Fgila November 2016 ~ KUMPULAN CERITA ASIK
WWW.METROQQ.COM HADIR DENGAN 5 BANK, BCA, MANDIRI, BNI, BRI, DANAMON

Wednesday, November 30, 2016

CERITA ASIK

SEX ITU SANGAT ENAK SEKALI

Kali ini aku akan menceritakan pengalamanku saat menjadipembantu rumah tangga , mungkin sudah dianggap biasa , tapi ada yang membikin aneh yang mana disetiap aku mempunyai majikan baru aku selalu di perkosa secara kasar maupun secara terang terangan, disini aku akan bercerita awal dari semuanya.


Saat aku membaca salah satu Koran untuk mencari lowongan pekerjaan, ada salah satu wacana yang membutuhkan pembantu rumah tangga yang mana kerjanya membersihkan rumah, masak, mencuci dll apa yang menjadi kewajiban pekerjaan tersebut.

Untungnya aku menguasai semuanya sehingga tidak menyulitkan. Apalagi gajinya lumayan besar plus aku bebas makan, minum serta berobat kalau sakit.

Manajer sekitar 35 tahunan itu bernama Pak Sudarmo, asal Medan dan sedang ditugasi di kotaku membangun suatu pabrik. Mungkin sekitar 2 tahun baru proyek itu selesai dan selama itu ia mendapat fasilitas rumah kontrakan. Ia sendirian. Istri dan anaknya tak dibawa serta karena takut mengganggu sekolahnya kalau berpindah-pindah.

Sebagai wanita Jawa berusia 25 tahun mula-mula aku agak takut menghadapi kekasaran orang etnis itu, namun setelah beberapa minggu akupun terbiasa dengan logat kerasnya. Pertama dulu memang kukira ia marah, namun sekarang aku tahu bahwa kalau ia bersuara keras memang sudah pembawaan. Kadang ia bekerja sampai malam.

Sedangkan kebiasaanku setiap petang adalah menunggunya setelah menyiapkan makan malam. Sambil menunggu, aku nonton TV di ruang tengah, sambil duduk di hamparan permadani lebar di situ. Begitu suara mobilnya terdengar, aku bergegas membuka pintu pagar dan garasi dan menutupnya lagi setelah ia masuk.

"Tolong siapkan air panas, Nem," suruhnya suatu petang, "Aku kurang enak badan." Akupun bergegas menjerang air dan menyiapkan bak kecil di kamar mandi di kamarnya. Kulihat ia menjatuhkan diri di kasurnya tanpa melepas sepatunya.

Setelah mengisi bak air dengan air secukupnya aku berbalik keluar. Tapi melihat Pak Sudarmoiregar masih tiduran tanpa melepas sepatu, akupun berinisiatif.

"Sepatunya dilepas ya, pak," kataku sambil menjangkau sepatunya.

"Heeh," sahutnya mengiyakan. Kulepas sepatu dan kaos kakinya lalu kuletakkan di bawah ranjang.

"Tubuh bapak panas sekali ya?" tanyaku karena merasakan hawa panas keluar dari tubuhnya.

"Bapak masuk angin, mau saya keroki?" tawarku sebagaimana aku sering lakukan di dalam keluargaku bila ada yang masuk angin.

"Keroki bagaimana, Nem?" Baru kuingat bahwa ia bukan orang Jawa dan tidak tahu apa itu kerokan. Maka sebisa mungkin kujelaskan.

"Coba saja, tapi kalau sakit aku tak mau," katanya. Aku menyiapkan peralatan lalu menuangkan air panas ke bak mandi.

"Sekarang bapak cuci muka saja dengan air hangat, tidak usah mandi," saranku. Dan ia menurut. Kusiapkan handuk dan pakaiannya. Sementara ia di kamar mandi aku menata kasurnya untuk kerokan.

Tak lama ia keluar kamar mandi tanpa baju dan hanya membalutkan handuknya di bagian bawah. Aku agak jengah. Sambil membaringkan diri di ranjang ia menyuruhku, "Tolong kau ambil handuk kecil lalu basahi dan seka badanku yang berkeringat ini."

Aku menurut. Kuambil washlap lalu kucelup ke sisa air hangat di kamar mandi, kemudian seperti memandikan bayi dadanya yang berbulu lebat kuseka, termasuk ketiak dan punggungnya sekalian.

"Bapak mau makan dulu?" tanyaku.

"Tak usahlah. Kepala pusing gini mana ada nafsu makan?" jawabnya dengan logat daerah, "Cepat kerokin aja, lalu aku mau tidur."

Maka ia kusuruh tengkurap lalu mulai kuborehi punggungnya dengan minyak kelapa campur minyak kayu putih. Dengan hati-hati kukerok dengan uang logam lima puluhan yang halus. Punggung itu terasa keras.

Aku berusaha agar ia tidak merasa sakit. Sebentar saja warna merah sudah menggarisi punggungnya. Dua garis merah di tengah dan lainnya di sisi kanan.

"Kalau susah dari samping, kau naik sajalah ke atas ranjang, Nem," katanya mengetahui posisiku mengerokku kurang enak. Ia lalu menggeser ke tengah ranjang.

"Maaf, pak," akupun memberanikan diri naik ke ranjang, bersedeku di samping kanannya lalu berpindah ke kirinya setelah bagian kanan selesai.

"Sekarang dadanya, pak," kataku. Lalu ia berguling membalik, entah sengaja entah tidak handuk yang membalut pahanya ternyata sudah kendor dan ketika ia membalik handuk itu terlepas, kontan nampaklah penisnya yang cukup besar. Aku jadi tergagap malu.

"Ups, maaf Nem," katanya sambil membetulkan handuk menutupi kemaluannya itu. Sekedar ditutupkan saja, tidak diikat ke belakang. Sebagian pahanya yang berbulu nampak kekar.

"Eh, kamu belum pernah lihat barangnya laki-laki, Nem?"

"Bbb..belum, pak," jawabku. Selama ini aku baru melihat punya adikku yang masih SD.

"Nanti kalau sudah kawin kamu pasti terbiasalah he he he.." guraunya. Aku tersipu malu sambil melanjutkan kerokanku di dadanya. Bulu-bulu dada yang tersentuh tanganku membuatku agak kikuk.

Apalagi sekilas nampak Pak Sudarmo malah menatap wajahku.

"Biasanya orang desa seusia kau sudah kawinlah. Kenapa kau belum?"

"Saya pingin kerja dulu, pak."

"Kau tak ingin kawin?"

"Ingin sih pak, tapi nanti saja."

"Kawin itu enak kali, Nem, ha ha ha.. Tak mau coba? Ha ha ha.." Wajahku pasti merah panas.

"Sudah selesai, pak," kataku menyelesaikan kerokan terakhir di dadanya.

"Sabar dululah, Nem. Jangan buru-buru. Kerokanmu enak kali. Tolong kau ambil minyak gosok di mejaku itu lalu gosokin dadaku biar hangat," pintanya. Aku menurut. Kuambil minyak gosok di meja lalu kembali naik ke ranjang memborehi dadanya.

"Perutnya juga, Nem," pintanya lagi sambil sedikit memerosotkan handuk di bagian perutnya. Pelan kuborehkan minyak ke perutnya yang agak buncit itu. Handuknya nampak bergerak-gerak oleh benda di bawahnya, dan dari sela-selanya kulihat rambut-rambut hitam. Aku tak berani membayangkan benda di bawah handuk itu.

Namun bayangan itu segera jadi kenyataan ketika tangan Pak Sudarmo menangkap tanganku sambil berbisik,

"Terus gosok sampai bawah, Nem," dan menggeserkan tanganku terus ke bawah sampai handuknya ikut terdorong ke bawah. Nampaklah rambut-rambut hitam lebat itu, lalu.. tanganku dipaksa berhenti ketika mencapai zakarnya yang menegang.

"Jangan, pak," tolakku halus.

"Tak apa, Nem. Kau hanya mengocok-ngocok saja.." Ia menggenggamkan penisnya ke tanganku dan menggerak-gerakkannya naik turun, seperti mengajarku bagaimana mengonaninya.

"Jangan, pak.. jangan.." protesku lemah. Tapi aku tak bisa beranjak dan hanya menuruti perlakuannya. Sampai aku mulai mahir mengocok sendiri.

"Na, gitu terus. Aku sudah lama tak ketemu istriku, Nem. Sudah tak tahan mau dikeluarin.. Kau harus bantu aku.. Kalau onani sendiri aku sudah sulit, Nem. Harus ada orang lain yang mengonani aku.. Tolong Nem, ya?" pintanya dengan halus.

Aku jadi serba salah. Tapi tanganku yang menggenggam terus kugerakkan naik turun. Sekarang tangannya sudah berada di sisi kanan-kiri tubuhnya. Ia menikmati kocokanku sambil merem melek.

"Oh. Nem, nikmat kali kocokanmu.. Iya, pelan-pelan aja Nem. Tak perlu tergesa-gesa.. oohh.. ugh.." Tiba-tiba tangan kanannya sudah menjangkau tetekku dan meremasnya. Aku kaget, "Jangan pak!" sambil berkelit dan menghentikan kocokan.

"Maaf, Nem. Aku benar-benar tak tahan. Biasanya aku langsung peluk istriku. Maaf ya Nem. Sekarang kau kocoklah lagi, aku tak nakal lagi.." Sambil tangannya membimbing tanganku kembali ke arah zakarnya.

Aku beringsut mendekat kembali sambil takut-takut. Tapi ternyata ia memegang perkataannya. Tangannya tak nakal lagi dan hanya menikmati kocokanku.

Sampai pegal hampir 1/2 jam aku mengocok namun ia tak mau berhenti juga.

"Sudah ya, pak," pintaku.

"Jangan dulu, Nem. Nantilah sampai keluar.."

"Keluar apanya, pak?" tanyaku polos.

"Masak kau belum tahu? Keluar spermanyalah.. Paling nggak lama lagi.. Tolong ya, Nem, biar aku cepat sehat lagi.. Besok kau boleh libur sehari dah.."

Ingin tahu bagaimana spermanya keluar, aku mengocoknya lebih deras lagi. Zakarnya semakin tegang dan merah berurat di sekelilingnya. Genggaman tanganku hampir tak muat. 15 menit kemudian.

"Ugh, lihat Nem, sudah mau keluar.

mandi mencuci tangan.

"Tolong cucikan burungku sekalian, Nem, pake washlap tadi.." katanya padaku. Lagi-lagi aku menurut. Kulap dengan air hangat zakar yang sudah tak tegang lagi itu serta sekitar selangkangannya yang basah kena sperma..

"Sudah ya pak. Sekarang bapak tidur saja, biar sehat," kataku sambil menyelimuti tubuh telanjangnya. Ia tak menjawab hanya memejamkan matanya dan sebentar kemudian dengkur halusnya terdengar.

Perlahan kutinggalkan kamarnya setelah mematikan lampu. Malam itu aku jadi sulit tidur ingat pengalaman mengonani Pak Sudarmo tadi. Ini benar-benar pengalaman pertamaku. Untung ia tidak memperkosaku, pikirku.

Namun hari-hari berikut, kegiatan tadi jadi semacam acara rutin kami. Paling tidak seminggu dua kali pasti terjadi aku disuruh mengocoknya. Lama-lama akupun jadi terbiasa. Toh selama ini tak pernah terjadi perkosaan atas vaginaku.

Namun yang terjadi kemudian malah perkosaan atas mulutku. Ya, setelah tanganku tak lagi memuaskan, Pak Sudarmo mulai memintaku mengonani dengan mulutku. Mula-mula aku jelas menolak karena jijik. Tapi ia setengah memaksa dengan menjambak rambutku dan mengarahkan mulutku ke penisnya.

"Cobalah, Nem. Tak apa-apa.. Jilat-jilat aja dulu. Sudah itu baru kamu mulai kulum lalu isep-isep. Kalau sudah terbiasa baru keluar masukkan di mulutmu sampai spermanya keluar. Nanti aku bilang kalau mau keluar.."

Awalnya memang ia menepati, setiap hendak keluar ia ngomong lalu cepat-cepat kulepaskan mulutku dari penisnya sehingga spermanya mennemprot di luar mulut. Namun setelah berlangsung 2-3 minggu, suatu saat ia sengaja tidak ngomong, malah menekan kepalaku lalu mennemprotkan spermanya banyak-banyak di mulutku sampai aku muntah-muntah.

Hueekk..! Jijik sekali rasanya ketika cairan kental putih asin agak amis itu mennemprot tenggorokanku. Ia memang minta maaf karena hal ini, tapi aku sempat mogok beberapa hari dan tak mau mengoralnya lagi karena marah.

Namun hatiku jadi tak tega ketika ia dengan memelas memintaku mengoralnya lagi karena sudah beberapa bulan ini tak sempat pulang menjenguk istrinya. Anehnya, ketika setiap hendak keluar sperma ia ngomong, aku justru tidak melepaskan zakarnya dari kulumanku dan menerima semprotan sperma itu. Lama-lama ternyata tidak menjijikkan lagi.

Demikianlah akhirnya aku semakin lihai mengoralnya. Sudah tak terhitung berapa banyak spermanya kutelan, memasuki perutku tanpa kurasakan lagi. Asin-asin kental seperti fla agar-agar. Akibat lain, aku semakin terbiasa tidur dipeluk Pak Sudarmo. Bagaimana lagi, setelah capai mengoralnya aku jadi enggan turun dari ranjangnya untuk kembali ke kamarku.

Mataku pasti lalu mengantuk, dan lagi, toh ia tak akan memperkosaku. Maka begitu acara oral selesai kami tidur berdampingan. Ia telanjang, aku pakai daster, dan kami tidur dalam satu selimut. Tangannya yang kekar memelukku. Mula-mula aku takut juga tapi lama-lama tangan itu seperti melindungiku juga.

Sehingga kubiarkan ketika memelukku, bahkan akhir-akhir ini mulai meremasi tetek atau pantatku, sementara bibirnya menciumku. Sampai sebatas itu aku tak menolak, malah agak menikmati ketika ia menelentangkan tubuhku dan menindih dengan tubuh bugilnya.

"Oh, Nem.. Aku nggak tahan, Nem.. buka dastermu ya?" pintanya suatu malam ketika tubuhnya di atasku.

"Jangan pak," tolakku halus.

"Kamu pakai beha dan CD saja, Nem, gak bakal hamil. Rasanya pasti lebih nikmat.." rayunya sambil tangannya mulai mengkat dasterku ke atas.

"Jangan pak, nanti keterusan saya yang celaka. Begini saja sudah cukup pak.." rengekku.

"Coba dulu semalam ini saja, Nem, kalau tidak nikmat besok tidak diulang lagi.." bujuknya sambil meneruskan menarik dasterku ke atas dan terus ke atas sampai melewati kepalaku sebelum aku sempat menolak lagi.

"Woow, tubuhmu bagus, Nem," pujinya melihat tubuh coklatku dengan beha nomor 36.

"Malu ah, Pak kalau diliatin terus," kataku manja sambil menutup dengan selimut. Tapi sebelum selimut menutup tubuhku, Pak Sudarmo sudah lebih dulu masuk ke dalam selimut itu lalu kembali menunggangi tubuhku.

Bibirku langsung diserbunya. Lidahku dihisap, lama-lama akupun ikut membalasnya. Usai saling isep lidah. Lidahnya mulai menuruni leherku. Aku menggelinjang geli. Lebih lagi sewaktu lidahnya menjilat-jilat pangkal payudaraku sampai ke sela-sela tetekku hingga mendadak seperti gemas ia mengulum ujung behaku dan mengenyut-ngenyutnya bergantian kiri-kanan.

