Fgila March 2016 ~ KUMPULAN CERITA ASIK
WWW.METROQQ.COM HADIR DENGAN 5 BANK, BCA, MANDIRI, BNI, BRI, DANAMON

Wednesday, March 30, 2016

CERITA ASIK

GADIS BELJIBAB MASIH PERAWAN

GILAQQ
Saat itu aku sudah bekerja di sebuah LSM di kota B. Saat itu kantor kami menerima beberapa teman untuk magang dari sebuah univeritas islam negeri yang cukup ternama. Saat itu aku diminta untuk memberikan materi magang. Saat sedang memberikan materi aku melihat ada mahasiswi yang selalu tersenyum kepadaku. Tidak lama kemudia kamipun berkenalan. Namanya lita, dia mahasiswi tingkat 4, orangnya cukup manis meski tidak begitu tinggi dan juga bekerja di sebuah LSM anak Singkat cerita aku mengajaknya untuk terlibat beberapa proyek di kantor kami. Akhirnya selain dia terlibat dalam magang, lita juga terlibat di beberapa proyek yang sedang aku kerjakan. Kedekatan kami waktu cukup intim, bahkan kami sempat salin mencuri pandang beberapa kali dan berkirim SMS. Pekerjaan yang selalu membuat kami dekat saat itu adalah pada saat hendak melakukan pemantauan untuk pemilihan presiden secara langsung yang pertama kali. Saat itu aku sering mengantarnya ke tempat kos, karena pekerjaan tersebut menyita waktu hingga malam hari. Pada suatu malam, saat itu kami hanya berdua di kantor menyelesaikan beberapa persiapan untuk penyelenggaraan simulasi pemilu. Aku berkata ”ta dah malam nih, mau makan malam dulu nggak?” ”Mau mas” katanya. ”kita beli sate yuk, kamu tunggu sini, nanti aku pesankan yaa” lanjutku lagi ”baik mas” katanya. Saat itu aku bergegas pergi untuk membeli sate yang letaknya tidak jauh dari kantor. Dan saat kembali ke kantor, aku mencarinya karena kantor tidak terkunci dan kulihat di ruang rapat tidak ada siapapun. Aku pun menyiapkan piring dan minuman untuk kami berdua. ”Mas Adit sudah pulang toh” dia tiba-tiba keluar dari kamar mandi. ”iya nih, makan yuk” lanjutku. Saat itu, untuk pertama kalinya aku menatapnya lembut dan saat itu aku merasa bahwa aku ingin menikmati tubuhnya. Aku pun langsung memegang tangannya ”ta, aku pengen menikmati tubuhmu” kataku ”jangan mas” dia menolakku. Saat itu yang terpikir olehku adalah bagaimana menikmati tubuhnya, aku pun segera mendekap tubuhnya dan ”sudah kamu jangan melawan ta, nikmati aja” kataku ”jangggan maas” katanya memohon padaku. Saat itu aku sudah tidak peduli dengan permohonannya. Saat itu aku langsung memegang kedua lengan bagian atas Lita dengan cepat mulai membuka kancing-kancing depan baju terusan yang dikenakan Lita. Badan Lita hanya bisa menggeliat-geliat, “Jangan…, jangan lakukan itu!, stoooppp…, stoopppp”, akan tetapi Aku tetap melanjutkan aksiku. Sebentar saja baju bagian depan Lita telah terbuka, sehingga kelihatan dadanya yang kecil mungil itu ditutupi dengan BH yang berwarna putih bergerak naik turun mengikuti irama nafasnya. Perutnya yang rata dan mulus itu terlihat sangat mulus dan merangsang. Tangan kanan Aku bergerak ke belakang badan Lita dan membuka pengait BH Lita. Kemudian Aku menarik ke atas BH Lita dan…, sekarang terpampang kedua buah dada Lita yang kecil mungil sangat mulus dengan putingnya yang coklat muda agak tegang naik turun dengan cepat karena nafas Lita yang tidak teratur. “Oooohh…, ooohh…, jaanggaannn…, jaannnggaann!”. Aku mulai mencium belakang telinga Lita dan lidahnya bermain-main di dalam kuping Lita. Hal ini menimbulkan perasaan yang sangat geli, yang menyebabkan badan Lita menggeliat-geliat dan tak terasa Lita mulai terangsang juga oleh permainanku ini. Aku sengaja tidak melepas jilbabnya, karena aku ingin melihatnya telanjang dengan jilbab yang masih terpakai di kepalanya Mulutku berpindah dan melumat bibirnya dengan ganas, badan Iffa yang tadinya tegang mulai agak melemas, kepala Lita tertengadah ke atas dan badan bagian atasnya yang terlanjang melengkung ke depan, ke arahku, payudaranya yang kecil mungil tapi bulat kencang itu, seakan-akan menantangku Aku langsung bereaksi, tangan kananku memegangi bagian bawah payudara Lita, mulutnya menciumi dan mengisap-isap kedua puting itu secara bergantian. Mulanya buah dada Lita yang sebelah kanan menjadi sasaran mulutku. Buah dada Lita yang kecil mungil itu hampir masuk semuanya ke dalam mulutku, Aku mulai mengisap-isapnya dengan lahap. Terasa sesak napas Lita menerima permainanku yang lihai itu. Badan Lita terasa makin lemas dan dari mulutnya terus terdengar erangan, “Sssshh…, ssssshh…, aahh…, aahh…, ssshh…, sssshh…, jangaann…, diiteeruussiinn”, mulut Aku terus berpindah-pindah dari buah dada yang kiri, ke yang kanan, mengisap-isap dan mejilat-jilat kedua puting buah dada Lita secara bergantian selama kurang lebih lima menit. Badannya benar-benar telah lemas menerima perlakuanku ini. Aku melihat matanya terpejam pasrah dan kedua putingnya telah benar-benar mengeras. Dalam keadaan terlena itu tiba-tiba badan Lita tersentak, karena dia merasakan tanganku mulai mengelus-elus pahanya yang terbuka karena rok panjangnya telah terangkat sampai pangkal pahanya. Lita mencoba menggeliat, badan dan kedua kakinya digerak-gerakkan untuk mencoba menghindari tanganku tersebut beroperasi di pahanya, akan tetapi karena badan dan kedua tangannya terkunci olehku, maka dia tidak bisa berbuat apa-apa, yang hanya dapat dilakukan oleh Lita adalah hanya mengerang, “Jaanngaannnn…, jaannngggannn…, diitteeerruusiin”, akan tetapi suaranya semakin lemah saja. Melihat kondisi Iffa seperti itu, Aku yang telah berpengalaman, yakin bahwa gadis ayu ini telah berada dalam genggamanku. Aktivitas tanganku makin ditingkatkan, terus bermain-main di paha Lita yang mulus itu dan secara perlahan-lahan merambat ke atas dan jariku menyentuh bibir kemaluannya. Segera badan Iffa tersentak dan, “aahh…, jaannggaan!”, mula-mula hanya ujung jari telunjuk Aku yang mengelus-elus bibir kemaluan Lita yang tertutup CD, akan tetapi tak lama kemudian tangan kananku menarik CD Lita dan memaksanya lepas dari pantatnya dan meluncur keluar di antara kedua kaki Iffa. Lita tidak dapat berbuat apa-apa untuk menghindari perbuatanku ini. Sekarang Lita dalam posisi duduk di atas meja dengan tidak memakai CD dan kedua buah dadanya terbuka karena BH-nya telah terangkat ke atas. Muka Lita yang ayu