Fgila February 2017 ~ KUMPULAN CERITA ASIK
WWW.METROQQ.COM HADIR DENGAN 5 BANK, BCA, MANDIRI, BNI, BRI, DANAMON

Monday, February 27, 2017

CERITA ASIK

MODEL YANG BEGITU SEKSI

Ya… dewasa ini memang pergaulan memang tidak lagi seperti dulu. Freesex, pergaulan bebas dll. Yuk simak cerita Bokep berikut ini. Sebut saja namaqu Laily, umurku 16 tahun, kelas 2 SMA. Sebagai anak SMA, tinggiku relatif sedang, 165 cm, dgn berat 48 kg, dan cup Breast Houlder 36B. Untuk yg terakhir itu, aqu memang cukup pede. Meski sebenarnya wajahku cukup manis (bukannya sombong, itu kata kawan-kawanku…) aqu sudah lumayan lama menjomblo, 1 tahun. Itu karena aqu amat selektif memilih pacar… enggak mau salah pilih seperti yg terakhir kali.

Di sekolah aqu punya kawan akrab bernama Shafira. Dia orangnya lumayan cantik, meski lebih pendek dariku, namun dia sering banget gonta-ganti pacar. Shafira memang sangat menarik, apalagi ia sering menggunakan seragam atau pakaian yg minim… peduli amat kata guru, pesona jalan terus!
Waktu darmawisata sekolah ke Cibubur, aqu dan dia sekamar, dan 4 orang lain. 1 kamar memang dihuni 6 orang, namun sebenarnya kamarnya kecil banget… aqu dan Shafira sampai berantem sama guru yg mengurusi pembagian kamar, dan alhasil, kami pun bisa memperoleh villa lain yg sedikit lebih jauh dari villa utama. Disana, kami berenam tinggal dgn 1 kelompok perempuan lainnya, dan di belakang villa kami, hanya terpisah pagar tanaman, adalah villa laki-laki.

“Laily, lo udah beres-beres, belum?” tanya Shafira waktu dilihatnya aqu masih asyik tidur-tiduran sembari menikmati dinginnya udara Cibubur, lain dgn Jakarta.

“Belum, ini baru mau beres-beres.” Jawabku sekenanya, karena masih malas bergerak.

“Nanti aja, deh. Kita jalan-jalan, yuk,” ajak Shafira santai.

“Boleh juga…” gumamku sembari bangun dan menemaninya jalan-jalan.
Kami berkeLailing melihat-lihat pasar lokal, villa utama, dan tempat-tempat lain yg menarik. Di jalan, kami bertemu dgn Ringgo, Rahadi, dan Yudha yg kayaknya lagi sibuk bawa banyak barang.

“Mau kemana, Yud?” sapa Shafira.

“Eh, Shafira. Ogut ama yg lain mau pindahan nih ke villa laki-laki yg satunya, villa utama udah penuh sih.” Ringgo yg menjawab.

“Lo berdua mau bantu, nggak? Gila, ogut udah nggak kuat bawa se-muanya, nih.” Pintanya memelas.

“Oke, namun yg enteng ajaaa…” jawabku sembari mengambil alih beberapa barang ringan. Shafira ikut meringankan beban Rahadi dan Yudha.

Sampai di villa laki-laki, aqu bengong. Yg bener aja, masa iya aqu dan Shafira harus masuk ke sana? Akhirnya aqu dan Shafira hanya mengantar sampai pintu. Yudha dan Rahadi bergegas masuk, sementara Ringgo malah santai-santai di ruang tamu.

“Masuk aja kali, Shafira, Lail.” Ajaknya cuek.

“Ngng… nggak usah, Yud.” Tolakku. Shafira diam aja.

“Shafira! Sini dong!” terdengar teriakan dari dalam. Aqu mengenalinya sebagai suara Feri.

“Ogut boleh masuk, ya?” tanya Shafira sembari melangkah masuk sedikit.

“Boleh doooong!!” terdengar koor kompak anak laki-laki dari dalam. Shafira langsung masuk, aqu tak punya pilihan lain selain mengikutinya.

Di dalam, anak-anak laki-laki, sekitar delapan orang, kalo Ringgo yg diluar nggak dihitung, lagi asyik nongkrong sembari main gitar. Begitu melihat kami, mereka langsung berteriak girang,

“Eh, ada perempuan!! Serbuuuuu!!” Serentak, delapan orang itu maju seolah mau mengejar kami, aqu dan Shafira langsung mundur sembari tertawa-tawa. Aqu langsung mengenali delapan orang itu, Yudha, Rahadi, Feri, Kiki, Dana, Ben, Agam, dan Roni. Semua dari kelas yg berbeda-beda.

Tak lama, aqu dan Shafira sudah berada di antara mereka, bercanda dan cerita-cerita. Shafira malah dgn santai tiduran telungkup di kasur mereka, aqu risih banget melihatnya, namun diam aja. Entah siapa yg mulai, banyak yg menyindir Shafira.

“Shafir… nggak taqut digrepe-grepe lu di atas sana?” tanya Rahadi bercanda.

“Siapa berani, ha?” tantang Shafira bercanda juga. Namun Kiki malah menanggapi serius, tangannya naik menyentuh bahu Shafira. Perempuan itu langsung memekik menghindar, sementara laki-laki-laki-laki lain malah ribut menyoraki. Aqu makin gugup.

“Shafir, bener ya kata gosip lo udah nggak perawan?” kejar Roni.

“Kata siapa, ah…” balas Shafira pura-pura marah.
Namun gayanya yg kenes malah dianggap seb-agai anggukan iya oleh para laki-laki.

“Boleh dong, ogut juga nyicip, Shafir?” tanya Dio.

Shafira diam aja, aqu juga tambah risih. Apalagi pundak Feri mulai ditempelkan ke pundakku, dan entah sengaja atau tidak, tangan Agam menyilang di balik punggungku, seolah hendak merangkul. Bingung karena diimpit mereka, aqu memutuskan untuk tidak bergerak.

“Ogut masih perawan, Laily juga… kata siapa itu tadi?” omel Shafira sembari bergerak untuk turun dari kasur. Namun ditahan Roni.

“Gitu aja marah, udah, kita cerita lagi, jangan tersinggung.” Bujuknya sembari mengelus-elus rambut Shafira.

Aqu tahu Shafira dulu pernah suka sama Roni, jadi dia membi-arkan Roni mengelus rambut dan pundaknya, bahkan tidak marah waktu dirangkul pinggangnya.

“Lail, lo mau dirangkul juga sama ogut?” bisik Agam di telingaqu.

Rupanya ia menyadari kalau aqu memperhatikan tangan Roni yg mengalungi pinggang Shafira. Tanpa menunggu jawaban, Agam memeluk pinggangku, aqu kaget, namun sebelum protes, tangan Feri sudah menempel di pahaqu yg terbungkus celana selutut, sementara pelukan Agam membuatku mau tak mau berbaring di dadanya yg bidang. Teriakan protes dan penolakanku tenggelam di tengah-tengah sorakan yg lain. Ringgo bahkan sampai masuk ke kamar karena mendengar ribut-ribut tadi.

“Ogut juga mau, dong!” Yudha dan Kiki menghampiri Shafira yg juga lagi dipeluk Roni, sementara Rahadi, Ben, dan Ringgo menghampiriku.

Berbeda dgnku yg menjerit ketaqutan, Shafira malah kelihatan keenakan dipeluk-peluki dari berbagai arah oleh laki-laki-laki-laki yg mulai kegirangan itu.

“Jangan!” teriakku waktu Ringgo mencium pipi, dan mulai merambah bibirku.

Sementara Ben menjilati leherku dan tangannya mampir di dada kiriku, meremas-remasnya dgn gemas sampai aqu ke-gelian. Kurasakan genggaman kuat Feri di dada kananku, sementara Rahadi menjilati pusarku. Ternyata mereka telah mengangkat pakaianku sampai sebatas dada. Aqu menjerit-jerit memohon supaya mereka berhenti, namun sia-sia. Kulirik Shafira yg sedang mendapat perlaquan sama dari Roni, Yudha, dan Kiki, bahkan Dana telah melucuti celana jins Shafira dan melemparnya ke bawah kasur.

Lama-kelamaan, rasa geli yg nikmat membungkus badanku. Percuma aqu menjerit-jerit, akhir-nya aqu pasrah. Melihatnya, Agam langsung melucuti pakaianku, dan mencupang punggungku. Feri dan Ringgo bahkan sudah membuka seluruh pakaian mereka kecuali celana dalam. Aqu kagum juga melihat dada Feri yg bidang dan harumnya khas laki-laki. Aqu hanya bisa terdiam dan meringis nikmat waktu dada bidang itu mendekapku dan menciumi bibirku dgn ganas.

Aqu membalas ciu-man Feri sembari menikmati bibir Rahadi yg tengah mengulum buah dadaqu yg ternyata sudah terl-epas dari pelindungnya. Kemaluanqu terasa basah, dan gatal. Seolah mengetahuinya, Ringgo membuka celanaqu sekaligus CDku sehingga aqu langsung bugil. Sedikit risih juga dipandangi dgn begitu liar dan berhasrat oleh laki-laki-laki-laki itu, namun aqu sudah mulai keenakan.

“Ssshh…. aaakhh…” aqu mendesis waktu Rahadi dan Ben melumat buah dadaqu dgn liar.

“Mmmh, buah dada lo montok banget, Liiiil…” gumam Ben.
Aqu tersenyum bangga, namun tidak lama, karena aqu langsung menjerit kecil waktu kurasakan sapuan lidah di bibir kemaluanqu.

“Cihuy… Laily emang masih perawan…” Agam yg entah sejak kapan sudah berada di daerah rahasiaqu menyeringai.

“Ougghh… jangan Gam…” desahku waktu kurasakan kenikmatan yg tiada tara.

“Ogut udah kebelet, niih… ogut perawanin ya, Lail…” Tak terasa, sesuatu yg bundar dan keras menyusup ke dalam kemaluanqu, ternyata kemaluan Agam sudah siap untuk bersarang disana. Aqu men-desah-desah diiringi jeritan kesakitan waktu ia menyodokku dan darah segar mengalir

“Sakiiit…” erangku.

Agam menyodok lagi, kali ini kemaluannya sudah sepenuhnya masuk, aqu mulai terbiasa, dan ia pun langsung menggenjot dan menyodok-nyodok. Aqu mengerang nikmat.

“Ssshh… terusss… yaaa, akh! Akh! Nikmat, Gam! Teruuss… sayg, puasin ogut… Ougghh…”
Sementara bokong Agam masih bergoyg, laki-laki-laki-laki lain yg sudah telanjang bulat juga mulai berebutan menyodorkan kemaluan mereka yg sudah tegang ke bibirku.

“Ogut dulu ya, Lail… nih, lu karaoke,” ujar Ringgo sembari menyodokkan kemaluannya ke dalam mulutku.

Aqu sedikit canggung dan kaget menerimanya, namun kemudian aqu mulai mengulumnya dan mempe-rmainkan lidahku menjelajahi barang Ringgo. Ia mendesah-desah keenakan sembari merem-melek. Sementara Ben masih menikmati buah dadaqu, Rahadi kelihatannya sudah mulai beranjak ke arah Shafira yg dikerubuti dan digenjot juga sama sepertiku.

Bedanya, kulihat Shafira sudah nungging, ala doggy style, kemaluan Dana tengah menggenjot kemaluannya dan buah dadanya yg menggantung sedang dilahap oleh Kiki, sementara mulutnya mengoral kemaluan Yudha. Shafira kelihatan amat menikm-atinya, dan laki-laki-laki-laki yg mengerumuninya pun demikian. Beberapa waktu kemudian, kulihat Dana mencapai klimaks, dan kemudian Ringgo yg keenakan barangnya kuoral juga mencapai klimaks dalam mulutku, aqu kewalahan dan hampir saja memuntahkan cairannya.

Mendadak, kurasakan kemaluanqu banjir, ternyata Agam sudah mencapai klimaks dan menembakkan air maninya di dalam kemaluanqu, laki-laki itu terbaring lemas di sampingku, untuk beberapa menit, kukira ia tidur, namun kemudian ia bangun dan menciumi pusarku dgn penuh nafsu. Kini, kemaluanqu suda-h diisi lagi dgn kemaluan Beni. Kemaluannya lebih besar dan menggairahkan, sehingga membuat mata-ku terbelalak terpesona. Beni menyodokkan kemaluannya dgn pelan-pelan sebelum mulai mengg-enjotku, rasanya nikmat sekali seperti melayg.

Kedua kakiku menjepit pinggangnya dan bongka-han bokongku turut bergoyg penuh gairah. Kubiarkan badanku jadi milik mereka.

“Ougghh…. ssshh… terus, teruuusss sayaaang… akh, nikmat, aaahhh…” erangku keenakan.
Tok-etku yg bergoyg-goyg langsung ditangkap oleh mulut dan tangan Ringgo. Ia memainkan puting buah dadaku dan mencubit-cubitnya dgn gemas, aqu semakin berkelojotan keenakan, dan meracau tidak jelas,

“Ougghh… teruuuss… entot ogut, entooott ogut teruuss! Ogut milik luu… aakhh…!!”

“Iya sayyyaangg… ogut entot lu sampe puasss…” sahut Ben sembari mencengkeram bokongku dan mempercepat goygan kemaluannya.

Ringgo juga semakin lahap menikmati gunung kembarku, menjilat, menggigit, mencium, seolah ingin menelannya bulat-bulat, dan sebelum aqu sempat meracau lagi, Agam telah mendaratkan bibirnya di bibirku, kami saling berpagutan penuh gairah, meLailitkan lidah dgn sangat liar, dan klimaksnya waktu gelombang kenikmatan melandaqu sampai ke puncaknya.

“Aaakkhh…. ogut mau…!” Belum selesai ucapanku, aqu langsung mencapai klimaks.

Ben menyusul beber-apa waktu kemudian, dan kemaluanqu benar-benar banjir. Badan Ben langsung jatuh dgn posisi kemaluannya masih dalam jepitan kemaluanqu, ia memeluk pinggangku dan menciumi pusarku dgn lemas. Sementara aqu masih saja digeraygi oleh Agam yg tak peduli dgn keadaanku dan meminta untuk dioral, dan Ringgo yg menggosok-gosokkan kemaluannya di buah dadaku dgn nikmat.

