a Comment