Spontan aku merasakan sensasi rasa yang luar biasa nikmat. Refleks tanganku memeluk kepalanya. Sementara di bagian bawah aku merasa pahanya menyibakkan pahaku dan menekankan zakarnya tepat di atas CD-ku.

"Ugh.. aduuh.. nikmat sekali," aku bergumam sambil menggelinjang menikmati cumbuannya. Aku terlena dan entah kapan dilepasnya tahu-tahu payudaraku sudah tak berbeha lagi. Pak Sudarmo asyik mengenyut-ngenyut putingku sambil menggenjot-genjotkan zakarnya di atas CD-ku.

"Jangan buka CD saya, pak," tolakku ketika merasakan tangannya sudah beraksi memasuki CDku dan hendak menariknya ke bawah. Ia urungkan niatnya tapi tetap saja dua belah tangannya parkir di pantatku dan meremas-remasnya. Aku merinding dan meremang dalam posisi kritis tapi nikmat ini. Tubuh kekar Pak Sudarmo benar-benar mendesak-desak syahwatku.

Jadilah semalaman itu kami tak tidur. Sibuk bergelut dan bila sudah tak tahan Pak Sudarmoiregar meminta aku mengoralnya. Hampir subuh ketika kami kecapaian dan tidur berpelukan dengan tubuh bugil kecuali aku pakai CD. Aku harus mampu bertahan, tekadku. Pak Sudarmo boleh melakukan apa saja pada tubuhku kecuali memerawaniku.

Tapi tekad tinggal tekad. Setelah tiga hari kami bersetubuh dengan cara itu, pada malam keempat Pak Sudarmo mengeluarkan jurusnya yang lebih hebat dengan menjilati seputar vaginaku meskipun masih ber-CD.

Aku berkelojotan nikmat dan tak mampu menolak lagi ketika ia perlahan-lahan menggulung CD ku ke bawah dan melepas dari batang kakiku. Lidahnya menelusupi lubang V-ku membuatku bergetar-getar dan akhirnya orgasme berulang-ulang.

Menjelang orgasme yang kesekian kali, sekonyong-konyong Pak Sudarmoiregar menaikkan tubuhnya dan mengarahkan zakarnya ke lubang nikmatku. Aku yang masih belum sadar apa yang terjadi hanya merasakan lidahnya jadi bertambah panjang dan panjang sampai.. aduuhh.. menembus selaput daraku.

"Pak, jangan pak! Jangan!" Protesku sambil memukuli punggunya. Tetapi pria ini begitu kuat. Sekali genjot masuklah seluruh zakarnya. Menghunjam dalam dan sejurus kemudian aku merasa memekku dipompanya cepat sekali.

Keluar masuk naik turun, tubuhku sampai tergial-gial, terangkat naik turun di atas ranjang pegas itu. Air mataku yang bercampur dengan rasa nikmat di vagina sudah tak berarti. Akhirnya hilang sudah perawanku. Aku hanya bisa pasrah. Bahkan ikut menikmati persetubuhan itu.

Setelah kurenung-renungkan kemudian, ternyata selama ini aku telah diperkosa secara halus karena kebodohanku yang tidak menyadari muslihat lelaki. Sedikit demi sedikit aku digiring ke situasi dimana hubungan seks jadi tak sakral lagi, dan hanya mengejar kenikmatan demi kenikmatan. Hanya mencari orgasme dan ejakulasi, menebar air mani!

Hampir dua tahun kami melakukannya setiap hari bisa dua atau tiga kali. Pak Sudarmo benar-benar memanfaatkan tubuhku untuk menyalurkan kekuatan nafsu seksnya yang gila-gilaan, tak kenal lelah, pagi (bangun tidur), siang (kalau dia istirahat makan di rumah) sampai malam hari sebelum tidur (bisa semalam suntuk).

Bahkan pernah ketika dia libur tiga hari, kami tidak beranjak dari ranjang kecuali untuk makan dan mandi. Aku digempur habis-habisan sampai tiga hari berikutnya tak bisa bangun karena rasa perih di V-ku. Aku diberinya pil kb supaya tidak hamil. Dan tentu saja banyak uang, cukup untuk menyekolahkan adik-adikku.

Sampai akhirnya habislah proyeknya dan ia harus pulang ke kota asalnya. Aku tak mau dibawanya karena terlalu jauh dari orang tuaku. Ia janji akan tetap mengirimi aku uang, namun janji itu hanya ditepatinya beberapa bulan. Setelah itu berhenti sama sekali dan putuslah komunikasi kami. Rumahnya pun aku tak pernah tahu dan akupun kembali ke desa dengan hati masygul.

Monday, November 28, 2016

CERITA ASIK

MULA DARI CURHATAN LAMA" UJUNGNYA DI MEMEKU

Puting yang dimiliki Sekar sudah masuk semua ke mulutku, tanganku yang mulai nakal sudah memasuki daerah terlarang, melalui celah CD nya aku kesampingkan bulu lebatnya dan memasuki gua yang basah dan sempit itu, dia kaget ada benda asing yang masuk di diantara selakangannya, karena jujur dia baru pertama kali ini merasakan beginian.


Kenyataan itu membuatku semakin terangsang.. Sekar menggelinjang kegelian ketika kusedot dan kugigit puting kirinya.. ia sama sekali tidak menolak ketika tangan kiriku mulai meremas dan memilin buahdada dan puting kanannya.

"Mmmasss..please.. stop dulu.. masih ada lintah yang mesti dibuang.." bisiknya dengan suara serak.. stop dulu katanya.. stop dulu.. kalau begitu pasti ada kelanjutannya.. " coba kamu berbaring.." Sekar mengikuti permintaanku,

"Sorry Ri.." kataku seraya membuka kedua belah pahanya. Aku menelan ludahku berkali-kali.. susah betul kudeskripsikan dengan kata-kata betapa merangsangnya ia dalam posisi itu.. lalu kutaburkan garam sebanyak-banyaknya di atas tubuh kedua lintah yang seharusnya kuberi tanda jasa itu karena memberi kesempatan menelanjangi Sekar di hadapanku.. dan.. lintah-lintah itu menggeliat-geliat sebelum dengan mudah kulemparkan ke luar... kupandangi CD nya yang merangsang itu, kupandangi bulu-bulu keriting itu..

Sehari sesudah permainan histerikku dengan Sari, mbak Eva menemuiku. "Sari told me what you did to her yesterday.." Kata-kata singkat itu di ucapkan dengan nada bergetar menahan emosi. Aku betul-betul lemas mendengarnya.. yah.. kejadian juga.. bisa-bisa malah aku kehilangan mbak Eva karena perbuatanku ini.

Akhirnya aku mengusulkan untuk melibatkan Sari dalam pembicaraan ini yang akhirnya membawa kami bertiga pada suatu diskusi paling terbuka yang pernah aku alami. Mbak Eva, Sari , dan aku saling membagi perasaan kami dengan apa adanya, tanpa basa-basi, tanpa maksud terselubung.. luar biasa !! keterbukaan ini, ajaibnya, membuat perasaan kasih sayang diantara kami semakin kuat.

Akhirnya kami sepakat, bahwa dalam seminggu 2 hari waktuku untuk mbak Eva, 1 hari kosong, 2 hari berikutnya untuk Sari, dan 2 hari sisanya kosong. Karena hubungan kami ini murni hubungan sexual, maka sengaja kami masukkan hari-hari kosong untuk memberi kesempatan tubuhku beristirahat. Tapi ya... dalam praktek sih.. itu terserah aku..

kalau aku sedang mood untuk permainan kasar.. ya aku temui Sari.. kalau sedang mood permainan lembut.. ya aku temui kakaknya.. GILA ! Ini memang pengalamanku yang paling gila !! But its REAL !!!

"Buka mulutnya dong mas Rafi.." Sekar menyodorkan sepotong kue ke mulutku. Aku menyambutnya sambil pura-pura menggonggong sehingga membuat anak gadis mbak Eva itu tertawa geli melihat tingkahku.

Hari ini genap sudah sebulan aku tinggal di keluarga mbak Eva. Seminggu terakhir ini load pekerjaanku agak berkurang sehingga hari-hari 'kosong' ku selain kupergunakan untuk memberi kepuasan 'extra' pada mbak Eva dan Sari ('kan hari 'kosong' mestinya istirahat..), juga kupergunakan untuk mengenal Sekar lebih dekat.

Anak gadis yang semula kutaksir berusia 18 tahun itu ternyata berumur 21. "Mama memang kawin muda.. dia melahirkan Ria ketika berumur 19 tahun..!! Hebat ya ?" Katanya ketika kutanya usia sesungguhnya. Ya, aku tahu kalau mamamu hebat Sekar.. mamamu dan tantemu adalah wanita-wanita yang hebat di atas ranjang.. hebatnya lagi, mereka bisa menutupinya darimu....

"Kalau kamu sendiri gimana ?" tanyaku memancing "Yaaa.. yang penting kuliah selesai dulu.. tapi, ngga juga sih.. namanya juga jodoh.. kita ngga pernah tau.. kalau besok tiba-tiba datang seorang pangeran tampan yang kaya raya dan baik hati lalu melamar Ria ?

Masak nolak?"

"Kalau gitu kuliahnya ngga selesai dong..""Lho mas ini gimana, ya kasih syarat dong.. boleh kau melamarku tapi biarkan aku menyelesaikan studi ku.. gitu looo.." Sekar memang anak yang sangat cerdas. Buktinya tahun depan ia akan meraih gelar insinyur di IPB.

Dengan pengetahuannya yang luas ia selalu menjadi teman diskusi yang menyenangkan ditambah lagi dengan sifat keibuan dan perhatiannya yang tinggi pada orang lain, membuat Sekar menjadi sosok ideal bagi setiap pria untuk dijadikan seorang pendamping hidup.

Oh satu lagi.. soal fisik ! Tubuh Sekar adalah kombinasi antara mbak Eva dan Sari. Tubuhnya tinggi semampai, ukuran buah dadanya persis seperti ibunya dan jauh lebih kencang dan ketat, maklum... perawan. Gadis ini juga mempunyai hobi mengkoleksi BH yang bentuknya aneh-aneh... entah dari mana didapatnya itu..

Seperti saat ini karena ia mengenakan kaos komprang bergambar Tweety favoritnya maka bila lengannya diangkat, maka terlihatlah buah dadanya yang besar itu dibalut oleh BH nya yang bermodel bikini dimana cupnya berbentuk sarang laba-laba sehingga kulit buah dadanya yang putih itu dapat terlihat.

Putingnya ditutup oleh gambar seekor laba-laba kecil. Bila sedang bercerita dengan semangat, tampak gundukan besar itu bergoyang-goyang. Wuih.. syurr juga aku dibuatnya. Urusan wajah, Sekar lebih mirip ayahnya yang asli Solo. Kalau dicari bandingannya raut wajahnya bisa dimirip-miripkan dengan Widi AB THREE.

Hanya saja, hidung Sekar lebih mancung dan tubuhnya lebih tinggi dan seksi. Secara keseluruhan, Sekar jauh lebih menarik dibanding Widi. Terus terang, aku betah duduk berlama-lama di dekatnya..

"So, gimana Fi ? Bisa ngga kamu nganter si Ria survey ?" mbak Eva bertanya seraya memberikan piring penuh dengan nasi hangat kepadaku. Sore itu aku ia mentraktir seluruh keluarganya karena mendapat promosi menjadi direktur program di kursus bahasa Inggris tempatnya bekerja.

"Iya mas, Ria harus survey tentang pola tani di daerah perbukitan. Ini juga baru survey lokasi kok.. belum penelitiannya.. jadi paling lama cuma makan waktu 2 hari.." Seekor kucing kelaparan tentu tak akan menolak diberi ikan asin.

Dan bagiku, Sekar adalah ikan kakap !! "Sure.. ngga masalah.. kapan kita berangkat ?" Tanyaku enteng.. "Gimana kalo malam ini juga mas..." "Malam ini ?" seruku bersamaan dengan Sari. Mbak Eva tak kuasa untuk menyembunyikan senyumnya. Ia mengerti, karena malam ini seharusnya aku adalah 'jatah' Sari.

Dan hari Senin, suami Sari akan pulang dari Dubai. "Iya, malam ini, supaya Minggu sore kita sudah sampai lagi ke Bogor.. soalnya kalau Minggu pulangnya kemalaman, kasian mas Rafi.. Senin kan harus ngantor... gimana mas ?" Sekar memandangku dengan kerlingan mata bundarnya yang indah..

"I don't mind.. lets go then.." jawabku seraya melirik Sari. Istri kesepian itu tak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Alisnya mengkerut, bibirnya merengut, dan matanya menatapku kesal. Well.. I am sorry my dear.. keliatannya aku harus mengecewakanmu nanti malam...

Aku berjalan sambil menggendong ransel tentara di pundak. Aku dan Sekar tengah menyusuri sebuah sungai yang terletak 60 km di selatan Bogor. Kami sedang bersiap-siap melintasi sungai itu untuk mencapai desa Batu Sumur yang terletak di areal yang berbukit-bukit.

Dari deskripsi yang diberikan oleh dinas pembinaan desa Pemda Jawa Barat, desa tersebut tampaknya ideal untuk proyek penelitian akhirnya Sekar. Masih terngiang bisikan mbak Eva ketika melepaskan kepergian kami "Fi.. promise me.. please don't touch her.. she is still a virgin.. ".

Saat itu aku hanya tersenyum.. dan aku bersyukur bahwa I don't give my word to Eva, karena semakin lama berdua dengan Sekar, semakin sexy penampilannya dimataku.. (dasar mata keranjang... susah..!!)

"Wah, jembatan kayunya masih 2 km lagi dari sini mas.." Ria menunjuk lokasi jembatan itu di peta "Tapi jembatan tali sudah keliatan.. tuh dia.." Gadis manis itu menunjuk ke sebuah jembatan darurat terbuat dari tali tambang yang disimpul erat.

Kuperhsarin wajah manis yang menggunakan topi tentara, kemeja lapangan berwarna coklat, dan celana pendek komprang dengan warna yang sama.

Kemeja itu tak dapat menyembunyikan keindahan tubuhnya. Di bagian dada tampak kancing-kancingnya agak tertarik karena desakan dua buah dadanya yang besar itu (kutaksir sekitar 36..).

Namun karena badannya yang tinggi (sedikit lebih pendek dariku yang 176 cm..) bentuknya jadi proporsional.. dan indah.... titik-titik keringat berkumpul di ujung hidung mancungnya.. bibirnya yang mungil nampak kering oleh panasnya udara.. kain di sekitar ketiaknya basah oleh keringat. Aku memandang jembatan tali itu dengan agak kawatir..

"Apa kuat menahan beban tubuh kita ? Apa tidak sebaiknya kita pergi menuju ke jembatan kayu ?" tanyaku sambil melihat potongan ilalang dan bercak tanah merah yang menempel di betis dan pahanya yang mulus itu.

"And walk for another 2 Kilo ?.. hmm.. mas Rafi..sebentar lagi kayaknya mau hujan deh.. jadi kita harus cepat-cepat, no risk no gain.." katanya sambil tersenyum. Benar juga. Soalnya dari sungai itu kita masih harus jalan 5 km lagi untuk sampai ke desa.

