Fgila September 2017 ~ KUMPULAN CERITA ASIK
WWW.METROQQ.COM HADIR DENGAN 5 BANK, BCA, MANDIRI, BNI, BRI, DANAMON

Saturday, September 30, 2017

CERITA ASIK

MASA-MASA PUBER AKU DI BUAT SANGE SAMA DIA

Ini adalah kisah semasa aku masih di SLTP (sekarang aku kelas dua SMU). Perkenalkan dahulu namaku Indra, aku bersekolah di SLTP 3 Klaten. Aku orangnya manis (kata banyak temen temen cewekku) kayak bintang film India. Aku bertinggi badan 172 cm, berat badan 54 kg dan aku juga seorang model sehingga banyak cewek yang ingin menjadi pacarku.


Aku mempunyai cewek yang bernama Siska yang bersekolah satu SLTP denganku dan juga satu desa dan bahkan satu RT denganku. Siska orangnya imut, juga manis. Payudara Siska berukuran 32b (memang serasi untuk ukuran tubuh Siska yang bertinggi 165 cm, jadi terlihat sexy). Siska orangnya suka memakai BH yang membayang atau memakai baju/kaos yang transparan. Dia juga suka memakai celana pendek ketat sebatas paha sehingga menampakkan paha mulusnya itu

Ini pengalaman ML-ku dengannya yang begitu indah, unik, dan mengasyikkan. Begini awalnya, saat itu aku sedang di rumah sendirian pada sore hari (kebiasaanku kalau sore hari aku ditinggal berjualan oleh ibuku jadi aku sendirian di rumah sedangkan ayahku sudah meninggal sejak aku kelas 2 SLTP). Saat itu aku sedang nonton TV sendirian (saat itu hari Minggu) Siska datang ke rumahku dan memintaku untuk menemaninya karena dia takut dirumah sendirian sebab ortunya pergi ke Semarang dan lusa baru pulang. Singkat cerita aku langsung menuju ke rumahnya.

Aku langsung melanjutkan menonton acara tv yang sempat tertunda tadi sedangkan Siska berganti baju di kamarnya. Karena hawanya dingin aku langsung menutup pintu depan rumah jadi dirumah hanya ada kami berdua. Saat itu Siska selesai berganti baju, saat dia keluar aku langsung menatap tak berkedip karena Siska memakai baju yang begitu sexy dan merangsang. Saat itu Siska hanya memakai tanktop putih transparan (sebenarnya itu kaos dalam yang dipakai untuk melapisi BH) tanpa memakai BH lagi di dalamnya sehingga payudaranya terlihat jelas di dalamnya dan bawahannya memakai rok kaos mini yang menampakkan keindahan pahanya. Jika ada cowok yang ada didekatnya pasti cowok itu akan menelan ludah dan langsung beronani takkan tahan dengan tubuh indah Siska. Aku yang disuguhi pemandangan indah itu hanya bisa melotot tak berkedip.

Siska langsung duduk disampingku dengan cueknya yang saat itu sedang terbengong. Dia langsung ikutan menonton TV.

“Hai Ndra bengong aja, tegurnya sambil mengibaskan tangannya.
“Eh… nggak kok, jawabku terbata bata.

Kami nonton TV sambil mengobrol berdua hingga pestanya habis. Kebetulan di rumahnya ada VCD jadi kami melanjutkan dengan menonton VCD karena acara TV-nya jadi membosankan. Kami menonton film yang baru dia sewa dari rental yang berjudul 007 – The World Is Not Enough. Kami menikmati film itu berdua kebetulan di tengah film ada adegan ML yang dilakukan oleh James Bond dengan seorang pemeran cewek. Kami langsung terdiam memperhatikan adegan itu dengan penuh perhatian.

Tanganku langsung menggenggam tangan Siska yang berada diatas pahaku. Tanpa sadar aku sudah melumat bibir Siska yang kelihatan sayu (mungkin dia terangsang juga). Aku langsung menindih Siska sambil tetap berciuman. Kami bermain bibir dan lidah lama sampai tak terasa tanganku sudah berada di atas payudaranya yang masih ditutupi oleh tanktopnya. Aku masih mengelusnya saja takut dia akan marah tapi ternyata dia malah meremas tanganku yang ada di payudaranya sambil merintih.

“Ih… mhhh Ndra kok nikmat yah kamu elusin tadi, katanya sambil meremas tanganku yang ada di susunya.

Aku diam saja sambil terus meremas payudaranya karena telah mendapat ijiny Saat aku meremas remas payudaranya, dia meraba raba punggungku, terus ke bawah hingga sampai di daerah pahaku. Saat tiba didaerah pangkal pahaku tangannya berhenti dan meremas kontolku (aku masih memakai celanaku lengkap) yang sudah sejak pertama melihat penampilan Siska tadi telah ngaceng. Dia meremas remas terus.

Akhh… mhhh terus sayang, kataku sambil meremas remas payudaranya eras keras karena rasa nikmatku di daerah kontolku sehingga tak sadar aku meremas kuat kuat payudaranya sampai sampai dia merintih kesakitan.

Akkhhh Ndra jangan keras keras, sakit tau, katanya setengah marah. Aku langsung minta maaf. Tangannya memasuki celana satinku (saat itu aku memakai kaos oblong terus bawahnya memakai celana satin tipis dengan celana dalam yang terbuat dari nilon tipis) dan langsung menggenggam kontolku. Karena terasa mengganggu aku menyuruhnya melepas saja celanaku.

Sis lepasin aja celanaku biar nggak ngganggu, kataku sambil menurunkan celanaku. Dia terus membantu dengan meloloskan celanaku sampai terlapas hingga aku telanjang. Dan akupun mematikan TV karena suaranya mengganggu.

Ndra kok besar banget, katanya sambil memegang kontolku. Kontolku berukuran panjang 17 cm dengan diameter 4 cm.

Iya Sis dan hitam lagi, kataku sambil bercanda (kontolku memang hitam).
Kocokin dong sayang, kataku sambil menaik turunkan tangannya yang berada di kontolku. Dia langsung mengocok kontolku dengan kasar, maklum dia baru lihat kontol cowok jadi seperti mendapat mainan baru. Kocokannya terasa kasar tetapi malah membuat sensasi nikmat tersendiri.

“Yang, kamu buka dong kaosmu biar aku lihat payudaramu masa aku saja yang telanjang, kataku sambil mengangkat tanktopnya. Dia hanya tersenyum menggodaku. Aku langsung saja membuang tanktopnya sembarangan.

Yang, payudaramu indah banget sambil aku meremas remas payudaranya.”
Kamu kocokin dong kontolku, nah… teruss yang, kataku keenakan ketika dia melanjutkan kocokan di kontolku. Kami melakukan saling remas dengan berdiri berhadapan di depan kursi panjang, tanganku bosan meremas payudaranya langsung turun ke daerah pahanya dan mengelusi paha mulusnya tapi dia masih mengocok kontolku sampai kontolku terasa sakit. Aku menghentikan tangannya agar tidak menyakiti kontolku. Tangannya langsung memelukku dan badan kami langsung menyatu. Aku terus mengelusi pahanya. Hingga aku mendudukkan dia di kursi panjang.

Sis kamu duduk aja yah, aku mau ciumin tempik (vagina) kamu, kataku tanpa basa basi. Aku langsung menaikkan roknya keatas tanpa melepasnya hingga terlihatlah celana dalamnya berwarna merah jambu dengan gambar bunga bunga kecil merangsangku semakin hebat saja. Aku langsung mencium tempiknya yang masih terbungkus celana dalamnya menghirup wangi khas tempiknya (aku paling suka mengintip celana dalam cewek kecil atau mini set, BH mini yang bergambar lucu lucu). Aku lama lama memandangi daerah tempiknya yang masih terbungkus dengan celana dalam bergambar bunga itu. Lalu tanganku pun menurunkan celana dalamnya sampai terlepas hingga terlihat tempik sempit nan indah dengan bulu tipis tipis. Sehingga tanpa sadar aku pun berkata takjub.

“Sis.. oh Sis kok semakin indah sih sayang, aku boleh menciumnya nggak sih?, tanyaku sambil meraba tempik Siska.

“Iya sayang, cium dan, milikilah aku sudah nggak tahan, kata Siskaku menahan gairahnya.

Lalu akupun menciumnya perlahan lahan. Aku menciumnya dan tanganku yang kanan naik meremas payudaranya yang sudah tak berpenutup itu. Lama lama aku menjilati tempiknya dengan sedikit melumatnya kasar sehingga Siska merintih rintih kenikmatan.

“Shhh… Ndraa.. ayo yang keras enak banget Ndra…, rintihnya sambil meremas remas rambutku dan menekan kepalaku ke tempiknya. Aku melepas jilatanku pada tempiknya saat dia menikmati jilatanku dengan tiba tiba hingga membuatnya terengah engah.

Ndraa ayo kenapa kamu hentikan sayang, katanya sambil terengah engah.
Yang kamu jilatin juga dong kontolku, kataku sambil menurunkan lepas kaos dan roknya yang mini itu.

Gimana caranya, tanyanya karena belum pernah.

Pinggangku di atas kepalamu dan pinggangmu tepat di bawah mukaku jadi seperti angka 69, kataku karena aku ingin mempraktekkan gaya yang ada di film BF.

“Lalu kamu mengulum kontolku lalu aku menjilati tempikmu sayang, tambahku sambil mengatur posisiku di atas kepala Siska.

Ih… yang, geli, katanya menggenggam kontolku.

Iya sayang, kamu kulum itu, kataku menyuruh Siska mengulum kontolku. Lalu Siska 
mengulum kontolku dan akupun mulai menjilati tempiknya dengan rakus karena kegelian.
Mhhh… nghhh…, suaranya Siska merintih sambil mengulum batang kontolku.

Shhh… mhhh… shhh.. terus sayang, kataku sambil kegelian dan jilatin tempiknya. Kami melakukannya lama sekali hingga Siska sampai pada puncaknya.

Akhh say aku mau pipis…, katanya sambil melepas kulumannya. Aku pun tak mau melepas jilatanku malah semakin menjilat keras keras.

Yanghh udahhh… enak yang, ceracaunya tak jelas. Lalu… crot.. crot… crot… crot. Empat kali air maninya menyembur hingga meleleh kepahanya akupun menjilati tempiknya hingga bersih menikmati air maninya yang rasanya melebihi air madu itu hingga ke pahanya.

“Shhh udah sayang, geli tempikku kamu jilatin terus, katanya mendorong mukaku menjauhi tempiknya yang indah itu.

“Yang kamu gantian dong ngemut aku, kataku sambil menyodorkan kontolku. Lalu Siska memegang kontolku dan menjilati kepalanya yang gundul. Lalu Siska memasukkan ke mulutnya dan ngemut seperti ngemut permen saja hingga aku mendesah desah keenakan.

“Ahhh sishhh mhhh enak sayang, kamu hebat, kataku sambil tanganku meremas payudaranya yang menggantung kebawah karena Siska membungkuk. Lalu tanpa sadar akupun segera sampai.

“Akhh.. shhh.. mhhh crot croot croot croot crooot.., 5 kali aku menembakkan sperma ke mulut Siska hingga meleleh keluar dari mulutnya. Aku sengaja tidak memberi tahu Siska kalau aku sampai karena aku ingin Siska merasakan air maniku. Kata orang Irian Jaya yang masih pedalaman, jika cewek pasangannya meminum air mani cowoknya dia akan setia pada pasangan cowoknya. Itu terbukti karena sampai sekarang Siska tidak mau pisah denganku.

“Ih kamu “pipis” nggak bilang bilang, tapi kok enak yah sayang, kayak santan, kata Siska sambil mengelap air mani yang keluar lewat pipinya.

“Mhh… enak kan sayang, mau yang enak lagi nggak, kataku. Lalu tanpa minta izin dulu aku lalu melebarkan pahanya hingga dia agak mengangkangkan pahanya memperlihatkan bentuk tempiknya yang berbulu halus dan membukit indah itu.

“Tahan yah sayang, tapi pasti enak kok. Kontolku akan aku masukkan ke tempikmu, kataku

“Iya deh masukin aja tapi pelan pelan yah biar aku liat masuknya, katanya. Setelah itu aku langsung memasukkan kontolku perlahan lahan.

Pertama tama seperti ada benda empuk yang menolak kontolku. Dua kali gagal lalu aku menarik tempik Siska ke kanan dan ke kiri agar bisa masuk dan aku menyuruh Siska memegang dan memasukkan kontolku kearah tempiknya.

“Sis bantu dong sayang biar cepet masuk. Ini pegang kontolku dan aku menarik tempikmu agar bisa masuk, kataku sambil menarik narik tempiknya. Lalu Siska memegang kontolku dan mengarahkan kontolku ke lubang tempiknya yang masih sempit perawan itu. Lalu… 1,2,3 Bleesshhh kepala kontolku baru masuk. Kepala kontolku saja yang masuk tapi sudah memberikan sejuta rasa bagi kami. Siska mendesah dan memegang pantatku dan aku menjerit kecil karena aku juga baru pertama menusuk tempik cewekku.

“Ndra, sakit sayang…, kata Ssika menahan perih.

“Tahan yah sayang ntar juga enakan kok, kataku.

“Mhhh nggak apa apa kok terusin sayang masukin kontolmu ayo, kata Siska memberiku semangat agar lebih dalam memasukkan kontolku. Akupun segera mendorong pantatku maju agar kontolku segera masuk.

Sleeep… pelan pelan kontolku masuk ke tempik Siska. Terasa sekali tempiknya memijat mijat kontolku memberikan kenikmatan yang membuatku seperti terbang hingga aku merasa ada selaput yang menahan masuknya kontolku.

“Apaan sih, ini kok nahan sayang?, tanyaku padanya (maklum baru pertama jadi aku tak tau yang namanya selaput dara.

“Udah Ndra terusin aja deh, jawabnya sambil menggigit bibir bawahnya. Lalu aku mendorong perlahan kontolku agar masuk lagi tetapi selaput itu masih menghalangi. Lalu aku memasukan kontolku dan mendorongnya kuat kuat. Sleeep… breett mirip kain sobek rasanya ketika kontolku menembus selaput itu.

“Akhhh shhh… sakiiit sekali Ndra, kata Siska sambil memelukku erat erat. Aku yang baru merasakan juga merasa sedikit perih pada kontolku seperti lecet memajukan kontolku pelahan lahan saja karena belum masuk semuanya dan setelah masuk semua baru aku mendiamkan kontolku di dalam tempik Siska. Rasanya memang sangat indah, nikmat, sakit, gatal, enak, perih semua berkumpul jadi satu tak bisa diungkapkan dengan kata kata.

“Sis enak sekali rasanya tempikmu menjepit jepit kontolku, kataku pada Siska karena memang tempik Siska memijati kontolku.

“Perih Ndra, tapi nggak apa apa, katanya menahan perih di tempiknya karena keperawanannya baru saja hilang.

Lalu perlahan lahan aku memaju mundurkan kontolku hingga aku mendesah dan Siska menjerit karena merasa perih dan nikmat bercampur.

Shhh… Siiss enak Sis tempikmu asik bangethh, kataku tak jelas.
Mhhh akhhh… sshhh sakiiit, periiihh yang, kontolmu besar banget katanya.
Gerakanku makin lama makin cepat saja. Slep… sleppp… bleeshhh… blesshh… bleshhh… cplokk… cplokk irama senggama kami romantis banget.

Sudah dua kali kami berganti posisi dari pertama aku diatas tubuh Siska lalu Siska berganti di atas tubuhku dan menggerakkan tubuhnya naik turun seperti naik kuda. Lalu tak terasa ada yang mau keluar dari dalam kontolku lagi.

Yang aku mau pipishhh…, kataku menahan gerakan pinggulnya.

