Fgila October 2017 ~ KUMPULAN CERITA ASIK
WWW.METROQQ.COM HADIR DENGAN 5 BANK, BCA, MANDIRI, BNI, BRI, DANAMON

Tuesday, October 31, 2017

CERITA ASIK

SUNGGUH NIMAKNYA BERMAIN DI STUDIO


Nikmat Di Ruang Studio Cerita Dewasa Aq seorang musisi amatir, aq tinggal di jogja. Pacarku Indah tinggal di Jakarta, aq dan Indah sudah hampir 2 tahun berhubungan antara serius dan tidak. Maksudnya aq dan Indah serius pacaran, tapi kami berkomitmen untuk sementara tidak terlalu terikat, karena kami yakin keterikatan akan menyebabkan kami tidak bisa menikmati masa muda kami

Karena tempat tinggal kami beda kota, jadi aq jarang bertemu muka dengan Indah. Kalau waktu liburan, Aq kadang ke Jakarta, dan sebaliknya. Nah, saatsaat seperti itulah, cerita sex ini terjadi.

Saat itu aq sedang mengotakatik not keybord temanku yang di taruh di studioku . Tibatiba suara keybord itu jadi keras sekali, yang membuatku kaget setengah mati. Aq sempat merinding, habis kan setahuku di rumah cuma ada aq.

Jadi siapa dong yang membesarkan volume keybord di ruang mixer? Dengan segan aq mengintip ke ruang mixer. Ruangan itu tampak gelap sekali, cuma keliatan lampulampu mixer. Dengan pelan keperiksa mixernya, ternyata memang vulome mixer besar sekali.

Saat itu aq bingung jadi siapa yang membesarkan volume mixer kalau bukan hantu, tibatiba ada suara langkah dari belakangku dan langsung membekap mulut dan mataku. Reflek saja aq menyikut pembekap itu, kena perutnya. Dia jatuh, dan langsung kupiting tanganya sambil aq meraih saklar lampu.

Begitu lampu menyala. Ya ampun, ternyata Indah yang mengisengiku. Indah memakai jaket hitam dan celana jeans ketat hitam juga. Mukanya mengernyit kesakitan. Langsung kubangunkan dia sambil membopongnya ke ruangan studio yang berkarpet tebal. Kurebahkan di karpet sambil mengusap keringatnya yang keluar sambil menahan rasa mualnya karena sikutanku yang mengenai perutnya.

Duhhh Indah, ngapain sih kamu ngisengin aq kayak gitu? sambil menahan tangisnya,

Ah kamu nih bukannya nolongin malah nyalahin aq. Makanya liatliat dulu dong, jangan asal gebuk. untung nggak kena ulu hati. Kalau kena, pasti deh kamu seneng liat aq mati, kehabisan nafas. Biar kamu bisa cari cewek lain kan

Busyett nih anak, lagi kesakitan sempetsempetnya bercanda. Jelas aja dong aq tersenyum

Aduuhh maaf ya sayang. Kamu juga sih, datang nggak kasih kabar. Kapan sampai jogja? kok bisa masuk ke dalem? kan pagarnya aq kunci kataku

Aq mau ngasih kejutan ma kamu. Aq sampai jogja tadi jam 7 pagi. Terus naik taksi ke sini. Liat rumah kamu sepi, dari pada ngebel malah nggak surprise lagi mendingan aq manjat pagar aja katanya

Dasar Indah ini orangnya tomboy banget. Terkadang kalau pas isengnya kumat, tomboy nya ngalahin lakilaki. Padahal si Indah ini aslinya feminim banget. Cantik, tinggi, lincah dan anggun juga bisa (tergantung suasananya). Kulitnya putih mulus, dan tubuh yang tinggi untuk ukuran seorang wanita, membuatnya bisa tampil cantik dengan gaya dan mode apapun.

Maafin aq ya sayang. Kejutanmu berhasil, sayangnya terlalu berhasil. Maafin aq ya kataku sambil membelai rambutnya yang panjang sepunggung, dan dengan lembut aq mengcup keningnya.

Setelah itu kami bercerita mengenai kabar masingmasing. Indah baru aja keterima di SMU 3, dan senang di sana. Aq juga cerita tentang lagu baru di band kami sambil memutar contoh lagu itu di cd player. Beberapa lagu lewat, dia menikmati lagu itu sambil manggutmanggut dan bilang.

Lagunya bagusbagus. Enak buat goyang, Ngegrove banget sambil meneruskan mendengarkan lagu berikutnya.

Aq keluar dari studio menuju dapur untuk membuatkan minuman kekasihku tersayang agar mualnya agak mendingan. Waktu aq balik ke studio Indah memandangku sayu sambil bilang,

Maico sayang, puterin lagu yang nomor 3 dong. Lagunya romantis banget. Aq jadi terharu ngedengernya

Ya udah, aq puterin lagi ke track 3, lagunya emang lembut banget, romantis banget pokoknya

Indah banngkit sambil menggengam tanganku.

Berdansalah denganku, sayang! pintanya.

Kugenggam tanganya, lalu kami berdansa mengikuti alunan musik yang romantis. Sambil memeluknya, aq melihat matanya mengeluarkan air mata.

Kenapa sayang? tanyaku

Nggak papa sayang.., aq cuma merasa betapa bahagianya apabila seseorang dicintai seperti lirik lagu itu

Apakah kamu mau tau seseuatu, sayang? tanyaku lagi.

Apa itu, sayang?

Lagu ini kuciptakan sendiri, untuk mengekspresikan rasa cintaku yang terdalam untukmu, sayang! kataku.

Ooohhh, Maico.., What a wonderful gift from God you are for me sambil dia berkata begitu, air matanya bertambah banyak dan pelukannya semakin erat. Aq pun ikut meneteskan air mata. Aq benarbenar mencintainya. Kalau mungkin, biarlah seluruh hidupku aq jalani bersamanya.

Indah meminta untuk terus mengulang lagu itu, biar dansa kami tidak terputusputus dan lirik lagunya bisa makin diresapi. Perlahanlahan sambil terlarut dalam indahnya alunan musik dan lembutnya dansa kami, Indah mengangkat kepalanya dari dadaku dan mencium lembut bibirku.

Ciumannya sungguh lembut. Mungkin kurang menyenangkan bagi yang hanya menginginkan sex saja. Tapi bagi yang mencinta, ciuman seperti itu jauh lebih kena di hati daripada apa yang terjadi sesudahnya.

Lampu di dalam studio cukup redup, alunan musik romantis keluar dari sound sytem yang keren dan kuat powernya (kebetulan studio kedap suara). Kami berciuman cukup lama.

Sambil tetap berdansa mengikuti irama lagu, Indah berkata,

Maico sayangku, bercintalah denganku. Disini dan lakukan sekarang!

Aq tersnyum dingin sambil berkata,

Indah, maaf aq tak bisa melakukannya

Indah terkejut,

Kenapa Maico sayang?

Aq tak ingin bercinta denganmu, aq hanya ingin mencintaimu. Bukan utk behubungan badan, tapi hanya mencintaimu sayang,

Indah tersenyum sambil melanjutkan ciumannya, namun kali ini tangan Indah mulai meraba punggungku, dan lidahnya mulai menusuk kedalam bibirku. Aq pun bereaksi seperti layaknya sorang lakilaki yang normal. Kuleus lembut punggungnya, kasar sekali. Jelas saja, wong masih pakai jaket jeans.

Perlahanlahan kubuka jaketnya, dan memandang kaos ketatnya yang berwarna merah tanpa lengan, menonjolkan keindahan tubuhnya dan dadanya yang berukuran 34B. Tak terlalu besar, cukup mungil tapi yang penting bagiku padatnya bukan besarnya.

Tanganku terus menjelajahi sekujur tubuh indahnya. Mulai dari punggung merayap ke pinggang, perutnya dan dadanya. Dibalik kaos merah ketatnya aq bisa melihat dan merasakan puting susunya yang semakin mengeras dan mencetak sempurna pada pembungkusnya. Kuputarkan jarijariku di sekitar puting susunya yang keras, sambil berbisik halus di telinga Indah,

Coba rasakan, Indah, rasakan sentuhanku ini!

Ssshhh emmhhh hanya itu yang keluar dari mulut Indah, karena terlalu penuh imajinas oleh keindahan cinta kami berdua.

Walaupun begitu, Indah bukan tipe orang banyak bicara sedikit bertindak. Buktinya bicaranya sedikit, tapi tanpa sadar tanganya meraba lembut celana jeans ku, melonjakkan batang penisku dari dalam CD ku.

Indah terus saja mengelus batang penisku dengan semakin keras, seakan dia tau persis bahwa celana jeansku yang tebal itu menghalangi batang penisku untuk merasakan kenikmatan belaian jarijarinya.

Oohh sayang, ijinkan aq menikmati penismu. Akan kubuktikan segalanya hanya untukmu, Maico

Rasakan dan nikmati semua sayang. Lakukan semaumu. Segala diriku adalah milikmu Indah

Setelah mendapat ijin darinya, langsung saja kubuka kaosnya, Wahh.. pantas saja puting susunya menonjol sekali, dia tak mengenakan bh.

Sayang, kamu kok nggak pakai Bh sih? panas ya?

Sengaja kulepas waktu kamu buatin minuman untukku. Tuh, bh nya aq lempar di belakang keybord. Kalau kamu lebih suka bh nya, ambil aja. Tapi kalau lebih suka isinya tetaplah di sini sambil ekspresikan cintamu untukku.

Wah, masa sih mentingin bh nya, kalau bisa malahan jangan pernah dia pakai bh lagi. Lagi pula toketnya padat sekali, buat apa pakai bh lagi sih? Indah pun tak mau kalah. Dia dengan cepat membuka celanaku. Sialnya kepala penisku yang memang sudah keluar dari CD ku terjepit resleting.

Aww Indah, pelanpelan dong sayang. Sakit kan

Ya ampun, Maico.. penismu sih yang nakal. Belum dibuka udah keluar duluan. Salah kamu sendiri.. ehh nggak deh, salah kamu sih (sambil menunjuk penisku).

Sayang, nanti kalau dimarahin dia ngambek lho

Hehehe nggak deh. Cuma bercanda kok ya sayang (sambil mengelus lembut batang penisku)

Aahhh.. aduh sayang. Nikmat sayang. Ayo teruskan sayang..

Setelah beberapa menit Indah memainkan batang penisku, batang penisku kini sudah tegang keras sempurna.

Setelah puas dikerjai Indah, aq mengangkatnya ke atas meja yang ada di dalam studio. Kusuruh dia duduk di situ, setelah selesai melucuti celana jeans nya yang juga ketat.

Setelah pakaiannya terlepas semua, barulah aq bisa sepuanya menghirup harum tubuh kekasihku tersayang itu. Mulai dari toketnya, jilatanku berangsur turun sampai ke daerah perutnya yang putih mulus.

Setelah itu, dengan tidak terburuburu biar dia penasaran, aq menjilati bagian belakang lututnya, percayalaj teman, ada sensasi tersendiri untuk wanita saat kita menjilati bagian ini. Dari situlah jilatanku naik ke paha depan, belakang, dan yang terakhir paha bagian dalam. Di situlah jilatanku tidak cuma merambat lurus tapi berputarputar.

Mendekati lubang memeknya, menjauh lagi, mendekat lagi, menjauh lagi, mendekat lagi, menjauh lagi. Temanteman, tidak akan ada wanita yang tidak penasaran saat di perlakukan selembut itu.

Sama seperti Indah, dia sampai menangis karena sudah tak dapat menahan nafsunya, sehingga dia nekat meremas dan menarik rambutku ke arah lubang memeknya, saking semangatnya sampai daguku terbentur meja yang di tidurinya.

Lidahku menjelajahi bibir luar memeknya dengan tetap lembut dan mesra, sebelum akhirnya kupuaskan dahagaku dengan dahaganya dengan menyeruput (bukan menghisap lho). Katanya setelah selesai, seruputan itu terasa nikmat luar biasa, seperti memakai vibrator tapi lebih nikmat lagi karena yang menggetarkan mulut cowoknya sendiri dan bukan mesin

Aduuuuhhh.. ooohhhh.. Bimm, kamu apain sih klit ku? ohhhh Maico, lagi dong Sayangg.. ssshhhhh enak sekali sshhhhh sayyy.. Hmmm.. Aahhh ooooohhhhhh akhirnya Indah meraih orgasme juga.

Dia memang tak pernah berkata terus terang kalau mau orgasme. Dia lebih suka mengkspresikan lewat sikap dan racauan seperti tadi itu. Melihat wajah Indah yang penuh peluh, matanya yang tertutup, dan keningnya yang berkerut menahan rasa nikmat yang masih mendera otototot memeknya.

Hatiku sangat bahagia karena aq bisa memuaskan gairah sex kekasihku tersayang itu, walaupun aq belum sempat mendaratkan batang penisku ke lubang memeknya.

Memang hingga saat ini aq belum pernah sekalipun memasukkan batang penisku ke dalam lubang memeknya karena aq sangat menyangi dan mencintainya, dan bagiku bercinta yang sesungguhnya saat pernikahan jauh lebih berarti daripada bercinta saat ini yang hanya berdasarkan nafsu belaka.

Monday, October 30, 2017

CERITA ASIK

PAPA AKU SUNGGUH KEJAM MERENGUT KE PERAWANAN AKU


Papa mempunyai kebiasaan yang buruk yaitu senang sekali bermabuk-mabukan dan membawa wanita jalanan ke rumah ketika mama sedang mengurusi bisnisnya ke luar negeri.

Papa dulunya seorang businessman yang sangat sukses yang bergerak di bidang jasa perbaikan kendaraan, bahkan bengkel papa sebelumnya sangat terkenal di negeri ini karena kekhususannya mengurusi mobil-mobil mewah.

Dulu papa sangat perhatian dan sangat sayang kepada kami, sampai akhirnya ketika krismon melanda negeri ini, kelakuan papa berubah 180 derajat, mulai dari bermabuk-mabukan sampai bercinta dengan wanita jalanan di rumah kami sendiri.

Dua tahun telah berlalu setelah krismon, bisnis papa semakin terpuruk, sehingga kami terpaksa mengadu nasib di negeri kangguru. Kami tidak tahu kelakuan papa selanjutnya, karena papa tinggal sendirian di rumah di Jakarta dengan seorang pembantu laki-laki.