Beberapa waktu kemudian, Agam pun mencapai klimaks lagi. Agam jatuh dgn posisi wajah tepat di sampingku, sementara Ringgo tanpa belas kasihan memasukkan kemaluannya ke kemaluanqu, dan mengge-njotku lagi sementara aqu berciuman penuh gairah dgn Agam. Selang beberapa waktu Ringgo mencapai klimaks dan jatuh menindihku dgn kemaluan masih menancap, ia memelukku mesra sebelum kemud-ian tertidur. Aqu sempat mendengar erangan nikmat dari arah Shafira, sebelum akhirnya benar-benar tertidur kecapekan, membiarkan Beni dan Agam yg masih menciumi sekujur badanku.

Selama tiga hari kami disana, kami selalu melaqukannya setiap ada kesempatan. Sudah tak ter-hitung lagi berapa kali kemaluan mereka mencumbu kemaluanqu, namun aqu menikmati itu semua. Bahk-an, bila tak ada yg melihat, aqu dan Shafira masih sering bermesraan dgn salah satu dari mereka, seperti waktu aqu berpapasan dgn Agam di tempat sepi, aqu duduk di pangkuannya sementara tangannya menggeraygi dadaqu, dan bibirnya berciuman dgn bibirku, dan kemaluan-nya menusuk-nusukku dari bawah.

Sungguh pengalaman yg mendebarkan dan penuh nikmat—badanku ini telah digauli dan dimiliki beramai-ramai, namun aqu malah ketagihan.

Sunday, February 26, 2017

CERITA ASIK

CEWE LESBI BEGITU MENGGODA



Aku sendiri sebetulnya bukan seorang lesbian. Hanya kenapa, ketika melihat video klip Nafa Urbach yang berjudul ‘Lebih Baik Putus’, mataku langsung tertuju ke kedua payudaranya yang indah. Yang sangat aduhai. Aku merasakan perasaan lain ketika melihatnya. Sejak saat itu sering sekali kulihat video klipnya dan kuperhatikan kedua payudaranya itu.

Tidak itu saja. Pada acara-acara televisi lainnya, yang kuperhatikan pasti kedua payudara pengisi acara cewek. Indah atau tidak. Terutama yang memakai pakaian ketat. Beberapa artis yang kusukai adalah Kris Dayanti, Dian Nitami, Denada, Shanti, AB Three dan beberapa artis lain. Artis dari luar negeri ada Britney Spears, Christina Aguilera, Jennifer Lopez, Alicia Keys, Anastasia, Pamela Lee (yang kedua payudaranya very big) dan beberapa artis lain.

Waktu aku pergi keluar pun, aku juga diam-diam memperhatikan kedua payudara cewek-cewek yang kutemui terutama yang berpakaian ketat. Malamnya sebelum tidur pasti aku masturbasi sampai orgasme sambil membayangkan tubuhku yang telanjang sedang dipermainkan oleh sesama cewek.
Sering sekali kubayangkan seorang cewek dari belakang meremas kedua payudaraku yang berukuran 36. Sementara di depanku juga ada cewek lain yang menjilati vaginaku.

Waktu pergi ke warung internet pertama kali sejak video klip Nafa yang menggairahkan, kukopi ke disket semua cerita 17tahun pada bagian sesama wanita. Padahal sebelum itu aku hanya suka membaca bagian konvensional. Itu saja tidak kukopi ke disket. Hanya kubaca di warung internet. Sampai dirumah dari disket kukopi ke komputerku.

Aku punya komputer sendiri di kamarku. Kubaca satu persatu sambil membayangkan aku adalah pelaku dalam cerita tersebut. Aku sudah merasa basah ketika baru membaca satu cerita. Sehingga aku mengunci pintu kamarku dan melepas semua pakaianku.

Kulanjutkan membaca sambil sesekali kuremas kedua payudaraku bergantian. Jari telunjukku juga masuk ke vaginaku. Kukeluarmasukkan. Aku mencapai orgasme ketika baru kubaca cerita yang ketiga. Aku hentikan kegiatanku itu. Dan kulanjutkan pada malam harinya sebelum tidur.
Disamping membuka situs 17Tahun2, aku juga membuka situs-situs yang menyediakan rangkaian gambar lesbian gratis. Situs-situs itu kutemukan dengan bantuan seorang chatter yang juga lesbian. Sayangnya aku dikira cowok iseng yang memakai nick cewek dengan masuk ke channel lesbi (yang sengaja kuketik ketika pertama masuk IRC).

Padahal aku berharap dari dia supaya sudi menjadi girl friend pertamaku. Sejak saat itu aku juga curiga dengan cewek-cewek yang menjadi teman chattingku. Jangan-jangan mereka adalah cowok iseng. Sehingga aku tidak berani kasih data sebenarnya aku. Paling cuma e-mailku saja yang kuberi.
Pernah ada salah satu ‘cewek’ yang mengajak jumpa darat setelah beberapa kali berkirim e-mail. Kebetulan dia juga dari Yogya. Sebelumnya aku sudah waspada. Kuberikan identitas palsu. Pada waktunya di bawah sebuah pohon di lembah UGM yang kujanjikan untuk bertemu ternyata tidak muncul seorang cewek sesuai dengan ciri-cirinya yang diberikan padaku.

Yang ada hanya seorang cowok. Aku yang mengawasi dari jauh menunggu sebentar. Aku berpikiran bahwa dia belum datang atau sudah datang.

Tetapi karena bawah pohon yang kujanjikan dipakai orang lain, dia menunggu di tempat lain. Kulihat di sekitarku ternyata dia tidak ada. Kulihat bawah pohon itu lagi. Cowok itu tidak ada lagi. Beberapa hari kemudian muncul e-mail darinya yang mengatakan kalau aku tidak datang.

Kubalas dengan mengatakan kalau aku sudah tahu bahwa dia cowok lengkap dengan ciri-cirinya. Aku juga bilang kalau aku marah sekali dibohongi. Dia membalas lagi dengan kejujurannya bahwa dia cowok dan minta aku tidak marah serta mau menjadi temannya. Itu e-mail terakhir yang tidak kubalas. Aku sudah terlanjur marah.

Kembali ke situs-situs yang kusebut diatas. Rangkaian gambar-gambar itu sebagian yang menarik kukopi juga ke disket untuk kemudian kukopi ke komputerku dirumah. Tiap malam sebelum tidur kulihat gambar-gambar itu sambil bermasturbasi.

Sebetulnya aku mempunyai seorang teman cewek satu kelas yang menarik perhatianku. Lebih besar dari perhatianku pada cewek-cewek lain yang kukenal. Sayangnya dia bukan lesbian dan tidak mungkin jadi lesbian. Dia punya pacar seorang cowok.

Dia sering memperlihatkan pahanya yang putih dihiasi bulu-bulu halus ketika duduk di dalam kelas atau di halaman sekolah meskipun rok seragam sekolah yang dipakainya tidak terlalu mini.
Kadang dia tidak memakai kaos dalam ketika memakai baju seragam sekolah. Sering kelihatan dia memakai bra berwarna hitam. Kadang sempat kulirik belahan payudaranya yang meskipun tidak besar tapi indah dari sela-sela kancing baju. Lengan bajunya yang agak ketat juga selalu dinaikkan ke atas memperlihatkan lengannya yang putih yang juga dihiasi bulu-bulu halus.

Ingin sekali aku membelai pahanya dan meremas kedua payudaranya. Sering kukhayalkan dia berhubungan seks denganku. Aku sendiri dalam memakai pakaian seragam sekolah kuusahakan rapi. Rok seragam sekolah yang kupakai meskipun diatas lutut, tetapi tidak termasuk mini.

Hanya dalam hal pakaian dalam saja aku agak kelainan sejak melihat video klip Nafa yang sensual. Aku hanya memakai kaos dalam ketat warna biru tanpa memakai bra. Tetapi tonjolan kedua payudaraku tidak kentara karena baju seragam sekolahku termasuk longgar.

Kedua orangtuaku tidak atau belum mengetahui kelainanku ini. Kalau bisa jangan sampai tahu. Kecuali kakakku yang cowok. Kebetulan dia sering pakai komputerku untuk mengerjakan tugas kuliahnya. Suatu kali aku sedang membuka salah satu cerita 17tahun yang kusimpan di komputerku. Kebetulan kutinggal ke kamar kecil.

Aku sendiri kaget melihatnya sudah di depan komputerku. Dia agak marah. Bukan marah karena aku membaca cerita seks. Marah karena kenapa aku membaca cerita sesama wanita. Waktu itu aku tutup-tutupi. Bahwa aku cuma iseng membaca itu. Tidak ada maksud apa-apa. Dan dia percaya.
Lain hari ketika aku sekolah dia cek semua directory komputerku. Waktu aku pulang aku disuruh jujur. Kalau tidak jujur kedua orangtuaku akan diberitahu. Terpaksa aku jujur. Dia juga coba menasihati aku supaya sadar.

Aku berusaha untuk sadar dengan menghapus file-file yang berhubungan dengan lesbian seperti yang  telah kusebut diatas sesuai dengan yang disarankannya. Tetapi itu tidak bisa. Waktu ke warung internet aku pasti membuka situs yang berhubungan dengan lesbian.

Itu yang tidak bisa kuhindari. Aku kopi lagi. Kakakku tidak tahu lagi. Karena kulindungi file-file khusus ini dengan program proteksi yang kuambil dari internet.

Aku juga punya kakak cewek. Dia kuliah di salah satu universitas negeri di Bandung. Tiap dua pekan sekali atau sedang liburan dia pasti pulang. Gilanya. Kadang aku juga mengkhayalkan berhubungan seks dengannya. Kebetulan kedua payudaranya juga besar.

Mungkin ukurannya sama denganku atau lebih besar. Tapi dia tidak pernah tahu tentang kelainanku. Aku sendiri berharap kakakku ini juga lesbian. Sehingga dapat mengajariku bagaimana berhubungan seks dengan sesama wanita.

Dibawah ini aku akan menceritakan salah satu khayalanku berhubungan seks dengan sesama wanita.
Begini ceritanya. Suatu hari aku duduk di kursi sofa sedang menonton televisi. Aku hanya memakai bra dan celana dalam saja. Dari dalam kamar keluarlah seorang cewek. Sebut saja Astrid. Dia juga hanya memakai bra dan celana dalam saja.

Dia lalu duduk disampingku. Dia belai pahaku. Aku tahu maksudnya. Kumatikan televisi dengan remote control. Aku menggeser posisi dudukku dengan menyamping. Kugeser juga tubuh Astrid dengan memegang pundaknya.

Kulepas kaitan bra yang dipakainya dari belakang. Pelan-pelan kuturunkan tali branya yang menggantung di pundaknya. Kedua payudaranya yang berukuran 36 (sama dengan punyaku) kini sudah telanjang. Lalu kubelai lengannya dengan lembut.

Astrid menolehkan kepalanya dan menjulurkan lidahnya. Kusambut lidahnya dengan lidahku. Kami berdua saling menjilat lidah sambil tanganku tetap membelai pundaknya. Kami berhenti saling menjilat.

Kemudian dari belakang kuremas kedua payudaranya. Astrid dengan setengah terpejam mengeluarkan desahannya. Lalu kudorong Astrid ke depan. Aku melepas bra yang kupakai. Aku lalu telentang di sofa dan kutarik pundak Astrid supaya telentang di atasku.

Kini posisi pantatnya berada di selangkanganku sementara kakiku sendiri mengangkang. Pipinya hinggap di payudara kananku dan matanya melihat payudara kiriku. Kuremas lagi payudara kirinya dengan tangan kiriku. Sementara tangan kananku membenarkan posisi kaki kananku yang kurasa kurang enak.

Kuremas lagi kedua payudaranya. Sementara tangan kiri Astrid membelai paha kiriku. Dan tangan kanannya membelai vaginanya yang masih ditutupi celana dalam. Dibukanya sedikit celana dalam bagian bawahnya untuk dapat membelai vaginanya. Kami berdua tersenyum.
Kemudian dia duduk dan melepas celana dalam yang kupakai. Kuangkat pantatku supaya mempermudah dia dalam melepas celana dalamku. Setelah itu dia berdiri mau melepas celana dalamnya sendiri.

Aku cegah dia. Kupegang tangannya. Dia malah menarik aku untuk ikut berdiri. Ditempelkannya kedua payudaranya ke kedua payudaraku. Digesek-gesekkan. Kami berdua berpelukan sambil kedua tanganku meremas pantatnya yang besar.

Agak lama kami berpelukan dan merasakan sensasi pada masing-masing kedua payudara kami yang saling bergesekan. Kemudian aku didorongnya hingga aku terjatuh dan dengan cepat melepaskan celana dalamnya.

Lalu dia mendekatkan wajahnya ke wajahku. Kembali kami saling menjilat lidah. Kupegang pinggangnya dan kutumpangkan paha kananku ke pinggangnya. Sementara paha kiriku dijepit kedua pahanya. Membuat apha kiriku menggesek vaginanya.

Lalu lidahnya turun ke bawah. Dijilatinya puting payudara kananku sambil tangannya juga meremas. Aku hanya bisa mendesah dan kedua tanganku meremas rambutnya. Kemudian disodorkannya payudara kanannya ke mulutku.

Tak kusia-siakan kesempatan itu. Kukulum puting payudara kanannya. Aku sendiri juga meremas payudara kananku sendiri. Sedangkan payudara kiriku diremas oleh Astrid.
Lalu kudorong Astrid sehingga dia ganti di bawah tubuhku. Kuremas kedua payudaranya dengan kedua tanganku. Sementara dia hanya kebagian remasan pada payudara kananku. Payudara kiriku sendiri menempel di bawah belahan kedua payudara Astrid.

Astrid kembali mendesah sambil matanya setengah terpejam. Lalu aku menggeser tubuhku. Kudekatkan wajahku ke vagina Astrid. Astrid tahu maksudku. Kedua tangannya membuka vaginanya. Langsung saja kusedot vaginanya dengan lidahku sambil membaringkan tubuhku dengan posisi miring. Paha kirinya yang berada di antara kedua payudaraku diangkat ke atas pinggangku.
Posisi ini ternyata kurang mengenakkan bagiku. Kusuruh Astrid minggir sebentar. Lalu aku tidur telentang. Kusuruh Astrid mengangkangkan selangkangannya di depan mulutku dengan bertumpu pada kedua lutut dan kedua tangannya.