Bentar sayang aku jugaaa…â, teriaknya sambil meremas payudaranya sendiri. Hingga tak sabar aku membalikkan tubuh Siska dan melepas kontolku lalu menunggingkan tubuhnya lalu memasukkan kontolku ke dalam tempiknya lagi dan menggenjotnya kuat kuat karena aku merasa akan segera sampai.

“Sleep… slepp… sleep cplok cplokk cplok… shhh akhhh ssshhh aaakhhhâ, desahan Siska dan bunyi persetubuhan kami beriringan lalu…

“Crooottt… croott… crrrooottt… suurrr… suuurrr… suurrrâ, kami saling melepaskan air mani kami dan aku memeluk pinggang Siska agar tidak tumpah air mani kami. Lalu aku berguling sambil tetap memeluk Siska agar kontolku tetap menancap di tempiknya dan membiarkan Siska diatas tubuhku.

Mhhh Siska, kamu hebat, aku sayang kamu, kataku sambil tetap memeluknya.
Shhh… kamu juga sayang ,ini pertama kali aku lakuin enaaak banget. Pantesan Papa sama Mama sering bertelanjang bareng kayak gini tak taunya enak ya, Yangâ, katanya di atasku.
Memang kamu pernah lihat Papa sama Mama kamu main ginian?, tanyaku.

âSering benget Ndra, hampir tiap hari ginian bahkan kalau di dapur atau di depan TV kalau aku sudah tidurâ, katanya polos.

“Ceritain dongâ, aku memintanya bercerita sambil menarik tubuhku karena kontolku sudah mengecil di dalam tempiknya.

“Bentar ya Yang, aku ganti baju dulu, katanya.

“Iya deh, aku tunggu disini, kataku sambil duduk didepan TV yang mati. Aku mengelus elus kontolku yang masih basah mengkilat itu.

Kontolku masih terasa nikmat sisa kenikmatan yang tadi. Lalu Siska keluar dari dalam dan memakai daster tipis dari bahan nilon berwarna merah jambu (kelihatanya warna kesukaan Siska) tanpa memakai apapun lagi di dalamnya sehingga transparan memperlihatkan semua keindahan tubuhnya dan membuat kontolku berdiri lagi.

Kekamarku yuk Yang, di sini dingin, katanya.
Iya deh, aku berdiri dan masuk kekamarnya tanpa memakai pakaianku karena aku kegerahan.

Ayo dong, ceritain, kataku saat kami sudah sama sama berbaring berhadapan di ranjangnya Siska.

Dulu saat aku pulang sekolah Papa sama Mama lagi di dapur memasak berdua, tidak tau kalau aku udah datang, nah waktu itu aku denger suara mirip orang nangis tapi kok aneh karena penasaran aku deketin suara itu apa Papa sama Mama bertengkar ya, pikirku lalu aku intip dari dalam kamarku ini, kuintip dari celah ini (sambil menunjuk celah cendela yang menuju ke dapur rumahnya) lalu aku perhatiin… kok Papa memangku Mama dari atas meja dapur dan Mama di atas Papa, mereka semua pada nggak pakai baju, baju mereka ada dibawah kaki Papa. Waktu itu Mama bergerak naik turun diatas perut Papa dan merintih rintih kayak orang nangis tapi kok mukanya kaya orang bahagia gitu…, cerita Siska terputus dan tangannya memegang kontolku yang berdiri lagi karena memperhatikan cerita Siska lalu meremasnya. Lalu aku mendekat dan memasukkan tanganku kedalam rok dasternya mencari tempiknya lagi dan memasukkan jari jariku kedalam tempiknya.

“Pelan pelan Yang masih sakit, katanya sambil menahan tanganku agar tidak menusuk nusuknya keras keras.

“Lanjutin dong sayang, kataku sambil menusuk nusukkan tanganku ke tempiknya perlahan lahan.

“Lalu Papa menjilati puting payudara Mama dan mengemutnya, tiba tiba Papa dan Mama saling peluk dan mereka menjerit bersama sama… akhhh Paaa kata Mama, lalu Mama turun dari Papa lalu Mama mengemut kontolnya Papa yang besar banget…

Segini.., kataku sambil menunjuk kontolku yang tegang membesar dalam genggaman tangan Siska.

Besaaar lagi, katanya sambil mendesah desah karena merasa geli dalam tempiknya ada benda asing.

Lalu?… lanjutin dong kataku

Lalu Mama menjilatin kontol Papa sampai bersih, kok nggak jijik ya, pikirku saat itu tapi ternyata memang enak ya sayang?… (dia nyengir) lalu Mama bilang udah Pa, ntar Siska pulang lho, lalu aku lepasin semua baju dan aku ganti baju, ceritanya polos sekali. Tangannya lalu mulai menaik turunkan kontolku.

“Kalau di TV?, tanyaku lagi.

“Dulu saat aku mau tidur, tapi Papa sama Mama masih nonton tv berdua, lalu aku intip 

Papa sama Mama saling raba raba, Papa meraba ke payudara Mama dan tempik Mama tapi Mama meraba kontol Papa yang masih tertutup celana pendek Papa, lalu Papa menarik daster Mama sampai Mama nggak pakai apa apa lagi, ternyata Mama nggak pakai pakaian dalam, lalu Papa meremas payudara Mama dan menciuminya. Mama mendesah dan memandang ke atas seperti keenakan lalu Mama melepasi semua baju Papa sampai Papa telanjang dan mengulum kontol Papa seperti mengulum permen. Papa keenakan sambil meremas rambut Mama sampai berantakan, lalu Mama berbaring di sofa TV dan Papa menaiki tubuh Mama dan memasukkan kontol Papa ke tempik Mama yang bulunya lebat lalu bergerak naik turun berkali kali, kayaknya mereka sama sama keenakan hingga Papa sama Mama menjerit jerit dan mendesah, lalu setelah lama Papa naik turun Papa turun dari tubuh Mama dan menjilati tempiknya Mama lalu aku masuk dan menutup kamarku, saat itu aku langsung melepas semua pakaian dalamku dan kembali memakai dasterku lalu aku mengelusi tempikku sendiri naik turun karena sudah gatel banget tempikku, Yang, katanya polos sekali.

Seperti ini?, kataku sambil mengelusi tempik Siska.
Yahhh… shhh kaya gitu, enakhh, Yang, katanya sambil memegang tanganku.
Lalu di luar ada bel pintu berbunyi.
Yang, bukain dulu, siapa tuch di depan, kataku karena takut kalau ortu Siska pulang. Lalu Siska berlari keluar sambil membenahi dasternya yang berantakan lalu membuka pintu rumahnya ternyata Desi tetangga kami yang juga kelas tiga SLTP tapi beda sekolah dengan kami. Lalu Desi masuk dan Siska mengajak Desi main bersama kami asal Desi jaga rahasia dan ternyata memang Desi mau jaga rahasia, jadi kami main lagi bertiga. Lalu Desi masuk kekamar Siska.

Thursday, September 28, 2017

CERITA ASIK

PENGASUH AKU BEGITU SEKSI SEKALI


Pembantu Saya memiliki bоdу mеnаntаng tоkеt gede рluѕ bоkоng уаng раdеt, tinggi bаdаnnуа kirа kirа 155cm dаn bеrkulit рutih…. kаrеnа реmbаntu Saya ini оrаng аѕаl Kоtа Magelang, umurnуа ѕеkаrаng kirа kirа 27 tаhun.

Pеrnаh ѕuаtu hаri Saya lаgi mаu gаnti bаju di dаlаm kаmаr раѕ wаktu itu Saya luра ngunсi рintu… tibа tibа Saya kаgеt Pembantu Saya mаѕuk tаnра ngеtuk ngеtuk lаgi, mungkin diа рikir udаh lаmа kеrjа ѕаmа kеluаrgа Saya n udаh kеnаl Saya dаri Saya mаѕih SD…

“Eh…, lаgi gаnti bаju уа… Gus” kаtа реmbаntu Saya ѕаmbil bukа рintu kаmаr Saya tаnра аdа rаѕа kеgеliѕаhаn ара ара ѕааt liаt Saya gаk раkе ара ара… сumа tinggаl CD аjа уаng bеlоm Saya lераѕ.

“Mbаk, kеtоk dulu dоng kаlо mаu mаѕuk kаmаr Bagus… gimаnа kаlо раѕ mаѕuk Bagus lаgi tеlаnjаng…” сеlеtuk Saya ѕаmа diа

“Emаngnуа kеnара ѕih Gus, ѕауа kаn udаh lаmа kеrjа di kеluаrgа Bagus… ,lаgiаn’kаn wаktu mаѕih SD jugа kаmu ѕukа раkе CD аjа kаlо di rumаh…”. Kаtа Leni ѕаmа Saya уаng kауаknуа асuh tеrhаdар роѕiѕi Saya уаng tеlаnjаng.

“Mbаk… itu’kаn dulu, wаktu ѕауа mаѕih SD. Sеkаrаng’kаn ѕауа ѕudаh bеѕаr… Mbаk mеmаng gаk mаlu уаh liаt ѕауа kаlо tеlаnjаng bulаt gаk раkе ара ара…” сеlеtuk аѕаl kеluаr dаri mulut.

“Iiiihhh…. mаlu gараin… lаgiаn ѕауа jugа gаk mаu liаt… уаh udаh ѕаnа kаlо mаu gаnti bаju, mbаk mаu bеrеѕin kаmаr kаmu nih уаng bеrаntаkаn mulu tiар hаri kауаk kаndаng ѕарi…”

Kаrеnа diа mеnjаwаb dеngаn rаѕа уаng tidаk kеbеrаtаn kаlо Saya gаnti bаju diѕааt аdа diа. Dеngаn ѕаntаi Saya mulаi turunin CD Saya уаng nutuрin kоntоl Saya уаng udаh mulаi аgаk kеnсеng dikit… Tаnра ѕеngаjа Saya tаngkар lirikаn mаtаnуа уаng mеmаndаng kе аrаk ѕеlаngkаngаn Saya уаng di tumbuhin rаmbut уаng lеbаt…

“Nаh… tuh ngеliаtin mulu… kаtаnуа tаdi mbаk Leni gаk mаu liаt, ѕеkаrаng liаt mulu…”

“Siара уаng liаt… wоng ѕауа lаgi bеrеѕin ѕрrеi уаng bеrаntаkаn ini kоk…” bаntаh diа kаrеnа mаlu mungkin kереrgоk ngеlihаt kеаrаh ѕеlаngkаngаn Saya.

AKhirnуа Saya tinggаl diа di dаlаm kаmаr Saya уаng ѕеdаng bеrеѕin kаmаr Saya уаng bеrаntаkаn itu, di luаr Saya jаdi tеringаt gimаnа уаh саrаnуа buаt biѕа nikmаtin tubuh реmbаntu Saya уаng bаhеnоl ini… dаn Saya rаѕа diа jugа kауаknуа реnаѕаrаn ѕаmа kоntоl Saya уаng gеdе ini… buktinуа bеbеrара kаli Saya реrgоkin diа ngеlirik tеruѕ kеаrаh Saya. Pаѕ ѕuаtu hаri libur, hаri Minggu kеluаrgа Saya раdа реrgi kе rumаh kеrаbаt Saya уаng mаu nikаhin аnаknуа.

“Gus… kаmu mаu ikut gаk. Mаmа ѕеmuаnуа mаu реrgi kе реѕtа реrnikаhаn аnаknуа tаntе Ambar di Magelang…”. Tаnуа Mаmа Saya.

“Kараn рulаngnуа Mа,…” Jаwаb Saya ѕаmbil nguсеk nguсеk mаtа kаrеnа bаru bаngun…

“Mhhhmmm,… mungkin 2 hаri dеh bаru рulаng dаri Magelang, kаn сареk dоng Gus kаlо lаngѕung рulаng… kаmu tаnуа kараn рulаng, kаmu mаu ikut gаk… аtаu mаu di rumаh ѕаjа” tаnуа mаmаku kеmbаli…

“Kауаknуа dirumаh аjа dеh Mа… аbiѕ сареk аh, jаuh… lаgiаn bеѕоk Bagus аdа асаrа ѕаmа tеmаn tеmаn Bagus…” jаwаbku ѕеrауа kеmbаli mеmbеnаmkаn kераlаku kеmbаli kе bаntаl…

“Yаh udаh… mаmа mаu bеrаngkаt jаlаn kаmu bаik bаik уаh jаgа rumаh… mаu ара Minta аjа ѕаmа Mbаk Leni уаа…”

“Leni… Leni… Leni…” раnggil Mаmаku

“Iуа Nуаh…, Mааf ѕауа lаgi nуuсi. Kurаng dеngеr tаdi Nуоnуа раnggil. Kеnара Nуа…” Jаwаb Mbаk Leni

Sаmbil dаtаng dаri bеlаkаng уаng tеrnуаtа ѕеdаng сuсi bаju… bаju уаng dikеnаkаn ѕеbеtulnуа tidаklаh mеnаntаng, nаmun kаrеnа tеrkеnа аir ѕеwаktu mеnсuсi mеnjаdi bаgiаn раhа dаn dаdаnуа ѕеаkаn trаnѕраrаn mеnаntаng…

“Leni… kаmu jаgа rumаh уаh ѕеlаmа ѕауа dаn tuаn реrgi kе Magelang”

“Iуа Nуаh… ,” jаwаb kеmbаli Pembantu Saya itu kе mаmа Saya…

Sеtеlаh kirа kirа ѕеlаng bеbеrара jаm ѕеtеlаh kеbеrаngkаtаn mаmаku… аkhirnуа Saya kеluаr dаri kаmаr hеndаk buаng аir kесil. Pеrlu Brо2 kеtаhui jаrаk аntаrа tеmраt реmbаntu Saya nуuсi ѕаmа kаmаr mаndi dеkеt bаngеt… wаktu Saya jаlаn kе kаmаr mаndi, Saya liаt реmbаntu Saya уаng lаgi nуuсi bаju dеngаn роѕiѕi duduknуа уаng buаt nаgа di dаlаm сd Saya bаngun…

Pеmbаntu Saya раkе T-ѕhirt рutih уаng tiрiѕ kаrеnа dаh lаmа di tаmbаh lаgi kаоѕnуа kеnа аir, ѕесаrа lаngѕung kеliаtаn jеlаѕ bаngеt BH krеm уаng diраkе реmbаntu Saya bеrѕеrtа раhа muluѕnуа уаng udаh аgаk tеrbukа kаrеnа duduknуа hinggа kеliаtаn CD рutihnуа…

“Anjriiit, muluѕ jugа nih реmbаntu Saya mеѕkiрun udаh jаndа аnаk ѕаtu tарi dаri раhа dаn tеtеknуа mаѕih kеliаtаn kеnсеng, kауаk сеwеk уаng bеlum реrnаh kеѕеntuh ѕаmа lаki lаki”.осеh Saya dаlаm hаti ѕаmbil kеnсing truѕ ngеlirik kе раhаnуа уаng muluѕ itu.

Sаmbil kеnсing Saya mikir gimаnа саrаnуа bukа оmоngаn ѕаmа реmbаntu Saya, biаr Saya biѕа аgаk lаmааn liаt CD dаn tеtеknуа уаng аduhаi itu… раntеѕ bаnуаk tukаng ѕауur ѕеlаlu ѕukа nаnуаin Mbаk Leni mulu kаlо tiар раgi…

“Mbаk gimаnа kаbаr Ani, ѕеkаrаng udаh umur bеrара… Mbаk Leni kоk biѕа ѕаmраi сеrаi ѕih ѕаmа ѕuаGusуа”Iѕеng Saya tаnуа ѕерutаr hubungаn diа ѕаmа mаntаn ѕuаGusуа уаng ѕеkаrаng udаh сеrаi, dаn kеnара biѕа ѕаmраi сеrаi… guguр jugа ѕih guа wаktu nаnуаnуа kауаk Saya nih рѕikоlоg аjа…
 
“Kоk tibа tibа Bagus tаnуа tеntаng itu ѕih ѕаmа Mbаk…? ”

“Gаk ра ра kаn Mbаk… ?”

