Fgila April 2017 ~ KUMPULAN CERITA ASIK
WWW.METROQQ.COM HADIR DENGAN 5 BANK, BCA, MANDIRI, BNI, BRI, DANAMON

Sunday, April 30, 2017

CERITA ASIK

BERBAGI DENGAN TEMAN DARI KECILKU

Aku merasakan kesakitan saat memekku mengeluarkan darah akbiat ditusuk rodal oleh bapak kostku, pertama kalinya aku melakukan seks aku tidak yakin jika selaput darahku robek atau tidak. Saat kejadian itu menimpaku sekan akan membuat kebutuhan setiap harinya, padahal aku sudah mempunyai pacar teman satu bangku kuliah sayangnya dia orangnya alim dan ada batasan dalam pacaran.


Akhirnya aku semakin terjerat dengan bapak kostku yang mempunyai perbedaan umur 25 tahun (dia berumur 46 tahun). Kami melakukan selalu pada siang hari, yaitu pada saat istrinya sedang berada di kantor, dan semua teman kostku sedang kuliah.
Sudah enam bulan berlalu, tanpa satu orang pun yang tahu, hanya barangkali pembantu rumah tangga yang mencium sesuatu diantara kami berdua.

Oom Marno pandai memainkan sandiwara dalam pergaulan sehari-hari di rumah. Dia memperlakukanku secara wajar, dihadapan rekan kostku yang lain maupun dihadapan istrinya. Jika tidak ada kuliah dan rumah kosong (kecuali pembantu), aku hampir selalu memuaskan hasratku.

Dan untuk keamanan, aku selalu mempunyai stock kondom di lemariku yang selalu terkunci (walaupun pembelian kondom ini selalu menjadi masalah tersendiri bagiku, karena aku masih malu untuk membeli alat kontrasepsi tersebut).

Nani (bukan nama sebenarnya) adalah teman karibku yang tinggal sekamar denganku yang saat ini entah berada dimana, karena sejak kami lulus sarjana 15 tahun yang lalu, kami tidak pernah berhubungan lagi, dan mudah mudahan membaca cerita ini sekaligus sebagai nostalgia bersama.

Pada suatu hari Nani pulang dari kuliah. Seperti biasanya tanpa ketuk pintu dia langsung masuk ke kamar. Ketika itu aku terbangun dari tidurku.

Nani langsung mencopot sepatu dan mengganti pakaiannya dengan celana pendek dan t-shirt yang ketat. Dia memang tampak sexy dengan pakaian itu, buah dadanya tampak membusung, ditambah wajahnya yang cantik, aku yakin banyak pria yang menyukainya.

Dia tiba-tiba mengambil sesuatu dari pinggir bantal yang kupakai, aku terkesiap ketika mataku melirik barang yang baru diambilnya. Jantungku hampir copot rasanya.Lin, ini punya siapa..? matanya melotot, mulutnya terbuka penuh kekagetan.Aku tidak dapat menjawab, aku masih mencoba menenangkan hatiku. Di ujung jarinya masih dipegangnya kondom bekas pakai yang ujungnya masih berisi cairan putih.

Memang ini kecerobohanku, biasanya sehabis melakukannya selalu kubungkus tissu dan kusimpan di tas atau lemari. Tapi kali ini aku ketiduran sehingga lupa mengamankan benda berharga itu.

Dengan pacarmu..?Aku hampir mengangguk, tetapi mulutku berbicara lain, Oom 
Marno.. jawabku pendek.Oh.., hebat sekali kamu, ceritain dong, aku pikir kamu alim, sungguh mati aku nggak nyangka kalau kamu juga udah pinter.

Kamu curang, aku selalu jujur dan cerita apa adanya sama kamu. Eh nggak taunya pengalamanmu lebih hebat dariku. Nani terus menerocos sambil merebahkan tubuhnya di sampingku.

Sudah berapa kali kamu sama Oom Marno..?Aku memaklumi protes dan rasa penasarannya, karena Nani selama ini selalu terbuka denganku. Dia selalu menceritakan hubungaan sex-nya dengan pacarnya sedetil-detilnya , dari ukuran penis sampai posisi pada saat melakukannya. Sedangkan aku sama sekali tidak pernah menceritakannya karena rasa malu, karena kulakukan justru tidak dengan pacarku tetapi dengan laki-laki yang seumur dengan pamanku.

Sejak saat itulah aku mulai menceritakan aktifitas sexual kami kepadanya, aku ceritakan bagaimana pengalaman pertamaku yang tanpa rasa sakit dan tanpa darah, bagaimana Oom Marno mengajariku dan membimbingku dengan penuh kesabaran .

Dan kuceritakan pula bagaimana induk semangku itu begitu perkasanya di atas ranjang, bahkan beberapa kali aku mengalami orgasme lebih dari satu kali. Pernah suatu kali aku ceritakan pengalaman yang tidak kulupakan hingga sekarang (kini aku sudah mempunyai dua orang anak yang sudah besar-besar), yaitu ketika kami hanya berdua, aku dan Oom Marno bercinta di atas sofa ruang tamu. Sungguh pengalaman yang fantastis.

Dia duduk bersandar ke sofa, sedangkan aku dalam posisi duduk atau lebih tepatnya jongkok di pangkuannya menghadap ke arahnya, kelamin kami menjadi satu, saling mengisi, saling menggesek dan menekan, menjepit dan menggoyang.

Dan hubungan intim kami akhiri dengan rintihan panjangku di pojok karpet di bawah meja tamu. Sungguh pengalaman yang sangat hebat. Sampai kini pun aku selalu mengkhayalkannya dan mengimpikannya.

Hingga suatu saat Nani mengusulkan seuatu yang membuatku termenung. Memang pada awalnya usulannya masih bersifat gurauan, tetapi akhir-akhir ini ia semakin mendesakkan kemauannya. Bahkan sambil bergurau ia mengancam akan membeberkan kisahku ini ke pacarku.

Aku butuh waktu seminggu untuk menimbangnya, aku belum rela untuk berbagi cinta dengan kawanku ini, tetapi lama-lama aku tergelitik, apalagi Nani selalu membujuk dan mengkhayalkan keindahannya bagaimana kalau kami melakukan hubungan sex bertiga. Dan akhirnya aku pun menyetujuinya.

Seperti yang sudah kuduga sebelumnya, Oom Marno tidak keberatan dengan gagasan ini. Dan dipilihnya waktu yang paling tepat, yaitu ketika istrinya sedang mengunjungi orang tuanya di Jawa Tengah. Dan tempat yang telah disepakati adalah di kamar tidurnya bukan di kamarku. Kamarnya ada di rumah induk, sedang kamarku ada di Paviliun yang memang disediakan untuk indekost.

Sekitar jam sembilan malam, ketika teman kost lain sudah masuk kamar masing-masing. Aku pun masuk ke kamar Oom Marno tanpa satu orang pun yang melihat. 
Oom Marno yang sudah menunggu sambil nonton TV di kamar menyambutku dengan dekapan dan ciuman yang hangat. Kuedarkan mataku keliling kamar, sebuah kamar yang luas, indah dan mengagumkan, kamar yang tidak kalah dengan sweet room di hotel berbintang lima. Inilah pertama kali aku melihat kamarnya, diam-diam kukagumi taste istrinya dalam menata kamar yang begitu indah dan mengagumkan.

Tidak berapa lama kemudian Nani datang menyusul, terlihat kecanggungannya, hilang sifat lincahnya. Kubimbing dia ke arah Oom Marno. Oom Marno memeluk Nani dan mencium pipinya.

Kecanggungan dicairkan oleh Oom Marno dengan obrolan ringan dan gurauan kecil. Karena kulihat baik Oom Marno maupun Nani masih sungkan untuk melakukannya, maka aku pun berinisiatif untuk memulainya.

Kubimbing Oom Marno ke tempat tidurnya yang sangat luas, kucumbu dan kucium dia. 

Kami berciuman, saling mengelus cukup lama dan birahiku mulai naik ketika tangannya meremas dengan lembut buah dadaku. Kulihat Nani masih duduk pasif di ujung tempat tidur memperhatikan kami. Kulepas pelukanku dan kutarik tangan Nani ke arah kami, dan ia segera masuk ke dalam rengkuhan Oom Marno.

Walaupun birahiku sudah mulai bangkit, tetapi kugeser posisiku untuk memberi kesempatan pada Nani menikmati ciuman dan belaian Oom Marno. Nani terlihat sangat bernafsu, apalagi ketika buah dadanya yang sexy diremas-remas oleh Oom Marno.

Tubuhnya menindih tubuh Oom Marno dengan posisi miring memberi kesempatan buah dada kirinya untuk diremas, dua belah pahanya menjepit paha kanan Oom Marno, bahkan dari gerakan pinggulnya aku yakin Nani sedang menggesekkan selangkangannya di paha Oom Marno.

Kuhampiri Nani, kubuka resleting di punggungnya, ia menghentikan kegiatannya untuk memberikan kesempatan aku melepas pakaiannya, dan dalam sekejab dia sudah telanjang bulat, seperti diriku dia juga tidak mengenakan BH maupun CD.

Tubuhnya memang indah dan aku selalu mengagumi tubuhnya itu, karena sebagai teman sekamar, aku sudah terbiasa melihat kepolosannya itu. Hanya ada satu hal yang belum pernah kulihat, yaitu bibir bawahnya tampak sedikit membengkak dan warna kemerahan membayang di balik rambut kemaluan yang tidak terlalu lebat.

Oom Marno segera meraih kedua buah dadanya untuk mencium sekaligus meremasnya, Nani tampak menikmatinya dan membiarkan seluruh tubuhnya dinikmati oleh Oom Marno. Tangannya kulihat mulai mengelus pangkal paha Oom Marno yang masih terbungkus piyama.

Aku sebenarnya sangat terangsang dengan adegan itu, apalagi ketika mereka berdua sudah tanpa busana, dan percintaan mereka makin seru dimana dalam posisi tidur telentang di tengah tempat tidur yang harum dan mewah.

Oom Marno mempermainkan kelamin Nani dengan lidah dan bibirnya, sedangkan Nani setengah jongkok di kepala Oom Marno merintih-rintih keenakan sambil menunduk melihat kemaluannya yang sudah makin membengkak.

Kulepas pakaianku, kurasakan buah dadaku sudah mengeras dan vaginaku sudah terasa basah. Kudekati penis Oom Marno yang tegak berdiri dengan kepala yang mengkilat, dikelilingi oleh otot yang kebiru-biruan, sebuah pemandangan yang bagiku sangat indah. Kugenggam batang penisnya, kadang kukecup ujung penisnya.

Tidak seperti biasanya, kali ini aku tidak berani memainkannya seperti yang 
disukainya. Aku tidak menelusuri otot batangnya dengan lidahku, tidak pula menyedot seperti menyedot es lilin ketika aku masih kanak-kanak. Karena aku sadar, bahwa perjalanan masih panjang. Kali ini dia akan bercinta dengan dua orang wanita muda yang sedang haus-hausnya. Aku takut dia akan selesai sebelum waktunya.

Ketika Nani mengerang makin keras, dan gerak pinggulnya terlihat makin tidak terkendali, Oom Marno segera mengakhiri permainan. Dia bangkit dan membimbing 

Nani untuk rebah di sampingnya berbantal lengan kirinya. Direngkuhnya aku, sambil mencium bibirku tangan kanannya merangkulku dan mengelus pungggungku.

Kunikmati permainan lidahnya, kadang lidahnya menjalar dalam mulutku, kadang lidah kami saling beradu. Kubiarkan tangan Nani ketika dari posisinya dia mejulurkan tangan untuk ikut meremas buah dadaku, karena menambah kenikmatan yang kurasakan.

Bahkan ketika dia bangkit dan jarinya menyibak bukit kemaluanku yang sudah basah, aku malah merentangkan kedua belah pahaku lebar-lebar. Aku sama sekali tidak merasa risih, bahkan sebenarnya aku ingin dia melakukan lebih dari mengelus klitorisku. Aku ingin bibir Nani yang sensual itulah yang melakukannya. Tapi itu tidak dilakukannya.

Oom Marno bangkit dari posisi tidurnya, dari gerak dan sikapnya aku segera tahu bahwa dia sudah akan menyudahi pemanasan yang bagi kami terasa sangat lama dan menyenangkan, walaupun sebenarnya Nani sudah memintanya sejak tadi.

Aku memberi kesempatan Nani untuk melakukannya terlebih dahulu, ia sudah dalam posisi telentang dengan kaki yang ditekuk dan kedua belah paha terbuka lebar, sehingga dua bukit kemaluannya terbelah dengan menampakkan semburat magma merah dari celahnya.