Kembali kubuka vagina Astrid dan kusedot dengan lidahku. Astrid hanya bisa menjerit perlahan. Jeritan kenikmatan. Astrid rupanya kelelahan. Aku sendiri juga sudah puas menyedot vaginanya. Dia membaringkan tubuhnya sejenak disampingku.

Hanya sebentar. Lalu dengan setengah berbaring dia ganti menyedot vaginaku dengan lidahnya. Dibukanya vaginaku dengan tangan kanannya. Ganti aku yang menjerit kenikmatan.

Kami berdua telah puas. Kami dengan masih telanjang bulat beristirahat sambil saling membelai. Kemudian datang lagi soerang cewek. Sebut saja Niken. Juga hanya dengan memakai bra dan celana dalam. Kedua payudaranya yang berukuran 38 tampak ingin keluar dari bra yang dipakainya.
Aku dan Astrid kemudian berdiri menghampirinya. Niken sedang melepas bra yang dipakainya. 

Payudaranya yang paling besar diantara kami bertiga tampak sudah lega. Kami berdua lalu setengah berdiri disamping Niken dengan bertumpu pada lutut. Aku disamping kaki kanan Niken sedangkan Astrid di samping kaki kiri Niken. Kami berdua melepaskan celana dalam yang dipakainya.

Kemudian aku berdiri dan dirangkul Niken. Sementara Astrid jongkok di depan vagina Niken. Dia lalu menyedot vagina Niken dengan lidahnya sambil tangan kirinya membelai paha kanan Niken.
Tangan kananku juga membelai paha kanannya dan tangan kiriku memeluk pinggangnya. Tangan kiri Niken sendiri membuka vaginanya dengan tangan kanan tetap merangkul tubuhku. Niken hanya bisa mendesah. Lalu kuajak Niken untuk duduk di lantai.

Dia lalu duduk dengan kedua tangannya bertumpu ke belakang. Aku ingin mencicipi vaginanya. Tetapi keduluan oleh Astrid yang rupanya masih belum cukup merasakan vagina Niken. Kudengar desahan Niken yang lalu kusumpal dengan ciumanku.

Rupanya Niken tidak merasa enak dengan ciumanku. Dia membalas ciumanku hanya sebentar. Dia lalu memegang payudara kananku dan diremasnya. Aku yang dari tadi ingin mencicipi vagina Niken hanya bisa membantu membuka vaginanya sementara Astrid masih asyik dengan sedotannya.
Niken lalu menjilati puting payudara kananku dan tangan kirinya meremas payudara kanannya sendiri. Juga payudara kirinya bergantian. Astrid sudah puas dengan vagina Niken. Dia sedang menjilati jari-jari kaki kanan Niken yang diangkatnya.

Aku segera mendaratkan lidahku ke vagina Niken untuk menyedotnya. Niken mendesah lagi. Dan seperti juga aku. Astrid lalu menciumnya. Niken keenakan dengan ciuman Astrid. Lama sekali mereka beerciuman sehingga aku bisa sepuasnya menyedot vagina Niken dengan lidahku. Kami bertiga akhirnya mencapai orgasme pada waktu hampir bersamaan. Karena kelelahan kami juga tertidur di lantai dengan keadaan telanjang.

Ketika aku bangun kulihat Astrid sudah tidak ada. Dan kudengar suara gemericik air dari kamar mandi. Kubangunkan Niken dan kami berdua menuju dikamar mandi. Di kamar mandi sudah ada Astrid. Kami berdua bersama-sama mandi di bawah pancuran sambil sesekali saling membelai.

Kemudian Niken mematikan kran pancuran. Dia mengambil sabun. Karena sabunnya ada dua, yang satu diserahkan ke aku. Kemudian dia dari depan menyabuni tubuh Astrid. Sedang aku sendiri dari belakang juga menyabuni tubuh Astrid.

Astrid kemudian berbalik menghadap ke aku. Dia mengambil sabun dariku dan menyabuni tubuhku. Sedangkan Niken menyabuni tubuhnya sendiri. Sambil sesekali menyabuni pantat Astrid.
Kupeluk Niken sehingga otomatis tubuh Astrid berada di antara tubuhku dan tubuh Niken. Tubuh kami yang penuh busa sabun menempel. Kedua payudaraku dan kedua payudara Astrid menempel. Sedangkan kedua payudara Niken menempel di punggung Astrid.

Astrid lalu melepaskan diri dari jepitan kedua tubuh yang penuh busa sabun. Dia lalu membersihkan tubuhnya dari busa sabun dengan air dari ember sambil melihat aku yang sedang saling menempelkan payudara dengan Niken.

Tangan kananku memegang payudara kananku yang kutempelkan ke payudara kiri Niken yang juga dipegang tangan kirinya. Setelah menempel lalu tangan kirinya mengangkat paha kananku sehingga vaginaku menggesek paha kirinya.

Kulihat Astrid sedang menghanduki tubuhnya sambil keluar kamar mandi sementara kami berdua sedang asyik dengan kedua payudara penuh busa sabun yang saling bergesekan. Aku lalu membuka kran pancuran kembali untuk membersihkan busa sabun yang memenuhi tubuhku dan tubuh Niken. Niken ternyata tidak setuju. Dimatikan lagi kran pancuran.

Lalu didorongnya dengan pelan ketubuhku sehingga aku bersandar ke dinding kamar mandi. Diremas-remas lagi kedua payudaraku yang juga kubantu dengan kedua tanganku yang memegang kedua tangannya.

Tubuhnya lalu turun ke bawah dan disiramnya bagian vaginaku dengan air dari ember. Lalu tangannya membuka vaginaku. Disedotnya vaginaku dengan lidahnya. Kedua tangannya naik ke atas meremas kedua payudaraku.

Agak lama dia melakukan itu. Dan ketika dia tidak meremas kedua payudaraku, aku meremas sendiri kedua payudaraku sambil sesekali mendesah.

Setelah puas menyedot vaginaku dengan lidahnya, dia membuka kran pancuran dan membersihkan tubuhnya dari busa sabun dengan bantuanku dengan membersihkan tubuhnya dari belakang. Dia berbalik sambil mematikan kran pancuran dan mengambil botol sabun cair. Dia kelihatannya belum puas bermain sabun.

Dikucurkannya sabun dari botol itu ke tangannya lalu diusapkan ke payudara kiriku. Tanganku minta bagian. Niken mengucurkan sabun ke tanganku dan lalu aku mengusapnya ke payudara kirinya. Kemudian Niken menjatuhkan botol sabun itu dan meratakan sabun ke kedua payudaraku. Kulakukan hal yang sama. Kami berdua lalu saling menempelkan kedua payudara. Dan digesek-gesekkan sampai dia puas.

Niken lalu membalikkan badannya dan membuka kran air. Dia membersihkan kedua payudaranya dari busa sabun. Aku dari belakang memegang bagian belakang kepalanya untuk menciumnya dari belakang.

Dibawah kucuran air pancuran aku meraba bagian depan tubuh Niken dari belakang sambil lidahku menjilati lehernya. Kuremas juga kedua payudaranya. Akhirnya kami selesai bermain di bawah pancuran. Kami berdua keluar setelah menghanduki tubuh yang basah.

Dilihatnya Astrid dengan masih telanjang sedang merapikan rambutnya. Dia duduk di pinggir tempat tidur. Niken menghampirinya sementara aku tetap berdiri untuk melihat apa yang akan dilakukan Niken terhadap Astrid.

Dari samping dia menjilati puting payudara kanan Astrid. Tangan Astrid memegang bagian belakang lehernya. Niken lalu duduk di paha kanan Astrid dan mencium bibirnya. Mereka berdua berciuman sambil saling menjilat lidah.

Lalu Niken menelentangkan Astrid. Dengan setengah berjongkok dia menyodorkan vaginanya ke mulut Astrid. Astrid lalu menyedot vagina Niken dengan lidahnya.

Niken lalu agak mundur ke belakang. Sambil setengah berdiri dengan bertumpu pada kedua lututnya ditekannya kedua payudara Astrid yang kedua tangannya juga menekan kedua payudaranya sendiri. Sehingga kedua payudara Astrid yang ditekan dua pasang tangan saling menempel.
Setelah itu Astrid mendudukkan Niken kembali. Didudukkan di lantai pinggi tempat tidur.

Astrid sendiri duduk di pinggir tempat tidur. Dari belakang dijilatnya lidah Niken. Kedua tangannya dipegang kedua tangan Niken untuk meremas kedua payudara Niken. Astrid lalu menyodorkan payudara kanannya ke mulut Niken yang langsung menjilati puting payudara kanan Astrid.

Tangan kirinya meremas payudara kiri Niken. Lalu ganti Astrid menyodorkan payudara kirinya ke mulut Niken yang juga langsung menjilati puting payudara kiri Astrid. Tangan kanannya meremas payudara kanan Niken.

Aku yang melihat hal itu langsung ikut bergabung. Kami bertiga bercumbu dengan lebih hebat lagi.
Demikian cerita khayalanku. Mungkin terlalu bagaimana. Terserah kalian yang menilai. Aku terus terang saja bahwa cerita di atas merupakan terjemahan dari rangkaian gambar-gambar yang kuambil dari internet.

Bagi pembaca cewek yang ingin berkenalan dan berbagi pengalaman denganku bisa menghubungi e-mail putri_dahlia@plasa.com Tuliskan sedikit biodata (alamat, umur, berat badan, tinggi, sekolah dan lainnya yang sekiranya perlu) dan sertakan juga foto (kalau ada).

Juga ceritakan pengalaman pertama ketika menjadi lesbian. Bikin aku ‘basah’ dengan ceritanya. Aku usahakan untuk membalas. Bagi pembaca cowok yang mengirim e-mail, tolong diurungkan saja. Jangan harap mendapat balasan dariku.

Bagi pembaca cewek yang menghendaki bercyber sex denganku bisa masuk ke #bluebaby setiap hari Senin atau setiap hari Sabtu pukul 16:30-20:30. Dijamin pelayananku memuaskan dan membuat ketagihan. Bagi pembaca cowok. Jangan masuk deh. Akan kutendang nanti. Terimakasih.

Saturday, February 25, 2017

CERITA ASIK

BAPAK KOSAN YANG MENAGIH UANG KOSAN


Hey All, namaku Ririn, aku akan berbagi cerita Hot tentang pengalama sex pribadiku yang menghilangkan keperawanaku 3 bulan yang lalu. Cerita sexku ini tentunya akan membuat kalian semua terangsang, hhe. Aku adalah seorang mahasiswa tingkat 6 dan usiaku kini baru 21 tahun. Begini awal mula cerita sex ini.

Pada Pagi itu kulihat Om Surya ( bapak Kostku) sedang memangkas dan merapikan tanaman yang ada pada samping rumahnya. Saat itu Om Surya memangkas daun-daun yang tumbuh tidak beraturan dengan gunting tamannya pada sama taman saming kamarku. Karena kebetulan kamarku berseblahan dengan taman Om surya, secara diam-diam aku menatap wajahnya dari balik jendela kamarku yang berkaca gelap.

Om Surya ini sudah lumayan berumur sih, jika kuperkirakan dia sudah berusia 46 tahunan lah. 

Diuusianya yang sudah segitu, Om surya tubuhnya masih terlihat kencang dan kekar. Ditambah lagi wajahnya juga masih terlihat segar dan cukup tampan. Pada hari itu aku memang tidak kuliah, karena aku sedang tidak enak badan selama 3 hari ini.

Yang kulakukan selama sakit itu hanyalah tidur di kamar kostku saja. Jendela kamarku yang berkaca gelap dan menghadap ke taman samping rumah itu membuatku merasa nyaman dan sejuk jika melihat keindahan tanaman. Apalagi pagi itu ada seorang laki-laki setengah baya yang sejak pertama tinggal di kostnya sudah aku kagumi.

Sebenarnya aku sudah mempunyai kekasih yang selalu rajin mengunjungiku pada di malam minggu, namun entah mengapa aku bisa menyukai laki-laki yang jauh di atas umurku. Pagi itu dari balik jendela kamarku aku terus memandangi Om Surya. Namun tiba-tiba saat itu Om Surya memandang ke arahku, dan jantungku-pun berdetak dengan kerasnya.

Wah aku ketahuan nih, ucapku dalam hati. Oh iya aku lupa mana bisa dia meleihatku dari luar sana, kan kaca jendelaku bisa melihat dari dalam namun dari luar tidak bisa terlihat, hhe… Syukurlah aman. Pagi hari itu Om Surya mengenakan celana pendek dan kaos singlet, saat itu lengannya terlihat berotot dan masih kencang sekali, hal itu membuatku semakin gemas saja.

Pada waktu itu jam menunjukan pukul 09:00 pagi, teman-teman kostku tentunya sudah berangkat kuliah semua, temasuk juga Tante Linda istri Om surya. Istri Om Surya ini adalah seorag manager pada perusahaan perbankan terbesar dinegara kita ini. Om Surya yang 3 bulan terakhir ini telah terkena PHK karena pengurangan karyawan dari perusahaannya, menurut kabar angina dia mendapat pesangon yang cukup besar dari perusahaanya.

Hal itu membiat OM Surya lebih sering berada di rumah. Bahkan hampir setiap hari Om Surya menyempatkan diri untuk menyiapkan sarapan pagi semua anak-anak kost-nya. Baik sekalikan bapak kostku ini para pembaca ?? hhe. Hampir setiap pagi sejak dia terkena PHK dia menyiapkan sarapan pagi untuk kami, walapun sarapan itu hanya roti dan selai disertai susu panas saja.

Namun lumayanlah, hhe. Om surya ini mempunyai 2 anak yang sudah duduk dibangku kuliah, namun kedua anaknya kuliah di luar kota. Kami anak kost yang terdiri dari 6 orang mahasiswi sangat akrab dengan induk semang. Mereka memperlakukan kami seperti anaknya. Walaupun biaya indekost-nya tidak terbilang murah, tetapi kami menyukainya karena kami seperti di rumah sendiri.

Om Surya telah selesai mengurus tamannya, dia segera hilang dari pemandanganku. Seandainya dia ke kamarku dan mau memijitku, aku pasti akan senang, aku lebih membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari obat-obatan. Biasanya ibuku yang yang mengurusku dari dibuatkan bubur sampai memijit-mijit badanku. Andaikan Om Surya yang melakukannya, Kupejamkan mataku, sembari kunikmati lamunanku.