Sampai akhirnya ketika saya dan adik saya Dania (bukan nama sebenarnya) pulang liburan ke Jakarta pada tahun 2002. Ketika itu, papa memintaku untuk magang di bengkelnya. Seperti kondisi sebelumnya, memang sedikit sekali pelanggan yang datang ke bengkel papa, sehingga terlihat sangat sepi.

Pada suatu hari saya mendapati papa sedang mabuk di ruangan kerjanya. Ketika itu aku menghampiri papa untuk menegurnya. Entah kenapa tiba-tiba papa menarikku dan mencumbuiku dengan paksa. Dia memaksakan memasukkan lidahnya ke mulutku sambil tangan kanannya meremas pantatku dan tangan kirinya meremas payudaraku.

Aku sudah berusaha untuk mengelak darinya, tapi ternyata tenaga papa lebih besar dari tenagaku. Entah kenapa tiba-tiba ada suatu rasa yang nikmat yang menjalar di sekujur tubuhku, dan payudaraku terasa mulai mengeras. Papa mulai memainkan lidahnya di dalam mulutku, dan secara reflect lidahku membalasnya.

Aku merasakan celana dalamku mulai basah, dan aku sepertinya mulai terangsang oleh cumbuan papa. Peristiwa itu berlangsung selama 8 menit. Tiba-tiba papa melepas pagutan bibirnya dari bibirku, dan sepertinya dia mulai tersadar dari mabuknya. Papa mendorong tubuhku dan meminta maaf sambil menitikkan matanya penuh penyesalan.

Setelah itu saya segera pulang dengan mobilku sendiri, sedangkan papa masih harus melanjutkan pekerjaannya. Selama dalam perjalanan pulang, saya menangis karena masih terbayang dengan perbuatan papa tadi. Perasaan benci, kecewa, tapi bercampur dengan rasa nikmat yang sebelumnya tidak pernah saya rasakan. Ketika sampai di rumah, saya mendapati celana dalam saya masih basah, dan saya langsung masuk ke kamar mandi untuk menghilangkan rasa jijik saya.

Ketika saya mandi, saya masih membayangkan perbuatan papa tadi, sampai secara tidak sadar, saya meremas payudara saya. Saya mulai merasakan nikmat yang luar biasa, bercampur dengan guyuran shower yang mengalir di sekujur tubuhku. Siraman air shower terasa nikmat sekali di memek saya, dan secara tidak sadar, saya mulai mengelus memek saya.

Perasaan nikmat semakin menjadi-jadi sampai akhirnya seluruh tubuhku mulai mengejang dengan hebatnya, dan cairan hangat keluar dari memek saya. Setelah itu tubuh saya terasa lemas, dan akhirnya saya tertidur pulas setelah selesai mandi.

Keesokan paginya waktu saya sedang sarapan, papa kembali meminta maaf kepadaku, tetapi aku bingung menyikapinya, karena di lain sisi aku menginginkan kejadian kemarin terulang kembali.

Setelah itu papa berangkat ke kantor dan saya mengantarkan adik saya ke rumah temannya. Selama di kantor, segala sesuatu berjalan seperti biasa, sampai ketika saya hendak pulang, mobil saya tidak bisa dihidupkan, dan mekanik anak buah papa tidak sanggup menyelesaikannya hari itu juga.

Akhirnya saya ke ruangan papa untuk mengajak pulang bareng. Ternyata seperti biasa papa sedang mabuk-mabukan lagi. Walaupun sedang mabuk, papa masih tetap sadar dan mengajak saya untuk pulang saat itu juga. Segalanya berjalan dengan normal selama dalam perjalanan pulang, sampai di dekat rumahku, papa menghentikan mobilnya dan tiba-tiba dia membuka celananya dan memerintahkanku untuk memegangnya.

Tiba-tiba papa memanggilku dengan nama mamaku. “Nancy, tolong elus kontol gua dong, gua udah lama gak elu isepin!” Tentu saja aku kaget, ternyata selama mabuk, papa menganggapku sebagai mama, karena kemiripan mukaku dengan muka mama. Karena ada dorongan setan, aku mulai memegang dan mengulum kontol papa yang ternyata besar sekali sampai-sampai tidak cukup masuk ke dalam mulutku.

Secara reflek saya mulai memaju-mundurkan kepala saya dan mulai menjilati biji peler papa. Pada saat itu, papa mulai mengelus paha saya, dan akhirnya tangannya melepas celana dalamku. Kemudian jari-jarinya bermain di bibir memekku.

Selama lima menit, papa memainkan memekku, hingga akhirnya cairan hangat mengalir dari memekku, aku merasakan nikmat yang luar biasa. Setelah beberapa menit kemudian, aku sudah hampir sampai untuk kedua kalinya, tiba-tiba cairan putih keluar dari kontol papa, dan tertelan olehku, dan rasanya gurih sekali. Setelah itu, papa menjadi lemas dan mengeluarkan jarinya dari dalam memekku, sehingga aku merasa nanggung.

Saat itu juga, papa langsung tertidur di dalam mobil, dan karena merasa kesal, aku pulang jalan kaki, yang jaraknya tidak jauh dari rumahku.

Sampai di persimpangan jalan rumahku, aku bertemu dengan kakak kelasku di SMA yang sudah 2 tahun tidak ketemu, namanya Bang Jhonny (bukan nama sebenarnya) yang terkenal playboy waktu di SMA dulu. Tampang Bang Jhonny sebenarnya biasa-biasa saja, entah kenapa dia bisa menjadi playboy. Kami bersalaman dan dia berusaha memelukku dengan erat, aku berusaha menolaknya, karena tidak ingin Bang Jhonny tahu kalau celana dalamku basah.

Aku berlari ke rumahku, dan langsung ke kamar mandi untuk membersihkan memekku. Sambil mandi, aku mulai masturbasi kembali, karena perasaan nanggung tadi masih ada. Setelah selesai mandi, aku mengenakan daster tanpa celana dalam dan bra karena kebiasaanku setiap tidur. Setelah itu aku tidur tanpa sempat makan malam.

Pada saat aku sedang tidur nyenyak, aku merasakan ada yang sedang berusaha melepaskan tali dasterku. Karena masih capek akibat orgasme yang berulang kali tadi, aku tidak bisa terbangun. Tangan itu menjalar sampai ke payudaraku dan aku merasakan lidah sedang bermain di pentilku.

Tanpa sadar aku mengerang nikmat, dan membayangkan papaku sedang melakukannya. Kemudian bibir itu terus bergerak menuju leherku sampai akhirnya berhenti di bibirku. Aku membalas pagutan bibirnya dan tiba-tiba aku tersadar dan terbangun. Aku mendorong tubuh itu yang ternyata adalah papaku.

Dengan sekuat tenaga papa tetap memaksaku dan semakin liar perlakuannya kepadaku, sehingga dasterku robek, sehingga tubuh indahku terlihat di depan matanya. Dengan paksa dia mengangkangkan kedua kakiku dan mulai menjilati memekku. Aku berusaha menjauhkan kepala papa dari memekku sehingga papa terjengkang dari tempat tidur.

Papa segera bangkit dan menarik tubuhku sambil menampar pipiku dengan keras. Dilucutinya semua pakaiannya sehingga hanya tubuh polosnya yang terlihat. Tanpa basa-basi aku didorongnya kembali ke tempat tidur dan sekarang mencoba untuk memasukkan kontolnya ke lobang kenikmatanku.

Dengan pasrah aku menuruti kemauannya karena menurutku sudah percuma untuk menolak lagi. Dia mulai menggenjot memekku kedepan dan belakang. Karena aku berusaha melawan memekku terasa sangat perih, lagi pula saat itu aku masih perawan dan lubangnya sangat sempit. Tetapi setelah lama kelamaan ternyata aku mulai menikmati permainannya dan mulai menggerakkan pantatku naik turun. Beberapa lama setelah itu kurasa cairanku mendesak memek dan terasa akan keluar.

Dengan segera kupercepat gerakan pantatku dan akhirnya aku berteriak nikmat karena aku mencapai puncak kenikmatan. Beberapa saat kemudian papa membalikkan tubuhku dan mulai mengelus lubang pantatku serta menjilatinya. Aku yang sudah sangat lemas sebenarnya sangat jijik dengan perlakuannya, tetapi seperti sebelumnya aku hanya bisa pasrah. Papa yang sudah sangat bernafsu segera menghujamkan kontol besarnya ke dalam lubang pantatku.

Tanpa sadar ternyata meneteslah darah dari memek dan pantatku bercampur dengan cairan vaginaku. Aku berteriak dengan kerasnya karena rasa sakit luar bisa dari lubang pantatku. Mendengar teriakanku papa semakin nafsu menghujamkan kontolnya berkali-kali sambil menjambak rambutku dengan kerasnya. Papa semakin mempercepat gerankan kasarnya, dan seketika dia mengejang dan berteriak keras, aku merasa cairan sperma papa terus menerus mengalir masuk ke pantatku.

Setelah puas dengan semua prilakunya papa tergeletak lemas disampingku dan aku hanya bisa merenungi nasibku. Hilang sudah keperawananku yang selama ini kujaga dan ternyata harus kurelakan direnggut oleh orang yang sangat ku hormati dan sejak saat itu aku merasa telah berkhianat pada mamaku.

Walaupun setelah perawanku direnggutnya aku semakin sering melakukan hubungan sex dengan papa selama berada di Jakarta. Selain dengan papa, aku juga sering melakukan sex dengan Bang jhonny yang akhirnya menjadi pacarku.

Tapi kini Bang jhonny telah meninggalkanku untuk selama-lamanya karena dia overdosis narkoba. Karena telah sering melakukan hubungan sex, aku menjadi seorang maniak yang selalu butuh sentuhan lelaki.

Sunday, October 29, 2017

CERITA ASIK

TEMEN AKU DAN AKU MENTIDURIN MAMA KANDUNG KU


Sudah 2 minggu Papaku berada di luar kota karena urusan kantornya. Aku dirumah tinggal bersama Mama (41 tahun), Adik perempuanku (12 tahun), dan Kakak laki-lakiku (20 tahun), sedangkan aku sendiri berumur 18 tahun.

Mamaku seorang wanita yang sangat menarik, wajahnya cukup cantik, kulitnya mulus, tapi aku nggak pernah kepikiran untuk menyetubuhinya, hingga pada suatu siang, aku nggak kekampus, adikku masih disekolah, sedangkan kakakku ada dikamarnya.

“Ataa…kemari sebentar, sayang!” Terdengar suara mama memanggilku dari arah kamar mandi. Aku langsung bergegas kesana,
“Ada apa, mama?” Tanyaku.

“Sayang, tolong diputar kran air ini, keras sekali” Mama hanya mengenakkan handuk yang tidak terlalu lebar di tubuhnya. Paha mulusnya terlihat jelas, serta belahan dadanya yang indah nampak juga. Darahku sempat berdesir menyaksikan pemandangan itu.Aku langsung menuju keran air dan memutarnya, ternyata keran itu benar-benar keras. Aku mengerahkan semua tenagaku, dan akhirnya air memancar dengan deras sehingga mengenai sebagian pakaianku.
“Aku jadi basah nih mama” Kataku.

“Buka aja pakaian kamu, biar nanti mama yang nyuciin” Aku langsung membuka pakaianku kecuali celana dalam yang aku kenakan.

“Itu juga kan basah, dibuka aja sekalian” Kata mama. Aku jadi malu telanjang didepan mama. Akhirnya aku melepaskan celana dalamku. Batang penisku setengah berdiri menggelantung di selangkanganku. Mama tersenyum,
“Wah, besar juga anu kamu” Wajahku memerah, mama kemudian melepas handuknya dan memberikannya padaku

“Nih keringin tubuh kamu dengan ini”. Aku sangat terkejut, mama tidak memakai BH dia hanya mengenakkan CD saja. Buah dadanya yang bulat indah terpamapang jelas didapan mataku.
“Kok kamu jadi bengong begitu, belun pernah liat yang ginian yah?” Mukaku tambah merah. Mama kemudian membalikkan tubuhnya dan segera mandi dengan air yang memancar dari shower.
Aku belum beranjak sedikitpun.

“Nak, tolong punggung mama disabunin”. Aku mengambil sabun cair, dan mulai menggosokkan punggung mama. Aku rasakan kulit mama yang masih kencang dan lembut. Punggung mama yang mulus aku gosok namun bisa desebut membelai dari pada menggosok punggung mama.

Kami menghadap sebuah cermin besar yang ada dikamar mandi, hingga bagian depan tubuh mama terlihat jelas dengan payudara yang masih kencang dan besar juga putting payudara mama yang berwarna coklat tua namun sangan indah dan kontras dengan kulit mama yang putih. Mama memejamkan matanya menikmati usapanku. Jantungku berdetak keras tanda deras nya aliran darah di dalam tubuhku yang membangkitkan hormon kejantananku dan juga nafsu yang semakin naik.

Dengan tangan yang agak gemetar aku mulai memutar gosokan tanganku di punggung mama agak ke dapan dan membelai bagian sisi tubuh mama. Aku semakin tak dpat mengontrol nafsu dan libidoku. Jiwa ku bergejolak antara tidak atau lakukan untuk mulai merangsang mama. Namun pertahanan iman ku jebol juga. Aku dekatkan tubuhku yang bugil makin mendekat tubuh mama, dan aku dekatkan kepalaku ke leher mama. Lalu kemudian kuberanikan diri untuk muncium leher mama, tanganku mulai meremas buah dadanya.

“Jangan, sayang, ini mama kamu”. Tapi mama tidak berusaha untuk melemaskan diri. Aku terus meremas-remas buah dadanya. Aku rasakan buah dada mama yang kenyal dan empuk. Dengan sabun yang masih ada di telapak tanganku, buah dada mama terasa sangat licin namun aku sangat menikmati remasanku di payudara mama. Mama memejamkan matanya dan bibirnya mulai terbuka dan aku melihat mama menggigit bibir nya sendiri, mungkin mama juga menikmati perlakuan aku, anak kandung nya sendiri.

“Oohh..sshh..jangaann, Ataaa..”. Tiba-tiba mama sadar, ia berbalik kearahku, mukanya sangat marah dan.. “Plaakk” tangan kirinya menamparku. Aku dan mama kemudian diam seribu bahasa. Lalu mama bersuara..

 “Apa yang kamu lakukan tadi, kamu mau menyetubuhi mama?”. Aku masih diam. Mama maju mendekatiku, aku jadi takut kalau mama akan menamparku lagi. Aku semakin tak karuan karena ketakutan. Ingin rasanya aku langsung lari keluar dan tidak akan bertemu mama lagi, namun..