Sebuah pemandangan yang sangat indah, sebuah tubuh putih yang mengkilat karena keringat, buah dadanya yang padat pinggang yang ramping. Mata Nani memandang sayu ke arah Oom Marno yang sudah berada di depannya siap melakukan tugasnya.

Oom Marno masih menjelajahi tubuh indah itu dengan matanya sambil tangan mengelus paha Nia, tubuhnya masih kelihatan kokoh. Aku tak pernah bosan 
memandang, entah sudah berapa kali aku menjamah dan menikmati tubuh lelaki itu.

Aku lah yang tak sabar melihat adegan sejoli ini berlama-lama, kuraih penisnya dan kutuntun ke arah lubang kawah yang merah menyala. Nani sedikit mendongakkan kepala ketika ujung kemaluan Oom Marno mulai masuk ke vaginanya, mulutnya mendesis lembut.

Jika sedang bercinta denganku, Oom Marno selalu memulai dengan tidak memasukkan penuh, tetapi hanya kepalanya saja, kemudian menancapkan berkali-kali ke arah atas di belakang klitoris, memutar dan menggoyangnya.

Demikian juga yang dilakukan kepada Nani, kocokan ringan itu membuat Nani makin mendesis-desis, disertai sapuan lidah di bibirnya sendiri. Lututnya terlihat bergerak membuka dan menutup kadang-kadang pinggulnya diangkat mencoba menenggelamkan batang yang mempesona itu, tetapi selalu gagal.

Aku tidak dapat menahan diri, tanganku kuremaskan ke buah dada Nina yang bergoncang lembut, bahkan lama-lama jari tanganku mengelus-elus klitoris Nani yang tidak lagi mendesis tetapi sudah merintih-rintih.Oom masukkan yang dalam.., sampai habis..! ia menghiba sambil tangannya menekan pantat Oom Marno.Dan dia merintih panjang ketika penis Oom Marno menancap makin dalam sampai ke pangkalnya.

Kulihat di depan mataku sepasang manusia sedang malakukan persetubuhan, sang wanita sambil mendekap pasangannya, mulutnya merintih dan mendesis. Sang lelaki dengan tubuh yang berkeringat mengayunkan pinggulnya ke atas ke bawah, kadang desis kenikmatan juga terdengar dari mulutnya. Sesekali sang lelaki dengan mata penuh nikmat menatap kosong kepadaku.

Aku mundur ketika Nani mulai liar, kakinya mendekap tubuh Oom Marno dengan kencang, pinggul diangkat ke atas seakan ingin menyatu dengan lawan mainnya, dagunya mendongak disertai lenguhan panjang, Aaahhh

Detik-detik indah Nani telah lewat, beberapa saat Oom Marno masih menindih di atas tubuhnya, dibelainya rambutnya dan dicium lembut bibirnya. Sebenarnya pada saat yang sama vaginaku sudah berkedut nikmat, aku sangat terangsang penuh birahi, tapi aku masih harus besabar beberapa menit untuk memberi kesempatan Oom Marno mengambil nafas. Walaupun aku tahu pasti bahwa dia belum berejakulasi.

Aku segera turun dari tempat tidur, kuambil tissue dan kondomku, kubersihkan dengan hati-hati penisnya yang basah kuyup oleh lendir Nani. Kusarungkan kondom berwarna merah jambu di kemaluannya. Beda dengan Nani yang tidak menyukai memakai alat itu, dia lebih menyukai pil KB yang diminumnya secara rutin, karena hubungannya dengan pacarnya.

Kulihat Oom Marno sambil telentang memperhatikan apa yang sedang kulakukan, mulutnya medesis penuh nikmat ketika penis yang sudah bersarung itu kukulum dan kusedot. Dalam nafsuku yang puncak itu, aku merasakan tidak perlu lagi pemanasan, aku segera memposisikan diri jongkok di atasnya, kamaluan kami sudah berhadapan nyaris menyentuh.

Aku masih sempat bermain di luar sebentar, sebelum semuanya kumasukkan sampai ke dasar dinding rahimku. Kurebahkan tubuhku di atas tubuhnya, kuhisap mulutnya.

Kukerutkan otot-otot di dalam vagina untuk mencengkeram penisnya. Bersamaan dengan itu kuputar pinggulku sambil kutarik ke atas sampai ke leher kemaluannya. 

Kemudian dengan cara yang sama kulakukan dengan arah ke bawah, dan kulakukan berulang-ulang. Ia mengelus dan meremas bokongku, pinggulnya menyodok vaginaku dari bawah dengan irama yang sudah sangat harmonis. Posisi ini adalah posisi favoritku (hingga kini). Buah dadaku terhimpit di dadanya, perutku menggeser-geser perutnya dan desis kenikmatan kami semakin menyatu.

Kurasakan gesekan otot dan kulit penisnya di dalam vaginaku, rasanya enak sekali, kepala penisnya yang besar yang menyodok-nyodok dinding rahimku makin menambah kenikmatan yang kualami. Bagian dalam vaginaku berkedut makin dalam.

Aku melenguh panjang, kutepuk pundaknya dan ia segera mengerti untuk menghentikan kocokannya. Sementara aku juga menghentikan gerakanku dan meikmati kedutan yang merambah jaringan kemaluanku. Aku mengalami orgasme ringan, aku tidak ingin permainan cepat selesai, baru lima belas menit kami bersetubuh, biasanya aku tahan lama sekali. Mungkin karena aku menonton dan terlalu meresapi permainan Nani tadi.

Aku masih menumpuk di atas tubuh Oom Marno, kemaluannya masih terjepit dalam sekali di dalam kelaminku yang masih menjalar rasa nikmat.Oom.., enak sekali. Aku pengen lama. Lamaaaa sekali..! kucium pipinya dan kudekap tubuhnya.

Dan ketika dia mulai mengocokku dengan ringan dari bawah, segera kutepuk kembali pundaknya, Aaaah, jangan dulu Oom.., Lani belum turun..Kurebahkan kepalaku di samping kepalanya, kudekap tubuhnya yang kekar, kuluruskan kakiku sehingga paha kami saling menempel, dengan posisi ini aku merasa menjadi satu dengannya. Kemaluannya masih tetap di dalam tubuhku.

Wajahku berhadapan dengan wajah Nani yang sejak tadi menonton pertunjukan kami, tangan kirinya meremas-remas buah dadanya sendiri, sedangakan tangan kanannya menggosok-gosok klitorisnya. Nani sudah mulai bangkit lagi nafsunya, wajahnya menampakkan kenikmatan mansturbasinya.

Menit berikutnya Oom Marno sudah menggulingkan tubuhku ke samping tanpa melepaskan kesatuan kami. Dan dalam sekejap tubuh yang mengkilat oleh keringat sudah dihadapanku dengan posisi push up, kedua tangannya berada di samping tubuhku, kedua kaki lurus dan merapat. Penisnya sangat besar dan keras masih terasa menekan dalam lubang kenikmatanku.

Kulipat kakiku dan kubuka lebar-lebar pahaku, karena aku tahu bahwa Oom Marno akan segera mengaduk-aduk isi kelaminku dengan alatnya itu. Aku sudah siap untuk dipuasinya, dan aku pun siap untuk memberikan peyananku.

Dia mulai menarik pelan-pelan penisnya, kuimbangi dengan remasan otot vagina, kurasakan nyeri kenikmatan dari bawah tulang kemaluanku. Aaahhh.., aku mulai mendesis, kuputar pinggulku, dan kuremas-remaskan dan kusedot habis kemaluannya, aku merintih tidak tahan, Oom Marno mendesis.

Aku dipompa dengan putaran ke kanan kadang ke kiri, kadang diulir kadang ditancap lurus ke bawah. Rasa geli dan desiran nikmat makin merambat di seluruh kemaluanku. Kakiku sudah terangkat tinggi menggapit pinggangnya, pinggulku selalu melekat erat dengan pinggulnya.

Pangkal kemaluan kami saling melekat, klitorisku bergetar hebat. Oom Marno mendekapku erat, diciumnya bibirku, nafasnya sudah memburu, kocokan penisnya menghujam dengan kencang dan dalam, bersamaan dengan itu kedutan dahsat dalam lubang kemaluanku. Dia telah memancarkan spermanya.

Bersamaan dengan itu kulepas pula keteganganku. Kutahan jeritan kenikmatanku.Oom Marno.., ohAku tergolek lemah di samping Nani yang sedang menuju klimaks dalam mansturbasinya. Malam yang indah yang sampai kini pun aku sering melamunkannya.
Sobatku jika kau membaca ini kau pasti tahu bahwa ini aku sobatmu yang dulu, apakah kau masih merindukan Oom kita..? Aku pun begitu.

Saturday, April 29, 2017

CERITA ASIK

Instruktur Senam Membuatku Orgasme


Hari Pertama, Pah, Vie mau olahraga nech…. bdn kayanya udah kegemukan. Sembari meng iyakan suamiku menemanin ak utk daftar di salah satu tempat fitness. “Mah” ak langsung ke kantor yach….. suami ku memang seorang pekerja keras, dan akhir akhir semenjak naik jabatan sering kali pulang malam.. Di hari pertama fitness dilalui dg berkenalan instruktur, kenalkan nama saya Rangga, sambil tersenyum manis, mas instruktur yg mengenalkan alat alat fitness yg ada Hari kedua, Ak mulai menggunakan alat utk mengecilkan perut, mas Rangga sangat telaten menemanin ak. dan tutur bahasanya yg sopan dan penuh humoris. yg membuat ak tdk bosan bosannya bercanda. Hari Ketiga, Dimalam yg penuh gairah, ku lihat suami ku Jaka sedang memompa diri ku, ohh… mah…. oh…. kulihat Mas Jaka, terkulai lemas…. sudah tidak terasa 4 bulan ini, aku tidak merasakan “Orgasme” , dan Mas Jaka selalu bermain dengan cepat sekali, tanpa ada foreplay ataupun memuaskan diriku…. Oh…. sepinya dunia ini… Hari Keempat, Ku coba bersemangat melakukan aerobik utk membuang segala energi hasrat ku yg masih tinggi…. “Mba Vie” , semangat sekali yach hari ini…. terlihat sapaan Mas Rangga, woww… kok semakin hari ak semakin dekat saja dg Mas Rangga…. ahhh… harus kubuang perasaan yg ada… Hari kelima, Ketika memasuki ruang sauna, ku coba utk menenangkan badan, karena sdh 2 jam an setelah aerobik, badan pgn sekali sauna. hei…. mba vie. kulihat mas Rangga memasuki ruangan sauna juga…. “kok cowo mau sauna juga nich…” kucoba memulai pembicaraan… “ia, nich… sebenarnya tdk kepengen sich ” jawab Mas Rangga, tapi kalau lihat wanita cantik dan seksi yg sauna, jadi mau ikutan dech… “ohh gitu yach…” jawab aku, masa sich udah ibu ibu gini masih cantik dan seksi ?? “betul kok, tidak bohong” Jawab Mas rangga sembari memandang tajam ke ak. kenapa perasaan ini kok semakin jadi liar saja, dan kulihat mas Rangga mulai memegang tangan ku dan mencium dg halus… Hari keenam, sepulang dari fitness, ak dan Mas Rangga, memang sdh janjian akan kencan. Diawalin dg nonton film dan di lanjutkan dengan cek in. Ketika sudah tidak ada sehelai benang pun di tubuh ini, Mas Rangga mulai menjilat tubuhku… dimulai dari leher turun ke dada dan ah…. semakin turun ke arah klitoris ku, ohhh….. dan tangannya mengelus dada ku yg sudah mengeras….. terbuai ak dibuatnya…. “Sayang” tubuh mu sangat seksi, kembali mas rangga merayuku…. dan perlahan kulihat tubuh Mas Rangga yg bidang six pack itu mulai menindih tubuhku, ooh…. dan di arahkannya “monas” nya yg gemuk besar dan panjang… wooow… sangat beda dg suami ku mas Jaka….. dengan pelan… “monas” itu memasuki raga ku, aaahh… oooh….. ku denger desahan panjang Mas Rangga, dimulai gaya dooogie yg sangat kusukai…. “Sayang” kok kamu kaya anak gadis yach… sangat peret dan seret…. ahhh…. nikmat sekali “Vie” , kurasakan ritme semakin kencang…. “Mas” gantian yach ak diatas, desahku…. dan mulai lah ak memegang kendali permainan, dengan posisi ini kumulai bergoyang, dan kembali ku denger….. “Vie”….. oh…. ahh…..ak mau keluar…. desahan panjang dari Mas rangga…. begitu juga…desiran gejolak…sesuatu ingin keluarr…ohh…. mass…. tahan…yach….. Ak juga mauuuu….. ahhh…….akhirnya.. jebol juga…… dan kita bersama “keluarrr” berbarengan…… Hari ketujuh Ketika di ruangan sauna Fitness, hari itu yg fitness sedikit sekali, ku coba utk rileks, setelah 1 jam ikut aerobik. Di dalam keadaan rileks, Mas Rangga memeluk dari samping, “Vie” kamu cantik sekali dan aku mimpiin kamu semalam…. Sembari tangan turun masuk ke dalam celana ketat ku, ooh…. mas, nanti dilihat sama yg lain…. ku coba menolak, tetapi Mas rangga malah melumat bibir ku….. “Vie” ah….. kita maib posisi duduk yach, ak duduk diatas mas Rangga, sembari “monas” mas Rangga sudah memasuki sanubari ku, oh….. pelan… pelan…. dan gerakan “monas” makin liar…… mass…. mas….. ku mulai liar, dan kurasakan “monas” itu memenuhi ku…. dan …ahh…. ahh…… akhirnya ada gelombang yg keluar dari sanubari ku….. ku berteriak sembari menggigit bibir ku, menahan rasa nikmat yg amat sangat….