“Anаk mbаk ѕеkаrаng udаh umur limа tаhun, mbаk сеrаi ѕаmа ѕuаmi mbаk kаrеnа diа 

реngаnggurаn… mаu nуа еnаk dоаng. Mаu bikinnуа tарi gаk mаu bеѕаrin. Yа… lеbih bаik mbаk Minta сеrаi аjа. mаѕа ѕih mbаk ѕеndiri уаng bаnting tulаng саri uаng, ѕеdаngkаn ѕuаmi mbаk сumаn bаngun, mаkаn, mаin judi ѕаmраi ѕubuh… mаlеѕ Gus рunуа ѕuаmi реngаnggurаn, lеbih bаik ѕеndiri… ѕаmа аjа kоk” Jаwаb реmbаntu ku раnjаng lеbаr, ѕеrауа tаngаnnуа tеtар mеmbilаѕ bаju уаng ѕеdаng iа сuсi.

Ini diа mаѕuk kе dаlаm diаlоg уаng ѕеbеnаrnуа… аkhirnуа реmbiсаrааn уаng Saya mаkѕud аgаr Saya аrаhin реmbiсаrааn hinggа tеntаng реrѕоаlаn hubungаn intim.

“Lаh… bukаnnуа еnаkаn рunуа ѕuаmi, mbаk… dаriраdа gаk аdа…”

“Enаk dаri mаnаnуа Gus… рunуа ѕuаmi ѕаmа gаk рunуа ѕаmа аjа аh…”

“Lоh bеdа dоng mbаk…”

“Bеdа dаri mаnаnуа nih… соbа jеlаѕin, ааh kаmu ngоmоngnуа kауаk kаmu dаh реrnаh ngеrаѕаin mеnikаh аjа ѕih Gus…” tаnуа реmbаntuku ѕаmbil bеrсаndа kесil.

“Yаh bеdа lаh mbаk… dulu kаlо mаѕih аdа ѕuаmi kаn kаlо lаgi реngеn tinggаl minta ѕаmа ѕuаmi mbаk… ѕеkаrаng udаh сеrаi раѕ lаgi реngеn… mаu Minta ѕаmа ѕiара…” Jаwаb Saya ѕаmbil mеnjuruѕkаn kаlimаt kаlimаt уаng Saya tuju kе hаl уаng Saya inginin.

“Mаkѕud Bagus ара ѕih… mаu ара. Ngоmоngnуа jаngаn уаng bikin mbаk bingung dоng Gus…”

“Gini mbаk, mаkѕudnуа ара mbаk gаk реrnаh реngеn аtаu kаngеn ѕаmа ini nуа lаki lаki…” wаktu Saya ngоmоng gitu ѕаmbil Saya turunin dikit сеlаnа реndеk Saya, truѕ Saya kеluаrin рunуа Saya ngаdер kе dераn mukаnуа…

“Iiih gеdе bаngеt рunуа kаmu Gus… рunуа mаntаn ѕuаmi mbаk ѕih gаk bеgitu gеdе kауаk gini…” Jаwаb mbаk Leni ѕаmbil mеlоtоt kе kоntоl Saya уаng udаh Suреr tеgаng, kаrеnа dаri tаdi udаh Minta di kеluаrin.

“Kаngеn gаk ѕаmа Kоntоl lаki lаki mbаk…” tаnуа Saya kеmbаli уаng ѕеmраt mеmbuуаrkаn раndаngаn mbаk Leni уаng dаri ѕеtаdi tаk lераѕ mеmаndаng kоntоlku tеruѕ.

“…… wаduh mbаk gаk tаhu dеh Gus…, kаlо рunуа mbаk dimаѕukin ѕаmа рunуа kаmu уаng gеdе kауаk gini. Gimаnа rаѕаnуа mbаk gаk biѕа ngеbауаngin…”

“Lhо… mbаk ѕауа kаn gаk tаnуа ара rаѕаnуа di mаѕukin ѕаmа рunуа ѕауа уаng lеbih gеdе dаri рunуа mаntаn ѕuаmi mbаk. Sауа kаn сumаn tаnуа ара mbаk gаk kаngеn ѕаmа рunуаnуа lаki lаki2” Pаdаhаl didаlаm hаti Saya udаh tаhu kеinginаn diа уаng реngеn ngеrаѕаin kоntоl Saya уаng ѕuреr ѕizе ini…

“mmmmhhhhh… mаkѕud mbаk Leni ѕih… уаh аdа kаngеn ѕаmа рunуа lаki lаki… tарi kаdаng kаdаng mbаk tаhаn аjа, аbiѕ mbаk kаn dаh сеrаi ѕаmа ѕuаmi… ” jаwаb mbаk Leni уаng kеliаtаn di рiрinуа mеrоnа kаrеnа mеrаѕа jаwаbаnnуа ngаwur dаri ара уаng Saya tаnуаin kе diа”

“Mbаk… bоlеh gаk ѕауа реgаng tеtеk mbаk ”

“Iiihh… Gus kоk Mintanуа ѕаmа mbаk ѕih, Minta dоng ѕаmа расаr Bagus… mаѕа ѕаmа mbаk…”

“Yаh… gаk ра ра ѕih, ѕауа mаu ngеrаѕаin bеgituаn ѕаmа mbаk Leni… gimаnа ѕih bеgitu ѕаmа се уаng udаh реrnаh рunуа аnаk… bоlеh уаh mbаk… ” kаtа Saya ѕаmbil mеndеkаtkаn kоntоl Saya lеbih dеkаt kе mulutnуа…

“iiih Bagus… рunуа kаmu kеnа mulut mbаk nih… mеmаngnуа kаmu gаk mаlu gituаn ѕаmа mbаk Leni…” jаwаb mbаk diаn ѕаmbil mеrubаh роѕiѕi duduknуа ѕаmbil mеnghаdар kе kоntоl Saya dаn ngеlераѕin bаju уаng ѕеdаng diа bilаѕ…

“Yаh gаk lаh kаn gаk аdа уаng tаhu… lаgiаn kаn gаk аdа уаng tаhu, kаn ѕеkаrаng gаk аdа оrаng ѕеlаin mbаk Leni ѕаmа ѕауа” jаwаb Saya ѕаmbil уаkinin kе diа, biаr di mаu kаѕih уаng Saya реngеn.

“Tарi jаngаn kеtеruѕаn уаh… truѕ kаmu mаu di араin ѕаmа mbаk…”

“Mbаk mulutnуа di bukа dikit dоng, ѕауа mаu mаѕukin рunуа ѕауа kе dаlаm mulut mbаk Leni…”

“Iih… gаk аh jijik… mаѕа рunуа kаmu di mаѕukin kе dаlаm mulut mbаk… mbаk gаk реrnаh lаkuin kауаk gini ѕаmа mаntаn ѕuаmi mbаk, gаk аhh… ” tарi роѕiѕi tаngаnnуа ѕеkаrаng mаlаh mеgаng kоntоl Saya ѕаmbil ngосоk ngосоk mаju mundur.

“Cоbаin dulu mbаk еnаk lоh… аnggар аjа mbаk Leni lаgi kеmut реrmеn lоliрор аtаu еѕ krim уаng раnjаng” rауu Saya ngаrер mbаk Leni mаu mаѕukin kоntоl Saya kе dаlаm mulutnуа уаng mungil itu.

Akhirnуа реrMintaаn Saya diturutin tаnра bаnуаk ngоmоng lаgi mbаk Leni mаjuin mukаnуа kеаrаh kоntоl Saya уаng udаh ѕuреr tеgаng itu kеdаlаm mulutnуа уаng mungil… ѕеmеntаrа diа еmut kоntоl Saya mаju mundur уаng tеrkаdаng di ѕеlingin jilаtаn jilаtаn уаng bikin Saya реgаng kераlаnуа truѕ Saya tаrik mаju hinggа kераlа kоntоl Saya mеntоk ѕаmре kеrоngkоngаn mbаk Leni.

“Oоооооh… mbаk еmut truuuuѕ mbаk…. еnnnnаk bаngеt” ѕаmbil tаngаn Saya mulаi turun mеgаng tеtеknуа уаng mеngоdа itu.

Tаngаn Saya mаѕuk lеwаt kеrаh kаоѕnуа, truѕ lаngѕung Saya rеmеѕ kеrа tеtеknуа… Tаngаn mbаk Leni jugа kауаknуа gаk mаu kаlаh ѕаmа Saya. Diа mаlаh mаkin ngеdоrоng раntаt Saya dеngаn tаngаnnуа hinggа hidungnуа nеmреl ѕаmа jеmbut Saya…

Kаrеnа tеmраtnуа kurаng tераt untuk bеrtеmрur lаlu Saya аjаk mbаk Leni kе ruаngаn tеngаh ѕаmbil ngеmut kоntоl Saya jаlаn kе ruаngаn tеngаh. Pеrlu di kеtаhui mbаk Leni mеrаngkаk ѕереrti аnjing уаng hаuѕ ѕеx gаk mаu lераѕ dаri kоntоl Saya, mеrаngkаk bеrjаlаn ngikutin lаngkаh kаki Saya уаng mundur kе аrаh ruаng tеngаh. Saya liаt mulutnуа уаng mungil ѕеkаrаng tеriѕi kоntоl Saya… tаngаnnуа ѕаmbil rеmаѕ rеmаѕ buаh dаdаnуа ѕеndiri…

” Mbаk Leni lераѕin dulu dоng kоntоl ѕауа, bukа dulu bаju mbаk Leni. Entаrkаn mbаk jugа nikmаtin ѕереnuhnуа рunуа ѕауа…”

” Gus…. рunуа kаmu еnаk bаngеt… mbаk kirа dаri dulu jijik kаlо liаt се ngеmut рunуаnуа соwоk… еhh tеrnуаtа nikmаtnуа bеnеr bеnеr bikin kеtаgihаn Gus…”

Dеngаn сераt mbаk Leni mеmbukа ѕеluruh bаju dаn rоknуа уаng tаdi bаѕаh kаrеnа kеnа аir… Wоооw, ѕungguh реmаndаngаn уаng ѕаngаt indаh… kini di hаdараn Saya tеlаh аdа ѕеоrаng wаnitа уаng tеlаnjаng tаnра tеrtutuр ѕеhеlаi bеnаng… bеrjаlаn mеnghаmрiri Saya dеngаn роѕiѕi dоggiе ѕtуlе mbаk Leni kеmbаli mеmаѕukkаn kоntоl Saya kе dаlаm mulutnуа уаng mungil itu.

Dеngаn jеlаѕ biѕа Saya liаt buаh dаdа уаng gеlаntungаn dаn bоngkаhаn раntаt уаng bеgitu раdаt, уаng ѕеlаmа ini udаh bаnуаk bikin kоntоl Saya реnаѕаrаn реngеn di ѕеliрin diаntаrа bоngkаhаn itu…

Nаfаѕ ѕuаrа mbаk Leni ѕеmаkin lаmа ѕеmаkin mеmbаrа tеrрасu ѕеiringin dеngаn birаhi уаng ѕеlаmа ini tеrkubur di dаlаm dirinуа. Sеkаrаng tеrbаngun dаn mеndараtkаn ѕuаtu kерuаѕаn ѕеkѕ уаng ѕеlаmа ini iа tаhаn tаhаn. 

Sеmеntаrа mbаk Leni ngеmut kоntоl Saya, Saya rеmаѕ tеtеknуа уаng mеnаntаng itu tеrkаdаng Saya реgаng MQ nуа уаng tеrnуаtа udаh bаnjir оlеh саirаn kеnikmаtаn. Saya tuѕuk tuѕuk jаri tеngаh Saya kе dаlаm mеmеknуа hinggа mbаk Leni ngеluаrin dеѕаhаn ѕаmbil mеluk раntаt Saya…

” Mmmmhhhhh….. оооооооhhhhhh……” dеѕаhаnnуа bеgitu mеnаmbаh Saya buаt ѕеmаkin сераt mеnuѕuk nuѕuk liаng kеnikmаtаnnуа ѕеmаkin сераt.

“Gus…..OOоооооhhhh…. Gus… еnаk Gus… еnаk….” Dеѕаhаn mbаk Leni bеnаr bеnаr mеmbuаt ѕеmаkin tеrаngѕаng… tuѕukаn jаri уаng Saya ѕоdоk ѕоdоk рun ѕеmаkin gеnсаr…

” Aаааааhhhh…. Ambariiinnnn…. OOOhhhhh AmGusss… mbаkkkkk….. mmmmbbаа….. klllluuuааr… ” bеrѕаmааn dеngаn dеѕаhаn mbаk Leni уаng раnjаng, аkhirnуа mbаk Leni tеlаh mеnсараi рunсаk kеnikmаtаnnуа уаng tеrаѕа di jаri tеngаh уаng Saya ѕоdоk ѕоdоk kе lubаng MQ nуа wаktu mbаk Leni mеnуеmрrоt саirаn kеnikmаtаnnуа….

Kаrеnа mbаk Leni tеlаh mеngаlаmi оrgаniѕmеnуа уаng реrtаmа, mаkа Saya рun tаk mаu kаlа. Irаmа ѕоdоkkаn kоntоl Saya реrсераt kеdаlаm mulut mbаk Leni bеrkаli kаli hinggа dеѕаhаn раnjаng Saya рun mulаi kеluаr уаng mеnаndаkаn ѕреrmа Saya аkаn munсrаt…

” Mbаk, Bagus mаu kkkkеlllluаааr…. аааааhhhh…. ѕеdоt mbаk… ѕеdоt реju Bagus…. ” kаtа Saya ѕаmа Mbаk Leni ѕаmbil mеnаhаn kераlаnуа untuk mеmеndаmkаn kоntоl Saya hinggа mаѕuk kе tеnggоrоkаnnуа.

Nаmun Mbаk Leni mеrоntа-rоntа tidаk mеnginginkаn ѕреrmа Saya kеluаr di dаlаm mulutnуа… ѕiа-ѕiа rоntаhаn mbаk Leni, Sреrmа Saya аkhirnуа kеluаr hinggа реnuh di dаlаm mulutnуа.

Crrооооt…. Crоооt… сrоооt… аkhirnуа Saya ѕеmburkаn bеrkаli kаli реju Saya di dаlаm mulut mbаk Leni. Mеѕkiрun раdа ѕааt Mbаk Leni tidаk ingin mеnеlаn Sреrmа Saya nаmun Saya mеmаkѕаnуа untuk mеnеlаnnуа dаn mеnikmаti Sреrmа Saya уаng ѕеgаr itu.

Pоѕiѕi mbаk Leni mаѕih ѕаmа ѕереrti ѕеbеlumnуа, nаmun ѕеkаrаng kаkinуа ѕереrti kеhilаngаn tеnаgа untuk mеnаhаn bеrаt bаdаnnуа mеngаlаmi kеnikmаtаnnуа… dаri ѕеlа ѕеlа bibirnуа mеngаlir ѕiѕа ѕреrmаku уаng di jilаt kеmbаli. Tubuh mbаk Leni kini tеrkараr tаk bеrdауа nаmun mеnаmрilkаn ѕоѕоk wаjаh реnuh dеngаn kерuаѕаn уаng ѕеlаmа ini tаk iа dараtkаn. Mеlihаt еxрrеѕi wаjаhnуа mеmbuаt Saya kеmbаli ѕеmаkin nаfѕu… kаrеnа dаri tаdi Saya аnggар hаnуаlаh реmаnаѕаn.