“Kalo kamu mau begitu, baiklah, terus terang mama juga terangsang dan ingin merasakan batang penis kamu ini, tapi jangan sampai orang lain tahu.” Mama berkata sambil memegang batang penisku yang sudah tegang.

Seperti mendengar petir di siang bolong..!! nafsu ku yang sudah tidak dapat aku kontrol akhirnya mendapat penyaluran nya dan gejolak jiwaku lepas sudah saat mendengar perkataan mama tadi. Aku langsung memeluknya, saat tubuh bugil ku bersentuhan dengan tubuh bugil mama yang basah seakan ada hentakan listrik di dalam tubuhku. Kulit tubuh mama yang lembut kini bersentuhan kulit tubuhku. Libido ku naik hingga puncakya. Dan entah apa yang dapat aku lukiskan dengan kata-kata saat aku mencium bibir mama.

Bibir ku bersentuhan dengan bibirnya, ku cium dengan penuh nafsu, mama pun membalasnya dengan liar. “Mmmmmhh..mmmhhh”. Lidah kami saling beradu satu sama lain. Tubuh kami saling berhimpit, buah dada mama menekan di dadaku,terasa hangat dan sensasi yang mama berikan sangat indah dan nikmat. Penisku juga menekan bagian bawah perut mama yang masih terbilang agak rata walaupun ada sedikit menggembung. Aku rasakan kehangatan tubuh mama walaupun tubuh kami dalam keadaan basah.Tangan mama megusap penisku.

Akh.. nikmatnya saat jari-jemari mama yang panjang lemtik dan telapak tangan mama mengusap permukaan penisku yang makin keras dari pangkal hingga ujung kepala penis, sementara tanganku berada di buah dadanya. Aku remas dengan nafsu,namun aku ingin mama juga menikmati remasan anak nya pada buah dada mamanya, aku berusana meremasnya dengan lembut namun..

Mama kemudian turun kebawah kemudian jongkok, wajahnya kini berada tepat didepan batang penisku yang sudah tegang. Mama menjulurkan lidahnya kekepala pelirku dan akhirnya memasukkan batang penisku kemulutnya.

“Ooohh..sshh..eenaakk mama..maa”. Mama terus mengisap batang penisku. Lidahnya menjalar diseluruh permukaan batang sampai ke kantung zakar. Hangatnya rongga mulut mama sangat terasa di seluruh permukaan batang penisku. Mama memainkan lidah nya di uah jakarku. Lidah mama menyentuh lubang penisku, lalu turun sewrah dengan urat penisku, makin ke pangkalnya, lalu mama megulum buah jakarku.

Aku bergidik menahan dan merasakan kenikmatan itu, lidah nya kemudian naik lagi menuju kepala penis dan saat sampai di ujung penisku, mama dengan lahap memasukan lagi penisku ke dalam mulutnya dang kemudian menghisapnya dengan keras. Aku pegang kepala mama ku sambil membelai rambutnya dan agak sedikti menekan kepala mama ke selangkangan ku.

Nafasku makin teregah-engah, lalu aku melihat ke bawah ke arah mama yang dengan nafsu dan cepat mengocok batang penisku di dalam mulutnya. Aku melihat ekspresi wajah mama yang cantik dan terasa semakin cantik saat melihat beliau mengulum dan mengocok penisku. Aku makin merasakan sensai itu saat mama memandang aku kemudian berusaha terseyum walau penisku masih ada di dalam mulutnya.

“Sayaaang, kalo kamu udah pengen keluar, keluarin aja, nanti mama telan” sahut mama sambil mengulum kepala penisku. Terlihat ludah mama membasahi seluruh permukaan penisku hingga terlihat mengkilat dan ada cairan yang sedikit kental yang menempel di antara bibir dan batang penisku.

Aku yang memang sangat menikmati perlakuan mama sudah tidak dapat menahan untuk orgasme. Sambil melanjutkan kocokan nya mama meremas pantat ku Aku kemudian menyemprotkan cairan spermaku… “Crot..crot..crot…” aku semprotkan semua air mani ku di dalam mulut mama. Sambil sedikit mengerang dan sedikit berteriak aku leaskan seluruh nafsu itu di dalam mulut mama ku yang cantik. Mama langsung menelan semuanya, semua calon cucu-cucunya mama telan habis.

Aku merasakan hisapan kuat di penisku.terdengat suara “Glek..” saat mama menelan semua cairan kental dari penisku. Lalu mama mengeluarkan penisku dari dalam mulutnya, mama mengusap bibirnya yang basah oleh spermaku dan kemudian melanjutkan mengulum penisku membersihkan sisa spermaku. Tubuhku seakan lemas, lutut ku seakan tidak dapat menahan lagi berat tubuh ini, penisku mulai melembek dan terasa agak linu di ujung nya tapi yang aneh biasanya bila aku onani, setelah aku menyemprotkan sperma.

Tak ada 1 menit penisku langsung lembek dan mengecil namun saat ini mungkin kodisinya masih keras 80%, melihat itu mama lalu tersenyum. Aku di biarkan oleh mamaku untuk beristirahat sebentar,namun tidak sampai 2 menit penisku mulai mengeras lagi, nafsu dan libido ku naik lagi melihat mama yang bugil. Mama lalu berbaring dilantai,

“Naaakk, vagina mama di hisap yaa..!” Aku langsung membungkuk dan menjiati seluruh permukaan memeknya.Kelentitnya aku jilat dan kugigit-gigit. Aku mencium aroma khas kewanitaan mama yang mebuat nafsu ku tak terkendali lagi. Aku merasakan cairan vagina mama yang bening dan terasa nikmat dan gurih. Aku hisap lubang tempat aku lahir dulu, aku masukan lidah ku ke dalam vagina mama yang lembut dan hangat itu. Vagina mama makin basah oleh cairan vagina mama dan juga oleh ludahku.

“Ssssshhhh…yeeeeeaaahh…teerruuss sayaaang” Tidak lama kemudian, mama sudah tidak tahan lagi, tubuhnya mengejang, pantatnya bergerak-gerak tak karuan.
“Ataa..sshh..mamaa sudah maauu keluaarr…sshh..ooh..yeeess” Cairan putih mengalir dari lubang senggamanya, aku langsung menelan seluruh cairan itu. Emh nikmat nya..
Tiba-tiba pintu kamar mandi yang tidak terkunci itu terbuka, kakakku Rudi masuk, dia sangat kaget melihat yang aku dan mamaku lakukan.

“Apa-apaan kalian, awas nanti aku adukan ke papa”

“Jangan, Rudi sayang, jangan dilaporin ama papa, kalo kamu mau kamu boleh ikut juga”. Kata mama Sementara aku hanya diam dan tak tahuapa yang harus lakukan.

“Boleh nih mam?” Rudi langsung melepaskan pakaiannya. Mama merubah posisinya. Dia sekarang nungging, kak Rudi berada didepannya, penisnya sedang dihisap mama. Kak Rudi terlihat menikmati isapan mama di batang penis nya. Aku berada dibagian pantat mama. Bongkahan pantatnya ku remas, batang penisku kumasukkan kedalam liang senggamanya. Liang itu masih terasa sempit.

“Oohh…yeess…mmhh…sshh”. mama mendesah saat perlahan batang penisku masuk menusuk ke dalam vagina mami yang lembut dan hangat.Aku memaju-mundurkan pantatku. “Clook..clookk..clook” aku merasakan jepitan dan remasan otot vagina mami di batang penisku. Daging vagina mama yang lembu, basah dan licin semakin membuat gerakan keluar masuk penisku makin lancar. Sambil aku kocok penisku di dalam vagina mama, aku remas buah dada mama dari belakang dan juga aku cium bagian belakang lehernya.

Aku remas pantat mama, aku belai tubuhnya yang maiknbasah oleh keringat. Aku pegang pinggang mama yang ramping sambil aku tarik seirama dengan gerakan tusukan penisku di dalam vagina nya. Mama tampak sangat menikmatinya. Kupompa penisku menghujam vagina mama. Pantatnya yang montok beradu dengan pangkal pahaku. Kupeluk mamaku dari belakang sambil terus bergoyang perlahan meremas payudaranya.

15 menit kemudian mama berbaring menyamping, kak Rudi menyetubuhi dari belakang. Pantat kak Rudi maju mundur, kaki kanan mama terangkat keatas, tangan mama mengocok-ngocok batang penisku. Suara erangan aku, rintihan nikmat kak rudi dan desahan mama memenuhi ruangan kamar mandi kami. Lalu, kak Rudi berbaring terlentang dilantai, mama naik diatas tubuhnya, penis kak Rudi berada diliang senggama mama, mama menaik turunkan pantatnya, sesekali mama membungkuk dan mereka saling mengulum di bibir.

“Maa, punyaku dimasukkan dimana niih” Tanyaku.

“Sini sayang masukkan di lubang pantat mama”. Kata mama sambil terengah-engah dan mendesah menikmati sodokan dari kak Rudi. Aku lalu jongkok di belakang tubuh mama, aku pengang pinggulnya agar pantat dan pinggul mama yang berputar dan bergoyang berhent, kak rudi tidak berhenti-hentiya meremas buah dada mama malah kadang mengulum putting payudara mama yang menbuat mama semakin keenakan. Aku lalu memasukkan batang penisku ke lubang anus mama. Aku rasakan lubang anus mama yang sempit dan juga hangat, dan dengan batual ludah gerakan masuk-keluar penisku di anus mama menjadi lancar.

Mama sangat menikmati perlakuan kedua anak kandungnya itu. Terlihat dari ekspresi wajah mama, mama mendesah nikmat, mengerang dan menjerit pelan saat kenikmatan yang mama rasakan makin memuncak. Nampak dicermin mama sedang disetubuhi oleh kedua anak laki-lakinya, posisi mama berada diantara aku dan kak Rudi.

“Sshh…sssshh..yeess..oohhyeee” celoteh mama yang makin tak kuasa menahan kenikmatan yang di berikan kedua anak kandung nya, dan benar tak lama tubuh mama tiba-tiba bergetar, bergidik dan diakhhiri desahan dan lengguhan panjang yang keluar dari mulut mama hingga tubuh mama abruk di atas tubuh kak Rudi. Kami yang menyadari mama telah orgasme mebiarkan beberapa saat untuk mama menikmati orgasmenya sebelum kami lanjutkan gerakan penis kami masing-masing di dalam tubuh mama.

Beberapa menit kemudian aku dan kak Rudi sudah hampir orgasme.

“Sini sayang,” kata mama. Mama jongkok dilantai, aku dan Rudi berdiri dedepannya. Mama mengocok dan mengulum penis kami berdua secara bergantian. Dan akhirnya ‘Crot..crot..crot..’ kami berdua orgasme, cairan sperma kami memancar hampir bersamaan. Aku dan kak rudi menikmati saat cairan kental dari penis kami muncrat dan memancar ke arah mulut mama.
 “srluup…srllllp… ” Mama menelan habis cairan kami. Sebelum menelan habis cairan sperma kami berdua, mama memainkan dulu cairan sperma kami berdua di mulutnya dan memperlihatkan kepada kami saat cairan putih kental itu memenuhi rongga mulut mama.

Memang tidak semua cairan sperma kak rudi dan aku mama telan ada sebagian yang menyebar di pipi mama. Lalu akhirnya mama kembali menelan calon-calon cucunya lagi. Mama membersihkan bibirnya dari sisa air mani kami berdua dengan mengusapkan tangan nya, lalu kami berciuman.

Lalu kamu bertiga mandi bersama-sama. Sampai sekarang kami bertiga sering bersetubuh. Kadang-kadang aku dan mama tanpa kak Rudi atau sebaliknya, tapi tanpa sepengetahuan papa.

Saturday, October 28, 2017

CERITA ASIK

MANTAN AKU EMANK PALING BISA MEMUASAKAN HAWA NAPSU KU


 Namaku Deni, umurku memasuki usia kurang lebih 20 tahun bulan ini. Para reader yg budiman, aku akan bercerita tentang pengalaman nyata pertamaku bagaimana rasanya bersetubuh dengan wanita. Pengalamanku ini terjadi pertengahan tahun 1996 dengan kakak teman karibku.

Awalnya aku pikir bersetubuh dengan wanita adalah hal yg biasa-biasa saja, atau kenikmatannya sama saja dengan waktu kita beronani dikamar mandi saat kita lagi butuh kepuasan, itu pendapatku waktu itu.

Kebiasaanku beronani atau kata orang ” nyoli ” dimulai waktu usiaku masih 17 tahun ketika aku duduk dikelas tiga S M P. Telah menjadi kebiasaanku sepulang sekolah aku harus pergi kesawah untuk mencari sekarung rumput makanan dua ekor kambingku saat masih dikampung, kini aku tinggal di Jakarta bersama budeku. Memang kedua orang tuaku adalah peternak yg kurang sukses.

Karena terbentur utang yg tak kunjung lunas akhirnya hewan perliharaanya tersisa dua ekor lagi. Teman setiaku adalah Rudi, rumahnya persis didepan rumahku hanya dibatasi sebuah jalan kecil yg menghubungkan kesebuah danau diantara rumah kami berdua.

Waktu itu hari menjelang sore, aku bergegas berganti pakaian sehabis makan sore sepulang sekolah lalu ku ambil sabit yg terselip didinding dapur rumahku yg terbuat dari anyaman bambu, serta tak lupa kutarik karung yg tergeletak dibawah meja makan, kemudian kutaruh keduanya diatas sadel belakang sepeda kesayanganku sambil makan pisang aku bergegas kerumah Rudi untuk meminjam asahan menajamkan sabitku supaya mudah menebas rumput, setelah sampai didepan pintu aku masuki rumahnya lalu kupanggil dia
” Rud..”
”iya..” jawab Rudi dari kamar.

” pinjam asahnya dong Rud “, sembari trus berjalan
” dibelakang Den, di kamar mandi, ambil aja, saya lagi ganti pakaian” jawab Rudi dari kamar.
” cepatan Rud..udah sore nih..” Pintaku ke Rudi.

Aku lalu kedapur karena memang kamar mandinya ada diluar, dibelakang rumah. Kamar mandi dikampungku umumnya hanya terbuat dari terpal yg dililitkan diempat tiang yg terpancang ditanah, itupun hanya sepatas pinggul, pendek. Pabila kita mau mandi ya harus duduk supaya nggak kelihatan. Pintu kamar mandinya pun hanya di tutupi dengan handuk, sebagai simbol menandakan kalo didalam kamar mandi ada yg sedang mandi. Kubuka pintu dapur yg menuju keluar – kekamar mandi, memang kamar mandinya di keliling pohon pisang dan rambutan jadi kurang begitu jelas kalo terlihat dari pintu dapur rumah Rudi.