Friday, April 28, 2017

CERITA ASIK

AKU DI GILIR OLEH TEMEN" KOST AKU


Namaku Evita dan Suamiku Edo. Kami baru satu tahun melangsungkan
perkawinan, tapi belum ada pertanda aku hamil. Sudah kucoba berdua
periksa siapa yang mandul, tapi kata dokter semuanya subur dan baik-baik
saja. Mungkin karena selama pacaran dulu kami sering ke Discotik,
merokok dan sedikit mabuk. Itu kita lakukan setiap malam minggu selama
tiga tahun, selama masa pacaran berlangsung.

Suamiku seorang sales yang hampir dua hari sekali pasti ke luar kota,
bahkan kadang satu minggu di luar kota, karena rasa kasihannya
terhadapku, maka dia berniat untuk menyekat rumahku untuk membuka tempat
kost agar aku tidak merasa sendirian di rumah.

Mula-mula empat kamar tersebut kami kost-kan untuk cewek-cewek, ada yang
mahasiswa ada pula yang karyawati. Aku sangat senang ada teman untuk
ngobrol-ngobrol. Setiap suamiku pulang dari luar kota, pasti dibawakan
oleh-oleh agar mereka tetap senang tinggal di rumah kami. Tetapi
lama-kelamaan aku merasa makin tambah bising, setiap hari ada yang apel
sampai larut malam, apalagi malam minggu, aduh bising sekali bahkan aku
semakin iri pada mereka untuk kumpul bersama-sama satu keluarga. Begitu
suamiku datang dari luar kota, aku menceritakan hal-hal yang tiap hari
kualami, akhirnya kita putuskan untuk membubarkan tempat kost tersebut
dengan alasan rumah mau kita jual. Akhirnya mereka pun pada pamitan
pindah kost.

Bulan berikutnya kita sepakat untuk ganti warna dengan cara kontrak satu
kamar langsung satu tahun khusus karyawan-karyawan dengan syarat satu
kamar untuk satu orang jadi tidak terlalu pusing untuk memikirkan ramai
atau pun pulang malam. Apalagi lokasi rumah kami di pinggir jalan jadi
tetangga-tetangga pada cuek. Satu kamar diisi seorang bule berbadan
gede, putih dan cakep. Untuk ukuran harga kamar kami langsung dikontan
dua tahun dan ditambah biaya perawatan karena dia juga sering pulang malam.

Suatu hari suamiku datang dari luar kota, dia pulang membawa sebotol
minuman impor dan obat penambah rangsangan untuk suami istri.
Suamiku bertanya, "Lho kok sepi-sepi aja, pada ke mana."
"Semua pada pulang karena liburan nasional, tapi yang bule nggak, karena
perusahaannya ada sedikit lembur untuk mengejar target", balasku mesra.

Kemudian suamiku mengambil minumannya dan cerita-cerita santai di ruang
tamu, "Nich sekali-kali kita reuni seperti di diskotik", kata suamiku,
"Aku juga membawa obat kuat dan perangsang untuk pasangan suami istri,
ntar kita coba ya.."
Sambil sedikit senyum, kujawab, "Kangen ya.. emang cuman kamu yang
kangen.."
Lalu kamipun bercanda sambil nonton film porno.
"Nich minum dulu obatnya biar nanti seru.." kata suamiku.
Lalu kuminum dua butir, suamiku minum empat butir.
"Lho kok empat sih.. nanti over lho", kataku manja.
"Ach.. biar cepat reaksinya", balas suamiku sambil tertawa kecil.

Satu jam berlangsung ngobrol-ngobrol santai di ruang tamu sambil nonton
film porno, kurasakan obat tadi langsung bereaksi. Aku cuma mengenakan
baju putih tanpa BH dan CD. Kita berdua duduk di sofa sambil kaki kita
diletakkan di atas meja. Kulihat suamiku mulai terangsang, dia mulai
memegang lututku lalu meraba naik ke pahaku yang mulus, putih dan seksi.
Buah dadaku yang masih montok dengan putingnya yang masih kecil dan
merah diraihnya dan diremasnya dengan mesra, sambil menciumiku dengan
lembut, perlahan-lahan suamiku membuka kancing bajuku satu persatu dan
beberapa detik kemudian terbukalah semua pelapis tubuhku.

"Auh.." erangku, kuraba batang kemaluan suamiku lalu kumainkan dengan
lidah, kukulum semuanya, semakin tegang dan besar. Dia pun lalu menjilat
klitorisku dengan gemas, menggigit-gigit kecil hingga aku tambah
terangsang dan penuh gairah, mungkin reaksi obat yang kuminum tadi.
Liang kewanitaanku mulai basah, dan sudah tidak kuat aku menahannya.
"Ach.. Mas masukin yuk.. cepat Mas.. udah pingin nich.." sambil mencari
posisi yang tepat aku memasukkan batang kemaluannya pelan-pelan dan,
"Bless..", batang kemaluan suamiku masuk seakan membongkar liang
surgaku. "Ach.. terus Mas.. aku kangen sekali..", dengan penuh gairah
entah kenapa tiba-tiba aku seperti orang kesurupan, seperti kuda liar,
mutar sana mutar sini. Begitu pula suamiku semakin cepat gesekannya.
Kakiku diangkatnya ke atas dan dikangkangkan lebar-lebar.

Perasaanku aneh sekali, aku seakan-akan ingin sekali diperkosa beberapa
orang, seakan-akan semua lubang yang aku punya ingin sekali dimasuki
batang kemaluan orang lain. Seperti orang gila, goyang sana, goyang sini
sambil membayangkan macam-macam. Ini berlangsung lama sekali dan kita
bertahan seakan-akan tidak bisa keluar air mani. Sampai perih tapi asik
sekali. Sampai akhirnya aku keluar terlebih dahulu, "Ach.. Mas aku
keluar ya.. udah nggak tahan nich.. aduh.. aduh.. adu..h.. keluar tiga
kali Mas", desahku mesra. "Aku juga ya.. ntar kamu agak pelan
goyangnya.. ach.. aduh.. keluar nich.." Mani kental yang hangat banyak
sekali masuk ke dalam liang kenikmatanku. Dan kini kita berada dalam
posisi terbalik, aku yang di atas tapi masih bersatu dalam dekapan.

Kucabut liang kewanitaanku dari batang kemaluan suamiku terus
kuoles-oleskan di mulut suamiku, dan suamiku menyedot semua mani yang
ada di liang kewanitaanku sampai tetes terakhir. Kemudian kita saling
berpelukan dan lemas, tanpa disadari suamiku tidur tengkurap di karpet
ruang tamu tanpa busana apapun, aku pun juga terlelap di atas sofa
panjang dengan kaki telentang, bahkan film porno pun lupa dimatikan tapi
semuanya terkunci sepertinya aman.

Ketika subuh aku terbangun dan kaget, posisiku bugil tanpa sehelai
benang pun tetapi aku telah pindah di kamar dalam, tetapi suamiku masih
di ruang tamu. Akhirnya perlahan-lahan kupakai celana pendek dan
kubangunkan suamiku. Akhirnya kami mandi berdua di kamar mandi dalam.
Jam delapan pagi saya buatkan sarapan dan makan pagi bersama, ngobrol
sebentar tentang permainan seks yang telah kami lakukan tadi malam. Tapi
aku tidak bertanya tentang kepindahan posisi tidurku di dalam kamar,
tapi aku masih bertanya-tanya kenapa kok aku bisa pindah ke dalam
sendirian.

Sesudah itu suamiku mengajakku mengulangi permaina seks seperti semalam,
mungkin pengaruh obatnya belum juga hilang. Aku pun disuruhnya minum
lagi tapi aku cuma mau minum satu kapsul saja. Belum juga terasa obat
yang kuminum, tiba-tiba teman suamiku datang menghampiri karena ada
tugas mendadak ke luar kota yang tidak bisa ditunda. Yah.. dengan
terpaksa suamiku pergi lagi dengan sebuah pesan kalau obatnya sudah
bereaksi kamu harus tidur, dan aku pun menjawabnya dengan ramah dan
dengan perasaan sayang. Maka pergilah suamiku dengan perasaan puas
setelah bercinta semalaman.

Dengan daster putih aku kembali membenahi ruang makan, dapur dan
kamar-kamar kost aku bersihkan. Tapi kaget sekali waktu membersihkan
kamar terakhir kost-ku yang bersebelahan dengan kamar tidurku, ternyata
si bule itu tidur pulas tanpa busana sedikit pun sehingga kelihatan
sekali batang kemaluan si bule yang sebesar tanganku. Tapi aku harus
mengambil sprei dan sarung bantal yang tergeletak kotor yang akan kucuci.

Dengan sangat perlahan aku mengambil cucian di dekat si bule sambil
melihat batang kemaluan yang belum pernah kulihat secara dekat. Ternyata
benar seperti di film-film porno bahwa batang kemaluan bule memang besar
dan panjang. Sambil menelan ludah karena sangatlah keheranan, aku
mengambil cucian itu.

Tiba-tiba si bule itu bangun dan terkejut seketika ketika melihat aku
ada di kamarnya. Langsung aku seakan-akan tidak tahu harus berkata apa.
"Maaf tuan saya mau mengambil cucian yang kotor", kataku dengan sedikit
gugup.
"Suamimu sudah berangkat lagi?" jawabnya dengan pelan dan pasti. Dengan
pertanyaan seperti itu aku sangat kaget. Dan kujawab, "Kenapa?".
Sambil mengambil bantal yang ditutupkan di bagian vitalnya, si bule itu
berkata, "Sebelumnya aku minta maaf karena tadi malam aku sangat
lancang. Aku datang jam dua malam, aku lihat suamimu tidur telanjang di
karpet ruang tamu, dan kamu pun tidur telanjang di sofa ruang tamu,
dengan sangat penuh nafsu aku telah melihat liang kewanitaanmu yang
kecil dan merah muda, maka aku langsung memindahkan kamu ke kamar, tapi
tiba-tiba timbul gairahku untuk mencoba kamu. Mula-mula aku hanya
menjilati liang kewanitaanmu yang penuh sperma kering dengan bau khas
sperma lelaki. Akhirnya batang kemaluanku terasa tegang sekali dan
nafsuku memuncak, maka dengan beraninya aku meniduri kamu."

Dengan rasa kaget aku mau marah tapi memang posisi yang salah memang
diriku sendiri, dan kini terjawablah sudah pertanyaan dalam benakku
kenapa aku bisa pindah ke ruang kamar tidurku dan kenapa liang
kewanitaanku terasa agak sakit
"Trus saya.. kamu apain", tanyaku dengan sedikit penasaran
"Kutidurin kamu dengan penuh nafsu, sampai mani yang keluar pertama
kutumpahkan di perut kamu, dan kutancapkan lagi batanganku ke liang
kewanitaanmu sampai kira-kira setengah jam keluar lagi dan kukeluarkan
di dalam liang kewanitaanmu", jawab si bule.
"Oic.. bahaya nich, ntar kalo hamil gimana nich", tanyaku cemas.
"Ya.. nggak pa-pa dong", jawab si bule sambil menggandengku, mendekapku
dan menciumku.

