Fgila May 2016 ~ KUMPULAN CERITA ASIK
WWW.METROQQ.COM HADIR DENGAN 5 BANK, BCA, MANDIRI, BNI, BRI, DANAMON

Sunday, May 29, 2016

CERITA ASIK

GARA - GARA NARKOTIKA BERUJUNG DI KAMAR

GILAQQ
Keterlibatanku dengan narkoba telah membawaku ke dalam kehidupan yang kelam. Sungguh kejam! Aku jadi berangan-angan ingin kembali ke kehidupan lamaku dimana aku belum mengenal narkoba. Saat itu begitu indah. Orang tuaku sayang padaku. Andrew pacarku dengan setia berada disisiku.
Dan dia selalu datang untuk menghibur dan menemaniku. Aku jadi ingat pada hari-hari tertentu, teman-teman sekolahku datang main ke rumah untuk mengerjakan tugas atau hanya sekedar berkumpul. Kalau lagi ada pacarku, mereka selalu menggoda kami sebagai pasangan serasi.
Padahal menurutku kami bertolak belakang. Aku pemalu dan mudah merajuk. Sedang pacarku biang kerok di sekolah dan tidak tahu malu. Aku berprestasi dalam pelajaran tapi kurang menguasai bidang olah raga.
Sedangkan dia berprestasi dalam olah raga namun malas belajar. Tinggiku sedang dan badanku agak kurus. Sedangkan dia tinggi dan besar. Pokoknya beda banget. Tapi teman sekolah mengatakan kami pasangan serasi.
Entah apanya yang serasi.. Aku masih ingat saat-saat terakhir dia meninggalkan aku untuk sekolah ke Amerika. Ada setitik firasat bahwa itu adalah saat terakhir aku bersamanya. Aku menangis tiada henti di bandara seperti orang bodoh.
Tidak ada kata yang terucap, hanya sedu sedan lirih terdengar dari mulutku. Orang tuanya sampai sungkan pada orang tuaku dan berusaha menghiburku dengan mengatakan bahwa Andrew akan sering pulang ke Indonesia untuk menengokku.
Orang tuaku pun tak kalah dan berjanji padaku akan menyekolahkan aku ke Amerika selepas SMU. Kata orang cinta akan lebih terasa saat terpisahkan oleh jarak. Aku tidak sabar untuk membuka e-mail setiap malam.
Telepon internasional seminggu sekali menjadi pelepas dahaga bila aku rindu suaranya. Setiap malam menjelang tidur, aku melihat-lihat foto kami berdua. Dan tak lupa aku mendoakan dia. Kini Andrew tidak akan mau memandangku lagi.
Laporan dari teman-temannya yang melihat aku berkeliaran di diskotik- diskotik dengan lelaki lain membuatnya murka dan tidak mempercayai aku. Dia mengadili aku yang hanya bisa menangis dan berjanji akan menghentikan perbuatanku.
Tapi apa daya, di belahan dunia lain, Andrew tidak akan bisa melihat keseriusanku. Dia meminta untuk mengakhiri hubungannya denganku meski aku menangis meraung-raung di telepon. Aku tak berdaya. Dia begitu kerasnya tidak mengampuni kesalahanku.
Yah memang semua itu memang salahku. Tapi apakah aku tidak punya kesempatan untuk memperbaiki kesalahan? Apakah setiap orang tidak pernah khilaf? Apakah sama sekali tidak ada ampun untukku? Dia dulu mengatakan apa pun yang terjadi akan selalu mencintaiku.
Akan selalu menjagaku. Semakin hari cintanya padaku akan semakin besar. Ternyata, bohong! Itu semua hanya bohong belaka! Saat ini aku jadi ceweq bodoh, sering melamun dan mudah stres. Bukan hanya hubunganku dengan Andrew yang hancur. Hubunganku dengan ayah ibuku juga memburuk.
Mereka sudah menyerah menghadapi aku yang hampir setiap hari pulang pagi. Mereka bahkan mengancam akan mengusir aku bila terus menerus seperti ini. Aku jadi sering membolos sekolah. Prestasiku di sekolah makin hari makin memburuk.
Aku telah kehilangan minat untuk belajar dan meraih ranking tinggi di sekolah. Hubungan sosial dengan teman sekolahku juga semakin buruk. Aku malas bergaul dengan mereka. Aku takut mereka mengetahui siapa aku sebenarnya.
Aku takut mereka menyebarkan tingkah lakuku sebenarnya. Aku takut.. Aku jadi paranoid! Aku jadi mudah curiga dengan semua orang. Aku jadi sulit tidur dan melamun yang tidak-tidak. Aku jadi sering mimpi buruk dan makin sulit membedakan mana mimpi dan kenyataan.
Lama-lama aku bisa gila! Aku ingin berhenti menggunakan narkoba dan sesegera mungkin meninggalkan dunia gemerlap yang selama setahun ini kugeluti. Tapi aku sulit meninggalkannya. Aku terperangkap di dalamnya! Ineks! Semua ini gara-gara pil setan itu! Badanku semakin kurus. Mataku cekung dihiasi garis hitam dibawahnya.
Aku tidak mengenali wajahku sendiri di hadapan cermin. Bahkan Mamaku sudah mengecap aku sebagai wanita nakal. Yah.. wanita nakal.. aku memang telah jadi wanita nakal. Aku telah melepaskan keperawananku pada seorang pria yang bukan suamiku. Aku malu pada diriku dan pada orang tuaku. Diriku bukan Rafeel yang dulu.
Rafeel yang selalu meraih prestasi di sekolah. Rafeel yang selalu membanggakan orang tua. Rafeel yang rajin ke gereja. Rafeel yang lugu dan pemalu. Rafeel yang selalu jujur dan berterus terang.. Malam itu entah malam keberapa aku ke diskotik dengan Martin.
Setelah triping gila-gilaan bersama teman-teman, aku pulang bersama Martin. Sebenarnya aku malas pulang karena masih dalam keadaan on berat. Gara-gara Bandar gede dari Jakarta datang, semua jadi kebanyakan ineks.
Badanku terus bergetar tiada henti, dan rahangku bergerak-gerak ke kiri dan kekanan. Dengan eratnya aku peluk lengan Martin seakan- akan takut kehilangan dirinya. Tidak seperti biasanya Martin mengajakku putar-putar keliling kota.
Mungkin dia kasihan melihat aku masih on berat dan tidak tega membiarkan aku sendirian di rumah. Aku sih senang-senang saja. Kuputar lagu-lagu house music agak kencang, meski aku tahu akibatnya bisa fatal.
Tak sampai lima menit, lagu house music dan hembusan hawa AC yang dingin membuat aku on lagi! Aku menggerak- gerakkan badan, kepala dan tanganku di bangku sebelah. Rasanya asyik sekali triping dalam mobil yang melaju membelah kota! Martin tertawa melihat aku memutar-mutar kepala seperti angin puyuh.
“Untung kaca film mobilku gelap. Jadi aku nggak perlu takut orang-orang melihat tingkahmu!” ujarnya. Hahaha.. rasanya saat itu aku tidak peduli mau dilihat orang, polisi, hansip atau siapa pun juga, aku tidak akan peduli! Lagipula ini masih jam 3 pagi.
Setelah setengah jam kami putar- putar kota, akhirnya kami sampai di daerah sekitar rumah Martin. Martin menyarankan agar aku meneruskan tripingku di rumahnya. Sebab terlalu riskan bila triping di jalanan seperti itu.
Kalau sedang sial bisa ketangkap polisi. Aku yang sudah tidak bisa berpikir lagi Cuma mengiyakan semua omongannya. Sampai di rumahnya, aku langsung diantar ke kamarnya. Sambil meletakkan kunci mobil, Martin menyalakan ac dan memutar lagu house music untukku.
Wah dia benar-benar ingin membuat aku on terus sampai pagi! Ok, Aku layani! Kurebut remote ac dari tangannya dan ku setel dengan temperatur paling rendah. Martin yang sudah drop, begitu mencium bau ranjang langsung hendak merebahkan badannya yang besar itu ke tempat tidur.
Tentu saja aku tidak ingin tripping sendiri! Kutarik tangannya dan kuajak dia goyang lagi. Martin mengerang dan tetap menutup wajahnya dengan bantal. Tingkahnya dibuat manja seperti anak kecil. Tidak habis pikir aku segera mencari koleksi minumannya di mejanya. Kusambar sebotol Martell VSOP dan kupaksa dia minum.
Mulanya Martin menolak dengan alasan besok harus kerja. Namun aku memaksa terus hingga dia tak berkutik. Beberapa teguk Martell membuahkan hasil juga. Martin bangun dan duduk didepanku. Aku segera memeluknya dari belakang dan menggodanya dengan manja. “Kalau kamu mau nemenin aku tripinng.. hari ini aku jadi milikmu.”
“Milikku sepenuhnya..? Ehm.. I love it!” Balas Martin nakal.
“Ya..ehm.. jadi milikmu..” gumamku di dekat telinganya. Aku memeluknya dari belakang dan menciumi telinganya sampai dia kegelian. Aku terus menggodanya dengan menciumi leher dan bahunya. Tiba-tiba dia membalikkan badan dan menyergapku!
Aku kaget juga dan berteriak kecil. Martin mendekapku erat-erat dan balas menciumi wajah, leher dan telingaku. Aku menjerit-jerit kegelian oleh tingkahnya. Lama-lama ciuman Martin semakin turun ke bawah.
Dia melorotkan tali tank-topku dan menciumi buah dadaku dengan ganas sambil mendengus- dengus. Aku bergetar menahan geli dan rangsangan yang hebat.
Otot-otot badan dan kakiku terasa kaku semua. Tidak puas menciumi dadaku, Martin meloloskan bra yang menutupi dadaku sehingga kedua buah dadaku tersembul keluar. “Woow.. aku paling suka payudaramu!” desisnya.
Aku paling suka kalau keindahan tubuhku dipuji. Dia mengucapkan kata-kata itu dengan mata berbinar-binar sehingga membuatku tersanjung. Tentu saja aku langsung menutupi dadaku dengan kedua tanganku seakan-akan melarangnya untuk melihat.
Sedetik kemudian dia membuka kedua tanganku dan membungkuk kearah dadaku lalu mendekatkan mulutnya ke puting kananku. Dengusan napasnya yang mengenai putingku sudah bisa membuatku menggelinjang.
Pelan-pelan lidahnya menjilat putingku sekilas, lalu berhenti dan memandang reaksiku. Aku memejamkan mata dan mendengus. Perasaanku melambung sampai ke awang- awang! Ketika kubuka mataku, dia memandangku sambil tersenyum nakal.
Aku memukulnya. Kemudian dia menjilat puting kiriku sekilas. Aku kembali menggelinjang- gelinjang. Aku merasa detik- detik penantian apa yang akan dilakukan Martin pada putingku membuat aku makin penasaran.
Aku mengerang-erang ingin agar Martin meneruskan aksinya. Aku sudah sangat terangsang hingga memohon-mohon padanya agar memuaskan aku. Martin tersenyum manis sekali lalu mulai memasukan putingku ke mulutnya.
Putingku dipermainkan dengan mulut dan lidahnya yang hangat. Aku bergetar dan menggelinjang menjadi-jadi. Kepiawaian Martin merangsang dan memuaskan aku sudah terbukti. Rangsangan yang hebat melupakan segala janji yang pernah kubuat.
Martin sangat terangsang rupanya. Aku merasa ada yang mengganjal di bagian bawah perutku dan menyodok-nyodok kemaluanku. Aku membuka kedua kakiku lebar-lebar dan merubah posisi pinggulku agar kemaluanku bergesekan dengan penisnya.
Tiap kali penisnya menggesek klitorisku aku mengerang dan merenggut apa saja yang bisa kurenggut termasuk rambutnya. Napas kita yang mendengus-dengus bersahut-sahutan bersaing dengan lagu house music yang memenuhi ruangan.
Martin meneruskan aksinya sambil melepas pakaianku satu persatu hingga aku telanjang bulat. Aku menatap wajahnya dengan perasaan tak karuan. Lalu dia membuka pakaiannya sendiri dan mulai menyerangku dengan ganas.
Aku diciumi mulai mulut turun ke leher lalu ke buah dadaku. Kemudian turun lagi melewati pusar dan bulu kemaluanku. Dia berhenti sesaat sambil melihat aku yang sudah terangsang berat. “Martin.. cium anuku please..” pintaku terbata-bata.
“Hehehe..” Desisnya pelan. Lalu tanpa menunggu perintah kedua kalinya, dia mulai merubah posisinya agar mulutnya pas di kemaluanku. Kemudian kakiku dibuka lebar- lebar ke atas sehingga kemaluanku menyembul di antara pahaku. Aku merasa hawa dingin menerpa bagian dalam kemaluanku yang merekah.
Aku memejamkan mata berdebar-debar menunggu Martin memulai aksinya. Martin menciumi sisi luar kemaluanku dengan perlahan. Aku mengerang tertahan dan mengerutkan dahi. Rasanya geli sekali! Ciumannya bergerak ke tengah dan berhenti di klitorisku. Klitorisku diciuminya lama sekali seperti kalau dia menciumi bibirku. Dia mengulum dan kadang menyedot kemaluanku dengan kuat.
Aku mendesah- desah keras sekali. Tak tergambarkan rasanya. Lalu ketika lidahnya ikut bermain, aku tak kuat menahan lebih lama lagi.
Dibukanya bibir kemaluanku dengan jarinya, lalu lidahnya dimasukan diantaranya. Lidahnya memilin-milin klitorisku dan kadang masuk ke vaginaku dalam sekali. Erangan panjang menandakan kenikmatan yang tiada taranya. Aku malu sekali ketika orgasme dihadapannya.
Ritme ciumannya pada kemaluanku perlahan- lahan mengendur seiring dengan tekanan yang kurasakan. Martin memang hebat. Dia sudah berpengalaman memuaskan ceweq. Dia bisa tahu timing yang tepat kapan harus cepat dan kapan harus pelan.
Aku jadi curiga apa dia berprofesi sebagai gigolo yang biasa memuaskan Tante-Tante kesepian. Hehehe.. “Lho kok cepat? Udah terangsang dari tadi ya?” tanyanya sambil senyum-senyum mesum. Mukaku memerah ketika aku tak bisa menjawab pertanyaannya.
Aku memukulnya dengan bantal sambil menggodanya. “Kamu gigolo ya? Kok hebat banget?” “Eh, gigolo! Kurang ajar! Gua ini memang Don Juan Surabaya ya! Belum pernah ada ceweq yang tidak puas kalau main denganku!” katanya pongah.
“Teman-temanku sampai menjuluki aku ‘Sex Machine’!” lanjutnya. “Ngibul! kamu pasti gigolo!” godaku sambil memukulnya dengan bantal lagi.
Kami perang mulut selama beberapa saat. Kemudian Martin mengakhirinya dengan berkata,
“Enak aja menghinaku! Sebagai balasannya, nih..” Martin melompat kearahku dan memasukkan kepalanya diantara kakiku. Dia langsung melumat kemaluanku dengan mulutnya lebih ganas lagi padahal kemaluanku masih berdenyut- denyut geli.
Aku menjerit-jerit karenanya. Gelinya luar biasa! Entah apakah kemaluanku sudah sangat basah atau tidak, aku mendengar bunyi berkecipak di kemaluanku. Rasa geli yang menerpa segera berubah menjadi nikmat.
Aku terhanyut lagi dalam permainan lidahnya. Aku orgasme untuk yang kedua kalinya. Badanku rasanya lemas semua. Malam itu aku mudah sekali orgasme. Entah apa mungkin itu karena pengaruh ineks atau memang aku sudah dalam keadaan puncak, aku tidak tahu.. Kami break sebentar.
Martin tidur terlentang. Kulihat penisnya berdiri tegak bagai tugu monas. Kepalanya yang merah mengkilat karena cairan maninya meleleh keluar. Aku duduk di dipangkuannya dan memegang penisnya yang keras.
“Lho, sejak kapan celana dalammu lepas? Aku kok nggak tahu?” tanyaku. “Hehehe.. kamu merem terus dari tadi sampe nggak tahu kalo burungku udah menunggu- nunggu ditembakkan ke sasaran!” candanya.
Aku kasihan padanya. Kuelus- elus penisnya sambil menggodanya. Lalu aku naik ke atas tubuhnya dan duduk tepat diatas penisnya. Martin tampak terangsang melihat tindakanku. Kugoyang-goyangkan pinggulku maju mundur diatas penisnya sambil kuelus-elus dadanya. Martin memejamkan matanya sambil merasakan sentuhan-sentuhan kemaluanku di penisnya.
Aku juga merasa geli-geli nikmat saat penisnya yang keras dan licin menggeser klitorisku. Lama-lama Martin tidak kuat menahan rangsangan. Dia bangkit dan memeluk tubuhku. Kami berciuman. Tanpa mempedulikan bau cairan vaginaku di mulutnya, aku terus menggoyangkan pinggulku maju mundur.
Kemaluanku yang basah semakin memudahkan penis Martin bergesekan diantar bibir kemaluanku. Gerakan kami makin lama makin liar, sampai akhirnya pertahananku runtuh! Penis Martin mengoyak keperawananku! Kepala penisnya selip dan masuk ke vaginaku.
Aku menjerit kaget dan gerakanku terhenti. Untuk sesaat aku merasa sakit karena ada benda sebesar itu masuk ke vaginaku. Martin juga berhenti dan hendak mencabut penisnya dari vaginaku. Namun aku mencegahnya. Aku benar-benar terhanyut dalam fantasiku sendiri akan kenikmatan persetubuhan. Kupeluknya erat-erat tubuhnya.
Disamping rasa sakit, aku merasakan suatu kenikmatan yang lain. Aku ingin merasakan lebih lama lagi. Secara tak sadar aku merendahkan pinggulku perlahan-lahan sampai penis Martin memenuhi liang vaginaku. Rasanya sungguh luar biasa! Aku memeluk Martin sekuat tenaga dengan napas terputus- putus. Kucengkeram punggungnya dengan kuku jariku tanpa peduli dia kesakitan atau tidak.
Tak terlukiskan perasaanku saat itu. Aku mengerang-erang. Rasanya seluruh sarafku terputus dan terpusat di kemaluanku saja. Martin membiarkanku sesaat menikmati moment ini. Dia pasti juga sedang menikmati koyaknya selaput daraku.
Perlahan-lahan Martin mulai menggoyangkan pinggulnya. Penisnya bergerak-gerak perlahan dalam kemaluanku. Aku mendesah mengaduh-aduh menahan nikmat dan geli. Vaginaku masih sangat sensitif sampai sampai aku tidak tahan ketika penisnya digerak- gerakkan. Aku menatap sayu pada Martin. “Kenapa aku nggak tahu kalau ML seenak ini? Kalau tahu, aku sudah dari dulu mau making love sama kamu!” kataku parau.
Mendengar perkataanku, sesaat Martin hanya memandangku tanpa ekspresi. Aku tidak dapat menebak apa yang ada dipikirannya. Lalu dengan pandangan yang menyejukkan, dia mencium keningku dan pipiku.
Aku menjadi tenang dan damai. Martin, aku sayang padamu, aku sayang padamu, aku sayang padamu. Tak ada lagi Andrew dalam kamusku. Aku hanya sayang padamu kataku dalam hati. Sex jauh lebih memabukkan daripada extacy! Aku tak bisa berpikir jernih! Yang ada dipikiranku hanya terus dan terus.. tanpa akhir..
Martin mulai menggerakkan penisnya keluar masuk vaginaku. Mulanya perlahan, lama-lama semakin cepat. Rasanya mau mati saking nikmatnya. Aku tak bisa berkata apa-apa. Hanya erangan dan desahan yang keluar dari mulutku.
Dorongan penisnya yang menghujam keluar masuk ke dalam vaginaku membuatku tak berdaya. Malam itu aku orgasme empat kali. Martin menumpahkan spermanya di perutku dan terkapar disebelahku. Aku juga terkapar kelelahan.
Saking lelahnya aku sampai tidak kuat untuk bergerak mengambil tissue untuk membersihkan spermanya yang tumpah di perutku. Ternyata orgasme saat ML jauh lebih nikmat daripada dengan oral seks.
Sungguh berbeda.. Setelah terkapar beberapa saat, Martin membopongku ke kamar mandi dan memandikan aku. Aku terus menerus memandang wajahnya dan mencari-cari sinar apa yang terpancar di wajahnya.
Apakah dia benar mencintaiku atau aku hanya salah satu perempuan koleksinya? Aku terus memeluknya saat dia membasuh tubuhku dengan air hangat dan membersihkan kemaluanku. Kemudian setelah membersihkan diri, kami tidur kelelahan. ***** Besoknya saat aku bangun, Martin sudah tidak ada di sebelahku.
Kulihat jam dinding menunjukkan pukul sembilan. Detik berikutnya aku baru sadar kalau tidur telanjang bulat dan hanya ditutupi selimut. Perlahan- lahan memoriku memutar balik kejadian tadi malam. Agak susah mengingat kejadian semalam setelah pakai ineks dan minum minuman beralkohol.
Setelah ingat semua, dengan lunglai aku bangkit dan melihat kemaluanku. Kuraba dan kupegang kemaluanku. Rasa nikmat dan geli semalam masih terbayang di pikiranku. Pikiran jelek mulai menggangguku.
Aku sudah tidak perawan! Aku sudah kehilangan keperawananku di usia ke 16 dengan cowoq yang bukan pacarku maupun suamiku! Edan! Aku lepas kendali! Kata-kata Ling mulai teringat kembali. Saat dia kehilangan keperawanannya pertama kali, dia menangis menjadi-jadi semalaman.
Namun sekarang dia sudah biasa dan malah sering making love. Aku teringat saat Ling mengenalkan Martin padaku, dia memperingatkan Martin agar jangan macam- macam padaku. Berbagai macam kejadian dari awal aku kenal kehidupan malam sampai saat ini lalu lalang dalam pikiranku seakan-akan menyindirku.
Sekarang semuanya telah terjadi! Aku tak percaya! Aku jadi seperti Ling! Aku ingin menangis menyesali semuanya! Namun sudah terlambat! Apalagi saat aku melihat setitik noda hitam pada sprei. Aku langsung menangis menjadi-jadi.
Aku merasa berdosa! Bayangan wajah Papa Mamaku berkelebat berganti- ganti dalam benakku. Aku merasa berdosa pada Papaku, pada Mamaku, pada kakakku, pada seluruh keluargaku! Aku ke kamar mandi untuk membersihkan diriku! Aku merasa kotor dan hina! Aku bukan Rafeel yang dulu lagi! Masa depanku hancur! Siapa yang mau sama aku!
Cowoq mana yang mau menerima ceweq seperti aku! Ceweq yang sudah tidak utuh lagi! Ceweq murahan! Aku benci diriku sendiri! Aku benci semua orang! Aku menangis lama sekali di kamar mandi. Kutumpahkan semua perasaanku dalam air mata yang segera tersapu guyuran air hangat. Hingga akhirnya aku tergeletak lemas di lantai kamar mandi.
Setelah bosan menangis, aku segera beranjak dari kamar mandi dan mengenakan pakaian. Kuambil ponselku dan kukirim SMS pada Ling. Aku minta dia menjemputku di rumah Martin. Ling menyanggupi dan berjanji akan menjemput aku sepulang sekolah pukul 13.00 Pukul sebelas Martin pulang ke rumah.
Tiba-tiba perasanku jadi campur aduk saat kudengar suara mobil Martin memasuki rumah. Ada perasaan jengkel yang menggebu-gebu padanya. “Kok berani-beraninya orang segede dia menjerumuskan anak kecil! Dasar hidung belang!” pikirku jengkel. Aku duduk di ranjang menghadap pintu sambil menunggu dia masuk.
Kusiapkan wajah sesuram mungkin agar dia tahu kalau aku marah padanya. Aku sudah mempersiapkan diri untuk mendiamkannya selamanya. Pokoknya dia harus tahu kalau aku marah! Martin yang sepuluh tahun lebih dewasa tahu bagaimana harus bertindak menghadapi aku.
Dia diam saja saat aku mendiamkannya. Lalu mulai mengajakku makan. Aku menolak. Dia terus mengajakku bicara dan bercerita kalau dia bangun kesiangan sehingga terlambat kerja. Dia pura-pura tidak tahu aku marah padanya.
Sejurus kemudian dia mulai memelukku dan mengatakan kalau dia segera pulang karena khawatir aku belum makan atau kesepian di rumah. Lama-lama aku kasihan juga padanya. Dia baik padaku. Sebenarnya yang salah aku.
Aku yang memaksanya melakukan itu. Padahal kemarin dia sudah mau tidur, aku malah merangsangnya habis-habisan. Yah, aku yang salah. Seperti membangkitkan macan tidur. Aku pun mulai melunak. Aku mulai menjawab pertanyaannya sepatah-sepatah sampai akhirnya suasana mulai cair.
Mengerti umpandian malam itu, hampir tiap hari aku making love dengannya. Kami melakukan di rumahnya, di hoan perhatian padaku. Tapi kok bisa aku terjerumus jadi seperti ini? Hahaha.. memang bodoh apa yang kulakukan. Penyesalan sudah tidak ada gunanya lagi. Entah sampai kapan aku bisa berhenti dari dunia gila ini? Aku pun sudah mulai bosan.