Setelah beberapa langkah mendekati kamar mandi byur..suara orang sedang mandi betapa kagetnya ketika kulihat kearah kamar mandi, aku pikir tak ada orang dikamar mandi karena tak ada handuk yg terjuntai dipintunya. Sungguh pemandangan yg spektakuler waktu itu, betapa tdk Mbak Lusi kakaknya Rudi yg masih kelas 3 SMU Negeri 1 di kampungku itu sedang asik mandi tanpa sehelang benangpun yg menutupi indah tubuhnya.

Dibawah kuncuran air yg tertampung dalam kotak segi empat terbuat dari semen yg digantung diatas kamar mandi ia asik membersihkan pantat dan pinggangnya yg ramping, karena ia membelakangiku ia tak tahu kehadiranku aku tertengun kuperhatikan dari ujung kakinya lalu naik kepahanya mulus, putih gempal ditumbuhi bulu lembut diatas lututnya, aku tak tahan pandanganku trus naik kearah pantat luar biasa padat dan berisi ujung pantatnya yg menyembul bergoyang ? goyang ketika Mbak Lusi mengoyangkan kepalanya yg sedang ia keramasi.

Dia membalikkan badannya, semetara aku telah bersembunyi dilebatnya pohon pisang kulihat toketnya membusung keatas indah dan sekal berjuntai kesana kemari seperti balon yg terisi air, diujung toket sebelah bawah ada daging kecil warna coklat muda yg agak menonjol dan astaga..!! pandanganku turun kebawah perutnya, ramping sekali dan pusarnya indah serta bersih ..apa itu.. disela-sela kedua panggkal pahanya ada tonjolan daging yg belah ditengahnya ditumbuhi bulu ? bulu halus hampir sampai lubang pusarnya.

Aku tetap diam dibalik pohon pisang sembari mataku tak lepas dari pandangan kearah kamar mandi. Aku nikmati pemandangan itu sampai Mbak Lusi selesai mandi, baru aku mengambil asahan kemudian mengajak Rudi pergi kesawah untuk mencari rumput.

Malam harinya pikiranku nggak bisa tenang, selalu terbayang dengan busungan kedua toket dan bulu-bulu halus diselangkangan Mbak Lusi , sambil terbaring dikamar yg telah kukunci kucoba untuk memejamkan mata tetap saja terbayang, akhirnya pikiranku tak bisa tenang perlahan kumasukan jari-jari tangan kananku dibalik sarung, trus kebawah diantara kedua panggkal pahaku lalu tanganku kususupkan kebalik CD merk Sony yg sedang kukenakan, kupegangi bulu-bulu dipangkal kemaluanku, walau baru tumbuh sedikit namun terasa kasar kutarik-kutarik perlahan-lahan bulu yg tumbuh disekitar pangkal k0ntol, k0ntolku menegang beberapa urat terasa menyembul dipinggir batang kemaluanku, kutarik tanganku kemudian kuludahi permukaan tanganku lalu kumasukan kembali kebalik sarung sementara CDku telah kulepas tapi masih tersangkut dimata kakiku.

Ku urut pelan-pelan sembari kuremas-remas k0ntolku, makin lama terasa nikmat sekali. Namun baru beberapa urutan genggaman tanganku pada k0ntol terasa mulai seret dan panas karena ludahku mengering. Disamping ranjangku diatas meja belajar ada sebotol handbody lotion yg selalu kupakai sehabis mandi, ku ambil dan kutuangkan dipermukaan tanganku, ku oleskan diseluruh batang kemaluanku setelah itu ku genggam seraya kemudian posisi tubuh kuberbalik dan sekarang aku tengkurap sembari menggenggam batang kemaluanyg makin membesar kupejamkan kedua mataku seolah ? olah aku sedang menindih Mbak Lusi , kutekan perlahan-lahan pantatku sangat teratur naik turun, tanganku kubiarkan saja menempel dikasur sembari tetap menggenggam batang k0ntolku.

Napasku mulai tersengal gerakanku semakin cepat ku kuremas ? remas batang kemaluanku kubayangkan kalau kemaluanku terjepit diantara selangkangan Mbak Lusi yg berbulu halus itu makin lama kurasakan makin
“nikmat oughh.. Mbak Lusi .. enaakk..” desahku ada sesuatu yg terasa makin memuncak makin dekat kelubang k0ntolku dan akhirnya
“oughh..croott.. crott.. enakk Mbak Lusi ..”segumpal cairan warna kuning-kecoklatan agak kental keluar mengalir dari ujung k0ntolku, aku terkulai lemas, kubalikkan tubuhku sekarang aku terlentang keringat mengucur disekitar dada dan wajahku, pelan ?pelan ku urut batang kemaluanku ke arah atas ku peras sisa ? sisa buih kenikmatan yg masih tersisa, mungkin aku lelah karena kegiatan itu ku ulangi sampai tiga kali malam itu sampai-sampai handbody lotionku habis..akhirnya ku tertidur pulas..

Tepatnya malam tanggal 17 Agustustus 1995 Rudi datang kerumahku, lalu mengajakku main kerumahnya tujuannya untuk menyelesaikan pe-er bahasa inggris dari Bu guruku, memang pelajaran yg paling kusuka disekolah adalah bahasa inggris. Sesampai dirumahnya kulihat diruang tamu Mbak Lusi sedang tidur terlentang sambil menonton TV.

” kok sendiri mbak, Bapak sama Ibu pada kemana??” tanya ku kepadanya sembari kulirik buah dadanya menonjol dibalik t-shirt warna ungu yg sangat ketat melekat ditubuhnya serta memperlihatkan lubang pusarnya.
” lagi ke rumah saudara Den, ada yg nikahan di Jakarta ” ujarnya ” ada pr malem ini Den?”, tanya dia
” iya mbak, pr bahasa inggris, Mbak mau bantuin??”, ku pancing dia.

” nggak ah, filmnya bagus entar aja Den, coba aja dulu entar kalo nggak bisa Mbak bantuin deh ” jawab Mbak Lusi ,

” iya deh mbak, saya permisi dulu kekamar Rudi nggak enak sama Rudi udah nungguin” kataku, padahal aku masih ingin mengobrol bersamanya.

CERITA ASIK

SAYA DI TIDURIN OLEH TEMEN SUAMI KU SENDIRI SEHINGA KE ASIKAN


Heri, 32 th, adalah teman sekantor suamiku yang sebaya dengannya sedangkan aku berumur 27 th. Mereka sering bermain tenis bersama, entah mengapa setiap Heri datang kerumah menjemput suamiku ia selalu menyapaku dengan senyumnya yang khas, sorotan matanya yang dalam selalu memandangi diriku sedemikian rupa apalagi sewaktu aku memakai daster yang agak menerawang tatapannya seakan menembus menjelajahi seluruh tubuhku.

Heri , 32 th, adalah teman sekantor suamiku yang sebaya dengannya sedangkan aku berumur 28 th. Mereka sering bermain tenis bersama, entah mengapa setiap Heri datang kerumah menjemput suamiku ia selalu menyapaku dengan senyumnya yang khas, sorotan matanya yang dalam selalu memandangi diriku sedemikian rupa apalagi sewaktu aku memakai daster yang agak menerawang tatapannya seakan menembus menjelajahi seluruh tubuhku.

 Aku benar benar dibuat risih oleh perlakuannya, sejujurnya aku merasakan sesuatu yang aneh pada diriku, walaupun aku telah menikah 2 tahun yang lalu dengan suamiku, aku merasakan ada suatu getaran dilubuk hatiku ditatap sedemikian rupa oleh Heri . Suatu hari suamiku pergi keluar kota selama 4 hari. Pas di hari minggu Heri datang kerumah maksud hati ingin mengajak suamiku bermain tenis, pada waktu itu aku sedang olahraga dirumah dengan memakai hot pant ketat dan kaos diatas perut.

Ketika kubuka pintu untuknya ia terpana melihat liku liku tubuhku yang seksi tercetak jelas di kaos dan celana pendekku yang serba ketat itu. Darahku berdesir merasakan tatapannya yang tajam itu. Kukatakan padanya suamiku keluar kota sejak 2 hari lalu, dia hanya diam terpaku dengan senyumannya yang khas tidak terlihat adanya kekecewaan diraut mukanya, tiba-tiba ia berkata “..Hesty mau tidak gantiin suamimu, main tenis dengan saya..” Giliran aku yang terpana selama menikah belum pernah aku pergi keluar dengan laki laki selain suamiku tetapi terus terang aku senang mendengar ajakannya, dimataku Heri merupakan figure yang cukup ‘gentleman’.

Sementara aku masih ragu-ragu tiba tiba dengan yakin ia berkata “..Cepet ganti pakaian aku tunggu disini..” Entah apa yang mendorongku untuk menerima ajakannya aku langsung mengangguk sambil berlari kekamarku untuk mengganti pakaian. Dikamar Aku termangu hatiku dagdigdug seperti anak SMU sedang berpacaran lalu aku melihat diriku dicermin kupilih baju baju tenisku lalu ketemukan rok tenis putihku yang supermini lalu kupakai dengan blous ‘you can see’ setelah itu kupakai lagi sweater, wouw.. cukup seksi juga aku ini.., setelah itu aku pakai sepatu olahragaku lalu cepat cepat aku temui Heri didepan pintu “..Ayo Her aku sudah siap..” Heri hanya melongo melihat pakaianku. Jakunnya terlihat naik turun.

Singkat kata aku bermain tenis dengannya dengan penuh ceria, kukejar bola yang dipukulnya, rok miniku berkibar, tanpa sungkan aku biarkan matanya menatap celana dalamku, ada perasaan bangga dan gairah setiap matanya menatap pantatku yang padat bulat ini.

Saking hotnya aku mengejar bola tanpa kuduga aku jatuh terkilir, Heri menghampiriku lalu mengajakku pulang. Setiba di rumah, kuajak Heri untuk mampir dan ia menerimanya dengan senang hati. Heri memapahku sampai ke kamar, lalu membantuku duduk di ranjang. Dengan manja kuminta ia mengambilkan aku minuman di dapur, Heri mengambilkan minuman dan kembali ke kamar mendapatkan aku telah melepas sweater dan sedang memijat betisku sendiri. Ia agak tersentak melihatku, karena aku telah menanggalkan sweaterku sekarang tinggal memakai blous “you can see” longgar yang membuat ketiak dan buah dadaku yang putih mulus itu mengintip nakal, posisi kakiku juga menarik rokmini olahragaku hingga pahaku yang juga putih mulus itu terbuka untuk menggoda matanya.

Tampak sekali ia menahan diri dan mengalihkan pandangan saat memberikan minuman kepadaku. Memang “gentleman” pria ini. penampilannya agak kaku tetapi disertai sikap yang lembut, kombinasi yang tak kudapatkan dari suamiku, ditambah berbagai macam kecocokan di antara kami. Mungkin inilah yang mendorongku untuk melakukan sesuatu hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang wanita yang sudah bersuami. Aku menggeser posisiku mendekatinya, lalu kucium pipinya sebagai ucapan terimakasihku. Heri terkejut, namun tak berusaha menghindar bahkan ia menggerakan wajahnya sehingga bibirku beradu dengan bibirnya. Kewanitaanku bangkit walaupun aku tahu ini adalah salah tetapi tanpa kusadari ia mencium bibirku beberapa saat sebelum akhirnya aku merespon dengan hisapan lembut pada bibir bawahnya yang basah.

Kami saling menghisap bibir beberapa saat sampai akhirnya aku yang lebih dulu melepas ciuman hangat kami. “Her..” kataku ragu. Kami saling menatap beberapa saat. Komunikasi tanpa kata-kata akhirnya memberi jawaban dan keputusan yang sama dalam hati kami, lalu hampir berbarengan, wajah kami sama-sama maju dan kembali saling berciuman dengan mesra dan hangat, saling menghisap bibir, lalu lama kelamaan, entah siapa yang memulai, aku dan Heri saling menghisap lidah dan ciuman pun semakin bertambah panas dan bergairah.

Ciuman dan hisapan berlanjut terus, sementara tangan Heri mulai beralih dari betisku, merayap ke pahaku dan membelainya dengan lembut. Darahku semakin berdesir. Mataku terpejam. Entah bagaimana pria bukan suamiku ini bisa menyentuh ragaku selembut ini, semakin kupejamkan mataku semakin melayang perasaanku, dan menikmati kelembutan yang memancing gairah ini. Kembali Heri yang melepas bibirnya dari bibirku.

Namun kali ini, dengan lembut namun tegas, ia mendorong tubuhku sambil satu tangannya masih terus membelai pahaku, membuat kedua tanganku yang menahanku pada posisi duduk tak kuasa melawan dan akupun terbaring pasrah menikmati belaiannya, sementara ia sendiri membaringkan tubuhnya miring di sisiku.

Heri mengambil inisiatif mencium bibirku kembali, yang serta merta kubalas dengan hisapan pada lidahnya. Mungkin saat itu gairahku semakin menggelegak akibat tangannya yang mulai beralih dari pahaku ke selangkanganku, membelai barang milikku yang paling sensitif yang masih terbalut celana dalam itu dengan lembut namun pasti.

“Mmhh.. Heri ..sudah terlalu jauh Her..” desahku di sela-sela ciuman panas kami. Aku agak lega saat tangan kekarnya meninggalkan selangkanganku, namun ia mulai menarik blousku hingga terlepas dari jepitan rokku, lalu ia loloskan dari kepalaku. Buah dadaku yang montok dan puting susuku membayang menggoda dari BH-ku yang tipis dan seksi, membuatnya semakin penasaran. Ia kembali mencium bibirku, namun kali ini lidahnya mulai berpindah-pindah ke telinga dan leherku, untuk kembali lagi ke bibir dan lidahku.

Permainannya yang lembut dan tak tergesa-gesa ini membuatku terpancing menjadi semakin bergairah, sampai akhirnya ia mulai memainkan tangannya meraba-raba dadaku dan sesekali menyelipkan jarinya ke balik BH menggesek-gesek putingku yang saat itu sudah tegak mengacung. Tanpa kusadari aku mulai memainkan kaos bajunya, dan setelah bajunya kusingkap terlihat tampilan otot di tubuhnya. Aku melihat dada bidang dan kekar, serta perut sixpacknya di depan mataku. Tak lama ia pun memutuskan untuk mengalihkan godaan bibirnya ke buah dadaku yang masih terbalut BHku.