Kemudian dipeluknya tubuhku dalam pangkuannya sehingga sangat terasa
batang kemaluannya yang besar menempel di liang kewanitaanku. "Ach..
jangan dong.. aku masih capek semalaman", kataku tapi tetap saja dia
meneruskan niatnya, aku ditidurkan di pinggir kasurnya dan diangkat
kakiku hingga terlihat liang kewanitaanku yang mungil, dan dia pun mulai
manjilati liang kewanitaanku dengan penuh gairah. Aku pun sudah mulai
bernafsu karena pengaruh obat yang telah aku minum sewaktu ada suamiku.

"Auh.. Jhon.. good.. teruskan Jhon.. auh". Satu buah jari terasa
dimasukkan dan diputar-putar, keluar masuk, goyang kanan goyang kiri,
terus jadi dua jari yang masuk, ditarik, didorong di liang kewanitaanku.
Akhirnya basah juga aku, karena masih penasaran Jhon memasukkan tiga
jari ke liang kewanitaanku sedangkan jari-jari tangan kirinya membantu
membuka bibir surgaku. Dengan nafsunya jari ke empatnya dimasukkan pula,
aku mengeliat enak. Diputar-putar hingga bibir kewanitaanku menjadi
lebar dan licin. Nafsuku memuncak sewaktu jari terakhir dimasukkan pula.

"Aduh.. sakit Jhon.. jangan Jhon.. ntar sobek.. Jhon.. jangan Jhon",
desahku sambil mengeliat dan menolak perbuatannya, aku berusaha berdiri
tapi tidak bisa karena tangan kirinya memegangi kaki kiriku. Dan
akhirnya, "Bless.." masuk semua satu telapak tangan kanan Jhon ke dalam
liang kewanitaanku, aku menjerit keras tapi Jhon tidak memperdulikan
jeritanku, tangan kirinya meremas payudaraku yang montok hingga rasa
sakitnya hilang. Akhirnya si bule itu tambah menggila, didorong, tarik,
digoyang kanan kiri dengan jari-jarinya menggelitik daging-daging di
dalamnya, dia memutar posisi jadi enam sembilan, dia menyumbat mulutku
dengan batang kemaluannya hingga aku mendapatkan kenikmatan yang selama
ini sangat kuharapkan.

"Auch.. Jhon punyamu terlalu panjang hingga masuk di tenggorokanku..
pelan-pelan aja", ucapku tapi dia masih bernafsu. Tangannya masih
memainkan liang kewanitaanku, jari-jarinya mengelitik di dalamnya hingga
rasanya geli, enak dan agak sakit karena bulu-bulu tangannya
menggesek-gesek bibir kewanitaanku yang lembut. Ini berlangsung lama
sampai akhirnya aku keluar.
"Jhon.. aku nggak tahan.. auch.. aouh.. aku keluar Jhon auch, aug..
keluar lagi Jhon.." desahku nikmat menahan orgasme yang kurasakan.
"Aku juga mau keluar.. auh.." balasnya sambil mendesah.

Kemudian tangannya ditarik dari dalam liang kewanitaanku dan dia memutar
berdiri di tepi kasur dan menarik kepalaku untuk mengulum kemaluannya
yang besar. Dengan sangat kaget dan merasa takut, kulihat di depan pintu
kamar ternyata suamiku datang lagi, sepertinya suamiku tidak jadi pergi
dan melihat peristiwa itu. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, kupikir sudah
ketahuan, telanjur basah, aku takut kalau aku berhenti lalu si bule tahu
dan akhirnya bertengkar, tapi aku pura-pura tidak ada sesuatu hal pun,
si bule tetap kukulum sambil melirik suamiku, takut kalau dia marah.

Tapi ternyata malah suamiku melepas celana dan mendekati kami berdua
yang sudah tengang sekali, mungkin sudah menyaksikan kejadian ini sejak
tadi. Dan akhirnya si bule kaget sekali, wajahnya pucat dan kelihatan
grogi, lalu melepas alat vitalnya dari mulutku dan agak mudur sedikit.
Tapi suamiku berkata, "Terusin aja nggak pa-pa kok, aku sayang sama
istriku.. kalau istriku suka begini.. ya terpaksa aku juga suka.. ayo
kita main bareng". Akhirnya semua pada tersenyum merdeka, dan tanpa rasa
takut sedikit pun akhirnya si bule disuruh tidur telentang, aku tidur di
atas tubuh si bule, dan suamiku memasukkan alat vitalnya di anusku, yang
sama sekali belum pernah kulakukan. Dengan penuh nafsu suamiku langsung
memasukkan batang kemaluannya ke dalam anusku. Karena kesulitan akhirnya
dia menarik sedikit tubuhku hingga batang kemaluan si bule yang sudah
masuk ke liang kewanitaanku terlepas, suamiku buru-buru memasukkan
batang kemaluannya ke liang kewanitaanku yang sudah basah, di goyang
beberapa kali akhirnya ikut basah, dan dicopot lagi dan dimasukkan ke
anusku dan.. "Bless..", batang kemaluan suamiku menembus mulus anusku.
"Aduh.. pelan-palan Mas..", seruku.

Kira-kira hampir setengah jam posisi seperti ini berlangsung dan
akhirnya suamiku keluar duluan, duburku terasa hangat kena cairan mani
suamiku, dia menggerang keenakan sambil tergeletak melihatku masih
menempel ketat di atas tubuh si bule. Akhirnya si bule pun pindah atas
dan memompaku lebih cepat dan aku pun mengerang keenakan dan sedikit
sakit karena mentok, kupegang batang kemaluan si bule yang keluar masuk
liang kewanitaanku, ternyata masih ada sisa sedikit yang tidak dapat
masuk ke liang senggamaku. Suamiku pun ikut tercengang melihat batang
kemaluan si bule yang besar, merah dan panjang. Aku pun terus mengerang
keasyikan, "Auh.. auh.. terus Jhon.. auh, keluarin ya Jhon.."

Akhirnya si bule pun keluar, "Auch.. keluar nich.." ucapnya sambil
menarik batang kemaluannya dari liang kewanitaanku dan dimasukkan ke
mulutku dan menyembur juga lahar kental yang panas, kutelan sedikit demi
sedikit mani asin orang bule. Suamiku pun ikut menciumku dengan sedikit
menjilat mani orang asing itu. Kedua lelaki itu akhirnya tersenyum kecil
lalu pergi mandi dan tidur siang dengan puas. Sesudah itu aku
menceritakan peristiwa awalnya dan minta maaf, sekaligus minta ijin bila
suatu saat aku ingin sekali bersetubuh dengan si bule boleh atau tidak.
"Kalau kamu mau dan senang, ya nggak apa-apa asal kamu jangan sampai
disakiti olehnya". Sejak saat itupun bila aku ditinggal suamiku, aku
tidak pernah merasa kesepian. Dan selalu /dikerjain/ oleh si bule.

Thursday, April 27, 2017

CERITA ASIK

MALUNYA MASUK WC LAKI-LAKI JADI BEGINI LAHH

Hari Senin itu yaitu hri kerja lebih-lebih kepada Shinta. disaat itu Shinta nampak juga aktif di kantornya. biarpun gajinya juga sebagai sekretaris tak seberapa agung tapi dia bersama menyukai kelakuan melakoni profesinya itu. ketika dia lagi menimbulkan sekian banyak kata jadian buat diberikan terhadap supervisornya dekat informasi bulanan perundingan senja kelak, sontak saja perutnya terasa sakit tidak karuan. cepat saja dia bangkit awal duduknya menuju kamar mungil di area buntut kantornya.

Saking buru-burunya, beliau tak melafalkan terus surat atau sketsa yg memberi tahu bahwa kloset itu bagi laki laki atau kepada perempuan. beliau serta-merta menyamar saja. Namun.., demikian datang di dekat kloset itu, dirinya menonton seseorang cowok bertubuh atletis kembali pipis. Ups! laki laki itu terperanjat dan menoleh.., “Eh Shinta.., anda salah menyusup. ini kloset cowok. Shinta terperanjat sebagian mati. nyata-nyatanya sang supervisor juga pipis di kamu. Dan tidak dengan sengaja, ke-2 salah lihat Shinta terarah terhadap barang panjang genap permulaan ritsluiting lancingan panjang yg juga dipegang sang supervisor. nyata-nyatanya batang puki si supervisor belum dimasukkan ke sarangnya. bersama durja tersipu memerah lantaran sipu, Shinta meneledorkan mukanya dan langsung mau berlalu alamat ruang itu. buntung. gerutunya pada hati.

Tapi rupanya si supervisor tak mau meremehkan peluang emas itu. bersama sigapnya tangan Shinta ditarik dan tubuhnya disandarkan ke tembok. “Shin.. telah arkais sememangnya saya mau menikmati keindahan tubuhmu.. tentu kau pun sempat mendengar bahwa di biro ini yg paling perkasa merupakan saya. Nah saat ini sampai saatnya kita cobalah apa yg anda dengar berasal teman-teman..”

Mendengar itu Shinta terpesona sejumlah mati. dia tak menebak-nebak bahwa supervisor yg amat dihormati lantaran kharismanya, mempunyai pembawaan yg begitu bejadnya. “Tapi Pak.., aku terus sakit perut nih.., lagian Bapak ‘khan supervisor aku. periode Bapak tega melakukannya guna aku?

“Oh.., jangan kuatir Shin.., cuma sebentar kok.. Ibu Edi saja pernah melakukannya denganku kok..”, kata si supervisorsambil dengan kasar membuka kancing stelan atas yang dipakai Shinta. “Ja.., jangan Pak.., tolong jangan.., ingat posisi Bapak di kantor..”, jerit Shinta. “To.., tolong.., tolong..!”, tampak Shinta berusaha meronta-ronta karena tangan si supervisor mulai masuk ke dalam BH-nya yang berukuran super besar, 38C. Dan.., bret.., bret.., baju Shinta terlihat sudah sobek di sana sini.. Dan dengan sekali hentakan, BH Shinta turun dan jatuh ke lantai. Walau sudah berusaha mendorong dan menendang tubuh atletis itu, namun nafsu si supervisor yang sudah demikian buas terus membuatnya bisa mencengkeram tubuh mulus Shinta yang kini hanya mengenakan celana dalam dan terus menghimpitnya ke tembok WC itu.

Karena merasa yakin bahwa ia sudah tidak bisa lari lagi dari sana, Shinta hanya bisa pasrah. Sekarang mulut si supervisor sudah mulai menghisap-hisap puting susunya yang besar. Persis seperti bayi yang baru lahir sedang menyusu ke ibunya. Gairah dalam diri Shinta tiba-tiba muncul dan bergejolak. Dengan sengaja diraihnya batang kemaluan si supervisor yang sudah berdiri dari tadi. Dan dikocok-kocokknya dengan pelan. Memang batang kemaluan itu amat besar dan panjang. “Wah, pasti enak nih kalo ngisi lubang gue.., udah lama gue ngangenin batang kenikmatan yang segini besar dan panjangnya..”, pikir Shinta dalam hati.

Sementara itu tangan si supervisor pun sudah melepaskan seluruh celana dalam putih yang dikenakan Shinta… Dan si supervisor pun ikut membuka semua pakaiannya.., hingga kini keduanya sama-sama dalam keadaan tanpa busana selembar benangpun. Si supervisor mengangkat kaki kanan Shinta ke pingggangnya lalu dengan perlahan ia memasukkan batang kemaluannya ke liang kewanitaan Shinta. Bles.., bless.., jebb.., setengah dari batang kemaluan itu masuk dengan sempurna ke liang surga wanita yang rupanya sudah tidak lagi perawan itu. Shinta terbeliak kaget merasakan besarnya batang kemaluan itu di dalam liang kewanitaannya. Si supervisor terus saja mendorong maju batang kemaluannya sambil mencium dan melumat bibir Shinta yang seksi itu. Shinta tak mau kalah. Ia pun maju mundur menghadapi serangan si supervisor. Jeb.., jeb.., jebb..! Batang kemaluan yang besar itu keluar masuk berkali-kali.. Shinta sampai terpejam-pejam merasakan kenikmatan yang tiada taranya… Sakit perutnya pun sudah terlupakan.

Sepuluh menit kemudian, mereka berganti posisi. Shinta kini berpegangan ke bagian atas kloset dan pantatnya di hadapkan ke si supervisor. Melihat pemandangan menggairahkan itu, tanpa membuang-buang waktu lagi si supervisor segera memasukkan batang kemaluannya dari arah belakang kemaluan Shinta.., bless.., bless.., jeb.., jebb..! Si supervisor dengan asyik melakukan aksinya itu. Tangan kanannya berusaha meraih payudara Shinta sambil terus menusukkan batang kemaluan supernya ke kewanitaan Shinta.