CERITA ASIK

SAAT RUMAH KU KOSONG

GILAQQ
Cerita Sex Terbaru | Hari ini enaknya ke mana ya? Hmmm, oh ya rumah di sukolilo yang dikontrak org itu kan sekarang udah kosong.. Dari rumah itu ke pantai kenjeran kan juga deket, jadi nanti bisa macem-macem lebih bebas di di rumah sukolilo, terus agak maleman bisa ke pantai kenjeran heehehe.. Kalau di pantai kenjeran kan mesum-macem dah biasa jadi bisa lebih bebas berexplorasi.

Segera aku sms Lina

” yanx bisa ikut aku ya kerumah sukolilo, di sana dah selesai dikontrak orang. Aku sekalian mau liat kondisinya terus kan deket ke kenjeran, kita bisa setelah itu main ke pantai kenjeran”..
” Hmm ngapain hayo kok ngajak aku ke rumah kosong, pasti mau macem-macem, terus malem ke kenjeran hayo bikin curiga aja”.
” Yaa tau sendirilah hihihihihi, jangan lupa pak baju seksi mengundang birahi ya, siapa tau ada mahasiswa its yang ngiler liat kamu hahaha” ( daerah perumahan di sukolilo itu kebanyakan dikontrak mahasiswa its).
“Lha klo dah ngiler trus gimana donk, kan kasihan. Apa dikasih servis dikit ta, mank boleh?”
“Iya terserah kmu hehehe, asal bukan aku yang nyervis hueeekk”..
“Hahahaha”.

Cerita Ngentot | Besok harinya seperti biasa aku menjemput Lina sekitar jam 3 sore di rumahnya.. Aku sedikit kaget karena kulihat Lina memakai rok mini lebar ( seperti yang dipakai cherleeader ) jadi nungging dikit kan dah kliatan tuh pantat mulus plus g stringnya.. Dengan memakai atasan tanktop hijau dengan belahan dada yang sangat rendah..

“Yanx kita kan naik motor kalau rokmu kayak gitu keliatan smua nanti bongkahan pantatmu.
“Ya kapan itu ada cewek pake rok mini model gini goncengan sama cowoknya naik motor sampai kliatan pantatnya. Kamu malah komentar wah brani banget tuh cewek, pada seneng cowok di belakangnya dapet pemandangan seger. Jadi aku ya pakai ini aja.”
” Lho kmu brani sampe berkibar-kibar kayak cwek itu yanx, kan cewek itu pake celana dalam biasa, bukan g string, klo kamu kan bisa kelihatan semua bongkahan pantatnu ntar..”
“Haahahahaha ya nggak mungkinlah aku kayak gitu, ini aku bawa kain bali nih buat nutupi kakiku.. Emank aku dah gila apa masih siang-siang gini pamer pantat, bisa-bisa belang semua nanti pantatku.. Lagian ntar banyak yang kecelakaan di jalan ,pulang kerja liat pantatku langsung meleng duaaar nabrak..
” Ooalaah padahal aku dah terlanjur senang n berdebar-debar bayanngin kamu di jalan sesexy itu n pantatmu dipelototi orang-orang. ”
“Lho kmu kira aku mau kluar kayak gini siang-siang, nggak lah klo naik motor, kan panas..”

Cerita Sex | Sebelum berangkat terlintas dalam pikiran kotorku sebuah ide mesum. Lina kan pake tanktop belahan rendah banget tuh, gimana kalau aku minta Lina gak pake bh heehehehehe..

” Yanx aku punya request nih, gimana klo kamu gak usah pake bh”.
” Eeehh gak pake bh??! Ngawur kamu kan gak enak rasanya gundal gandul gitu gak nyaman deh, lagian aneh-aneh aja ntar putingku keliatan ngecap banget kan aku cuma pake tanktop apalagi belahannya bener-bener rendah banget”.
“Gpapa yanx, kan kamu pake jaket sepanjang jalan, lagipula ini kan nanti cuma ke rumah yang kosong di sukolilo trus agak malem baru kita ke pantai kenjeran. Di kenjeran jaket nanti mau kmu pakai atau dilepas ya gpapa terserah kamu aja hehehe..”
“Ok deh, aneh-aneh aja requestnya semakin hari, mank apa sih gunanya aku gak pakai bh.”
“Hehehe biar nanti gampang klo di rumah sukolilo pas mau meremas-remas payudaramu n menghisap putingmu..”
“Iiih pikirannya kotor melulu, dicuci dulu sana otaknya..”