Ditengah lamunanku tiba-tiba terdengar suara siulan dan suara air dari kamar mandi. Pasti Om Surya sedang mandi, kubayangkan tubuhnya tanpa baju di kamar mandi, lamunanku berkembang menjadi makin hangat, hatiku hangat, kupejamkan mataku ketika aku diciumnya dalam lamunan, oh indahnya.

Lamunanku terhenti ketika tiba-tiba ada suara ketukan di pintu kamarku, segera kutarik selimut yang sudah terserak di sampingku,

“ Masuk aja pintu nggk dikunci !!! ,” Ujarku.
Tidak lama kemudian terlihatlah sesosok lelaki syang ternyata itu adalah Om Surya, dan sudah berada di ambang pintu masih mengenakan baju mandi. Saat itu kulihat senyumnya mengambang,

“ Bagaimana Ririn ? Ada kemajuan ? ,” tanyanya padaku.

Kemudian dia duduk di pinggir ranjangku, tangannya diulurkan ke arah keningku. Aku hanya mengangguk lemah. Walaupun jantungku berdetak keras, aku mencoba membalas senyumnya. Kemudian tangannya beralih memegang tangan kiriku dan mulai memijit-mijit,lalu,

“ Ririn mau dibuatkan susu panas ? ,” tanyanya.

“ Terima kasih Om, Ririn sudah sarapan tadi ,” jawabku.

“ Enak dipijit seperti ini? ,”tanyanya sembari memijit.

Saat itu aku hanya mengangguk dan Om Surya masih memijit dari tangan yang kiri kemudian beralih ke tangan kanan, kemudian ke pundakku. Ketika pijitannya berpindah ke kakiku aku masih diam saja, karena aku menyukai pijitannya yang lembut, disamping menimbulkan rasa nyaman juga menaikkan birahiku.

Disingkirkannya selimut yang membungkus kakiku, sehingga betis dan pahaku yang kuning langsat terbuka, bahkan ternyata dasterku yang tipis agak terangkat ke atas mendekati pangkal paha, aku tidak mencoba membetulkannya, aku pura-pura tidak tahu,

“ Wah…… kakimu mulus sekali ya Rin,” pujinya.

“ Bisa aja deh Om ini, kan kulit Tante lebih mulus lagi ,” jawabku.

Tangannya masih memijit kakiku dari bawah ke atas berulang-ulang. Lama-lama kurasakan tangannya tidak lagi memijit tetapi mengelus dan mengusap pahaku, aku diam saja, aku menikmatinya, birahiku makin lama makin bangkit,

“ Rin, Om jadi terangsang deh gara-gara lihat paha kamu, gimana nih Rin ? ,” katanya lirih dengan muka santai.

“ Wah… ???? Jangan aneh deh Om, nanti kalau ketahuan tante dan tante marah gimana coba ? ” ucapku pura-pura menolak.

Saat itu bibirkku menolak namun raut muka dan gaya tubuhku bekata lain. Saat itu aku yakin Om Surya sebagai laki-laki sudah matang dapat membaca bahasa tubuhku. Aku menggelinjang ketika jari tangannya mulai menggosok pangkal paha dekat vaginaku yang terbungkus celana dalam. Oh… astaga, ternyata di balik baju mandinya Om Surya tidak mengenakan celana dalam.

Sehingga hal itu membuat penis Om surya yang telah ereksi dan tegak menantang, tercuat dari belahan baju mandinya tanpa disadarinya. Nafasku mendadak sesak melihat benda yang tegak keras penuh dengan tonjolan otot di sekelilingnya dan kepala penis yang besar mengkilat. Rasanya saat itu aku ingin segera memegang, mengelus dan mengkulumnya.

Tetapi kutahan hasratku itu, rasa maluku masih mengalahkan nafsuku. Om Surya membungkuk menciumku, kurasakan bibirnya yang hangat menyentuh bibirku dengan lembut. Kehangatan menjalar ke lubuk hatiku dan ketika kurasakan lidahnya mencari-cari lidahku dan maka kusambut dengan lidahku pula, aku melayani hisapan-hisapannya dengan penuh gairah.

Separuh tubuhnya sudah menindih tubuhku, kejantanan-nya menempel di pahaku sedangkan tangan kirinya telah berpindah ke buah dadaku. Dia meremas dadaku dengan lembut sambil menghisap bibirku. Tanpa canggung lagi kurengkuh tubuhnya, kuusap punggungnya dan terus ke bawah ke arah pahanya yang penuh ditumbuhi rambut.

Dadaku berdesir enak sekali, tangannya sudah menyelusup ke balik dasterku yang tanpa BH, remasan jarinya sangat ahli, kadang putingku dipelintir sehingga menimbulkan sensasi yang luar biasa. Nafasku makin memburu ketika dia melepas ciumannya. Kutatap wajahnya, aku kecewa, tapi dia tersenyum dibelainya wajahku,

“ Rin kau cantik sekali.. ,” dia memujaku.

“ Aku ingin menyetubuhimu, tapi apakah kamu masih perawan ? ,” aku mengangguk lemah.

Memang aku masih perawan, walaupun aku pernah “ petting ,” dengan kakak iparku sampai kami orgasme tapi sampai saat ini aku belum pernah melakukan persetubuhan. Dengan pacarku kami sebatas ciuman biasa, dia terlalu alim untuk melakukan itu. Sedangkan kebutuhan seksku selama ini terpenuhi dengan masturbasi, dengan khayalan yang indah.

Biasanya dua orang obyek khayalanku yaitu kakak iparku dan yang kedua adalah Om Surya induk semangku, yang sekarang setengah menindih tubuhku. Sebenarnya andaikata dia tidak menanyakan soal keperawanan, pasti aku tak dapat menolak jika ia menyetubuhiku, karena dorongan birahiku kurasakan melebihi birahinya.

Kulihat dengan jelas pengendalian dirinya, dia tidak menggebu, dia memainkan tangannya, bibirnya dan lidahnya dengan tenang, lembut dan sabar. Justru aku lah yang kurasakan meledak-ledak,

“ Bagaimana Rin, kita teruskan? nggak nih ,” tangannya masih mengusap rambutku, aku tak mampu menjawab.
Aku ingin, ingin sekali, tapi aku tak ingin perawanku hilang. Kupejamkan mataku menghindari tatapannya,

“ Om… pakai tangan saja ,” bisikku kecewa.
Tanpa menunggu lagi tangannya sudah melucuti seluruh dasterku, aku tinggal mengenakan celana dalam, dia juga telah telanjang utuh. Seluruh tubuhnya mengkilat karena keringat, batang kejantanan-nya panjang dan besar berdiri tegak. Diangkatnya pantatku dilepaskannya celana dalamku yang telah basah sejak tadi.

Kubiarkan tangannya membuka selangkanganku lebar-lebar. Kulihat vaginaku telah merekah kemerahan bibirnya mengkilat lembab, Clitorisku terasa sudah membesar dan memerah, di dalam lubang kewanitaanku telah banjir oleh lendir yang siap melumasi setiap barang yang akan masuk.
Om Surya membungkuk dan mulai menjilat dinding kiri dan kanan kewanitaanku, terasa nikmat sekali aku menggeliat, lidahnya menggeser makin ke atas ke arah Clitoris, kupegang kepalanya dan aku mulai merintih kenikmatan. Berapa lama dia menggeserkan lidahnya di atas Clitorisku yang makin membengkak.

Karena kenikmatan tanpa terasa aku telah menggoyang pantatku, kadang kuangkat kadang ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba Om Surya melakukan sedotan kecil di Clitoris, kadang disedot kadang dipermainkan dengan ujung lidah. Kenikmatan yang kudapat luar biasa, seluruh kelamin sampai pinggul, gerakanku makin tak terkendali,

“ Oughhh… Sssshhh… Eummmm.. Om enak om, Ririn udah mau keluar nih, Aghhhhh…. ,” ucapku bercampur desahan.

Setelah itu akupun segera mengaangkat tinggi-tinggi pantatku, aku sudah siap untuk berorgasme, tapi pada saat yang tepat dia melepaskan ciumannya dari vagina. Dia menarikku bangun dan menyorongkan kejantanan-nya yang kokoh itu ke mulutku,

“ Gantian ya Rin, aku ingin kamu hisap kejantanku ,” ucapnya.

Tanpa berfikir panjang segera kupegang kejantanan-nya. Saat itu terasa penuh dan keras sekali kejantanan Om surya dalam genggamanku. Om Surya sudah terlentang dan posisiku membungkuk siap untuk mengulum kelaminnya. Aku sering membayangkan dan aku juga beberapa kali menonton dalam film biru. Tetapi baru kali inilah aku melakukannya.

Birahiku sudah sampai puncak. Kutelusuri pangkal kejantanan-nya dengan lidahku dari pangkal sampai ke ujung penisnya yang mengkilat berkali-kali,

“ Sssss… Aghhh… Enak sekali Rin, Oughhh… Terus Rin… !!!! ,” desah Om Surya.
Kemudian kukulum dan kusedot-sedot dan kujilat dengan lidah sedangkan pangkal kejantanan-nya kuelus dengan jariku. Suara desahan Om Surya membuatku tidak tahan menahan birahi. Kusudahi permainan di kelaminnya, tiba-tiba aku sudah setengah jongkok di atas tubuhnya, kejantanan-nya persis di depan liang senggamaku,

“ Om, Ririn masukin dikit ya Om, Ririn udah pengen banget Ml Om, Sssssshhh…. ,” pintaku dengan raut wajah penuh gairah.
Saat itu dia hanya tersenyum, lalu,

“ Iya Rin, Om juga udah kepingin kog, pelan-pelan aja yah, soalnya kamu masih Virgin, dan ingat jangan terlalu dalam masukin kejantanan Om ,” ucapnya.

Saat itu aku hanya mengangguk dan tidak terlalu mendengar lagi kata-katanya. Kemudian aku-pun mulai menggenggam kejantanan-nya, lalu kutempelkan pada bibir kewanitaanku. Aku mengawali dengan kugesek-gesekakan pada Clitoris dan bibir kwanitan bagian bawah, Oughhh… nikmat sekali rasanya.

Aetelah beberapa menit, kemudaian aku-pun mencoba memasukan kepala kejantanan-nya dalam liang senggamaku.

Oughhh… sunggu saat itu rasanya sepeti terbang kelangit ke 7. Beberapa detik aku tidak berani bergerak tanganku masih memegangi kejantanan-nya, ujung kejantanan-nya masih menancap dalam liang senggamaku. Kurasakan kedutan-kedutan kecil dalam bibir bawahku, aku tidak yakin apakah kedutan berasal dariku atau darinya.

Kuangkat sedikit pantatku, dan gesekan itu ujung kejantanan-nya yang sangat besar terasa menggeser bibir dalam dan pangkal Clitoris. Kudorong pinggulku ke bawah makin dalam dan kenikmatan-pun semakin mendalam. Tidak terasa separuh batang kejantanan-nya sudah tertananam dalam kewanitaanku.

Kukocokkan kejantanan-nya naik-turun, tidak ada rasa sakit seperti yang sering aku dengar dari temanku ketika keperawanannya hilang, padahal sudah separuh. Kujepit kejantanan-nya dengan otot dalam, kusedot ke dalam. Kulepas kembali berulang-ulang,

“ Oughhh… Ririn kamu hebat sekali, jepitanmu Vaginamu sungguh nikmat sekali, Aghhhh… ,” udcap Om suya diiringi desahanya.

Kulihta Om Surya saat itu menikmati sekali permainan sexs kami, dia mendesis-desis, seperti ular. Tak lupa payudaraku juga diremas-nya, hal itu membuatku merintih nikma. Om Surya mulai mengocokkan kejantanan-nya dari bawah. Aku mendesah, mendesis, dan tidak kuasa merasakan nikmat yang diberikan Om surya itu.

Karena saat itu aku dan Om surya sudah terhanyut dalam nafsu yang membara, sehingga aku-pun kehilangan control. Aku mendorong pinggulku ke bawah, terus ke bawah sehingga penis Om Surya-pun kini telah masuk sepenuhnya kedalam vaginaku,

“ Oughhhhhhh… Sakit Om.. Sssssshhhhhh… ,” rintihku.

Saat itu Om surya tidak menghiraukan rintihanku, karena kejantan-nya sudah sepenuhnya masuk dalam Vaginaku, Om surya-pun menggenjot Vaginaku dengan penuh nafsu. Memang awalnya terasa sakit, mungkin karena pada awal tadi pemanasan sexs kami sudah maksimal, maka rasa sakit itupun hanya kurasakan sebentar saja.
Malahan sekarang tidak ada rasa sakit walaupun selaput daraku baru saja robek oleh kejantanan Om surya yang perkasa itu. KIni yang ada hanyalah kenikmatan yang luar biasa. Tadinya aku yang memposisikan duduk diatas tubuh Om Surya, kini saking tidak kuat ,enahan birahiku aku-pun merubuhkan badanku di atas badannya.

Masih tetap dengan posisi WOT ( women on top), buah dadaku dan perutku-pun pada perutnya. Saat aku mendekap Erat-erat Om Surya. Om Surya-pun merespon pelukankanku dengan memposisikan tangan kirinya mendekap punggungku, sedangkan tangan kanannya mengusap-usap pantatku dan sesekali mengelus lubang anusku.

Saat itu kami benar-benar terbakar oleh nafsu sexs kami, tidak pernah aku merasakan kenikmatan sexs bersama laki-laki sebelumnya. Sembari mendesah-desah aku terus menggoyangkan pinggulku, kurasakan benda tumpul, kenyal dan besar menyodok-nyodok vaginaku dari bawah.

Tidak terasa kami sudah berhubungan sexs selama 30 menit ( dari pemanasan sampai berhubungan sex). Memang nikmat sekali bersenggama dengan Pria yang sudah matang dan berpengalaman. 5 menit kemudian aku-puj merasakan nampaknya aku akan orgasme, kedutan pada vagina yang tadinya pelan kini-pun semakin kencang saja,

“ Ssssss… Aghhhhhhhh… Oughhhhhh…. ,” desah kami bersama.

Merasa seperti itu aku semakin me ggila, aku menekan vagina lebih dalam agar penisnya masuk maksimal dalam vaginaku. Kini kedutannya dari kelamin kami semakin mengencang saja. Om Surya 

saat itu juga semakin menggila ddengan mengimbangi permainanku dari bawah, lalu,
“ Crottttttttttttt…. Crotttt… Crottt…. Crottttt… ”

Pada akhirnya Om Surya-pun menyemburkan lahar panasnya dalam liang senggamaku, Wow… sungguh nikmat sekali rasanya dinding rahimku terbasahai oleh sperma Om Surya. Tidak lama kemudian aku juga Orgasme,

“ Oughhhhhhhhhh… Ssssssssssshhh… aku keluar Om … Aghhhhhhhhhhhhh…. ,” ucapku penuh kepuasan.