“Bapak duduk aja sekarang di atas kloset ini.., biar sekarang gantian saya yang aktif..”, kata Shinta di tengah-tengah permainan mereka yang penuh nafsu. Supervisor itu pun menurut. Tanpa menunggu lagi, Shinta meraih batang kemaluan yang sudah 2 kali lebih keras dan besar itu, untuk segera dimasukkan ke liang kenikmatannya. Ia pun duduk naik turun di atas batang kemaluan ajaib itu. Sementara kedua mata si supervisor terpejam-pejam merasakan kenikmatan surgawi itu. Kedua tangannya meremas-remas gunung kembar Shinta. “Ooh.., oh.., ohh..”, erang Shinta penuh kenikmatan.

Batang kemaluan itu begitu kuat, kokoh dan keras. Walau sudah berkali-kali ditusukkan ke depan, belakang, maupun dari atas, belum juga menunjukkan akan menyemburkan cairan putih kentalnya. Melihat itu, Shinta segera turun dari pangkuan supervisor itu. Dengan penuh semangat ia meraih batang kemaluan itu untuk segera dimasukkan ke mulutnya. Dijilatnya dengan lembut kemudian dihisap dan dipilin-pilin dengan lidahnya… oooh.., oh.., oohh.., kali ini ganti si supervisor yang mengerang karena merasakan kenikmatan. Lima belas menit kemudian, wajah si supervisor tampak menegang dan ia mencengkeram pundak Shinta dengan sangat erat.. Shinta menyadari apa yang akan terjadi.., tapi ia tidak menghiraukannya.., ia terus saja menghisap batang kemaluan ajaib itu.., dan benar.., crot.., crot.., crott..! Semburan air mani masuk ke dalam mulut seksi Shinta tanpa bisa dihalangi lagi. Shinta pun menelan semua mani itu termasuk menjilat yang masih tersisa di batang kemaluan supervisor itu dengan lahapnya…

Wednesday, April 26, 2017

CERITA ASIK

TOKET ANAK KAMPUS ITU BEGITU BESAR BIKIN SAYA NAPSU


Hanif yang dikenal dengan cewek yang mempunyai buah dada yang besar dan bisanya dia sering mengumbar belahan dadanya di mata umum, dan tentunya siapa yang gak ingin menikmati tubuh indah Hanif ini, aku tentunya pasti mau jika ada kesempatannya, jika melihat dia pasti aku menelan ludah, suatu hari aku berkesempatan untuk mendatangi acara dalam peluncuran film terbarunya.

Sangat sulit aku mendapatkan kesempatan, namun dengan berbekal relasinya yang aku kenal, aku bisa menemui Hanif dengan leluasa di rumahnya. Kebetulan Hanif hendak membuat web pribadinya, sehingga aku diminta datang untuk wawancara apa saja nama domain dan isinya.

Sudah 2 kali aku meeting dengannya di tempat umum dan yang ketiga kalinya aku diundang ke rumahnya dan yang ketiga kalinya aku berhasil menggumulinya di ranjangnya.

Singkat cerita ketika aku siang itu mengadakan meeting di rumahnya dan hanya dihadiri kami berdua, tanpa suami Hanif sama sekali.

Apa saja hendak diisi ..  tanyaku sambil menghembuskan rokokku yang hanya separo isinya

Apa sajalah .. profile pribadi …

Yang bagian dalam dalam ? tanyaku nakal sampai tertawa

Ya janganlah … mosok kayak gitu diobral  Ujar Hanif dengan tersenyum sambil membusungkan dadanya seolah ada yang gatal di punggungnya

Aku menahan nafas

Alamak besar sekali .. ingin aku merasakan kekenyalan buah dadanya  batinku berteriak

Ya setidaknya orang khan banyak nanya berapa ukuran BH Mbak Hanif  ujarku sambil cengengesan

Bukan marah yang kudapat, namun aku justru dilempari bungkus rokokku

Sialan lo Han …

Seperti biasa .. saya biasa nangani web orang lain, ya kudu tahu sedikitlah profilenya, baik yang luaran maupun dalemannya

Hah ..  Hanif terkejut

Khan cuma sedikit Mbak Hanif .. kalo seluruhnya ya mana mau  ujarku sambil menetralkan dirinya dan kembali tertawa, menyunggingkan senyum nakalnya, matanya menatapku seolah ingin menelanku.

Hari itu Hanif menggunakan pakaian yang sangat mengundang birahiku, belahan dadanya terbuka lebar, sedang roknya hanya pendek sekali sehingga kemulusan pahanya membuat aku suka kebablasan bicara, namun hal itu malah disukai Hanif.

Maklum sebagai seorang janda, kebutuhan seksnya harus disalurkan atau menjadi beban dirinya. Sekalipun mempunyai kekasih dari Jerman, namun tidak semuanya bisa terlampiaskan. Bahkan lama lama Hanif memancingku agar lebih berani mendekatinya, ketika kami semakin akrab untuk rembugan masalah webnya.

Lantas untuk jatah seksnya gimana Mbak Hanif ?tanyaku tanpa melihatnya dengan menulis di agendaku
Ih .. nanya kok gitu sih … Hanif terkejut kembali

Lha gue sendiri juga bingung .. disuruh nulis profile khan harus nanya deh .. biar nggak salah kutipujarku sambil tertawa

Nakal sih kamu ..

Lha kalo cuma ditulis apa adanya penggemar nggak mau ngakses .. apalagi kalo artisnya terbuka mah gampang dibina dan diarahkan  kataku sambil memandangnya

Oke deh … minimal seminggu sekali lah ..

Sama siapa ?

Rahasialah .. itu jangan dimasukan donk .. malu aku

Nggak deh .. aku bisa menjaga privasi orang .. sekalipun itu selingkuhan  kataku sambil tertawa

Mang kamu suka selingkuh ? nikah saja belum

Lha kalo dikatakan gangguin istri orang nggak pas je .. yang diajak nggak merasa terganggu sih, malah senang dan puas gitu

Hanif tertawa keras, karena saking tertawanya tangannya menyenggol gelas sehingga jatuh, kami sama sama hendak memungut pecahan gelas itu sambil posisi membungkuk, mataku tertuju pada buah dadanya yang besar itu, Hanif memandangku ketika aku melihat ke arah dadanya itu.

Nakal sih kamu  ujar Hanif dengan menjawil hidungku

Andai boleh sih aku bermain disitu  ujarku dengan berbisik

Hanif memandangku dengan mata teduh, lalu berdiri dan menarik tanganku, aku menurut saja dan digelandang ke kamarnya

Sesampai di kamar ditutupnya pintu

Kau boleh lihat seluruh tubuhku Han .. kau akan menyesal ..  kata Hanif dengan membuka pakaiannya, aku berdegup dengan kencang di ranjang dalam posisi duduk.

Penisku sudah ngaceng sejak masuk ke rumah Hanif.

Aku tahu kau ngaceng sejak awal … sekarang kau buktiin kata katamu bisa menyenangkan istri orang tantang Hanif dengan pandangan nakal membuka BHnya. Ketika cup BH itu lepas, besar buah dadanya sangat menantang sekali.

Benar benar bidadari Mbak Hanif ini  gumamku disambut dengan tawa cekikikan, lalu jongkok dan meremas penisku yang tercetak jelas, aku sudah membuka baju dan kaos dalamku.

Awwww .. sakit deh kalo masih dalam celana

Aku langsung meremas buah dadanya yang kenyal dan besar itu

Aww … Han … remas oh .. enaknya tanganmu  erang Hanif dengan binal dan semakin nakal menarik celana panjangku, penisku menyembul dari celana dalamku bagia kepalanya

Ih .. kontolmu besar sekali Han … puji Hanif sambil menarik CDku dan kini penisku mengacung dengan bebasnya

Ntar kalo masuk ke tempekku apa muat ya ? ujar Hanif dengan nakal meremas dan mengocok penisku.

Masuklah .. ujarku dengan menarik tangan Hanif agar naik ke ranjang, kutindih Hanif dengan gemas dan aku memberikan ciuman bibir dengan rakus, bibir kami saling bertaut, sedang tanganku bermain di dadanya yang membusung itu. Kukulum bibir itu da kucari lidahnya, kami bermain lidah, juga saling menghisap dan bertukar air liur.

Han .. puasi aku ya .. aku sudah lama ndak digituin pinta Hanif dengan wajah memelas

Aku juga menginginkan Mbak Hanif ..  kataku kembali menyerbu ke bibirnya, pertarungan bibir kembali menghebat, Hanif memegang kepalaku untuk mengontrol pagutannya dan aku memeluknya sehingga tindihanku semakin membuat Hanif terdesak, tanganku semakin nakal ke bawah mengelus pahanya yang mulus, membuat Hanif menggelinjang tak karuan, tanganku naik dan menarik CDnya, Hanif membantunya dan aku melirik kebawah, jembutnya sangat rapi dan sedikit lebat

Pagutan demi pagutan membuat kami larut dalam permainan seks yang dashyat, Hanif semakin tenggelam dalam pelukan. Tangannya mengelus punggung, kemudian turun ke depan dan memegang penisku dan diarahkan ke lubangnya, kutahan tangannya dan tetap kuberikan ciuman bibir

Jangan dulu Mbak Hanif .. aku belum mengoralmu  kataku dengan nafas tersengal karena permainan bibir yang lama dan itu disukai Hanif.

Aku nggak tahan, sayang .. Oh .. puasi aku . semprot aku dengan air manimu, sayang  ujar Hanif dengan mesra

Akan kupuasi kau Mbak Hanifku, sayang ..

Kontolmu gedhe .. ayo masukin ke tempekku, sayang .. sodok tempekku sepuasmu Han  ujar Hanif memberikan semangat.

Aku langsung mengelesot dan memandang vagina Hanif, bentuknya sangat rapat sekali karena lama tak dipakai.

Rapat sekali, sayang .. Oh Mbak Hanif .. kalo nggak dioral nggak cukup masuk deh kataku sambil memberikan elusan di vaginanya dan Hanif merintih

Terserah kamu,sayang ..

Aku langsung menyosor ke vaginanya dan kuberikan sedotan di lubangnya membuat Hanif langsung mengerang dan menggelinjang

Awwww ..aaaaarggg .. terus sayang … terus erang Hanif dengan gemas, tubuhnya menggelinjang ke kekiri dan kekanan, matanya merem melek menikmati oralku di vaginanya.

Terus Han…. Aoooooo … aku nggak … erang Hanif dengan suara yang sedikit keras sehingga suaranya sangat nyaring di kamarnya

Aku mengoral vagina Hanif dengan sangat senang sekali, akhirnya kunikmati tubuh sintal dengan buah dada besar ini, sambil mengoral dan mencoba mengerjai klitorisnya, tanganku meremas buah dadanya, sehingga Hanif semakin menghebat dalam menggelinjang bak cacing kepanasan

Tubuhnya bekeringat dengan deras dan sudah basah, bibirnya digigit gigit lalu dilepaskan lagi, tangannya menggapai gapai sprei, aku terus saja menyedot klitoris dan menyentilnya dengan lidahku, setiap kusentil Hanif menaikan dadanya sehingga tanganku semakin mantap meremas buah dadanya, tanganku tak bisa melingkari buah dadanya.

Oooooooooohhhhhh … ssssssstttttt ..eeeeeeenaaaaaak  teriak Hanif dengan nyaring dan tak perduli lagi, siang yang panas itu membuat tubuhnya semakin licin berkeringat

Aku terus menyedot nyedot dan Hanif semakin tak karuan bahkan terus saja menggolengkan tubuhnya, kakinya menjepit kepalaku sehingga aku tak bisa bergerak, kepalaku diremas remas bagian rambutku dan Hanif semakin keras menggelinjang tak tahan kuoral

Akhirnya Hanif mencapai orgasme yang pertama, tubuhnya menegang sangat kaku saat mencapai orgasme, tanganku menahan pahanya agar tak menjepitku lebih keras, kepalaku lepas, dari vaginanya muncratlah cairan kewanitaannya dan muncratnya sangat deras seperti air kecing lelaki dalam posisi ngaceng

Hmmm . lama tak disetubuhi ya ? tanyaku sambil tiduran di sampingnya dan kuberikan senyuman mesra.