Sepanjang perjalanan tidak ada hal yang berarti karena Lina memakai jaket jeans dan kain bali panjang buat menutup kakinya.. Tp satu hal yang tidak Lina ketahui adalah aku berniat berhenti di supermarket belakang its yang biasanya ramai sekali dengan mahasiswa2 its yang mayoritas cowok-cook jarang dibelai cewek hehehehe.. Sebelum sampai di rumah sukolilo menjelang supermarket sakinah tiba2 aku berbelok.

” Yanx masuk ke sakinah dulu ya aku mau beli sesuatu nih.”
“ Lho aku nunggu di luar aja ya yanx, ng gak enak nih pakai nitip jaket kan kalau masuk..”
“Lho aku lama lho gpapa kmu masuk aja, lihat tuh nggak seberapa ramai kan parkirannya.” (Hehehe padahal sakinah itu kan kebanyakan pada jalan kaki karena dikelilingi kos-kos an dan aku berharap banyak cowok2 di dalam hehee)..

Dengan ragu-ragu di depan tempat penitipan jaket Lina melepaskan jaketnya, aku lihat tidak banyak orang yang ke supermarket itu, tapi ada 2 cowok yang juga sedang menitipkan jaket di tempat penitipan.. Kulihat wajah Lina agak ragu tapi tetap melepaskan jaket u/ dititipkan, dapat terlihat dengan jelas belahan payudara nya saking lebar dan dalamnya belahan tanktop itu..

Dua cowok dan penjaga penitipan tas sampai terpana dengan mulut terbuka lebar, apalagi terlihat putting Lina yang mancung tercetak jelas di balik tanktop itu..

“Dah yanx yuk cepetan kamu mau beli apa?”
“Ya yuk, kita beli camilan n minuman buat nanti ke pantai kenjeran.” Sambil berjalan payudara Lina berguncang-guncang naik turun dengan hebatnya, tentu saja hal itu tidak luput dari perhatian para pengunjung supermarket tsb..

Cowok a : gila kmu lihat toketnya gede, putih mulus. Belahannya gak kuaaatt !
Cowok b : ya bener2 uedaan gak pake bh lagi sampe nyemplak tuh puting..

Mendengar kata-kata mereka Lina, buru-buru berjalan sehingga membuat payudaranya semakin terguncang-guncang..

” Yanx tuh kan aku jadi pusat perhatian, malu nih ayo buru-buru”..
“Hahaha lucu juga liat wajahmu tersipu-sipu malu gitu”..
“Lho malah ketawa-ketawa ini orang, gak tau kalau aku malu beneran nih”..
“Aku malah memperlambat jalanku menikmati suasana dan tatapan orang 2 terhadap Lina”..

Di daerah snack dan minuman kita bertemu dengan sekumpulan akhwat dengan jilbab yang lebar serta pakaian tertutup ( daerah its banyak cewek2 jlbab model gini ).. Mereka menatap Lina dengan tatapan sinis.

Dan kudengar mereka berbisik,

“iiiih lihat tuh cewek mengumbar aurat gak tau malu”,
“iya ya lihat tuch payudaranya sampe mau tumpah gak pake bh lagi”.
“Pasti cewek nakal tuh semacam pelacur, pasti niatnya pengen menggoda laki2”.. Meskipun berbisik 2 tapi aku bisa mendengar dengan jelas kata2 yang mereka ucapkan.. Aku kuatir Lina menjadi sakit hati.

Eeeeh yang terjadi malah sebaliknya Lina menghampiri aku,

“Yanx aku jadi horni berat nih dari tadi diliatin cowok2 terus, malah ada yang godain aku tadi waktu kamu agak jauh. Dia bilang mbk pentilnya sampai mancung gitu berapa banyak yang sudah ngisep, makanya putingku jadi keras tambah ngecap nih di tanktop aku bayangin kamu ngisep putingku ayo buruan yuk. Ntar jilatin vagina ku ya kayak biasa sampe aku orgasme”..

Lho2 ternyata Lina sudah sedikit ke arah cewek eksibisionisme atau cewek slutty ya.. Gpapa yang penting horeeeee.. Sebelum keluar ketika Lina mau mengenakan jaket kan dadanya jadi membusung aku lihat ada seorang mahasiswa mengarahkan kamera hpnya ke arah Lina, entah difoto atau direkam ( ya berbagilah buat bahan coli itu sedekah hahaha )..

Padahal selama di supermarket itu Lina masih memakai kain balinya sehingga tidak begitu terlihat paha mulusnya. Hanya saja ketika berjalan terkadang bisa terlihat kaki mulus yang mengintip dari sela2 belahan kain panjang tersebut ( aku berharap Lina melepas kain tsb tapi ternyata tetap dipakai sungguh mengecewakan)..

Setelah sampai di rumah sukolilo yang kosong.. Lina segera buru2 masuk rumah dengan melepas kain panjang yang menutup kakinya. Sedikit menggambarkan suasana di rumah ini masih rumah standart perumahan type 45 tanpa pagar depan jadi orang2 yang lewat di jalan bisa melihat ke dalam rumah karena tidak ada gorden ( rumah banyaki jendela kaca yang memanjang ke bawah)..

Lina yang sudah keburu horny segera mengajak ku ke kamar. Sambil melepas jaketnya dan kain panjang penutup kakinya.. Sambil berciuman aku meremas2 payudaranya..

“Eeeehhh hhmm yanx kamu nakal hari ini??”
“Lho nakal kenapa? Kamu kan suka tadi buktinya jadi horny berat”. Sambil aku masih terus menghisap puting payudaranya dari luar tanktop..
“Hhmmmm yanx trus yanx enak hisap trus Aaaaccchh yeessshh”..
“Yanx emut entongku dulu ya dah pengen nih nanti gantian aku jilatin tapi di jendela situ aja kmu di bawahku jadi aku bisa ngawasi orang di luar..

Ntar klo enggak diawasi tiba2 ada tetangga sini yang ngintip gimana. Kita bisa2 dihakimi massa atau syukur2 malah kmu diperkosa rame2 sama mahasiswa2 yang kontrak daerah sini atau di sini kan banyak tukang2 tuh lagi banyak rumah yang sedang direnovasi, gangbang rame hahahah”..

“Husss ngawur aja, silahkan kalau berani memperkosa aku gpapa, aku gigit sampe putus otong mereka.. Pura2 aku layani secara sukarela setelah itu aku hisap sampai mereka puas dan lengah pas mau ejakulasi aku gigit sampe putuss tesss”.
“Wah jangan bilang gitu jadi merinding nih adik kecilku, sereem bayangin kalau putus”
“Hahahahaha makanya bercanda jangan nakut2in kan serem tuh tukang2 sama kuli bangunan dah item dekil.. Dah ayo sini ke jendela kamu awasin luar ya”.. Sambil memegang penisku Lina menggeretku ke jendela..

Aku kemuLina membuka jendela dan dengan posisi berdiri menghadap ke luar jendela sambil berpegangan ke kusen jendela. Lina kemuLina bersiap di bawah selangkanganku tanpa basa basi langsung menjilat penisku..

“Sliuurpp sluurpp hessss mmmuah mmuah.. Ehhmm enak yanx rasa entongmu asin2 gurih, sluurp ssliurp muuuah”.. Sambil merem melek aku menikmati sepongan Lina sambil melihat lingkungan luar.
“Kurang masuk yanx hisep yang dalem sehggiinii kurang, trus klo bisa sampe mentok”..
“Sluurppp sluurpp hemmmmmm heemmmm”.. Sampai Lina tidak bs bersuara karena mulutnya dipenuhi penis ( kini penisku sudah masuk 3/4 dalam mulut Lina)..
“Yeess ya yanx terus yanx terus”. Dapat terlihat dari wajah Lina berusaha menahan mual atau rasa tidak nyaman akibat menelan penisku memenuhi mulutnya..
“Yeeessss mentok yanx enaaak, ayo yanx maju mundur yang kenceng sambil terus isap yangn kuat”.. Sambil kepalanya aku pegang aku ikut memaju mundurkan penisku dengan cepat di mulutnya..

Uuuuhuuk uuuhuuk uuuchk hoek hoeeek tiba2 Lina melepaskan penisku sambil terbatuk2.. Sabar ya yanx uuhuk uuhuk, jangan tiba2 kepalaku kamu maju mundurkan cepet gitu aku belom siap biarin aku sendiri aja kalau dah pas..

“Sluurp sluurp hhmm enyak nggak, whas has”.
“Enaaak dah mantap yanx terusin” ( Lina sudah bisa deepthroat sambil memaju mundurlan kepalanya dengan cepat sambil menghisap penisku sambil menjilatinya)..
“Ssluurp sluurp hseepp”.?

Impian ku sejak dulu punya pacar bisa deepthroat (mantan2ku tidak pernah mau berusaha deepthroat katanya mual lah eneqlah dsbnya).. Lagi sibuk meresapi kenikmatan hisapan Lina, aku tidak menyadari kalau ada orang datang menghampiri rumahku. Ketika aku sadar ada bapak2 sudah masuk teras garasi rumah. Untung posisi Lina tidak terlihat karena tinggi jendela sebatas perutku..

” Maaf mas saya ketua RT di sini, masnya penghuni baru ya?
“Eh nggak pak saya pemilik rumah ini sebelumnya saya kontrakkan. Ini saya datang mau bersih2 “.. Sambil tanganku mendoronng Lina agak ke bawah dengan maksud menyuruhnya menghentikan hisapannya, tapi mulutnya tetap tidak mau berhenti masih melahap penisku..

Posisiku kini tetap berdiri tapi agak membungkuk ke depan berpegangan pada jendela agar Lina tidak terlihat oleh pak RT..

“Ooh saya kira penghuni baru mau saya data”.
“Nggak pak cuma mau bersih2 aja sekalian ngecek kondisi rumah”. Yang membuat aku terkaget2 ternyata Lina meneruskan menghisap penisku dengan mempercepat maju mundur hisapannya..

Shiiitt Lina benar2 binal sekarang, aku harus tetap menahan ekpsesi wajahku agar tidak ketahuan pak RT..

“Rencana mau dikontrakkan lagi mas? Sewa kontraknya berapa, teman ada yang nyari kontrakkan”..
“Wah nggak tau ya pak , nanti saya pikir lagi soalnya mau direnovasi “( pak cepet sana pergi nganggu aja dalam batinku )..

Eeh malah ngomong panjang lebar ke sana ke mari pak RT satu ini, Lina juga malah tambah memasukkan penis ku sampai mentok alias deepthroat kemuLina maju mundur dengan sambil menjilati penisku di dalam mulutnya benar2 membuatku tidak tahan.. Crroooooooott croot croot muntah semua lahar spermaku di dalam mulut Lina. Sensasi di blow job sambil ngobrol dengan orang asing bener2 membuatku gak tahan..

Eh malah tambah disedot2 sama Lina membersihkan sisa sperma di dalam penisku..

” Lho kenapa kok wajahnya pucat mas??”
“Iya pak ini saya mules agak sakit perut . Maaf ya pak gak bs ngobrol lama2 mau ke wc dulu”.
“Oh ya mas maaf klo saya mengganggu saya permisi dulu”.

Setelah pak RT pergi aku melihat ke bawah selangkanganku, Lina malah senyum2 sambil terlihat lelehan sperma di mulutnya hingga menetes ke lantai..

“Nakal banget ya sekarang, disuruh berhenti malah diterus2 in”..
“Nanggung yanx lagian aku kan nggak kelihatan ketutup tembok. Kamu keluar banyak banget nih liat dalam mulutku sampe lengket semua”.

Lina berkata seperti itu sambil membuka mulutnya yang penuh dengan sperma ku.

“Iya giliran kamu ya sini berbaring di tikar aku jilatin vaginamu”.. Sambil kutelanjangi Lina dengan melepas tank top, rok mini dan g stringnya..

Sluurp sluurp aku jilat2 meki nya sambil tangan kananku memainkan payudara sebelah kiri dan terkadang kupelintir serta kutarik2 putingnya..

“Eeehh eehhhmmmm trus yanx, ya pas di situ jilat lagi yang kenceng”.. Lidahku aku masukkan ke dalam belahan vagina Lina yang masih rapat dengan ritme yang lebih cepat..

Tangan kiriku juga tidak tinggal diam kadamg klitoris nya aku sentuh2 dan aku gesek2..

“Enaaak yanx kamu kok pinter sih jilatnya paas banget lidahmu juga bisa panjang gitu masuknya.. Aaaaaahh aahhhh emmm” sambil tangan Lina kemuLina memainkan & meremas payudaranya sendiri..

Sekitar beberapa menit kemuLina,

” yanx aku mau keluar nih rasanya”. Dengar kata2 Lina aku langsung menambah ritme dan akselerasi kecepatan jilatanku. “Aaaahhhhh yaankkkk aku keluar aku orgasmeee.. Lepasin lepasin gak kuat aaaaaaaaahhhh aaaaaaahhh ooooh oooohh ooooo”.. Aku tdk peduli malah tambah aku jilat2 dengan sekuat tenaga..

Paha Lina sampai menjepit kepalaku ke dalam selangkangannya..

“Lepas lepaas yanx bener2 gak kuat enaaaaak hhmmmm hmmmmm aaaahh oooooooohhh”..

Tiba2 croooott ada cairan putih menyembur dari liang vagina Lina dengan kencang sekali, haaa Lina bisa squirt juga ternyata gak nyangka. “Ahha ahahah ahahah aaaaaahh aaahhh aaaaaaaaaah”. Lina terus menjerit2 sambil badannya bergetar2 sambil merapatkan pahanya selama beberapa saat. Baru kali ini aku liat cewek squirt & big orgasme benar2 gilaaa..

“Kamu apain aku tadi yanx kok bisa enak banget, rasanya sampai ke ubun2 lepas smua rasanya plong..
“Aku yang ngaceng berat lihat kondisi Lina seperti itu brusaha memanfaatkan kesempatan, mumpung Lina lagi lemes n puas..
“Yanx liat kamu dapet big orgasme aku jadi pengen lagi nih, lihat si entong dah gede lagi.. Masukin depan ya, bolehlah pliss??”
“Eeh nggak2 aku pengen tetap perawan sampai nenikah, makanya sama mantan2ku aku cm mau sebatas sekwilda ke atas.”

Prinsipku kalau cuma dada sama mulut gpapa ( Iya Lina pernah cerita ngocokin teman cowoknya waktu SMP di toilet sekolah ).. Waduuh gagal nih tapi aku tidak kehabisan ide, aku jadi ingat dengan mantanku orang Padang yang selalu berjilbab dulu juga seperti ini kondisinya, akhirnya aku anal seks karena ia bersikukuh pengen tetap perawan.. Lagian aku juga dah lama enggak menikmati lubang belakang, jadi kangen ngerasakan lagi.