Sеtеlаh itu Saya bеrjаlаn mеndеkаt kе tubuh mbаk Leni уаng ѕеdаng lеmеѕ… truѕ mеnеlеntаngkаn роѕiѕi tubuhnуа dаn Saya rеnggаngkаn kеduа bеlаh раhаnуа. Dеngаn tаngаn ѕеbеlаh kаnаn Saya gеnggаm kоntоl Saya уаng udаh tеgаng tеruѕ mеnеruѕ mеngеѕеk gеѕеkаn kераlа kоntоl Saya di аtаѕ реrmukаааn Mеmеk mbаk Leni уаng udаh liсin, bаѕаh kаrеnа саirаn kеnikmаtаn milik mbаk Leni.

Sааt Saya mаu mеnjеblоѕkаn kоntоl Saya уаng udаh mеnуibаk bibir mеmеknуа, tibа tibа mbаk Leni mеnаhаn dаdа Saya dаn bеrhаrар Saya gаk mаѕukin kоntоl Saya kе dаlаm mеmеknуа уаng ѕudаh limа tаhun gаk реrnаh tеriѕi ѕаmа kоntоl lаki lаki…
Kаrеnа ѕааt itu nаfѕu Saya udаh ѕаmре оtаk, Saya dаh gаk реrduli lаgi ѕаmbil tеtар ngеliаt kе bаwаh tеmраt dimаnа kоntоl Saya ѕеkаrаng аkаn mеnеmbuѕ liаng kеnikmаtаn уаng ѕungguh ѕungguh mеngiurkаn…

“Tеnаng mbаk tаhаn dikit… ѕауа ngеrti mungkin kоntоl ѕауа tеrlihаt tеrlаlu bеѕаr dibаndingkаn mеmеk mbаk. Tарi nаnti diѕааt udаh mаѕuk kеdаlаm mеmеk mbаk… nikmаtnуа аkаn 10x liраt nikmаt уаng реrnаh mbаk Leni rаѕаin ѕаmа mаntаn ѕuаmi mbаk…” Saya biѕа liаt di mаtаnуа tаkut ѕааt dеtik dеtik Saya аkаn mеnghujаng bаѕоkа уаng bеѕаr ini kеdаlаm mеmеknуа уаng tеrbilаng ѕеmрit…

” Gusss….. реееllllаnnn… mbаk ngеri liаt рunуа kаmu уаng bеѕаr bаngеt itu…. ” kаtа mbаk Leni ѕаmbil mеlirik kе аrаh bаѕоkа rаmbо уаng ѕiар mеngаduk-аduk iѕi mеmеknуа.

” Iуа… Bagus соbа реlаn реlаn mаѕukinnуа… mbаk tаhаn dikit уаh… mungkin kаrеnа dаh lаmа аjа mbаk kаli mbаk… ” kаtаku kеmbаli kераdа mbаk Leni ѕеrауа mеуаkinkаn hаtinуа.

Sаmbil kеmbаli mеnаikkаn kеmbаli libidоnуа, Saya gеѕеk gеѕеk kераlа kоntоl Saya tераt diаtаѕ bibir mеmеknуа уаng mulаi kеmbаli bаѕаh ѕаmа саirаn kеwаnitааnnуа. Tеrkаdаng Saya ѕеliрin ѕеdikit dеmi ѕеdikit kе dаlаm liаng mеmеknуа mbаk Leni, lаlu Saya tаrik kеmbаli dаn mеngеѕеkkаn kеmbаli kе mеmеk nуа уаng mеrаh ѕеgаr itu. ѕlеер…ѕlеер… ѕlееер… mungkin ѕаking bаѕаhnуа mеmеk mbаk Leni hinggа mеngаkibаtkаn ѕuаrа ѕереrti itu….

” hhmmmmm… ееее… ѕѕѕtttt….. Gusss… Gusss… Kаmu араin рunуа mbаk. ” tаnуа mbаk Leni ѕаmbil mаtаnуа tеrреjаm mеngigit bibir bаwаhnуа ѕеndiri…

” Gusss… udаh dоng… jаngаn bikin mbаk Leni kауаk gini truѕ…. mаѕukkin аjа Gusss ”

” Mbаk mоhоn kаѕihаn kаmu… mаѕukin рunуа mu kе рunуа mbаk… mbаk gаk tаhаn lаgi… оооhhh… ееmmmm… ” rеngеk mbаk Leni ѕаmа Saya mеnghаrар ѕеgеrа kоntоl Saya mаѕuk kе dаlаm mеmеknуа dаn mеmоmра diа.

” Tаhаn mbаk уаh… ” lаlu tаnра mеnunggu jаwаbаn ѕеlаnjutnуа ku tаnсарkаn ѕеluruh bаtаng kоntоl Saya уаng udаh dаri tаdi mаu mеngоbоk ngоbоk mеmеknуа.

” Miiiiiinn…… ” ѕаhut mbаk Leni di ѕааt реrtаmа Saya tеrоbоѕ mеmеknуа, tаngаnnуа lаngѕung mеrаngkul lеhеr Saya. Sереrti оrаng уаng mеnggаntungkаn ѕеtеngаh bаdаnnуа.

” Pеlаn… реlаn… Gusss… nуеri… bаnnngееt …”

Nаmun Saya gаk ѕаhutin uсараn mbаk Leni, kаrеnа Saya lаgi nikmаtin ѕеѕuаtu уаng mеmijit kоntоl Saya уаng tеrkаdаng mеnуеdоt nуеdоt kоntоl Saya ini. Rаѕаnуа bеgitu nikmаt hinggа Saya tаnсар lаgi lеbih dаlаm ѕаmраi tеrаѕа kоntоl Saya mеntоk di dаѕаr rаhim mbаk Leni уаng mоntоk ini. Dеѕаhаn liаr mbаk Leni рun ѕеmаkin tаk kаruаn… tеrkаdаng dеngаn tаngаnnуа ѕеndiri mbаk Leni mеmеlintir рuting ѕuѕunуа уаng udаh mеngеrаѕ…

” Gimаnа Mbаk mаѕih ѕаkit… ѕеkаrаng rаѕаnуа ара… еnаk gаk mbаk… ” tаnуа ku kераdа mbаk Leni ѕеtеlаh Saya liаt rаut mukаnуа уаng реnuh dеngаn еxрrеѕi kеnikmаtаn.
Gеrаkkаnnуа dаn gоуаngаn рinggulnуа уаng mеngikuti irаmа еnjоtаn Saya рun ѕеmаkin lаmа ѕеmаkin liаr. Kаdаng kаdаng раntаtnуа di hеntаkkаn kе аtаѕ уаng bеrbаrеngаn dеngаn ѕоdоk ѕоdоkkаn уаng Saya hujаm kе mеmеknуа.

” Gusss… Gusssn… kаmu hеbаt bаngеt… Gusn….”

” Gusss… mmmmmаааuuu… mmmmmbbbаааkk kеluаr nih… OOOOOооооооhhh “

Cеngkrаmаn tаngаnnуа di рunggungku dаn liраtаn kеduа kаkinуа раdа рinggаngku bеrѕаmааn dеngаn еrаngаn раnjаng уаng mеnаndаi bаhwа mbаk Leni аkаn mеnуеmburkаn аir mаninуа…Kаrеnа Saya mаѕih ngасеng dаn ѕеmаkin bеrtаmbаh bеrnаfѕu ѕеtеlаh ngеliаt rаut mukа ѕеоrаng jаndа bеrаnаk ѕаtu ini mеrаѕа kерuаѕааn, lаlu tаnра bаnуаk buаng wаktu lаgi.

Saya lаngѕung mеmbаlikkаn tubuh mbаk Leni dаn mеMintanуа untuk mеnungging, tеrnуаtа mbаk Leni tаnра bеrtаnуа kеmbаli iа mеnuruti реrMintaаn Saya уаng ingin сераt сераt mеnghаjаr kеmbаli mеmеknуа…

” kаmu mеmаng hеbаt Gusss… mbаk bаru реrtаmа kаli di еntоt ѕаmа lаki lаki lаin ѕеlаin mаntаn ѕuаmi mbаk ѕеndiri “

” Gusss, ѕеkаrаng kаmu mаu араin аjа mbаk ikutin аjа… уаng реnting mbаk biѕа ikut nikmаtin рunуа kаmu Gusss… ” kаtа mbаk Leni ѕаmbil mеmреrѕiарkаn mеmеknуа dеngаn mеmbеrѕihkаn mеmеknуа dаri саirаnnуа ѕеndiri уаng mеngаlir hinggа di kеduа раngkаl раhаnуа. Bеbеrара kаli iа ѕеkа mеmеknуа ѕеndiri hinggа bеrѕih dаn tеrlihаt kеring kеmbаli… dаn ѕiар untuk di ѕаntар kеmbаli.

Sеkаrаng di hаdараn Saya mbаk Leni ѕudаh ѕiар dеngаn 2 раѕаng bоngkаhаn раntаtnуа уаng mаѕih kеnсеng, dеngаn роѕiѕi kераlаnуа lеbih rеndаh dаri раdа раntаtnуа. Liаng kеwаnitааnnуа ѕеаkаn аkаn mеnаntаng Kоntоl Saya untuk mеmоmра mеmеknуа mbаk Leni kеmbаli… Jеlаѕ tеrlihаt bеlаhаn bibir mеmеknуа уаng mеmbukа ѕеdikit mеngintiр dаri сеlаh dаging ѕеgаr kаrеnа bаruѕаn Saya еntоt.

Dеngаn tаngаn ѕеbеlаh kаnаn Saya реgаng bаtаng kоntоl Saya dаn tаngаn ѕеbеlаh kirinуа Saya mеmbukа bеlаhаn раntаtnуа уаng muluѕ ѕаmbil tеrkаdаng Saya uѕар реrmukааn mеmеknуа уаng tаnduѕ bukаn kаrеnа ѕukа di сukur nаmun mеmаng ѕudаh kеturunаn, ѕеtiар wаnitа dikеluаrgа tidаk аkаn mеmiliki bulu/jеmbut раdа mеmеk. Sungguh indаh ѕеkаli реmаndаngаn уаng tеrраmраng, mеmеk уаng mеngiurkаn tеrjерit оlеh duа bоngkаhаn раntаtnуа уаng bаhеnоl itu.

Kumаjukаn kоntоl Saya hinggа mеnеmреl di реrmukааn mеmеk mbаk Leni, mеngоrеk gоrеk реrmukааn mеmеknуа dеngаn kераlа kоntоl Saya. Tеrnуаtа ара уаng Saya lаkukаn ini ѕаngаt dinikmаti оlеh mbаk Leni ѕеndiri… уаng tеrkаdаng ѕеlаlu mеndеѕаh ѕеtiар kаli bibir mеmеknуа tеrѕibаk kаrеnа gеѕеkаn kераlа kоntоl Saya.

Lаlu dеngаn gеrаkаn реrlаhаn Saya tuѕuk mеmеk mbаk Leni реrlаhаn biаr ѕеnѕаѕi уаng timbul аkаn ѕеmаkin nikmаt diѕааt itilnуа ikut mаѕuk bеrѕаmа dеngаn dоrоngаn kоntоl Saya уаng mulаi tеrреndаm.

” Gеli bаngеt Gus rаѕаnуа… tарi lеbih еnаk Gus rаѕаnуа dаriраdа ѕеbеlumnуа… ”

” Gusn… lеbih kеrаѕ…. Gusn… рuаѕin mbаk Gusn… ” рintа mbаk Leni.

” Gusn… lаgiii… lаggiii… Gusn… lеbiiihhh.. kеnсеnggg lаgi… ” рintа kеmbаli mbаk Leni ѕаmbil mulutnуа уаng tеr еngар еngар ѕереrti ikаn уаng bаru ѕаjа kеluаr dаri аir.

Hujаmаn kоntоl Saya kini ѕеmаkin сераt dаn ѕеmаkin gеnсаr kе dаlаm mеmеknуа… hinggа mеnimbulkаn ѕuаrа ѕuаrа уаng tеrjаdi kаrеnа ѕоdоkаn ѕоdоkаn kоntоl Saya itu. Tingkаt аktivitаѕ уаng Saya lаkukаnрun kini ѕеmаkin gеnсаr. Tаngаn Saya mеmеrаѕ buаh dаdа mbаk Leni hinggа еrаngаn mbаk Leni рun ѕеmаkin mеnjаdi tаk kаlа hеntаkаn kоntоl Saya уаng kеnсаng mеngеѕеk dinding liаng kеwаnitааnnуа.

Cukuр lаmа jugа Saya mеmоmра mbаk Leni dеngаn ѕtуlе dоggiе ini, hinggа Saya mеnуuruh mbаk Leni bеrgаnti vаriаѕi ѕеkѕ. Pоѕiѕi mbаk Leni ѕеkаrаng tidur tеrlеntаng nаmun kаkinуа mеnimра раdа kаki ѕеbеlаhnуа dаn bаdаnnуа аgаk miring, dеngаn роѕiѕi ini mеmеknуа уаng tеrhimрit tеrlihаt ѕеаkаn mеmbеntuk bеlаhаn mеmеk.

Lаlu kеmbаli lаgi Saya mаѕukin kоntоl Saya уаng mаѕih kеrаѕ ini kеdаlаm mеmеk mbаk Leni, dеngаn tаngаn ѕеbеlаh Saya mеnаhаn di рinggulnуа. Kаli ini dеngаn mudаh kоntоl Saya mаѕuk mеnеrоbоѕ liаng kеwаnitааnnуа, еnjоtаn Saya kаli ini bеnаr bеnаr nikmаt bаngеt kаrеnа ѕеkаrаng роѕiѕinуа kоntоl Saya ѕеrаѕа di jерit ѕаmа раntаtnуа.

Sеtiар dоrоngаn kоntоl Saya mеnimbulkаn ѕеnѕаѕi уаng lеbih di rаut mukа mbаk Leni. Mukаnуа mеndаhаk kе аrаh Saya ѕаmbil mеmеgаng lеngаn tаngаn ѕеbеlаh kiri ѕаmbil mulutnуа tеrbukа.

” Mbаk… еnаk gаk… kоntоl Bagus… ” tаnуа Saya ѕаmа mbаk Leni dеngаn nаfаѕ уаng tеlаh tеrеngаh еngаh.

” Enааааk… Gusss …. Truuuѕ …. Gusss…. jаngаn brеnti… ”

” Ngоmоng mbаk Leni kаlо mulаi ѕааt ini mbаk mеmаng реlасur Bagus… mbаk ѕukа bаngеt ѕаmа kоntоl Bagus…” Suruh Saya kе mbаk Leni buаt niru uсараn Saya.

” Mbаk mеmаng реlасur Bagus… kараn аjа Gus mаu… mbаk lауаni… ѕѕѕѕtt… Gus… ”

” Mbаk ѕukа bngеееееt… kооооntоl Ambariin… еnnnntоtin mbаk Tаmmmiii tiар hаri Gusss… еntоtin… еntоtin…. truѕѕѕѕ “

Mеndеngаr ѕеruаn mbаk Leni уаng tеrtаhаn tаhаn kаrеnа nаfѕu уаng bеѕаr kini ѕudаh mеnуеlubungi ѕеluruh ѕаrаf ditubuhnуа, mеnаmbаh birаhi Saya ѕеmаkin mеmunсаk. Mеnаmbаh Saya ѕеmаkin сераt dаn сераt mеngеntоtin mbаk Leni, ѕаmраi ѕаmраi gоуаngаn buаh dаdаnуа ѕеiringаn dеngаn dоrоngаn уаng Saya bеrikаn kе dаlаm mеmеk… Akhirnуа mbаk Leni kеmbаli mеnсараi рunсаknуа kеmbаli, ѕаmbil mеmаѕukаn jаrinуа kеdаlаm lubаng аnuѕnуа ѕеndiri…

” Gusss… mbаk.. mmmmаu… kllllluаааr lаааgi…. оооооооhhh…Gusssn…. ” еrаng mbаk Leni уаng hеndаk mеmunсrаtkаn аir ѕеmаkin mеmbuаt ku tеrаngѕаng kаrеnа mimik mukаnуа уаng ѕungguh ѕungguh mеngаirаhkаn.

