Fgila CERITA ASIK ~ KUMPULAN CERITA ASIK
WWW.METROQQ.COM HADIR DENGAN 5 BANK, BCA, MANDIRI, BNI, BRI, DANAMON

Sunday, March 26, 2017

CERITA ASIK

BUDEH TUTI BEGITU MENGGAIRAH KAN

Perkenalan namaqu Dhodit. Dalam ceritaini, aqu mau berbagi kembali pengalamanku. Kalo belum membaca, aqu mau memperkenalkan jati diriku. Aqu tinggal dikota M Jawa Tengah, tinggiku 170 cm dan berat badanku 54 kg. Aqu waktu ini kuliah disalah satu universitas negri di Jawa Tengah


Sekarang aqu mau langsung cerita pengalamanku waktu aqu masih duduk kelas 2 SMP. Sewaktu aqu lulus di SD, aqu memperoleh nilai yg sangat baik. Seperti janji bapakku,aqu akan dikirim di luar kota yg kualitas pendidikannya lebih baik. Disana aqu dititipkan dirumah Pak Dheku,Pak Dhe Jono namanya. Dia orang yg sangat berkecukupan. Rumahnya besar terletak disebuah desa pinggir kota.

Rumahnya dua lantai dan dilengkapi dgn kolam renang yg cukup besar. 

Pak Dhe Jono orangnya sangat sibuk, dia mempunyai istri yg sangat cantik namanya Budhe Tuti, wajahnya sekilas mirip dgn Lulu Tobing. Dia baru mempunyai 1 anak yg masih kecil. bude Tuti rajin merawat badannya, meskipun dia sudah memiliki satu anak, badannya tetap terlihat bagus ditunjang dgn buah dada yg montok kira kira 36B. Hal itu yg membuatku terpesona akan keindahan badan seorang perempuan seperti Bude Tuti.

Sesudah sampe dirumah Pak Dhe Jono,aqu disambut oleh Pak Dhe Jono dan istrinya.Aqu Menyalaminya dan bude seperti biasa menyiumi pipi kanan dan kiriku.. Aqu sedikit sungkan dgn apa yg mereka beri kepadaqu. Pembantunya disuruh mengangkat task dan mengantarku sampai di kamar. Aqu diberi kamar yg lebih besar dibanding kamar tidurku dirumah. Kemudian aqu mulai berkeliling rumah, melihat kolam renang serta melihat kamar mandi yg tak terbayg olehkusebelumnya. .
Sorenya,aqu bersantaisantai ditepi kolam renang. Pak Dhe Jono datang menghampiriku dia bilang akan pergi keluar kota untuk beberapa hari. 

Dia juga minta maaf tak bisa menemaniku.Kami pun mengantarkan sampai depan rumah.Kemudian aqu kembali kepinggir kolam menikmati suasana sore yg sejuk.Tiba tiba dari arah belakang datang sosok yg sangat mempesona. Bude dgn baluatan daster tipis mendekatiku.

“Dit kamu suka nggak tinggal di rumah ini..?”

“Suka Bude, kayaknya aqu bakal kerasan dgn rumah ini”

“Kamu suka renang..?, kita renang bareng yukk..?,” Bude mengajakku.
Wahh kebetulan aqu lumayan bisa renang. Waktu bertemu pertama kali, aqu hanya membaygkan bentuk badannya renang dgn balutan swimsuit. Kemudian dia berdiri, Dia melepas dasternya. Kontan aqu tersedak sewaktu dia hanya memakai baju renang sexy dgn warna yg merah muda. .

“Huhuukkkk….. Waduh bude aqu kira mau telanjang”

“Enak aja,Pak Dhe bilang kamu suka bercanda”

“Bude nggak malu dilihatin ama security, pake baju seperti ini..???”

“Alahhh.. sudah biasa bude begini, kadang malah ada orang kampung suka ngintipin”

“Ahh masak sih bude.. ???Tapi saygny aqu ga bawa celana renang”

“Alahhhh.. Nggak papa pake celana dalam dulu aja. Nanti bude suruh bi’ Iyem suruh beliin buat kamu, yuk turun..” segera bude turun ke air.
Dgn sedikit rasa canggung aqu buka bajuku tapi belum celanaqu. Aqu sungkan ama bude. Lalu dia naik dari kolam. Dia menghampiriku

“Ayo cepetan.. ga usah malu, bude nggak apa apa kok kamu kan keponakanku. Jadi ga beda dgn kakakmu.”