terlihat merah merona dengan matanya yang terpejam sayu, sedangkan giginya terlihat menggigit bibir bawahnya yang bergetar. Tampa menyia-nyiakan waktu yang ada, Aku, dengan tetap mengunci kedua tangan Lita, tangan kananku mulai membuka kancing dan retsliting celanaku, setelah itu dia melepaskan celana yang dikenakannya sekalian dengan CD-ku. Pada saat CD-ku terlepas, maka senjataku yang telah tegang sejak tadi itu seakan-akan terlonjak bebas mengangguk-angguk dengan perkasa. Aku agak merenggangkan badannya, maka terlihat oleh Iffa benda yang sedang mengangguk-angguk itu, badan Lita tiba-tiba menjadi tegang dan mukanya menjadi pucat, kedua matanya terbelalak melihat benda yang terletak diantara kedua pahaku. Dari mulutnya aku mendengar jeritan tertahan, “Iiihh”, disertai badannya yang merinding. Aku menatap muka Lita yang sedang terpesona dengan mata terbelalak dan mulut setengah terbuka itu, “Kau Cantik sekali Lita…”, gumam Aku mengagumi kecantikan Lita. Kemudian dengan lembut Aku menarik tubuh Lita yang lembut itu, sampai terduduk di pinggir meja dan sekarang Aku berdiri menghadap langsung ke arah Lita. Sambil memegang kedua paha Lita dan merentangkannya lebar-lebar, Aku membenamkan kepalaku di antara kedua paha Iffa. Mulut dan lidahku menjilat-jilat penuh nafsu di sekitar kemaluan Lita yang yang masih rapat, tertutup rambut halus itu. Lita hanya bisa memejamkan mata dan berteriak “Ooohh…, nikmatnya…, ooohh!”, sampai-sampai tubuhnya bergerak menggelinjang-gelinjang kegelian. “Ooooohh…, hhmm!”, terdengar rintihan halus, memelas keluar dari mulutnya. “Mass…, aku tak tahan lagi…!”, Lita memelas sambil menggigit bibir. Tanganku yang melingkari kedua pantat Lita, kini dijulurkan ke atas, menjalar melalui perut ke arah dada dan mengelus-elus serta meremas-remas kedua payudara Lita dengan sangat bernafsu. Menghadapi serangan bertubi-tubi yang dilancarkan olehku ini, Lita benar-benar sangat kewalahan dan kemaluannya telah sangat basah kuyup. “Maasss…, aakkhh…, aakkkhh!”, Lita mengerang halus, kedua pahanya yang jenjang mulus menjepit kepalaku untuk melampiaskan derita birahi yang menyerangnya, dijambaknya rambutku keras-keras. Aku melepaskan diri, kemudian bangkit berdiri di depan Lita yang masih terduduk di tepi meja, aku menarik Lita dari atas meja dan kemudian Aku gantian bersandar pada tepi meja dan kedua tangannya menekan bahu Lita ke bawah, sehingga sekarang posisi Lita berjongkok di antara kedua kakiku dan kepalanya tepat sejajar dengan bagian bawah perutnya. Lita sudah tahu apa yang diinginkan olehku, namun tanpa sempat berpikir lagi, tanganku telah meraih belakang kepala Lita dan dibawa mendekati kejantananku. Tanpa mendapat perlawanan yang berarti dari Lita, kepala penisku telah terjepit di antara kedua bibir mungil Lita, yang dengan terpaksa dicobanya dan dikulum alat vitalku ke dalam mulutnya. Ku lihat Lita bekerja keras, menghisap, mengulum serta mempermainkan batang itu keluar masuk ke dalam mulutnya. Rasanya sangat seksi melihat gadis yang sudah telanjang tapi masih memakai jilbab sedang menyedot penis Beberapa saat kemudian Aku melepaskan diri, badannya yang ringan itu dan membaringkan di atas meja dengan pantatnya terletak di tepi meja. Kemudian Aku mulai berusaha memasuki tubuh Lita. Tangan kananku menggenggam batang penis dan digesek-gesekkan pada clitoris dan bibir kemaluan Lita, hingga Lita merintih-rintih kenikmatan dan badannya tersentak-sentak. Aku terus berusaha menekan senjataku ke dalam kemaluan Lita yang memang sudah sangat basah itu. Pelahan-lahan kepala penisku menerobos masuk membelah bibir kemaluan Lita. Dengan kasar Aku tiba-tiba menekan pantatku kuat-kuat ke depan sehingga pinggulku menempel ketat pada pinggul Lita. Dengan tak kuasa menahan diri, dari mulut Lita terdengar jeritan halus tertahan, “Aduuuh!.., ooooooohh.., aahh”, disertai badannya yang tertekuk ke atas dan kedua tangan Lita mencengkeram dengan kuat pinggangku. Beberapa saat kemudian aku mulai menggoyangkan pinggulku, mula-mula perlahan, kemudian makin lama semakin cepat dan bergerak dengan kecepatan tinggi diantara kedua paha halus gadis ayu tersebut. Lita berusaha memegang lenganku, sementara tubuhnya bergetar dan terlonjak dengan hebat akibat dorongan dan tarikan penisku pada kemaluannya, giginya bergemeletuk dan kepalanya menggeleng-geleng ke kiri kanan di atas meja. Lita mencoba memaksa kelopak matanya yang terasa berat untuk membukanya sebentar dan melihat wajahku, dengan takjub. Lita berusaha bernafas dan …:” “Mass…, aahh…, ooohh…, ssshh”, sementara aku tersebut terus menyetubuhinya dengan ganas. Lita sungguh tak kuasa untuk tidak merintih setiap kali Aku menggerakkan tubuhku, gesekan demi gesekan di dinding liang vaginanya. Setiap kali aku menarik penisnya keluar, dan menekan masuk penisku ke dalam vagina Lita, maka klitoris Lita terjepit pada batang penisku dan terdorong masuk kemudian tergesek-gesek dengan batang penisku yang berurat itu. Hal ini menimbulkan suatu perasaan geli yang dahsyat, yang mengakibatkan seluruh badan Lita menggeliat dan terlonjak, sampai badannya tertekuk ke atas menahan sensasi kenikmatan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Aku tersebut terus menyetubuhi Lita dengan cara itu. Sementara tanganku yang lain tidak dibiarkan menganggur, dengan terus bermain-main pada bagian dada Lita dan meremas-remas kedua payudara Lita secara bergantian. Ia berusaha menggerakkan pinggulnya, akan tetapi paha, bokong dan kakinya mati rasa. Tapi ia mencoba berusaha membuatku segera mencapai klimaks dengan memutar bokongnya, menjepitkan pahanya, akan tetapi aku terus menyetubuhinya dan tidak juga mencapai klimaks. Ia memiringkan kepalanya, dan terdengar erangan panjang keluar dari mulutnya yang mungil, “Ooooh…, ooooooh…, aahhmm…, ssstthh!”