Tampak tangannya membuka kancing kemejanya yang ke satu dan kedua.. sehingga putihnya gundukan besar buah dada itu terlihat olehku. Udara mendung sore itu semakin terasa gerah saja.. "Ok kalau begitu biar aku dulu yang nyeberang.. baru kamu.. sungainya juga keliatan ngga terlalu dalem kok.. " kataku seraya menapakkan kakiku di jembatan tali itu.. Aku merayap perlahan-lahan.. memang tali itu sangat kokoh sehingga kekhawatiranku berkurang..

"Mas.. Ria juga naik ya .... talinya kuat kan.. " Tanpa menunggu jawabanku, gadis bertubuh tinggi sintal itu mulai merayap di belakangku.. tali mulai bergoyang-goyang.. ingin aku berteriak untuk menyuruhnya kembali, namun kuurungkan karena kawatir ia terkejut.. geraknya semakin cepat ke arahku yang masih menunggu.. tiba-tiba kaki gadis itu tergelincir... badannya yang dibebani ransel kehilangan keseimbangan dan..

"Mas.. AAAAAAAAIII... " BYUUURRRR.. Sekar tercebur ke dalam sungai berwarna coklat itu.. Aku terkejut melihat gadis itu menggapai-gapai..

My GOD..Sekar rupanya tidak bisa berenang !! Tanpa pikir panjang kulempar ranselku dan terjun ke sungai.

Tanganku memeluk lehernya dari belakang dan kuseret ke sisi tujuan kami. Tubuh Sekar terasa berat karena ia masih membawa ransel. Sekar megap-megap dengan wajah pucat karena terkejut. "Ngga apa..ngga apa..its OK.. you're save now.."

Kataku sambil memeluk erat tubuh sintal Sekar.. wouww.. dalam suasana panik seperti itu masih juga dadaku terasa berdesir.. benar-benar montok tubuh perawan ini terasa dalam pelukanku.. dengan spontan kucium keningnya untuk menenangkan Sekar yang masih pucat dan gemetar karena kaget. Tetesan air dari langit perlahan mengetuk-ngetuk muka kami.. dan dalam 1 menit hujan turun dengan lebatnya diikuti oleh kilat yang menyambar..

What a day... aku melepaskan pelukanku dan menyapu sekelilingku dengan pandangan.. ahhhh thank god, kuliat sebuah gubuk kira-kira 200 m di depan kami. "Sekar.. disitu ada gubuk" kataku riang "ayo kita kesana.." kuangkat tubuh gadis itu dan kupapah menuju gubuk itu. Gubuk itu rupanya tak berpenghuni. Perfect! lalu kubuka ransel Sekar.

Hanya ada bivak untuk bermalam dan kaleng makanan dan minuman.. shit.. pakaian kering ada di ransel satu lagi yang kulepaskan ketika terjun ke sungai.. dan ransel itu seingatku juga tercebur ke dalamnya.. ya nasib.. akhirnya ku bentangkan bivak sebagai alas duduk, dan kududukkan Sekar di atasnya "ahhhh..." terdengan gadis itu menghela nafas lega seraya tersenyum "mas Rafi.. thanks ya Ria udah ditolongin..." Aku balas tersenyum "its OK non.. lain kali lebih hati-hati ya ..?"

Lalu kubuka bajuku dan menggantungnya di tali jemuran tua yang masih ada di dalam gubuk itu. Sekar memandang tubuhku yang cukup atletis itu terlihat pandangannya menyapu perlahan dari otot leherku.. otot dadaku yang bidang.. otot perutku yang berbentuk kotak-kotak kecil.... pusarku yang mulai ditumbuhi bulu.. semakin kebawah.. dimana bulu-buluku makin lebat... kebawah lagi... dan berhenti di tonjolan di balik celana pendekku ... Aku agak kikuk juga melihat penisku yang berdiri karena udara dingin.

Apalagi sambil dipandangi oleh mata cantik milik Sekar itu. Entah apa yang dipikirkannya... tiba-tiba kulihat Sekar terbelalak melihat pahaku "adduhh mas.. ada LINTAH !!" serunya sambil bangkit dan mendekat ke pahaku. Akupun panik dibuatnya.

"sebentar mas.. jangan bergerak.. ini ada satu.. dua.." lalu dengan serius ia berputar ke belakang, ke depan lagi.. tangannya tanpa sadar menyingkapkan celanaku yang cukup longgar semakin ke atas.."nah.. ada satu lagi mas..hhhhh" mendadak ia seperti hendak tersedak ketika matanya tertumbuk pada CD ku yang basah kuyup sehingga tak kuasa menutupi testis dan batang penisku yang jelas tercetak di kain basah itu.

Mungkin seumur hidup, perawan itu baru sekali ini melihat testis dan batang penis yang tengah berdiri tegak itu.. Aku yang masih memusatkan perhatianku pada lintah-lintah di pahaku itu dengan polosnya membuka celana pendekku dan memelorotkannya ke lantai

"Ria.. tolong liat lagi apakah masih ada lintah yang nempel di kakiku ?" Mata Sekar makin terbelalak, karena kini terlihat benar bentuk batang penisku yang tengah berdiri itu dari luar CD basahku.

Bahkan belakangan baru kusadari kepalanya yang laksana helm perang dunia II itu menyembul keluar mengarah ke pusar. "Emmm.. emmmm.. ngga deh mas.. cu..cuman tiga.." jawabnya tergagap sambil terus menatap kepala penisku.

Aku masih juga belum 'ngeh' akan situasi yang sebenarnya bisa menjadi 'opportunity' ... masih dengan naifnya aku berkata pada anak mbak Eva itu "Ria.. jangan-jangan di tubuh dan kakimu ada juga lintah menempel.. sebaiknya kamu periksa dulu.."

Mendengar itu Sekar langsung berdiri dan bergegas membuka kemeja basahnya. Dibukanya kancing kemejanya yang ketiga.. (belahan buah dadanya semakin jelas..) keempat.. (buah dadanya sudah terlihat lebih jelas.. putih warnanya di bawah cahaya matahari menjelang senja..) dan terakhir.

Sekar membuka bajunya dengan kedua tangannya ke samping.. di saat itulah aku melihat kedua buah dada besar berukuran 36 itu menggelantung menantang untuk di jamah. Dan BH nya... my god... model BH nya..!!!

Sekar menggunakan BH berwarna merah dengan bentuk bikini yang talinya hanya selebar 1/2 cm !! Tapi yang membuat kepala penisku semakin menyembul dari CD ku adalah penutup putingnya yang terbuat dari bahan transparan berbentuk bibir Mick Jagger.

Akibatnya, mataku dapat melihat dengan jelas puting berwarna coklat kemerahan itu berdiri tegak di tengah dinginnya hujan. Karena terburu-buru melepaskan, pakaian Sekar tersangkut di kedua sikunya di belakang punggungnya.

Gadis itu menggoyang-goyangkan tangannya untuk bisa segera terbebas dari belitan bajunya. Akibatnya, buah dadanya bergeletar dan bergayut ke kanan dan ke kiri. Getarannya persis seperti getaran puding besar yang diguncang piringnya. Aku mulai terangsang melihat gadis setengah telanjang itu menggeliat-geliat di hadapanku.

Kembali terngiang pesan ibunya di telingaku.. "Fi.. promise me.. please don't touch her.. she is still a virgin.. ".

Kembali kulihat buah dada besar dengan putingnya yang bergelayut itu... Ou what the hell... kuhampiri tubuh mulus itu dan kuputar sehingga ia membelakangiku "Sini kubantu Ri.." tanganku menarik bajunya hingga terlepas.

"Sorry Ria.. ini supaya cepat.." kutempelkan dada dan perutku di punggungnya yang polos itu.. kujulurkan tanganku seakan memeluk perut depannya.. dan tanganku membuka celana pendek komprangnya dan dengan cepat menurunkan resleting.

Ketika resletingnya sudah mencapai dasar dengan sengaja kutekan resleting itu bersama jari-jariku ke selangkangannya.

"Ahhhh... mas Rafi..." desahnya sambil melirik ke belakang dengan pandangan merajuk. Saat itu praktis aku memeluk tubuh perawan itu dari belakang. Bagian depan tubuhku kutempelkan ke punggungnya.

Penisku yang semakin besar itu dengan tenangnya berlabuh di belahan pantat Sekar yang sekal itu.. Gadis itu rupanya merasa bahwa penisku menempel di belahan pantatnya tiba-tiba aku merasakan bahwa Sekar sengaja menggerakkan otot pantatnya sehingga kedua buah pantatnya bergerak menjepit penisku..

aaaawww.. nikmatnya... yess keliatannya gadis ini sudah mulai terpengaruh suasana... saat itu pipi kananku menempel di kuping kirinya.

Dari balik punggungnya kulihat ke bawah buah dadanya yang besar dan ketat itu berbentuk kerucut dengan putingnya yang sudah menonjol.. entah karena dingin... atau karena suasana... "Ria.." bisikku dengan serak.. "jangan panik ya.. di dada sebelah kiri kamu ada lintah..

Ria tercekat.. dengan raut muka ketakutan ia memandang buah dada kirinya dan.."Iiiiiiih... mas... jijik.. buangin dooongg.." "ya..ya.. biar aku periksa dulu lainnya.. supaya yakin ada berapa lintah yang ada di tubuh kamu.."

Akupun melepaskan celana pendeknya, sehingga saat itu.. kami dua orang anak manusia berlainan jenis, berpelukan dengan hanya memakai pakaian dalam. Bentuk CD Sekar lagi-lagi lain dari pada yang lain.. bentuknya sih standar..

Tapi di daerah vaginanya ditutupi oleh kain bermotif jaring, sehingga otomatis dari jaring itu keluarlah bulu-bulu keriting yang sangat lebat itu.. nafsuku sudah naik ke kepala. Aku sudah tak peduli dengan pesan-pesan ibunya... di dalam pikiranku sekarang cuma ada satu kata.. "Perawani !!".

Tanganku mulai meraba-raba punggungnya dari atas.. ke bawah...melewati pinggang.. pantat... buah pantat kanan.. "mas...apa ngga bisa dilihat aja ? kalau diraba kan geli.." ujarnya tersenyum.. belum juga bisa kutebak senyum itu.. apakah artinya.. teruskan... atau..stop..!!

"biar yakin aja Ria.. " kataku sambil meneruskan rabaanku ke buah pantat kiri.. lalu kutelusuri belahan pantatnya ke bawah.. melewati anus.. terus ke selangkangan.. dan kutekan tanganku di vaginanya "Aaaaaa.. mas Rafi aaa.. tangannya kok nakal.. nanti Ria marah nih.."

Lagi-lagi anak mbak Eva itu melirikku dengan pandangan merajuk.. kuputar lagi tubuhnya sehingga kita saling berhadapan, kemudian aku berjongkok dan kulihat ada 2 lintah menempel di paha bagian dalam kiri dan kanan.. bener-bener hebat lintah-lintah itu.. tau benar dia tempat-tempat strategis untuk menghisap darah.

Tak lupa aku memandang ke arah selangkangannya yang hanya tertutup jaring itu sehingga tampak jelas segunduk daging gemuk yang ditutupi bulu-bulu keriting nan lebat itu. Sekar melihat tingkahku itu dan dengan segera menutupinya dengan jari tangannya.."mas Rafiiii... kok malah ngintip sihh.. mbok tolong buangin lintahnya.. nanti Ria bilangin mama lo.." rajuknya dengan manja.

"Oke..Oke.. begini caranya... lintah ini akan kita taburi garam.., lalu kita buang.. begitu sudah lepas.. sebaiknya bekas gigitan lintah itu kita sedot dan buang darahnya ke lantai supaya tak ada racun yang masuk.. is that clear..?"

Ria mengangguk mendengar penjelasanku yang -- terus terang -- cuma didasari oleh logika "ngeres" itu. Aku mengambil garam yodium di ransel Sekar, dan mulai kutaburi di lintah yang menempel di dada kirinya.. "Ria .. sorry.. bisa dibuka BH nya semua ?

aku takut kalau lintahnya lepas malah jatuh ke dalam cup BH.. bisa berabe nanti.. " Ria mengangguk menuruti permintaanku yang ditunjang mimik serius itu.. ia menjulurkan kedua tangannya ke belakang punggung dan... tassss.. terlepaslah kedua buah dada cantik itu dan bergelayut dengan menantang.

Begitu dekatnya mataku sehingga aku bisa melihat urat-urat birunya di sepanjang buah dada itu. Tangan kananku memegang buah dada kirinya, mengangkatnya.. "sssss... mau diapain mas..?" bisiknya mendesis geli.." supaya garamnya ngga kemana-mana.." jawabku seenaknya.. lalu kutaburi lagi lintah itu dengan garam seraya menempelkan jari telunjukku di ujung putingnya..

"mmass.." Sekar menatap mukaku dengan mata sayu karena geli.. tubuhnya mulai menggeliat pelan.. beberapa detik kemudian lintah itu menggeliat-geliat dan dengan mudah kutarik dan kubuang.... Sekar meringis ketika sedotan lintah itu terlepas..

Lalu kuturunkan mukaku, kudekati bibirku ke bekas gigitan lintah yang berwarna biru itu, lalu perlahan-lahan kujilat.. "perih Ria..?" tanyaku.. "ehhhh.. g..geli.." rintihnya ketika aku mulai mengecup-ngecup dadanya.. mula-mula perlahan.. kemudian sedikit keras.. dan akhirnya kusedot dengan kuat..

"Ehhhhh mmas Rafiii..?!?!?" rengeknya sambil menjambak rambutku.. mungkin maksudnya ingin mencegah.. tapi tak kulihat usaha sungguh-sungguh ke arah itu.. perlahan tapi pasti kuperluas areal sedotanku bukan hanya di bekas gigitan lintah tapi bergeser menuju putingnya..terus.. semakin dekat.. semakin dekat... dan.... "AUUUUUUWWW... !!!"

Bersamaan dengan masuknya puting panjang Sekar ke mulutku, kuselipkan tangan kananku ke dalam selangkangannya melalui perut, kusibakkan bulu-bulu keriting lebatnya, dan... kujamah vagina mungil yang masih sempit itu.. Sekar terbelalak dan menutup kedua pahanya.

Ia belum dapat menerima kedatangan benda asing di daerah terlarangnya. Wow.. berarti belum pernah ada tangan lain yang piknik kesana selain aku.. kenyataan itu membuatku semakin terangsang..

Sekar menggelinjang kegelian ketika kusedot dan kugigit puting kirinya.. ia sama sekali tidak menolak ketika tangan kiriku mulai meremas dan memilin buahdada dan puting kanannya.

"Mmmasss..please.. stop dulu.. masih ada lintah yang mesti dibuang.." bisiknya dengan suara serak.. stop dulu katanya.. stop dulu.. kalau begitu pasti ada kelanjutannya.. "Ria.. coba kamu berbaring.." Sekar mengikuti permintaanku, "Sorry Ri.." kataku seraya membuka kedua belah pahanya.

Aku menelan ludahku berkali-kali.. susah betul kudeskripsikan dengan kata-kata betapa merangsangnya ia dalam posisi itu.. lalu kutaburkan garam sebanyak-banyaknya di atas tubuh kedua lintah yang seharusnya kuberi tanda jasa itu karena memberi kesempatan menelanjangi Sekar di hadapanku.. dan.. lintah-lintah itu menggeliat-geliat sebelum dengan mudah kulemparkan ke luar...