Akhirnya kami sama-sama mendapatkan kepuasan. Aku menikmati sisa-sisa kenikmatanku, beberapa menit aku berada di atas tubuh Om surya dengan posisi kejantanan-nya masih tertanam memenuhi vaginaku. Aku merasakan vaginaku masih berkedut dan secara perlahan kedutan itu semakin melemah.

Setelah beberapa menit kami menikmati sisa-sisa kenikmatan, kemudian aku dan Om surya segera merapikan diri, dia beranjak keluar dari kamarku dan aku beranjak pergi kekmar mandiku untuk mandi.

Sungguh benar-benar pagi yang indah pada hari itu, meskipun keperawananku hilang Pagi itu namun aku tidak menyesalinya sedikitpun. Sejak kejadian itu jika suasana memungkinkan, aku dan Om surya selalu melakukan hubungan sex, entah itu pada pagi hari, malam hari intinya jika ada kesempatan kami melakukan hubungan sex. Sampai saat ini ketika aku menuliskan cerita ini hubungan skandal sex kami-pun masih terus berlanjut tanpa sepengatahuan istri Om surya dan teman-teman kostku. Selesai.

Friday, February 24, 2017

CERITA ASIK

SPG POM BENSIN YANG DEMEN DENGAN GANJA

Cerita ini bermula ketika aku sedang ingin mengisi Mobilku di salah satu POM Bensin dan melihat sesosok SPG Cantik dengan Body Seksi. Yuk kita lanjut..

Panggil saja namaku Rizko, ini nama samaran di cerita,hhe. Statusku sekarang adalah sebagai mahasiswa di salah satu kampus yang letaknya di daerah Jakarta utara. Disini aku akan menceritakan cerita sex pribadiku yang pastinya bakal bikin para pembaca ngecrottt, hhe. Jadi begini awal mulanya, pada suatu ketika suatu hari aku baru pulang dari event yang diadakan oleh pertamina, kalau nggak salah 1 tahun yang lalu, pokoknya pas pertamina lagi promo gitu deh.

Pada waktu itu kebetulan sekali aku para spg yang disewa oleh pihak pertamina yang pastinya cantik dan sexy abis pada mangkal tuh di pom kuningan. Maka dari itu aku-pun sering sekali membeli bensin di pom daerah kuningan. Nah pada saat itu akupun membeli bensin yang Spgnya cantik dan asik tentunya.

Pada akhirnya pilihanku-pun jatuh kepada SPG yang warna kulitnya putih mulus, gak terlalu tinggi badanya standart, dan rambutnya terkuncir seperti ekor ayam gitulah, hhe. Oh iya saat itu aku membawa mobil, ketika aku sedang mebgisi bensin spg itu menyapa aku,


“ Mas, noleh mengganggu waktunya sebentar, kalau boleh saya mau ganggu sebentar ? , ” sapanya.

“ Apa Mbak, mau ganggu sebentar, hemmm… lama juga boleh kog Mbak,hhe… , ” ucapku.

Mendengar jawabanku itu Spg itu-pun tersenyum manis sekali, bener-bener aduhai banget senyumanya para pembaca,lalu,

“ Hehe, mas bisa aja deh, Oh iya ngomong-ngomong Mas namanya siapa ? , ” ucapnya.

“ Oh nama aku Rizko Mbak, nama mbak sendiri siapa ? , ” tanyaku balik.

“ Oh namaku Melia Mas, saya boleh minta nomer handphone Mas nggak ?, , ” katanya.

Saat itu aku dimintai nomer handphone karena memang seperti biasa kalau promo selalu dimintai biodata kita, entah itu promo rokok, atau produk lainya, lalu,

“ Boleh dong, masak iya nggk boleh dimintain nomer handphone sama Mbak yang cantik ini, hhe, tapi nanti Mbak harustelfon saya ya nanti, hhe… ?, , ” ucapku menggoda.

Pada saat itu Mbak Spg hanya tersenyum saja,

“ Kog Cuma senyum sih Mbak, yaudah deh ini aku kasih nomer handphone aku, tapi ntar jangan lupa telefon aku Mbak yah, , ” ucapku lalu memberikan nomer handphoneku kepada Spg itu. Daftar , Main , Tarik Dana Ke Rekening Anda !!

“ Hhe, makasih ya Mas, , ” ucapnya singkat kemudian berlalu begitu saja.

Biar nggak bertele-tele ceritanya, singkat cerita kini aku-pun telah sampai dirumah. Sesampainya dirumah akupun langsung menuju dikamar dan menononton Tv di kamarku. Ketika aku sedang santai dan menikmati acara TV tidak kusangka ada telefon dari nomer yang tidak terdaftar di montak Hp-ku , karena penasaran aku-pun mengangkat telefon itu, dan ternyata itu adalah telefon dari seorang wanita,

“ Siang Mas, ini benerkan nomer mas Rizko?, , ” ucapnya.

“ Iya bener, ngomong-ngomong ini siapa yah, sori soalnya nomernya nggak ada dicontact hanphone saya, , ” tanyaku.

“ Hemm… yaiyalah Mas pasti nggak tau nomer aku, akuaja baru tau nomer Mas tadi, , ” ucapnya.

“ Wah… emangnya ini siapa sih ?, , ” tanyaku peasaran.

“ Masak lupa sih, ini aku ini aku Melia Yang tadi di pom bensin, , ” ucapnya.

Wow, pucuk dicinta ulam-pun tiba, hha… emang kalau rejeki nggak kemana, lalu,

“ Oh… Melia, yaya aku inget, sori ya aku agak lupa soalnya aku baru nyampe rumah banget nih, , ” kataku.

“ Iya nggak papa kok Rhiz,namanya juga baru kenal, wajar kalau lupa,hhe…, , ” ucapnya.

“ Hhe, oh iya ngomong-ngomong kamu lagi dimana Melia ??? ,, ” tanyaku basa-basi.

“ Aku lagi dikosan aj nih, aku juga barusan pulang kok sama kayak kamu, hhe…, , ” ucapnya.

Pada saat itu kami-pun mengobrol banyak di telefon, dalam obrolan kami dia-pun banyak cerita tentang kehidupanya dan memberitahukan dimana dia tinggal. Dari obrolan kami itu pada akhirnya akupun tahu kalau dia adalaha anka kos yang ngekos di daerah tebet dan statusnya adalah sebagai mahasiswa dikampus daerah taman puring.

Setelah1 jam kami ngobrol, pada sebelum mengakhiri obrolan kami janjian untuk ketemuan tapi belum deal kapan dan dimana kami akan ketemuan. 1 hari kemudian tepatnya pada pukul 1 siang Melia-pun menelefon aku, pada saat itu kebetulan aku sedang di kampus,

“ Kamu lagi dimana nih Rhiz ?, , ” tanyanya.

“ Oh ni aku lagi dikampus Kha, kamu sendiri dimana?, , ” tanyaku balik.

“ Aku lagi prepare buwat berangkat kerja nih Rhiz, biasa sampingan jaga shift di Pom kemarin , , ” jawabnya. Cerita Dewasa dengan SPG POM Bensin

“ Oh gitu ya, emang kamu kerjanya sampai jam berapa Kha?, , ” tanyaku.

“ Sampe jam 9 malem doang kok, , ” ucapnya.

“ Ntar ntar jam 9 aku jemput ya Kha, mau nggak , pokoknya aku jam 9 udah sampai sana, ” ucapku.
“ Boleh juga tuh Rhiz, oke deh aku tunggu nanti, see you Rizko, ” jawabnya.

Lumayan nih ada temen maen, hhe… hari ini aku langsung ke mobil, ngambil stok ganja (andalan aku banget ini kalau lagi mau minta jatah ama selir), terus langsung sibuk ngelinting buat persiapan nanti. Pada akhirnya jam 8 malam aku-pun cabut dari kampus dan sampe spbu jam 9.
Pada saat itu Melia terlihat sudah siap buwat aku angkut tuh, setelaha ku mengahmpirinya dgn mpobilku dia langsung saja dia masuk mobil aku,

“ Hey Rhiz apa kabar ?, ” sapanya. Daftar , Main , Tarik Dana Ke Rekening Anda !!

“ Baik, nggak nyangka yah kamu beneran nelpon aku kemaren, ” kataku.

“ Abis kamu lucu sih. aku suka aja, ” ucapnya.

Hahaha, kena nih cewek, seketika itu Rizko junior aja tegang dan langsung manggut-manggut kesenengan gitu, hha… lalu,

“ Yauda ni kita mau kemana ni ?, ” tanyaku.

“ Ke kosan aku aja deh Rhiz, aku uda cape banget soalnya, ” ucapnya.
Wah mantap nih ucap dalam hatiku,

“ Ok deh, yauda tunjukin jalannya yah, oh iya nih biar ilang rasa capeknya, ” kataku sembari ngasih lintingan bag’s (ganja) ke Melia.

“ Wah, mantep nih Rhiz pas banget, aku demen banget nih ma ginian, masih ada lagi nggak ?, ” ucapnya girang.

“ tenang aja, masih ada ada banyak kok, ntar aku bikinin lagi di kosan ya, ” ucapku.

Pada saat itu Melia nggak jawab, karena udah sibuk sendiri sama bag’s. Setelah beberapa waktu dalam perjalanan pada akhirnya kamipun akan sampai dikosan Melia. Lalu Melia-pun menunjukan kosanya,

“ Rhiz belok kanan ya, nah itu kosan aku yang sebelah kanan pagernya warna kuning, ” ucapnya.

Sesampainya didepan kosnya, pada saat itu kami-pun turun dan masuk ke kosannya. Ternyata kosannya campur gitu ( cowok/cowek). Aku-pun kemudian dibawa langsung masuk ke kamarnya Melia. Kamarnya enak, kasurnya dibawah, ac nya dingin jadi ntar kalau Ml nggak keringetan nih kayaknya, wkwkwk. Kemudian kamipun ngobrol diatas kasur,

“ Oh iya Rhiz, aku ini juga mahasiswi hlo Rhiz di kampus A, ” ucapnya.

“ Oh, masi kuliah ?, ” tanyaku.

“ Iya ni lagi ada kerjaan jadi SPG aja dari agency aku, ”

“ Oh iya Rhiz, bikin lagi dong bags-nya ( ganja ), ” kata Melia minta ganja.

“ Oke deh, yauda aku bikin dulu ya bag’s-nya, ” ucapku lalu bergegas melinting daun kenikmatan.
Saat itu ketika aku lagi asik-asiknya ngelinting, tiba-tiba dia berdiri,

“ Aku ganti baju dulu ya Rhiz, ” kata Melia.

Aku kira dia mau keluar ganti di kamar mandi, eh taunya dia langsung copot kaos didalem kamar. Emang si ngebelakangin aku, tapi kurang ajar juga, nantangin gitu, Mantap juga nih. Bener-bener ni bocah nekat banget. Tanpa banyak kata aku langsung hampiri dia, aku peluk pinggangnya dari belakang sembari aku cium lehernya dari belakang,

“ Eummmm… Sssss.. Aghhhh…. ” desah Melia tanpa perlawanan, hanya menikmati ciumanku di lehernya.

“ nantangin sih kamu Kha, masak iya ganti baju di depanku, ” kataku sambil terus nyiumin lehernya.

Kemudian akun meneruskan aksiku dan tanganku yang udah naik ke dadanya yang saatb itu hanya memakai Bra, karena kaosnya uda dilepas sama dia,

“ Haha, emang aku sengaja, weeekkk… kan biar kamu tergoda, ” ucapnya sambil menunjukan wajah genitnya. Daftar , Main , Tarik Dana Ke Rekening Anda !!

Wah… liat mukanya yang nakal langsung naik drastis titit aku. titit aku jadi naik kena ke pantatnya,

“ hahaha kok uda kenceng banget ?, ” kata Melia sambil muter tubuh-nya dan meluk aku dari depan.
“ hhe, ini tandanya aku udah Horny sayang, ” ucapku.

Sumpah, pada saat itu aku udah horny banget. Saat Melia hanya mencium bibirku dan berkata,

“ Bag’s dulu yuk Rhiz, uda lama banget aku nggak ngebag’s, ” ucapnya.

Pada saat itu terhentilah sementara percumbuan kami, dan kami-pun menuju ke kasur dan ngobrol lagi sambil ngebag’s. Enak banget coy, ngebag’s tapi di depannya ada cewek yang telanjang setengah badan. Ketika lagi asik ngebag’s, tiba-tiba aja dia iseng membuka Bra-nya, Wow.. nice banget toket-nya, nggak terlalu kenceng dan ga terlalu turun cocok lah sama selera aku, lalu,

“ kamu ngeliatin apa Rhiz ?, ” ucapnya.

“ Nggak kok, aku Cuma lagi ngerencanain gerakan-gerakan pas nanti aku ngisep toket kamu,hha…, ” ucapku,

“ Hahaha Gila kamu Rhiz…, ” kata Melia.

“ Buka celananya dong, ga afdol kalau atasnya doang, ” kataku sambil nyengir.

Melia langsung berdiri dan ngebelakangin aku. ngelepas celana jeansnya dgn sensual sangat! pelan-pelan buka jeansnya, sambil mukanya ngeliat aku dgn muka menggoda. Beuh… mana pake g-string lagi, gila baru kali itu aku ngebag’s sambil di kasi private striptease, mantap nggak tuh. Setelah jeansnya lepas, Melia duduk dan ngangkang.

Sekarang dia ngelepas g-stringnya di depan mata aku dan di depan Rizko Junior. So wow… memek-nya ga ada bulu sama sekali, udah gitu memek-nya tembem menantang coy. Melia yang uda telanjang merangkak mendekati aku dan berbisik,

“ Aku pengen di enakin samau kamu Rhiz please !!!, ” ucapnya penuh birahi.

Shit man… Rizko Junior langsung berdiri tegak menantang. Tanpa banyak kata aku lepas kaos aku sambil celana aku dipelorotin sama dia, untung aku cuma pake celana pendek,

“ Aku mau isep kontol kamu yaaaa…, ” ucapnya.