. Gadis ayu itu melengkungkan punggungnya, kedua pahanya mengejang serta menjepit dengan kencang, menekuk ibu jari kakinya, membiarkan bokongnya naik-turun berkali-kali, keseluruhan badannya berkelonjotan, menjerit serak dan…, akhirnya larut dalam orgasme total yang dengan dahsyat melandanya, diikuti dengan suatu kekosongan melanda dirinya dan keseluruhan tubuhnya merasakan lemas seakan-akan seluruh tulangnya copot berantakan. Lita terkulai lemas tak berdaya di atas meja dengan kedua tangannya terentang dan pahanya terkangkang lebar-lebar dimana penisku tetap terjepit di dalam liang vaginanya. Selama proses orgasme yang dialami Lita ini berlangsung, memberikan suatu kenikmatan yang hebat yang dirasakan olehku, dimana penisku yang masih terbenam dan terjepit di dalam liang vagina Lita dan merasakan suatu sensasi luar biasa, batang penisku serasa terbungkus dengan keras oleh sesuatu yang lembut licin yang terasa mengurut-urut seluruha penisku, terlebih-lebih pada bagian kepala penisku setiap terjadi kontraksi pada dinding vagina Lita, yang diakhiri dengan siraman cairan panas. Perasaanku seakan-akan menggila melihat Lita yang begitu cantik dan ayu itu tergelatak pasrah tak berdaya di hadapannya dengan kedua paha yang halus mulus terkangkang dan bibir kemaluan yang kuning langsat mungil itu menjepit dengan ketat batang penisnku. Tidak sampai di situ, beberapa menit kemudian Aku membalik tubuh Lita yang telah lemas itu hingga sekarang Lita setengah berdiri tertelungkup di meja dengan kaki terjurai ke lantai, sehingga posisi pantatnya menungging ke arahku. Aku ingin melakukan doggy style, tanganku kini lebih leluasa meremas-remas kedua buah payudara Lita yang kini menggantung ke bawah. Dengan kedua kaki setengah tertekuk, secara perlahan-lahan aku menggosok-gosok kepala penisku yang telah licin oleh cairan pelumas yang keluar dari dalam vagina Lita dan menempatkan kepala penisku pada bibir kemaluan Lita dari belakang. Dengan sedikit dorongan, kepala penisku tersebut membelah dan terjepit dengan kuat oleh bibir-bibir kemaluan Lita. Kedua tanganku memegang pinggul Lita dan mengangkatnya sedikit ke atas sehingga posisi bagian bawah badan Lita tidak terletak pada meja lagi, hanya kedua tangannya yang masih bertumpu pada meja. Kedua kaki Lita dikaitkan pada pahaku. Kutarik pinggul Lita ke arahku, berbarengan dengan mendorong pantatnya ke depan, sehingga disertai keluhan panjang yang keluar dari mulut Lita, “Oooooooh!”, penisku tersebut menerobos masuk ke dalam liang vaginanya dan Aku terus menekan pantatnya sehingga perutnyaku menempel ketat pada pantat Lita yang setengah terangkat. Aku memainkan pinggulnya maju mundur dengan cepat sambil mulutku mendesis-desis keenakan merasakan penisku terjepit dan tergesek-gesek di dalam lubang vagina Lita yang ketat itu. Kemudian Aku merubah posisi permainan, dengan duduk di kursi yang tidak berlengan dan Lita kutarik duduk menghadap sambil mengangkang pada pangkuanku. Aku menempatkan penisku pada bibir kemaluan Iffa dan mendorongnya sehingga kepala penisnya masuk terjepit dalam liang kewanitaan Lita, sedangkan tangan kiriku memeluk pinggul Lita dan menariknya merapat pada badanku, sehingga secara perlahan-lahan tapi pasti penisku menerobos masuk ke dalam kemaluan Lita. Tangan kananku memeluk punggung Lita dan menekannya rapat-rapat hingga kini badan Litamelekat pada badanku. Kepala Lita tertengadah ke atas, pasrah dengan matanya setengah terkatup menahan kenikmatan yang melandanya sehingga dengan bebasnya mulutku bisa melumat bibir Lita yang agak basah terbuka itu. Lita mulai memacu dan terus menggoyang pinggulnya, memutar-mutar ke kiri dan ke kanan serta melingkar, sehingga penisku seakan mengaduk-aduk dalam vaginanya sampai terasa di perutnya. Tak berselang kemudian, Lita merasaka sesuatu yang sebentar lagi akan kembali melandanya. Terus…, terus…, Lita tak peduli lagi dengan gerakannya yang agak brutal ataupun suaranya yang kadang-kadang memekik lirih menahan rasa yang luar biasa itu. Dan ketika klimaks itu datang lagi, Lita tak peduli lagi, “Aaduuuh…, eeeehm”, Lita memekik lirih sambil menjambak rambutku memeluknya dengan kencang itu. Dunia serasa berputar. Sekujur tubuhnya mengejang, terhentak-hentak di atas pangkuanku. Kemudian kembaliku gendong dan meletakkan Iffa di atas meja dengan pantat Lita terletak pada tepi meja dan kedua kakinya terjulur ke lantai. Aku mengambil posisi diantara kedua paha Lita yang kutarik mengangkang, dan dengan tangan kananku menuntun penisku ke dalam lubang vagina Lita yang telah siap di depannya. Aku mendorong penisku masuk ke dalam dan menekan badannya. Desah nafasnya mendengus-dengus seperti kuda liar, sementara goyangan pinggulnya pun semakin cepat dan kasar. Peluhnya sudah penuh membasahi sekujur tubuhnya dan tubuh Lita yang terkapar lemas di atas meja. Badan gadis itu terlonjak-lonjak mengikuti tekanan dan tarikan penisku. Lita benar-benar telah KO dan dibuat permainan dan benar-benar tidak berdaya, hanya erangan-erangan halus yang keluar dari mulutnya disertai pandangan memelas sayu, kedua tangannya mencengkeram tepi meja untuk menjaga keseimbangannya. Dan aku sekarang merasa sesuatu dorongan yang keras seakan-akan mendesak dari dalam penisku yang menimbulkan perasaan geli pada ujung penisku. Aku mengeram panjang dengan suara tertahan, “Agh…, terus”, dan pinggulku menekan habis pada pinggul gadis yang telah tidak berdaya itu, sehingga buah pelirku menempel ketat dan batang penisku terbenam seluruhnya di dalam liang vagina Lita. Dengan suatu lenguhan panjang, “Sssh…, ooooh!”, sambil membuat gerakan-gerakan memutar pantatnya, aku merasakan denyutan-denyutan kenikmatan yang diakibatkan oleh semprotan air maninya ke dalam vagina Lita. Ada kurang lebih lima detik aku tertelungkup di atas badan gadis ayu tersebut, dengan seluruh tubuhku bergetar hebat dilanda kenikmatan orgasme yang dahsyat itu. Dan pada saat yang bersamaan Lita yang telah terkapar lemas tak berdaya itu merasakan suatu semprotan hangat dari pancaran cairan kental hangat ku yang menyiram ke seluruh rongga vaginanya. Aku melihatnya lemas dengan jilba yang sudah nggak keruan bentuknya lagi dan aku berkata, supaya lain kali dia pasrah saja dan nggak perlu melawan, aku melihatnya mengangguk sedih sambil menangis. Dalam ahti aku berkata, maafkan aku fa yang telah merenggut keperawananmu 

Monday, March 14, 2016

CERITA ASIK

SUSAH MELAWAN HAWA NAPSU


Sebagaì pasangan suamì ìstrì muda yang baru satu tahun berumah tangga, kehìdupan keluarga kamì berjalan tenang  tanpa masalah berarti.