“Ya udah yanx win win solution aja gimana kalau lewat belakang aja ya, kalau lewat belakang kamu kan tetep perawan? Jadi meskipun takdir tidak mengijinkan kita menjadi suami istri. Nanti suamimu tahunya kamu tetap virgin perawan ting2. Gimana yanx ideku??”
“Eh lewat pantat ???? Sakit tau, itu tempat keluar kotoran bukan buat gituan enggak ah nggak mau lagian pasti sakit..”
“Nggak kok yanx pasti enak, aku dulu sama Septi mantanku yang orang Padang itu lho juga sering anal kok”..
“Haaaa beneran si Septi itu? Dia kan alim banget yang jilbaban kan..”
“Iya bener enak kok awalnya aja agak sakit, tapi klo kamu tenang n gak tegang pasti bisa masuk kok.. Ini kan banyak pelumas hehehee dari vaginamu.. Coba dulu deh kamu nggak bakal rugi apapun kok.. Masak lubang pantat ada bedanya perawan sama nggak..”
“Iya deh gpapa tapi kalau sakit aku gak mau lho..”

Yihuuuii akhirnya setelah sekian lama tidak merasakam lubang pantat cewek, akhirnya kini bisa merasakan lagi. Sensasinya itu lho rasanya panas di penis ketika masuk ke lubang pantat n tekanannya lebih kerasa daripada di vagina..

“Ayo yanx nungging, setelah Lina nungging aku menggeser penisku menuju ke belahan vagina Lina dulu untuk kujadikan pelumas. “Uuuh uuuhhh kok malah digeser di situ sih.. Inget jangan dimasukin di depan lho awaass..”
“Enggak kok yanx tenang aja ini biar licin gampang biar gampang masuknya ke lubang belakang.. Siap yaa?” Lina sudah posisi menungging posisi doggy style dengan payudaranya yang lumayan montok menggelantung.

Siaaap 1,2,3 secara perlahan penisku masuk ke dalam lobang dubur Lina..

“Eeeehkk eeehhkk agak sakit yanx.
” Ya ditahan aja rileks jangan tegang nih baru masuk 1/4. Kalau dah masuk semua lebih enak.” Secara perlahan kumasukkan sampai penuh..
“Ooooh aku nggak tahan yanx serasa pengen cepet keluar aja nih saking sempit & panasnya..”
“Uuuuuhhgk uuuhhkk Lina menggigit bibirnya menahan sakit, yanx gak enak nih keluarin entongmu cepet.”
” Sabar yanx sabar” perlahan aku maju mundurkan penisku sambil tanganku meraba2 klitoris dan menggesek belahan vagina Lina u/ mengurangi rasa sakit.

Selang beberapa saat Lina sudah merasa nyaman hasil dari stimulasi rangsangan dari vaginanya..

“Aaach aaachh kalau gini jadi enggak kerasa sakit lagi malah jadi horni lagi nih. Aaah aaah aaahh enak yanx gpapa trus aja maju mundur tapi jangan cepet2 ya? Rasanya masih agak penuh nih, aahh aaah” sambil tangan kanannya meremas2 payudara nya..
“Wah pegel juga nih kalau posisi gini trus yanx, kamu berdiri pegangan jendela sambil membungkuk. Posisi berdiri aja ya aku agak capek nih posisi gini terus.” Saking nafsunya aku gak peduli jendela tanpa korden dengan kaca bening..

Lina kemuLina dengan posisi berdiri dan badan depannya menghadap ke jendela luar sambil agak membungkuk. Aku teruskan penisku ku maju mundrkan lebih cepat, sambil tanganku bermain di payudaranya..

Lina juga merasakan kenikmatan sambil matanya merem merek sehingga tidak mengawasi kondisi di luar, aku juga yang merasa sudah mau ejakulasi juga tidak peduli.

“Aaaahhh keluar yanx terima spermaku dalam lubang pantatmu yaaa crooott crrooot cruuuooot.” Lina yang sedari tadi lemas dan merasa nikmat kini membuka matanya tetapi setelah melihat keluar Lina langsung terkaget2.
“Yanx ada orang di luar ngeliatin kita” langsung kemuLina Lina merosot ke bawah menyembunyikan badannya di balik tembok.

Setelah aku amati, oh ya ada orang di bawah pohon melihat kami sedang bercinta. Tapi aku lihat penampilannya sih seperti tukang bangunan, dia cuma pake celana pendek dan bertelanjang dada memperlihatkan badannya yang hitam kumal tp kekar.. Lho kok dia berjalan menghampiri kami..

“Yanx2 cepet pindah ke kamar belakang, dia dateng ke sini. Pasti dia tadi lihat kamu aku sodok dari belakang tad, apalagi kamu kamu kan bugil pasti kelihatan dari jalan payudaramu.” Lina segera berlari ke belakang sambil mengambil tank top, rok mini dan jaketnya ( g stringnya msih tertinggal di lantai )..

Setelah orang itu sampai di depan jendela aku segera membuka jendela.

“Ada apa mas?” “Hayo kalian berbuat mesum di rumah kosong ya? Aku lapor RT baru tau rasa kalian..”
“Lho mas ini rumah2 saya sendiri ya terserah saya mau ngapain sama istri saya” ( berpura2 main sama istri status waktu itu masih pacar)..
“Masa mas,saya tau rumah ini kan rumah kosong..”
“Lha ini saya bawa kunci rumah, memang saya maling bobol rumah ..”
“Ya gak usah emosi mas, gini aja saya gk bawa perkara ini ke rt rw atau warga sini tapi saya ada permintaan mas?”
“Minta apa??”
” Saya cuma pengen coli alias onani sambil liat bodi mulus cewek masnya itu tadi!”. Haaaa gila ide tukang ini, tapi ide itu membuatku horni juga, aku juga pengen liat Lina jadi objek onani cowok apalagi ini live..
“Hhmm cuma liat aja ya mas gak boleh sentuh, tapi saya bilang pacar saya dulu mau atau nggak..”

Aku segera menyusul Lina ke kamar belakang,

“yanx kita ketahuan dan Linacam mau dilaporin ke rt rw”..
“Lho gimana yanx aku gak mau sampai ketahuan orang banyak. Nih salahmu sih sampai jadi kayak gini. Nanti aku dimarahi habis2 an sm ortuku klo ketahuan. Apalagi klo masuk tv malunya minta ampun.”
“Tenang yanx, aku dah nego2 sama masnya itu. Dia mau enggak lapor asal bisa liat kmu pas bugil terus dia onani sambil ngeliat tubuh bugilmu..”
“Haaaa???? Serius kmu yanx mau aku kayak gitu???”
“Tenang aja dia janji gak bakal sentuh2 kok. Daripada kita diarak massa, bisa jadi kamu malah diarak bugil malah dilihat orang sekampung. Kalau ini kan bugil cuma dilihat satu orang aja, jadi lebih enak kan.”
“Ya udah deh bener juga kata2mu lebih baik Cuma dilihat satu orang aja ya. Tapi kamu bener jagain ya.” Lina mengikutiku ke ruang tamu dan si tukanng tadi kusuruh masuk tapi kali ini aku bermain aman pintu aku kunci.
“Ayo mbak lepas bajunya nih perjanjiannya kan bugil gak boleh pake baju meski pake baju juga setengah bugil gitu hehehe.”

Sambil mas tukang ini mengocok2 konyolnya, udah gak sabaran ingin melihat gtubuh mulus Lina.

“Iya2 sabar mas nih aku lepas” sambil tersipu malu Lina membuka pakaiannya sampai bugil polos terlihat payudaranya yang mengkal padat dan bodynya yang putih mulus tanpa cela..
” Wooow mbak lebih mulus daripada perek2 di dolly” sambil tangannya mengocok penisnya lebih cepat.. Lina masih agak malu terkadang menutup vagina dan payudaranya dengan tangan..

Tapi setelah agak lama kok gak keluar2 nih tukang. Lina kemuLina berkata

“Mas cepetan keluarin tuh spermanya, dingin nih dari tadi berdiri trus..”
“Ya kalau mau cepet keluar bantuin dong mbak, dikocok2 pake tangan mulus mbaknya pasti dijamin deh cepet kluar..”
“Eits perjanjiannya kan gak boleh pegang2 mas” kataku.
“Beda mas ini kan mbaknya yang megang saya bukan saya lho jadi gak melanggar janji kan.” Sekarang semua tergantung Lina mau nggak..

Aku bertanya kepada Lina

“Yanx gimana kamu mau megang penisnya, apa aku suruh cuci dulu tuh kontinya kliatannya kotor banget??”
“Ya gpapa biar cepet selesai gak usah dicuci nanti tambah lama, lagian cuma tangan nanti aku cuci tangan sampai bersih setelah selesai.” Wow Lina sekarang kamu bener 2 cewek nakal impian para laki2 hidung belang.

Lina segera maju dan membantu mengocok penis tukang tsb.

“Wah mbak yakin mbak ini bakal cepet crot wong tangannya muluuss banget.. Ayo mbak trussss mantaap , kalau mau diisep malah bisa langsung crot mbak.”
“IIIiiih maunya, kok enak aku kasih tangan aja udah beruntung kamu mas”.. Lina tampaknya sudah menjadi terbiasa dengan kondisi ini, malah sekarang dia duduk berlutut di depan penis tukang tsb atau mungkin capek berdiri..

“OOoooh yes oooh yess mbaaaak wajahnya deket banget sama penisku jadi tambah mupeng aku mbak e mbak ee”.. Cruuuooot crooot crrooot tanpa aba2 mas tukang itu ejakulasi sampe terkena wajah dan dada Lina.
“Eeeh mas, kok gak bilang2 mau keluar nih kena wajah sama dadaku nih. Untung gak ketelen masuk mulut.”
“Ya gpapa mbak anggap aja lagi luluran, istriku biasanya juga minta disemprot di muka katanya buat masker wajah.. Biar kulit tambah mulus hehehehe, makasih ya mbak.. Oh ya mbak boleh minta kenang2an nggak” sambil matanya melihat ke lantai ada g string merah yang tergeletak di lantai..
“Buat bahan coli mbk”. “Lha trus aku pakai apa nanti” kata Lina.

Langsung terbersit ide nakalku, kan kita mau ke pantai habis ini. Lebih asik kalau Lina gak pake cd padahal pke rok mini lebar bisa ketiup angin trus kebuka waaaooo. Gpapa yanx nanti tak belikan kan cuma cd, lagian kan kmu bawa kain bali panjang..

“Oh ya deh gpapa, daripada minta yangg aneh2 lainnya, dah sana pergi ambil tuh g string..”
“Wah makasih banget ya mbak binal” Sambil ngeloyor pergi..
“Aku tak mandi dulu ya yanx, lho gak ada air nih gimana yanx?? “Teriak Lina dari kamar mandi.

Aku lupa kalau nunggak tagihan air jadi dikunci.

“Ya udah dilap pake tisu aja kamu tadi bawa kan.”
“Iiiiih kan lengket di badan yanx gak enak rasanaya apalagi baunya”.. Aku terdiam sambil senyum2 mesum..

Saturday, May 28, 2016

CERITA ASIK

NIKMATNYA GADIS ABG

GILAQQ
Masih terbayang liukan tubuh yang mengundang jiwa kelelakianku. Aku harus menaklukkannya, kataku dalam hati. Dengan pengalaman yang kumiliki, akhirnya bisa juga dia kutaklukkan. Namun aku jadi ngeri sendiri, betapa tidak, aku pernah berjanji pada diri sendiri, aku nggak akan pernah mau menyentuh perempuan yang masih perawan, sepertinya telah kulanggar.

Saat mulai kucumbu sang Nova…, baru pada taraf permulaan, dimana mulut kami saling berpagutan, dan tangan bebasku mulai bergerilya menjelajahi dadanya, dia sudah melenguh-lenguh mendapatkan orgasmenya.

Profil seorang gadis yang belum pernah tersentuh tangan jahil lelaki. Belum lagi saat lidahku sudah mulai menyapu dada dan klitorisnya, tak terhitung dia telah mengalami orgasme berapa kali. Di hotel M***, seolah tak sabar kulucuti pakaiannya satu persatu, dengan ciuman bertubi- tubi di mulut dan lehernya, membuatnya tak sadar apa yang sedang kulakukan.

Kutempelkan batangku yang masih terbungkus jeans ke kakinya untuk menambah sensasi bagiku dan baginya. Kumulai manuver yang menjadi favoritku, jelajahan lidah ke sekujur tubuh, yang kumulai dari mulut dan bergeser ke arah lehernya, sementara tanganku mulai menemukan mainan yang sangat mengasyikkan, bungkahan dada yang sangat kenyal, dan menantang.

Putingnya masih merah, dan menunjuk ke langit. Tak sabar segera kusapukan lidahku menyusul tangan yang sudah mendahului. Tubuhnya mulai mengejang, menunjukkan Nova sudah memperoleh orgasmenya yang pertama, diimbuhi dengan lenguhan- lenguhan sambil menyebut-nyebut namaku….

“Oh…., mas,…. Ough… shhhh!” Lenguhan perlahan namun ragu-ragu, menunjukkan betapa amatir gadis dalam pelukanku ini. Seolah tak puas tanganku mulai merayap merasakan kehangatan vaginanya yang sudah teramat basah.

Kudapati klitorisnya yang sudah mengeras dan licin, memudahkanku untuk mempermainkan dengan tangan. Tak kuhentikan jilatan-jilatan lidahku di putingnya. Sekali lagi dia mengejang, dan melenguh menggapai orgasme keduanya.

Tanpa memberi kesempatan untuk beristirahat, mulai kuturunkan jilatan- jilatanku kea rah perut, dengan tujuan yang pasti… kitoris….. Jilatan-jilatan yang turun perlahan dari dada ke perut, mulai membangkitkan semangatnya kembali. Kususuri perut langsingnya dan kubiarkan bermain- main agak lama di sana, menimbulkan rasa geli dan penasaran baginya.

Kuturunkan lagi lidahku menuju ke selangkangan yang semakin lembab miliknya, hingga kudapati klitorisnya yang semakin mengkilat dan keras. Indah memerah merekah dan bau khas cairan vagina yang sangat kusuka, namun milik si Nova ini lain, bau yang harum, menunjukkan betapa terawat tubuhnya.

Tak lama lidahku memainkan klitorisnya, sambil sekali-sekali kususupkan ke liang vaginanya, kembali dia mengejang dan meracau tak menentu sambil menyebut-nyebut namaku…. “Oh…., mas,…. Ough… shhhh! Sudah mass..sh… dia mengeluh….”

Kuhisap cairan yang meleleh keluar dari vaginanya… Rasanya sangat khas dan memabukkan. Lenguhan-lenguhan yang bisa membuatku gila, namun otak warasku masih bisa berpikir. Jika dengan sentuhan-sentuhan dan jilatan-jilatan itu saja bisa membuat orgasme Nova lebih dari sekali, jangan-jangan dia masih murni dan perawan.