Pada saat itu Penis-kupun langsung disepong dgn cara yang sensual, dijilat dari pangkal batang sampe ujung kepala kontolku,

“ Eummhh… enak Kha, emut terus sayang, Aghhhh…, ” desahku.

Pada saat itu kontol aku langsung ditelen abis sama mulutnya, dan lanjut dikocokin sama mulutnya sambil tangannya meraba-raba buah zakarku,

“ Oughh… Sssshhhh…. Teruss sayang, ” ucap nikmatku.

Saat itu aku pun hanya terlentang sambil menikmati nimkatnya kuluman Melia. Lidahnya ngejilatin semua batang kontol aku dan diakhiri dgn jilatan di ujung kepala. Setelah puas dgn kuluman Melia, aku-pun mulai mengangkat tubuh-nya dan dia langsung ngambil posisi duduk diatas paha aku, lagi-lagi aku cuma pasrah dan membiarkan Melia beraksi.

Mulailah kini kontol-ku dipegang dan digesek-gesekkan ke memek-nya yang sudah becek itu, kemudian dgn perlahan Melia mulai memasukan kontolku kedalam memeknya,

“ Oughhhhhh… Ssssssshhh….,” desahnya. Daftar , Main , Tarik Dana Ke Rekening Anda !!

Saat kontolku mulai masuk kedalam memek-nya, aku melihat mata Melia berkaca-kaca menahan sakit. Walaaupun Melia sudah tidak perawan lagi namun memek-nya masih sempit, kontol-ku saat itu terasa seperti terjepit namun nikmat. Setelah kontol aku di dalem memek-nya, dia mulai terbiasa dan mulai mengoyankan tubuh-nya naik turun,

“ Oughhh… Sssshhh… enak kontol kamu Rhiz, Aghhh…, ” desah nikmatmya mulai terdengar.

Yang ini belum seberapa, Melia belom tau kalau aku punya jurus lidah setan kober,hha. Sambil Melia masih goyang naik turun, aku jilatin puting kanan sambil aku mainin yang kiri, aku plintir dan aku isep putting-nya sampe dia berkata,

“ Oughhh…. Geli Rhiz.. Ssssss… Aghhhhh…, ” desahnya.

Lalu tidak lama kemudian dia,

“ Aghhhhhhhhhhhhh…. Aku keluar sayang… Aghhhhhhhh…. , ” desahnya.

Setelah dia ngomong gitu, kontol aku serasa dipencet sama memek-nya dan kepala kontol aku serasa tersiram air hangat didalam memek Melia. Enak banget kontol aku dipress sama memek-nya. Setelah mendapat klimaknya Melia-pun roboh di atas tubuhku. Karean aku taaku kasi Melia napas bentar.
begitu aku rasa napasnya uda teratur, aku posisiin dia ke doggy style.

Raut muka Melia ngeliat ke belakang sambil tangannya yang ngelebarin memek-nya mempersilakan adek aku masuk langsung aku masukin kontol aku sampe mentok, untung aja memek-nya masi becek dan pantatnya Melia yang ga terlalu besar. jadi kontol aku bisa masuk sampe dalem banget.
waktu kontol aku mentok, mulut Melia kebuka lebar nikmatin kontol aku.

Mukanya meringis sakit bercampur nikmat,

“ Oughhhh… panjang banget kontol sayang, masukin lagi kontol kamu lagi sayang yah !!!, ” pintanya.

Tanpa banyak kata aku langsung aku tancap aja dgn rpm tinggi. aku goyang sambil aku pegangin pantatnya yang kecil tapi padet. Melia ga kalah seksinya pasang gaya, sambil nungging, dia mainin klitoris-nya, Cerita Seks dengan SPG POM Bensin

“Ughhh… Ssssss… Aghhh… Enak Rhiz, teruss sayang… Aghhh, ” desahnya.

Desahnya Melia semakin membuat birahiku semakin membara, karena aku sudah tidak tahan dgn desahannya, aku-pun menggenjot terus memek-nya sambil aku cium leher belakangnya dan tangan aku yang meremas payudara-nya,

“ Oughhh.. enak banget Rhiz, genjot terus memek aku Rhiz, Aghhhhhh… ” desahnya makin menggila.

Karena aku rasa aku uda mau keluar, aku buru-buru ganti gaya ke gaya man on top, aku lepas kontol aku dan aku balik tubuh-nya dia. mungkin Melia lagi tinggi banget ya, dia langsung ngangkang dan narik kontol aku buat langsung masuk memek-nya,

“ Cepet masukin lagi sayang, Oughhhh… Ssssshhh…, ” pintanya.

Aku goyang lagi kontol aku maju mundur sambil kita ciuman dgn liar, tidak lama kemudian aku merasa kalau aku uda mau. Begitu aku mau narik kontol aku, Melia melingkarkan kakinya di pantat aku buat nahan kontol aku agar tetep di memek-nya, Daftar , Main , Tarik Dana Ke Rekening Anda !!

“ keluarin di dalem aja Sayang, biar kamunya enak, Oughhh… ” pintanya.

dgn full speed aku goyang lagi kontol-ku asal-asalan biar cepet keluar, dan tidak lama kemudian,

“ Aku mau keluar sayang …. Aghhhhhhh, ” ucapku penuh kenikmatan.

“ Keluarin di dalem sayangg…, ” teriak Melia.

“ Croooottttt… Crottt… Crottt… Crottt…”

Akhirnya air manikupun keluar dgn derasnya membanjiri memek Melia. Setelah puas menyemburkan air mani-ku didalam memek Melia, aku-pun melepas kontolku dan kemudian akupun tiduran di sampingnya. Gila, capek banget, mungkin aja gara-gara ML-nya sambil ngebag’s kali ya,hha.
Pada saat itu karena kami lelah, kami berdua-pun ketiduran dgn posisi masih telanjang bulat sembari berpelukan.

Setelah beberapa saat aku tertidur aku-pun terbangun sekitar jam 3 dini hari, dan aku bergegas memakai pakaianku kembali. Setelah itu aku membangunkan Melia untuk berpamitan pulang karena jam 7 pagi aku harus kuliah,

“ Say, aku aku cabut dulu yah, aku nggak soalnya nanti aku ada ujian jam 7 pagi, ” ucapku.

“ Iya Rizko sayang, yaudah ati-ati yah, besok-besok kabarin lagi yah ?, ”

“ iya sayang bey… emuaachhh…., ” ucapku sembari mencium keningya.

Setelah kejadian itu aku-pun tidak pernah bertemu Melia lagi, soalnya aku udah kebanyakan stok selir-selir nakal, hhe. So, Melia jadi nggak keurus deh karena kalah saing sama selir-selir nakalku yang lain. END

Thursday, February 23, 2017

CERITA ASIK

AKU DI PERKOSA SAAT MABOK BERAT

Cerita kali ini bermula ketika aku sedang Dugem dan bertemu Cewek Mabuk di sebelahku tak berlangsung lama langsung aku sikat. Mari kita simak Cerita ini..

Perkenalkan namaku adalah Rino, umur 29 tahun, tubuhku kekar dan besar serta atletis dan juga hitam, maklum bekas kuli bangunan. Tetapi beberapa saat lalu temanku menawariku kerja di sebuah diskotik “C” sebagai sekuriti, diskotik “C” sangatlah terkenal dgn cewek-cewek cantik dan tajir di karenakan tempatnya sangat bonafit dan high class jadi pengunjungnya juga ikut-ikut bonafit, harga minumannya pun aku ga sanggup untuk membelinya dgn gaji sebulanku.

Tapi aku sangat menikmati kerja di diskotik ini karena kerjanya nyantai, malam hari dan aku juga bisa jelalatan pada cewek-cewek. Banyak cewek-cewek cantik yang berkeliaran (rasanya ingin menyetubuhi semua cewek-cewek disini).

Diskotik ini terdapat 2 pintu masuk, pintu masuk atas dan pintu masuk bawah. Bila pengunjung lewat pintu atas berarti mobil mereka di vallet dan bila pengunjung lewat bawah, mobil mereka diparkir sendiri di basement.

Kita mulai ceritanya…berawal di hari Rabu (Ladies Free)

Banyak cewek-cewek pastinya, aku kebetulan bertugas di pintu bawah bersama temanku Rendra. Saat pintu dibuka aku dan Rendra harus memeriksa satu-satu tamu yang masuk, tidak kusia-siakan mataku untuk mencari mangsa, cewek-cewek yang datang sangat cantik-cantik dan berpakaian sexy dan wangi sehingga membangunkan adikku si “Ujang” (ga’ kuat lagi rasanya). Dan acara pun dimulai, tamu-tamu berangsur-angsur habis yang datang.

Kami berdua pun bisa bersantai sejenak.
Rendra pun membuka perbincangan.
“Sob…ghini nich enaknya ngapaian ya?”.
Rino : “G tau nich, BT jg lama-lama”.

Rendra : “aaaa….Aku ada ide, gimana klu aku minta minuman ke Andri?”.
(Andri adalah temanku yang menawari pekerjaan kepadaku sebagai sekuriti, dia bekerja sebagai bartender, terkadang aku mendapatkan minuman gratis dari dia).
Rino : “Ide bagus tuh”.

Akhirnya Rendra naik ke atas untuk mengambil minuman.
Ga’ lama kemudian Rendra pun datang.
Rendra : “Nich sob… kita adakan pesta kecil-kecilan, kebetulan Andri ngasih kita camilan”.

Rino : “Tuch anak baik banget”.
Akhirnya kita menikmati pesta kecil kita sambil ketawa-ketawa.
Rino : “Kurang ceweknya nich”
Rendra : “Terus…”
Rino : “Y ga’ terus-terus… kurang lengkap aja”

Kamipun tertawa terbahak-bahak.

Tiba-tiba telpon kantor berdering dan Rendra mengangkatnya, kulihat dia serius menjawab telponnya dan dari situ bisa kutebak pasti telpon dari bos.

“Aku ke atas dulu ya, dipanggil sama bos nich” ucap Rendra.
Rino : “OK”

Lama juga Rendra pergi, ga’ heran sih…biasanya juga ghitu. Lama-lama pun aku merasa bosan di dalam kantor sekuriti, aku keluar dan celingukan kearah parkiran mobil, sepi dan gelap. Merinding juga rasanya kalau sendirian, akhirnya aku masuk lagi dan duduk sambil meminum bir ku tadi.

Tiba-tiba aku di kagetkan dgn suara lift tamu, keluarlah seorang cewek yang cantik berambut hitam panjang tergerai, kulit berwarna putih memakai baju putih sexy terusan hingga ke paha dan belahan dada yang rendah dan agak sempit di karenakan toket si perempuan sangatlah besar serta pantat dan celana dalam yang tercetak. 

Dapat kulihat kalau daleman wanita itu berwarna hitam karena baju putihnya sangatlah sedikit menerawang, potur tubuhnya proporsional kaya’ model kelas atas. Jalannya agak sempoyongan, kelihatannya habis dugem nich cewek dan sedikit mabuk dan aku pun berinisiatif untuk membantunya.

“Malam mba’, bisa saya bantu?” tanyaku dgn sopan.
“Biar saya bantu” tambahku lagi, akupun menolongnya berjalan (wangi banget tubuhnya,seger rasanya)

Akupun menuntunnya karena sedang mabuk dan bertanya lagi.

“Mobilnya dmn?”

Dia hanya menunjukkan jari telunjuk ke suatu arah dan aku pun bertanya kembali.

“Bisa pinjam kunci mobilnya?”

Dia pun mencari dan memberikannya kepadaku (maksudku daripada jalan ga’ jelas kan mending menyalakan remote mobilnya), dan akupun melihat lampu mobilnya. Ditengah jalan akupun sedikit kemasukkan setan (ini disebabkan aku dari tadi dapat melihat toketnya).

Dan akhirnya akupun mengubah arah menuju gudang penyimpanan barang yang sudah ga’ pernah di pakai lagi, aku membuka pintunya… terdapat sebuah matras besar, sofa besar, meja dll. Barang-barang disini sangat masih bisa dipakai hanya karena bentuknya sudah kurang up to date makanya diskotik ini membuangnya dan menggantinya dgn yang model baru.

Aku menggiring cewek ini yang lagi mabuk menuju sofa, setelah dia duduk ku pandangi sekali lagi…(cantik banget, sexy, putih mulus lagi,makin ga’ kuat nich si “Ujang”), aku menggeledah isi tasnya, ada hp, dompet dan alat-alat kecantikan.

Akupun membuka isi dompetnya, terdapat banyak uang 100 rb an di dalamnya, kartu ATM dll, akupun melihat KTP-nya, tinggal di daerah elite memang…pantes tajir, kunci mobilnya aja kunci mobil Eropa dan akhirnya aku mengetahui namanya adalah Diana. Setelah itu kumasukkan semua barang-barangnya kembali. Aku kembali ke kantor sekuriti untuk mengambil minuman dan kembali ke gudang lagi.

Aku duduk di sebelah cewek mabuk itu dan menyodorkan minuman ke dia, awalnya dia si ga’ mau tapi terus ku paksa akhirnya dia terpaksa meminumnya, sambil dia minum langsung dari botol, ku coba untuk mencium lehernya dari samping aku duduk… lehernya wangi banget, wanginya tuch dapat merangsang gairah cowok, sambil ku cium-cium lehernya aku berusaha untuk mulai meraba-raba toketnya.

Ternyata lebih besar dari perkiraanku, tanganku sampai ga’ cukup untuk menampung toketnya…aku raba-raba dan kuremas-remas hingga Diana yg lagi mabuk meringis kesakitan, akupun mencoba mencari puting toketnya, yang bikin ga’ nahan nich belahan baju bagian dadanya yang rendah sehingga toketnya rasanya mau menyembul keluar…kucium-cium belahannya dan ku jilat-jilat (empuk rasanya).

Akupun mempunyai ide, kuambil botol bir dan menuangnya kebelahan dadanya hingga basah semua toketnya dan kujilat-jilat lagi. Kucium kembali lehernya dan aku mulai meraba-raba daerah memeknya, kuraba-raba dan kugesek-gesekan memakai jari tengah, sedikit kutekan kedalam sehingga Diana yg lagi mabuk bergerak ga’ karuan, akhirnya aku ga’ kuat lagi…aku membuka celana dan celana dalamku si “Ujang” sudah berdiri tegak.