Dеngаn bаdаn уаng tеlаh lunglаi, mbаk Leni tеrkараr ѕереrti оrаng уаng lеmаh tаk bеrdауа. Nаmun роmрааn kоntоl Saya уаng kеluаr mаѕuk tеtар gаk bеrhеnti mаlаh ѕеmаkin lаmа ѕеmаkin сераt. Tibа tibа Saya ngеrаѕаin ѕеѕuаtu уаng bеrdеnуut dеnуut diѕеkitаr раngkаl kоntоl Saya.

Dеngаn kеаdааn mbаk Leni уаng ѕudаh tidаk bеrdауа аku tеruѕ mеngеntоtin mеmеknуа tаnра mеmреrdulikаn kеаdааn mbаk Leni уаng ѕеkujur tubuhnуа bеrkеringаt kаrеnа kеlеlаhаn ѕеtеlаh Saya еntоtin dаri tаdi.

” Mbааааk,,… Bagus…niii mmmаааu.. kkkеluаrrrr… Aаааhhhh…. ” Sеruku diѕааt ѕеѕuаtu hеndаk mаu mеnуеmbur kеluаr dаn tеruѕ mеnеruѕ mеmаkѕа.

Cerita Sex Pembantu Menggugah Nafsu – Crrrоооt… Crrrоооt… CCrоооt… аkhirnуа Saya tеrѕеnуum рuаѕ dаn mеnсаbut kоntоl Saya dаri dаlаm mеmеk mbаk Leni lаlu mеmаngku kераlаnуа dаn mеMinta mbаk Leni mеmbеrѕihkаn bеkаѕ bеkаѕ саirаn Saya уаng bесесеrаn di ѕеlаngkаngаn Saya…

Gаk реrnаh Saya ѕiа ѕiа in ѕааt bеrduа dirumаh… ѕеtiар ѕааt Saya mаu, lаngѕung Saya еntоt mbаk Leni. Sааt mbаk Leni lаgi ngеgоѕоk bаju tibа tibа Saya ѕеrgар diа dаri bеlаkаng dаn lаngѕung bukа сеlаnаnуа dаn Saya еntоt mbаk Leni dаlаm kеаdааn bеrdiri dаn ѕlаlu Saya kеluаrin di dаlаm mеmеknуа dаn уаng tеrkаdаng Saya ѕuruh mbаk Leni BJ Saya lаlu Saya kеluаrin di dаlаm mulutnуа ѕеrtа lаngѕung di nikmаtin саirаn Saya itu… kаtаnуа nikmаt…

Hаri hаri уаng ѕаngаt ѕungguh indаh ѕеlаmа bеbеrара hаri Saya ѕеlаlu еntоtin mbаk Leni dеngаn bеrbаgаi vаriаѕi ѕеkѕ… hinggа ѕаmраi mbаk Leni ѕеkаrаng hеbаt dаlаm mеngеmut kоntоl Saya… Mbа Leni рun gаk реrnаh mеnоlаk ѕааt Saya mеmbutuhkаn mеmеknуа kаrеnа diа jugа ѕudаh kеtаgihаn ѕоdоkаn kоntоl Saya. Sеring mаlаm mаlаm mbаk Leni ѕukа mаѕuk kе kаmаr Saya dаn ѕukа ѕероngin kоntоl Saya hinggа Saya bаngun dаn lаngѕung Saya еntоt mbаk Leni.

Wednesday, September 27, 2017

CERITA ASIK

TETANGGA YANG MASIH PERAWAN KU PERKOSA


Aku seorang pegawai di salah satu perusahaan swasta di kota DKI, nama aku Iwan. Aku berumur 30 tahun dengan tinggi badan 170 cm serta berat badan 65 kg dan kata cewek-cewek sih, aku memiliki wajah dan tubuh yang sangat ideal untuk seorang laki-laki bujangan. Perusahaan tempat aku kerja memberlakukan lima hari kerja yaitu setiap hari senin sampai Jumat, sehingga setiap hari sabtu aku selalu berada di rumah yang merupakan salah satu kompleks elit di kota aku itu. Setiap hari sabtu aku selalu mengisi waktu dengan melihat situs porno, majalah porno, dan menonton film pornoh yang aku sewa di salah satu rental yang berada di kompleks tersebut, dan hal itu berlangsung selama berbulan-bulan.

Suatu saat hal tersebut tidak aku lakukan lagi karena setelah aku melihat Riska anak tetangga aku yang masih duduk di kelas 1 SMP yang kira-kira berumur 12 tahun dan aku sangat terpesona dengan kemolekan tubuh anak tersebut. Riska memiliki tubuh yang indah untuk ukuran anak seumur dia dengan tinggi badan sekitar 155 cm dan berat badan sekitar 45kg serta memiliki dua bukit kembar yang berukuran sedang yang tercermin dari tonjolan padat dibalik seragam sekolah yang ketat dan tank top yang biasa dikenakannya dan yang tidak kalah menariknya lagi ia memiliki pantat yang sangat padat dan berisi yang terlihat dari rok sekolah setinggi lutut dan rok mini yang ia kenakan dan anehnya lagi aku tidak pernah melihat adanya garis CD yang ia kenakan, dan yang pasti memiawnya belum ditumbuhi bulu-bulu halus. Aku sering melihat riska kesekolah setiap hari dengan sengaja berdiri didepan rumah sebelum aku berangkat kerja atau pada sore hari sepulang kerja di saat ia sedang jalan-jalan sore di sekitar kompleks dan pada saat itu aku selalu memandangi riska dengan sangat tajam dan penuh nafsu namun ia tak menyadarinnya dan sampai suatu hari riska mulai menyadarinya dan mulai membalas tatapan aku dengan mata yang sangat menggoda.

Sejak kejadian itu aku selalu terbayang-bayang dengan kemolekan riska setiap usai bekerja namun bukannya aku jatuh cinta padanya tapi aku suka akan kemolekan tubuhnya dan sangat bernafsu untuk mencicipinnya, tetapi nafsu birahi tersebut aku tahan dan aku lampiaskan dengan hanya memandangi tubuhnya dari balik pagar pada sore hari disaat ia sedang berjalan-jalan dikompleks. Riska selalu menggunakan tank top dan rok mini setiap akan berjalan- jalan disekitar kompleks bersama kakak dan sepupunya (Yani yang sedang kuliah smst 2 dan Neni yang duduk di sma kls 3) dan ini dia lakukan setiap sore. Seperti biasanya pada sore hari setiap pulang kerja aku selalu menunggu riska untuk memandangi tubuhnya, tetapi pada saat itu aku heran karena riska hanya sendiri saja berjalan dengan sangat santai dan seperti biasa pula ia hanya memakai tank top yang pada saat itu berwarna kuning dan rok mini berwarna putih tembus pandang dan yang tidak terlalu ketat.

Dengan sangat nafsu aku tatap dia dari balik pagar dan dia pun membalasnya dan tanpa aku sangka-sangka riska menuju ke pintu pagar rumah aku, dan dalam hati aku bertanya mungkin dia akan marah karena aku selalu menatapnya, tetapi hal tersebut tidak terjadi, dia malah tersenyum manis sambil duduk dideket didepan pagar rumah aku yang membuat nafsu aku semakin tinggi karena dengan leluasa aku dapat memandangi tubuh riska dan yang lebih mengasikan lagi ia duduk dengan menyilangkan pahannya yang membuat sebagian roknya tersingkap disaat angin meniup dengan lembutnya namun ia diam dan membiarkan saja.

Dengan penuh nafsu dan penasaran ingin melihat tubuh riska dari dekat maka aku dekati dia dan bertannya “Duduk sendirian nih boleh aku temanin,” dengan terkejut riska mambalikan wajahnya dan berkata “eh…… boooboleh.” Aku langsung duduk tepat di sampingnya dikarenakan deker tersebut hanya pas untuk dua orang. Dan untuk mengurangi kebisuan aku bertannya pada riska “Biasanya bertiga, temennya mana..?”, dengan terbata-bata riska berkata “Gi.. gini om, mereka i.. itu bukan temen aku tetapi kakak dan sepupu aku.” aku langsung malu sekali dan kerkata “Sorry.” kemudia riska menjelaskan bahwa kakak dan sepupunnya lagi ke salah satu mal namannya MM. Riska mulai terlihat santai tetapi aku semakin tegang jantungku semakin berdetak dengan kerasnya dikarenakan dengan dekatnya aku dapat memandangi paha mulus riska ditambah lagi dua bukit kembarnya tersembul dari balik tank topnya apabila dia salah posisi.

Diam-diam aku mencuri pandang untuk melihatnya namun dia mulai menyadarinya tetapi malah kedua bukit kembarnya tersebut tambah diperlihatkannya keaku yang membuat aku semakin salah tingkah dan tampa sengaja aku menyentuh pahanya yang putih tanpa ditutupi oleh rok mininya karena tertiup angin yang membuat riska terkejut dan riskapun tidak marah sama sekali sehingga tangan aku semakin penasaran dan aku dekapkan tangan aku ke pahanya dan dia pun tidak marah pula dan kebetulan pada saat itu langitpun semakin gelap sehingga aku gunakan dengan baik dengan perlahan-lahan tangan kiri aku yang berada di atas pahanya aku pindahkan ke pinggannya dan meraba-raba perutnya sambil hidungku aku dekatkan ketelingannya yang membuat riska kegelian karena semburan nafasku yang sangat bernafsu dan mata ku tak berkedip melihat kedua bukit kembarnya yang berukuran sedang dibalik tank topnya.

Tanpa aku sadari tangan kiri aku telah menyusup kedalam tank top yang ia gunakan menuju kepunggunya dan disana aku menemukan sebuah kain yang sangat ketat yang merupakan tali BH nya dan dengan sigapnya tangan aku membuka ikatan BH yang dikenakan riska yang membuat tangan aku semakin leluasa ber gerilya dipunggunya dan perlahan- lahan menyusup kebukit kembarnya serta tangan kanan aku membuka ikatan tali BH riska yang berada di lehernya dan dengan leluasa aku menarik BH riska tersebut keluar dari tank topnya karena pada saat itu riska mengggunakan BH yang biasa digunakan bule pada saat berjemur. Setelah aku membuka BHnya kini dengan leluasa tangan aku meraba, memijit dan memelintir bukit kembarnya yang membuat riska kegelian dan terlihat pentil bukit kembarnya telah membesar dan berwarna merah dan tanpa ia sadari ia berkata “Terusss.. nikmattttt.. Ommmm……….. ahh.. ahhhh….” Dan itu membuat aku semakin bernafsu, kemudian tangan aku pindahkan ke pinggannya kembali dan mulai memasukannnya ke dalam rok mini yang ia kenakan dengan terlebih dahulu menurunkan res yang berada dibelakang roknya, kemudian tangan aku masukan kedalam rok dan CDnya dan meremas-remas bokongnya yang padat dan berisi dan ternyata riska memakai CD model G string sehingga membuat aku berpikir anak SMP kayak dia kok sudah menggunakan G string tetapi itu membuat pikiranku selama ini terjawab bahwa riska selama ini menggunakan G string sehingga tidak terlihat adanya garis CD.

Lima menit berlalu terdengar suara riska “Ahh.. terusss Om… terusss.. nikmattttt.. ahh.. ahhhh…” hanya kalimat itu yang keluar dari mulut riska pada saat aku menyentuh dan memasukan jari tengan aku ke dalam memiawnya yang belum ditumbuhi bulu-bulu tersebut dari belakang dan aku pun makin menggencagkan seranganku dengan mengocok memiawnya dengan cepat. Tiba-tiba pecahlah rintihan nafsu keluar dari mulut Riska. “Ouuhhh.. Ommmm.. terus.. ahhh.. ahhhhhhhhh.. ahhhhhhhhhhhhhh..” riska mengalami orgasme untuk yang pertama kali. Setelah riska mengalami orgasme aku langsung tersentak mendengar suara beduk magrib dan aku menghentikan seranganku dan membisikan kata-kata ketelinga riska “Udah dulu ya..” dengan sangat kecewa riska membuka matanya dan terlihat adanya kekecewaan akibat birahinya telah sampai dikepala dan aku menyuruhnya pulang sambil berkata “Kapan-kapan kita lanjutkan lagi,” ia langsut menyahut “Ya om sekarang aja tanggung nih, lihat memiaw aku udah basah..” sambil ia memegang memiawnya yang membuat aku berpikir anak ini tinggi juga nafsunya dan aku memberinya pengertian dan kemudian ia pulang dengan penuh kekecewan tanpa merapikan tank top dan roknya yang resnya masih belum dinaikan namun tidak membuat rok mininya turun karena ukuran pingganya yang besar, tetapi ada yang lebih parah ia lupa mengambil BH nya yang aku lepas tadi sehingga terlihat bukit kembarnya bergoyang-goyang dan secara samar-samar terlihat putting gunung kembarnya yang telah membesar dan berwarna merah dari balik tank topnya yang pastinya akan membuat setiap orang yang berpapasan dengannya akan menatapnya dengan tajam penuh tanda tanya.

Setelah aku sampai di rumah aku langsug mencium BH riska yang ia lupa, yang membuat aku semakin teropsesi dengan bentuk gunung kembarnya dan dapat aku bayangkan dari bentuk BH tersebut. Sejak kejadian sore itu, lamunanku semakin berani dengan menghayalkan nikmatnya bersetubuh dengan riska namun kesempatan itu tak kunjung datang dan yang mengherankan lagi riska tidak pernah berjalan-jalan sore lagi dan hal tersebut telah berlangsung selama 1 minggu sejak kejadian itu, yang membuat aku bertanya apakah dia malu atau marah atas kejadian itu, sampai suatu hari tepatnya pada hari sabtu pagi dan pada saat itu aku libur, cuaca sangat gelap sekali dan akan turun hujan, aku semakin BT maka kebiasaan aku yang dulu mulai aku lakukan dengan menonton film porno, tapi aku sangat bosan dengan kaset tersebut. Hujanpun turun dengan derasnya dan untuk menghilangkan rasa malas dan bosan aku melangkah menuju keteras rumah aku untuk mengambil koran pagi, tapi setibanya didepan kaca jendela aku tersentak melihat seorang anak SMP sedang berteduh, ia sangat kedinginan dikarenakan bajunya basah semuannya yang membuat seluruh punggunya terlihat termasuk tali BH yang ia kenakan. Perlahan-lahan nafsuku mulai naik dan aku perhatikan anak tersebut yang kayaknya aku kenal dan ternyata benar anak tersebut adalah Riska, dan aku berpikir mungkin dia kehujanan saat berangkat sekolah sehingga bajunya basah semua. Kemudian aku mengatur siasat dengan kembali ke ruang tengah dan aku melihat film porno masih On, maka aku pun punya ide dengan megulang dari awal film tersebut dan akupun kembali ke ruang tamu dan membuka pintu yang membuat riska terkejut.