Waktu dia menghaimpiriku kelihatan tonnjolan putingnya. Maklum dia ga pake baju yg ada busanya. Aqu melirik bagian buah dadanya. Dia sedikit tersenyum. Sesudah itu dia mulai menarikku. Tanpa basa basi dgn muka tertunduk aqu melepas celanaqu. Yg aqu kawatirkan kepala adikku kelihatan menyembul dibalik celana dalamku. Sesudah melepas celanaqu langsung saja aqu berenang bareng Tante.

Sesudah puas renang segera aqu ke kamar mandi,sewaktu aqu ingin menutup pintunya, ternyata kulihat ga ada kuncinya sehingga kalo ada orang mau masuk tinggal buka aja. Aqu buru buru tanggalkan celanaqu yg basah dan aqu segera berbilas.

Waktu mulai menyabuni badanku. kedengaran suara pintu dibuka, aqu melihat ternyata bude yg masuk. spontan aqu terkejut bukan kepalang aqu berusaha menutupi kemaluanku sembari mebelakangi bude karena malu. .

“Upsss.. Maaf ya Dan, Bude nggak tahu kalo ada kamu didalam. Soalnya nggak ada suaranya sih”

Sepontan wajahku memerah. Aqu sadar kalo Tante sudah menanggalkan baju renangnya. Dia kemudian menutupi badannya dgn telapak tangannya. Aqu sadar waktu badanku menghadap kebelakang tapi kepalaqu lagi melirik kepadanya.

“Maaf.. bude.. Ini salahku” jawabku yg seolah tak sadar apa yg aqu perbuat. Menariknnya lagi telapak tangan bude ga cukup menutupi semua bagian badannya. Terlihat puting berwarna cokelat

“Bude tutup dong pintunya, aqu kan ga enak” Segera ditutupnya pintu 

kamar mandi itu. Dgn segera shower aqu nyalakan seolah olah aqu sedang mandi. kemudian aqu intip budeku. Ternyata dia masih berada diluar belum masuk ke tempat shower. Dia berdiri didepan kaca cermin. Dia sedang membersihkan mukanya, tampak buah dadanya bergoyg goyg sangat menggairahkan.Sengaja aqu sedikit membuka pintu kamar mandi supaya dapat mengintipnya. Aqu memainkan adikku yg spontan mengeras. Kugenggam dan kukook dgn sabun milik bude.

waktu kuintip untuk kedua kali, dia sedang mengoleskan cairan diseluruh bagian badannya. Aqu melihat badan bude mengkilap sesudah diberi cairan itu. Aqu ga tahu cairan apa itu. Dia mengoleskan disekitaran Dhoditya agak lama. Sembari diremas remas kecil. Sewaktu sekitar 5 menit sepertinya dia sedikit mendesis sembari memejamkan matanya. Sembari menikmati pemandangan indah itu aqu mempercepat kocokanku dan akhirnya..

“Crot…. crot……..”Air maniku keluar

“Ooohhhhh…….enakkk bangeettt…”

Aqu terkejut nggak ada handuk, aqu lupa belum mengeluarkannya dari tasku. Aqu bingung. Sesudah beberapa waktu aqu sudah tak melihat bude lagi di depan cermin, tapi sudah ada di depan shower yg satunya. Aqu kaget waktu melorotkan CDnya dan melemparkannya kekeranjang. Sesudah beberapa waktu kemudian dia keluar. Sengaja aqu tak keluar dulu menunggu bude pergi. Tapi tak disangka dia malah menghampiriku.

“Dit koq lama banget sih mandinya. Hayo ngapain kamu didalam”
Kemudian aqu mengeluarkan sedikit kepalaqu dibalik pintu. Aqu terkejut dia ada didepanku tanpa satu sehelai benangpun yg menempel dibadannya.Pintu Langsung aqu tutup kembali.

“Dhodit… malu ya…???, nggak usah malu ah,kan aqu masih budemu. Nggak papalah?”

“Anu bude aqu lupa bawa handuk jadi malu kalo mau keluar”
“Bude juga lupa bawa handuk, sudahlah kamu keluar aja. Aqu ambilkan handukmu.”

Bude sudah ga ada. Aqupun keluar dari kamar mandi.Beberapa menitkemudian aqu mulai kedinginan, yg tadinya adikku mengeras mulai mengecilkembali. Lalu pintu terbuka pembantu bude yg usianya seperti kakakkudatang membawakan handuk, aqupun kaget segera aqu menutupi adikku. Diamelihatku dan cuma tersenyum. Aqu malu,Sesudah dia keluar, belum sampeaqu menutupi auratku, bude masuk masih tetap telanjang cuma aja sudah pake CD.