Kupandangi CD nya yang merangsang itu, kupandangi bulu-bulu keriting itu.., kiturunkan wajahku mendekati selangkangannya.. sekilas kulihat Sekar mengangkat kepalanya ingin melihat apa yang akan kulakukan di selangkangannya.. kutempelkan bibirku di paha dalam kanannya.. bukannya kusedot, malah kutelusuri paha bagian dalam itu ke atas mendekati vaginanya. Bau khas vagina perempuan menusuk hidungku.. dan aku sangat hafal.. bahwa ini bau vagina yang sudah banjir !!

"Ehhh...hhhhhh...ssssss masss.. " desisnya sambil menggoyang pinggulnya ke kiri dan kanan. Bibirku sampai sudah di vaginanya. Kukecup CD nya yang sudah basah oleh cairan vagina Sekar.. lalu dengan jari telunjukku kukuakkan CD di selangkangannya itu ke samping sehingga tampak belahan vaginanya yang sudah mulai terbuka namun masih tampak sempit itu.. kukecup bibir vaginanya..kunaikkan bibirku ke arah atas dan kutemukan bagian yang menonjol sebesar biji kacang lalu tiba-tiba.......kukecup dan kusedot-sedot..

"AAAAHHH...ssss...MASSS" jeritnya sambil tiba-tiba bangkit dari tidurnya sambil menjambak rambutku untuk menghentikan aktifitasku.."mas..please..MAS RAFI..PLEASE... j..jangan mass.. nanti Ria keterusan...

OUUUHHH.." lenguhnya ketika tanpa menghiraukan kata-katanya aku mulai memasukkan dan menggerak-gerakkan lidahku ke dalam vaginanya.

Aku menghentikan jilatanku, kuangkat wajahku ke hadapan wajahnya.. kami berdua kini berada dalam posisi duduk...Kaki Sekar mengangkang .. sedangkan aku berlutut di hadapannya.. kupandang wajah cantik yang kini tak berani memandang langsung mataku.

Matanya hanya memandang bibirku yang semakin dekat ke bibirnya.. semakin dekat dan.. Sekar memejamkan matanya.. tangannya naik memeluk leherku.. tanganku memeluk bahunya dan merapatkan buah dadanya ke dadaku..kamipun berciuman dengan mesranya.. desahan dan rintihan halus terdengar memenuhi gubuk itu.. sesekali kulepas bibirnya dan ku kecup kupingnya seraya membisikkan kata-kata mesra..

"Aku sayang kamu Ria.. kamu cantik sekali.." kemudian kulanjutkan ciumanku dengan kuluman lidahku dalam mulutnya.. Sekar ternyata cukup mahir dalam hal cium mencium.. ia melumat habis bibirku dan menjelajah bersih seluruh rongga mulutku.. masih sambil menciumi bibirnya.. perlahan-lahan kubaringkan dan.

Kutindaih tubuh sintal Sekar dengan tubuh tegapku sehingga buah dadanya yang besar itu serasa hendak pecah tergencet oleh dadaku.. dengan cepat kuturunkan celana dalamku sehingga penisku seakan meloncat keluar dan berdiri tegak mencari tempat berlabuh.. dengan lembut kubimbing tangan kanan Sekar ke selangkanganku dan kugenggamkan penis gemukku itu di tangannya.

Sambil menggigit dan mengecup bibirku, mata perempuan itu mendelik ketika tangannya memegang raksasa kecil di selangkanganku itu..tangannya secara refleks mulai bergerak maju-mundur..maju-mundur.. my god.. nikmatnya.. betapa nikmatnya kocokan seorang anak perawan yang ibunya pun sering kusetubuhi.. kedua tanganku turun ke pinggang Sekar dan dengan cepat menurunkan CD nya.. tiba-tiba Sekar meronta, tangannya melepaskan penisku dan berpindah menahan CD nya agar tidak diturunkan.

Ia melepaskan bibirnya dari ciumanku dan dengan nafas tersengal-sengal ia mendesah "mas Rafi.. j..jangan mass.. Ria takut keterusan.. Ria takuut... Ria belum siaap..." Aku mengecup kening dan pipinya dengan penuh kasih sayang.."sh..sh..sh..sh..sh.... jangan takut sayang.. ibumu mengalami hal ini 3 tahun lebih dulu dari usiamu yang sekarang.. dan dia ngga menyesal kan?"

"Oke..kalau begitu kita akan bermain tanpa mengganggu keperawananmu.. aku akan memasuki hanya kalau kamu minta.. setuju??" Ria tersenyum lega dan mencium bibirku. Tangannya kembali mengocok penisku dan akupun dengan leluasa menurunkan CD nya.. akhirnya... Kaami berdua bergumul dengan penuh nafsu dalam keadaan telanjang bulat... Sekar mulai menggelinjang-gelinjang histeris

"Ouww..maaaass..maaaasss.. gellliiihhh aouww.." .. terutama bila kugesekkan penis raksasaku ke klit nya. Untuk menambah kenikmatan gesekan itu..

Sekar mengangkat kedua pahanya sehingga kepala penisku menusuk-nusuk klitnya yang....ya ampuuun...sudah sangat bengkak itu... tiba-tiba kurasakan hal yang aneh di kedua pahaku...ya ampuuun.. lintah-lintah kurang ajar itu ternyata dengan santainya masih menikmati darahku.. Kuhentikan kegiatanku

"Ria.. tolong aku ya?? Tolong buang lintah-lintah di kakiku.." Ria tertawa seraya mendorong badanku ke samping "Ya ampun..mas.. saking asyiknya Ria jadi lupa.." "Kamu ngerasa asyik Ria ?" tanyaku memancing. Mariia tertunduk sambil tersenyum lalu menganggukkan kepala.

"Pernah ngerasain asyik yang seperti ini dengan orang lain ? Pancingku lagi.. c'mon Fi.. cut it out.. it's none of your business.. tapi aku penasaran mendengar jawabannya.. sambil masih terus menunduk Sekar menggelengkan kepalanya.

Tampak ia menggigit bibirnya tanda menahan rasa malu.. yessss so I am the first time.. yessss.... to be the first selalu memberikan kebanggaan tersendiri... yesss .. (dasar laki-laki !! first time aja diributin !!). Aku berbaring sambil mengangkang, mata Sekar tak bisa lepas dari penis gemukku yang masih berbaring tegak dengan kepalanya yang nyaris menyentuh puser.

Tangannya menaburkan garam di tubuh lintah-lintah sialan itu.. dan tak lebih dari semenit, binatang menjijikkan itu sudah pada berjatuhan. Sekar melemparkannya jauh-jauh.. lalu langkah berikutnya ?

Sekar mendekatkan mukanya ke arah selangkanganku perlahan-lahan.. semakin dekat.. semakin dekat.. dan terasa paha bagian dalam kaki kiriku di sedot.. setelah beberapa saat ia berpindah meneyedot bekas gigitan lintah di kaki kananku.. ketika itu kugesekkan penis raksasaku d pipinya .

Tiba-tiba ia melepaskan sedotannya lalu membaringkan kepalanya di atas penisku lalu seraya memejamkan mata ia membelainya dengan pipi kanan dan kiri.. seperti sedang menyayangi anak kucingnya.. lalu ia menciumi dan menjilati batang penisku dari arah testis keatas..terus ke atas.. perlahan tapi pasti terus ke atas... sejenak ia berhenti di urat di bawah kepala penisku dan menggigitnya..

"Yaaaahhh..ouwww Ria.. enaknya.. belajar dari mana kamu..?" "movie.." jawabnya pendek dan seketika itu juga ia membuka mulutnya lebar-lebar dan mengamblaskan seluruh penisku ke dalam mulutnya... sungguh kasihan melihat Sekar di saat itu.

Ia persis seperti seorang anak yang memasukkan 2 buah pisang ambon ke dalam mulutnya... besar sekali..

Kemudian ia menaikkan kepalanya naik.. turun..naik.. turun.. tiba-tiba naik-turun, naik-turun, kebih cepat lagi..lebih cepat lagi... aku bangkit duduk dan membelai punggung mulus Sekar, yang dilanjutkan dengan meremas kedua buah dada besar anak gadis itu terasa benar kenyanya di telapak tanganku..

"Mmmmhhh..Emhhhhh...Emhhhhhhh" ia menjerit-jerit sambil terus mengulum ketika kuperas keras-keras kedua buah dadanya... tiba-tiba aku berbaring kembali, namun tubuhku kupindahkan sedemikian rupa sehingga wajahku tepat berada di bawah vaginanya..yess 69 position.. dan... kubenamkan wajahku dalam hutan lebat milik perawan ini..

Aku menjilati seluruh bagian bibir luar maupun dalam vagina Sekar.. Perempuan itu menggelinjang-gelinjang dengan dasyat di atas perutku. Ia juga tak menolak ketika kuselipkan lidahku ke dalam vaginanya..semakin dalam.. semakin dalam.. lalu dengan lidah ditegangkan aku menggerakkan mukaku maju-mundur di bawah vagina Sekar.

Perempuan itu sungguh-sungguh sedang dalam puncak birahinya sehingga ia benar-benar lupa diri.. satu-satunya hal dalam benaknya adalah.. kepuasan seksual.. apapun itu namanya... Kugulingkan kembali Sekar, lalu kutindih tubuh sintalnya.. kembali kuciumi kuping dan lehernya..

Mata Sekar tampak terpejam dan kulihat ia sudah mengangkangkan pahanya seakan menanti sesuatu.. aku agak ragu-ragu melihat sikapnya itu.. tapi tak ada salahnya mencoba.. kuarahkan kepala penisku ke dalam vaginanya. Kutempelkan di pintunya yang sempit itu.. tak ada perlawanan.. hanya rintihan penantian yang menggairahkan..

"mas.terus masss..." aku mulai memasukkan penisku ke dalam vagina sempit itu.. 1 cm..3 cm.. 5 cm..

Sekar menggigit bibir.. ia menghayati betul masuknya penisku centi demi centi... 7 cm.. "aaaaahh....." 10 cm... "aaaAAAHH..." dan...16 cm .."AAAAAAAAHHHHH..."BLESSSSS.. amblas sudah keperawanan Sekar.

Tampak darah segar meleleh dari vaginanya dan membasahi bivak di bawah. Sekar menggigit bibir..alisnya berkerut..expresinya menunjukkan ia sedang merasakan kesakitan... buah dadanya yang bergeletar kesana kemari kuremas dan kusedot... tiba-tiba aku mulai menggenjot penisku keluar masuk vagina Sekar.. "aaahhhh..mas...aduh enaknyah..aduh enaknyahhh..aaaahhhh..

" Sekar menjerit-jerit histeris mirip tantenya Sari. Gerakanku semakin cepat dan semakin cepat.. tiba-tiba kurasakan otot-otot vagina Sekar berkontraksi.. seluruh tubuh wanita itu menegang..Sekar memelukku dan mencium bibirku erat-erat.

Juga pinggulnya berputar semakin cepat.. Aku semakin cepat menggenjot penisku.. makin cepat.. makin cepat.. tiba-tiba kurasakan sesuatu menyemprot dari penisku...

"RIIIAAAAAA..." "mmas RAFIII...AAAAAAHH..." crat..crat..crat..crat...crat..... aku menembakkan spermaku seraya menerima siraman air panas dari vaginanya. Kami terhempas setelah mengarungi samudera birahi penuh nafsu ini. Sekar memejamkan matanya.

Tampak ada air mata meleleh di ujungnya.. "Ria bahagia mas...Ria puas.." Kami saling bercumbu mesra sambil berpelukan selama kurang lebih lima belas menit, sebelum memutuskan untuk menggunakan baju lembab dan meneruskan perjalanan ke Batu Sumur. Survey itu sukses, dan aku sempat sekali lagi bersetubuh dengan Sekar disebuah motel di Bogor sebelum kembali ke rumah.

Sampai bulan ke 6, aku menjalani kehidupan sex yang paling mengggairahkan selama hidupku. Setiap minggu aku harus menyetubuhi at least mbak Eva dan anaknya Sekar... juga Sari bila suaminya berlayar.. Sesudah bulan ke-6 aku kembali ke Jakarta. Hubunganku dengan Sekar berlanjut hingga kini. Mbak Eva hanya tau bahwa kita pacaran, tanpa tahu bahwa hubungan kami sudah seperti suami istri.

Semenjak aku menjalin hubungan serius dengan Sekar, aku berhenti berhubungan sex dengan mbak Eva. Janda cantik itu setahun kemudian menikah dengan seorang duda tanpa anak. Sari melahirkan seorang anak hasil hubungannya denganku. Namun, suaminya hanya tahu bahwa itu adalah anaknya.

Sari mendapatkan sensasi yang luar biasa karena bisa memperoleh anak dari bukan suaminya. Sensasi ini berupa perasaan dendam yang terbalas. Aku hidup bersama dengan Sekar yang tak pernah mengetahui hubunganku dengan ibu dan tantenya...dan aku menghentikan petualangan sex ku setelah Sekar ada di sisiku..at least sampai hari ini... entah besok, atau lusa..

Sunday, November 27, 2016

CERITA ASIK

DUA SEPUPU KU BEGITU MENGAIRAH KAN

kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Laki-lai dewasa bernama Dismon, diumurnya yang terbilang sudah matang dia belum juga menjalin hubungan rumah tangga. Sampai pada Akhirnya dismon melakukan skandal Sex sedarah dengan ke 2 sepupu wanitanya. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.