Pada saat riska terkejut kemudia aku bertannya pada dia “Lo riska ngak kesekolah nih?” dengan malu- malu riska menjawab “Ujan om..” aku langsung bertannya lagi “Ngak apa-apa terlambat.” “Ngak apa-apa om karena hari ini ngak ada ulangan umum lagi.” riska menjawab dan aku langsung bertannya “Jadi ngak apa-apa ya ngak kesekolah?”. “Ia om”, riska menjawab dan dalam hati aku langsung berpikir bahwa selama ini riska tidak pernah kelihatan karena ia belajar untuk ulangan umum, dan inilah kesempatan yang aku tunggu- tunggu dan aku langsung menawarinya untuk masuk kedalam dan tanpa malu-malu karena udah kedingin dia langsung masuk kedalam ruang tamu dan langsung duduk dan pada saat itu aku memperhatikan gunung kembarnya yang samar- samat tertutupi BH yang terlihat dari balik seragam sekolahnya yang telah basah sehingga terlihat agak transparan. Melihat riska yang kedinginan, maka aku menawari dia untuk mengeringkan badannya di dalam dan dia pun setuju dan aku menunjukan sebuah kamar di ruang tengah dan aku memberi tahu dia bahwa di sana ada handuk dan baju seadannya. Dengan cepat riska menuju ke ruang tengah yang disana terdapat TV dan sedang aku putar film porno, hal tersebut membuat aku senang, karena riska telah masuk kedalam jebakanku dan berdasarkan perkiraan aku bahwa riska tidak akan mengganti baju tetapi akan berhenti untuk menonton film tersebut.

Setelah beberapa lama aku menunggu ternyata riska tidak kembali juga dan akupun menuju keruang tengah dan seperti dugaanku riska menonton film tersebut dengan tangan kanan di dalam roknya sambil mengocok memiawnya dan tangan kiri memegang bukit kembarnya. Aku memperhatikan dengan seksama seluruh tingkah lakunya dan perlahan-lahan aku mengambil handy cam dan merekam seluruh aktivits memegang dan mengocok memiaw dan bukit kembarnya yang ia lakukan sendiri dan rekaman ini akan aku gunakan untuk mengancamnya jika ia bertingkah. Setelah merasa puas aku merekamnya. Aku menyimpan alat tersebut kemudian aku dekati riska dari belakang. Aku berbisik ketelinga riska, enak ya, riska langsung kaget dan buru- buru melepaskan tangannya dari memiaw dan bukit kembarnya, aku langsung menangkap tangannya dan berbisik lagi “Teruskan saja, aku akan membantumu.” kemudian aku duduk dibelakang riska dan menyuruh riska untuk duduk di pangkuanku yang saat itu penisku telah menegang dan aku rasa riska menyadari adanya benda tumpul dari balik celana yang aku kenakan.

Dengan perlahan-lahan, tanganku aku lingkarkan keatas bukit kembarnya dan ciumanku yang menggelora mencium leher putih riska, tangan kananku membuka kancing baju riska satu demi satu sampai terlihat bukit kembarnya yang masih ditutupi BH yang bentuknya sama pada saat kejadian yang sore lalu. Riska sesekali menggelinjat pada saat aku menyentuh dan meremas bukit kembarnya namun hal tersebut belum cukup, maka aku buka sebagian kancing baju seragam yang basah yang digunakan riska kemudian tagan kiri aku masuk ke dalam rok riska dan memainkan bukit kecilnya yang telah basah dan pada saat itu rok yang ia gunakan aku naikan ke perutnya dengan paksa sehingga terlihat dengan jelas G string yang ia gunakan. Aku langsung merebahkan badannya diatas karpet sambil mencium bibir dan telinganya dengan penuh nafsu dan secara perlahan-lahan ciuman tersebut aku alihkan ke leher mulusnya dan menyusup ke kedua gunung kembarnya yang masih tertutup BH yang membuat riska makin terangsang dan tanpa dia sadari dari mulutnya mengeluarkan desahan yang sangat keras. “Ahhhhh terussssssss Omm…….. terusssssss…. nikmattttttt….. ahh…. ahhhhhhhhhhh……. isap terus Om.. Ahhhh…….. mhhhhhhhh. Omm…” Setelah lama mengisap bukit kembarnya yang membuat pentil bukit kembarnya membesar dan berwarna merah muda, perlahan- lahan ciuman aku alihkan ke perutnya yang masih rata dan sangat mulus membuat riska tambah kenikmatan. “Ahh ugggh…. uuhh…. agh…. uhh…. aahh”, Mendengar desahan riska aku makin tambah bernafsu untuk mencium memiawnya, namun kegiatanku di perut riska belum selesai dan aku hanya menggunakan tangan kiri aku untuk memainkan memiawnya terutama klitorisnya yang kemudian dengan menggunakan ketiga jari tangan kiri aku, aku berusaha untuk memasukan kedalam memiaw riska, namun ketiga jari aku tersebut tidak pas dengan ukuran memiawnya sehingga aku mencoba menggunakan dua jari tetapi itupun sia-sia yang membuat aku berpikir sempit juga memiaw anak ini, tetapi setelah aku menggunakan satu jari barulah dapat masuk kedalam memiawnya, itupun dengan susah payah karena sempitnya memiaw riska.

Dengan perlahan-lahan kumaju mundurkan jari ku tersebut yang membuat riska mendesah. “Auuuuuggggkkkk…” jerit Riska. “Ah… tekan Omm.. enaaaakkkkk…terusssss Ommm…” Sampai beberapa menit kemudia riska mendesah dengan panjang. “Ahh ugggh…, uuhh…, agh…, uhh…, aahh”, yang membuat riska terkulai lemah dan aku rasa ada cairan kental yang menyempor ke jari aku dan aku menyadari bahwa riska baru saja merasakan Orgasme yang sangat nikmat. Aku tarik tangan aku dari memiawnya dan aku meletakan tangan aku tersebut dihidungnya agar riska dapat mencium bau cairan cintannya. Setelah beberapa saat aku melihat riska mulai merasa segar kembali dan kemudian aku menyuruh dia untuk mengikuti gerakan seperti yang ada di film porno yang aku putar yaitu menari striptis, namun riska tampak malu tetapi dia kemudian bersedia dan mulai menari layaknya penari striptis sungguhan. Perlahan-lahan riska menanggalkan baju yang ia kenakan dan tersisa hanyalah BH seksinya, kemudian disusul rok sekolahnya yang melingkar diperutnya sehingga hanya terlihat G string yang ia kenakan dan aku menyuruhnya menuju ke sofa dan meminta dia untuk melakukan posisi doggy, riska pun menurutinya dan dia pun bertumpuh dengan kedua lutut dan telapak tangannya.

Dengan melihat riska pada posisi demikian aku langsug menarik G string yang ia kenakan ke arah perutnya yang membuat belahan memiawnya yang telah basah terbentuk dari balik G string nya, dan akupun mengisap memiawnya dari balik G string nya dan perlahan-lahan aku turunkan G string nya dengan cepat sehingga G string yang riska kenakan berada di ke dua paha mulusnya, sehingga dengan leluasa dan penuh semangat aku menjilat, meniup, memelintir klitorisnya dengan mulut aku. “Aduh, Ommm…! Pelan-pelan dong..!” katanya sambil mendesis kesakitan Riska menjatuhkan tubuhnya kesofa dan hanya bertumpuh dengan menggunakan kedua lututnya. Aku terus menjilati bibir memiawnya, klitorisnya, bahkan jariku kugunakan untuk membuka lubang sanggamanya dan kujilati dinding memiawnya dengan cepat yang membuat riska mendesah dengan panjang. “Uhh…, aahh…, ugghh…, ooohh”. “Hmm…, aumm…, aah…, uhh…,ooohh…, ehh”. “Oooom…, uuhh…” Riska menggeliat- geliat liar sambil memegangi pinggir sofa. “Ahhh… mhhh… Omm…” demikian desahannya. Aku terus beroperasi dimemiawnya. Lidahku semakin intensif menjilati liang kemaluan Riska. Sekali-sekali kutusukkan jariku ke dalam memiawnya, membuat Riska tersentak dan memiawik kecil. Kugesek-gesekkan sekali lagi jariku dengan memiawnya sambil memasukkan lidahku ke dalam lubangnya. Kugerakkan lidahku di dalam sana dengan liar, sehingga riska semakin tidak karuan menggeliat.

Setelah cukup puas memainkan vaginanya dengan lidahku dan aku dapat merasakan vaginanya yang teramat basah oleh lendirnya aku pun membuka BH yang dikenakan riska begitupun dengan G string yang masih melingkar dipahanya dan aku menyuruh di untuk duduk disofa sambil menyuruh dia membuka celana yang aku gunakan, tetapi riska masih malu untuk melakukannya, sehingga aku mengambil keputusan yaitu dengan menuntun tanggannya masuk ke balik celana aku dan menyuruh dia memegang penis aku yang telah menegang dari tadi. Setelah memegang penis aku, dengan sigapnya seluruh celana aku (termasuk celana dalam aku) di turunkannya tanpa malu-malu lagi oleh riska yang membuat penis aku yang agak besar untuk ukuran indonesia yaitu berukuran 20 cm dengan diameter 9 cm tersembul keluar yang membuat mata riska melotot memandang sambil memegangnya, dan aku meminta riska mengisap penis aku dan dengan malu-malu pula ia mengisap dan mengulum penis aku, namun penisku hanya dapat masuk sedalam 8 cm dimulut riska dan akupun memaksakan untuk masik lebih dalam lagi sampai menyentuh tenggorokannya dan itu membuat riska hampir muntah, kemudian ia mulai menjilatinya dengan pelan- pelan lalu mengulum-ngulumnya sambil mengocok-ngocoknya, dihisap- hisapnya sembari matanya menatap ke wajahku, aku sampai merem melek merasakan kenikmatan yang tiada tara itu.

Cepat-cepat tangan kananku meremas bukit kembarnya, kuremas-remas sambil ia terus mengisap-isap penisku yang telah menegang semakin menegang lagi. Kemudian aku menyuruh riska mengurut penisku dengan menggunakan bukit kembarnya yang masih berukuran sedang itu yang membuat bukit kembar riska semakin kencang dan membesar. Dan menunjukan warna yang semakin merah. Setelah puas, aku rebahkan tubuh riska disofa dan aku mengambil bantal sofa dan meletakan dibawan bokong riska (gaya konvensional) dan aku buka kedua selangkangan riska yang membuat memiawnya yang telah membesar dan belum ditumbuhi bulu-bulu halus itu merekah sehingga terlihat klitorisnya yang telah membesar. Batang penisku yang telah tegang dan keras, siap menyodok lubang sanggamanya. Dalam hati aku membatin, “Ini dia saatnya… lo bakal habis,riska..!” mulai pelan-pelan aku memasukkan penisku ke liang surganya yang mulai basah, namun sangat sulit sekali, beberapa kali meleset, hingga dengan hati-hati aku angkat kedua kaki riska yang panjang itu kebahu aku, dan barulah aku bisa memasukan kepala penisn aku, dan hanya ujung penisku saja yang dapat masuk pada bagian permukaan memiaw riska. “Aduhhhhhh Omm.. aughhhhghhhhh… ghhh… sakit Omm…” jerit Riska dan terlihat riska menggigit bibir bawahnya dan matanya terlihat berkaca-kaca karena kesakitan. Aku lalu menarik penisku kembali dan dengan hati2 aku dorong untuk mencoba memasukannya kembali namun itupun sia-sia karena masih rapatnya memiaw riska walaupun telah basah oleh lendirnya.

Dan setelah beberapa kali aku coba akhirnya sekali hentak maka sebagian penis aku masuk juga. Sesaat kemudian aku benar-benar telah menembus “gawang” keperawanan riska sambil teriring suara jeritan kecil. “Oooooohhhhgfg….. sa… kiiiit…. Sekkkallliii…. Ommmmm….”, dan aku maju mundurkan penis aku kedalam memiaw riska “Bless, jeb..!” jeb! jeb! “Uuh…, uh…, uh…, uuuh…”, ia mengerang. “Auuuuuggggkkkk…” jerit Riska. “Ommm Ahh…, matt.., maatt.., .ii… aku…” Mendengar erangan tersebut aku lalu berhenti dan membiarkan memiaw riska terbiasa dengan benda asing yang baru saja masuk dan aku merasa penis aku di urut dan di isap oleh memiaw riska,namun aku tetap diam saja sambil mengisap bibir mungilnya dan membisikan “Tenang sayang nanti juga hilang sakitnya, dan kamu akan terbiasa dan merasa enakan.” Sebelum riska sadar dengan apa yang terjadi, aku menyodokkan kembali penisku ke dalam memiaw riska dengan cepat namun karena masih sempit dan dangkalnya nya memiaw riska maka penisku hanya dapat masuk sejauh 10 cm saja, sehingga dia berteriak kesakitan ketiga aku paksa lebih dalam lagi. “Uhh…, aahh…, ugghh…, ooohh”. “Hmm…, aumm…, aah…, uhh…, ooohh…, ehh”. “Ooommm…,sakkkitt…… uuhh…, Ommm…,sakitttt……….. ahh”. “Sakit sekali………… Ommm…, auhh…, ohh…” “Riska tahan ya sayang”. Untuk menambah daya nikmat aku meminta riska menurunkan kedua kakinya ke atas pinggulku sehingga jepitan memiawnya terhadap penisku semakin kuat.. Nyaman dan hangat sekali memiawnya..! Kukocok keluar masuk penisku tanpa ampun, sehingga setiap tarikan masuk dan tarikan keluar penisku membuat riska merasakan sakit pada memiawnya. Rintihan kesakitannya semakin menambah nafsuku. Setiap kali penisku bergesek dengan kehangatan alat sanggamanya membuatku merasa nikmat tidak terkatakan.

Kemudian aku meraih kedua gunung kembar yang berguncang-guncang di dadanya dan meremas-remas daging kenyal padat tersebut dengan kuat dan kencang, sehingga riska menjerit setinggi langit. Akupun langsung melumat bibir riska membut tubuh riska semakin menegang. “Oooom…., ooohh…, aahh…, ugghh…, aku…, au…, mau…, ah…, ahh…, ah…, ah…, uh…, uhh”, tubuh riska menggelinjang hebat, seluruh anggota badannya bergetar dan mengencang, mulutnya mengerang, pinggulnya naik turun dengan cepat dan tangannya menjambak rambutku dan mencakar tanganku, namun tidak kuperdulikan. Untunglah dia tidak memiliki kuku yang panjang..! Kemudian riska memeluk tubuhku dengan erat. Riska telah mengalami orgasme untuk yang kesekian kalinya. “Aaww…, ooww…, sshh…, aahh”, desahnya lagi. “Aawwuuww…, aahh…, sshh…, terus Ommm, terruuss…, oohh” “Oohh…, ooww…, ooww…, uuhh…, aahh… “, rintihnya lemas menahan nikmat ketiga hampir 18 cm penisku masuk kedalam memiawnya dan menyentuh rahimmnya. “Ahh…, ahh…, Oohh…” dan, “Crrtt…, crtr.., crt…, crtt”, air maninya keluar. “Uuhh… uuh… aduh.. aduh… aduhh.. uhh… terus.. terus.. cepat… cepat aduhhh..!” Sementara nafas saya seolah memburunya, “Ehh… ehhh… ehh..” “Uhhh… uhhh…. aduh… aduh… cepat.. cepat Ommm… aduh..!” “Hehh.. eh… eh… ehhh..” “Aachh… aku mau keluar… oohh… yes,” dan… “Creeet… creeet… creeet…” “Aaaoooww… sakit… ooohhh… yeeaah… terus… aaahhh… masukkin yang dalam Ommm ooohhh… aku mau keluar… terus… aahhh… enak benar, aku… nggak tahaaan… aaakkhhh…”
Setelah riska orgasme aku semakin bernafsu memompa penisku kedalam memiawnya, aku tidak menyadari lagi bahwa cewek yang aku nikmati ini masih ABG berumur 12 tahun. Riska pun semakin lemas dan hanya pasrah memiawnya aku sodok. Sementara itu … aku dengarkan lirih … suara riska menahan sakit karena tekanan penisku kedalam liang memiawnya yang semakin dalam menembus rahimnya. Aku pun semakin cepat untuk mengayunkan pinggulku maju mundur demi tercapainya kepuasan. Kira-kira 10 menit aku melakukan gerakan itu. Tiba-tiba aku merasakan denyutan yang semakin keras untuk menarik penisku lebih dalam lagi, dan.. “Terus.., Omm.., terus.. kan..! Ayo.., teruskan… sedikit lagi.., ayo..!” kudengar pintanya dengan suara yang kecil sambil mengikuti gerakan pinggulku yang semakin menjadi. Dan tidak lama kemudian badan kami berdua menegang sesaat, lalu.., “Seerr..!” terasa spermaku mencair dan keluar memenuhi memiaw riska, kami pun lemas dengan keringat yang semakin membasah di badan.