Panggil saja Ratih 26 tahun, aku seorang sarjana ìlmu pemerìntahan. Usai tamat kulìah, aku bekerja pada kantor pemerìntah daerah dì Solo. Kulìt tubuh putìh bersìh, tìnggì 163 cm dan berat 49 kg. ukuran bra 34b.
Suamì ku juga rupawan. Rìo. Usianya 3 tahun dìatasku atau 29 tahun. Bergelar ìnsìnyur, ìa berkerja pada perusahaan jasa konstruksì. Rìo orang yang pengertìan dan sabar.
Soal hubungan kamì, terlebih yang berkaìtan ‘malam-malam dì ranjang’ juga tìdak ada masalah yang berartì. Memang tìdak setìap malam. Palìng tìdak 2 kalì sepekan, Rìo menunaìkan tugasnya sebagaì suamì.
Cuma saja , jìka hasratku sedang menìnggì ,dan Rìo menangkis dengan alasan lelah , ìtu cukup membuatku kecewa. Memang ku akuì kalau soal yang satu ìnì , aku lebìh agresìve .
Bìla Rìo sudah berkata, “Kìta tìdur ya,” maka aku pun membuat anggukan kepala meskì waktu ìtu mata aku masìh belum mengantuk.
Akìbatnya, tergolek dìsampìng tubuh suamì. ditengah mata yang masìh terang ìtu, aku serìng , menghayal. Menghayalkan banyak hal. Tentang jabatan dì kantor, tentang anak, tentang harì esok , sampaì tentang ranjang.
Sepertì cerìta Anì atau ìndah dì kantor, yang setìap pagì senantiasa punya cerìta menarìk tentang apa yang mereka perbuat kepada suamì mereka pada malamnya.
Kalau sudah begìnì , tanpa aku sadar , vagìnaku mulaì berlendìr . Untuk mengobatì kekecewaan suamì aku , aku melakukan mastubasì . Tak ada jalan laìn , entah apa kah aku seorang hypersex .
Suatu malam sepulang makan malam dì salah satu resto favorìt kamì, entah mengapa, mobìl yang dìsopìrì suamì aku menabrak sepeda motor. Untung tìdak terlalu parah. Prìa yang membawa sepedamotor ìtu cuma mengalamì lecet dì sìku tangannya.

GILAQQ
Namun, prìa ìtu marah-marah. “Anda tìdak lìhat jalan atau bagaìmana. Masak menabrak motorku. Mana surat-surat mobìl Anda? Aku ìnì polìsì!” bentak prìa berkulìt hìtam , berperut buncìt ìtu pada suamì aku.
Kulìhat sorot matanya tajam memandang dìrìku . Ketìka mataku fokus atau berpandangan dengan matanya , aku menerìma sìnyal sìnyal , aneh . Matanya sepertì mengìrìm , sìnyal bìrahì ke otakku . Aku langsung menghìndar , memalìngkan mukaku.
Kemudìan dìcapaì kesepakatan, suamìku akan memperbaìkì seluruh biaya kerusakan motornya.  Orang berperut buncìt ìtu , yang kemudìan kìta ketahuì mempunyai nama Booby , pun setuju .
Akhirnya kita melanjutkan , perjalanan dan tiba dirumah . Entah kenapa , sosok Bobby membayangiKu , dan membuatKu agak birahi . Aku masuk ke kamar mandi, untuk mencuci muka , dan menganti pakaian .
Untuk mengoda suamiKu , aku mengenakan pakaian tidur tipis , tanpa bra . Lalu aku kembali ke kamar tidur . Aku memerima kekecewaan , suamiku terlihat sudah tertidur pulas .
Dengan membawa rasa kecewa , aku berbaring di sampingnya . mataku menerawang jauh . Tiba tiba ruangan tidurku menjadi gelap , tubuhku kehilangan gaya gravitasi , seakan tubuhku melayang .
Dan aku meresa sesak , tubuhku di himpit sosok bertubuh besar , aku berusaha sekuat tenaga mendorongnya . Sosok itu mundur beberapa langkah , saat itu juga ruang kamarku kembali terang .
Kudapati Bobby , dengan mimik muka , penuh nafsu menghapiriku . Tubuhku bagai kehilangan tenaga . Dia merambet baju tidurku , dan merobek begitu saja . Kemudian tangan tangannya yang kasar , meremas buah dadaku , aku merasa sakit sekali . “ lepaskan , tolong .. tolong… “ pekik panikKu .
Lidahnya yang terlihat kasar , menjulur keluar , dan mengenai putting susuku . Saat itu juga , getaran getaran birahi merasuk tubuhku . Aku mendesah kenikmatan . Lidahnya turus berputar , memberi sensasi nikmat di puting susuKu yang mulai membesar.
Tanpa kusadar , bagian bawah tubuhku mulai berlendir . Lidah Booby terus turun dan turun , pusar ku pun di gelitik oleh lidah kasarnya . Lidah kasar itu tak bisa berhenti , dan terus memberiku rasa yang sangat nikmat .
Makin kebawah , terus dan lidah itu mulai menjilati bagian paling pribadi di tubuhKu.
Aku mengerang , merasakan nikmat yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya . Lidah itu terus menjilati selangkangan celana dalamku . Tapi rasanya lidah itu bersentuhan langsung ke klitorisku .
Aku mendesah desah , dengan penuh nafsu . Pinggulku bergoyang seirama dengan jilatan Bobby . Dan terus begitu , sampai tubuhku mengeram , kejang . Aku menjerit sekeras mungkin “ Aghhh aku aku keluarrr “ .