Saya adalah seorang laki-laki yang tergolong sudah dewasa, Nama saya Dismon aku berumur 35 tahun, di usiaku yang tergolong sudah cukup umur untuk berumah tangga, tapi sampai saat ini saya belum juga menikah. Saya anak ke 2 dari 3 bersaudara, anak pertama dari keluarga kami adalah kakakku, ia wanita yang sudah berumah tangga dan sudah mempunyai anak yang bisa dimengatakn sudah ABG. Kakakku mempunyai 2 anak yang satu bernama Anis kelas 2 SMA, dan yang ke 2 bernama Mita ia juga sudah menginjak bangku kelas 1 SMA. Kedua anak kakaku Anis dan Mita selama ini mereka jarang bertemu dengan saya, karena mereka tinggal berbeda kota denganku.
Pada suatu hari Ke 2 sepupuku itu datang berlibur ke rumahku, karena memang mereka ingin berlibur dirumah Ibuku yakni Nenek mereka. Oh iya, aku selama ini masih tinggal bersama orang tuaku. Walaupun di usiaku yang seharusnya sudah waktunya berumah tangga ini aku belum juga berumah tangga aku tidak merasa malu. Yang aku lakukan hampir setiap hari hanyalah mencari kesenangan di dunia malam, itu rutin kulakukan untuk menghilangkan kepenatanku setiap pulang kerja.
Karena seringnya bergaul dengan teman ditempat clubing, akupun sudah terbiasa menenggak minuman beralkohol dan melakukan sex bebas dengan kekasihku atau dengan wanita yang sering pergi ke tempat clubing. Sudah menjadi kebiasaanku untuk mengajak para wanita yang mau melakukan hubungan sex dan menghabiskan malam di hotel. Apabila aku sedang dengan pacarku tidak jarang aku melakukan hubungan sex di apartemen kekasihku, karena kekasihku mempunyai sebuah apartemen yang ia tempati sendiri.
Semenjak kedatangan 2 sepupuku, saya kini lebih sering berdiam di rumah dengan sepupuku daripada menghabiskan waktu bersama Kekasihku. Aku tidak tahu kenapa aku sering berada dirumah semnjak 2 sepupuku datang, mungkin karena saja karena dirumahku sudah ada 2 dara yang menemaniku untuk semntara waktu. Hhe. Sampai-sampai Ibuku mengira kalau aku begitu sayang pada ke 2 sepupuku itu, padahal dibalik betahnya aku dirumah ada modus tersembunyi.hhe.
Aku sering sekali melakukan hubungan sex dengan mereka ber 2. Awal dari hubungan sex sedarahku ini, berawal dari kesendirian saya ketika berada di dalam kamar sendirian. Di kesendirianku itu tiba-tiba masuklah Mita ke dalam kamarku sembari memberikan aku minuman,
“Om cakep.. nich Mita bikinin teh panas…” ucapnya,
kemudian Ia-pun menyerahkan teh hangat padaku, kemudian akupun mengatakn,
“Makash ya sayang…”Ucapku padanya, dan ia tidak keluar malah duduk di sampingku.
Aku yang sedang menonton film romantis waktu itu, hanya bisa membiarkan Mita menontonnya juga. namun karena banyaknya adegan berciuman dan ranjang akhirnya aku rasa Mita terpengaruh juga. karena ia tiba-tiba mengusap-usap kakiku dan aku hanya iam menerima sentuhan seperti itu, tapi begitu tangan Mita memegang p3nisku akupun langsung menghempaskan tangannya. Sambil berkata,
“Mita.. itu tidak boleh sayang… ”, Kataku,
Namun Mita menatapku dengan tajamnya sampai akhirnya ia terus mengelus-elus p3nisku hingga berdiri tegak buah zakarku itu, perlahan Mita mendekatkan wajahnya pada p3nisku dan akhirnya ia lahap p3nis itu dengan buasnya. Sampai- sampai aku juga menikmatinya dan lupa kalau Mita adalah sepupu.
Begitu p3nisku berdiri tegak, tiba-tiba pintu kamar kembali terbuka langsung saja aku kaget bukan main. Tapi ketika aku melihat siapa yang datang aku tidak takut lagi karena yang datang adalah Anis saudara Mita, dengan menutup pintu kamarku perlahan akhirnya aku lihat ia menguncinya juga saat itulah ia mendekat dan menatap ke arah kami dengan tatapan bernafsu.
Perlahan ia mendekat dan langsung memainkan bibirnya pada mulutku.
Anis mnengulum bibirku dengan gairahnya, aku coba dorong tubuhnya namun kembali ia melakukan hal itu sampai akhirnya”Om.. nggak pa-apa sayang.. kami tahu kok cara bikin puas Om cakep,
“Anjing, ternyata kedua ponakanku ini sudah terbiasa melakukan adegan seperti ini rupanya.
Saat itulah aku membiarkan mereka meneruskan aksinya, Anis kembali melumat bibirku sedangkan Mita membuka pakaian saya satu persatu. Terlepaslah sudah pakaian saya, saat itulah ia mulai memainkan p3nisku lagi, ia lumat habis p3nisku sampai akhirnya benar-benar tertelan seluruh dari pangkal hingga ujungnya sembari mengelus-elus nya juga atau lebih tepatnya men-¬-gocok p3nisku.
Aku menikmati dengan cara memejamkan mata. karena nikmat yang kurasa nyaris sempurna karena keduanya begitu lihai memainkan aksi seperti dalam hubungan sex ini. Anis memulai duluan merangkak ketubuhku sembari menuntun p3nisku yang berdiri tegak untuk memasukkannya pada lubang memeknya yang berada di atas tubuhku, sampai akhirnya iapun menggoyang pinggulnya.
Awalnya perlahan namun akhirnya Anis menggoyang dengan cepat pantatnya, bahkan sampai-sampai aku merasa kalau p3nisku bagai mendapat aliran kenikmatan yang luar biasa nikmatnya. Kemuian Mita mendaratkan teteknya pada mulutku yang saat itu terlentang dan di atasnya ada Anis yang sedang bergoyang, langsung saja aku kulum dan melumat tetek itu.
Akhirnya aku merasa harus memuaskan Mita juga, dengan meremas teteknya akupun sambil meraba tubuhnya juga. Begitu tanganku sampai pada memeknya akhirnya akupun memasukkan jari tengahku pada memek Mita,
“OOuuhggghh… ooouuugghh… aaaaagghhh… aaagghh… aaaaaaaaaggggggghhhh…. ”,
Ia mendesah menikmati aksi tanganku, dan aku lihat Anis yang berada di atas tubuhku mendesah juga. Sambil terus bergoyang ia mendesah lebih keras
“Oouuuww… aaaaggghhh…. aaaagggghhhh…… ooouugghh.. yaaaaacchh.. yaccchhhh… ”,
Anis begitu menikmati p3nisku yang menancap pada memeknya, ia bergelinjang sesekali memutar pinggulnya membuatku merasakan sensasi yang beda dari putaran pinggulnya tadi. Kini mereka berganti posisi tanpa harus aku suruh. Anis turun dari tubuhku di ganti dengan Mita yang merangkak naik ke atas tubuhku, segera ia memasukkan p3nisku pada memeknya namun sebelum ia menggoyang .
Aku sudah memutar tubuhnya hingga Anis berada di bawah tubuhku, segera aku tancapkan p3nisku pada lubang memeknya seperti dalam hubungan sex yang sering aku baca di internet. Cepat aku bergerak di atas tubuh Mita dan aku lihat ia mendesah begitu panjang”Ooouuggghh.. aaaagghh… oouuugghh.. aaaagghh… aaaaagghhhh… ”,
Semakin cepat aku menggoyangnya, sampai akhirnya aku merasa aliran darahku terasa lebih deras mengalirnya dan akupun merasa p3nisku akan segera menyemburkan cairan hangat dari dalam p3nisku yang mengacung.
Lebih keras aku menggoyang Mita sedangkan Anis asyik memainkan telirku dari belakang. Hingga membuatku tidak tahan juga menahan nikmatnya permainan ini, akhirnya aku mengejang dan menekan dalam p3nisku dalam memek Mita yang serasa menyedot p3nisku saat itu. Dan tumpahlah cairan hangat yang sedari tadi ingin segera tumpah itu, terasa hangat dan membawa kenimatan lebih padaku.
Akhirnya tubuh saya terkulai lemas karena saya sudah klimaks, namun Anis menghabiskan cairan hangatku dari bibirnya slrooopp slrooopp terdengar suara Anis membersihkan p3nisku, bahkan memek Mita yang penuh dengan sperma kentalku di lahap habis oleh Anis. Aku melihat keduanya memainkan aksi mereka masing -masing. Ternyata dari sana aku lihat kalau mereka sering melakuklan hal ini sebelumnya. Sungguh perbuatan yang sangat hina tapi ,menyenangkan. Terimakasih 2 dara kecilku. Selesai.

Saturday, November 26, 2016

CERITA ASIK

PENGALAMAN KU BERMAIN DI KERETA DENGAN IBU CANTIK

kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Mahasiswa yang sebut saja namanya Reno. Reno yang mendapat kenalan seorang Ibu muda cantik dan hot di kereta api, sungguh  beruntung karena Reno bisa menyetubuhi Ibu Muda itu didalam toilet kereta pada hari itu juga. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.