Mulai kuangkat tubuhku dan dan kubaringkan sejajar disampingnya serta kulolosi pakaian yang menempel ditubuhku tanpa kecuali. Kutarik tangannya untuk mulai mempermainkan penisku. Ada hentakan keras dari Nova, jangankan untuk memberikanku kepuasan, untuk menyentuhnyapun dia tak mau.

“Terus harus bagaimana aku bisa memperoleh kepuasan ?” Keluhku padanya sambil berusaha merayu. Kembali kujilati dadanya tuk membuatnya kembali terbuai, dan sepertinya berhasil. Kurasakan lagi tubuhnya mulai membara lagi.

Kulihat gelengan kepala saat kucoba lagi untuk meraih tangannya. Imajiku yang liar membuatku semakin tak tahan…

Aku harus mendapatkan kepuasan itu. “Ya, kalau gitu dimasukin aja, ya ?” kataku seolah mengancam. Tak terdengar penolakan dari Nova, walaupun kulihat ada reaksi lain darinya yang kutahu dia merasa keberatan. Mulai kugesekkan penisku ke mulut vaginanya yang sudah basah, sekedar bergesekan, tak ada niatan untuk memasukkan penisku ke dalam vaginanya.

Sensasi yang sangat memabukkan, apalagi saat gesekan penisku mengenai klitorisnya yang mengeras itu, wow…. Kembali terdengar lenguhan saat penisku menyentuh klitorisnya. “Oh… shhh…” rintihnya, sehingga menimbulkan tanya dalam benakku, bagaimana lagi rintihannya jika penisku kumasukkan dalam vaginanya ? Tak tahan dengan rasa penasaran itu, mulai kuselipkan kepala baja penisku….. dan kurasakan

tangannya menggapai pinggangku, menahan aku untuk tidak melesakkan penisku lebih dalam lagi. Ada lonjakan pinggul dan geraman perlahan keluar dari mulutnya. Kucabut lagi penisku untuk meningkatkan sensasi lain untuknya.

Kumasukkan lagi perlahan-lahan penisku, sebatas kepala bajanya dan kembali tangannya menahan tubuhku. Kembali ada gerinjal perlahan pinggul dan geraman serta nafas tertahan dari Nova seolah kehabisan nafas, disusul kejatan-kejatan seluruh tubuhnya manggapai orgasmenya untuk kesekian kali….

“Oh…., mas,…. Ough… shhhh!” Kucabut lagi, dan kususupkan penisku dan perlahan- lahan kutambah kedalamannya tanpa dia sadari, hingga tak ada lagi yang tersisa. Seluruh batang penisku telah habis memenuhi liang vaginanya.

Mulai kuayun tubuhku secara perlahan- lahan seolah memompa vaginanya, dapat kurasakan cairan yang mulai meleleh keluar mengenai selangkanganku. Mungkin karena gerakan memompa yang perlahan- lahan itulah, kurasakan tubuh Nova mulai membara kembali, ditandai dengan lenguhan tertahan dan goyangan pinggul yang masih tertahan keraguan. Tak lama goyangan perlahan tubuhku, kembali dia mengejat- ngejat bagaikan ikan kehabisan air diiringi rintihan yang membuatku mabuk…. “Oh…., mas,…. Ough…shhhh,

oouuuhhhhhhhhghhh!” Semakin kupercepat ayunan tubuhku untuk segera mengejar ketinggalanku darinya. Tak tertahan lagi lenguhan yang juga semakin cepat seiring kayuhanku yang semakin cepat. “Uh….uh….uh….uh…….ouhhhh….!”

perlahan penuh keraguan namun tak tertahan dan mempengaruhi otak kecilku untuk segera menghabisinya. Mendadak kuhentikan kayuhanku, dan kucabut penisku dari vaginanya, dan kemudian kupandangi wajahnya.

Tak tahan dengan perlakuanku itu, terasa ada tarikan halus dari tangannya untuk melanjutkan permainan yang sengaja kutunda itu. Kulesakkan lagi batang penisku dengan agak kasar menghujam ke vaginanya.

Tak tertahan lagi lenguhan panjang tanpa ada keraguan yang tersisa….. “Aahhhh….. uhhhhh…..nghhhhhh !” Kuayunkan badanku tanpa ragu lagi dengan sepenuh tenagaku, semakin tak menentu pula rintihan yang hinggap ditelingaku, sehingga memancing kenikmatan yang sudah mulai tak dapat kubendung lagi….

Segera kucabut penisku dan kugesekkan ke vagina bagian luar dan klitorisnya. Kugapai ejakulasiku dengan kutekankan penisku ke bawah perutnya tuk mencari sensasi seolah dijepit kehangatan vaginanya, tak dapat kutahan, spermaku memancar deras di antara perut kami seiring dengan lenguhan panjang kami berdua….

“Ohhhh…. oh….. oughhhhh…….. !” lenguhku panjang “Aahhhh….. uhhhhh…..nghhhhhh !” selingnya….. Entah berapa kali aku berkejat-kejat menikmati ejakulasiku. Dan entah untuk yang keberapa kali bagi Nova orgasme itu.

Kugulingkan badanku sambil memejamkan mata, menikmati sisa-sisa kenikmatan yang tak tertahan hingga ujung rambutku. Sementara itu Nova menarik selimut dan berbalik memunggungiku, dan tak berapa lama kudengar nafas lembut teratur, tanpa meperdulikan cucuran keringat dan lelehan sperma yang masih ada di tubuhnya, Nova tertidur pulas. Sentuhan-sentuhan nakalkupun tak mampu membangunkannya dari mimpinya.

Niatku semula yang ingin segera mengulangi permainan ranjang itu aku urungkan. Perlahan tapi pasti nafsuku yang siap menggelora lagi itu menjadi padam.

Tak tega aku kalau ingat bahwa dia telah mengalami orgasme yang menguras tenaga itu berulang kali. Begitu sensitifnya Nova, seolah-olah gesekan celana dalamnya sendiri saat dia berjalanpun bisa membuatnya terkulai penuh kenikmatan.

Friday, May 27, 2016

CERITA ASIK

DI DALAM CUMA ADA KITA BERDUA

GILAQQ\
Sering aku menghampiri meja kerjanya untuk membicarakan tugas, dan Ika dengan santainya membicarakan serius tanpa gaya merayu atau apapun. Paha yang terlihat pun tidak ada usaha untuk menutupinya ataupun. Pokoknya hubungan ku “straight” sebatas pekerjaan.
Adalah hal rutin untuk saya berkunjung ke kantor pusat Jakarta untuk urusan rapat dll. Namun kejadian minggu lalu adalah hal yang benar2 berbeda.
Undangan rapat pun tiba dan kantor pusat memanggil kami untuk rapat membicarakan krisis, karena cukup penting maka kantor pusat memanggil beberapa staff cabangku termasuk Ika.
Sengaja aku sampaikan ke Ika bahwa dia aku utuskan untuk hadir di Jakarta, namun dibalik itu aku memang rencanakan untuk hadir, aku booking tiket pesawat secara terpisah.
Pada hari H, aku langsung check in di counter Garuda, saat boarding sengaja aku masuk pesawat paling akhir, sambil jalan di gang aku lihat penumpang dan terlihatlat Ika yang sudah duduk dikursi jendela.
Belum selesai dia terkaget akan kehadiranku, aku sudah langsung bilang bahwa aku putuskan untuk ikut rapat. Dalam perjalanan hampir dua jam lebih aku hanya bisa melihat Ika dari belakang, karena aku dapat kursi paling belakang sedangkan Ika ada ditengah.
Saat mendarat di Jakarta, langsung aku menghampirinya dan aku jelaskan lagi bahwa aku putuskan untuk ikut karena pentingnya rapat ini, dan Ika pun hanya mengangguk sembari menjawab “Ya Pak” dengan nada pelan, sambil dalam hati kebingungan (mungkin).
Dari Airport Jakarta langsung kami menuju ke Hotel Mulia tempat kami meeting dan menuju ke salah satu Ballroom untuk mengikuti meeting. Karena waktu yang mepet sekali, kami langsung menuju ke Ballroom tsb tanpa check in kamar terlebih dahulu. Rapat pun berjalan serius dan berakhir sore hari.
Saya langsung suruh Ika untuk check in ke reception, sempat Ika menanyakan apakah saya mau check in kamar juga. Saya jawab nanti saya susul setelah saya menemui atasan saya di Ball room itu.
Selesai berbicara dengan atasan saya, saya menuju ke reception, dari jauh aku melihat Ika dari belakang dengan rok mininya serta terlihat pahanya yang mulus yang sudah aku hafal benar…
Ku dekati Ika dan langsung Ika nanya, Bapak mau check in juga? Aku hanya bilang kamu check in saja dulu, aku nanti nyusul.
Selesai check in Ika menuju lift untuk kekamar, aku ikuti sambil membicarakan topic rapat tadi, Ika pun masuk lift dan memasukkan kartu kamarnya dan menekan tombol lantai 17. Didalam lift aku jelaskan bahwa kamar hanya pesan satu, dan aku tanya Ika apakah dia keberatan kalau aku gabung dikamar dia, plus aku tambahkan sekalian menghemat anggaran kantor cabangku, toh cuman untuk tidur saja.
Ika terlihat bingung namun juga tidak bilang keberatan atau tidak keberatan, sambil jalan ke kamar yang dituju. Sesampainya dikamar aku langsung aja menaruh koper kecilku, dan Ika sempat menanyakan apakah aku serius mau sekamar dengannya.
Aku tegaskan lagi bahwa kalau hanya untuk tidur semalam gak ada masalah. Akhirnya sambil terheran-heran, Ika meng-iya-kan, tanpa menyebut syarat-syarat.
Kami pun mulai melepaskan baju kantor kami, aku lepas dikamar dan Ika masuk ke kamar mandi untuk ganti baju sekaligus membersihkan diri.
Aku hanya bilang sehrian capek kita gak usah keluar makan, kita order room service saja, Ika pun langsung setuju.
Sambil menunggu makanan room service aku pun mandi, namun dalam otak ku hanya terbayang tubuh Ika yang mulus.
Setelah kami makan, Ika pun kembali ke kamar mandi (aku pun tidak tahu apa yang dia perbuat), aku santai sambil nonton Star Sport dikamar, duduk di soaf yang nyaman. Interior hotel yang indah membuat suasana sangat romantis, ditambha sinar lampu yang pas.
Ika pun keluar dari kamar mandi dengan menggunakan daster warna kuning muda, sambil berbaring di ranjang dan ikut menonton Star Sport, Ika menanyakan mengenai posisi tidur, karena ranjang yang kami dapat adalah King Size Bed, aku hanya bilang aku biasa di sebelah kanan, maka Ika pun langsung ke sebelah kiri.
Ika tidak menyukai tayangan sport di TV, dan dia bilang mau tidur. Sepuluh menit kemudian aku pun ke tempat tidur, lampu aku redupkan, dengan hati yang berdebar.
Lima menit, sepuluh menit waktu berlalu aku [pun tidak bisa langsung tidur lelap. Ku lihat Ika pun beberapa kali pendah posisi, yang pasti Ika belum bisa tidur juga.
Setengah jam pun berlalu, kondisi masih sama, kami berdua masih gelisah dalam hati, sampai pada akhirnya aku usap daster Ika warna kuning muda yang sedang bertolak muka dengan aku. Dengan pelan namun pasti, Ika membalikkan badan dan kontan tangannya membalas usapanku.
Aku langsung mendekat dan memeluk tanpa tolakan sedikitpun dari Ika, malah Ika pun memulai gerakan erotisnya. Aku aba pahanya yang sering aku tatap dikantor kini ada di genggamanku. Tangan jahil ku pun mulai meraba hingga ke arah Miss. V nya.
Tak sabar aku langsung perlahan melepas dastenya yang lembut, dan sekali lagi Ika pun tidak menolaknya, bahkan wajahnya dibuat manja, sehingga aku tak tahan untuk menciuminya. Lepaslah sudah datser kuning muda itu, dan dari wajah aku turun menciumi leher, pundak, dan akhirnya menuju ke ketiaknya yang bersih tanpa bulu, Ika pun mulai mengerang-ngerang nikmat.
Puas mencium kedua ketiaknya, aku menuju toked-nya yang kencang pertanda birahi. Beberapa saat kemudian aku menelusuri perut hingga tiba di Miss V nya yang masih tertutup celana dalam. Kunikmati celana dalamnya nya yang halus di remang-remang kamar Hotel Mulia yang romantis.
Ika mengenakan celana dalam biasa (bukan lingerie) warna krem dengan gambar kecil panda lucu. Ku sadari bahwa Ika tidak menyangka kalau malam itu dia ada acara “honeymoon” dengan aku.
Perlahan sambil menikmati celana dalamnya yang biasa, aku melepaskan nya melihat Miss V nya yang ditumbuhi rambut yang natural. Foreplay pun dimulai dengan berbagai posisi dan bertaburan kecupan dari masing-masing insan. Aku sadar bahwa Ika pun sudah siap setelah meraba Miss V nya yang sudah licin sekali.
Aku pun melepas busana secepat kilat dan langsung menancapkan secara perlahan tapi pasti Mr. P ku ke Miss V nya. Wow, beberapa kali goyangan di Miss V yang licin sempat membuat Mr. P ku muntah, tapi aku pakai teknik untuk mengurangi sensitivitas.
Beberapa posisi aku coba sampai pada saatnya Ika yang sedang berada diatasku tiba2 mengerang sambil kurasakan Miss V nya makin menghimpit Mr. P ku, saat itulah Ika mengalami orgasme yang hebat. Tak kuasa aku melihat sambil merasakan Miss.
V nya yang lagi action, aku pun mencapai puncaknya, namun aku langsung sadarbahwa aku belum pernah membicarakan soal kontrasepsi yang dia pakai (gak tahu pakai atau tidak), dengan berat hati aku langsung angkat sedikit tubuh Ika agak Mr. P ku keluar segera dai Miss V nya, dan muntah sperma ku di tubuhku sendiri, sedikit mengenai perut Ika.
Tanpa ijin Ika aku langsung tarik daster kuning mudanya untuk mengelap sperma yang berceceran, Ika pun tidak sempat komplain karena dia lemas dan penuh kepuasan….
Dalam hitungan menit, kami pun berdua tertidur lelap tanpa busana, hanya berselimutkan selimut putih tebal yang lembut…
Ketika matahari pagi mulai bersinar, korden Hotel Mulia yang tidak rapat tertutup menembuskan sinar matahari pagi yang mebangunkan kami. Tak tersadarkan aku bangun sambil memeluk perut Ika yang ramping dan mulus.
Aku pun mulai mengusap kelembutan kulitnya, kuciumi bibirnya dan Ika pun terbangun. Beberapa pelukan pun terjadi yang membuat Mr. P ku memanjang lagi, tanpa basa basi yang panjang aku pun terlibat dalam permainan yang tidak kalah serunya, kali ini to the point karena semuanya sudah terbuka.
Beberapa kalai kami berganti posisi bagai pegulat profesional, hingga akhirnya posisiku diatas dan terus menggenjot Miss V nya yang licin. Lebih lama dari pergulatan semalam, aku mampu menahan klimaks, Ika pun terlihat sudah mencapai orgasme, dan aku pustuskan untuk memuntahkan sperma ku, sekali lagi diluar Miss V nya, rambut kemaluannya pun terlihat berceceran sperma ku. Sempat kuatir kalau kalau ada sperma yang masuk ke Miss V nya, ceritanya bisa panjang nantinya….
Setelah berpelukan yang bermesraan ala romantic, kami pun segera mandi bersama, mengingat waktu yang harus kami kejar untuk rapat hari kedua, kami pun hanya mandi bersama plus sedikit saling mengusap dengan sabun.