Tubuhku mengeliat , menikmati orgasme yang di berikan Bobbyy . Sesaat kemudian Bobby , hendak menarik turun celana dalamKu . Saat itu aku teringat suamiku tercinta . Segera Kakiku dengan kuat mendengan tubuhnya .
Bobby hanya tersenyum , dan dia mengambil pentungannya . Pentungan yang selalu dibawanya . Pentungan hitam sepanjang 60 cm , di hantam keras ke perutku . Aku menjerit , menerima rasa sakitnya . Berkali kali Bobby memukulku dengan pentungan itu . Sampai tubuhku terasa lemas .
Tak bisa kulawan lagi , saat dia menarik turun celana dalamku . Matanya jalang , menatap vaginaKu dengan bukit berbulu , yang berlendir itu . Dia segera membuka celananya dan aku bergidik .
Yang tegak mengantung itu adalah pentungan hitam yang di gunakan memukul tubuhku tadi . Aku menjerit jerit , ini monster , bukan manusia . Bobby semakin mendekat , pentungan yang mengantung di selangkangannya itu terus mendekat ke liang vaginaku . “ tolong , hentikan tolong , tolong “ jaritKu .
Dan tiba , tiba aku merasakan sakit yang luar biasa di vaginaKu . Dan ruang kamarku menjadi terang benderang menyilaukan.
Aku terbangun dari mimpi yang aneh itu.
Peluh membasahi tubuhKu . Kulihat suamiku masih terlelap . Perlahan Aku beranjak dari ranjang , dan mengambil air minumku . Aku meminum segela air , untuk menghilangkan rasa kering di tenggorokanku .
Aku ke kamar mandi , membuka celana dalamku , dan duduk di kloset . Aku mendapati celana dalamku basah sekali , begitu juga vaginaku .
Jari jariku menyentuh klitorisku , dan kembali sinyal sinyal birahi , aktif di otakku . Jari jari ku terus bermain di klitorisku , tubuhku menerima rasa nikmat . Terus dan terus , sampai aku mengejang , mencapai puncak birahiKu di atas kloset itu.
Esoknya, setelah menjemput aku di kantor, Suamiku mengajak aku mampir ke rumah Billy . “ untuk apa , mas ? “ tanyaku . “ yah , kita silaturahmi saja , kan tak enak rasanya , aku telah menabraknya “ kata suamiKu .
Aku mengalah , sebenar aku tak mau ketemu Billy , apalagi sejak mimpiku yang aneh itu . Dan Aku tak pernah menceritakan mimpi itu pada siapa pun , tak terkecuali suamiKu sendiri .
kami pun pergi ke rumah Bobby . Setelah berbasa basi dan minta maaf, Suamiku mengatakan kalau sepedamotor Pak Bobby sudah diserahkan anak buahnya ke salah satu bengkel besar. Dan akan siap dalam dua atau tiga hari mendatang.
Sepanjang Rendra bercerita, Pak Bobby tampak cuek saja. Ia menaikkan satu kaki ke atas kursi. Sesekali ia menyeruput secangkir kopi yang ada di atas meja.
Yang aku tahu matanya terus jelalatan menatap tubuhku . Dan tiap kali matanya , bertemu mataku , ada getaran aneh yang kurasakan . Tapi aku tak tahu apa itu . Yang jelas , aku sepertinya manjadi birahi.
Kalau Memandang tubuh Bobby, aku bergidik juga. Badannya besar meski ia juga tidak terlalu tinggi. Lengan tangannya tampak kokoh berisi. Sementara perutnya membusung. Dari balik kaosnya yang sudah kusam itu tampak dadanya yang berbulu. Jari tangannya seperti besi yang bengkok-bengkok, kasar.
Setelah suamiku ngobrol cukup lama , akhirnya kita pamitan . Suamiku segera menjalankan mobilnya dan pulang kerumah . Malam itu aku berencana mengajak suamiku bercinta , tapi begitu dia masuk kamar dia langsung berkata “ ayo kita bobo yuk , aku lelah sekali hari ini , banyak tugas ..”
Aku tersenyum dalam kekecewaan . Dan ikut berbaring bersama suamiku .
Di kantor ,esok harinya aku tak semangat bekerja . Jam makan siang aku gunakan untuk pergi ke Mall . Tapi apes , di perempatan lampu merah , aku kecopetan . Dompetku di gondol pencopet itu . Aku tak terlalu memikirkan uang di dompet itu.
Tapi KTP dan SIM , mau tak mau aku harus lapor polisi.
Setelah proses verbal selesai , aku pamit . Ketika berjalan di koridor kantor polisi itu aku berpapasan dengan Bobby. “ Bu Ratih, ngapain kesini “ kata Bobby . “ oh enggak , cuma , lapor , aku habis kecopetan “ jawabku . Dan terus berjalan , mencoba menghindari dirinya.
“ Eh , Bu Ratna , kebenaran kemari , ayo kita makan di kantin sana “ ajak Bobby . Matanya yang tajam menatap wajahku . Aku diam sesaat , berpikir , namanya juga polisi , pasti minta di bayarin makan . “ baik ,lah pak , tapi aku gak bisa lama lama yah “ kataKu .
Setelah memilih tempat duduk , aku memesan air jeruk . Bobby memesan nasi goreng. Sambil makan ia bercerita. Tentang istri yang minta cerai, tentang dirinya yang disebut orang-orang suka mengganggu istri orang. Aku hanya diam mendengarkan ceritanya.
Kadang Bobby juga bercerita , tentang hal hal kehidupan sexnya . Aku mendengarkan, rasa birahi mulai timbul , dan rasanya tubuhku mulai , menyukai Bobby . Setelah itu dia menanyakan bagai mana kehidupan sex aku .
Aku hanya bisa menjawab “ ah , biasa aja Pak Bobby , namanya juga suami istri “ . Pak Bobby tersenyum , “ iyah maksud aku , bagaimana suami kamu di ranjang apa hot kayak aku engak ? “ . Aku hanya diam , aku berpikir , Bobby mulai kurang ajar , di lain pihak aku sepertinya tertarik bicara sama dia .
Aku berusaha mengalihkan arah pembicaraan . “ suamiku dan aku sedang ikut program , kami ingin punya anak , jadi kita main pakai aturan . “ . Dan ini mendapat perhatian besar Pak Bobby. Ia antusias sekali. Matanya tampak berkilau.
“Oh ya. kalau yang itu mungkin aku bisa bantu,” katanya . “Bagaimana caranya?” tanya aku bingung.
“Mudah-mudahan aku bisa bantu. Kalau mau kita kerumah aku . Aku beri obat,” kata Pak Bobby pula. Aku berpikir , dan melirik jam tanganku , baru pukul 3.00 sore . “ Naik apa kita “ tanyaku .
Setelah motor yang aku tumpangi berhenti di rumah Bobby , dia segera mengajakku masuk kerumahnya . Tanpa bisa menolak , dia memegang tangan dan membawaku masuk kerumahnya.