Aku adalah seorang Mahasiswa disalah satu perguruan tinggi Di Yogyakarta, domisili asli ku dari Surabaya. Sebut saja namaku Reno, umur 21 tahun, tinggi badan kisaran 178 cm dan berat badan 75 kg. Dari perwakanku yang lumayan ideal ini, menurut teman-teman dan para mantanku ini aku termasuk laki-laki yang sangat menarik karena mempunyai wajah tampan dan tidak mebosankan.
Selain itu kata mereka aku juga mempunyai sifat yang Friendly dan ramah. Dari sedikit gambaran tentangku mungkin para membaca sudah bisa membayangkannya. Lanjut kecerita. Pada hari minggu awal bulan tahun 2016, saat itu aku sedang menunggu kereta exekutif yang akan aku tumpangi untuk kembali ke Yogyakarta, karena pada esok hari tepatnya hari senin aku harus kembali kuliah.
Setelah beberapa waktu aku menungu kereta, pada akhirnya kereta datang dan aku segera naik ke kereta. Sekitar 10 menit kereta berhenti, tidak lama kemudian kereta-pun berangkat. Setelah aku duduk aku-pun segera tidur karena tubuhku terasa lelah akibat begadang semalaman bersama sahabat-sahabatku. Setelah beberapa saat aku tertidur, pada akhirnya kaupun terbangun karena merasa kereta sedang berhenti di salah satu stasiun.
Ketika itu naiklah penumpang pasangan suami istri yang masih muda beserta anak-nya yang masih kecil, kira-kira umur 2 tahunlah. Sejenak aku terpana melihat penumpang itu, karena Ibu muda cantik namun suaminya biasa-biasa saja, dalam hati aku berkata, kog bisa ya cowok kayak giru dapet istri yang luar biasa cantik dan semok kayak gitu.
Sang istrselain cantik dia juga tinggi dan bertubuh sintal, so wow deh pokoknya.
Sungguh benar-benar luar biasa ibu muda itu, apalagi ketika aku melihat buah dada dan pantanya, beuh mantap guys. Ketika itu Ibu muda itu mengenakan celana panjang ketat dan kemeja panjang ketat yang nampak indah sekali ditubuhnya. Tidak lama kemudian merekapun mulai duduk. Tidak kusangka ternyata letak bangku mereka bisa bersebelahan dengan kursi yang aku tempati, rejeki nih, ucapku dalam hati.
Tidak lama setelah mereka duduk, kereta-pun berjalan kembali. Kira-kira setelah 30 menit kereta berjalan, suami dan anak ibu muda itupun terlelap. Karena Ibu muda itu tidak tidur, maka saat itu aku-pun memberanikan untuk menyapa dan membuka obrolan denga wanita itu,
“ Ngomong-ngomong tujuan Mba’ mau kemana ?, ” ucapku berbasa-basi.
“ Oh saya mau Jogja dek, saya mau jenguk mertua saya yang lagi sakit dek. Adek sendiri mau kemana ? , ” ucapnya, kemudian bertanya kembali padaku sembari tersenyum cantik.
“ Saya mau ke Jogja juga Mba’, soalnya besok saya harus kuliah hhe. Oh iya nama Mba’ siapa ? perkenalkan nama saya Reno, ” ucapku sembari mengulurkan tangan.
“ Oh adek ini mahasiwa. Namaku Fera Dek, suamiku Rehan dan nama anakku Rafael, ” ucapnya, sembari menyambut tanganku untuk berjabat tangan.
Tidak lama setelah itu, obrolan kamipun mengalir kurang lebih satu jam. Jujur saja aku ini termasuk orang yang pandai bicara dan bisa membuat seseorang yang baru kenal denganku merasa nyaman denganku, hhe. Bahkan Mba’ Fera sempat tertawa terbahak-bahak karena aku sedikit ngebanyol. Tidak kusangka Mba’ Fera ini orang-nya terbuka dan Friendly seperti aku.
Bahkan juga, ketika canda’an-ku mulai menjurus kearah sex dia tidak marah, malahan dia membalas dengan lelucon yang lebih menjurus lagi. Bener-bener nih Ibu muda hot banget. Dalam obrolan kami, sesekali mataku melirik belahan buah dadanya yang sedikit terlihat dari celah kemejanya yang tanpa dia sadari 1 kancingnya terbuka di bagian buah dadanya.
Saat itu aku merasa Mba’ Fera mulai salah terangsang dengan candaanku. Aku berkata seperti itu karena aku melihat posisi duduknya mulai gelingsutan tidak jelas ketika aku bertanya tentang bagaimana cara menyenangkan wanita di ranjang. Dari jawaban-jawaban seputar sex dari Mba’ Fera, nampaknya dia buka tipe wanita yang suka dengan cara sex anal dan oral sex.
Mba’ Fera saat itu mengatakan sudah beberapa kali mempraktekan berbagai posisi sex kecuali cara sex anal dan oral sex dalam 3 tahun pernikahanya itu. Saat itu perbincangan kami-pun terpaksa terputus karena Mba’ Fera permisi ke kamar kecil. Ketika Mba’ Fera menuju kekamar mandi, tiba-tiba otak mesum-ku muncul ketika Sebelumnya aku sudah tahu kalau kunci kamar mandi itu rusak, karena saat kereta berhenti aku sempat buang air kecil di toilet kereta itu.
Saat itu Mba’ Fera-pun bergegas pergi kekamr kecil, dan aku-pun membuntutinya. Kini sampailah aku didepan toilet itu. Aku yang sudah berada didepan toilet itu, melihat nampaknya Mba’ Fra tidak sadar bahwa pintunya tidak terkunci dan agak terbuak sedikit. Daat itu aku ,elihat Mba’ Fera dengan santainya melepas celananya hingga bagian lutut dan saat itu aku posisi dia membelakangiku.
Ketika melihat Mba’ Fera yang setengah telanjang itu, dengan tiba-tiba aku-pun terangsang berat. Dengan cepatnya segera aku membuka pintu kamar mandi dan menyelinap ke toilet itu. Setelah berada dalam kamar mandi itu aku langsung membekap mulutnya dengan tangan kiriku, sedangkan tangan kananku memegangi tangan Mba’ Fera yang hendak menaikan celana dalam-nya. Kemudian aku berkata,
“ Mba’ ini aku Reno, tolong jangan teriak yah !!! aku mohon Mba’, aku hanya ingin Mba’ mengajarkan aku bagaimana cara memuaskan wanita dalam hal sex, ” ucapku sambil menampakkan wajah memelas.
Pada awalnya dia sempat mau berontak dan menggelengkan kepalanya, namun karena aku sang penahkluk wanita, saat itu-pun pada akhirnya Mba’ Fera menerima permintaanku. Yang membuat aku hebat ketika itu aku bisa membuat mataku sendiri berkaca-kaca seperti orang ingin menangis, bahkan aku berpura-pura menangis terisak dididepan Mba’ Fera.
Melihat Mba’ Fera sudah menyetujui permintaanku, akupun dengan cepatnya langsung membuka resletingku.
Lalu aku-pun mnegeluarkan Torpedoku dari sarangnya dari selah resleting yang telah aku buka tadi. Untuk ukuran Torpedoku memanglah biasa-biasa saja, dengan panjang 15cm dan diameter 3 cm tapi lumayanlah kalau untuk cewek lokal, hhe. Setelah itu Mba’ Fera-pun berkata,
“ Bailah Reno Mba’ akan mengajakan kamu, ngomong-ngomong Reno udah pernah ciuman belum?, ” tanyanya padaku.
“ Terima kasih ya Mba’, dan saya udah pernah ciuman Mba’, ” ucapku berterima kasih sembari masih menggukan wajah memelasku.
“ Yaudah sekrang kamu coba cium aku Mba’, ” ucapnya.
Tanpa buang waktu aku-pun mulai memeluknya dan menciumnya. Pada awalnya Mba” fera tidak begitu bergairah, namun setelah lidahku berusaha masuk kedalam mulutnya dia-pun membalas dengan sangat agresif dan liarnya,
“ Ciuman kamu Reno lumayan juga yah Ren, ” ucapnya menghentikan ciuman sejenak dan aku tersenyum berpura-pura malu.
“ Sekarang kamu coba buat aku terangsang sebisa kamu Ren, tapi sampai sampai leher aja yah, jangan lebih, ” ucapnya.
Mendengar ucapanya itu aku-pun senang sekali, rasanya seperti mendapat emas 2 kg para pembaca, hahha. Kemudian aku-pun memulai ciumanku dari telinganya, lidahku yang liar, kini mulai menggerayangi dan menciumi bagian belakang telinga Mba’ Frera,
“ Ouhhhh… Sssss… Aghhhh… , ” desah Mba’ Fera ketika ciumanku mulai berpindah ke lehernya.
Saat itu aku menjilat dan mencium leher putih-nya yang harum itu,
“ Oughhhh… enak Ren, Sssss… Aghhhh… Euummmm… terus Ren… Ughhhh… jangan di cupang ya Ren… Sssssshhh…, ” ucapnya berbisik.
Aku-pun menuruti perkataan Mba’ Fera, aku tahu kalau sampai aku meninggalkan bekas cupangan dilehernya, bisa-bisa Mba’ Fera ketahuan suaminya. Kemudiana aku-pun mencoba bergerilia dengan memasukan tanganku kedalam bajunya saat kedua tangannya terangkat memeluk leherku. Nmapaknya Mba’ sudah terlambat untuk menolak perlakuanku itu. Karena saat itu kedua tanganku sudah masuk kedalam baju dan meremas-remas buah dadanya dari luar BH.
Yang bisa dia lakukan hanyalah mengerang dan mendesah karena kuserang leher dan kedua buah dadanya secara bersamaan,
“ Oughhh… Reno kamu nakal ya… Ssss… Aghhhh… , ” ucapnya tanpa penolakan karena nampaknya dia sudah terangsang berat.
Tan[a menjawab akupun segera mengangkat bajunya sampai sebatas leher saja, setelah terangkat kini nampaklah dua gunung kembar yang masih terbungkus Bra. Sungguh beruntungnya aku karena kancing Bh-nya ada di depan. Sekilas kulihat ukurannya 34 B, Beuhh… mantap kawan. Dengam cekatan kemudian aku-pun membuka kancing Bh-nya, kini nampaklah buah dada yang montok dan putih itu. Tanpa buang waktu, akupun kemudian mengkulum puting susu kanan-nya dan yang kiri aku plintir-plintir,
“ Ssssss… Aaaaaaahhhh… Eummmm… Ren… kamu apakan putingku… Aoghhhh… , ” desah-nya sambil bersandar di pintu toilet itu.
“ Sssss… Geli Ren… Aghhhhh… Ren cukup Ren… Oughhhh… enak sekali Ren… Aghhh… , ” racau-nya makin keras.
Saat itu karena aku takut ada yang mendengar skandal kami, saat itu aku-pun mencium bibir Mba’ Fera sembari tangan kananku meremas buah dada kanannya dan tangan kiriku mengelus kewanitaan-nya yang ternyata sudah becek. Saat itu kedua tangan Mba’ Fera tidak berdaya karena terjepit punggungnya sendiri, sedang tubuh Mba’ Fera tidak bisa bergerak karena tertindih tubuhku dan terhimpit pintu Toilet.
Tapi tubuhnya semakin menggelinjang kuperlakuin seperti itu. Tidak lama kemudian kemaluan Mba’ Fera makin lembab, disini aku lagi-lagi memasang perangkap, sejenak kuhentikan cumbuanku hingga Mba’ Fera merasa canggung,
“ Hlo kok berhenti Ren, ayo terusin dong, mbahbudah enak nih, nanggung banget nih rasanya, buwat aku orgaseme dong !!!” ucapnya.
“ Iya Mba’, tapi sekrang aku masukin ya kontol aku, soalnya dari tadi udah tegang banget nih Mb’, ” rayuku.
“ Jangan Ren, ingat Ren aku udah bersuami… , ” ucapnya sedikit menolak.
“ Yaelah Mba’ cuma digesek-gesekin aja kog Mba’, aku janji nggak bakal aku masukin ke Memek Mba’, akukan juga keluar Mba’, Boleh ya Mba’ Please… !!! , ” rengekku sambil mulai kembali membelai-belai buah dadanya dan tanganku satunya mengelus-elus Torpedoku yang sedari tadi menganguk-angguk karena sudah tegang.
Mendapat serangan psikologis seperti itu terus-menerus akhirnya Mba’ Fera-pun luluh,
“ Okey, tapi janji yah cuma digesek-gesek aja, nggak lebih… , ” pintanya sambil kududukkan dia ke kloset.
“ Iya Mba’ aku janji, makasih ya Mba’ Fera sayang, ” ucapku dan kukecup singkat bibirnya sambil ku posisikan tubuhku sedemikian rupa hingga penisku terhimpit diantara pangkal pahanya persis di mulut kewanitaan-nya.
Coba bayangin para pembaca, kini posisi kami duduk berhadapan dan aku terlihat seperti memangku Mba’ Fera dan kakinya memeluk pinggangku sedang tubuh kami seperti berpelukan. Kemudian aku-pun mulai menggoyang pantatku sehinnga kemaluan kami bergesekan. Hal ini membuat kami sama-sama merasakan nikmat. Tak lupa kami tetap berciuman dan saling meraba. Saat kembali kuserbu lehernya, mb ak ani mulai mendesah dan merancau lagi.
Desahannya makin sering saat kumulai menggesek dengan cepat. Hal ini membuatku semakin terangsang, rasanya aku ingin sekali segera memasukkan penisku kedalam hangatnya liang senggam milik Mba’ Fera. Saat asyik saling menggesek hingga kurasakan cairan kewanitaan-nya makin membanjiri penisku, tanpa Mba’ Fera sadari kumasukkan penisku secara mendadak dan cepat hingga mentok.
Oughhh… meski sudah pernah melahirkan tapi kewanitaan-nya masih ketat menjepit penisku. Kelihatannya leher rahimnya dangkal, buktinya pangkal penisku masih diluar sekitar 2 cm saat kurasakan ujung penisku membentur bagian terdalam kewanitaan-nya,
“ Sssssss… Aghhhh… kog dimasukin Ren ?? buruan cabut Ren !! ingat Ren aku sudah bersuami, ” ucapnya.
Saatb itu aku tidak menghiraukannya, bahkan aku melanjutkan dengan terus menggonyang pantatku sehingga penisku mulai bergerak menikmati jepitan kuat, hangat dan lembab kewanitaan-nya sambil menciumnya agar tidak bisa berteriak. Posisiku yang sedikit menindih Mba’ Fera, hal itu membuatnya tidak bisa berdaya dan hanya bisa pasrah.
Pada awalnya Mba’ Fera terus meronta, tapi karena kondisinya yang mendekati orgasme saat kumasukkan penisku membuat Mba’ Fera akhirnya menyerah dan malah menikmati goyanganku. Aku goyangkan pantatku dengan semangat dengan beberapa variasi goyangan. Kadang maju mundur, kadang kiri kanan, kadang memutar. Hal ini membuatnya semakin melayang,
“ Oughhh… Ren… kamu apakan Memeku, enak sekali Ren… Aghhh… Sssss… Ren, aku udah nggak tahan Ren, aku mau keluar Ren… , ” ucapnya.
“ Keluarin saja Mba’ Fera sayang… Oughhh… kewanitaan Mba’ enak sekali…. Ssssss… Aghhh ” pujiku sambil mempercepat goyanganku.
“ Ren… aku keluar, Aghhhhhhhhhhh…., ” desahnya menikmati orgasme panjang yang dirasakan.
“ Syuuuurrr……., ” terasa penisku merasakan siraman lendir kawinya.
“ Ren, nikmat sekali bercinta denganmu, makasih ya sayang, baru kali ini merasakan orgasme yang luar biasa, terus terang saja suamiku hanya peduli dengan dirinya sendiri. Oh iya kamu belum keluar ya?, ” ucapnya sambil kembali menciumku.
“ Sebentar lagi Mba’… masih bolehkan aku menggenjot memek Mba’ ?, ” tanyaku.
“ Boleh dong sayang, kamukan sudah membuatku melayang, sekarang giliran kamu menikmati tubuhku semaumu, tapi aku yang diatas ya Ren , ” ucapnya sembari berganti posisi.
Kini posisi sex kami WOT (women on toP), kini Mba’ Fera duduk dipangkuanku dan posisinya berhadapan denganku,
“ Sekarang biar Mba’ yang puasin kamu sayang, Reno haus nggak ??? mau minum Asi ??, ” tanyanya sambil menyodorkan buah dadanya untuk kukenyot lagi sembari mulai menggoyang pantatnya maju mundur.
Ternyata Mba’ Fera membalas perlakuanku kepadanya yaitu dengan kardang merubah arah goyangan pantatnya. Aku hanya menikmati itu semua sambil menjilati dan ku kenyot buah dadanya serta mendesah sesekali di telinganya. Hal ini membuat Mba’ Fera makin bersemangat dan kembali terangsang,
“ Oughhh… Ren, kontolmu enak sekali… Ssssss… Aghhhh… , ” racaunya.
“ Memek Mba’ juga enak… Sssss… Aghhh… bentar lagi aku mau keluar Mba”… Aghhhhh… ” ucapkuku yang disambut dengan menggilanya goyangan Mba’ Fera.
Tidak lama kemudian aku-pun hampir mencapai klimaks-ku, dan saat itu Mba’ Fera juga merasakan hal yang sam. Nampaknya Mba’ Fera akan mendapatka orgasme keduanya, karena saat itu kewanitaan-nya makin menjepit penisku dan desahan-nya makin sering saja, dan,
“ Ren… aku ingin keluar lagi, Oughhhh… ” ucapnya.
Baru saja Mba’ Fera berkata seperti itu, tiba-tiba kurasakan kejantananku berdenyut denyut seperti akan ada yang keluar dari dalam kejantananku,
“ Mba’ aku keluar Mba’, Crotttttt… Crotttttt… Crotttttt… Aghhhhhhhhh , ” desahku mengiringi muncratnya spermaku kedalam liang senggama-nya.
Merasakan semburan lahar panasku, tidak lama kemudian Mba’ Fera-pun juga orgasme,
“ Aku juga keluar sayang, Aghhhhhhhhh…. ” desah Mba’ Fera.
Setelah kami mendapatkan kimaks kami, kini kami-pun segera kembali berciuman dengan rakus sambil menikmati orgasme berpelukan. Selama beberapa saat kami terus berciuman hingga akhirnya melepaskan pagutan mesra kami. Mba’ Fera berbisik,
“ Terima kasih ya Reno sayang, kamu sudah memberiku nikmatnya sex yang belum pernah kudapatkan dengan suamiku, ” ucapnya.
“ Iya Mba”, aku juga terima kasih karena Mba’ sudah memberikan dan mengajarkan sex kepadaku, Oh iya Mba’ tadikan aku keluarin didalem, nanti kalau Mba’ hamil gimana ???, ” tanyaku ragu.
“ Udah kamu tenag aja Ren, aku lagi nggak subur kog, lagian kalau aku hamil kamu nggak perlu kuatir, ka aku sudah bersuami…hhe… , ” ucapnya dengan santainya.
Aku Lega rasanya mendengar hal itu hingga akupun tersenyum dan membalas dengan meremas gemas buah dadanya sejenak. Kemudian saat itu kami cepat-cepat merapikan pakaian dan keluar dari kamar mandi secara bergantian agar tidak ada yang curiga. Setelah itu lalu kami-pun duduk kembali di kursi masing-masing. Saat itu suami dan anaknya masih tertidur pulas padahal saat itu kulihat sudah memasuki kota Yogyakarta.
Sebelum kami berpisah, Mba’ memberikan nomer handphone-nya kepadaku dan berkata,
“ Kapan-kapan kita ulang lagi ya Ren, ” ucapnya sembari mengedipkan mata.
Saat itu aku hanya mengganguk dan tersenyum. Setelah kereta berhenti kami-pun berpisah di stasiun kota Yogyakarta. Sungguh benar-benar beruntung sekali aku saat itu, sungguh sensasi yang luar biasa karena aku bisa brsetubuh dengan ibu muda secantik dan seliar itu di kereta api. Selesai.

Friday, November 25, 2016

CERITA ASIK

2 LAKI - LAKI YANG HAUS AKAN MEMEKQU

kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Wanita yang bernama Lisa. Karena pacar Lisa yang sibuk dengan pekerjaanya ketika tahun baru, Lisa-pun menghabiskan malam tahun barunya dengan melakukan sex Threesome dengan 2 cowok yang baru dikenalnya dari tempat clubing/ dugem. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.