“Ada apa bude. Kok masih telanjang aja to…????” jawabku sok cuek padahal aqu sangat malu waktu adikku tegang lagi.
“Sudah nggak malu ya..???, Ini Dan, Bude mau minta tolong”

“Tolong apa bude koq serius banget.. Tapi maaf ya bude,anunya Dhodit berdiri”

Dia malah tertawa.”Alah itu sih biasa kali kalo lagi liat perempuan telanjang” jawab bude.

“Begini, Bude minta tolong kamu meluluri badan bude soalnya tukang lulurnya nggak jadi datang”

Bagai disambar gledek. Aqu belum pernah pegang cewek sejak dulu. Bagai gayung bersambut

“Mau nggak..?

“Mau Bude .”jawabku

kemudian dia berbaring tengkurap. Aqu melumuri punggung bude dgn lulur. Aqu ratakan diseluruh badannya.Ga kusangka handukku lepas. Kelianta deh senjataqu, spontan tnganku menutupinya

“Sudah biarin aja, yg ada cuma bude sama kamu apa sih yg kamu taqutkan…????.” Dgn santainya dia membuang handukku kelantai.
“Badan bude bagus banget. Walaupun sudah punya anak buah dada bude tetep kenceng”

Aqu berbicara waktu buah dadanya tergencet waktu tengkurap. Dan dia hanya tersenyum nakal. Aqu sekarang mulai meluluri bagian paha dan pantatnya.
“Dan berhenti dulu sebentar” Aqupun berhenti sejenak, kemudian dia mencopot CDnya. Spontan kemaluanku bertambah gagah. Aqu tetap gak berani melihat bagian bawahnya. Sesudah beberapa waktu dia membalikkan badannya ke arahku. Lagi lagi aqu tersedak mnemui pemandangan yg menakjubkan itu.

“Dit Adikmu lagi kenceng tuh, kayaknya sudah hampir keluar tuh.”
Lalu dia menyuruhku mengusapkan lulur kebagian Dhoditya. Dia menyuruhku supaya agak sedikit meremas remas . Aqu pun mulai menikmati acara itu, terlihat puting berwarna coklat muda mulai mengeras. Kadang kadang ttersenggol putingnya atau sengaja aqu senht. Dia mendesah.

“Fffhhhhhhhhhh……..”

“Diitt terus remas.. Uhuhh remes yg kenceng”

“Bude kok jarang rambutnya diituny. Nggak kaya Mbak Sekar” aqu bertanya dan dia hanya tersenyum waktu tanganku mengarah ke daerah kemaluan.

Sewaktu aqu menyentuh kemaluann yg jarang rambutnya itu.Ttanganku gemetar daging menyentuh gundukan itu. Belum juga aqu baluri lulur daerah itu sudah basah dgn sendirinya. Aqu disuruhnya terus mengusap usap daerah itu, kadang aqu tekan bagian keduanya sedikit lebih keras.

“Diitt pijatan tanganmu enak banget.. Terusin……” Sesudah aqu mulai gosok lebih keras tiba tiba bude menegang. Serr…. Serr…., kurasakan ada cairan yg licin keluar membasahi kemaluannya.

“Makasih ya Dan buat bantuannya. Untung ada kamu. Ternyata kamu pinter juga ya”

“Tentu bude, kalo ada apa apa bilang Dhodit aja”
Kemudian dia beranjak dari kamar mandi itu. kupakai handuk untuk menutupi bagian badanku. Aqu berjalan dibelakangnya. Ternyata dia justru mengelilingi rumah tanpa sehelai benang menempel dibadannya. Aqu pun segera masuk kamar yg dipersiapkan, Ga kusangka ada pembantu yg tadi membawakan handuk sedang menata pakaianku ke dalam almari.

“Mas….., , tadi kaget ya.??ngeliat ibu seperti tadi” sebelum aqu jawab.
Dia bercerita kalo bude itu suka telanjang dan memamerkan badannya ke semua orang ga peduli laki laki maupun permpuan, tapi tidgaak berani kalo ada Pak Dhe. Dia jg cerita kalo bude itu hobby berenang sembari telanjang.

“Sudah ganti CD sana mas…ada didalam almari itu tapi kayaknya anunya mas masih amatir ya…hehehehe” dia meledekku.

Sesudah melewati beberapa hari aqupun sering mandi bareng bude bahkan hampir setiap hari.Makin dipandang badannya makin mempesona aja. Itu semua pengalaman saya hidup dirumah Pak Dhe Jono. Tapi aqu kecewa kecewa karena harus meninggalkan rumah Pak Dhe Jono sebelum genap satu tahun. Karena harus balik lagi ke rumah lantaran bapak ibuku bekerja diluar kota dan aqu harus tungtinggalgu bersama kakakku Sekar.

0 comments:

Post a Comment