“Sekarang saja kita mulai pengobatannya,” ujarnya seraya membawa aku masuk kamarnya. Kamarnya kecil dan pengab. Jendela kecil disamping ranjang tidak terbuka. Sementara ranjang kayu hanya berasalan kasur yang sudah menipis.
Aku masih berdiri , rasanya tubuhku kaku . “ loh koq bengong , ini minyak khusus untuk pengobatan , supaya cepat hamil “ katanya sambil memperlihat botol kecil berwarna hitam . “ Ayo , buka baju kamu ..” katanya lagi .
Entah apa yang terjadi pada diriku , aku seperti kehilangan akal sehat . Perlahan kancing bajuku aku buka satu persatu . Kemudian , aku membuka rok ku sendiri . Kini tubuhku hanya memaki Bra dan celana dalam hitamku saja . berdiri terpaku di depan orang yang pantas manjadi ayahku .
“ Oh , Ratna , BH nya juga harus di buka dong “ kata Bobby lagi . Tanganku seperti di gerakan oleh pikirannya . Dengan gemetar , tanganku melepas kait BH ku . Dan kini dia bisa melihat jelas buah dadaku yang mengantung bebas , besar dan montok
“ Oh , Ratih , suami kamu berutung bisa , memperoleh istri secantik kamu . “ guman pak Bobby , lalu memintaku berbaring terlentang di ranjangnya.
Setelah aku berbaring , dia mengolesi tanganya dengan minyak yang ada di botol kecil itu , sebagian minyak itu di tuang di atas tubuhku . Perlahan tangan kasarnya mulai menyentuh tubuhku . Tangannya bergerak mengurut perutku .
Tanganya sepertinya bukan mengurut , melainkan mengelus elus perutku . Makin lama gerakkan tanganya makin keatas ,gairahsex.com dan tangan itu kini memainkan buah dadaku Aku tak kuasa menolaknya . Aku memejamkan mata , merasakan nikmat sentuhan tangan kasarnya.
Aku merasakan bibir vagina aku pun sudah mulai basah. Aku mulai merasakan birahiku meningkat. Jari jari itu terus mamainkan buah dada aku , tak ketinggalan putting susu aku di sentuh lembut oleh jarinya .
Sambil mengigit bibir aku , berusaha untuk tidak mengeluarkan desahan aku . Bobby terus memainkan buah dada aku. Perlahan tanganya turun kebawah , dan terus turun , jari jarinya menyentuh selangkangan celana dalam aku .
Aku tak kuasa , tubuhku bagai terkena segatan listrik “ ohh Bobby , apa yang kamu lakukan ..” . Jari jarinya terus menekan nekan selangkangan celana dalam aku , yang otomasis , menyentuh klitoris aku , yang berada di balik celana dalam aku.

Lendir nikmat aku merembes ke celana dalam aku , terus dan terus membasahi selangkangan celana dalam aku. Jari jari Bobby pun , terus bergetar di selangkangan celana dalam aku . “ oh , Bobby aku tak tahan .. aku tak kuat.. “.
“ oh , ayo, lepaskan nafsumu , lepaskan jangan di tahan “ katanya lembut , membuat tubuhku tak bisa lagi bertahan . Saat jarinya bergerak semakin liar , tubuhku mengejang hebat , pantatku terangkat , “ Bobby , a aku keluarrr “ .
Pantatku kembali terhempas di kasur lusuhnya , tubuhku lunglai . Aku merasakan sensasi nikmat , hampir sama dengan mimpi anehku beberapa hari yang lalu.
“ Ratih   , itu baru jari aku bermain di celana dalam kamu , kamu bisa bayangkan kalau kamu , buka celana dalam kamu , dan rasakan lidah aku menjilati memek kamu “ bisik Bobby di telingaku .
Tangan Bobby memegang celan dalam aku , berusaha membukanya , tapi tanganku segera menghalanginya “ jangan Bobby , aku malu .. jangan “ .
Tapi Bobby terus memaksa , dan lepaslah celana dalam aku , dia orang kedu yang melihat vagina aku . Aku sungguh merasa bersalah sama Rendra , tapi tubuhku , pikiran aku sudah di kuasi nafsu birahi yang tak bisa aku tolak .
Saat jari jarinya , membuka bibir vagina aku , dan lidahnya menjulur , menjilati kitoris aku tubuhku , mangejang , merasakan nikmat sekali .
“ Bobby ahhh , itilku, ohh itilkugatel sekali .. “ desahku yang tak lagi menghiraukan rasa malu . Lidah lidahnya terus menjilati klitoris aku . Membuat tubuhku mengejang tak karuan . “ Bobby ohh .. enak enak .. .
Lidah Bobby juga tak ke tinggalan menjulur julur seperti memasuki liang senggamaku. Berputar di dalam liang senggamaku . Tubuhku terasa ringan , seluruh kulitku sensitif Saat , Bobby kembali menjilati Klitorisku yang membesar , karena birahi , Aku tak tahan lagi  ahh , gatel gatel banget , Bobby ..ahh….
Klitorisku rasanya mau pecah . Tubuh terhentak , aku menjejang , mengejet beberapa kali . Aku mengalami orgasme yang , hebat .
Bobby membiarkan aku , dia menatap tubuh bugil ku , yang sesekali masih mengejet Matanya yang jalang , tak melepaskan satu inci pun bagian tubuhKu.
Puas menatap tubuh bugilku Bobby melepas pakaiannya . Aku bergidik , jika mengingat mimpiku . Apa iya , penis Bobby sebesar pentungan. Setelah penis hitamnya mencuat keluar aku baru tenang . Penis tak sebesar tongkat , tapi lebih besar dari milik suamiku .
Dia mendekat . Aku merapatkan kakiku . tolong , jangan yang satu ini Bobby, tolong... Bobby tersenyum  Ratih , aku sudah memberikan kamu nikmat , apa salahnya ganti kamu yang memberiku nikmat ,   .
jangan , tolong Bobby , aku masih punya suami , tolong lah  pintaku .  Hemm , oke deh , aku mengerti , kalo gitu pakai mulut kamu saja  katanya .
 oh , aku tidak pernah , jangan .. kataku , dan penis Bobby terus mendekati wajahKu .  masa sih , kamu gak pernah ngisep penis suami kamu  tanya Bobby . Aku mengangguk Sumpah Billy , aku tak pernah  .
 Apa suami kamu pernah jilatin memek kamu ?  tanya Bobby lagi . Aku kembali mengeleng .  gila , mana enak sih , jadi kalian , langsung aja buka baju , terus ngentot.” katanya . Aku diam saja .
Tapi seakan Bobby tak peduli , penis hitamnya terus di dekatkan ke wajah ku. Seakan tak mampu menolak , aku memejamkan mataku . Yang aku rasakan pipiku terasa hangat , dia menekan nekan penisnya di pipiku .