Akupun menindihi tubuh Diana yg lagi mabuk dan melebarkan kedua kakinya, aku mencium kembali leher dan mulutnya dan ku gesek-gesekan si “Ujang” ke celana dalamnya (baru celana dalamnya aja sudah cenut-cenut apalagi klu nanti sudah ke dalamnya), kamipun akhirnya perang lidah dan ga’ ketinggalan akupun meremas-remas toketnya…Diana yg lagi mabuk pun akhirnya malah bergerak tambah ga’ karuan, aku merasakan daerah celana dalamnya sudah basah, kelihatannya nich cewek sudah horny.

Akupun berdiri dari sofa dan memegang kepala Diana, aku memajukan si “Ujang” untuk dikulumnya…Diana sempat ga’ mau dan lagi-lagi aku memaksanya, penisku berukuran sangat besar (bisa dikatakan di atas ukuran normal orang Asia), Diana pun mencoba untuk memasukkan penisku kedalam mulutnya, hanya masuk bagian kepalanya saja, mulut Diana terlalu mungil, kucoba memaju mundurkan kepalanya (enak sekali rasanya) tidak lupa bagian buahnya penisku.
Cerita Seks ML Pulang Dugem Mabuk Berat

Tanganku pun tidak tinggal diam, tangan kiriku tetap memegangi kepala Diana dan tangan kananku mencoba menerobos kedalam belahan bajunya, halus dan besar toketnya…kuremas-remas kuat-kuat hingga dia kesakitan lagi, aku coba mencari putingnya…kuputar-putar sambil kutarik-tarik.

30 menitpun berlalu di posisi mengulum, akhirnya kutarik penisku. Aku akhirnya membuka baju Diana hingga hanya tersisa BH dan celana dalam berwarna hitam, kulihat perutnya yang putih mulus dan rata. Aku pun memindahkan Diana ke matras, dia berbaring diatasnya…

Aku membuka BH-nya (toketnya memang benar-benar besar sekali), kuremas-remas kembali (memang gemas sekali melihatnya), akupun berada di atas perut Diana dan mendudukinya, aku menaruh penisku diantara toketnya sambil kutarik kepalanya kedepan dan aku menyuruh menjilati ujung penisku, tangan kanan ku mencoba meraba-raba belakang ke celana dalamnya.

Diana pun mengeluarkan suara-suara aneh dan bergerak ga’ karuan kembali. Setelah puas aku berganti posisi ke posisi 69, kumasukkan penisku kembali ke mulutnya dan aku membuka celana dalamnya dan mulai menjilati memeknya serta menyedotnya (harum banget memeknya orang tajir), aku mencoba menggelitiki memeknya dan itu berhasil membuat memeknya banjir kembali.

Sudah ga’ tahan lagi nich…

Aku pun mulai menyerang memeknya menggunakan penis ku, perlahan kumasukkan…terasa susah banget, memeknya kecil dan masih seret banget walau sudah ga’ perawan. Baru kumasukkan sedikit Diana sudah menjerit “Aaaaaaaaargggggggggggggh…sakit”.

Akupun tidak menghiraukan dan tetap berusaha dan akhirnya barangku masuk semua kedalam liang kenikmatannya dgn susah payah dan agak sedikit lama, aku pun memulai memompanya perlahan dan meraih kedua toketnya dan kuremas-remas, aku mendekatkan mukaku kelehernya dan menciumi serta menciumi bibirnya, aku berpindah ke toket…menjilat-jilati putingnya yang berwarna pink dan menggigitnya serta menariknya “Aaaaaaaaawwwww…” jerit Diana.

Aku pun mencepatkan tempo pompaanku, Diana pun mengimbanginya (dasar pertamanya ga’ mau tapi keenakkan juga), pompaan yang cepat membuat toketnya bergoyang-goyang kemana-mana membuat tambah gemas saja, akupun meremas-remas kedua toketnya. Tiba-tiba aku merasakan cairan hangat, ternyata Diana sudah mencapai puncak, “Koq sudah keluar?” tanyaku…akupun mempercepat pompaanku dan menyebabkan Diana tambah berteriak ga’ karuan.

Bosen dgn Man on Top akupun berpindah posisi sekarang Woman on Top, toket Diana terlihat besar bergelantungan dan bergoyang-goyang saat aku memompanya dgn cepat, aku pun merasa gemas lagi dan aku manarik Diana kebawah sehingga mukaku sekarang berada diantara kedua toket Diana, kuciumi,kujilati, kuremas, kupilin-pilin putingnya…

Toketnya jadi bulan-bulananku (tambah besar nich toket nantinya), dan aku merasakan cairan kembali setelah 20 menit berlalu setelah Diana ejakulasi pertamanya tadi, “Koq sudah keluar lagi,sayaang?” tanyaku…Diana pun tidak berekspresi, raut mukanya hanya diam menikmati pertempuran kita.

Kurubah lagi posisi, sekarang Diana ku gendong, aku menopang kedua pahanya dari bawah dan Diana memelukku…enak nich posisi ini, Diana pun tambah menjerit “aaah… aaah… aaah…sakit… aaah…”, ini di karenakan penisku terasa sekali menyodok memeknya…posisi ini berlangsung 15 menit dan aku merasakan aku sudah akan keluar juga, kutaruh Diana diatas meja, kupercepat pompaanku dan tidak lupa untuk diam tanganku meremas-remas toketnya dan akhirnya aku pun sampai puncak,

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaarghhhh…” aku dan Diana pun berteriak bersama, cairanku dan cairannya menyembur liang kenikmatannya sangat banyak sekali dan aku pun mecium bibirnya dan kedua toketnya (enak sekali pertempuran ini, hingga membuatku sangat lemas), aku menggendong Diana kembali ke matras dan menyuruhnya untuk menjilati sisa spermaku yang ada di penisku hingga habis.

Tidak lupa aku mencatat nomer HP-nya dan memfoto tubuhnya yang sedang bugil bersamaku memakai foto dari HP ku dan HP-nya Diana, dgn tujuan mungkin suatu saat aku bisa memakai tubuhnya lagi dan kami pun tertidur bersama, berpelukkan dalam keadaan bugil hingga pagi.

Tak terasa pagi pun berlalu, aku sudah bangun mendahului Diana karena aku ada apel pagi sebelum aku pulang kerumah dan Diana masih di ruangan gudang, ku kunci agar Diana tidak bisa keluar. Setelah apel pagi bubar aku dikagetkan dgn suara Rendra. Cerita Seks ML Mabuk Dugem

“Oi kmn aja sob kemarin, aku cari-cari koq ga’ ada?” tanya Rendra.
“Ga’ kemana-mana…keliling-keliling sekitar sini saja ” jawabku lemas gara-gara pertempuran kemarin.

Kita pun berpisah, kulihat Rendra sudah pergi pulang mengendarai motornya dan aku kembali ke gudang. Aku masuk dan melihat Diana belum bangun, aku pun memakaikan baju-bajunya kembali dan menggendongnya ke sofa…tiba-tiba dia terbangun dan berteriak “sapa km?”

Akupun menjawab dgn enteng “Cowok kamu”
Diana pun kebingungan “Tempat apa ini? Kotor banget”, “Mau apa kamu?”…”Jangan-jangan kamu mau memperkosa aku?”

Akupun memotong pertanyaannya yang super panjang itu “Ga usah di omongin juga kita semalam sudah jadi layaknya suami istri, kamu menikmati permainanku dan aku menikmati tubuhmu”

Diana pun kaget “huh…apa kamu bilang? Ihhh jijik amat dech sama kamu…klu ngomong tuch di atur!!!” (Diana pun agak mulai marah).

“Kalau ga’ percaya ya lihat aja foto-foto di HP mu” celetukku.


Diana pun mencari Hpnya, belum lihat dari album fotonya dia pun kaget, foto wallpaper Hpnya ku ganti foto kita berdua lagi bugil dan dia pun sibuk mencari foto-foto di album Hpnya dan dia mulai menangis.

“Sudah ga’ usah nangis, aku ga’ akan bilang siapa-siapa lagian kamu juga sudah ga’ perawan…jadi apa bedanya” aku pun berbicara seenaknya serasa sudah menang.

Diana pun berdiri dan menuju pintu keluar dan akupun mencegatnya.

“Mau kemana?” tanyaku.
“Pulang!!!” bentak Diana.
“Aku yang nyetir kamu nanti di sebelahku melayani aku lagi” akupun tertawa didepannya.

“Huh…mau apa lagi?” Dianapun bingung.
“Sudah turuti aja kemauanku atau foto-fotomu yang semalam mau ku sebarin ke orang-orang” ancamku.

Akhirnya Diana menurut kepadaku karena ancaman itu, aku menyetir dan Diana duduk disebelahku, diperjalanan pulang aku dipuaskan kembali oleh Diana, aku menyuruhnya mengulum penisku kembali dan tidak lupa aku meremas-remas toketnya yang menggemaskan, cukup lama mengulumnya hingga akhirnya aku keluarin didalam mulutnya.

Pertama Diana sempat berontak saat cairan penisku menyembur ke mulutnya tapi aku menahan kepalanya setelah selesai aku melihat Diana sempat memuntahkan cairannya di mobilnya, bisa kulihat dia sangat jijik melihatnya. Akhirnya aku sampai di terminal karena aku harus naik bemo menuju kos-kosanku, aku parkirkan mobil di tempat sepi dan aku pamitan sambil menciumi Diana.

“Hati-hati ya sayaang kalau pulang,terima kasih atas kenikmatannya semalam,kapan-kapan lagi ya” akupun tersenyum ke Diana.

Diana pun pergi dgn cepatnya dan aku hanya bisa tersenyum puas karena bisa ngewe wanita montok karena dia telah mabuk. END

Wednesday, February 22, 2017

CERITA ASIK

TANTEQU MEMINTA ML SAMPAI PUAS

Kisah ini bermula ketika aku sedang bersantai di apartemenku tiba-tiba tanteku yang seksi dan binal datang, penasaran kah? mari kita simak..

menghadirkan cerita sex dari seorang karyawan yang bernama Andra yang ketika itu sedang menonton Film porno di pergoki oleh tetangga apartemen-nya yang benrnama Tante Wilda, dari hal itu tidak disangka Andra bisa menikmati tubuh sintal dan mulus Tante Wilda. Ingin tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Panggil saja namaku Andra, aku adalah seorang pria lajang berumur 24 tahun yang berkerja di salah satu perusahaan asing di daerah Bandung, Jakarta. Sebagai Pria lajang, dulunya aku tinggal bersama orang tuaku di perumahan komplek militer. Namun karena aku adalah seorang Pria yang sudah dewasa, maka aku-pun memutuskan untuk mandiri.

Sungguh memang sudah rejekiku, ketika aku memang bermaksud untuk tinggal sendiri kebetulan saudaraku menawarkan aku untuk menghuni apartemen miliknya, karena dia akan dibawa untuk tinggal bersama suaminya ke Malang, jawa timur. Pada hari pertama aku akan tinggal di apartemen saudaraku itu, maka aku harus lapor kepada Pengurus Apartemen.


Setelah melapor aku dimintai untuk ikut menjaga adik perempuan ketua pengurus apartemen yang kebetulan adiknya tinggal di sebelah kamar apartemen saudaraku, adik perempuan ketua pengurus apartemen itu ternyta bernama Tante Wilda. Singkat cerita Hari kedua aku-pun sebagai penghuni baru mulai mencoba berkenalan dengan Tante Wilda.

Dan ternyata setelah berkenalan ternyata beliau tidak terlalu tua, dan jika aku perkirakarakan usianya sekitar 34 tahunan. Tante Wilda ini tipe wanita yang ramah dan baik sekali. Namun dalam perkenalan dan obrolan kami saat itu aku agak sedikit heran, karena pada usianya yang sudah terhitung matang sekali Tante Wilda belum juga menikah. Daftar , Main , Tarik Dana Ke Rekening Anda !!

Yah mungkin saja Tante Wilda punya masih focus dengan karirnya kali yah, karena aku melihat pada usianya yang segitu dia sudah mapan sekali kehiduoanya, buktinya Tante Wilda sudah mempunyai apartemen dan 2 mobil All New CRV dan All new civic. Tante Wilda ini mempunyai 2 pembantu, yang satu supir dan yang satu asisten rumah tangga di apartemennya.

Sampai pada suatu hari Tante Wilda menitipkan kunci Apartemen-nya karena pada saat itu pembantu dan supir-nya sedang cuti karena pada saat itu hari raya idul fitri. Sehingga beliau tingal di rumah kakaknya di lantai 12. Oh iya gambaran Tante Wilda sebagai berikut, dia mempunyai tinggi badan sekitar 167 cm, mempunyai pinggul yang besar, pantat yang bulat, pinggang yang ramping, perut singset dan ukuran Bra sekitar 35B.

Hal itu bisa dimiliki oLeh Tante Wilda karena Tante Wilda rajin senam aerobic, fitness, dan renang yang diikutinya secara rutin. Dengan wajah cantik dan warna kulit yang putih bersih, wajarlah jika Tante Wilda menjadi impian banyak lelaki baik-baik maupun lelaki hidung belang.
Hingga pada suatu sore, saat saya pulang kerja saya mendengar ada ketukan pintu di apartemenku , kemudian saya intip dari lubang pintu ternyata Tante Wilda,

“ Iya sebentar, oh ada tante ada yang bisa saya bantu tante ???, ” ucapku sambil membuka pintu.

“ Ngga Ndraa ada surat atau tagihan kartu kreditku ngga dari Front Office depan?, ” jawab Tante Wilda.

“ Sepertinya ngga ada tante, ” jawabku

“ Eh aku numpang ke kamar mandimu ya, ” sambil meringis, mungkin dia udah kebelet pips he he he.
“ Silahkan tan tapi kamar mandinya ngga sebersih punya tante lho maklum bujangan, ” ucapku sambil tertawa.

“ Ngga apa apa, ” jawabnya.

Baru aku sadar bahwa Tante Wilda memakai baju training tipis mungkin baru lari atau fitness di lantai 2,

“ Abis lari ya tan, ” tanyaku.

“ Iya tapi nyari kamar mandi susah mana liftnya lama lagi, ” ujar Tante Wilda sambil ngeloyor ke kamar mandiku. Cerita Seks Tante Minta ML

Sambil jalan ke dapur aku berfikir kok kayaknya ada yang salah ya dengan membiarkan si tante ke kamar mandi tapi apa ya ?. Ya ampun tadi khan aku lagi nonton film porno di laptop memang kebetulan mau onani sih maklum belum ada pasangan/pacar. Wah mati gue ketahuan dah sama Tante Wilda. Ah bodo amat bodo amat kaya dia ngga pernah muda aja.