Hanif menikmati orgasmenya, tubuhnya melemas dengan cepatnya dan kubiarkan saja dengan memandangnya, matanya masih merem, lalu pelan pelan membuka matanya, melihatku tersenyum Hanif membalasnya

Terima kasih Han .. aku sudah lama nggak disodok sodok

Ntar aku puasi, lihat tuh .. penisku yang akan mengoyak vagina Mbak Hanif  ujarku menunjuk ke penisku yang manggut-manggut

Tunggu sebentar, sayang …

Kubiarkan, aku hanya diam memandangnya, tiba tiba Hanif menindihku, memberikan ciuman bibirnya yang sangat rakus sekali, lalu menduduki pingangku, tangannya diletakan diatas mulutnya dan diludahi, kemudian mundur lagi dan memegang penisku dan diolesi dengan ludahnya lalu dikocoknya

Gedhe banget kontolmu Han …. ujarnya mengarahkan penisku ke lubang kemaluan Hanif dengan gemas

Aku hanya bisa tiduran dan mengelus elus buah dadanya, mili demi mili penisku mulai masuk.

Auuuuuuuh … besar sekali .. Oooooh …. enaknya kontolmu … erang Hanif dengan suara mendesah

Oh .. betapa bahagianya aku bisa menikmati tubuhmu Mbak Hanif  kataku sambil meremas buah dadanya, rambutanya yang panjang itu semakin tak karuan. Penisku semakin tenggelam dalam lubangnya yang semakin licin dan becek itu, penisku serasa diurut urut,

Lubangnya sangat sempit, bagian atas vagina menggelembung seiring penisku semakin tenggelam, Hanif meringis dan memandangku dengan senyuman menggoda

Mbak Hanif mau tiap hari kuginiin  tanyaku nakal

Mau ah .. tiap hari  kata Hanif dengan meracau tak karuan

Penisku tinggal beberapa centi saja, lalu dengan gemas Hanif menyentaknya sehingga kami memekik bersamaan

Addddduuuuh … enaknya … pekik Hanif dengan menarik tanganku agar bisa duduk diranjang, kuposisikan saat menggeser pantatku serasa sangat diperas dalam vaginanya

Bisa muncrat nih semprotku ngawur

Awas kalo keluar duluan Hanif balik menyemprotku.

Hanif lalu naik turun mengenjotku, aku mengimbangi gerakannya, tangan Hanif dirangkulkan ke pundaku dan tangannya menyatu, gerakan buah dadanya naik turun menyetubuhiku sehingga aku semakin suka dengan buah dada besar itu, kuremas remas dan Hanif melenguh dengan keras

Oh . enaknya .. terus Han .. ayo .. ayo .. kata Hanif dengan mengajakku mendayung lebih dalam.

Iya, sayang .. oh.. ingin aku bersamamu terus Mbak Hanifku  ujarku sambil memberikan ciuman bibir, bibir kami bertaut dengan mesra, tanganku bertelapak dan meremas buah dadanya membuat Hanif menggelinjang tak karuan, penisku keluar masuk vagina Hanif, gerakan Hanif sangat bervariasi tidak hanya naik turun kadang memutar membuat penisku serasa disedot sedot dan dipilin pilin dengan hebat

Kami saling memacu, bunyi keciplak alat kelamin kami membuat kami semakin terhanyut dalam nafsu birahi.

Oh .. sayang … enak sekali .. nik..nikmat  kata Hanif dengan kembali melumat bibirku tangannya memegang telapak tanganku agar terus meremas remas buah dadanya yang besar itu. Gerakan Hanif semakin liar di atasku sehingga Hanif semakin binal dan tak terkontrol, wanita ini memang sudah lama tak disetubuhi, vaginanya sangat menjepit penisku dengan gemas.

Hanif sangat merindukan hubungan seks karena sangat ngebet sekali.

Kau nakal juga Han … urusan pekerjaan sampai begini  ujar Hanif di tengah nafasnya yang kacau

Iya .. aku akan semakin mudah menulis Mbak Hanif

Oh .. jangan kau tulis hubungan seks ini, sayang

Nggak Mbak .. aku janji  kataku dengan terus melawan nafsu Hanif yang liar itu, tubuhnya naik turun di atasku menggenjotku. Tubuhnya semakin cepat menggenjot seolah akan merasakan orgasme.
Han .. kau mau .. mau muncak .. ayo  ajak Hanif dengan semakin cepat dan liar naik turun, aku mengimbangi gerakan itu dengan semakin keras meremas buah dadanya.

Iya .. keluarkan saja  kataku sambil terus memberikan perlawanan, tubuh Hanif semakin cepat dan vaginanya menjepit dua kali lipat penisku, kutahan orgasmeku agar tidak muncrat, Hanif menengang sangat kaku menelikung seperti busur panah

Aaaaaaaku …. oooooh ……….saaaaaaampaiiiiiii  teriak Hanif dengan membusungkan dadanya dan kuremas untuk memaksimalkan orgasmenya kedua, Hanif sampai mengejan berkali kali di atas tubuhku. Tubuhnya menegang dengan kakunya lalu kemudian lemas dalam pelukanku da, kuberikan pelukan mesra dan kuberikan elusa di pungungnya.

Tubuh seksi berkeringat itu diam dalam pelukanku. kubiarkan diam saja dan aku hanya memeluknya dengan mesra. Lalu Hanif mulai bersuara

Terima kasih, sayang .. telah memuaskan aku .. kau memang hebat Han .. puji Hanif dengan memberikan kecupan di bibirku

Iya sama sama ..

Kontolmu hebat, sayang .. aku suka .. ntar aku putusan saja sama pacarku  kata Hanif dengan memohon

Hubungan kita hanya seks, sayang .. seks dan pekerjaan .. Please … aku suka kamu, sayang .. kau ganteng .. pintar dan nakal .. ujar Hanif dengan memegang kepalaku

Ah .. ujarku dengan memberikan senyuman mesra

Mau ya jadi pacarku .. aku butuh pelampias seperti ini Han .. kalo nggak dipuasi aku bisa cepat marah

Kalo itu sih gampang … rembugan kita belum selesai .. Mbak Hanif dah ngebet minta seks sih

Idih .. kau nakal juga

Aku tahu kok Mbak Hanif pengin gini .. mancing mancing make pakaian minim mengundang nafsuku

Lha aku suka kamu kok .. kalo nggak digituin kamu nggak bakalan mau

Kalo Mbak Hanif jadi pacar gelapku sih mau saja

Asli deh .. aku sudah bosan sama dia … mainnya kasar banget …

Oh ya ..

Please .. jadi pacarku ya … apalagi anakku suka kamu …  ujar Hanif dengan memandangku mesra

Aku sudah punya pacar je …

Putusin deh .. apapun yang kau inginkan aka kukabulkan .. minta apa saja deh

Cintaku tak bisa dibeli dengan apapun kecuali dengan begini  kataku sambil memeluknya lebih erat

Terima kasih, sayang .. ntar kita lanjutin ya .. semprot tempekku dengan air manimu .. hamili aku, sayang

Hanif tergolek lemas dalam pelukanku, tubuhnya mengkilat berkeringat, dari vaginanya menetes cairan orgasmenya membasahi sprei, ketika penisku kutarik cairanya menetes lagi. Rambutnya acak acakan, yang aku suka dari Hanif Rachmawati adalah suka ngomong jorok sekali, lebih jorok dibanding artis lain yang pernah kutiduri, Anne J Cotto atau Andi Soraya masih kalah jorok dengan Hanif ini.

Sabar deh .. ntar aku puasi Mbak Hanif

Tempek ah .. kontol ah  ujar Hanif jorok sekali.

Ih .. jorok banget sih kataku sambil memberikan elusan mesra di buah dadanya, posisiku menindih Hanif dengan penisku menancap dengan nikmat di vagina Hanif.

Habis kalo nggak jorok nggak nikmat deh .. ntar tunggu sebentar ya, biarkan penismu yang besar ini kuurut dengan vaginaku, hmmmm .. kontolmu kujepit dalam tempekku dulu

Ya deh

Kontolmu wajib masuk ke tempekku Han aku suka kontolmu yang gedhe itu, kontol terbesar yang sudah masuk ke tempekku  tempekku merasa bangga dimasukan kontol besar, nanti semprot air manimu ya  aku sudah lama nggak dientot deh

Iya ya .. sambil mulai menggoyang naik turun dengan pelan dan disambut ciuman ganas Hanif.

Sayang, remas susuku, remas buah dadaku .. Oh .. iya

Aku justru malah bermain dengan mulutku di punting buah dada Hanif yang besar itu, buah dadanya yang besar itu aku remas sebelah kiri dan sebelah kanan puntingnya aku sedot sedot seperti menyusui. Dalam mulutku kugigit punting itu dengan pelan lalu kusedot sedot sekerasku sehingga membuat Hanif menggelinjang tak karuan, kedua tangannya meremas kepalaku dengan mesra

Awwww .. enak Han .. sedot terus .. Oh .. aku suka akan kamu, sayang ..  erang Hanif dengan menggelengkan kepalanya kanan kiri, sambil merem melek keenakan

Aku menikmati kuluman punting buah dada Hanif dengan nikmat, gantian punting sebelah kiri aku kerjai dan buah dada sebelah kanan aku gantian remas remas, buah dadanya yang kenyal dan mengeras itu sangat membuatku puas sekali.

Belahan buah dadanya merupakan tempat yang nikmat, kujilati buah dadanya sebelah kiri, kemudian menuju ke belahan itu dan aku menjilati dengan menelan keringatnya. Kemudian naik menuju ke leher Hanif itu. Sesampai di depan bibirnya aku langsung melumat habis bibirnya yang seksi itu.

Hanif sampai megap megap melawan serbuah bibirku, lidahku menyapu langit langit dalam mulut Hanif, Hanif tak kuat melawan ciuman bibirku, sehingga menarik kepalaku

huuuuuaaaah .. brenti han .. aku .. aku .. nggak kuat  kata Hanif mencegahku melumat bibirnya, namun aku tetap saja kembali menyerbu bibirnya sehingga mau tak mau Hanif melayaninya, aku mulai menarik turunkan pantatku dengan pelan, Hanif mengikutiku sehingga alat kelamin kami beradu lagi, gesekan penisku di dinding vaginanya semakin mudah untuk memporakporandakan vagina Hanif.

Tanganku kembali meremas dengan keras buah dada yang mengeras itu. Deru nafas tak beraturan memenuhi kami. Hanif sangat kepayahan melawan lumatan bibirku, kepalaku ditariknya dibenamkan di leher sebelah kiri dan aku terus memacunya naik turun, kadang memutar pantatku dengan gemas, aku semakin cepat menggenjot tubuh basah keringat Hanif Rachmawati itu dengan nikmat.

Han .. aaaaaaaaauhhhhh .. enaknya kontolmu .. auh ..auh  terus .. erang Hanif dengan garang, tubuhnya menggelinjang bak cacing kepanasan.

Aku nggak tahan Han  aaaaaaaaooooooooooooh  erang Hanif kembali, penisku serasa kembali dijepit dengan sangat keras.

Keluarkan Mbak Hanif .. keluarkan lonteku

Iya, sayang .. aku memang lonte .. aku lontemu  teriak Hanif semakin jorok

Aku tersenyum dan kembali menggenjotnya dengan lebih cepat naik turun, belum ada 3 menit Hanif kembali mengerang

Akuuuu .. mau  sam  paaaaii .. Oh .. lontemu .. Oh .. aku lontemu ..  teriak Hanif

Aku memberikan remas pada buah dadanya dan melumat habis bibirnya, pantatku semakin cepat menyodoknya sehingga Five sangat kepayahan, sehingga memuncratkan lahar asmaranya membasahi penisku kembali dengan cairan orgasmenya.