Penis itu bergerak terus ke bibirku , dan berusaha masuk ke mulutku . Perlahan aku membuka mulutku . dan penisnya mulai masuk ke mulutku . Penis itu bergerak ,gairahsex.com Bobby seperti menzinai mulutku. Keluar masuk mulutku . KepalaKu di pegangnya.
Bobby mendengus kenikmatan , dan terus bergerak . Lama kelaman aku pun merasa terbiasa. Dan rasanya aku mulai suka permainan ini . Bobby terus memainkan penisnya di mulutku , sampai dia mengeram , dan spermanya keluar di mulutku .
Aku segera memuntahkan spermanya . Baru kali ini Aku merasakan sperma . Rasanya aku ingin muntah . Bobby tampak terduduk lemas. Saat itu aku segera memakai pakaianku kembali . Aku segera meninggalkan ruamahnya , tanpa permisi
Hari sudah gelap saat aku keluar dari rumahnya . Dengan menyetop taksi Aku segera pulang kerumahKu . Aku melihat Opel Blazer suamiku sudah terpakir dengan rapi .
Sial Aku ke duluannya. Jantung berdegup , aku takut suamiku curiga , otakku segera berpikir , mencari alasan yang tepat jika suamiku menayakan hal ini .
Perlahan Aku membuka pintu , dan memasuki rumah ku . Tiba tiba suamiku memelukku dari belakang . Aku terkejut  Ah .. mas bikin kaget aja .. kataKu .
 ha ha ha , Aku gembira   , jabatanku di naikan , yang berarti gajiku juga di naik kan .. kata suamiku . Dia ingin menciumku . Tapi aku menghindar , mulutku kotor , aku malu terhadap diriku sendiri.  Mas , yang benar ah , jangan bercanda  kataKu untuk menhidari ciumannya .
 benar   , benar , kita harus rayakan  kata suamiku .  oh , rayakan di mana mas  tanyaKu .  karena sudah malam , kita rayakan di ranjang saja yah,   kata suamiku . Dan tangannya segera mengangkat rok ku , dan menyetuh selangkanganKu .
Aku berusaha mengindar lagi , ih mas masa di sini , nanti kelihatan orang dong di kamar saja kataKu .  loh , di rumah ini kan cuma kita berdua ..kata suamiku . Yang jarinya segera meraba selangkangan ku . Jarinya menyelinap di balik celana dalamKu .
Aku takut , suamiku curiga , karena Vaginaku basah , akibat di buat Billy tadi .
  , koq memek kamu sudah basah benar sih , kamu horny yah  kata suami ku .  ih mas bisa aja , tadi aku habis pipis , di rumah bu Ani  kataku berbohong . oh , kamu di rumah Ani , toh  kata suamiku .
 aku mandi dulu yah  kataku langsung lari ke kamar mandi . Aku segar membasuh mulutku , mencuci bersih vaginaku . Aku merasa sangat menyesal telah melakukan hal ini terhadap suamiku. Walaupun selama setahun menikah dengannya tak pernah sekalipun aku merasa begitu nikmat dalam bercinta.
Aku membutuhkan kenikmatan itu , tapi aku juga membutuhkan suamiku . Aku tak habis pikir , pikiranku menolak Bobby , tapi tubuhku sangat menginginkan Bobby .
“   , cepat dong ..” terdengar suara mesra suamiku .
Malam itu kami bercinta . ada rasa hambur disitu . Aku mencintai suamiku , tapi rasanya sexku tak terpuaskan . Sekarang aku makin bisa membedakan . Benar kata Bobby , Aku seperti tempolong , suamiku hanya mempergunakan vaginaku untuk mengeluarkan spermanya , tanpa bisa memuaskan diriku.
Tapi biar bagaimanapun , Rendra adalah pilihanKu , aku harus konsekuen . Aku mencintainya apa adanya. Aku lebih baik mengekang nafsu birahi . Aku memutuskan untuk tak menemui Bobby lagi .
“ Ratna , mas besok harus ke Jakarta , menemui dereksi darti kantor pusat “ kata Rendra tiga hari setelah kenaikan jabatannya .
 ha , berapa hari mas , aku boleh ikut ? kataku.Gairahsex
 Ah cuma sehari koq ,  kata Rendra .  tapi mas , aku takut di rumah sendiran  kata ku , dengan harapan suamiku mau mengajakku ke Jakarta . Tapi jawabannya , berbeda dengan yang kuharapkan .
 aku sudah minta Pak Bobby unutk mengawasi rumah kita , dia akan mengirim anak buahnya , untuk jaga di sini , kamu tenang aja deh  kata suamiku. Jantung berdugup keras , Bobby lagi ..
Pagi itu suamiku di jemput mobil dari kantornya , dan mobil itu segera membawa suamiku ke airport . Dangan melambaikan tanganku melepas suami ku ke Jakarta.
Belum sempat aku menutup pintu rumahku , sosok tubuh besar itu sudah berada di depan pintu rumahku .  Bobby , mau apa pagi pagi begini ke rumah orang  kataku ku buat ketus.
 loh , suami mu minta , aku menjaga rumah mu , juga menjaga dirimu he he he “ kata Bobby , yang terus masuk ke rumahku tanpa di persilakan.
 Bobby , tolong jangan ganggu aku ,  kataKu . Bobby menatapku , bola matanya bagaikan bersinar , yang menerobos ke mataku .  Ratna , ayo katakan dengan nurani kamu , kamu tak membutuhkan diriku “ kata Bobby .
 Aku , aku , aku lidahku seperti terkunci . Tangan Bobby segera mengandeng tubuhku , membawaku masuk ke kamarku.
 , aku tak bermaksud jahat sama kamu , aku cuma mau memberi kamu kenikmatan   . kita sama sama butuh itu “ kata Bobby .
Perlahan Bobby melepas daster tidurku , yang di balik daster itu aku tak memakai bra . Dan buah dadaku langsung terpampang di hadapannya . Perlahan lidahnya menjilat puting susuku . “ ahh .. “ desahku.
Pikiranku kosong melopong , aku lupa suamiku . aku hanya ingat kenikmat yang kudapat dari Bobby . Lidahnya terus bermain di putingku . Jari jarinya hinggap di selangkangan celana dalam merahku . ohh Bobby .. sudah tolong jangan bikin aku nafsu  .
Jari jari itu bergerak , dan vaginaku mulai mengeluarkan lendir birahi . Mulutnya pun terus menyedot nyedot buah dadaku . Jarinya terus menari nari di selangkangan celana dalamku yang makin membasah .
 Ohh , Bobby kamu jahat ooh itilkujadi gatel ..  desah aku . Bobby terus menaikkan birahiku dengan permainannya. Aku sudah tak tahan , aku mendesah kenikmatan  Bobby , aku mau keluar  . Saat itu , Bobby dengan sekuat tenaga , meremas buah dada aku .