Begitu keluar dari kamar mandi si tante senyum-senyum, wah malu deh aku,

“ Hayo kamu tadi lagi ngapain Ndraa? tanya si tante.

“ Ngga ngapa-ngapain kok Tan, ” jawabku sambil menunduk kebawah.

Dan tanpa saya sadari tiba-tiba dia mencekal tangan saya,

“ Ndraa, ” ujarnya tiba-tiba dan terlihat agak sedikit ragu-ragu.

“ Ya Tante ?, ” Jawab saya. Daftar , Main , Tarik Dana Ke Rekening Anda !!

“ Eee… nggak jadi deh, ” Jawabnya ragu-ragu.

“ Ada yang bisa saya bantu, Tante ?, ” Tanya saya agak bingung karena melihat keragu-raguannya.

“ Eee… nggak kok. Tante cuma mau nanya, ” jawabnya dengan ragu-ragu lagi.

“ Kamu sering ya nonton film itu di kamar mandi ?, ” tanya dia.

“ Iya sih tan. Maklum tan belum punya pasangan ?, ” jawab ku terpaksa.

“ Terus pake sabun ya ? he he he, ” ucap Tante Wilda sambil tertawa.

“ Iya tan, udah ah aku tengsin nih malu ditanya terus, ” Tegasku sambil ngomel.

“ Jangan marah dong , biasa lagi bujangan yang penting jangan main pelacur, jorok nanti kena penyakit, ” jawab Tante Wilda.

“ Eee… mau , dibantuin Tante nggak ?, ” sambungnya.

“ Maksud tante ?, ” Tanyaku.

Wah ibarat ada lanjutan dari film ku tadi nih. Kayaknya si tante horni abis,

“ Iya kamu nonton bareng tante khan biar ngga malu lagi, ” sambil melayang tangan Tante Wilda ke selangkangan ku.

“ Sana ambil laptop mu, ” ucapnya.

Asik banget dah pikirku tanpa tendeng aling-aling aku berlari kekamar madi dan membawa keluar laptop itu. Kemudian aku setel lebih dulu film yang tadi saya tonton dan belum habis. Beberapa menit kemudian Tante Wilda duduk disebelahku sambil membawa teh panas dengan wangi tubuh yang segar.

Saya selidiki tiap sudut tubuhnya yang masih terbalut baju training dan kemudian beliau melepas atasannya sehingga terlihat tanktop tipis biru muda yang agak menerawang tersebut, sehingga dengan leluasa mata saya melihat puncak buah dadanya karena dia tidak memakai Bra. Tanpa kusadari, di antara degupan jantungku yang terasa mulai keras dan kencang.

Saat itu kelaminku juga sudah mulai menegang. Dengan santai dia duduk tepat di sebelahku, dan ikut menonton Film Porno yang sedang berlangsung,

“ Cakep-cakep juga yang main, ” akhirnya dia memberi komentarnya.

“ Dari kapan Ndraa mulai nonton film beginian ?, ”tanyanya.

“ Udah dari dulu Tante, ” ucapku.

“ Mainnya juga bagus dan tidak kasar. Ndraa udah tahu rasanya belum ?, tanya dia lagi.

“ Ya sempet sih tan waktu di rumah sakit sama suster, ” ucapku.

“ Wah enak dong lagi sakit di servis suster, ” tanggapanya.

“ Iya tapi udah lama tan udah lupa rasanya, tapi kata temen-temen sih enak. Emang kenapa Tante, mau ngajarin saya yah? Kalau iya boleh juga sih, ” ucapku.

“ Ah Ndraa ini kok jadi nakal yah sekarang, ”, ujarnya sambil mencubit lenganku.

“ Tapi bolehlah nanti Tante ajarin biar kamu tahu rasanya, ”, tambahnya dengan sambil melirik ke arahku dengan agak menantang. Daftar , Main , Tarik Dana Ke Rekening Anda !!

Tidak lama berselang, tiba-tiba Tante Wilda menyenderkan kepalanya ke bahuku. Seketika itu pula aku langsung membara. Tapi aku hanya bisa pasrah saja oleh perlakuannya. Sebentar kemudian tangan Tante Wilda sudah mulai mengusap-ngusap daerah tubuhku sekitar dada dan perut.
Rangsangan yang ditimbulkan dari usapannya cukup membuat aku canggung.

Jujur, karena baru kali ini aku diperlakukan oleh seorang wanita yang usianya diatasku. Kelaminku sudah mulai semakin berdenyut-denyut siap bertempur. Kemudian Tante Wilda mulai menciumi leherku, lalu turun ke bawah sampai dadaku. Sampai di daerah dada, dia menjilat-jilat ujung dadaku, secara bergantian kanan dan kiri.

Tangan kanan Tante Wilda juga sudah mulai masuk ke dalam celanaku, dan mulai mengusap-usap kelaminku. Karena dalam keadaan yang sudah sangat terangsang, aku mulai memberanikan diri untuk meraba celana yang dia pakai. Aku remas payudaranya dari luar tanktop, dan aku remas-remas, terkadang aku juga mengusap ujung-ujung tersebut dengan ujung jariku,

“ Sssss… Oughh… ya situ, ” ucapnya setengah berbisik.

Tiba-tiba dia memaksa lepas celana pendekku, dan diusapnya kelaminku. Akhirnya bibir kami saling berpagutan dengan penuh nafsu yang sangat membara. Dan dia mulai menjulur-julurkan lidahnya di dalam mulutku. Sambil berciuman tanganku mulai bergerilya melalui celana trainingnya yang aku pelorotkan ke bawah.

Sesampai-nya pada permukaan celana dalamnya, yang rupanya sudah mulai menghangat dan agak lembab. Aku melepaskan celana dalam Tante Wilda. Satu persatu kami membuka baju, sehingga kami berdua menjadi telanjang bulat. Kutempelkan jariku di ujung atas permukaan Vagina-nya.
Dia kelihatan agak kaget ketika merasakan jariku bermain di daerah seputar clitoris-nya. Lama kelamaan Aku masukkan satu jariku, lalu jari kedua,
Cerita Dewasa Tanteku Minta ML

“ Aghhh… Ssssss… Oughhh… terus Ndraa, terus, ” ucap lirih Tante Wilda.

Ketika jariku terasa mengenai akhir lubangnya, tubuhnya terlihat agak bergetar,

“ Eughhh… Ndraa terus, Aghhh… Sssss… Aghhh… enak, sebentar lagi, Oughhh…, ” ujar Tante Wilda.

Seketika itu pula dia memeluk tubuhku dengan sangat erat sambil menciumku dengan penuh nafsu. Aku merasakan bahwa tubuhnya agak bergetar (yang kemudian baru aku tahu bahwa dia sedang mengalami orgasme). Beberapa saat tubuhnya mengejang-ngejang menggelepar dengan hebatnya. Yang diakhiri dengan terkulainya tubuh Tante Wilda yang terlihat sangat lemas di sofa,

“ Aku kapan Tante, kan aku belum dienakin sama Tante?, ” tanyaku.

“ Nanti dulu yah sayang, sebentar, beri Tante waktu untuk istirahat sebentar aja, ” ucap Tante Wilda.

Tapi karena sudah sangat terangsang, kuusap-usap bibir Vagina-nya sampai mengenai clitoris-nya, aku dekati payudaranya yang menantang itu sambil kujilati ujungnya, sesekali kuremas payudara yang satunya. Sehingga rupanya Tante Wilda juga tidak tahan menerima paksaan rangsangan-rangsangan yang kulakukan terhadapnya.

Sehingga sesekali terdengar suara erangan dan desisan dari mulutnya yang Sexy. Aku usap-usapkan kelaminku yang sudah sangat amat tegang di bibir Vagina-nya sebelah atas. Sehingga kemudian dengan terpaksa dia membimbing batang kemaluanku menuju lubang Vagina-nya. Pelan-pelan saya dorong kelaminku agar masuk semua.

Kepala Penis-ku mulai menyentuh bibir Vagina Tante Wilda,

“ Sssss… Aghhhh…. ” rasanya benar-benar tidak bisa kubayangkan sebelumnya. Daftar , Main , Tarik Dana Ke Rekening Anda !!

Lalu Tante Wilda mulai menyuruhku untuk memasukan kelaminku ke liang Vagina-nya lebih dalam dan pelan-pelan. So wow Man… baru masuk kepalanya saja aku sudah tidak tahan, lalu Tante Wilda mulai menarik pantatku ke bawah, supaya batang kelaminku yang perkasa ini bisa masuk lebih dalam.
Bagian dalam Vagina-nya sudah terasa agak licin dan basah, tapi masih agak seret, mungkin karena sudah lama tidak dipergunakan. Namun Tante Wilda tetap memaksakannya masuk,

“ Oughhhh… Ndraa, ” Desah Tante Wilda.

Saat itu rasanya memang benar-benar luar biasa walaupun kelaminku agak sedikit terasa ngilu, tapi nikmatnya luar biasa. Lalu terdengar suara erangan Tante Wilda. Lalu Tante Wilda mulai menyuruhku untuk menggerakkan kemaluanku di dalam Vagina-nya, yang membuatku semakin gila. Dia sendiri pun mengerang-ngerang dan mendesah tak karuan.

Beberapa menit kami begitu hingga suatu saat, seperti ada sesuatu yang membuat liang Vagina-nya bertambah licin, dan makin lama Tante Wilda terlihat seperti sedang menahan sesuatu yang membuat dia berteriak dan mengerang dengan sejadi-jadinya karena tidak kuasa menahannya. Lalu tiba-tiba kejantanan-ku terasa seperti disedot oleh liang senggama Tante Wilda.

Tiba-tiba dinding-dinding Vagina-nya terasa seperti menjepit dengan kuat sekali, bisa-bisa kalau begini terus aku bisa ngecrott cepet nih,

“ Sssss… Aghhhhhhhhhhhhhh… Tante keluar lagi nih, ” ucapnya dengan keras.

Saat itu juga makin basahlah di dalam Vagina Tante Wilda, tubuhnya mengejang kuat seperti kesetrum, ia benar-benar menggelinjang hebat, membuat gerakannya semakin tak karuan. Dan akhirnya Tante Wilda terkulai lemas, tapi kelaminku masih tetap tertancap dengan mantap.
Aku mencoba membuatnya terangsang kembali karena aku belum apa-apa.

Tangan kananku meremas payudaranya yang sebelah kanan, sambil sesekali kupilin-pilin ujungnya dan kuusap-usap dengan ujung jari telunjukku. Sedang payudara kirinya kuhisap sambil menyapu ujungnya dengan lidahku, Cerita Sex Tante Minta ML

“ Sssss… Oughhh… Aghhhh…, ” desah Tante Wilda sudah mulai terdengar lagi.

Aku memintanya untuk berganti posisi dengan doggy style. Aku mencoba untuk menusukkan kelaminku ke dalam liang Vagina-nya, pelan tapi pasti. Kepala Tante Wilda agak menengok ke belakang dan matanya melihat mataku dengan sayu, sambil dia gigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit yang timbul. Sedikit demi sedikit aku coba untuk menekannya lebih dalam.

Kelaminku terlihat sudah tertelan semuanya di dalam Vagina Tante Wilda, lalu aku mulai menggerakkan kelaminku perlahan-lahan sambil menggenggam buah pantatnya yang bulat. Dengan gaya seperti ini, desahan dan erangannya lebih keras, tidak seperti gaya konvensional yang tadi.
Aku terus menggerakkan pinggulku dengan tangan kananku yang kini meremas payudaranya, sedangkan tangan kiri kupergunakan untuk menarik rambutnya agar terlihat lebih merangsang dan Sexy,

“ Sssss… Aghhh… Oughhh… terus Ndraa… terus… Aghhh… Oughhh…, ” Tante Wilda terus mengerang.

Beberapa menit berlalu, kemudian Tante Wilda merasa akan orgasme lagi sambil mengerang dengan sangat keras sehingga tubuhnya mengejang-ngejang dengan sangat hebat, dan tangannya mengenggam bantalan sofa dengan sangat erat. Beberapa detik kemudian bagian depan tubuhnya jatuh terkulai lemas menempel pada sofa itu.

Saat itu lututnya terus menyangga pantatnya agar tetap di atas, dan aku merasa kelaminku mulai berdenyut-denyut dan aku memberitahukan hal tersebut padanya, tapi dia tidak menjawab sepatah kata pun. Yang keluar dari mulutnya hanya desahan dan erangan kecil, sehingga aku tidak berhenti menggerakkan pinggulku terus. Daftar , Main , Tarik Dana Ke Rekening Anda !!

Aku merasakan tubuhku agak mengejang seperti ada sesuatu yang tertahan, sepertinya semua tulang-tulangku akan lepas dari tubuhku, tanganku menggenggam buah pantat Tante Wilda dengan erat, yang kemudian diikuti oleh keluarnya cairan maniku di dalam liang Vagina Tante Wilda. Tubuhku terasa sangat lemas sekali.

Setelah kami berdua merasa agak tenang, aku melepaskan kelaminku dari liang nikmat milik Tante Wilda. Dengan raca kecapaian yang luar biasa Tante Wilda membalikkan tubuhnya dan duduk di sampingku sambil menatap tajam mataku dengan mulut yang agak terbuka, sambil tangan kanannya menutupi permukaan Vagina-nya.

“ Wah kok ngga ditarik sih Ndraa, nanti aku hamil lho ?, tanyanya dengan suara yang agak bergetar.

“ Maaf tan aku lupa abis keenakan sih, ” jawabku

“ Ya sudahlah… tapi lain kali kalau sudah kerasa kayak tadi itu langsung buru-buru dicabut dan dikeluarkan di luar ya ?, ” ujarnya menenangkan diriku yang terlihat takut.

“ I… iiya Tante, ” jawabku sambil menunduk.

“ Ya santai aja aku sebenarnya udah minum pil kok Ndraa, ” jawan Tante Wilda.

Wah rupanya nih tante udah pengalaman dalam hal beginian, tapi ngga apa-apa dah gua belagak culun aja. Kemudian kami berpelukan di sofa, dan melakukan perbuatan itu sekali lagi tapi di kamar mandi. Doggie style terus bro, mantap. Itulah sepenggal cerita sex pada kehidupan nyataku yang telah aku curahkan. Tamat