Diciumi buah dadaku sementara tangannya merogoh ke balik punggungku untuk melepas kait BH-ku. Sama sekali tidak ada protes dariku iapun melempar BH-ku ke lantai sambil tidak buang waktu lagi mulai menjilati putingku yang memang sudah menginginkan ini dari tadi. “Ooohh.. sshh.. aachh.. Heri ..” desahku langsung terlontar tak tertahankan begitu lidahnya yang basah dan kasar menggesek putingku yang terasa sangat peka.

Heri menjilati dan menghisap dada dan putingku di sela-sela desah dan rintihku yang sangat menikmati gelombang rangsangan demi rangsangan yang semakin lama semakin menggelora ini, “..Oooh Heru suuddhaah.. Herr.. stoop..!!” tetapi Heru terus saja merangsangku bahkan tangannya mulai melepas celananya, sehingga kini ia benar-benar telanjang bulat. Penisnya yang besar dan berotot mengacung tegang, karuan aku terbelalak melihatnya, besar dan perkasa lebih perkasa dari penis suamiku, vaginaku tiba tiba berdenyut tak karuan. Oh..tak kupikirkan akibat dari keisenganku tadi yang hanya ingin mencium pipinya saja sekarang sudah berlanjut sedemikian jauh.

Heri melepas putingku lalu bangkit berlutut mengangkangi betisku. Ia menarik rokku dan membungkukkan badannya menciumi pahaku. Kembali bibirnya yang basah dan lidahnya yang kasar menghantarkan rangsangan hebat yang merebak ke seluruh tubuhku pada setiap sentuhannya di pahaku. Apalagi ketika lidahnya menggoda selangkanganku dengan jilatannya yang sesekali melibas pinggiran CD ku, semili lagi menyentuh bibir vaginaku. Yang bisa kulakukan hanya mendesah dan merintih pasrah melawan gejolak birahi, rasa penasaranku menginginkan lebih dari itu tapi akal sehatku masih menyatakan bahwa ini perbuatan yang salah.

Akhirnya, dengan menyibakkan celana dalamku, Heri mengalihkan jilatannya kerambut kemaluanku yang telah begitu basah penuh lendir birahi. “ggaahh.. Heeruu..stoop..ohh..” bagaikan terkena setrum rintihanku langsung menyertai ledakan kenikmatan yang kurasakan saat lidah Heri melalap vaginaku dari bawah sampai ke atas, menyentuh klitorisku.

Kini kami sama-sama telanjang bulat. Tubuh kekar berotot Heri berlutut di depanku. Lobang vaginaku terasa panas, basah dan berdenyut-denyut melihat batang penisnya yang tegang besar kekar berotot berbeda dengan punya suamiku yang lebih kecil. Oohh..betul betul luar biasa napsu birahiku makin mengebu gebu. Entah mengapa aku begitu terangsang melihat batang kemaluan yang bukan punya suamiku.Oooh begitu besar dan perkasa, pikiranku bimbang karena aku tahu sebentar lagi aku akan disetubuhi oleh sahabat suamiku, anehnya gelora napsu birahiku terus mengelegak.

Kupasrahkan diriku ketika Heri membuka kakiku hingga mengangkang lebar lebar, lalu Heri menurunkan pantatnya dan menuntun penisnya ke bibir vaginaku. Kerongkonganku tercekat saat kepala penis Heri menembus vaginaku.”Hngk! Besaar..sekalii..Heer..” Walau telah basah berlendir, tak urung penisnya yang demikian besar kekar berotot begitu seret memasuki liang vaginaku yang belum pernah merasakan sebesar ini, membuatku menggigit bibir menahan kenikmatan hebat bercampur sedikit rasa sakit.

Tanpa terburu-buru, Heri kembali menjilati dan menghisap putingku yang masih mengacung dengan lembut, kadang menggodaku dengan menggesekkan giginya pada putingku, tak sampai menggigitnya, lalu kembali menjilati dan menghisap putingku, membuatku tersihir oleh kenikmatan tiada tara, sementara setengah penisnya bergerak perlahan dan lembut menembus vaginaku. Ia menggerak-gerakkan pantatnya maju mundur dengan perlahan, memancing gairahku semakin bergelora dan lendir birahi semakin banyak meleleh di vaginaku, melicinkan jalan masuk penis berotot ini ke dalam liang kenikmatanku tahap demi tahap.

Lidahnya yang kasar dan basah berpindah-pindah dari satu puting ke puting yang lain, membuat kepalaku terasa semakin melayang didera kenikmatan yang semakin bergairah. Akhirnya napsu birahikulah yang menang laki laki perkasa ini benar benar telah menyeretku kepusaran kenikmatan menghisap seluruh pikiran jernihku dan yang timbul adalah rangsangan dahsyat yang membuatku ingin mengarungi permainan seks dengan sahabat suamiku ini lebih dalam.

“Ouuch.. sshh.. aachh.. teruuss.. heeruu.. masukin penismu yang dalaam..!! oouch.. niikmaat.. heerr..!! Baru kali ini lobang vaginaku merasakan ukuran dan bentuk penis yang bukan milik suamiku, yang sama sekali baru ..besaar dan perkasaa.., aku merasakan suatu rangsangan yang hebat didalam diriku. Seluruh rongga vaginaku terasa penuuh, kurasakan begitu nikmatnya dinding vaginaku digesek batang penisnya yang keras dan besaar..!

Akhirnya seluruh batang kemaluannya yang kekar besar itu tertelan kedalam lorong kenikmatanku, memberiku kenikmatan hebat, seakan bibir vaginaku dipaksa meregang, mencengkeram otot besar dan keras ini. Melepas putingku, Heri mulai memaju-mundurkan pantatnya perlahan, “..oouch.. niikmaat.. heeruu..!!” aku pun tak kuasa lagi untuk tidak merespon kenikmatan ini dengan membalas menggerakan pantatku maju-mundur dan kadang berputar menyelaraskan gerakan pantatnya, dan akhirnya napasku semakin tersengal-sengal diselingi desah desah penuh kenikmatan.

“hh.. sshh.. hh.. Heerruu.. oohh ..suungguuhh.. niikmmaat sahyangghh..” Heri  membalas dengan pertanyaan “Ohh.. Hestyy nikmatan mana dengan penis suamimu..?” otakku benar benar terhipnotis oleh kenikmatan yang luar biasa..! jawabanku benar benar diluar kesadaranku “Ohh ssh Heri . penismu besaar sekalii..! jauh lebih nikmaat ..!! Heri makin gencar melontarkan pertanyaan aneh aneh, “..hh..Hesty lagi diapain memekmu sama kontolnya Heri ..?” aku bingung menjawabnya, “Bilang lagi dientot..!” Heri memaksaku untuk mengulangnya, tapi dasar aku lagi terombang ambing oleh buaian birahi akupun tidak malu malu lagi mengulangnya “hh.. hh.. sshh.. mmhh..lagi dientot sayaang..”

Terus menerus kami saling memberi kenikmatan, sementara lidah Heri kembali menari di putingku yang memang gatal memohon jilatan lidah kasarnya. Aku benar benar menikmati permainannya sambil meremas-remas rambutnya. Rasa kesemutan berdesir dan setruman nikmat makin menjadi jadi merebak berpusat dari vagina dan putingku, keseluruh tubuhku hingga ujung jariku. Kenikmatan menggelegak ini merayap begitu dahsyat sehingga terasa seakan tubuhku melayang. Penisnya yang dahsyat semakin cepat dan kasar menggenjot vaginaku dan menggesek-gesek dinding vaginaku yang mencengkeram erat.

Thursday, October 26, 2017

CERITA ASIK

ISTRI BOSKU KU PERKOSA DENGAN CARA KU BIUS DIA DENGAN OBAT TIDUR


Cerita pemerkosaan ini terjadi pada saat aku masih bekerja sebagai penulis di rumah bos saya. Saya adalah seorang penulis yang bekerja pada seorang agen penulisan, sebut saja nama bosku ini Marwan. Bosku ini menggunakan salah satu kamar rumahnya untuk dijadikan kantor tempat bawahannya bekerja. Saat ini Marwan hanya memiliki satu orang bawahan yaitu saya sendiri.

Pekerja Marwan yang lain telah keluar karena perlakuan bosku yang tidak adil. Bosku sering kali memotong, bahkan tidak membayar pekerjaan bawahannya. Namun bosku tetap tidak belajar dari pengalamannya, bosku tetap tidak membayar hasil kerja dari pekerja terakhirnya ini.

Tidak hanya itu, bosku memiliki sifat yang suka berselingkuh. Saya sering kali disuruh menginap di rumahnya untuk menyelesaikan banyak pekerjaan yang sering kali tidak dibayar. Sebenarnya, saya sendiri sudah ingin keluar saat itu. Namun, saat itu aku masih memiliki uang di bosku yang tidak bisa kutinggalkan begitu saja.

Setelah sekian banyaknya pekerjaanku yang tidak dibayar, aku mulai berpikir untuk memanfaatkan keadaan. Istri bosku adalah seorang wanita yang cantik, sebutlah namanya Rita. Hampir semua orang yang datang ke rumah Marwan, datang karena istrinya. Namun, sayang Marwan adalah tukang selingkuh.

Malam-malam selama aku menginap selalu dipenuhi oleh pertengkaran suami istri di tengah malam. Marwan biasanya pergi pada pagi atau siang hari dan pulang tengah malam setiap hari. Setelah pulang, Marwan mulai bertengkar di tengah malam dan mengganggu siapapun yang mendengarnya. Saat malam, istrinya selalu tidur menunggu Marwan pulang tengah malam.

Pada suatu malam, aku sedang menginap di rumah pak Marwan untuk ngeprint beberapa buku. Jam sepuluh malam marwan belum pulang ke rumah. Aku tahu Marwan sedang meniduri selingkuhannya atau sedang dalam perjalanan pulang. “Ngapain sih selingkuh? Istri sudah cantik seperti Rita disia-siakan seperti itu, sedang hamil pula!” Pikirku sambil menunggu mesin prin di depanku.

Pada saat itu aku tersadar dan berpikir “Benar! Sia-sia sekali istri secantik itu dibiarkan begitu saja! Kukerjai saja dia sebagai ganti upah kerjaku yang tidak Marwan bayar.” Aku mulai memikirkan rencana untuk mengerjai istri Marwan, bosku sendiri. Aku tahu kalau pintu yang memisahkan tempat kerjaku dan rumah utama telah macet dan tidak bisa dikunci.

Aku bisa mengerjai istri bosku dengan bebas, aku hanya perlu berhati-hati saat melakukannya agar tidak ketahuan. Aku berusaha mendengarkan dari balik pintu suara tidur di rumah utama. Setelah yakin bahwa tak ada suara tanda-tanda aktivitas di dalam rumah utama, aku memberanikan diri untuk membuka pintu.

Pintu itu cukup didorong sedikit agar bisa terbuka karena kuncinya sudah rusak. Aku mendorongnya perlahan agar tidak menimbulkan suara keras. Satu desakan lembut, dan pintu tersebut terbuka. Aku mengintip sedikit memastikan bahwa istri Marwan tertidur pulas.

Matanya tertutup, nafasnya teratur, saatnya bersenang-senang. Aku merangkak dan mendekat perlahan-lahan dengan jantung berdetak keras dan nafas memburu. Rasa takut ketahuan dan terangsang bercampur, sungguh campuran perasaan yang menarik dan menyenangkan.

Setelah dekat, aku memandang tubuh istri bosku dengan takjub. Kulit putih yang yang tampak sangat halus. Tubuh yang indah dengan wajah yang cantik ini telah membuat banyak pria ingin menidurinya. Perutnya membuncit karena dia sedang hamil lima bulan,

“Kejam sekali Marwan, istri sedang hamil dia malah selingkuh dengan perempuan lain.” kataku dalam hati. “kalau Marwan tidak mau istrinya, sebaiknya untukku saja.” pikirku, lagipula aku selalu penasaran dengan wanita hamil.

Rita tidur dengan posisi membelakangiku dengan kaki terbuka. Baju dasternya yang berwarna biru tua tersingkap hingga memperlihatkan kaki indahnya yang berwarna putih. Celana dalamnya yang berwarna krem terlihat dengan jelas, aku yakin tindakanku ini benar-benar di luar dugaan mereka. Aku menyingkapkan daster Rita untuk melihat tubuhnya lebih banyak lagi.

Terlihatlah seluruh pantat istri bosku di depan mataku. Pelan-pelan aku mengelusnya dari paha hingga ke pantatnya, agar Rita tidak terbangun. Aku sangat takut jika istri bosku tiba-tiba terbangun dan melihat perbuatanku padanya, aku akan berada dalam masalah besar. Aku menciumi pantat Rita dan terkadang menjilatnya sedikit.

Saat aku sedang menikmati pantat istri bosku, tiba-tiba aku mendengar suara motor mendekat. “Marwan pulang!” pikirku dengan panic. Aku merapikan daster Rita dan segera kembali ke ruangan tempat kerjaku. Mesin prin masih terus mengeprin buku yang seharusnya aku awasi. Setelah menanyakan pekerjaanku, Marwan dan Rita kembali melakukan rutinitasnya bertengkar di tengah malam.

Keesokan paginya Marwan mengizinkan aku untuk pulang sebentar dan tidur dan tidur beberapa jam. Siangnya aku ditelepon untuk datang lagi ke rumah Marwan dan meneruskan proses mengeprin buku. Tak lama kemudian, Marwan pergi dengan alasan akan pergi ke beberapa penerbit.

“Padahal tak usah berbohong karena baik aku ataupun istri Marwan sudah mengetahui Marwan akan pergi ke tempat selingkuhannya.” pikirku dalam hati. Setelah pertengkaran yang cukup hebat dengan istrinya, pergilah Marwan dari rumah.

Sekali lagi, seperti biasa, Marwan meninggalkan istrinya serumah dengan pria lain. Jam setengah sepuluh malam rumah sudah sepi, hanya suara mesin prin yang sedang bekerja. “Saatnya aku beraksi” pikirku sambil menyiapkan kertas yang banyak di mesin prin. Aku mendorong pintu dan masuk ke kamar tidur Rita.

Rita sedang tidur nyenyak dengan pakaian yang tersingkap hingga mencapai dadanya. “Wow! Kemarin aku puas menciumi pantatnya, sekarang ke payudaranya ah!” pikirku. Aku menaikkan dasternya lebih tinggi lagi, hingga seluruh payudaranya terlihat. Aku meremasnya perlahan dan menciuminya.