Thursday, May 26, 2016

CERITA ASIK

PENGALAMAN MASA MUDA KU

GILAQQ
Saya termasuk anak yang bongsor.. karena untuk ukuran kelas 3 SMP badan Saya sudah lebih tinggi dari babeh Saya, dan juga tulang-tulang Saya termasuk kekar dan besar.. Tapi yang paling Saya tidak tahan adalah itu tuch penis Saya kalo lagi tegang .. Gedee banget..pernah Saya ukur ama temen Saya waktu itu kita sama sama telanjang di kamar mandi kolam renang.. dan waktu di banding ama temen-temen Saya, Saya punya paling panjang dan gede.. dan pernah Saya ukur waktu itu kira-kira panjangnya 17 Cm.. Yang paling Saya tidak tahan adalah kalo lagi di kelas Saya suka perhatiin mami Ina guru Bahasa Inggris.. kadang-kadang tanpa sadar kalo Saya liat itu mami guru lagi duduk dan pahanya yang putih agak sedikit tersingkap .. burungku langsung mengeras.. dan menonjol kedepan.. kalo lagi gitu Saya berdoa moga-moga jangan di suruh kedepan kelas..

Saya punya temen deket sekelas namanya Joko, kita punya hobi dan khayalan yang sama.. sering cerita tentang buku porno yang kita baca, dan kita juga sama-sama tergila-gila sama mami guru Ina yang berasal dari tanah Minang. Kalau mami guru Ina lagi nulis di papan kita berdua suka cekikikan memperhatikan betis mami ina yang indah, putih dan berisi dan pinggulnya juga cukup besar dan padat. Gilanya kita berdua suka mengkhayal menjadi kekasih mami ina dan melakukan hubungan sex seperti yang di buku-buku porno dengan mami ina.. wah kalo lagi menghayal berdua.. burung kita ampe keras banget.. Temen Saya si joko pernah nyarannin Saya .. eh Bram lu kalo mau tahu rasanya hubungan sex ama mami ina gampang.. caranya lu di kamar mandi bayangin mami ina.. terus lu kocok burung lu pake sabun.

Karena pengen tahu waktu itu Saya coba..wah memang enak mula-mula.. burung Saya makin lama makin gede dan keras seperti batu.. tapi sudah Saya kocok-kocok ampe sejam lebih kok ntidak keluar-keluar .. akhirnya Saya bosan sendiri dan cape sendiri.. terus besoknya Saya cerita ama Joko .. dia bilang wah tidak normal loe.. sejak itu beberapa kali Saya coba pake sabun tapi tidak pernah berhasil.. akhir Saya jadi males sendiri.. ngocok pake sabun.

Nah ini awal mula cerita Saya.. waktu itu pembantu rumah tangga Saya keluar, lali kami dapet lagi pembantu baru berasal dari Tasikmalaya, orang sunda, umur nya kira-kira 27 tahun. Orangnya memiliki kulit kuning langsat wajahnya cukup cantik apalagi kalau lagi tersenyum giginya putih terawat baik. Waktu baru mulai kerja aku nguping wawancaranya ama mami Saya, bahwa dia adalah janda tapi belum punya anak dia cerai ama suaminya 3 tahun yang lalu, suaminya adalah orang kaya di kampung itu tapi umurnya waktu kawin dengan dia sudah berusia 60 tahun dan dia menikah kira-kira 4 tahun, sekarang cerai karena suaminya balik lagi ama bininya yang tua.

Aku memanggil dia bibi Asih.. dia pinter masak masakan kesukaanku seperti sop buntut wah enak banget masakannya. Orangnya sopan dan ramah sekali.. hampir ntidak pernah marah kalo di goda .. Dia sudah 3 bulan kerja di rumahku.. nampaknya dia cukup betah karena kerjaannya juga tidak terlalu banyak. Nah waktu itu adalah hari Jum’at.. inget banget Saya.. Nyokap Saya dapet telepon dari jakarta bahwa kakak Saya yang nomor dua sudah masuk rumah sakit bersalin mau melahirkan anak yang pertama. Mereka pergi dengan Sopir kantor babe Saya ke jakarta jum’at sore.. Aku tidak ikut soalnya sabtu besok aku ada pertandingan bola basket di sekolahan. Jum’at malem aku sendirian di kamar ku baca buku porno sendirian di kamar.. wah cerita bagus sekali sambil membaca aku memegang burungku wah keras sekali..
Kira-kira waktu itu sudah jam 9.00 malam.. badanku terasa gerah.. habis baca buku begituan.. aku keluar kamar untuk mendinginkan otakku .. kebetulan kamarku dan kamarnya tidak terlalu jauh .. dan aku melihat pintunya agak sedikit terbuka..

Tiba-tiba timbul pikiran kotorku.. ah ingin tahu gimana bi Asih tidurnya.. lalu aku berjingkat-jingkat mendatangi kamar tidur bi Asih.. pelan pelan aku dorong pintunya.. dan mengintip kedalam ternyata Bi Asih sedang tertidur dengan pulasnya.. lalu aku masuk kedalam kamarnya.. Kulihat Bi Asih tidur terlentang.. kakinya yang sebelah kiri agak di tekuk lututnya keatas.. dia tidur menggunakan kain kebaya tapi tidak terlalu ketat sehingga betisnya agak tersingkap sedikit.. aku perhatikan betisnya.. kuning bersih dan lembut sekali.. kemudian aku coba mengintip kedalam kebayanya..wah agak gelap hanya terlihat samar-samar celana dalam berwarna putih.

Aku menarik napas dan menelan lsudah.. aku perhatikan wajah bi Asih kalo-kalo dia bangun tapi dia masih tidur dengan lelap.. lalu aku memberanikan diri memegang ujung kain kebayanya yang dekat betisnya tersebut.. sambil menahan napas aku angkat pelan-pelan kain kebaya tersebut keatas.. terus kusibak kesamping.. dan akhirnya terbukalah kain kebaya yang sebelah kiri dan tersingkap paha bi Asih yang padat dan putih kekuning-kuningan.. Aku kagum sekali melihat pahanya bi Asih padat, putih dan berisi tidak ada bekas cacatnya sedikitpun juga.. lalu aku pandang lagi wajah bi Asih ..ah dia masih lelap.. aku memberanikan diri lagi membuka kain kebaya yang sebelah kanannya.. pelan pelan aku tarik kesamping kanan.. dan wah akhirnya terbuka lagi.. kini di hadapan ku tampak kedua paha bi Asih yang padat dan kuning langsat itu.. aku semakin berani dan pelan-pelan kain kebaya yang di ikat di perutnya bi Asih aku buka perlahan-lahan.. keringat dingin aku rasa menahan ketegangan ini.. dan burung ku semakin keras sekali .. akhirnya aku berhasil membuka ikatan itu.. lalu kubuka kekiri dan kekanan.. kini terlihat bi Asih tidur terlentang dengan hanya di tutupi celana dalam saja..

Aku benar-benar bernafsu sekali saat itu.. Kulihat perut bi Asih turun naik napasnya teratur.. kulihat pusarnya bagus sekali.. perutnya kecil kencang tidak ada lemaknya sedikitpun juga.. agak sedikit berotot kali.. pinggulnya agak melebar terutama yang di bagian pantatnya agak sedikit besar. Bi Asih memakai celana nylon warna putih dan celana itu kayaknya agak sempit.. mungkin ketarik kebelakang oleh pantatnya yang agak gede.. jadi pas di bagian kemaluannya itu ngepas banget sehingga terbayang warna bulu bulunya yang halus.. tidak terlalu banyak.. dan bentuk kemaluan Bi Asih lucu juga agak sedikit menggunung kayak bukit kecil..

Pelan pelan aku sentuh vagina bagian atasnya.. terasa empuk dan hangat.. terus pelan-pelan kucium tapi tidak sampai menempel kira-kira 1 milimeter di depan vagina tersebut.. wah tidak bau apa-apa.. cuma agak terasa hangat aja hawanya.. Kupandangi lagi vagina yang menggunung indah itu.. wah ingin rasanya aku remas tapi aku takut dia bangun.. Kulihat dia masih tidur nyenyak sekali.. dan kulihat dadanya membusung naik turun.. akhh aku ingin tahu gimana sich bentuk payudara dari bi Asih..Pelan pelan kubuka baju bi Asih.. tidak terlalu sulit karena dia hanya pakai peniti saja tiga biji.. dan satu satu kubuka peniti tersebut.. lalu angkat geser kesamping bajunya.. wah terlihat dada sebelah kiri dan kubuka baju yang sebelah lagi.. Kini bi Asih betul betul hampir telanjang tidur telentang di hadapanku..

Ahh baru pertama kali dalam hidupku menyaksikan hal seperti ini.. BH bi Asih nampak sempit sekali menutupi buah dadanya yang padat dan berisi.. Aku perhatikan buah dadanya.. naik turun.. dan kulihat ternyata BH tersebut punya kancing cantel dua buah di depannya pas di tengah-tengah di depan belahan dada tersebut.. dengan agak gemetar aku pelan-pelan buka cantelan itu.. satu lepas.. dan waktu mau buka yang satu lagi bi Asih bergerak.. wah aku kaget sekali.. tapi dia tidak bangun kali lagi mimpi..lalu aku memberanikan lagi membuka cantelan yang satu lagi.. dan akhirnya terbuka..

Aduh susunya indah sekali bentuknya besar hampir satu setengah kali bola tenis kali.. terus warna pentilnya agak merah muda.. bentuk susunya betul-betul bulat.. menonjol kedepan.. Aku pandangi terus kedua buah dada tersebut ..indah sekali.. apalagi bi Asih pakai kalung tipis warna kuning emas dan liontinnya warna ungu itu pas deket buah dadanya.. serasi sekali..

Aku semakin bernafsu.. jantungku berdetak kencang sekali.. ingin rasanya meremas buah dada tersebut tapi takut bi Asih bangun dan apa yang harus kulakukan bila dia bangun.. aku mulai takut saat itu.. akan tetapi hawa nafsuku sudah memuncak saat itu. hingga lupa ama rasa malu tersebut.. kini bi Asi sudah setengah telanjang.. tinggal celana dalamnya saja.. aku ingin tahu juga kayak apa sih yang namanya vagina itu.. terus terang aku seumur itu belum pernah melihat vagina asli kecuali di foto..

Aku cari akal gimana ya.. tiba-tiba aku lihat di meja bi Asih ada gunting kecil.. wah aku ada akal.. nih
ku ambil gunting tesebut.. lalu pelan-pelan aku masukan jari telunjukku ke samping celana bi Asih di dekat selangkangannya.. aku tarik pelan-pelan agar dia tidak bangun.. terlihat selangkangannya berwarna putih bersih.. setelah agak tinggi aku tarik celana nylon tersebut aku masukan gunting dan pelan pelan aku gunting celana dalam tersebut.. ada kali 10 menit aku lakukan itu akhirnya.. segitiga yang pas didepan vagina bi Asih putus juga ku gunting.. dan aku singkap calana dalam tersebut ke atas..

Kini aku betul-betul melihat kemaluannya Bi Asih tanpa sehelai benang pun.. vaginanya bentuknya rapat sekali kayaknya tidak ada lobangnya.. bulunya halus tipis.. samping-samping bibir kemaluan tersebut putih bersih agak sedikit gelembung tapi belahannya betul-betul rapat..

Wah aku betul-betul sudah nafsu buta saat itu.. Aku bingung gimana nich.. ingin pegang vagina tersebut tapi takut dia bangun.. Ah aku nekat karena sudah tidak tahan.. lalu aku buka celana pendek ku dan celana dalamku.. wah penisku sudah gede banget kayak batu panjang dan keras.. lalu aku gosok-gosok burungku pakai tanganku sendiri sambil ngeliatin payudara bi Asih dan dan vaginanya..wah tersasa nikmat sekali.. rasanya burungku sampai bunyi greng.. greng gitu.. dan nikmat sekali.. rasanya seperti mau pipis.. tapi tidak keluar-keluar. aku gosok lagi yang keras sambil ngebayangin kalo penisku itu sudah berada di dalam vaginanya .. tapi tidak bisa juga keluar.. ada kali 15 menit aku gosok-gosok burungku..

Akhirnya aku sudah tidak tahan dan nekat.. pelan-pelan aku naik tempat tidur bi Asih..
Aku ingat seminggu yang lalu bi Asih pernah dibangunin oleh mami Saya jam sepuluh malam, waktu itu mami Saya mau minta tolong di kerokin.. nah bi Asih ini waktu di ketok-ketok pintuhnya ampe setengah jam baru bangun.. dan dia minta maaf katanya bahwa emang dia kalo sudah tidur susah di banguninnya

Inget itu aku jadi agak berani mudah-mudahan malam ini juga dia susah bangun.. lalu dengan sedikit agak nekat aku angkat dan geser paha bi Asih yang sebelah kanan terus melebar.. wah untung dia tidak bangun juga.. bener-bener nich bi Asih dalam hatiku punya penyakit tidur yang gawat.. aku geser terus sampai maksimal sehingga kini dia benar benar mengkangkang posisinya.. aku berlutut tepat di tengah-tengah selangkangannya..pelan-pelan aku tempelkan burungku di vaginanya .. tapi lubangnya kok tidak ada.. aku agak bingung .. pelan-pelan belahan daging itu ku buka pakai jari ku.. terlihat daging warna merah jambu lembut dan agak sedikit basah.. tapi tidak kelihatan lubang.. hanya daging berwarna merah muda dan ada yang agak sedikit menonjol kayak kacang merah bentuknya.. aku berpikir mungkin ini yang dinamakan klitoris oleh kawan-kawanku.. aku buka terus sampai agak kebawah dan mentok tidak ada belahan lagi.. ternyata emang tidak ada lubangnya.. aku bingung.. wah gimana nich..
tapi aku sudah nafsu banget.. lalu pelan-pelan kutempelkan helm burungku ke vaginanya ternyata..ukuran helmku itu kayaknya kegedean sekali sehingga boro-boro bisa masuk..baru di bagian luarnya saja rasanya belahan vagina bi Asih sudah tidak muat..