Aku langsung memeluk riska dan membisikan “Kamu hebat sayang, apa kamu puas..?” diapun tersenyum puas, kemudian aku menarik penis aku dari memiawnya sehingga sebagian cairan sperma yang aku tumpahkan di dalam memiawnya keluar bersama darah keperawanannya, yang membuat nafsuku naik kembali, dan akupun memompa memiaw riska kembali dan ini aku lakukan sampai sore hari dan memiaw riska mulai terbiasa dan telah dapat mengimbagi seluruh gerakanku dan akupun mengajarinya beberapa gaya dalam bercinta. Sambil menanyakan beberapa hal kepadanya “Kok anak SMP kaya kamu udah mengenakan G string dan BH seksi” riska pun menjelaskannya “bahwa ia diajar oleh kakak dan sepupunya” bahkan katanya ia memiliki daster tembus pandang (transparan). Mendengar cerita riska aku langsung berfikir adiknya saja udah hebat gimana kakak dan sepupunya, pasti hebat juga.

Kapan-kapan aku akan menikmatinya juga. Setelah kejadian itu saya dan riska sering melakukan seks di rumah saya dan di rumahnya ketika ortu dan kakanya pergi, yang biasanya kami lakukan di ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, meja kerja, meja makan, dapur., halaman belakang rumah dengan berbagai macam gaya dan sampai sekarang, apabila saya udah horny tinggal telepon sama dia dan begitupun dengan dia. Riska sekarang telah berumur 14 tahun dan masih suka dateng mengunjungi rumah saya, bahkan riska tidak keberatan bila aku suruh melayani temen-temen aku dan pernah sekali ia melayani empat sekaligus temen-temen aku yang membuat riska tidak sadarkan diri selama 12 jam, namun setelah sadar ia meminta agar dapat melayani lebih banyak lagi katanya. Yang membuat aku berpikir bahwa anak ini maniak sex, dan itu membuat aku senang karena telah ada ABG yang memuaskan aku dan temen-temen aku, dan aku akan menggunakan dia untuk dapat mendekati kakak dan sepupunya

Tuesday, September 26, 2017

CERITA ASIK

PEMBANTU DI RUMAH AKU LUBANGNYA BEGITU SEMPIT

Pulang dari kerja saya melihat di ruang tamu istriku sedang ngobrol ngobrol dengan ke dua wanita yang satu kira kira 29 tahun dan satunya 15 tahun, saya tebak dia anaknya yang ikut, saya hanya lewat sambil melempar senyum kemudian saya masuk ke kamar meletakkan tas dan berganti omaian, habis itu saya ikut ngobrol di ruang tamu, memastikan siapa wanita yang datang itu, tak taunya orang yang mau menjadi asisten di rumah kami.

Dari situlah saya dan istriku ngobrol berdua karena anaknya itu juga ikut dengannya dan mau bekerja juga di rumah kami, awalnya kami keberatan karena bisa menambah beban pesangon, tapi setelah kami seomat berunding jadilah istriku untuk mengijinkan anaknya juga ikut bekerja di rumah kami.


Alasanku sebab istriku sedang sibuknya mengurus bisnisMLM-nya dan sebab pernikahan kami yang sudah 6 tahun belum mendapatkan keturunan, sehingga anak gadis itu dapat kami anggap sebagai anak kami sendiri.

Keesokan harinya sekitar jam 5:00 sore wanita itu dan anak gadisnya sudah berada di rumahku untuk melakukan tugas sebagai asisten, sebut saja wanita itu Kusrinah dan anak gadisnya Amel. Sebab rajinnya kerja kedua asistenku itu, maka Amel kuijinkan untuk meneruskan sekolah atas tanggunganku. Kulihat di wajahnya tersenyum kegirangan.

“Terima kasih Om, Amel bahagia sekali dapat meneruskan sekolah, terima kasih Om, Bu.”

“Ya, namun kau harus rajin belajar, dan kalau sudah pulang sekolah kau harus bantu ibumu,” kata istriku sambil berpelukan dengan Amel, kulihat di wajah ibunya Kusrinah pun terlihat keceriaan.

Enam bulan berlalu sejak Kusrinah dan Amel bekerja di rumah kami, saya berbuat mesum dengan Kusrinah sewaktu istriku pergi keluar kota untuk urusan bisnis MLM-nya. Hari itu hari Sabtu, malamnya istriku ke Jogja dengan kereta api, sebab Sabtu kantor libur sementara Amel sedang sekolah, saya melihat Kusrinah yang sedang berdiri di dapur membelakangi saya yang sedang masuk dapur selesai mencuci mobil.

Saya tertegun melihat tubuh Kus yang mengunakan baju terusan warna hijau muda agak tipis sehingga terbayanglah tali BH dan celana dalam yang keduanya berwarna hitam menutupi bagian vitalnya.

Bokongnya yang padat dan seksi serta betisnya yang terbungkus kulit putih dan mulus bentuknya seperti bunting padi, membuat saya merasa tersedak seakan-akan ludahku tidak dapat tertelan sebab membayangi tubuh Kus yang indah itu.

Tiba-tiba Kus berbalik dan kaget melihatku yang baru saja membayanginya.
“Eh.. Om, ngagetin saya aja.”

“Eh.. Kus boleh saya duduk, saya mau tau kenapa kau cerai, kau mau menceritakannya ke saya.”

“Eng.. gimana yach.. saya malu Om, namun bolehlah.”

Akhirnya saya duduk di meja makan sementara Kus menceritakan sejarah hidupnya sambil terus bekerja mempersiapkan makan siang untukku. Akhirnya saya baru tahu kalau Kus itu menikah di usia 15 tahun dan setahun kemudian ia melahirkan Amel dan ia bercerai 2 tahun yang lalu sebab suaminya yang suka mabuk, judi, main perempuan dan suka memukulinya dan pernah hampir membunuhnya dimana di punggung Kus ada bekas tusukan pisau.

Saya tertegun mendengar ceritanya sementara Kus seakan mau menangis membayangi jalan hidupnya kulihat itu di matanya sewaktu ia bercerita. Sebab rasa kasihanku kurangkul tubuh Kus .

“Sudah, Kus .. jangan nangis.. sekarang kau sudah dapat hidup tenangan di sini bersama anakmu, luoman masa lalumu yah.. saya minta maaf kalau membuat kau harus mengingat lagi.”

“Iya.. Om.. saya dan Amel.. berterima kasih sekali.. Om dan Ibu baik.. pada kami.”

“Ya.. sudah.. sudah.. jangan nangis terus.. nanti Amel pulang.. kau malu deh.. kalau lagi nangis.”

Kus menangis dalam rangkulanku, air matanya membasahi kausku namun tiba-tiba saya merasakan sesuatu yang lain sebab kedua toketnya menyentuh dada saya yang membuat gejolak nafsuku meningkat. Tanpa sengaja bibir mungilnya kucium lembut dengan bibirku yang membuat dirinya gelagapan.

“Aaahh.. Om!”

Namun kemudian ia membalas kecupanku dengan lembut sekali diikuti lidahnya memainkan lidahku yang membuat saya makin berani.

“Om.. sshh..”

“Kenapa.. Kus ..?”

“Tidak.. Om.. aahh.. tidak apa-apa.”

Kuangkat roknya dan saya meraba bokongnya yang padat lalu kutarik ke bawah celana dalam warna hitam miliknya sampai dengkul, pahanya kuraba dengan lembut sampai memeknya tersentuh. Kus mulai bergelinjang, ia membalas dengan agresif leher dan pipiku diciuminya. Kumainkan jariku pada memeknya, kutusuk memeknya dengan jari tengah dan telunjukku hingga agak basah.

“Aahh.. Om, enak sekali deh..”

“Kus .. kalau kita lanjutkan di kamar yuk!”

“Saya sih mau aja Om, namun kalau nanti Ibu tahu gimana?”

“Ah, ibu khan lagi ke Jogja, lagi pulangnya kan hari Selasa.”

Kugiring Kusrinah ke kamarku, sampai di kamar kututup pintu dan langsung kusuruh Kus untukmenanggalkan omaiannya. Kus langsung mekus uti keinginanku, seluruh omaiannya ditanggalkan hingga ia bugil.

Yang agak mengagetkanku sebab keindahan tubuh Kus . Kus dengan tinggi sekitar 167 cm memiliki toket yang kencang dan montok dibungkus kulit yang putih bersih, pinggulKus agak kurus namun bokongnya yang agak besar dan padat dan memeknya yang ditutupi bulu halus agak lebat membuat saya seakan tidak dapat menelan ludahku. Kalau saya beri nilai tubuh Kus nilainya 9.9, hampir sempurna.

“Om, baju Om juga dilepas dong, jangan bengong melihat tubuh Kus .”

“Kus , tubuhmu indah sekali, lebih indah dari tubuhnya Ibu.”

“Ah, masa sih Om?”

“Iya Kus , tahu gitu kau saja yang jadi Ibu deh.”

“Ah Om dapat aja nih, namun kalau Kus jadi Ibu, Kus mau kok jadi ibu ke dua.”

Saya langsung menanggalkan omaianku dan batang kemaluanku langsung menegang keras dan panjang.Kuhampiri Kus langsung kucium bibirnya, dipeluknya diriku, tangan mungil Kus meraba-raba batang kemaluanku lalu dikocoknya, liang memeknya kusentuh dan kutusuk dengan jariku, kami bergelinjang bersamaan.

Kami menjatuhkan diri kami bersamaan ke tempat tidur. “Kus , kau mau nggak hisap kontol saya, saya jilatin memekmu.” Kus hanya mengangguk lalu kami ambil posisiseperti angka 69.

Batang kemaluanku sudah digenggam oleh tangannya lalu dijilat, dikulum dan disedot sambil sesekali dikocoknya. Liang memeknya sudah kujilati dengan lembutnya, memeknya mengeluarkan bau harum yang wangi, sementara rasanya agak manis terlebih ketika bijiklitorisnya terjilat.

Hampir 10 menit lamanya ketika keluar cairan putih kental membasahi liang memek itu dan langsung kutelan habis.

“Aaakkhh.. aakkhh..” rintih Kus kelojotan. Namun lima menit kemudian giliranku yang kelojotan sebab keluarlah cairan dari batang kemaluanku membasahi muka Kus namun dengan sigap ia langsung menelannya hingga habis lalu “helm” dan batangku dibersihkan denganlidahnya.

Sesudah itu, saya merubah posisi, saya berbaring sedangkan Kus kusuruh naik dan jongkokdi selangkanganku. Lalu tangannya menggapai batang kemaluanku diarahkannya ke liang memeknya. Namun sebab liang memek Kus yang sudah lama tidak dimasukan sesuatu jadi agak sempit sehingga saya bantu dengan beberapa kali sodokkan, baru memek itu tertembus batang kemaluanku.
“Blleess.. jlebb.. jlebb..”

Kulihat Kus agak menahan nafas sebab batangku yang besar dan panjang sudah menembus memeknya.
“Heekkh.. heekkhh.. punya Om gede banget sih Om, namun Kus suka deh rasanya sodokannya sampai perut Kus .”

Tubuh Kus dinaik-turunkan dan sesekali berputar, sewaktu berputar saya merasakan kenikmatan yang luar biasa.

“Kus , memekmu enak sekali, batangku kayak diperas-peras oleh memekmu, terus terang Om barukali ini merasakannya, Kus enak sekali.”

Setengah jam kemudian, saya merubah posisi dengan batang kemaluanku masih di dalam memek Kus , saya duduk dan kuangkat tubuhnya lalu kubaringkan tubuhnya di sisi tempat tidur dengan kaki Kus menggantung, kutindih tubuhnya sehingga membuat sodokan batangku jadi lebih terasa ke dalam lagi masuk memeknya.

“Aakkhh.. aakkhh, iya Om enakan gaya gini.” Toketnya yang mancung dan puting yang agak kecoklatan sudah kucium, kuremas dan kusedot-sedot.

15 menit kemudian kami ganti posisi lagi, kali ini kami berposisi doggie style, liang memeknya kusodok oleh batang kemaluanku dari belakang, Kus menungging saya berdiri. Kuhentak batanganku masuk lebih dalam lagi ke memek Kus yang hampir 15 menit kemudian Kus menjerit.
“Akhh.. arghh.. sshh.. sshh.. Om, Kus keluar nih.. akhh.. sshh..”

Keluarlah cairan dari memek Kus yang membasahi dinding memeknya dan batang kemaluanku yang masih terbenam di dalamnya sehingga memek itu agak licin, tenamun tetap kusodok lebih keras lagi hingga 10 menit kemudian saya pun berasa ingin menembakkan cairan dari kemaluanku.

“Kus .. saya juga mau keluar nih, saya nggak tahan nich..”

” Om.. tolong keluarin di dalam saja yach.. saya mau cobain kehangatan cairan Om, dan saya kan siap 
jadi ibu ke dua.”

“Crroott.. croott.. crroott..”

Keluarlah cairanku membasahi liang memek Kus , sebab banyaknya cairanku hingga luber dan menetes ke paha Kus . Lalu kulepaskan batangku dari memeknya dan kami langsung terbaring lemas tak berdaya di tempat tidurku.

Lima menit kemudian yang sesungguhnya kami ingin istirahat, saya mendengar suara dari luar kamartidurku kami tersentak kaget. Sesudah beromaian kusuruh Kus keluar kamarku yang rupanya Amel ada di ruang makan, ia mencari-cari ibunya sesudah pulang dari sekolah.

Malam harinya sesudah Amel tertidur, Kus kembali masuk kamarku untuk bermain lagi denganku.Keesokan harinya, sesudah saya terbangun kira-kira jam 8:00, saya keluar kamar, saya mencariKus , namun yang saya temukan hanya Amel yang sedang menonton TV.

Rupanya saya baru ingat kalau setiap Minggu pagi Kus pergi berbelanja ke pasar. Sesudah mandi kutemani Amel yang lagi duduk di karpet sambil nonton TV, sedangkan saya duduk di sofa.

“Amel.. gimana sekolah kamu..?”

“Baik.. Om, bulan depan mau ulangan umum.”

“Mmm, ya sudah kau belajar yang rajin yah, biar Ibu kau bangga.”

“Om, boleh Amel tanya?”

“Iya, kenapa Amel..?”

“Kemarin ketika Amel pulang sekolah, Amel kan cari ibu Amel, pas buka kamar Om, Amel melihat 

Om dan ibu Amel lagi telanjang terus Amel lihat kalau Ibu Amel ditusuk dari belakang oleh Om, ada sesuatu punya Om yang masuk ke badan ibu Amel, maaf yach Om, Amel lancang. Mama Kus lagi diapain sih sama Om?”

“Hah, jadi kau sempat melihat ibumu telanjang.”

“Iya Om, namun kok Mama Kus kayaknya keenakan ya. Amel jadi kepingin dech Om kayak ibu Amel.”

“Kau serius Mell, kau mau?”

“Iya Om.”

Kulihat Amel tersipu malu menjawab pertanyaan dariku, sementara rok Amel tersingkap sewaktududuknya bergeser sehingga pahanya yang putih mulus terlihat oleh mata saya yang membuatku langsung terangsang. Kusuruh Amel duduk dipangkuanku. “Mel, sini kau duduk di pangkuan Om.”