Kemudian, aku tertarik untuk melihat puting payudaranya. Aku menarik BH Rita ke bawah perlahan-lahan. Aku takut Rita terbangun saat aku sedang melucuti pakaiannya. Ternyata puting istri bosku sangatlah lucu, mirip dengan puting payudara anak-anak. Puting payudara Rita ukurannya kecil, berwarna coklat gelap, lingkaran sekelilingnya pun tidak besar.

Aku tidak tahan lagi, aku ingin menghisap payudaranya, walaupun aku takut Rita terbangun. Aku membuka mulutku dan bersiap menghisap puting coklat Rita. Mulutku menutup puting Rita berada dalam dalam bibirku.

Aku berhenti sebentar dan memperhatikan wajah istri bosku, takut Rita terbangun. Aroma puting payudaranya sangat wangi, seperti wangi vanilla, kusadari dia sedang hamil dan payudaranya sedikit basah. Kemudian aku menghisapnya perlahan-lahan dan selembut mungkin.

Beberapa lama aku menghisap puting payudara istri bosku yang wangi dan lezat. Aku mulai lupa diri dan ingin menusukkan penisku ke vagina Rita. Aku kemudian memposisikan tubuhku agar dapat menyetubuhi Rita. Walau aku takut dia terbangun, aku ingin mencoba terlebih dahulu. Aku menarik celana dalam Rita dari belakang dengan perlahan. Tak lama kemudian aku berhasil melihat belahan pantatnya. Kemudian diikuti dengan lubang pantatnya dan lubang vaginanya.

Lubang pantat Rita berwarna coklat gelap, bergerak-gerak mengikuti irama nafas Rita, Kadang lubang tersebut berkedut-kedut beberapa kali, aku tidak tahu mengapa. Kemudian aku mulai memposisikan tubuhku untuk menyetubuhi Rita. Aku menempelkan kepala penisku ke vagina Rita untuk melihat reaksinya. Rita terlihat masih tidur dan belum terbangun sama sekali, tampaknya Rita kalau sudah tertidur sulit untuk bangun.

Aku menjadi semakin berani untuk menyetubuhi Rita. Aku menekan penisku ke dalam vagina Rita lebih dalam dengan perlahan. Aku sempat merasakan sempitnya vagina Rita dan panas tubuhnya di sekeliling penisku.

Namun, tiba-tiba Rita melenguh keras dan menutup kakinya hingga penisku tertarik keluar. Aku kaget setengah mati, kukira Rita akan terbangun dan memergokiku sedang menyetubuhinya. Penampilanku sekarangpun sudah tidak bisa disangkal dengan penis tegang keluar dari celana. Pakaian Rita-pun sedang dalam posisi hampir terbuka.

Aku segera merapikan pakaian Rita dan pergi dari kamar tidurnya. Kemudian melanjutkan pekerjaanku mengawasi mesin prin. Tak lama kemudian, Marwan pulang dan menanyakan pekerjaanku.

Aku mulai berpikir untuk mengerjai Rita dengan lebih cepat dan tidak perlahan-lahan. Terlalu banyak waktu terbuang hanya untuk berhati-hati dan takut ketahuan. Marwan keburu pulang dan resiko ketahuan yang besar menjadi pikiranku selama beraksi.

Kemudian aku mendapat ide untuk menggunakan obat tidur. Aku segera mencari di internet untuk membeli obat tidur. Setelah memesan, obat tidur tersebut datang tiga hari kemudian. Aku menyusun rencana untuk menggunakan obat tidur tersebut pada Rita.

Malamnya Marwan sedang pergi dan Rita sedang menonton televisi di ruang tamu. Kemudian aku segera membuat alasan untuk membuat kopi agar dapat masuk ke rumah utama. Begitu Rita lengah aku memasukkan obat tidur cair ke minumannya dan kedua anaknya yang masih kecil. Aku masuk kembali ke ruang kerjaku. Setelah kutunggu lama suara televisi masih menyala, namun tidak terdengar suara Rita ataupun anak-anaknya.

Aku memberanikan diri untuk masuk dan membuka pintu dengan cara normal. Setelah aku masuk ternyata Rita dan kedua anaknya masih berada di ruang tamu. Rita tertidur di kursi dan anaknya tertidur di lantai masih memegang mainan yang sedang dimainkannya. Aku menggelengkan kepala, tidak percaya bahwa aku akan memperkosa wanita hamil yang sedang tidur.

Aku kemudian menguji apakah istri bosku sudah sudah benar-benar tertidur atau belum. “Teh Rita, teh Rita bangun” kataku sambil menepuk dan menggoyangkan tubuhnya. Rita tidak juga bangun dan masih tertidur pulas. Untuk meyakinkan aku meremas payudaranya perlahan, kemudian aku meremasnya dengan keras untuk melihat reaksinya. Ternyata Rita tidak juga terbangun, nampaknya obat tidur tersebut benar-benar berfungsi dengan baik.

Kemudian aku menyeret tubuh istri bosku ke kamar tidurnya. Aku tak punya banyak waktu karena Marwan akan segera pulang dan aku tak ingin dia memergokiku sedang memperkosa istrinya. Aku cepat-cepat membuka bajunya dan bajuku sendiri. Kuciumi seluruh badannya dengan penuh nafsu, karena aku tahu kini apapun yang kuperbuat Rita takkan terbangun.

Kuposisikan tubuh Rita dengan posisi terlentang hingga aku bebas menjamah seluruh tubuhnya. Perutnya yang sedang hamil tampak membusung ke atas. Kemudian aku menghisap puting payudaranya, tidak seperti beberapa hari lalu, malam ini aku menghisapnya dengan keras.

Kuremas payudara Rita yang satu lagi, satu kuremas, satu kuhisap terkadang bergantian. Setelah beberapa lama, kurasakan tanganku basah di payudara Rita, dan hanya ada satu penjelasan, ini air susu Rita. Setelah terpana sebentar, aku mulai menjilati air susunya. Ternyata rasanya cukup enak dan wangi. Aku masih belum puas merasakan air susu Rita dan masih ingin terus meminumnya.

Aku menghisap air susu Rita dari puting payudara, kuremas kemudian setelah susunya keluar aku hisap hingga habis, terus seperti itu. Setelah beberapa saat aku tahu teknik untuk mengeluarkan air susunya tanpa harus meremasnya dengan tangan. Setelah aku merasa enek, enek karena air susu yang seharusnya untuk bayi, lucu sekali.

Karena aku merasa sudah cukup puas dengan payudaranya, aku ingin melakukan hal yang lain. Aku melihat bibir Rita yang indah dan jadi sangat ingin menciumnya. Aku mendekatkan wajah dan mencium bibirnya. Rasa mulut Rita jujur saja rasa mi instan, sepertinya di baru makan mi instan.

Aku mengeluarkan penisku dan mendekatkannya ke wajah Rita. Setelah menggosokkannya ke bibir Rita, aku menekan penisku ke dalam mulut Rita. Setelah memasuki mulut Rita aku mulai menggerakkan penisku keluar masuk. Mulut Rita dipenuhi penisku dan becek karena liurku. Kemudian Rita bergerak secara reflek berusaha mengeluarkan penisku dari mulutnya. “Sayang sekali…” pikirku dalam hati.

Aku mengganti tergetku pada vaginanya, yang belum kusentuh dari tadi. Aku membuka kedua kaki Rita hingga posisinya kini mengangkang, siap dimasuki penisku. Aku tidak ingin melakukannya dengan pelan, aku ingin melakukannya dengan keras dan kasar, toh Rita takkan terbangun kali ini.

Kugosokkan penisku di bibir lubang vagina Rita agar tak meleset saat kumasukkan. Setelah letaknya tepat aku segera bersiap untuk memasukkan penisku ke vagina Rita. Dengan satu hentakan keras, BLESSS aku menusukkan penisku ke dalam vagina Rita sekuat tenaga. Rita tetap diam saja, hanya ekspresi wajahnya yang sedikit mengerut.

Aku mendiamkan sebentar penisku di dalam vagina Rita, mencoba meresapi panas tubuhnya dan gerakan di dalam vaginanya. Vagina Rita seakan bernapas dengan jepitan yang mengeras dan mengendur di sekeliling penisku. Penisku mulai kukeluarkan dan kuhentakkan kembali dengan keras. Aku melakukannya beberapa kali karena setiap kali melakukannya vagina Rita berkedut-kedut di bagian dalam.

Setelah melihat jam, ternyata sudah lewat setengah jam sejak aku mulai bermain dengan tubuh Rita. Aku mulai menggenjot badan Rita dengan cepat dan kuat. PLOK PLOK PLOK PLOK suara paha kami saat bertemu karena genjotanku. Sambil terus kugenjot, aku menciumi seluruh permukaan tubuhnya.

Lenguhan-lenguhan kecil keluar dari bibirnya yang indah. Payudara dan seluruh dadanya kujilati, kuremas, dan kuhisap dengan rakus. Perutnya yang membusung kupeluk dan kuciumi pula, aku ingin merasakan dengan jelas kalau aku sedang memperkosa wanita hamil dan berjilbab pula.

Sekarang yang membuatku bingung adalah apakah aku harus mengeluarkan maniku di luar atau di dalam. Setelah hampir setengah jam menggenjot tubuh Rita, aku merasakan maniku sudah siap keluar. Pada saat merasakan sudah mencapai puncaknya, aku memutuskan untuk mengeluarkan maniku di dalam vagina Rita. Kutekan keras penisku ke dalam vagina Rita agar maniku keluar di tempat paling dalam di tubuh Rita.

CROT CROT CROT maniku akhirnya keluar di dalam vagina Rita. Aku dapat merasakan maniku keluar dan membanjiri vagina Rita. “Oh, oh, oh yeah,” kataku tak kuasa menahan nikmat orgasme yang membuat seluruh tubuhku menegang. Setelah kulepaskan penisku dari vagina Rita, air maniku sedikit menetes dari vaginanya.

Aku berpikir, “Bagaimana dengan bayi di dalam rahimnya ya?” karena aku baru saja memasukkan sperma dalam jumlah besar. Aku pernah mendengar kalau seorang wanita akan keguguran kalau diperkosa pada saat mengandung. Tapi kemudian aku berpikir lagi, “Memang aku peduli? Aku rasa tidak! Lebih baik aku teruskan, karena bagaimanapun sudah terlambat menyesal sekarang.”

Setelah tenagaku pulih, aku siap untuk bermain dengan tubuh Rita minimal satu kali lagi. Tubuh Rita kuposisikan agar menungging, karena aku ingin memperkosanya dari belakang. Kunaikkan pantatnya ke atas dan menciumi pantatnya.

Pada saat sedang asyik menciumi, aku melibat lubang anusnya. Aku terpana dengan gerakannya yang seakan mengundangku untuk melakukan anal seks padanya. Namun, aku terpaksa harus menolak, karena jika ketahuan ada bekas anal seks, mereka akan curiga.

Kumasukkan sekali lagi penisku ke dalam vagina Rita dari belakang. Setelah posisiku mantap, aku genjot vagina Rita dengan cepat dan kuat. Kini tak hanya terdengar suara paha saja yang terdengar. Kini, suaranya terdengar lebih becek karena banyaknya cairan dalam vagina Rita.

Setelah puas dengan posisi menungging, kuangkat tubuh Rita hingga dia berada dalam posisi mendudukiku. Aku harus terus menahan tubuh Rita agar tak terjatuh. Posisi duduk membuat ukuran perut Rita yang sedang hamil terlihat dengan jelas. Sambil terus merabai tubuhnya dari belakang, aku terus menggenjot tubuh Rita.

Perut dan payudara Rita bergoncang mengikuti gerakan genjotanku. Remasanku pada payudara Rita semakin keras hingga air susunya memercik ke kasur. Namun, posisi duduk cukup membuat pegal karena aku harus menahan berat tubuh Rita. Aku mengganti posisi agar aku dapat kembali menikmati tubuh Rita dengan nyaman.

Kurebahkan tubuh Rita dengan posisi menyamping dan aku di belakangnya. Kuangkat kaki Rita yang kanan dan menyelipkan kaki kananku di antara kaki Rita. Kemudian, kumasukkan penisku kembali ke vagina Rita yang sudah becek karena cairan dari vaginanya.

Kulanjutkan genjotanku pada Rita, sambil menciumi seluruh tubuhnya. Tanganku meremas payudaranya yang indah dengan keras. Puting payudara Rita kupuntir dan kucubit sepuasnya. Setelah beberapa saat aku mulai mencapai puncak kenikmatanku. Aku angkat kaki Rita agar aku dapat menggenjot vaginanya dengan kecepatan maksimal.

Dengan posisi berlutut aku menggenjot vagina Rita dengan kencang. Kuangkat bagian bawah tubuh Rita agar mani yang kukeluarkan langsung masuk dan tak tumpah kemana-mana. Saat mencapai orgasme aku tak kuasa menahan getaran tubuhku. “Oh! Ah! Oh!” aku melenguh karena kenikmatan orgasme yang menguasai tubuhku.

Setelah kucabut penisku, aku tetap mengangkat bagian bawah tubuh Rita agar air maniku tidak keluar dari vagina Rita. Setelah beberapa saat, aku membersihkan tubuh Rita yang penuh air liurku menggunakan kain lapel. Kubersihkan vagina Rita dari air mani yang menetes.

Kurapikan pakaian Rita dan kuposisikan seperti orang yang tidur. Kubaringkan kedua anak Rita di tempat tidurnya. Kemudian aku kembali mengawasi mesin prin yang ternyata kehabisan kertas. Jam setengah satu Marwan pulang ke rumah dan menanyakan pekerjaanku. Perbedaannya malam itu tak ada pertengkaran karena Rita masih tidur dan Marwan tidak menyadari apa yang kulakukan pada istrinya.

Kini dengan berbekal obat bius, setiap aku menginap di rumah Marwan aku selalu memperkosa Rita. Rita dan Marwan tidak pernah menyadarinya atau tidak perduli aku tidak tahu. Pernah beberapa kali aku memperkosa Rita saat Marwan sedang tidur di sampingnya. Tentu saja aku harus keluar sebelum ada masalah yang terjadi yang menyebabkanku masuk penjara.