 Perkenalkan nama saya Lisa, Di situs ini saya akan menceritakan pegalaman sex saya yang paling menakjubkan yang pernah saya alami dalam kisAghhh hidupku. Pokoknya para pembaca dijamin horny gila setelah membaca cerita sexs saya ini. Awal mula cerita ini terjadi setelah saya clubing. Saya, kakak saya dan 1 teman kakak saya ketika itu akan pulang, dan pada waktu itu kira-kira jam 03.00 pagi. Ketika itu disaat kami akan pulang, tiba-tiba ada seorang Pria yang datang menghampiri kami dan berkata,
“ Hey girl’s, masih jam segini masak iya mau pulang sih, gimana kalau kalian ikut saya dan cFirman tempat yang lebih private buwat have fun lagi. Oh iya Ada teman-teman saya yang siap have fun sama kalian hlo, gimana, minat nggak ? ” ucapnya lelaki itu.
Otomatis saat itu kami sejenak bengong dan kami saling melihat satu sama lain, lalu,
“ Eummm… Gimana geng pada minat nggak tOughhh sama tawaran cowok itu? ”, tanya Cindy kepala geng kami bertiga pada kami.
Saat itu saya hanya bisa diam saja, dan tiba-tiba Kakakku yang bernama Ratih tiba-tiba berkata padsaya,
“ Lisa, kamu udah sering ML sama pacar kamu yuk kita party lagi sama temen-temen abang itu ”, ucap kakakku.
“ Aghhh, kakak kog bisa tau sih, kakak kepoin saya yah?? ”, jawabku singkat.
“ Udah kamu nggk usah malu sama kakak Lis, udah umum kali Lis anak muda begitu ”, ucap kakakku.
“ Iya-iya deh kak, saya nurut aja sama kalian, hhe… ”, jawabku.
Kemudian setelah kami ber 3 setuju, Cindy-pun berkata,
“ Bang, kami setuju deh sama ide abang, Oh iya, ngomong-ngomong kawan-kawan Abang okey-okey nggak tu bang ? ” tanya Cindy kepada bang Romi.
“ Jelas dong, dijamin nggak bakal ngecewain deh. Oh iya Perkenalkan nama saya Romi ”, ucapnya sambil mengulurkan tangan.
Lalu kamipun saling berjabat tangan dan saling memperkenalkan diri, lalu bang Romi,
“ Yaudah kalian disini dulu yah, saya panggil teman-teman saya dulu deh ”, ucap Bang Romi.
Setelah Kira-kira setelah 5 menit bang Romy kembali dan datang bersama teman-temannya. sungguh kata-kata bang Romi benar, teman bang Romi ganteng semua guest ditambah lagi mereka bertubuh atletis semua. Jujur saja saat itu saya tertarik dengan bang Adon salah satu teman bang Romi, gemes banget deh saya sama dia. Bagi saya dia yang paling ganteng dan atletis, bodynya proposional banget deh pokoknya.
Singkat cerita setelah itu kamipun akhirnya saling berpencar dengan pasangan kami masing-masing. Saat itu Adon-pun mengajak saya ke apartemen milik temannya, saat itu sayapun bertanya,
“ Kog kita ke apartrment punya teman kamu sih, memangnya teman abang gak ada di apartemen apa ? ” ucapku basa-basi.
“ Jam segini temen aku belom pulang kali Lis ”, ucapnya.
Kemudian saat itu kamipun meluncur ke Apartement itu, kira-kira setelah 15 menit perjalanan kamipun sampai. Setelah sampai di apartement itu, kamipun duduk di sofa dan mulai membuka perbincangan,
“ Lis, kamu paling cantik deh diantara teman-teman kamu, pasti kamu yang paling muda yah” ucapnya.
“ Iya bener banget bang, asal Abang tau 2 teman aku tadi udah janda bang… hhe ”, ucapku.
“ Oh gitu ya, kok kamu bisa temenan sama janda-janda itu sih, memangnya kamu udah janda juga apa ? ” ucapnya.
“ Enak aja, Lisa belum nikah kali bang, salah satu janda-janda itu kakak Lisa bang ” ucapku.
“ Oughhh, kirain kamu janda juga,hhe… Walaupun kamau belom janda Kalau ML udah pasti pernahkan Lis ? Dan biasanya janda-jandakan suka cari cowok buwat pelampiasan sexsnya… hhe ”, ucapnya mulai memancing.
“ Eumm, ada deh Bang… hhe. Lisa baru kali ini ikut mereka bang, daripada tahun baru gini Lisa dirumAghhh bengong, mendingan ikutan mereka deh ” ucapku.
“ Lah, emangnya kamu nggak keluar sama cowok kamu, apa jangan-jangan kamu belum punya pacar ? ” tanya bang Adon pada saya.
“ Sebenarnya Lisa udah punya cowok sih Bang, cuma cowok aku itu ada acara kerjaan diluar kota,dan dia paling pulangnya besok bang ” jawabku.
“ Bener-bener deh cowok kamu itu, masak malem tahun baru cewek secantik kamu dianggurin, hhe… ”, ucapnya. “ Ya mau gimana lagi Bang, dia ada project yang mesti dia kerjain dan tanggal 2 mesti selesai kerjaanya, jadi terpaksa deh nggak bisa nemenin Lisa tahun baruan ” ucapku.
“ yaudah deh kalau emang begitu, biar Lisa sama aku aja tahun baruannya,hhe” ucapnya.
Tidak lama setelah kami berbincang, Bang Adon tiba-tiba dia mencium bibirku. Aku kaget juga karena serangan mendadaknya, tapi langsung saja kusambut ciumannya. kubuka mulutku dan dia langsung menyapu langit-langitku, kami berpagutan, saling balas. Sambil menciumnya, tanganku kulingkarkan ke badannya dan kupeluk dia, sementara dia meremas payudaraku dari luar.
Saat itu baju ketat yang kupakai membuat payudaraku tercetak dengan jelas dan menunjukkan kemontokkan payudaraku, dengan kedua tangannya ia terus meremas kedua payudaraku dengan penuh nafsu tanpa melepas ciumannya. Saya mendesah tertahan karena merasakan nikmat yang tak terkira. tubuhku dilanda fantasi nikmat yang membuat libido ku naik.
Remasannya yang kadang cepat dan melambat itu membuat nafsuku makin naik dan tak terkendali. dia melepas ciumannya tapi tidak menghentikan remasannya. Kini saya merapat ke dia sehingga tubuh kami sangat dekat, hal ini membuat dia makin mudah meremas payudaraku. dia sangat pintar dalam mempermainkan nafsuku, dia meremas payudaraku dengan keras tapi kemudian melambat, lalu cepat lagi.
Saat itu birahi sayapun meledak-ledak tidak karuan, sungguh nikmat sekali remasannya sehingga membuatku mendesah tak karuan,
“ Eummm… Ughhhh… Aghhhhh… enak… bang… terus Bnag… Sss.. Aghhh…” desahku.
Saat itu desahanku makin membakar nafsunya, lalu Bang Adon menyeretku ke kamar, dan dia melepas semua pakaiannya hingga telanjang. batang Penisnya sudah menegang pada ukuran maksimalnya. Dia memerintahkan untuk mengkulum penis-nya. Langsung saja kukulum batang Penisnya yang besar itu. Mula-mula kusapu ujungnya dengan lidahku sambil kukocok pelan dengan tangan kiriku,
“ Ssss… Aghhh… cepetan hisap Kontol aku Lis,” ucapnya mendesah nikmat.
Lalu kumasukkanlAghhh batang Penisnya kedalam mulutku lalu kuhisap sehingga pemiliknya merem-melek keenakan. Tidak seluruhnya batang itu masuk kedalam mulutku. Dengan tangan kananku, kukocok batang Penisnya yang tak masuk kedalam mulutku. kuisap batang Penisnya itu lalu kumaju-mundurkan batang Penisnya itu kedalam mulutku.
“ Aghhh… Oughhh… Ughhhh… enak Lis… kamu pintar yah lis nyeponya, Aghhh… ” desahnya keenakan.
Saat itu terus kuisap batang itu dan kumasukkan kedalam mulutku dan terus kukocok batang Penisnya yang tak masuk kedalam mulutku,
“ Aghhh… Aghhh… enak… ” dia terus mendesah menahan nikmatnya kulumanku.
Tampaknya dia sudah akan orgasme, batang Penisnya berkedut-kedut dalam mulutku, lalu sebuah lenguhan panjang keluar dari mulutnya, tangannya menahan kepala saya sehingga batang Penisnya masuk lebih dalam lagi, bersamaan dengan itu air maninya menyembur memenuhi mulutku,langsung kutelan air maninya dan kubersihkan batang Penisnya dari sisa-sisa air maninya.
Lalu dia-pun menarik batang penisnya keluar dari mulutku. Tiba-tiba saya mendengar suara,
“ Ehemmmm… aku pikir siapa, kamu tu Don nggak bilang-bilang dulu kalau bawa cewek, jadinya ginikan, hha… ” ucap teman Adon.
Saat itu saya kaget sekali karena kepergok ketika saya sedang mengulum batang Penis Adon. Lalu Adon-pun memperkenalkan aku kepada temanya tadi,
“ Oh iya Lis, kenalin dia Firman temanku, dan Ini Lisa Fir temanku,hhe ” ucap Adon kepada temanya.
Kemudian saya-pun sejenak melepas kulumanku dan berjabat tangan dengan Firman. Saat itu keadaanku masih belepotan dengan air maninya Adon yang meleleh keluar ke mulutku,
“ Sore ya Don, udah ganggu kamu, yaudah lanjutin deh, have Fun ya Don, Lis ”, ucap Firman sambil keluar kamar.
Tanpa menjawab Adon, langsung meremas payudaraku lagi. Saya kaget sehingga saya mendesah keras.
“ Aghhhhh… Aghhhh… ” dia menarik ku ke kasur dan dalam posisi duduk berhadapan dia melumat bibirku sambil meremas payudaraku.
Saat itu aku makin tak terkendali dan kubalas tiap ciumannya. Tangan dia menelusup kebalik kaos ku dan meremas payudaraku yang terbungkus Bra warna putih. Dia melepas ciumannya dan melepas kaos ketatku, tangannya lalu menggapai punggungku dan melepas kaitan bh ku, lalu melempar bh 34 C itu,sehingga payudara montokku yang putih mulus dengan pentil yang agak merah itu terlihat jelas.
Kemudian Adon-pun langsung membenamkan kepalanya diantara kedua payudaraku,
“ Oughhh… Aghhh… Eummmh… ” Aku mendesah menahan nikmat.
Saat itu Adon mengenyot payudara kananku dan meremas payudara kiriku sambil terkadang mencubit pentilnya. Kenyotannya yang kasar itu membuatku merasa tak enak, payudaraku sedikit terasa sakit.
“ Oughhh… Oughhh… terus… eumhhh… Oughhhh…” saya mendesah lagi.
Adon makin bernafsu untuk mengenyot payudaraku, sedangkan tangannya tak berhenti meremas payudara ku yang tak dikenyotnya. Setelah puas menyusu payudara kananku, Adon langsung mengenyot payudara kiriku, kenyotannya semakin liar dan remasannya-pun makin tak karuan.
“ Oughhh… Eumhhh… Ssss… Aghhhh… .enak… eumhhh… terus bang… Aghhh…” desahku.
Karena kenyotannya yang membuatku merasakan nikmat yang tak terbayangkan. Sambil mengenyot, dia memilin pentilku yang tak dikenyotnya. Setelah 10 menit mengenyot payudaraku, dia berhenti mengenyot lalu memilin kedua pentilku sehingga libidoku semakin naik dan makin meledak-ledak. Puas bermain dengan payudaraku, dia langsung melepas celana dan celana dalam yang kupakai sehingga saya dan dia telanjang.
Lalu dia langsung merebahkan aku di kasur. Saat itu aku merasa Vaginaku sudah sangat basah. Lalu kurasakan ada jari yang bermain disana dan bergerak maju-mundur.
“ Oghhh… Ughhh… Ssss… Aghhh… Eummmm… ” Saya mendesah karena tak tahan setiap diperlakukan seperti itu.
Setelah puas menyodokku dengan jarinya, Adon langsung mengarahkan batang Penisnya. dia menggosok-gosokkan batang Penisnya pada bibir Vaginaku sehingga saya kelojotan menahan nikmat,
“ Aghhh… Aghhh… ayo bang… Ughhhhh… ” sambil mendesah saya memegang batang Penisnya lalu mengarahkannya kedalam Vaginaku.
Kemudian Adon langsung menyentakkan batang Penisnya sehingga batang Penisnya masuk kedalam Vaginaku. Kakiku kini melingkFirman pinggulnya. dia yang sudah penuh nafsu itu langsung menggoyangkan pinggulnya, mula-mula pelan. Gesekkan batang Penisnya didalam Vaginaku membuatku merasa nikmat,
“ Aghhh… Aghhh… ayo bang… Ughhhh… genjot… yang… cepet… Aghhhhh ”, desahku.
Karena mendengar desahanku itu, dia langsung meningkatkan kecepatannya sehingga goyangannya sangat cepat. Terdengar bunyi berdecak setiap batang Penisnya menusuk Vaginaku. Banyaknya cairan pelumas dalam Vaginaku membuat batang Penisnya leluasa bergerak,
“ Oughhhh… Aghhhh… Oughhhhhhh… enak Bang… Ughhhh… ”, desahku lagi.
Saya benar-benar merasa sangat puas. dia terus menggenjotku dengan posisi itu, bahkan goyangan pinggulnya makin lama makin cepat. Seluruh badanku bergetar seirama genjotannya yang cepat. Payudaraku bergerak naik turun, melihat itu dia makin bernafsu, ia langsung mencaplok payudara kiriku dan meremasnya dengan gemas, goyangan pinggulnya juga semakin cepat,
“ Ughhhh… Oughhh… Ughhhh… Ughhhh… Ughhhhhh… enak… Eummm… ”, desahku.
Genjotan Penis Adon yang begitu cepat itu membuatku mendesah keenakan. Nafsunya sepertinya juga makin tak terkendali, genjotannya makin cepat sambil terus meremas payudara kiriku dengan kasar. Kurasakan batang Penisnya berkedut-kedut dalam Vaginaku, lalu menyemprotkan air maninya kedalam Vaginaku, dan dia melenguh panjang. Setelah mendapatkan orgasme pertamanya dia berhenti menggenjotku sebentar.
“ Nikmat sekali bang… ” ucapku.
Sejenak Adon mengatur nafasnya, saya yang belum puas memegang tangannya dan meletakkannya di payudara kananku, saya masih ingin dipuaskan oleh remasannya. dia-pun langsung meremas payudara kananku, dan tangan satunya meremas payudara kiriku. Kini, kedua payudaraku diremasnya dengan sangat gemas. Dapat kurasakan pentilku sudah mengeras karena terus di kenyot, dan nafsukupun sudah tak terkendali.
Setelah batang Penisnya mengeras lagi dia menghentikan remasannya dan mengganti gaya. Saya langsung mengarahkan Vaginaku dan dalam satu hentakan, batang Penisnya menancap dalam Vaginaku. Kugoyangkan pinggulku. Dalam posisi ini dia mudah meremas payudaraku. Dia menikmati goyangan pinggulku sehingga ia mendesah-desah keenakan.
Tangannya mengelus setiap lekuk tubuhku lalu kedua tangannya berhenti di payudaraku. Ia mengelus kedua payudaraku sambil menyibakkan rambutku yang menutupi payudaraku. Rabaannya membuatku geli. Ia meraba-raba payudaraku lalu memilin kedua pentilnya sehingga membuatku seperti tersengat listrik. Sambil sedikit medesah saya terus menggoyangkan pinggulku.
Sedangkan dia masih senang bermain-main dengan kedua pentilku yang sudah mengeras itu, dia mencubit dan memilin-milin pentilku.
“ Aghhh… Aghhh… pentil kamu indah sekali Lis… ” ucapnya.
Permainannya pada pentilku membuat nafsuku makin meledak, kugoyangkan terus pinggulku sedangkan dia kini meremasi kedua payudaraku. Saya merasa saya akan mendapatkan orgasmeku sebentar lagi. Terus kugoyangkan pinggulku dengan cepat, payudaraku yang terus diremas itu membuatku merasakan nikmat tak terbayangkan, kurasakan pentilku sudah keras dan payudaraku basah terkena liur dan keringat.
Saat itu tubuhku sudah basah kuyup karena keringat. Kupejamkan mataku sambil terus menggoyangkan pinggulku, terus kugoyangkan lalu,
“ Aghhhh… ”.
Saya mengerang panjang, tubuhku menggelinjang dan cairan kenikmatan membanjiri Vaginaku, saya mendapatkan orgasme pertama saya, lalu dia menyusul beberapa menit kemudian. Tubuhku sangat lemas sehingga tubuhku ambruk, dia menopangku.
Ia menarik batang Penisnya dari Vaginaku, lalu mengatur posisi doggy style, kedua tanganku bertumpu pada kasurnya.
Kemudian dia langsung menusukkan batang Penisnya dari belakang tapi tak langsung menggenjotku untuk memberiku kesempatan mengatur nafas, setelah gelombang orgasmeku reda saya langsung memintanya untuk menggenjotku. dia pun mulai menggoyangkan pinggulnya secara perlahan, Dalam posisi ini kedua payudaraku menggelantung.