Aku menjerit kesakitan , otomatis , birahiku menurun , orgasme aku menghilang . Tapi Bobby perlahan menjilati lagi putting susu aku . mengelitik . Membuat birahiku berangsur naik kembali . Kembali aku mendesah kenikmatan .
Saat aku hampir menuju puncak kenikmatan aku , Billy mengigit putting susu aku , memberi aku rasa sakit . kembali aku gagal orgasme.
Tapi Bobby segera menaikan birahiku lagi ,dengan memainkan selangkangan aku  Bobby tolonglah , aku mau orgasme buat aku orgasme .  aku memohon orgasme pada dirinya setelah dia mengagalkan orgasme aku yang ke tiga kali .
 tenang   , aku pasti kasih kamu orgasme yang ternikmat yang pernah kamu rasakan . Sambil dia mendorong tubuhku dan aku terduduk di pinggir ranjang.
Celana dalan aku , sudah terlepas dari tubuhku . dangan dua jarinya bibir vagina aku di buka . Lidahnya menjulur menjilati klitoris aku . Aku mengerang  ohh , iyah terus buat aku orgasme , aku mau keluar …Bobby ...
Lidahnya dengan cepat , terus merangsang klitoris aku yang semakin membesar ,
 oh.. Billy , gatel , enak sekali teruss  . Lidah itu terus menjilati klitoris aku .
Aku sudah dekat , dan seperti nya Bobby tahu , Dia sengaja , segera klitoris aku di sedotnya dengan kuat , aku merasakan sakit sekali , yang membuat orgasme aku pergi menjauh .
 Bobby , kamu jahat , kamu jahat , tolong aku mau keluarr  kata aku mengiba , rasanya aku ingin menangis . Mengiba minta orgasme , dari orang seperti Bobby , sangat merendah kan diri aku. Tapi apa boleh buat , aku tengah di amuk birahi .
 Ratna   , tenang kamu pesti mendapatkan orgasme  katanya . Lidahnya kembali menjilati klitoris aku dengan lembut. Tiga buah jarinya di gunakan menekan perut aku di bawah pusar . Ini membuat aku merasa ingin pipis . Aku mencoba mengeser tanganya . Tapi aku seperti tak bertenaga.
Lidahnya terus memberi kenikmatan di klitoris aku , sebentar saja , rasa ingin orgasme telah mendera tubuhku .  Ohh , Bobby , aku , oh i-t-i-l nya ..oh gatel sekali , aku tak kuatt .. oh kebelet.. mau pipis . Aku merasakan seperti nya sulit menahan rasa ingin pipis , tapi aku juga mau orgasme.
 Yah , lepaskan Ratih , ayo keluarkan nafsu birahi kamu .. kata Bobby . Tubuhku mengejang OOHHHH .. Bobby .. ahh gatell gatell aku tak tahan“ jeritku tak karuan .
Tubuhku mengerang nikmat , dan Aku menyemburkan pipiku dengan kuat . Aku merasa kan setiap tetes air seniku , mengalir memberi sensasi kenikmatan , berbarengan orgasmeKu .
Aku orgasme dangan begitu fantastik , tak aku perdulikan kamarku yang basah dengan air pipisku . Tubuhku sepertinya rontok , tulangku seperti lepas , aku terbaring dengan lemas.
Bobby hanya melihatku dengan tersenyum . Dan membiarkan diriku beristirahat.
Setelah itu tubuh Bobby yang bugil merangkang menaikki tubuhku , aku berusaha mendorong tubuhnya “ Bobby jangan , aku pakai mulutku saja  kataKu , tak rela penisnya memasuki tubuhku .
 aku sudah pernah merasakan mulut kamu   , sekarang aku mau coba memek kamu  kata Bobby . Tubuh terasa lemas , seperti tak bertulang , Bobby dengan mudah membuka lebar kaki ku , kepala penisnya mulai menyetuh liang vaginaku .
Air mataku meleleh di pipiku saat itu aku teringat suamiku Rendra . Aku memejamkan mata . Saat kurasa , penisnya mulai memasuki tubuhku .
Getar getar nikmat mulai berkecamuk di diriku . Aku merasakan sentuhan penisnya yang menikmatkan. Tak pernah Sekalipun aku menemukan rasa ini pada penis Rendra .
Tat kala batang penis hitamnya bergerak keluar masuk , aku mulai merakan nikmat yang luar biasa , Bobby yang terus mengocok vaginaku dengan penisnya mendengus  memek kamu luar biasa nikmatnya    katanya .
Dalam hati aku pun berkata yang sama .  Ahh Bobby .. ahhh  desahku Goyangannya yang lembut, tapi mantap segera membawaku ke puncak orgasme . Tapi seperti sebelumnya Bobby menahannya . Dia membenamkan penis besar di dalam , vaginaku , dan dia diam tak bergerak .
 Bobby , ayo goyang dong .. pintaKu . Bobby tersenyum  loh , tadi gak mau , koq sekarang minta  . Wajahku sepertinya panas , birahiku melorot .
Kembali Bobby mengoyang , dan membawaku kepuncak orgasmeku . Aku sudah tak tahan , aku harus mendapatkan orgasmeku . Dan lagi lagi Bobby dengan sengaja membatalkan orgasmeku . Penisnya di hentak keras ke dalam vaginaku , rasanya kepala penisnya memukul rahimku .
Aku mengerang sakit .  Bobby , kamu jahat sekali .. kataku . Bobby tersenyum .  kalau mau ninta orgasme dari aku yah , kamu harus minta dengan mesra dan nafsu dong katanya.
Aku seperti seorang cewek murahan tak bisa berpikir jernih . langsung aku berkata  Ayo , mas Bobby e-n-t-o-tin Ratna ,yah , Ratna minta orgasme , ayo mas tolong .
Billy tersenyum , dan dia mulai mengoyang batang penisnya. Penis itu membuat aku gila . Sebentar saja , rasa gatel di vaginaku , membuat tubuhku mengerang dan menjerit  ahhh , enak….aku keluarrr  .
Aku lemas , Bobby menahan gerakan penisnya sebentar , merasakan otot otot vaginaku meremas batang penisnya , dan kemudian bergerak lagi . Sebentar saja , aku mencapai orgasme lagi .
Entah hari itu berapa kali tubuhku , mengejang di buat orgasme oleh batang penis Bobby . Yang jelas aku sangat menikmati permainannya . Aku lupa siapa diriku , aku lupa siapa suamiku.
Sejak saat itu, aku pun ketagihan dengan permainan Pak Bobby. Kami masih sering melakukannya. Kalau tidak di rumahnya, kami juga nginap di Tawangmangu. Meski, kemudian Pak Bobby juga sering minta duit, aku tidak merasa membeli kepuasan sahwat kepadanya.
Semua itu aku lakukan, tanpa setahu Rendra. Dan aku yakin Rendra juga tidak tahu sama sekali. Aku merasa berdosa padanya. Tapi, entah mengapa, aku juga butuh belaian keras Billy itu. Entah sampai kapan.