Tubuhnya berkelonjotan, memelukku dengan lemas dan akhirnya diam tak berkutik. Diam sekitar 5 menit kemudian mengelus elus punggungku dan aku dibisikinya

Aku memang lonte, sayang .. cuma bagimu Han .. kau boleh sebut aku apa sajakata Hanif mesra

Aneh saja kau Mbak

Biar .. asal kau wajib menggauliku Han .. wajib hukumnya ya  berarapun minta duit akan kuberi Hankata Hanif dengan sombong

Enak juga nyebut Mbak Hanif dengan lonte

Iya  aku memang lontemu Han aku adalah WTSmu  kau boleh pakai aku kapan saja

Hmmm .. kau sangat binal dan nakal Mbak Hanif  genit sekalian

Kapan kau keluar Han ? aku capek deh  kontolmu benar benar kuat

Ntar juga muncrat .. sabar deh .. sabar lonteku .. sabar WTSku .. aku suka buah dadamu yang besar ini ujarku sambil meremasnya

Auuuuuuuuh .. pelan sayang  pekik Hanif dengan genit dan nakal serta binal, kedua kakinya menjepit pinggangku

Kugulingkan tubuh Hanif itu, dan kini Hanif menindihku, gesekan saat berputar membuat Hanif memekik keras

Saaaaaaakit.. waduh ..waduh . penismu  kontolmu benar benar galak nih  pekik Hanif dengan memberikan ciuman mesra namun cuma sebentar ketika kupegang bagian kepalanya agar tidak menghentikan ciumannya menolak sehingga lepas dari bibirku

Sayang .. aku nggak kuat akan lumatanmu .. please .. aku kalah

Haaahhahha .. aku tertawa

Sekarang keluar manimu .. atau aku akan mengocok kontolmu dengan tanganku agar muncrat

Jangan ah .. aku ingin menyemprot vaginamu  kataku dengan mesra

Tempek, sayang .. sebut dengan tempek dan adikmu dengan nama kontol  ujar Hanif dengan tertawa

Hanif kembali menggoyang di atasku, dengan menduduki selakanganku, Hanif dengan sangat garang melakukan gerakan menggoyang dengan keras dan berpegangan pada kedua dengkulku, Hanif memacu dengan memaksa agar aku muncrat, kakinya dirapatkan sehingga penisku serasa diurut dengan sangat hebat, aku serasa nggak tahan, tanganku menggapai gapai buah dada Hanif namun tak sampai

Sehingga Hanif memegang tanganku dan memajukan dadanya, Hanif membantu aku meremas buah dadanya, buah dadanya semakin kenyal dan keras, Hanif naik turun dengan sangat cepat

Ayo ..sayang .. lontemu juga mau muncrat lagi kata Hanif dengan jorok

Iya .. lonteku sayang  kataku mengiyakan sebutan Hanif dengan lonte. Ya dia memang lonte, suka pamer aurat sembarangan. Lonte dengan balutan selebriti. Kini lonte bernama Hanif Rachmawati berada di atas tubuhku, menggenjotku dengan sangat liar akan aku menyemprotkan air maniku.

Aku nggak tahan Mbak..awwwwwww .. aku menggelengkan kepalaku

Keluarkan,sayang .. aku juga .. kleuar bareng yuk

Kami kembali saling mengimbangi gerakan sehingga penisku semakin tak kuat menahan desakan, sehingga tak lama kemudian aku muncrat, penisku memuncratkan lahar isinya dengan menembak ke rahim Hanif

Lebihd ari lima kali penisku menyemburka isinya dan disambut dengan cairan orgasme Hanif, tubuh Hanif ambruk dalam pelukanku. Penisku serasa kempes, namun belum benar benar layu, setengah ngaceng dalam vagina Hanif, kami diam lama sekali, malah tertidur di sore hari itu. Setengah jam kemudian Hanif membangunkan aku

Jam berapa ? tanyaku

Masih jam 4,sayang  bobok sini ya .. keloni aku  pinta Hanif Rachmawati

Boleh .. kita ntar main lagi ya kataku dengan tersenyum

Ih kau benar benar hebat .. aku kalah deh .. ntar malam lagi .. janji ya di rumah ini nggak boleh makai pakaian, kalo mau makan kudu telanjang, jika kau ingin menyodokku lakukan saja  kata Hanif dengan mesra

Baik ..

Hmmm  soal bayaran bikin web ntar aku atur .. kuberi bonus deh .. tapi kau kudu janji ya .. kalo aku butuh kamu harus datang ..

Mbak .. kenal sama Febbiola kagak  tanyaku

Kenal .. mang kenapa ? mau nyoba kesintalan dia ?tanya Hanif dengan tertawa

Iya deh ..

Nggak boleh .. kau adalah milikku .. dan aku milikmu ..

Kau lonteku tak berhak ngatur  kataku dengan nakal

Jadiin aku pacarmu deh  pintanya dengan mengelus kepalaku

Beri dulu Febbiola .. aku ingin ngentoti dia  kataku memberikan pilihan

Ih .. sulit menyakinkan dia deh .. gimana kalo Emma Waroka saja? Hanif memberikan pilihan

Aku mau tapi aku hanya bisa memberi lampu hijau kau jadi pacarku ..

Kok gitu sih

Sementara urusan kita seks dan pekerjaan, kau boleh panggil aku kapan saja menyetubuhimu, dan kau sebagai lonteku kalo aku butuh kudu siap

Adil .. kata Hanif dengan singkat.

Monday, April 24, 2017

CERITA ASIK

GADIS BELJIBAB ITU SUNGGUH BESAR BUAH DADANYA

aku mempunyai saudara yang sangat seksi dengan payudara montok sekali dan mereka baru saja berumur 17 Tahun. ini ceritaku dengan saudara ku yang binal.

sebentar lagi 17 tahun” “Oooh…udah gede-gede ya” kataku sambil melirik payudara Dina, uh penisku perlahan lahan mengeras, membayangkan bisa meremas2 empat buah payudara dibalik jilbab gadis gadis ini. “ya iyalah om, kan udah sma” jawab Dita yang tak sadar apa sebenarnya yang aku maksud.

ikeh-ikeh..

“kalian nggak pulang, udah sore begini masak gadis2 cantik seperti kalian masi blum pulang” “om bisa aja ah, masi mau minum2 dulu om bentar lagi juga pulang” jawab Dina sambil ngobrol kuperhatikan kedua gadis ini, walaupun kembar namun aku mulai bisa membedakan antara Dina dengan Dita.


Dina yang berusia lebih tua beberapa menit dari Dita ini memiliki buah dada yang sedikit lebih besar dari adiknya.selebihnya tak ada perbedaan. “ ah seandainya bisa kutelanjangi kedua gadis berjilbab ini, apa mungkin rasa jepitan Vagina 2 orang saudara kembar berbeda yah” kataku dalam hati yang sudah penuh nafsu. “Kalian udah punya pacar belum ??” tanyaku.

“Dina udah tuh om, nama pacarnya andi, hihi…” “Iiih….apaan sih git, dia tuh cuma temen deket aja juga…” katanya malu kulihat ada yang aneh dengan kedua remaja berjilbab ini. Mengapa sepertinya sangat mudah akrab dengan orang yang belum dikenal seperti aku. Aku mulai berpikir sepertinya dua gadis ini bisa kupakai malam ini.

Akupun mulai mengeluarkan jurus mautku. “Kalian udah pernah pacaran kan ?” “Iya udah Om…tapi ya gitu deh namanya juga anak sma.” jawab Dita

“Umm tapi maaf nih yah, kalian udah pernah begitu belum ??” tanyaku sambil tersenyum nakal. Dina sedikit kaget “begitu gimana om??” “umm begini.. kayak ciuman pelukan, dan main2 itu sama pacar kalian belum” Sejenak mereka kaget dengan pertanyaanku lalu Dita balas menjawab

“Iiiih…om apaan sih…kok nanyanya begituan” “Ya kan om mau tau ??” Mereka terdiam sejenak kemudian saling berbisik. “Emang bener om mau tau ???” tanya Dina menggoda. “ya iya dong dik Dina yang cantik” kataku sambil mengedipkan mata sepertinya mereka sadar maksud gerak gerikku, lalu dengan tersenyum nakal Dita menjawab.

“om, kalau mau kita bisa jalan2 sama om tapi kaloo…

” Dita berhenti berbicara lalu mengambil handponnya dan mengetik lalu memberikan handponnya padaku. Astaga pikirku, inilah saatnya. Saat yang dari tadi kunantikan. Dita ternyata meminta sejumlah uang dan persyaratan. Kesempatan ini tak boleh kulewatkan. Akupun tersenyum lebar dan jantungku semakin berdegup kencang.

Tiba2 aku tersadar suatu hal “eh maaf yah Dina, Dita, kalo kalian mau nemenin om kok kenapa kalian memakai jilbab” “oh ini, ini kan ketentuan wajib disekolah harus pakai jilbab om” jawab Dina oh aku baru menyadari segala sesuatunya, kenapa menjelang malam hari kerja kedua gadis berjibab ini masi dipusat perbelanjaaan, kenapa mereka memakai barang2 mahal, kenapa mereka mudah sekali untuk diajak ngobrol sampai ke hal2 yang nakal.

“ok kalo gitu yuk kita pergi, om ke atm dulu ngambil uang saku untuk gadis2nya om” kataku sambil mengedipkan mata yang dijawab dengan sedikit tawa dan tatapan nakal.

Sekitar jam 6 sore, aku ersama kedua gadis berjilbab ini keluar dari mall dan menuju sebuah atm dibasement mall tersebut. Ternyata basement tersebut agak sepi, hanya berisi mobil2 dan beberapa supir, tukang parkir dan satpam yang sempat memandangku iri, karena aku yang asyik bercanda dengan kedua gadis berjiblab ini.

Atm tersebut ternyata cukup tertutup, dengan ruangan yang cukup besar. Akupun mulai mengakses mesin tersebut sambil berbincang2 dengan kedua gadis berjilbab ini. Sambil memencet tombol2 aku lirik keadaan diluar, tampaknya posisiku cukup tertutup dan tak ada orang yang melihat, ah aku yang sudah tak tahan dari tadi mulai melancarkan aksiku.

Kedua gadis berjilbab ini berdiri dikanan kiriku, sambil menunggu mesin atm bekerja, aku tarik kedua tanganku kebelakang lalu meremas2 kedua buah pantat Dina dan Dita yang kenyal itu. “ iihh om nakal, masi dibasement juga” jawab Dita dan sebuah cubitan kecil dipinggangku oleh Dina.

“Iya deh iya deh om nggak nakal” jawabku sambil menarik tanganku dari pantat kedua gadis ini, lalu kurangkul pinggang kedua gadis berjilbab ini dan menarik mereka kearah tubuhku, uhhhh payudara payudara dibalik jilbab kedua gadis berjilbab ini sungguh sama kenyal dan nikmatnya.

“ihhh si om ini nakal banget sih” kata mereka dengan senyum manja. Lalu tanganku mulai meraba naik kepunggungnya lalu bergeser masuk keketiak mereka menyelusup kebelakang jilbab mengikuti alur bh mereka dan menggenggam payudara payudara gadis gadis ini yang tidak bersentuhan dengan dadaku.” iiiiihh si ooomm daritadi bandel banget sihhh” kata Dina sambil kedua gadis ini mencoba melepaskan diri dari genggaman tanganku pada buah dada mereka.

“duh Dina Dita, jangan begitu dong, ini uangnya” kataku ketika tiba2 mesin atm tersebut mengeluarkan uang beberapa juta rupiah” akupun mengambil uang tersebut lalu memperlihatkan uang tersebut kepada mereka, tampaknya kali ini mereka luluh dan mata mereka tampak berbinar2 melihat uang yang cukup banyak tersebut dan mulai tersenyum genit.

Akupun dengan nakalnya menyampirkan jilbab Dina dan Dita kepundaknya lalu membuka 3 buah kancing paling, dan kulihat yang daritadi membuat penisku sangat keras, empat buah payudara gadis smu yang sangat menggemaskan terbungkus bra yang sangat sexy dengan jilbab yang menutupi kepala mereka, akupun menyelipkan beberapa lembar ratusan ribu rupiah kedalam bra mereka sambil merasakan kenyalnya payudara mereka lalu aku lanjutkan dengan meremas2 payudara montok kedua gadis ini. Cerita Sex 17 Tahun Berjilbab

“uhhhh, dada Dina lebih besar sedikit tapi sama nikmatnya dan sama cantiknya dengan Dita, om udah bener bener nggak kuat nih, ini uangnya dp dulu yah nanti kalo udah selese nemenin om semua uang ini boleh kalian miliki” kataku dengan penuh nafsu.

Dita dan Dinapun hanya tersenyum genit sambil keenakan menikmati remasan demi remasan dan plintiran pada payudara dan putting mereka. Tanpa disadari ada orang mengetuk pintu atm. Kami bertigapun kaget bukan kepalang, aku baru menyadari ada orang antri menunggu dari tadi.

Akupun segera menarik kedua tanganku dari payudara mereka, Dita dan Dinapun kaget luar biasa dan langsung mengancingkan kembali baju mereka dan menjulurkan jilbab mereka untuk menutupi buah dada montoknya. “ih om si, untung nggak dibuka pintunya kan malu om” kata Dita “iya deh maaf, tapi om udah nggak kuat nih, kita cari tempat yuk nanti disambung lagi deh ditempat om” kataku “ih si om, kita cantik sih jadi om nggak kuat deh” kata Dina dan disambut tawa mereka cekikian.