Tetapi ku pikir sudah kepalang basah aku tempel aja helm burung ku ke vaginanya.. wah tidak bisa masuk hanya nempel doang.. tapi aku bisa merasakan kelembutan daging bagian dalam vaginanya .. enak sekali hangat.. aku gosok pelan-pelan.. dan vaginanya agak buka dikit tapi tetap aja kepala burungku tidak bisa masuk.. makin lama makin enak.. aku benar-benar sudah lupa daratan .. dan gosokanku semakin kencang dan agak sedikit menekan kedalam.. aku tidak sadar kalo dia bisa bangun.. akhirnya bener juga ketika aku agak tekan sedikit dia bangun dan sepertinya masih belum sadar betul..

Tapi beberapa detik kemudian dia baru aja sadar akan keadaan ini.. dia menjerit dan. Bram ngapain.. aduh tidak boleh .. pamali dia bilang.. terus dia dorong tubuh ke samping dan cepat-cepat dia menutup buah dadanya dan kemaluannya.. jangan.. Bram.. keluar.. Bram.. Aku seperti di sambar petir saat itu.. muka merah dan maluu banget tidak ketulungan.. aku ambil celanaku dan lari terbirit-birit keluar.. langsung masuk kamar..rasanya mau kiamat saat itu.. bingung banget.. gimana ntar kalo dia ngadu ke orang tua Saya.. wah mati Saya..

Besok paginya aku bangun pagi-pagi.. terus mandi.. tidak pake sarapan aku pergi kesekolah..
di sekolah aku lebih banyak diam dan melamun.. bahkan ada temen Saya yang godaain Saya dengan mengolok Saya.. Saya tarik kerah bajunya dan hampir Saya tabok untung keburu di pisahin ama temen Saya..dan waktu pertandingan basket.. Saya.. di keluarin soalnya Saya tonjok salah satu pemain yang dorong Saya.. wah bener bener kacau.. pikiran Saya saat..itu. Biasanya Saya pulang sekolah jam 12.30.. tapi aku tidak langsung pulang tapi main dulu kerumah temen Saya ampe jam 5 sore baru Saya pulang.. Ampe dirumah.. bi Asih sudah menunggu di depan rumah.. dia menyambutku.. kok lama sekali pulangnya .. bi Asih sampe khawatir.. tadi mami telepon dari Jakarta bilang bahwa mungkin pulang ke Bandungnya hari senin sore.. soalnya kakakku masih belum melahirkan, diperkirakan mungkin hari minggu besok baru lahir.

Aku hanya tersenyum kecut.. dalam hatiku wah dia tidak marah sama aku.. baik sekali dia..
aku langsung masuk kamar.. dan mandi sore.. terus tiduran di kamar..
Jam 7.00 malam dia ketuk kamarku den.. den.. makan malamnya sudah siap..
Aku keluar dan santap malam.. lalu setelah selesai aku nonton TV.. dia beres-beres.. meja makan..
selama dia memberekan meja.. aku mencuri-curi pandang .. ah dia ternyata cukup cantik juga..badannya sedang tidak tinggi dan bisa di bilang langsing.. hanya ukuran dada dan pinggul bisa dibilang cukup gede.. bener bener seperti gitar..setelah selesai aku panggil dia.. bi. bi.. tolong dong aku di bikinin roti bakar.. aku masih laper nich..baik den.. terus dia bikiin aku roti bakar dua tangkap..dan menghidangkannya di depan aku..dan dia langsung mau pergi.. tapi aku segera panggil lagi bi Asih jangan pergi dulu dong..dia Jawab ada apa den.. ehmm itu bi emm bi Asih tadi cerita tidak ama mami soal semalam.. dia senyum wah mana berani bibi cerita.. kan kasian den Bram.. lagian kali bi Asih juga bisa kena marah..wah lega hatiku.. bi Asih makasih ya.. dan maaf ya yang tadi malem itu..maaf celana bibi Asih rusak.. soalnya.. emm soalnya.. aku tidak tahu harus ngomong apa..Tapi kelihatannya bi Asih ini cukup bijaksana.. dia langsung menjawab iya dech den bi Asih ngerti kok itu namanya aden lagi puber.. ya khan..aku tertawa.. ah bi Asih ini sok tahu ah.. dia juga tersenyum terus bilang den hati-hati kalo lagi puber..jangan sampai terjerumus.. Kembali aku tertawa.. terjerumus ke mana.. kalo ke tempat yang asyik sich aku tidak nolak.. bi Asih melotot eh jangan den.. tidak baik.. Terus dia langsung menasihati aku.. dia bilang maaf ya den Bram menurut bibi .. den Bram ini orangnya cukup ganteng.. pasti banyak temen-temen cewek den Bram yang naksir.. bi Asih juga kalo masih sebaya den mungkin naksir juga ama den Bram hi hi hi nah den Bram harus hati-hati.. jangan sampai terjebak.. lalu di suruh kawin.. hayo mau ngasih makan apa..

Tiba-tiba ada semacam perasaan aneh dalam diriku aku tidak tahu apa itu.. terus aku jadi agak sedikit berani dan kurang ajar ama dia.. Aku pandang dia.. terus aku bertanya.. bi .. bi Asih khan sudah pernah kawin khan.. gimana sich bi rasanya orang begituan..dia nampak terbelalak matanya dan mukanya agak besemu merah.. lalu aku sambung lagi .. jangan marah ya bi.. soalnya aku bener-bener ingin tahu katanya temen-temenku rasanya kayak di sorga betul tidak.. dia diam sebentar.. ah tidak den selama bi Asih kawin 4 tahun.. bibi tidak ngerasa apa-apa.. maksudnya gimana bi..masa bibi tidak begituan ama suami bi Asih.. eh maksud bibi.. iya begituan tapi.. tidak sampai 1 menit sudah selesai..

Aku semangkin penasaran.. ah masa bi.. terus itunya suami bibi ampe masuk kedalam tidak..

EEhh ngaco kamu.. dia tertawa tersipu-sipu.. ehmm tidak kali ya.. soalnya baru didepan pintu sudah loyo.. hi hi..

eh sudah ah jangan ngomong begituan lagi.. pamali dia bilang.. lagian bi Asih khan sudah cerai 3 tahun jadi sudah lupa rasanya..

sambil tersenyum dia mau beranjak bangun dan pergi.. ehh bi bi..bi tunggu dong.. temenin aku dulu dong.. lalu dia bilang eh sudah besar kok masih di temenin bibi sudah cape nich.. tapi setelah ku bujuk-bujuk akhirnya dia mau menami ku nonton TV dan ngobrol ngalor ngidul tidak terasa sudah jam 9.00 malam.. diluar mulai hujan deras sekali.. dingin juga rasanya.. bi Asih pandai juga bercerita.. cerita masa remaja dia.. rupanya dia sempat juga mengeyam pendidikan sampai kelas 2 SMP..

Aku duduk di sofa panjang.. bi Asih duduk di karpet bawah.. terus aku panggil dia bi sini dech..
tolong liatin dong ini ku di bagian pinggang belakang kok agak nyeri.. bi Asih datang dan pindah ke sofaku.. mana den ini nich aku tarik tangannya kepingang belakang ku.. lalu dia dia bilang tidak ada apa-apa kok..Saat itu tiba-tiba timbul lagi pikiran mesumku mengingat kejadian malam kemarin dan bi Asih tidak marah.. kalo sekarang aku agak nakal dikit pasti bi Asih tidak bakalan marah..
Lalu aku bilang ini bi Asih tapi dia matanya meram ya.. dia tersenyum dan menganguk.. lalu memejamkan matanya.. nah ini aku pikir kesempatanku..
aku pegang kecang-kencang pergelangan tangan bi Asih.. lalu aku buka resleting celanaku dan aku tarik kebawah celana dalamku.. burungku masih setengah besar belum gede banget..
Lalu aku tarik tangan bi Asih dan letakkan di atas burungku.. dia bilang ehh apa ini.. lalu aku bilang eh awas jangan buka matanya ya.. dia nganguk dan tanya lagi apa sich ini kok anget..
Begitu tersentuh tangan bi Asih penisku mulai berdiri dengan gagah sekali dan mulai membesar cepat sekali.. rupanya dia curiga .. dan membuka mata.. eh pamali dia bilang.. tapi aku tahan terus tangannya dan aku pandangi matanya.. dia tersenyum malu dan tersipu.. dengan lirih dia bilang jangan den tidak sopan..tapi aku bilang tolong dong bi.. ingin banget dech..

Kayaknya dia kasian sama aku.. dia mengangguk.. dan bilang.. cepetan ya den sebentar aja jangan lama-lama dan tidak boleh macam-macam..ntar kalo orang tua aden tahu dia kena marah.. dan dia bilang eeh ih kok gede banget sich den..iya jawabku singkat..lalu tangan dia menggenggam burungku dengan lembut dia gosok-gosok dari ujung kepala sampai kepangkal burungku.. kira-kira 10 menit.. dengan agak serak dia bilang sudah belom den..

Saat itu aku merasa melayang.. dan ntah gimana tiba-tiba keberanianku timbul.. aku pegang lengannya terus naik ke bahu.. leher.. pelan-pelan turun ke dadanya.. dia bilang eh den mau apa.. tapi aku pura-pura tidak denger tanganku terus turun dan sampai kedadanya yang agak membusung kedepan.. dia agak sedikit bergetar badannya.. dia bilang dengan halus jangan den..jangan. tapi dia tidah menepis tanganku.. aku semakin berani.. pelan-pelan aku remas dadanya kiri kanan bergantian.. nampak napas dia agak memburu.. aku semkin berani lagi.. teringat akan bentuk buah dadanya yang indah tadi malam.. maka dengan sedikit nekat tangan ku mulai masuk ke BH nya ..
ah susunya terasa lembut sekali..dia bilang lagi dengan lirih.. den jangan .. aku tidak perduli..
lalu aku buka baju atas bi Asih dan ku buka juga BH nya.. mula-mula bi Asih menolak untuk di buka tapi dengan agak sedikit maksa akhirnya dia pasrah.. dan terbuka bagian atas badan bi Asih.. susunya munjung membusung kedepan besar, putih dan bundar.. lalu mulai kuremas-remas bi Asih agak sedikit menggeliat..napasnya memburu ..aku ingat akan buku porno yang kubaca.. lalu aku coba praktekkan.. ya itu aku mencoba mencium pentil dari payudaranya dan lalu aku emut-emut seperti mengemut permen.. wah kayaknya dia kenikmatan banget.. napasnya memburu dan agak sedikit terengah-engah.. waktu aku kenyot lagi pentilnya dia pegang kepalaku dan bilang den.. sudah den.. sudah.. ah dia tidak tahan.