Karena memperkosa istri bosku sudah mulai membosankan dan tidak menarik lagi, aku memutuskan keluar dari tempat kerja Marwan. Aku keluar dari tempat kerja Marwan karena aku sudah muak kerja tanpa dibayar oleh Marwan. Beberapa bulan kemudian aku mendengar kabar bahwa istri Marwan telah melahirkan.

Saat aku berkunjung ke rumah Marwan, aku melihat bayi yang tadinya berada dalam kandungan istri bosku. Anak Rita ternyata sangat lucu dan sehat tanpa ada cacat sama sekali. Ternyata pemerkosaan yang kulakukan pada istri bosku sama sekali tidak berpengaruh pada rahim Rita dan kandungannya.

Sekarang aku keluar untuk selamanya dari tempat kerja Marwan karena bosan, sudah tidak ada lagi yang bisa kulakukan di sini.

CERITA ASIK

WOW BERUNTUNG SEKALI AKU MENDAPAT KAN ISTRI ORANG PENGUSAHA YANG KAYA


Perkenalkan nama saya Dedi (25 tahun), saya berdomisili di Bandung.Adapun cerita ini bukan bohong ataupun dibuat-buat, atau juga hanya karangang semata, melainkan apa yang saya ceritakan di bawah ini adalah benar-benar terjadi pada kehidupan saya hingga kini.

Setelah SMA, dengan sedikit memaksa aku ingin kuliah di Bandung. Sedikit banyak jiwa pemberontakanku mulai nampak. Aku bersikeras dengan keinginanku, meskipun pada awalnya kedua orangtua berusaha keras menolak.

Di Bandung, awal-awal aku duduk di bangku kuliah, aku merasakan sebagai sosok lelaki yang kerdil. Dalam hati, aku seakan tidak dapat menerima pergaulan dengan mereka yang tidak bergaya hidup pas-pasan. Aku merasakan dapat menempatkan diri di tengah mereka. Entah mengapa, aku cenderung memilih-milih pergaulan.

Tipikal yang menjadi temanku adalah mereka yang bergaya hidup wah. Aku cenderung menjauh dari pergaulan yang gaya hidup pas-pasan. Hal ini dikarenakan perasaan superiority complex yang ada di benakku. Dari pakaian yang dikenakan atau gaya bicara, aku dapat menilai, apakah mereka anak orang kaya sepertiku atau tidak.

Ketika itu usiaku sudah 20 tahun. Belakangan, aku merasakan cocok dengan salah seorang teman yang bernama Tony. Kunilai dia anak orang kaya di kota lain terlihat dengan gemerlap kehidupannya yang suka sekali berfoya-foya. Kulihat lama-kelamaan dia pun seakan menunjukkan sikap yang cocok berteman denganku.

Kami pun berteman baik. Namun di balik kebanggaanku bergaul dengannya, disitulah aku langkahkan kaki ke jalan yang salah untuk melangkah. Aku terlibat dalam pergaulan yang salah dan tidak wajar. Lambat laun, aku terbawa arus nakal Tony dan beberapa temannya.

Kehidupanku yang gelamor dan banyak uang, seakan memuluskan jalan untuk berbuat seenaknya. Dari mulai minum-minum di beberapa cafe ataupun bar, menghisap ‘gele’ ataupun ‘ganja’ sampai ‘putaw’. Tidak hanya itu, pergaulanku yang akrab itu belakangan membawaku pada keinginan ‘main’ dengan ABG yang kami booking dari pinggir jalan utama kota kembang ini.

Dari semua pengalaman yang tadinya didasari rasa coba-coba dan ingin tahu itu, lama-kelamaan membuatku keranjingan. Kenakalanku tidak itu saja, melalui Tony pula aku diperkenalkan dengan seorang tante-tante yang umurnya kutaksir 35 tahun.

Sebut saja namanya Tante Mia. Wanita itu, namanya membekas sampai sekarang, karena dialah wanita yang kuanggap mampu mengubah jalan hidupku. Dia wanita yang pertama kali kupeluk, kucium, dan juga wanita yang pertama kalinya yang tidur bersamaku.

Sebenarnya, Tante Mia adalah isteri seorang pengusaha kaya. Karena sering kali kesepian akibat urusan bisnis suaminya, mengharuskan Tante Mia banyak ditinggal sendirian di rumah. Suaminya kerap kali melancong ke luar kota bahkan ke luar negeri dalam waktu lama.

Awal perkenalan kami terjadi di sebuah cafe di sebuah hotel ternama di kawasan pusat kota di Bandung. Petang itu, aku datang bersama Tony yang lebih dulu akrab dengan Tante Mia. Sebenarnya aku tidak mengira kalau temanku itu sengaja menyodorkanku untuk memuaskan nafsu birahi Tante Mia.

Semua itu baru terungkap saat temanku mohon diri dengan alasan ada kepentingan mendadak. Jadilah kami hanya menikmati lembutnya alunan musik live berduaan saja. Awalnya, hanya sekedar ngobrol sana-sini, namun satu ketika Tante Mia mengisyaratkan satu tingkah nakal.

Tak pelak sebagai lelaki normal, semua itu mengundang birahiku. Rasanya klop sudah, saat dia menawarkanku untuk menginap di hotel dimana dia telah booking kamar.

Aku yang awalnya merasa ragu, akhirnya tidak berkutik, aku pun bagaikan kerbau dicocok hidungnya. Kuiyakan saja semua permintaan Tante Mia, termasuk keinginannya mengajaku menginap di hotel.

Dalam hati aku berpikir, rasanya sangat disayangkan jika semuanya ini disia-siakan. Meskipun tubuhnya tidak terlalu tinggi untuk seukuran wanita indonesia, wajahnya yang bersih dan terawat, menyiratkan bias kecantikannya. Gaya bicaranya yang mirip dengan yang dikatakan ABG kekinian, menambah kecentilan Tante Mia.

Kuungkapkan keraguan jika nantinya Tony datang dan mencari kami dimana dia meninggalkan kami berdua di cafe tersebut, namun semua kekhawatiran itu hanya ditanggapi dengan senyum tenang dan menawan yang merekah di kedua bibir Tante Mia. Dia pun meyakinkanku bahwa Tony tidak akan kembali ke cafe lagi.

Dapat ditebak apa yang akan terjadi, jika lelaki normal yang telah dewasa berduaan di dalam kamar bersama wanita cantik dan matang, yang ada tentu kobaran nafsu yang menggelora. Dan benar saja, hubungan badan pun terjadi di antara kami.

Dibelainya rambutku, didekapnya tubuhku yang tak berbalut selembar kain pun. Dadaku dielus dan diciumi dengan penuh nafsu. Saling pagut dan raba pun tidak terelakkan lagi. Kemudian apa yang seharusnya hanya boleh dilakukan oleh suami-istri itu bersama Tante Mia dengan nafsu yang bergelora itu pun terjadi.

Tidak hanya sekali, aku melakukannya saat malam itu. Tenaga Tante Mia yang sangat liar memacu gelora birahi cerita seks. Aku merasa begitu tersanjung, sekaligus banyak belajar dari Tante Mia. Sungguh aku merasakan ada pengalaman baru dan sangat mengesankan yang selama ini belum pernah kualami.

Kurasakan juga bagaimana gelora birahinya yang menggebu. Aku merasa tertantang untuk mengimbanginya. Dan ternyata aku berhasil memuasinya. Ini dikatakannya sendiri oleh Tante Mia. Setelah puas dengan permainan binal Tante Mia di atas ranjang, kembali kegundahan menyeriangi di benakku.

Kepada Tante Mia kuwanti-wanti untuk tidak menceritakannya kepada Tony ataupun siapa saja. Namun dia hanya tersenyum tipis menghadapi kegundahanku.

“Kenapa mesti risau..? Tony adalah kekasih gelapku juga. Dalam waktu-waktu tertentu, dengan senang hati dia melayaniku..” kata Tante Mia.
Setelah itu, jadilah aku mulai ikut berpetualang sebagai pemuas nafsu seks, kukejar perasaan nikmat dan gairahku dengan Tante Erlyn, Tante Sofia, Tante Sally, dan beberapa tante lainnya.

Aku pun seakan dimanjakan oleh mereka dengan limpahan uang yang datangnya bagaikan air yang mengalir. Namun aku memiliki langganan yang mengaku sangat terkesan dengan pelayananku. Dia seorang dokter di Jakarta.

Perkenalanku terjadi saat di suatu sore tiba-tiba HP-ku berdering. Dengan dalih untuk dipijat tubuhnya, suara wanita itu menginginkan agar aku datang ke sebuah hotel di kawasan jantung kota Bandung. Aku pun meluncur ke hotel yang dimaksud.

Sore itu menjadi awal bagi permainan yang panas dengan sang dokter yang sedang mengikuti seminar di Bandung ini. Dokter yang berwajah cantik itu sangat ganas memperlakukanku, nafsu birahinya yang besar membuatku kewalahan. Tidak hanya di tempat tidur saja dia menginginkan permainan panas denganku.

Itu semua dilakukan di sofa ruang tamu kamar hotel, di kamar mandi, ataupun di kaca rias kamar suite yang disewanya itu. Setelah puas, baru ia memberiku banyak uang, Dan rasanya itulah rekor bayaranku yang kuterima sebagai gigolo pemuas nafsu. Dia pun barjanji akan kembali lagi untuk memintaku untuk melayaninya.

Benar saja, beberapa bulan kemudian sang dokter itu kembali lagi ke Bandung, kali ini dia tidak sendiri, melainkan membawa 2 orang temannya yang mengaku Tante Lusi, dan Tante Nina. Setelah aku diminta melayani mereka bertiga, aku pun melakukannya dengan baik hingga mereka puas. Tidak hanya sekaligus kami bertiga bermain, melainkan aku melayaninya satu persatu. Keesokan paginya mereka pun kembali ke Jakarta.

Tetapi alangkah terkejutnya aku, minggu kemudian sang dokter kembali lagi bersama temannya kembali, kali ini hanya seorang, dia bernama Tante Siska. Seperti sebelumnya, dia meminta kupuasi nafsu seksnya, sebelum akhirnya memintaku untuk melakukan hal yang sama terhadap temannya itu.

Kali ini dalam benakku ada berbagai pertanyaan, “Ada apa di balik keanehan ini..?”
Dalam suatu kesempatan, terbukalah tabir rahasia itu. Menurut Tante Siska teman sang dokter itu, dia adalah salah satu anggota arisan yang bandarnya adalah Ibu dokter itu.

Mereka beranggapan bahwa aku lah pria yang dipilih, dan yang paling hebat, dan kuat dalam memuasi mereka. Jadi aku dijadikan komoditi arisan seks oleh mereka yang terdiri dari istri pengusaha dan pejabat. Gila, betapa terkejutnya aku mendapat jawaban itu.

Namun aku berusaha mengendalikan kegundahanku, aku tidak perduli dengan perasaanku, toh aku mendapat imbalan jasa yang sangat besar dari mereka. Dan aku pun dapat memanfaat uang tersebut untuk kuliahku.

Thursday, October 12, 2017

CERITA ASIK

AKU PERKOSA IBU JAMU YANG SEKSI ITU





Suatu hari saat aku ke warung membeli rokok, aku berpapasan dengan penjual jamu. Yang membuatku kaget saat melihatnya yaitu wajahnya yang manis dengan body yang bahenol. “Ga salah ni orang semanis dan seseksi ini jualan jamu” tanyaku dalam hati. Kucoba untuk berbicara dengannya.

“Mbak jamu” tegurku.
“Iya mas, mau minum jamu mas?” tanyanya sambil menoleh.
“Iya, tapi minumnya ga disini di rumahku aja yuk” ajakku dan dia pun mengikutiku dari belakang. Sesampainya di rumah mbak jamu melihat sekeliling rumahku dan berkata,
“Waaahh rumahnya nyaman ya mas” ujarnya.
“Jamu yang bagus tuh jamu apa mbak?” tanyaku.
“Lha mas maunya untuk apa, apa untuk pegel linu, masuk angin atau jamu kuat” jelasnya.
“Maksudnya kuat apaan mbak?” tanyaku penasaran.
“Ya kuat segalanya mas” katanya sambil melirik nakal kearahku. “Genit juga nih penjual jamu” batinku.
“Ya udah kalo gitu aku minta jamu kuat aja deh mbak, biar kuat melek bikin skripsi” ucapku.
Waktu itu aku belum mempunyai keberanian untuk menggodanya kearah hal yang berbau porno. Dan sejak saat itu mbak jamu jadi sering menghampiriku.

“Mas kemarin kemana, aku mampir sini rumahnya sepi. Kuketok pintunya berkali-kali ga ada yang buka” tanyanya.
“Aku kemarin seharian di kampus dari pagi sampai sore ada kuliah” jawabku.
“Ini mas tak bikinin jamu kunyit asem bagus buat anak muda biar kulitnya cerah dan jauh dari penyakit” ujarnya.
“Oya mbak suamimu dimana?” tanyaku iseng.
“Aku udah ga punya suami mas, kalo punya suami ngapain ribet jualan jamu segala” jawabnya.
“Kalo anak mbak?” tanyaku lagi.
“Belum punya mas, lha wong dulu suamiku umurnya jauh lebih tua dari saya, mungkin bibitnya udah habis kalik ya” jawabnya lagi.

Dari obrolan-obrolan kita lama kelamaan aku dan mbak jamu jadi akrab. hampir setiap hari membeli jamunya. Kadang pas aku ga punya uang buat beli, dia dengan senang hati tetap membuatkan saya jamu. Dia juga sudah tak canggung lagi untuk masuk ke rumahku. Bahkan dia sering numpang ke kamar mandi.

Mbak Desi begitulah namanya yang baru kuketahuai setelah beberapa kali mampir ke rumahku untuk menjajakan jamunya.

Kini usianya memasuki 28tahun. Dia berawal dari Solo. Mbak Desi sudah mengganggap rumahku sebagai rumahnya yang kedua. Dia selalu protes keras kalo aku tak berada di rumah. Semula dia mengunjungiku sekitar pukul 2 siang tapi kini dia datang sekitar pukul 5 sore. Dia mampir ke rumah kalo dagangan jamunya sudah hampir habis, paling-paling tinggal sisa 1 gelas yang dia sisakan khusus buatku. Rumahku dijadikannya terminal terakhir.

Kini mbak Desi makin berani. Dia tak lagi menggunakan kamar mandi untuk buang hajat saja, tapi kini dia malah sering mandi juga. Sampai sejauh ini aku masih menganggapnya sebagai kakakku saja, begitu sebaliknya. Namun kalo menurut pikiran nakalku sebenarnya aku pengin sekali menikmati tubuh mbak Desi. Tapi aku belum berani untuk memulainya. Aku hanya berani mengintip saat dia lagi mandi dari celah dinding yang sedikit bolong dan itu membuat batang kontolku jadi mengeras. Aku masih terus saja mencari akal untuk memulainya hingga pada sore itu.