“yaudah, yuk, eh ayo gandeng tangan om dong” bisikku manja kekeduanya kamipun keluar dari kotak atm yang sudah ditunggu 3 orang yang mengantri dari tadi.mereka tampak kesal namun agak kaget ketika melihat seorang lelaki digandeng dua orang gadis smu kembar yang masih segar dan berjilbab.

Ah biarin ajah, emang gua pikirin, akupun menarik kedua daun muda yang sungguh menggemaskan ini kesudut lapangan parkir tempat mobilku berada yang jauh dari tempat tunggu supir dan satpam. Sambil berjalan kedua lengan atasku merasakan lembutnya bagian luar buah dada Dina dan Dita yang terus bersenggolan dengan tanganku yang mereka rangkul.

Aduh sungguh nikmat rasanya, batang penisku semakin tak kuat ingin segera menikmati kedua gadis kembar ini. Gedung parkir di mall ini hanya setengah mobil kebawah yang tertutupi tembok, selebihnya hanya ditutupi oleh kawat2 besi sehingga walaupun gelap namun samar2 bisa terlihat dari luar gedung parkir.

Ide gilapun muncul dikepalaku aku akan menikmati kedua gadis berjilbab ini ditempat terbuka sebelum nanti kutelanjangi, kumandikan dan kusabuni setiap inci tubuh mereka dirumahku nanti. Setelah sampai disudut tempat mobilku diparkir akupun mendorong perlahan kedua gadis berjilbab ini hingga bersandar ditembok dengan kedua tanganku menekan sebuah payudara Dina dan Dita.

“Dina, Dita, kita main disini dulu yuk, kan gelap nggak ada orang, om udah nggak tahan nih, nanti uang jajannya om tambah deh, tapi nanti malem main kerumah om dulu kita main2 lagi, besok pagi baru om anter kesekolah, gimana?”

Dita dan Dina hanya berpandangan lalu salah satunya mengangguk, “boleh om tapi ati2 yah kalo ada orang, kan malu om diliatin orang” akupun tersenyum dan tanpa basa basi langsung kusampirkan jilbab Dina dan Dita, langsung kubuka kancing2 bajunya dan kubuka seragam sekolah mereka, dan langsung kulepas bra mereka, kulemparkan bra mereka kejok belakang mobilku lalu kupakaikan kembali baju seragam mereka tanpa kukancingi lagi, sungguh indah tubuh saudara kembar ini.

Dengan jilbab putih yang masih mereka kenakan dan payudara yang putih dan empat buah putting berwarna coklat yang kecil sungguh indah sekali, akupun tak mampu menahan nafsuku, segera kumainkan empat buah payudara gadis kembar ini bergantian, dari remasan, plintiran pada puting2 payudara mereka hingga hisapan hisapan dan giDitan2 kecil membuat mereka menggelinjang mendesah menikmati permainanku.

Lalu kuhentikan permainanku, kuperintahkan kedua gadis ini untuk mengangkat kedua roknya perlahan. Pelan2 kulihat kaki mungil mereka yang dibungkus sepatu dan kaus kaki menutup betis mereka, lutut, dan aww, paha paha yang putih dan mulus lalu kemaluan yang masih tertutup celana dalam putih yang tipis. Aku sungguh tak kuat, langsung kutarik turun celana dalam mereka dan kupandangi Vagina Dina dan Dita yang kecil karena umur mereka yang masih 16 tahun. Kuambil celana dalam mereka dan kulemparkan ke jok belakang mobil. Lalu kututup pintu mobilku.

“lho om kok kita nggak dimobil om ajah, kan takut ada yang ngeliat om” kata Dita khawatir dengan keadaanya yang berjilbab namun baju seragam yang terbuka yang memperlihatkan dua buah payudaranya yang menggantung sambil mengangkat rok sampai pinggang yang memperlihatkan Vaginanya.

“Nggak papa Dina, nanti kamu tau, jauh lebih nikmat rasanya kalo ditempat begini lho” kataku sambil menarik kedua gadis itu dan kusuruh duduk dikap depan mobilku yang posisinya didinding lapangan parkir, yang hanya tertutup jeruji2 besi dan tampak dari luar samar2.

“iii om malu” jawab Dita sambil duduk dan menutup rok dan bajunya sambil melipat tangan didadanya. Tampak didepanku dua orang gadis kembar berjilbab yang siap kunikmati beberapa saat lagi, disebuah gedung parkir, dan gilanya lagi walaupun agak gelap tapi pasti secara samar2 terlihat dari jalan raya diluar gedung. Tanpa memperdulikan ucapan Dita akupun menarik kepala kedua gadis berjilbab ini dan mencium bibir merkea bersamaan, ah nikmat rasanya saat mencium mereka bersamaan.

Tampaknya mereka menyukainya, lalu tanpa basa basi kuangkat rok sekolah Dina dan kujilat2 Vaginanya, juga tangan kananku masuk kedalam rok diantara kaki Dita dan mengelitik Vagina dan klitorisnya sambil aku memuaskan kakaknya. Kedua gadis berjilbab ini hanya bisa menggelinjang dan mendesah pelan, perlahan nafsu mulai merasuki keduanya yang tampaknya sudah tak malu lagi dan mulai meremas remas payudara mereka sendiri.

Kurasakan cairan mulai membasahi Vagina kedua saudara kembar ini. Akupun semakin tak tahan, langsung kubuka celanaku dan mengeluarkan penisku dan kumasukkan kedalam Vagina Dina sambil terus mengaduk2 Vagina Dita dengan 3 buah jariku. Ahh penisku serasa dipijit2 didalam Vaginanya.

Walaupun sempit tapi ketika mulai kusodok pelan2 serasa tak ada yang menghalangi, ternyata Dina sudah tidak perawan lagi, begitujuga dengan Dita yang sedari tadi pasrah penuh kenikmatan dengan tiga buah jariku diVaginanya. Akupun dengan cepat memajumundurkan penisku didalam Vagina Dina bergantian dengan Dita.

Wajah mereka yang terbungkus jilbab sungguh tampak menggemaskan membuatku semakin bernafsu meremas2 payudara2 mereka.

Aku memerintahkan kedua saudara ini untuk menunduk dan bertumpu pada terali2 besi gedung parkir. Kuangkat rok panjang mereka dan kulipat dan kuselipkan dipinggang mereka, sehingga dengan bebasnya aku bisa melihat pantat, Vagina dan bagian kaki gadis gadis ini.

Mungkin karnea kedua gadis kembar ini belum orgasme mereka tampak mau melakukan apa saja asalkan terus kuaduk2 Vagina mereka. Mereka tak malu walaupun samar2 terlihat dari jalan raya didepan gedung parkir ini. Akupun semakin bernafsu dengan menyodokkan penisku kedalam Vagina Dita dan Dina bergantian dari belakang sambil kutarik jilbab mereka yang membuat mereka mendongak keatas sambil menikmati hentakan demi hentakan penisku dilubang Vagina mereka secara bergantian.

Tak lama kemudian Dina merintih2 “om oomm remes payudaraku yang keras, terus masukin penisnya cepetan sedikit aku udah nggak tahan mau keluar” akupun yang memang penuh nafsu segera menuruti permintaan Dina, kucengkram kedua payudaranya dari belakang, dan kupercepat hentakan penisku jauh lebih dalam kelubang Vaginanya.yang membuat Dina semakin menjerit2 kecil menikmatinya.

Tiba2 dari jauh kulihat seseorang haltebus yang mengarah kegedung parkir diseberang jalan tampaknya melihat adegan yang kulakukan, dan Dina walaupuan daritadi merem melek menikmati permainanku menyadari ada seseorang yang ikut menikmati tubuhnya dari jauh. “om ada orang tuh dihalte ngeliatin kita, tapi aku udah nggak kuat om dikit lagi mau keluaarr.

Ah biarin ajaaaahhh…” jawabnya yang tampak semakin bernafsu karena dilihat orang tersebut. Akupun semakin bernafsu mempertontonkan adegan mesra ini keorang tersebut yang semakin membuatku terpacu.tiba2 “ahhhh ahhhh ahhh” Dina merintih dan kurasakan Vaginanya mengeluarkan cairan yang sangat banyak dan akhirnya Dina terdiam lemas walaupun aku tetap memacu penisku keVaginanya.

Akupun menghentikan aksiku. “duh om udah nggak kuat, om lanjutin sama Dita aja yah..” katanya dengan tersenyum penuh kepuasan. “Iyah nggak papa sayang,tapi kamu disini aja ya temenin om main dengan adikmu ini” kataku sambil menjulurkan rok Dina sehingga menutupi bagian bawah tubuhnya lalu kubalikkan tubuhnya kucium mesra, dan kupandangi adiknya.

“ihh omm kan udah sama kak Dina tadi, aku dicuekin, daritadi udah nggak tahan om” katanya dengan cemberut nakal. Ternyata walaupun payudara Dita sedikit lebih kecil dari kakaknya, namun hasrat sexnya jauh melebihi kakaknya. “Dita juga mau om, ayo cepet tu orang dihalte depan lagi ngeliatin, Dita udah nggak tahann ayo omm cepettt” kata Dita memelas. Wah ternyata adiknya jauh lebih agresif dan maniak dari kakaknya.

Akupun langsung menancapkan penisku ke Vagina Dita dari belakang yang sudah memasang posisi menunduk dengan menumpukan tangannya pada jeruji besi didinding gedung parkir ini.sambil kugenjot Vaginanya, kuremas2 payudara kiri Dita dari belakang dengan tangan kiriku sementara tangan kananku kugunakan untuk memeluk Dina sambil mencium bibirnya dan meraba2 payudaranya.tak disangka Dita ternyata begitu exebisionis, dalam genjotanku dia melambaikan tangan dan tersenyum genit kepada lelaki yang menatap aksi kita dari tadi.akupun tak peduli terus saja kupermainkan Vaginanya.

Tapi lama kelamaan aku bosan dengan posisi ini, kubalikkan tubuh Dita, dan kugendong lalu kududukkan ditepi kap depan mobil jeepku dan kusandarkan Dina berdiri disampingnya, akupun melanjutkan aksiku menancapkan penisku keVagina Dita sambil mencium dan menjilat jilat putting payudaranya bergantian dengan mencium bibir Dina kakaknya, sambil tangan kiriku meremas2 payudara Dina.

ohhh sungguh berlipat2 rasanya menikmati tubuh dua orang gadis kembar yang masih mengenakan jilbab putih namun 4 buah payudara mereka terbuka bebas dan sedang kujamah, sedangkan Vagina Dita sedang kunikmati dengan penisku dan Vagina Dina sesekali kuremas2 dari balik rok yang kuangkat keatas.

Tak lama kemudian, Ditapun mencapai titik puncaknya,dia menggelinjang dan mendongak keatas sambil memeluk kepalaku diantara dua buah payudaranya dengan erat dan tiba2 tiga kali kurasakan semprotan cairan didalam Vagina Dita bersamaan dengan semprotan spermaku didalamnya.. “aahahhchhhhh ommmm aku ahhhhh” jeritnya… Dinapun hanya tersenyum melihat ulah adiknya yang sedang dalam titik puncaknya.

Setelah beberapa saat kurapihkan pakaian kedua gadis kembar ini, kurapihkan rok mereka, lalu kukancingkan kembali baju mereka, kujulurkan lagi jilbab mereka menutupi payudara dan Vagina yang kini tak mengenakan bh dan celana dalam. “Yuk kita belanja, kita nonton juga yuk, nanti kita lanjut lagi dirumah om yah” kataku genit. 

Dina dan Dita hanya tersipu malu. Lalu kedua gadis kembar ini kurangkul dan kuajak kedalam mall sambil dengan nakalnya kuraba payudara mereka yang kali ini dengan mudah kuplintir dari luar pakaian mereka putting yang menonjol dibalik bajunya, namun sengaja ditutupi jilbab mereka agar tak ketahuan, namun buah dada buah dada yang tak disanggah itu tampak lebih menggoda bergoyang goyang dibalik pakaian mereka walaupun sudah ditutupi jilbab, gesekan demi gesekan dan remasan tanganku dipayudara mereka sungguh nikmat, walaupun batang kemaluanku sudah lemas, tapi aku masih ingin menikmati tubuh gadis kembar berjilbab ini.

Kamipun masuk kedalam mall dan mulai jaga image, Dina dan Dita jalan disampingku dengan biasa2 saja agar tak terlalu menarik perhatian.. kamipun menuju bioskop dilantai atas dan membeli tiket film, tapi sebelum masuk ke bioskop, Dita mengajak kakaknya ketoilet untuk membersihkan sisa2 cairan Vagina dan spermaku yang masih membasahi Vagina nya.