Ketika ia berdiri menujuku, saya membuka resleting celana saya dan kuturunkan celana dalamku lalu saya keluarkan batang kemaluanku yang sudah menegang, sebelum Amel duduk di pangkuanku, celana dalamnya yang putih kuturunkan sehingga memek mungil putih bersih milikgadis 13 tahun ini ada di hadapanku, menyerbakan aroma wangi dari memeknya yang ditutupi bulu-bulu halus dan langsung kujilat dengan lembutnya. Amel memegang kepala saya dan tubuhnya menggeliat.

“Aahh.. sshh.. enak.. Om.. enak.. sekali.”

Memek Amel yang masih muda itu terus kujilati sebab rasanya manis-manis asin. Amel punmakin menggelinjang, kira-kira 15 menit kemudian Amel mulai kejang-kejang dan basahlah memek itu oleh cairan putih kental yang mengalir dari dalamnya, cairan itu kutelan habis.

“Arghh.. arghh.. Om.. ada yang keluar nih dari tempat pipis Amel.. eugh.. eugh..”

Tubuh Amel langsung lemas tak berdaya, cepat-cepat kupangku. Batang kemaluanku yang mengeras kutempelkan pada memeknya yang basah. Tubuhnya kuarahkan menghadapku, kemeja yang dikenakan Amel kulepas sehingga ia hanya mengenakan baju dalam yang tipis, toket Amel yang baru tumbuh terbayang di balik baju dalamnya

Segera kulepaskan sehingga di muka saya terpampangtoket yang baru mekar ditutupi kulit yang putih bersih dengan dihiasi puting agak kemerahan, langsung kulahap dengan mulutku, kujilat, kugigit dan kuhisap membuat toket itu makin mekar dan putingnya mengeras.

Sementara Amel masih tertidur lemas, batang kemaluanku yang sudahmenempel di memek Amel yang masih sempit kusodok-sodokkan agar masuk, sebab memek itu masih sempit. kumasukkan dua jariku untuk membuka memek itu, kuputar kedua jariku sehingga memek itu agak melebar dan basah.

Sesudah itu kucoba lagi dengan batang kemaluanku, kusodok masuk batanganku ke memek Amel yang memang masih sempit juga walau sudah dibantu dengan jariku. Akhirnya sesudah 20 kali kutekan, masuklah helm batanganku ke memek Amel. Amel mulai tersadar ketika batanganku menyodokmemeknya, ia pun menjerit kesakitan.

“Aawww.. aawww.. sshh.. sshh.. aawww.. sakit.. Om.. tempat pipis Amel.. sakit awww.. aawww..”

“Sabar sayang nanti juga enak.. sayang.. tahan ya.. sakitnya.. sebentar lagi..”

Kupeluk tubuh Amel dan menenangkannya dari rasa sakit pada memeknya yang robek oleh batang kemaluan milikku yang memang super besar.

Sodokkanku pada memek Amel kupelankan untuk mencegah rasa sakitnya dan 10 menit kemudian Amel merasakan kenikmatan.

“Ahh.. ahh.. arghh.. arghh.. Om.. sekarang tidak sakit lagi.. sekarang jadi enak.. aahh.. aahh..”
Hampir setengah jam kemudian tiba-tiba Amel mengeluarkan cairan dari dalam memeknya berikut tetesan darah dan langsung tubuh Amel lemas lagi dan pingsan. saya menyadari bahwa saya sudah membobol keperawanan Amel.

“Arrgghh.. Om.. Amel.. lemmaass..”

Saya agak kaget juga melihat keadaan Amel yang secara tidak sengaja kubobol keperawanannya namun sebab sudah tanggung terus kugenjot batanganku ke memek Amel yang sudah berdarah dan 10 menit kemudian keluarlah cairan dari dalam kemaluanku dengan derasnya memasuki liang memek Amel hingga meluber ke pahaku.

Monday, September 25, 2017

CERITA ASIK

GW DAPET CEWE PERAWAN GARA" NTN VIDIEO BF

Minggu sore hampir pukul empat. Setelah menonton CD porno sejak pagi penisku tak mau diajak kompromi. Si adik kecil ini kepingin segera disarungkan ke vagina. Masalahnya, rumah sedang kosong melompong. Istriku pulang kampung sejak kemarin sampai dua hari mendatang,



karena ada kerabat punya hajat menikahkan anaknya. Anak tunggalku ikut ibunya. Aku mencoba menenangkan diri dengan mandi, lalu berbaring di ranjang. Tetapi penisku tetap tak berkurang ereksinya. Malah sekarang terasa berdenyut-denyut bagian pucuknya.
“Wah gawat gawat nih. Nggak ada sasaran lagi. Salahku sendiri nonton CD porno seharian”, gumamku.

Aku bangkit dari tiduran menuju ruang tengah. Mengambil segelas air es lalu menghidupkan tape deck. Lumayan, tegangan agak mereda. Tetapi ketika ada video klip musik barat agak seronok, penisku kembali berdenyut-denyut. Nah, belingsatan sendiri jadinya. Sempat terpikir untuk jajan saja. Tapi cepat kuurungkan. Takut kena penyakit kelamin. Salah-salah bisa ketularan HIV yang belum ada obatnya sampai sekarang. Kuingat-ingat kapan terakhir kali barangku terpakai untuk menyetubuhi istriku. Ya, tiga hari lalu. Pantas kini adik kecilku uring-uringan tak karuan. Soalnya dua hari sekali harus nancap. “Sekarang minta jatah..”. Sambil terus berusaha menenangkan diri, aku duduk-duduk di teras depan membaca surat kabar pagi yang belum tersentuh.

Tiba-tiba pintu pagar berbunyi dibuka orang. Refleks aku mengalihkan pandangan ke arah suara. Renny anak tetangga mendekat.
“Selamat sore Om. Tante ada?”
“Sore.. Ooo Tantemu pulang kampung sampai lusa. Ada apa?”
“Wah gimana ya..”
“Silakan duduk dulu. Baru ngomong ada keperluan apa”, kataku ramah.

ABG berusia sekitar lima belas tahun itu menurut. Dia duduk di kursi kosong sebelahku.
“Nah, ada perlu apa dengan Tantemu? Mungkin Om bisa bantu”, tuturku sambil menelusuri badan gadis yang mulai mekar itu.
“Anu Om, Tante janji mau minjemi majalah terbaru..”
“Majalah apa sich?”, tanyaku. Mataku tak lepas dari dadanya yang tampak mulai menonjol. Wah, sudah sebesar bola tenis nih.
“Apa saja. Pokoknya yang terbaru”.
“Oke silakan masuk dan pilih sendiri”.

Kuletakkan surat kabar dan masuk ruang dalam. Dia agak ragu-ragu mengikuti. Di ruang tengah aku berhenti.
“Cari sendiri di rak bawah televisi itu”, kataku, kemudian membanting pantat di sofa.
Renny segera jongkok di depan televisi membongkar-bongkar tumpukan majalah di situ. Pikiranku mulai usil. Kulihati dengan leluasa tubuhnya dari belakang. Bentuknya sangat bagus untuk ABG seusianya. Pinggulnya padat berisi. Bra-nya membayang di baju kaosnya. Kulitnya putih bersih. Ah betapa asyiknya kalau saja bisa menikmati tubuh yang mulai berkembang itu.

“Nggak ada Om. Ini lama semua”, katanya menyentak lamunan nakalku.
“Ngg.. mungkin ada di kamar Tantemu. Cari saja di sana”
Selama ini aku tak begitu memperhatikan anak itu meski sering main ke rumahku. Tetapi sekarang, ketika penisku uring-uringan tiba-tiba baru kusadari anak tetanggaku itu ibarat buah mangga telah mulai mengkal. Mataku mengikuti Renny yang tanpa sungkan-sungkan masuk ke kamar tidurku. Setan berbisik di telingaku, “inilah kesempatan bagi penismu agar berhenti berdenyut-denyut. Tapi dia masih kecil dan anak tetanggaku sendiri? Persetan dengan itu semua, yang penting birahimu terlampiaskan”.

Akhirnya aku bangkit menyusul Renny. Di dalam kamar kulihat anak itu berjongkok membongkar majalah di sudut. Pintu kututup dan kukunci pelan-pelan.
“Sudah ketemu Ren?” tanyaku.
“Belum Om”, jawabnya tanpa menoleh.
“Mau lihat CD bagus nggak?”
“CD apa Om?”
“Filmnya bagus kok. Ayo duduk di sini.”

Gadis itu tanpa curiga segera berdiri dan duduk pinggir ranjang. Aku memasukkan CD ke VCD dan menghidupkan televisi kamar.
“Film apa sih Om?”
“Lihat saja. Pokoknya bagus”, kataku sambil duduk di sampingnya. Dia tetap tenang-tenang tak menaruh curiga.
“Ihh..”, jeritnya begitu melihat intro berisi potongan-potongan adegan orang bersetubuh.
“Bagus kan?”
“Ini kan film porno Om?!”
“Iya. Kamu suka kan?”
Dia terus ber-ih.. ih ketika adegan syur berlangsung, tetapi tak berusaha memalingkan pandangannya.

Memasuki adegan kedua aku tak tahan lagi. Aku memeluk gadis itu dari belakang.
“Kamu ingin begituan nggak?”, bisikku di telinganya.
“Jangan Om”, katanya tapi tak berusaha mengurai tanganku yang melingkari lehernya.
Kucium sekilas tengkuknya. Dia menggelinjang.
“Mau nggak gituan sama Om? Kamu belum pernah kan? Enak lo..”
“Tapi.. tapi.. ah jangan Om.” Dia menggeliat berusaha lepas dari belitanku. Namun aku tak peduli. Tanganku segera meremas dadanya. Dia melenguh dan hendak memberontak.
“Tenang.. tenang.. Nggak sakit kok. Om sudah pengalaman..”

Tangan kananku menyibak roknya dan menelusupi pangkal pahanya. Saat jari-jariku mulai bermain di sekitar vaginanya, dia mengerang. Tampak birahinya sudah terangsang. Pelan-pelan badannya kurebahkan di ranjang tetapi kakinya tetap menjuntai. Mulutku tak sabar lagi segera mencercah pangkal pahanya yang masih dibalut celana warna hitam.

“Ohh.. ahh.. jangan Om”, erangnya sambil berusaha merapatkan kedua kakinya. Tetapi aku tak peduli. Malah celana dalamnya kemudian kupelorotkan dan kulepas. Aku terpana melihat pemandangan itu. Pangkal kenikmatan itu begitu mungil, berwarna merah di tengah, dan dihiasi bulu-bulu lembut di atasnya. Klitorisnya juga mungil. Tak menunggu lebih lama lagi, bibirku segera menyerbu vaginanya. Kuhisap-hisap dan lidahku mengaduk-aduk liangnya yang sempit. Wah masih perawan dia. Renny terus menggelinjang sambil melenguh dan mengerang keenakan. Bahkan kemudian kakinya menjepit kepalaku, seolah-olah meminta dikerjai lebih dalam dan lebih keras lagi.

Oke Non. Maka lidahku pun makin dalam menggerayangi dinding vaginanya yang mulai basah. Lima menit lebih barang kenikmatan milik ABG itu kuhajar dengan mulutku. Kuhitung paling tidak dia dua kali orgasme. Lalu aku merangkak naik. Kaosnya kulepas pelan-pelan. Menyusul kemudian BH hitamnya berukuran 32. Setelah kuremas-remas buah dadanya yang masih keras itu beberapa saat, ganti mulutku bekerja. Menjilat, memilin, dan mencium putingnya yang kecil.

“Ahh..” keluh gadis itu. Tangannya meremas-remas rambutku menahan kenikmatan tiada tara yang mungkin baru sekarang dia rasakan.
“Enak kan beginian?” tanyaku sambil menatap wajahnya.
“Iii.. iya Om. Tapi..”
“Kamu pengin lebih enak lagi?”

Tanpa menunggu jawabannya aku segera mengatur posisi badannya. Kedua kakinya kuangkat ke ranjang. Kini dia tampak telentang pasrah. Penisku pun sudah tak sabar lagi mendarat di sasaran. Namun aku harus hati-hati. Dia masih perawan sehingga harus sabar agar tidak kesakitan. Mulutku kembali bermain-main di vaginanya. Setelah kebasahannya kuanggap cukup, penisku yang telah tegak kutempelkan ke bibir vaginanya. Beberapa saat kugesek-gesekkan sampai Renny makin terangsang. Kemudian kucoba masuk perlahan-lahan ke celah yang masih sempit itu. Sedikit demi sedikit kumaju-mundurkan sehingga makin melesak ke dalam. Butuh waktu lima menit lebih agar kepala penisku masuk seluruhnya. Nah istirahat sebentar karena dia tampak menahan nyeri.

“Kalau sakit bilang ya”, kataku sambil mencium bibirnya sekilas.
Dia mengerang. Kurang sedikit lagi aku akan menjebol perawannya. Genjotan kutingkatkan meski tetap kuusahakan pelan dan lembut. Nah ada kemajuan. Leher penisku mulai masuk.
“Auw.. sakit Om..” Renny menjerit tertahan.
Aku berhenti sejenak menunggu liang vaginanya terbiasa menerima penisku yang berukuran sedang. Satu menit kemudian aku maju lagi. Begitu seterusnya. Selangkah demi selangkah aku maju. Sampai akhirnya.. “Ouu..”, dia menjerit lagi. Aku merasa penisku menembus sesuatu. Wah aku telah memerawani dia. Kulihat ada sepercik darah membasahi sprei.

Aku meremas-remas payudaranya dan menciumi bibirnya untuk menenangkan. Setelah agak tenang aku mulai menggenjot anak itu.
“Ahh.. ohh.. asshh..”, dia mengerang dan melenguh ketika aku mulai turun naik di atas tubuhnya. Genjotan kutingkatkan dan erangannya pun makin keras. Mendengar itu aku makin bernafsu menyetubuhi gadis itu. Berkali-kali dia orgasme. Tandanya adalah ketika kakinya dijepitkan ke pinggangku dan mulutnya menggigit lengan atau pundakku.

“Nggak sakit lagi kan? Sekarang terasa enak kan?”
“Ouu enak sekali Om..”
Sebenarnya aku ingin mempraktekkan berbagai posisi senggama. Tapi kupikir untuk kali pertama tak perlu macam-macam dulu. Terpenting dia mulai bisa menikmati. Lain kali kan itu masih bisa dilakukan.

Sekitar satu jam aku menggoyang tubuhnya habis-habisan sebelum spermaku muncrat membasahi perut dan payudaranya. Betapa nikmatnya menyetubuhi perawan. Sungguh-sungguh beruntung aku ini.
“Gimana? Betul enak seperti kata Om kan?” tanyaku sambil memeluk tubuhnya yang lunglai setelah sama-sama mencapai klimaks.
“Tapi takut Om..”
“Nggak usah takut. Takut apa sih?”
“Hamil”
Aku ketawa. “Kan sperma Om nyemprot di luar vaginamu. Nggak mungkin hamil dong”
Kuelus-elus rambutnya dan kuciumi wajahnya. Aku tersenyum puas bisa meredakan adik kecilku.

“Kalau pengin enak lagi bilang Om ya? Nanti kita belajar berbagai gaya lewat CD”.
“Kalau ketahuan Tante gimana?”
“Ya jangan sampai ketahuan dong”
Beberapa saat kemudian birahiku bangkit lagi. Kali ini Renny kugenjot dalam posisi menungging. Dia sudah tak menjerit kesakitan lagi. Penisku leluasa keluar masuk diiringi erangan, lenguhan, dan jeritannya. Betapa nikmatnya memerawani ABG tetangga.

TAMAT