“Mas, kalo aku nginep sini boleh ga?…aku mau pulang sudah kesorean lagian rumahku agak jauh dari sini..aku besuk kayaknya ga jualan badanku rasanya capel sekali…” katanya beralasan tanpa saya tanya.
“Tapi mbak tempat tidur saya cuma 1 aja” kataku.
“Tiker punyakan mas, nanti biar aku tidur di tiker aja, mas yang tidur di kasur”
“Beneran nih?” kataku dengan perasaan gembira. Karena kupikir inilah kesempatan untuk menyergapnya.
“Iya mas beneran gapapa kog” katanya.

Tanpa ada rasa canggung dia pun masuk kamar mandi dan mandi sepuasnya. Aku pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk kembali mengintipnya. Terlihat badannya mulus bahenol walaupun kulitnya tidak putih, tetapi bentuk tubuhnya sangat sempurna sangat bahenol sebagai seorang wanita. Sayang dia miskin, kalau kaya mungkin bisa jadi bintang film, pikir ku.

Ukuran toketnya lumayan besar, mungkin ukuran 36, pentilnya agak kecil dan bulu jembutnya tebal sekali. Mungkin ada hubungannya dengan kumis tipis yang ada di atas bibirnya itu. Selesai mandi, kini giliranku masuk kamar mandi dan membersihkan diri. Aku nggak tahan, sehingga kesempatan mandi juga kugunakan untuk coli.

“Mas mandinya kog lama banget sih, ngapain aja?” tanyanya mengagetkanku.
“Ni mbak aku sekalian keramas biar badan seger” jawabku.
“Mas udah aku bikinkan kopi panas cepatan keluar keburu kopinya dingin” katanya.
“Iya” jawabku singkat.

Malam itu kami berdua ngobrol banyak hal, aku berusaha mengorek informasi sebanyak mungkin mengenai dirinya.

“Oya mas, kamu suka dipijet ga?” katanya tiba-tiba.
“Jelas suka donk” jawbaku.
“Yaudah kalo gitu sini biar aku pijetin” ucapnya.

Tanpa menunggu terlalu lama aku segera menuju ke kamar dikuti mbak Desi. Sesamp;inya di kamar aku langsung melepas baju yang kukenakan, yang tersisa hanya tinggal CDku saja. Biar menambah ketenangan kumatika lampu kamarku sehingga suasana kamar jadi agak remang-remang. Nggak nyangka sama sekali, ternyata mbak Desi pinter sekali memijat. Dia menggunakan cairan body lotion yang dibawanya untuk melancarkan mengurut. Aku benar-benar pasrah. Meski batang kontolku sudah ngaceng berat, tapi aku nggak berani kurang ajar. Cilakanya mbak Desi ini tidak canggung sedikit pun merambah seluruh tubuhku sampai mendekati batang kontolku. Beberapa kali malah ke senggol sedikit, membuat jadi tambah tegang aja.

“Mas celananya dibuka aja biar ga kena cream” katanya.
“Terserah mbak Desi aja deh” kataku pasrah. Dengan cekatan dia memelorotkan CDku. Sehingga aku kini jadi telanjang bulat.
“Mbak Desi ga risih liat saya telanjang?” tanyaku.
“Ga mas biasa aja, soalnya dulu aku sering memijat suamiku…dia juga yang ngajari aku pijet” jawabnya.

Nafsuku seakam-alam tak bisa kubendung lagi, apalagi saat jemari tangannya menyenggol batang kontolku. Dia lama sekali memijat bagian dalam pahaku, tempat yang paling sensitive dan paling merangsang. Diotakku masih saja berpikir gimana caranya untuk memulainya dulu. Setelah sekitar satu jam aku tidur telungkup dan berpikir, mbak Desi menyuruhku untuk terlentang. Tanpa ragu, tanpa rasa malu dan tanpa basa-basi aku segera membalikkan badanku. Otomatis batang kontolku yang sedari tegang jadi terlihat jelas berdiri dengan gagahnya.

Apesnya meskipun mbak Desi melihat batang kontolku yang sudah tegang dia tetap cuek saja. Dia tetap tenang memijit dan tak sedikitpun berkomentar mengenai kontolku. Kaki kiri, kaki kanan, paha kiri, paha kanan, kepala tangan kiri, tangan kanan, lalu perut. Bukan sampai perut saja tetapi kontolku pun tak luput dari pijatnya juga. Aku melenguh.

“Aduh mbak”
“Kenapa mas?” katanya agak manja.
“Aku ga tahan mbak, udah ngaceng berat nih” kataku.
“Oh, gapapa mas, itu tandanya mas masih normal” jawabnya santai.
“kalo gitu mas tengkurep lagi aja, istirahat sebentar, aku mau ke kamar mandi dulu” katanya.

Lama sekali dia di kamar mandi, sampai akhirnya aku tertidur dalam keadaan telungkup dan telanjang. Tiba-tiba aku merasa ada yang menindihku dan kembali kurasakan pijatan di bahu. Dalam keadaan setengah sadar kurasakan ada sesuatu yang agak berbeda. Kenapa punggungku yang didudukinya terasa agak geli. Kucermati lama-lama aku sadar yang mengkibatkan rasa geli itu adalah bulu-bulu apa mungkin mbak Desi sekarang dalam keadaan telanjang memijatiku. Karena masih penasaraan kutolehkan kepalaku ke belakang dan ternyata benar dugaanku. Tetapi aku diam saja tidak berkomentar. Kunikmati usapan bulu jembut yang lebat itu di punggungku. Kini aku sadar penuh, dan kontolku yang dari tadi bangun meski aku sempat tertidur makin tegang. Wah kejadian deh sekarang, pikirku dalam hati.

“Balik badan lagi mas” pintanya setelah dia turun dari punggungku.

Aku lantas membalikkan badanku dan ruangan jadi gelap sekali. Ternyata semua lampu dimatikannya. Aku tidak bisa melihat mbak Desi ada dimana. Tiba-tiba dia kembali memijat kakiku lalu duduk di atas kedua pahaku. Dia terus naik memijat bagian dadaku dan seiring dengan itu, jembutnya berkali-kali menyapu kontolku. Kadang dia menindih kontolku dan dia melakukan gerakan maju mundur. Beberapa saat kemudian aku merasa mbak Desi mengambil posisi jongkok dan tangannya memegang batang kontolku. Pelan-pelan dituntunnya kepala kontolku memasuki lubang memeknya.

Aku pasrah saja dan sangat menikmati dominasi perempuan. Lubang memeknya terasa angat sekali dan pelan-pelan seluruh batang kontolku masuk ke dalam lubang memeknya. Mbak Desi lalu merebahkan dirinya memeluk diriku dan pantatnya naik turun, menggenjot kontolku dengan ganasnya. Dan saking ganasnya kontolkun kadang sampai lepas keluar dari dalam memeknya. Lalu dituntunnya lagi masuk ke lubang yang diinginkan. Karena aku tadi sudah coli dan posisiku di bawah, aku bisa menahan agar mani ku tidak cepat muncrat. Gerakan mbak Wati makin liar dan nafasnya semakin memburu.

Tak lama kemudian mbak Desi menjerit tertahan dan menekan sekuat-kuatnya memeknya ke kontolku. Dia berhenti bergerak dan kurasakan lubang memeknya berdenyut-denyut. Mbak Desi telah mencapai orgasmenya yang pertama. Dia beristirahat dengan merebahkan seluruh tubuhnya ke tubuhku. Jantungnya terasa berdetak cepat. Aku kemudian mengambil alih dan membalikkan posisi tanpa melepas kontolku dari lubang memeknya. Kuatur posisi dan mencari posisi yang paling enak dirasakan oleh memek mbak Desi. Aku pernah membaca soal G-spot. Titik itulah yang kucari dengan memperhatikan reaksi mbak Desi.

Akhirnya kutemukan titik itu dan kuserangan terus. Kukonsentrasikan pada titik itu sambil memaju dan memundurkan kontolku. Mbak Desi mulai melenguh-lenguh dan tak berapa lama dia berteriak, dia mencapai klimaks tertinggi sementara itu aku juga sampai pada titik tertinggi ku. Kubenamkan batang kontolku sedalam mungkin dan bertahan pada posisi itu sekitar 5 menit. Kontolku berdenyut-denyut dan memek mbak Desi juga berdenyut lama sekali.

“Makasih ya mas, saya belum pernah main seenak ini” katanya.
“Sma-sama mbak” jawabku.
“Aku lemas dan ngantu sekali mas” katanya.
“Ya udah kamu tidur aja dulu” ucapku.

Aku lalu bangkit dari tempat tidur dan masuk kamar mandi membersihkan kontolku dari air mani yang belepotan. Kemudian aku pun tidur. Paginya sekitar pukul 5 aku bangun dan ternyata mbak Desi tidur di sampingku. Kuraba memeknya, lalu kucium, tanganku bau sabun. Berarti dia tadi sempat bangun dan membersihkan diri lalu tidur lagi.
Kuhidupkan lampu depan sehingga kamar menjadi agak remang-remang. Kubuka kedua kakinya. Aku tiarap di antara kedua pahanya dan kusibakkan jembut yang lebat itu untuk memberi ruang agar mulutku bisa mencapai memeknya.

Lidahku mencari posisi klitoris mbak Desi. Perlahan-lahan kutemukan itil itu. Kujilati itilnnya dan lama-lama mulai mengeras dan makin menonjol.

“Mas ngapain sih, jijik mas udah mas” katanya sambil mendorong kepalaku, tapi kutahu tenaganya tidak sunguh-sungguh karena dia juga mulai mengelinjang. Tangannya kini tidak lagi mendorong kepalaku, mulutnya berdesis-desis dan diselingin teriakan kecil manakala sesekali kugigit itilnya. Pinggul mbak Desi yang bahenol mengeliat seirama dengan gerakan lidahku. Tangannya kini bukan berusaha menjauhkan kepalaku dari memeknya tetapi malah menekan, sampai aku sulit bernafas.

Selang beberapa menit tiba-tiba dia menjepitkan kedua pahanya ke kepalaku dan menekan sekeras-kerasnya tangannya ke kepalaku untuk semakin membenam. Memeknya berdenyut-denyut. Dia mencapai klimaks. Beberapa saat kupertahankan lidah ku menekan itilnya tanpa menggerak-gerakkannya.

Setelah gerakannya berhenti aku duduk di antara kedua pahanya dan kumasukkan jari tengah ke dalam memeknya kucari posisi G-spot, dan setelah teraba kuelus pelan. Dengan irama yang tetap. Mbak Desi kembali menggerakkan pinggulnya yang bahenol dan tidak lama kemudian dia menjerit dan menahan gerakan tanganku di dalam memeknya. Lubang memeknya berdenyut lama sekali.

“Iiiihhh mas ternyata pinter sekali ya…mas nakal…” ucapnya manja.
“Mas tadi kog ga jijik sih jilati memekku. Aku belum pernah lho digituin. Rasanya enak juga ya” katanya.

Mbak Desi bercerita ketika berhubungan dengan suaminya yang sudah tua dulu hanya hubungan yang biasa saja dan itu pun mbak Desi jarang sampai puas. Dia mengaku belum pernah berhubungan badan dengan orang lain kecuali suaminya dan diriku.

“Pantesan memeknya enak sekali…masih sempit” kataku.
“Ma lupa ya kalo aku penjual jamu…ya jadiya memekku terawat dong…hahaha…” jawabnya sambil tertawa kecil.
“Sekarang gantian ya mbak, kontolku kamu kulum” kataku.
“Tapi mas, aku ga bisa” ucapnya.
“Udah tenang aja nanti aku ajarin” kataku.

Kusuruh mbak Desi mengambil posisi jongkok diantara kedua pahaku dan kusuruh dia mengulum kontolku. Pelan-pelan dia mulai memasukkan ujung kontolku ke mulutnya. Dia berkali-kali merasa mau muntah, tetapi terus berusaha mengulum kontolku. Setelah terbiasa akhirnya dikulumnya seluruh batang kontolku sampai hampir mencapai pangkalnya. Aku merasa kepala kontolku menyentuh ujung tenggorokkannya.

Dia memaju-mundurkan batang kontolku di dalam kulumannya . Kuinstruksikan untuk juga melakukannya sambil menghisap kuat-kuat, dia menuruti semua perintahku. Bagian zakarnya juga dijilatnya seperti yang kuminta. Dia tidak lagi mau muntah tetapi mahir sekali. Setelah berlangsung sekitar 15 menit kini aku perintahkan dia tidur telentang dan aku segera menindihnya. Kuarahkan batang kontolku ke lubang memeknya. “Bleeessss…”

“Kontolmu enak sekali mas…memekku rasanya penuh sekali” ucapnya.

Kugenjot terus sambil konsentrasi mencari titik G. Tidak sampai 5 menit mbak Desi langsung berteriak keras sekali. Dia mencapai orgasme tertinggi. Sementara aku masih agak jauh. Setelah memberi kesempatan jeda sejenak, mbak Desi kusuruh nungging dan kami melakukan dengan Dogy Style. Rupanya pada posisi ini titik G mbak Desi tergerus hebat sehingga kurang dari 3 menit dia berteriak lagi dan aku pun mencapai titik tertinggi sehingga mengabaikan teriakannya dan kugenjot terus sampai seluruh air maniku habis di dalam memek mbak Desi.

Kemudian kami berdua tidur lemas. Sekitar jam 8 pagi kami terbangun dan bersepakat mandi bareng. Tubuh mbak Desi memang benar-benar sempurna sangat bahenol, toketnya besar menantang, pinggulnya besar dan pinggangnya ramping sungguh bahenol. Setelah malam itu mbak Desi jadi sering menginap di kamarku. Sampai satu hari dia datang dengan muka sedih.

“Mas, aku disuruh pulang kampung mau dikawinkan sama pak Lurah” katanya dengan muka mewek.
“Aku berat sekali mas pisah sama mas, tapi aku ga bisa nolak keinginan orang tuaku” katanya lagi.

Malam itu sebelum mbak Desi pulang kampung dia nginap kembali di kamarku dan kami ngentot habis-habisan. Seingat saya malam itu kami sampai main 7 ronde. Sehingga badan ku lemas sekali.

Selesai.