Monday, May 23, 2016

CERITA ASIK

TETANGGA YANG GILA SEKSS

GILAQQ
Indah terbangun dengan kepala yang pusing. Namun entah mengapa kedua tangannya tidak dapat digerakkan. Seluruh tubuhnya terasa hangat. Sambil mengerjapkan matanya, gadis itu memandang sekelilingnya.
Ternyata ia berada dalam sebuah kamar yang belum pernah dilihatnya, terbaring di atas ranjang empuk dan besar yang berwarna merah jambu. Dari jendela yang tertutup terbayang hari sudah gelap. Dalam kamar itu sendiri hanya ada sebuah lampu kecil yang menyala remang-remang.
Indah hanya ingat Sabtu sore tadi setelah bertanding bola volley melawan sekolah dari kecamatan tetangga, ia harus berlari-lari dalam gerimis hujan menuju rumah neneknya untuk menginap malam ini, karena rumahnya terlalu jauh dari lapangan volley.
Seperti umumnya gadis desa lainnya, meskipun tidak terlalu tinggi, namun Indah memiliki tubuh yang montok dan padat. Buah dadanya yang membusung kencang seolah tidak muat dalam bra bekas kakaknya yang kekecilan.
Ditunjang dengan kulitnya yang kuning langsat mulus dan rambut sebahu, wajahnya yang manis sering membuat pemuda desa terpaku dan menelan ludah saat gadis itu lewat dengan goyangan pinggulnya. Pantatnya yang montok selalu menonjol di balik rok seragam sekolahnya, yang biarpun di bawah lutut, ketatnya memperlihatkan garis celana dalam gadis itu.
Bukan hanya para pemuda, beberapa orang yang telah beristri pun berangan-angan menjadikan gadis kelas 1 SMU itu istri mudanya. Menurut katuranggan, gadis macam Indah rasanya peret dan legit, pasti akan memberikan kenikmatan sepanjang malam, membuat suaminya betah di rumah.
Tidak heran, tiap kali ada pertandingan volley, selalu banyak penontonnya, meski kebanyakan hanya menonton paha Indah yang bercelana pendek dan guncangan buah dadanya saat gadis itu memukul bola.
“Ah, sudah bangun Nduk..?” sebuah suara dan lampu yang menyala terang mengagetkan gadis itu. Tampak seorang pria kekar memasuki ruangan. Indah mengenalinya sebagai Ta, seorang terpandang di desanya.
Meski bukan penduduk desa itu, namun suka kawin-cerai dengan gadis-gadis di sini. Dalam sebulan paling ia hanya di rumah satu-dua hari saja, selebihnya “kerja di kota”. Sekarang ini istrinya di sini sudah ada tiga orang, semuanya masih belasan tahun dan cantik-cantik, namun masih suka menggoda Indah tiap kali bertemu.
Bahkan baru saja ia pernah berusaha melamar gadis itu namun tidak berhasil. Indah berusaha bangun, namun tangan dan kakinya tetap lemas tidak dapat bergerak. “Tenang saja Nduk, nggak usah banyak gerak. Malam ini kamu di sini dulu.” kata Ta.
Tidak sengaja Indah melihat ke dinding kamar, dan dari cermin besar yang terpasang di sana, ia menyadari kedua tangannya terikat menjadi satu di atas kepalanya, demikian juga kedua kakinya yang terentang ke sudut-sudut ranjang, seperti huruf Y terbalik.
Seluruh tubuhnya tertutup selimut, namun ujung selimut yang tersingkap memperlihatkan sebagian paha gadis itu. Di sudut ranjang tampak terserak baju seragam dan rok yang tadi dipakainya. “Pak Ta, Indah dimana? Kenapa Indah begini?” tanya gadis itu dengan panik.
Ia mulai teringat saat berlari ke rumah neneknya tadi seseorang menariknya dari belakang dan menempelkan sesuatu yang berbau menyengat ke wajahnya, kemudian semuanya menjadi gelap, hingga akhirnya ia kemudian tersadar di situ.
“Tenang Indah, kamu baik-baik saja. Malam ini kita akan kawin. Minggu lalu saya sudah melamarmu pada bapakmu. Sekarang kita akan nikmati malam pertama kita.” kata Ta sambil menyeringai.
“Enggak! Enggak! Kemarin Bapak bilang ditolak! Indah nggak mau!” gadis itu berusaha meronta, namun ikatan tangan dan kakinya terlalu kuat baginya. Sambil tertawa terkekeh, Ta perlahan menarik selimut yang menutupi tubuh gadis itu, membuat Indah terpekik karena penutup tubuhnya perlahan terbuka, sedangkan ternyata di balik selimut itu ia sudah telanjang bulat.
“Jangan! Jangan! Aduh jangan! Pak Ta, jangan Pak! Tolong..!” Dengan sigap Ta mengambil pakaian dalam Indah yang terserak di atas ranjang, lalu menyumpal mulut gadis itu dengan celana dalamnya sendiri, dan mengikatnya ke belakang dengan bra gadis itu.
“Pak? Kamu panggil aku Pak? Aku ini suamimu, tahu! Panggil aku Kangmas!” seru Ta sambil menampar pipi Indah sampai gadis itu memekik kesakitan. Ta semakin beringas melihat tubuh Indah yang montok telanjang bulat. Kedua paha gadis manis itu terentang lebar mempertontonkan bibir kemaluannya yang jarang-jarang rambutnya.
“Diam Sayang! Ini malam kita bedah kelambu! Kalau bapakmu yang tolol itu tidak mau anaknya dilamar baik-baik, kita lihat saja besok! Karena besok anak perawannya sudah tidak perawan lagi!” Tanpa basa basi Ta segera membuka pakaiannya sendiri, lalu melompat ke atas ranjang.
Indah dengan sia-sia meronta dan menjerit saat Ta menindih tubuhnya yang telanjang bulat tanpa sehelai benang pun. Gadis itu bahkan tidak bisa untuk sekedar merapatkan pahanya yang terkangkang lebar.
Pekikan Indah tertahan sumpalan celana dalam saat Ta meremas buah dada gadis itu dengan kerasnya. Rontaan dan pekikan gadis cantik itu sama sekali tidak digubris. Ta kemudian menempatkan kejantanannya tepat di depan bibir kemaluan Indah.
“Diam Sayang! Jangan takut, enak sekali kok! Nanti pasti kamu ketagihan. Sekarang biar Kangmas ambil perawanmu…” sambil berkata begitu Ta menghujamkan kejantanannya memasuki hangatnya keperawanan Indah. Selaput dara gadis itu terasa sedikit menghalangi, namun bukan tandingan bagi keperkasaan kejantanan Ta yang terus menerobos masuk.
“Haanggkk..! Aahhkk..!” Napas gadis itu terputus-putus dan matanya yang bulat indah terbeliak lebar saat Indah merasakan perih tiba-tiba menyengat selangkangannya. Tubuh montok gadis itu tergeliat-geliat merangsang dengan napas tersengal-sengal sambil terpekik tertahan-tahan ketika Ta dengan perkasa menggenjotkan kejantanannya menikmati hangatnya kemaluan perawan Indah yang terasa begitu peret.
“Aahh… enak sekali tempikmu… aahh… Wulaaanh… enak kan Nduk..? Terus ya Nduk..?” Ta mendesah merasakan nikmatnya mengambil kegadisan si kembang desa. Indah sambil merintih tidak jelas menggelengkan kepala dan meronta berusaha menolak, namun semua usahanya sia-sia, dan gadis itu kembali terpekik dan tersentak karena Ta kini dengan kuat meremasi kedua payudaranya yang kencang menantang.
Memang benar kata orang, gadis seperti Indah memang sangat memuaskan, wajahnya yang cantik, buah dadanya yang tegak menantang bergerak naik turun seirama napasnya yang tersengal-sengal, tubuhnya yang montok telanjang bersimbah keringat, kedua pahanya yang mulus bagai pualam tersentak terkangkang-kangkang, bibir kemaluannya tampak megap-megap dijejali kejantanan Ta yang begitu besar.
Sementara dinding kemaluannya terasa seperti mencucup-cucup tiap kali gadis itu terpekik tertahan. Indah dengan airmata berlinang merintih memohon ampun, namun tusukan demi tusukan terus menghajar selangkangannya yang semakin perih. Payudaranya yang biasanya tersenggol pun terasa sakit kini diremas-remas tanpa ampun.
Belum lagi rasa malu diikat dan ditelanjangi di depan orang yang tidak dikenalnya, lalu diperkosa tanpa dapat berkutik. Rasanya bagai bertahun-tahun Indah disetubuhi tanpa mampu melawan sedikitpun.
“Hhh..! Indahh..! Wulaann..! Sekarang Mas bikin kamu hamil, sayangghh..! Aah… ambil Nduk! Nih! Nih! Niih..!” Tanpa dapat ditahan lagi Ta menyemburkan spermanya dalam hangatnya kemaluan Indah sambil sekuat tenaga meremas kedua payudara gadis itu, membuat Indah tergeliat-geliat dan terpekik-pekik tertahan sumpalan celana dalam di mulutnya.
Kepala gadis itu terasa berputar menyadari ia akan hamil. Perlahan pandangan gadis itu menjadi gelap. Indah kembali tersadar oleh dengusan napas di depan wajahnya. Sebelum sadar sepenuhnya, sengatan perih di selangkangannya membuat gadis itu terpekik dan meronta.
Namun tangan dan kakinya tidak mau bergerak, dan pekikan-pekikannya tidak dapat keluar. Dengan gemas Ta kembali menggenjotkan kejantanannya menikmati keperawanan Indah. Ta tidak tahan lagi untuk tidak kembali menggagahi gadis itu, memandanginya tergolek telanjang bugil tanpa daya di atas ranjang.
Pahanya yang putih mulus terkangkang seolah mengundang, bibir kemaluannya yang berambut jarang terlihat berbercak merah, tanda Indah memang betul-betul masih perawan, tadinya. Kedua payudara gadis itu berdiri tegak menjulang, dengan puting susu yang kemerahan menggemaskan.
Sementara wajahnya yang manis dan bau tubuhnya yang harum alami sungguh membuat Ta lupa diri. Dengan istri muda seperti Indah, ia tidak akan mau tidur sekejap pun, tidak perduli gadis itu suka atau tidak.
“Aah..! Ahk! Angkung (ampun)..! Aguh (aduh).. hakik (sakit).. angkung (ampun)..!” Indah merintih-rintih tidak jelas dengan mulut tersumpal celana dalam di sela-sela jeritan tertahan. Tanpa mampu merapatkan pahanya yang terkangkang, gadis itu merasakan kemaluannya semakin perih tiap kali Ta menggerakkan kejantanannya.
Tiap detik, tiap genjotan terasa begitu menyakitkan, Indah berharap kembali pingsan saja agar perkosaan ini segera berlalu. Namun gadis itu tanpa daya merasakan bagian bawah tubuhnya terus ditusuk-tusuk benda yang begitu besar.
Ta semakin giat menggenjotkan kejantanannya dalam hangatnya kemaluan Indah yang peret dan mencucup-cucup menggiurkan.
Istri barunya ini memang pintar memuaskan suami di atas ranjang. Apalagi kalau nanti diajak tidur beramai-ramai bersama satu atau dua istrinya yang lain. Membayangkan meniduri dua atau tiga gadis sekaligus membuat Ta semakin bersemangat menyodok kemaluan Indah, semakin cepat, semakin dalam.
Ta merasakan kejantanannya menyentuh dasar kemaluan gadis itu bila disodokkan dalam-dalam. Indah sendiri hanya merintih tampak pasrah mempersembahkan kesuciannya pada Ta. Airmata gadis itu tampak berlinang membasahi pipinya yang kemerahan.
Tubuh montok gadis itu tergelinjang-gelinjang kesakitan tiap kali kejantanan Ta menyodok masuk dalam kemaluannya yang begitu sempit. Dengan menggeram seperti macan menerkam mangsa, Ta dengan nikmat menyemburkan sperma dalam kehangatan tubuh Indah yang terpekik tertahan-tahan.
Semalam suntuk Ta dengan gagahnya memperkosa Indah, setidaknya lima kali gadis itu disetubuhi tanpa daya. Entah berapa kali Indah pingsan ketika Ta mencapai puncak, hanya untuk tersadar ketika tubuhnya kembali dinikmati dengan buasnya.
Selangkangan gadis itu terasa perih dan panas, seperti ditusuk-tusuk besi yang merah membara. Payudaranya serasa lecet diremas habis-habisan, terkena semilir angin pun perih. Punggung gadis itu perih tergores kuku Ta.
Namun siksaan tanpa belas kasihan itu tidak kunjung usai, bagai tidak mengenal lelah kejantanan Ta terus bertubi-tubi menusuk dalam-dalam, kedua tangannya seperti capit kepiting terus mencengkeram buah dada Indah.
Sementara gadis itu dengan tangan dan kaki terikat erat tidak mampu berkutik, apalagi menghindar atau mencegah. Bahkan menjerit pun Indah tidak mampu, tenaganya sudah habis dan sumpalan celana dalamnya sendiri membuat pekikannya hanya seperti erangan.
Bagai berabad-abad Indah dibuat bulan-bulanan tanpa daya. Dari sela-sela jendela yang tertutup, sinar matahari pagi menerobos masuk. Dengan lemas Ta berbaring di sisi Indah yang terisak-isak. Sungguh luar biasa istri barunya ini, semalam suntuk gadis ini mampu melayani suaminya.
Dari jam tujuh malam sampai jam enam pagi, dalam sebelas jam gadis itu mampu lima-enam kali memuaskan suaminya, meskipun harus sedikit dipaksa. Kalau saja kemarin tidak minum obat kuat, mungkin saja pagi ini Ta tidak dapat bangun.
Sambil tersenyum lebar, Ta bangkit dan mengenakan pakaian. Perlahan Ta membuka sumpalan mulut Indah. Gadis itu sendiri masih telanjang bulat dengan tangan dan kaki terikat terentang lebar. “Nduk, kalau jadi istriku, kamu minta apa saja pasti aku beri. Mau kalung? Gelang? Rumah? Sepeda motor? Jangan takut, sebagai istri orang kaya, semua keinginanmu akan terkabul.”
“Nggak mau… lepasin Indah… Indah mau pulang..!” isak gadis itu menghiba. “Rumah kita sekarang di sini Nduk, kamu sudah jadi istriku.” bujuk Ta.
“Enggak… enggak mau. Indah mau pulang!” gadis itu berusaha meronta tanpa hasil.
“Jangan buat suamimu ini marah, Nduk! Kamu sudah jadi istriku, aku bebas berbuat apa saja dengan kamu! Jangan keras kepala!” seru Ta jengkel. Indah sambil terisak terus menggelengkan kepala. Berulangkali bujukan dan ancaman Ta tidak dihiraukan Indah, membuat Ta naik pitam.
“Baik, jadi kamu tidak ingin jadi istriku. Baik, kamu sendiri yang minta, Nduk! Jangan salahkan aku kalau aku bertindak tegas!” kata Ta sambil membuka ikatan kaki Indah. Ta kemudian membuka ikatan tangan gadis itu dari besi ranjang, namun kedua pergelangan tangannya tetap terikat erat.
Lalu dengan menarik ujung tali yang mengikat tangan Indah, Ta menyeret gadis yang masih telanjang bulat itu keluar kamar. Karena tubuhnya masih lemas, Indah tidak kuasa menolak dirinya yang masih bugil diseret sampai ke jalan desa yang terang benderang.
“Hei, lihat! Lihat ini! Sungguh memalukan!” seru Ta sambil menyeret gadis yang mati-matian berusaha menutupi ketelanjangannya.
“Ada apa Pak Ta? Apa yang terjadi?” tanya orang-orang desa yang segera saja mengerumuni keduanya.
“Lihat ini! Perempuan ini sudah membuat desa kita tercemar! Dia berzinah dengan laki-laki! Saya pergoki mereka di rumah kosong di tepi desa! Sayang laki-lakinya kabur, tapi saya tahu orangnya! Pasti nanti akan kita tangkap!” seru Ta berapi-api.
“Tidak! Tidak.. tolong..!” sia-sia Indah berusaha membantah, suaranya tertelan ramainya suasana. “Lihat! Ini bukti perempuan ini sudah berzinah!” Ta menunjuk ke arah selangkangan gadis itu yang berbercak darah.
Kerumunan orang bergumam dan mengangguk-anggukkan kepala. “Tidak! Saya tidak ber…” perkataan Indah terputus oleh teriakan salah seorang. “Bawa ke balai desa! Biar dihukum adat di sana!” serunya. Seseorang lain menarik tali yang mengikat tangan Indah dan menyeret gadis telanjang bulat itu menuju ke balai desa.
Sepanjang jalan mereka berteriak-teriak, membuat semakin banyak orang keluar rumah melihat Indah yang bugil diseret. Anak-anak kecil berlari-lari mengikuti sambil tertawa-tawa mengejek. Di balai desa, tepat di tengah pendopo, tali pengikat tangan Indah ditarik ke atas dan diikatkan dengan tiang di atasnya.
Kini gadis telanjang bulat itu berdiri tegak dengan tangan terikat ke atas. Indah tahu bahwa hukuman bagi orang yang berzinah biasanya keduanya ditelanjangi, kemudian diikat seharian di balai desa. Seperti dirinya sekarang, namun ia hanya sendirian dan ia sama sekali tidak berzinah.
Gadis itu diperkosa berkali-kali, lalu difitnah berzinah oleh pemerkosanya sendiri. Namun siasia gadis itu berusaha membantah, suaranya yang kecil hilang ditelan ramainya orang di sekitarnya. Dan kini ia berdiri telanjang bulat sendirian dikelilingi belasan warga.
Isakan tangis Indah semakin keras mendengar tawa orang-orang yang mengelilinginya, berkomentar mencemooh tentang kemulusan tubuhnya, buah dadanya yang ranum kemerah-merahan bekas diremas, pantatnya yang bulat, pahanya yang mulus.
Isakan gadis itu terhenti ketika sebuah truk berhenti di depan balai desa. Beberapa ibu-ibu yang turun dari truk terheran-heran melihat ke arah Indah.
Beberapa orang kemudian menurunkan barang-barang dari truk. Indah tersadar, hari ini hari pasar, dan ratusan orang akan berkumpul hanya beberapa meter darinya. Ratusan orang akan melihat dirinya telanjang bulat tanpa tertutup sehelai benang pun.
Kepala gadis itu terasa berputar, saat Ta berbisik di telinganya, “Rasakan akibatnya kalau kamu tidak mau jadi istriku! Sekarang semua orang tahu kamu sudah tidak perawan, dan semua orang juga sudah pernah melihat kamu tanpa pakaian!” Perlahan gadis itu kembali terisak dan berpikir seandainya saja ia menerima menjadi istri Ta.