Seperti biasa, dia langsung meremas payudara montok ku sambil terus menggoyangkan pinggulnya, kini dia menggoyangkan pinggulnya dengan cepat, remasannya pun makin cepat,
“ Oughhh… Ssss… Aghhh… ”, desahku.
Ditengah permainan sexs kami, tiba-tiba kudengar pintu kamar terbuka, ternyata Firman tak tahan mendengar desahanku barusan. Kemudian Firman-pun langsung menyodorkan batang Penisnya didepan mulutku. Kini saya harus melayani dua batang sekaligus. Adon terus menggenjotku dari belakang dan tangannya tak pernah berhenti meremas payudaraku.
Kecepatan sodokan Penis Adon kini-pun meningkat, demikian pula dengan remasannya makin liar. Saat itu saya juga mengulum batang Firman sehingga pemiliknya merem melek keenakan. Kumasukkan batang itu dalam mulutku sambil kuisap, Firman menggerakan pinggulnya maju mundur agar saya tak repot memaju-mudurkan kepala saya.
Aku menghisap batang Penisnya itu sampai pemiliknya mendesah keenakan dia tampaknya akan mendapatkan orgasmenya, dia menggoyangkan pinggulnya dengan cepat sambil terus meremas payudaraku yang sudah basah sekali itu. Saya masih menikmati mengulum batang Firman. Setelah 10 menit dalam gaya doggy style dia akhirnya melenguh panjang, goyangannya terhenti dan Adon menusukan batang Penisnya lebih dalam.
Saat itu tidak lupa Adon juga meremas payudaraku kuat-kuat. Air maninya kembali memenuhi Vaginaku dan meluber ke selangkanganku. Dia langsung mencabut batang Penisnya dan beristirahat, sedangkan saya masih mengulum batang Firman. Terus Kumasukkan batang Penisnya dalam-dalam sambil kusiap sambil kukocok batang Penisnya yang tak seluruhnya masuk dalam mulutku,
“ Oughhh… Aghhh… Lis… aku sebentar lagi keluar nih…”, ucap Firman.
Saat itu saya terus mengulum batang Penisnya sambil mengocoknya pelan, lalu air maninya menyemprot didalam mulutku langsung kuisap dan kutelan air maninya. Firman langsung mencabut batang Penisnya dari mulutku, lalu melepas bajunya sehingga dia telanjang bulat. Rupanya dia juga ingin mencicipiku juga, padahal saya sudah lemas karena melayani Adon sangat lama.
Saat itu Firman duduk dilantai dan bersandar pada dinding, saya duduk dipangkuannya membelakanginya. Dengan mudah, batang Penisnya yang basah terkena liurku itu memasuki Vaginaku. Saya menggoyangkan pinggulku, saya sudah sering melihat gaya ini dalam Film porno yang sering kutonton untuk masturbasi. Mulailah aku menggoyangkan tubuhku naik-turun.
Saat itu batang Penis Firman mulain menghujam Vaginaku, dan Firman meraba payudaraku dari belakang sambil mendesah-desah keenakan. Saya terus menggoyangkan tubuhku naik turun, Firman kini memainkan payudaraku sambil memilin-milin kedua pentilku yang sudah keras sekali itu,
“ Oughhh… Sssss… Aghhh… Ughhhh… ” saya mendesah keenakan sambil terus mengoyangkan tubuhku.
Sungguh saat itu saya sudah sangat lelah, sehingga saya-pun menghentikan goyanganku. Ternyata Firman saat itu mengerti, kemudian dia langsung menggoyangkan pinggulnya dengan cepat sedangkan tangannya meremasi payudaraku, “ Oughhh… Ssss… Aghhh… enak… terus… Ughhhhh” saya mendesah keenakan.
Desahanku itu ternyata membuat nafsu Adon bangkit lagi dia mendatangiku yang saat itu berada dipangkuan Firman, dan,
“ Lis ,kocokin kontol aku dong, aku sangek lagi nih… ” ucap Adon.
Saat itu ingin saya melakukan Hand Job, dengan tangan kananku akupun mengocok batang Penisnya yang sudah menegang itu,
“ Sssss… Aghhh… Oughhh… enak Lis… ” ucapnya sambil merem melek keenakan.
Saat itu Firman terus menggoyangkan pinggulnya dengan cepat sambil menciumi leherku, remasannya pun makin liar. Saya masih mengocok batang dia dengan cepat. Kami terlarut dalam pesta sexs yang sangat nikmat itu.
“ Aghhh… Aghhh… Lis… mau keluar nih… masukkin kemulut yah !!! ”, kata Adon.
Kemudian aku membuka mulutku dan kuarahkan batang Penisnya kedalam mulutku lalu tersemburlah air mani Adon memenuhi mulutku. Air mani Adon-pun langsung kutelan begitu saja. Sementara itu Firman masih terus menggenjotku sambil menciumku dan meremas-remas payudaraku dengan gemas,
Goyangan pinggul Firman makin cepat remasannya makin ganas. Ia menggoyangkan pinggulnya sambil meremas payudaraku dan mencium bibirku kami berpagutan, menumpAghhhkan seluruh nafsu dan hasrat kami. Ciuman itu membuat nafsu ku bangkit lagi dengan cepat, tanpa sadar saya juga menggoyangkan pinggulku. Merasa tenaga dan nafsuku sudah bangkit, Firman mengentikan goyangannya.
Kini saya menggoyangkan pinggulku dengan cepat. Keringat memabasahi tubuhku. Payudaraku juga sudah sangat basah karena liur bercampur keringat. Firman menghentikan remasannya, nampaknya Firman saat itu ingin mengistirahatkan tangannya yang tadi meremas payudaraku. Lalu Adon kembali mendatangiku,
“ Ayo jepit Lis… ”, ucap Adon.
Rupanya dia ingin saya melakukan breast fucking kesukaannya. Sebenarnya Agak susah melakukannya karena saya harus menggoyangkan pinggulku. Kujepitkan batang Penisnya dengan payudaraku lalu kugerakkan naik-turun. Firman mengentikan goyanganku, tangannya menahan pinggulku, tampaknya dia juga tak ingin cepat-cepat keluar, lalu,
“ Din, kamu enak banget deh! Apalagi payudara kamu kenyal dan montok banget… ” kata Firman sambil tertawa puas.
Sayapun saat itu meneruskan pekerjaanku, mulailah aku menaik turunkan jepitanku. batang Penisnya itu terjepit erat oleh payudara montok saya,
“ Aghhh… Aghhhh… Aghhh… bentar lagi nih Lis… Ughhhhhhh… ” ucap Adon.
Batang Penisnya kembali memuntahkan cairan kental berwarna putih itu sehingga mengenai leher dan payudaraku. Kulepaskan jepitanku, dia duduk di kasur untuk mengatur nafasnya, dengan menggunakan jariku, kuambil air maninya yang mengenai leher dan payudaraku dan langsung kuhisap. Firman langsung melanjutkan genjotannya, lalu digoyangkannya pinggulnya dengan sangat cepat,
“ Aghhh… Aghhh… enak… Oughhh… terus genjot… Oughhhh… ” saya mendesah menikmati genjotannya.
Dengan tangan kananku, kuraih tangan kanan Firman lalu meletakkannya di payudara kanan ku, lalu menyusul tangan kirinya kuletakkan di payudara kiriku. Mula-mula ia meraba kedua payudaraku lalu meremasnya dengan sangat gemas. Sambil meremas dan menciumku dia meningkatkan kecepatannya, goyangan pinggulnya terasa makin cepat, nafasnya juga makin memburu.
Firman sepertinya akan mendapatkan orgasmenya. Goyangan pinggulnya makin cepat dan remasannya pun tak pernah berhenti bahkan makin kasar nafasnya pun makin memburu. Saya mencoba menaikkan nafsunya dengan mendesah.
“ Oughhh… enak
bang… terus… remes… genjot terus bang… Ssss… Aghhh… ” Desahanku yang barusan benar-benar membuat nafsunya makin tak terkendali.
Sambil mencium bibirku dan meremas payudaraku, dia tak berhenti menngenjotku, bahkan makin lama makin cepat, kurasakan batang Penisnya menusuk dalam dan goyangannya makin cepat, remasannya makin keras dan kasar, lalu sebuah lenguhan panjang keluar dari mulutnya, ia mencubit kedua pentilku dengan keras, bersamaan dengan itu, air maninya membanjiri Vaginaku.
Setelah itu, ia menarik batang Penisnya dan berhenti sebentar untuk mengatur nafas.
Saya tau kalo Firman tak akan puas dengan satu gaya saja. Ia masih merebahkan badannya untuk mengatur nafasnya. Kudatangi dia dan langsung kuarahkan batang Penisnya kedalam Vaginaku. Cairan pelumas Vaginaku membuat batang Penisnya mudah menerobos Vaginaku,
“ Hebat sekali kamu Lis, udah berapa kali main masih belum puas juga kamu, ” ucapnya sambil tersenyum puas.
Tanpa buang waktu, aku mulai menggoyangkan pinggulku. Kuraih kedua tangannya lagi lalu meletakkannya pada kedua payudaraku. “ Belum puas diremas ya? ”, ucap Firman lagi,
“ Ssss… Aghhh… i… iya bang… remesin bang… ” kataku dengan nafas memburu.
Firman-pun langsung meremas kedua payudaraku pelan-pelan. Saya suka dengan posisi ini karena cowok yang kulayani bisa meremas payudaraku dengan mudah. Saya menggoyangkan pinggulku dengan cepat, sementara Firman meremas payudaraku pelan, tampaknya dia tau saya suka kalo payudaraku diremas, jadi dia mempermainkan nafsuku dengan meremas payudaraku pelan-pelan.
Nafsuku semakin naik tak terkendali. Kugoyangkan pinggulku dengan kecepatan tinggi sambil terus mendesah keenakan. Perlahan-lahan remasan Firman makin cepat, saya yang sudah dikuasai birAghhhi ini makin mempercepat goyangan pinggulku dan mendesah tak karuan, Firman seperti terpengaruh dengan goyanganku, remasannya makin kasar,
“ Ughhh… Aghhh… Agh… Agh.. Ughhh.. Shittt… Aghhh… ” saya mendesah keenakan sambil terus kupacu goyanganku.
Firman sangat menikmati pelayananku ini, terlihat dari desahannya yang menahan nikmat itu, kini Firman tampaknya sudah puas meremas payudaraku dan kali ini ia memilin kedua pentilku sehingga nafsuku naik turun dan badanku seperti tersengat listrik setiap dia memilin pentilku yang sudah keras itu. Saya yang sudah 10 menit dalam posisi itu merasa akan mendapatkan orgasmeku sebentar lagi.
Lalu terus kupacu goyanganku lebih cepat, Firman pun sepertinya sama, kontraksi antara diniding Vaginaku dengan batang Penisnya membuatnya keenakan, Firman juga sesekali menggerakkan pinggulnya agar batang Penisnya bisa lebih menusuk Vaginaku. Kupacu terus goyanganku sedangkan Firman yang sudah dekat orgasme itu juga ikut menggerakkan pinggulnya,
“ Aghhh… Aghhh… terus Din… ” Firman mendesah keenakan.
“ Ughhhh… Aghhh… bang… Aghhh… ” Saya mendesah panjang.
Saat itu sensasi nikmat mengalir keseluruh tubuhku, saya sangat kelelahan setelah melayani 2 orang dalam waktu yang lama, tapi tiba-tiba saya merasa tubuhku seperti tersengat listik, Firman mencubit keras-keras kedua pentilku sambil melenguh panjang, dan lagi-lagi cairan air mani memenuhi Vaginaku. Firman menopang tubuhku yang sudah lemas itu lalu menarik batang Penisnya dari Vaginaku.
Saya pikir dia sudah puas dan ingin istirAghhhat tapi di malAghhh ingin mencoba gaya lain,
“ Lis, kita ganti gaya yah ”, kata Firman.
Kemudian Firman-pun mengatur posisi denga gaya doggy style lagi. Saat itu saya sudah sangat lemas masih harus melayaninya dalam posisi doggy style yang melelahkan itu. Karena ingin cepat selesai kuturuti saja keinginannya. Tangan dan kakiku bertumpu di kasur. Firman langsung menerobos Vaginaku dari belakang. Tak seperti dia yang memberiku kesempatan bernafas.
Firman langsung menggenjotku dengan cepat, banyaknya cairan pelumas dan air mani dalam Vaginaku membuat batang Penisnya gampang bergerak. Goyangan pinggulnya yang sangat cepat itu menyebabkan bunyi berdecak setiap batang Penisnya menghujam Vaginaku. Tampaknya Firman sangat menyukai Vaginaku. Sambil menggoyangkan pinggulnya, tangannya menelusuri setiap lekuk tubuhku.
Dari leher, dia mengelus pundakku, dada, pinggang, pinggulku, lalu dia meraba-raba kedua payudaraku yang menggelantung itu. Dia tidak meremas payudaraku, tapi hanya merabanya saja. Nafsu Adon tampaknya sudah bangkit lagi, dia mendatangiku dan memintsaya untuk mengulum batang Penisnya, kubuka mulutku dan batang Penisnya pun masuk kedalam mulutku.
Kuhisap batang Penisnya kuat-kuat sampai pipiku kempot, dia memaju-mundurkan pinggulnya agar batang Penisnya dapat keluar-masuk mulutku dengan leluasa,
“ Aow… Ughhh… ”, saya mendesah kencang karena tiba-tiba Firman mencubit pentilku kuat-kuat.
“ Aghhh… pelan… pelan dong kalo nyubit… ” kata saya pada Firman.
“ Iya, iya Lis, Maaf ya Lis, habis ngegemesin sih pentil kamu… ” balas Firman sambil terus menggenjot dan memilin-milin kedua pentilku.
Adon menarik kepala saya dan mengarahkannya pada batang Penisnya, langsung ku lanjutkan kulumanku. Firman tampaknya tak ingin cepat-cepat orgasme, dia memelankan goyangannya. dia terus memaju-mundurkan pinggulnya menusuk Vaginaku. Kuisap batang Adon itu didalam mulutku sehingga ia merem-melek keenakan. Goyangan Firman perlahan-lahan makin cepat,
“ Aghhh… Lis… aku mau
keluar nih… isep a… Aghhh… ”, ucap Adon.
Adon mendapat orgasmenya lagi, air maninya langsung kutelan sehingga tak ada yang tercecer keluar dan langsung kubersihkan batang Penisnya dari sisa-sisa air maninya. Firman makin meningkatkan kecepatannya, nafasnya makin memburu dan meracau tak jelas, kurasa dia akan segera mendapatkan orgasmenya. Sambil terus menggenjotku, kedua tangannya kini meremas kedua payudaraku dengan penuh nafsu.
Nafsuku seakan-akan meledak lagi, rasa lemas yang kurasakan hilang dan kini kurasakan rasa puas yang seperti akan meledak. Firman mempercepat goyangannya lagi hingga tubuhku bergetar kencang, dia juga meremas payudaraku kuat-kuat lalu sebuah lenguhan panjang terdengar dari mulutnya. Dapat kurasakan cairan hangat mengisi Vaginaku. Tidak lama kemudian akupun menyusulnya,
“ Oughhhh… Aghhhhhhhhhhhhh….. ” Saya mendesah panjang dan seluruh tubuhku merasakan gelombang nikmat.
Setelah orgasmenya selesai, Firman langsung menarik batang Penisnya, dia terlihat sangat puas. Saya juga merasakan kepuasan yang tak terlukiskan. Firman beristirahat dan mengatur nafasnya. Tubuhku sudah sangat basah terkena keringat, aroma air mani yang menyengat juga tercium dari tubuhku. Saya bangkit dan jalan ke kamar mandi yang ada di kamarnya,
“ Mau kemana kamu Lis ? ”, tanya Firman.
“ Aku mau mandi Bang ”, jawabku singkat.
Saya masuk kedalam kamar mandi yang cukup lebar itu dan membasahi tubuhku dengan shower, tapi tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka, ternyata Adon dan Firman masuk,
“ Kita juga mau mandi, mendingan bareng aja.” ucapnya.
Kemudian kami ber 3 membasahi diri dengan air dari shower yang mengalir deras, Dan kamipun mandi sembari melakukan ciuman secara bergantian. Singkat cerita kamipun selesai mandi, dan kami ber 3 pun mulai mengenakan pakaian kami masing-masing. Setelah melakukan hubungan sexs yang begitu hebatnya nampaknya kamipun lelah. baca cerita sex terbaru lainya di > seksigo.com
Kemudian kamipun rebahan dan tertidur pulas. Sungguh pengalaman sexs yang sangat luar biasa bagiku. Walaupun aku lelah namun aku senang sekali. Terima kasih Bang adon dan Bang firman. Selesai.