Fgila September 2016 ~ KUMPULAN CERITA ASIK
WWW.METROQQ.COM HADIR DENGAN 5 BANK, BCA, MANDIRI, BNI, BRI, DANAMON

Friday, September 30, 2016

CERITA ASIK

BRUTALNYA AKU DI TOILET OLEH PRAMUGARI


sungguh pengalaman sex yg luar biasa bagi saya, karena cerita sex dalam kisah seks yg saya lakukan terjadi disebuah pesawat terbang yg sedang mengudara, namanya saja pramugari tentu saja kerjanya di udara mulu dan sex yg dilakukan pun jg di udara, hahahahaha.

VIPMANDIRIQQ
Namun benar, pengalaman sex yg satu ini memang sungguh luar biasa, sensasi yg kudapatkan pun jg sangat luar biasa.

Waktu itu aku sedang dalam sebuah perjalanan menuju Amerika untuk keperluan pekerjaan. Mungkin ini keberuntungan ku kali ya, karena aku dilahirkan menjadi anak orang kaya dan mengurusi bisnis yg diluar negri sehingga aku sering pergi ke luar negri untuk tujuan bisnis, saat itu aku duduk di sebuah kursi bisnis, tak lama setelah aku merasa bosan terbang, karena waktunya sangat lama kudengar suara merdu di telingaku..
” Excuse me, sir… ” sebuah suara lembut menyapaku dgn ramah.
Ternyata seorang pramugari muda dengan wajah manis sedang tersenyum padaku.
” Are you from upper deck? ” Aku mengangguk,
” Yeah… why? ” aku mengintip name tag di dadanya.
Aida Putri… wah nama indonesia nih !
” I am just checking to see whether you need anything, because you have been looking out for quiet a long time… ” jawabnya dgn sopan.
” Dari Indonesia ya kamu? ” tanyaku.
” Lho… iya ! Bapak dari Indonesia jg? ” tanya lagi.
” Uhh kok Bapak sih… belum jg tua, kok dipanggil Bapak… panggil nama aja… aku Hans… ”
” Oh… saya Ida… Bapak eh… kamu mau ke LA ya? ” kemudian kami ngobrol ngalor ngidul selama tigapuluh menit.
Ia sdh tinggal di luar negeri selama lebih dari 4 tahun. Asalnya dari Bandung. Umurnya baru 23 tahun. Belum punya pacar katanya. Kami ngobrol sambil berdiri, lalu tiba-tiba seorang pramugari lain menghampirinya dan sementara mereka mengobrol, aku mengambil segelas wine yg disiapkan di galley (dapur) mereka.
” Yah… aku ditinggal sendiri deh, hehehehe… ” katanya setelah temannya pergi.
” Lho, kenapa? ” 
” Jam istirahat… tadi aku uda istirahat 3 jam… dan habis ini giliran shift kedua istirahat. mestinya berdua-berdua, tp supervisorku katanya migraine jadi dia istirahat di first class. Mungkin 2 jam lagi baru balik. Untung aja gak penuh… ”
” Oh… gitu… ya… gpp deh… aku temani… aku bosen banget dari tadi di atas… sebelahku oom gendut yg ngorok melulu lagi”
Ida tertawa. Wajahnya manis sekali kalau tertawa. Dan aku mulai meneliti tubuhnya. Sekitar 165 cm, berat badannya mungkin 55 dan kulitnya putih bersih sekali seperti orang Jepang.
” Kamu beneran nih belum punya cowok?” tanyaku iseng.
” Lagi ga ada… soalnya cowok terakhir membosankan banget. Dia ga fun dan old fashion… ”
Lalu ia mulai bercerita tentang mantannya yg masih menganut adat kuno, yg ga suka clubbing, pesta, minum dan tentu saja seks. Wajahnya memerah ketika ia bercerita.
” Maaf ya, aku kok jadi cerita kayak gini… hihihihi… habis memang mantanku itu orangnya aneh. Atau mungkin dia ga tertarik sama aku ya… mungkin aku terlalu jelek ya… ” katanya menerawang.
” Gak, kok… kamu manis banget… dan… ” aku menatap matanya,
” sexy… bodi kamu sexy sekali. Dari tadi aku membayangkan bodi kamu di balik seragam itu… ” tambahku dgn berani.
Mungkin aku mulai mabuk karena 2 gelas white wine.
” Masa? Kamu boong ya… Hans… aku kan ga sexy. Toketku aja cuma 34B, hmmm ga seksi sama sekali deh… ” Aku menatapnya dgn penuh napsu. 34B, boleh jg… ” Kalau kamu kasi aku Idat, aku mungkin bisa menilai apa bodi kamu seksi beneran atau gak… ” tantangku.
Ida tampak terkejut. Tp ia lalu melihat ke kiri ke kanan, sekeliling kami agak gelap karena semua penumpang kelas bisnis nampaknya tengah terlelap. Ia tersenyum padaku ,
” Beneran nih? ”
” Sumpah… ” Lalu Ida memberi isyarat agar aku mengikutinya.
Ia lalu mulai berjalan ke arah toilet untuk orang handicapped, yg lebih luas daripada toilet biasa. Ia menarikku masuk dan mengunci pintunya dari luar. Di dalam toilet ternyata lebih bising daripada di luar, mungkin karena suara mesin.
Aku langsung membuka seragam pramugarinya yg bagian atas. Dan tampaklah dadanya yg indah menantang. Ia memakai bra seksi tanpa busa berwarna hitam, putingnya tampak tegang dari balik bra itu.
” Ida… kamu sexy banget… ” desisku sambil lebih mendekatinya, dan langsung mencium bibirnya yg ranum berlipstick pink.
Ida membalas ciumanku dgn penuh gairah, dan aku mendorong tubuhnya ke dinding toilet. Tanganku membekap dadanya dan memainkan putingnya dari luar bra nya. Ida mendesah pelan. Ia menciumku makin dalam. Aku lalu berusaha menarik roknya sampai lepas, dan kini tampaklah tubuh ramping seksinya. Tinggalah celana dalam dan bra berwarna hitam transparan serta sepatu hak tingginya. Ia tampak amat seksi.
” God, u re so sexy, baby… ” bisikku di telinganya.
Lalu tanganku langsung sibuk membuka kaitan bra nya, dan menciumi lehernya yg indah.Ida mulai meraba bagian depan celana jeansku, dan tampak senang menyentuh bagian itu sdh tegang. Setelah branya lepas, aku langsung menciumi seluruh payudaranya. Kujilati putingnya yg mengeras dan ia melenguh nikmat. Aku ingat, pacarku paling suka kalau aku berlama-lama di putingnya. Tp kali ini tdk ada waktu, karena siapa saja bisa mengetuk pintu toilet, dan itu membuatku bergairah.
Ida mulai berusaha membuka ikat pinggangku, dan kemudian melorotkan celanaku sampai ke lantai. Ia menyentuh penisku yg keras dari balik boxer kainku, dan mengusap biji pelirku. Kunaikan tubuh Ida ke westafel dan kubuka celana dalamnya. Kuciumi perutnya dan kubuka pahanya. Bulu kemaluannya rapi sekali. Mungkin ia suka bikini waxing seperti cewek-cewek di luar pada umumnya. Kujilati meqinya dgn nikmat, sdh sangat basah sekali. ia mengelinjang dan kulihat dari cermin, ia meraba putingnya sendiri, dan memilin-milinnya dgn kuat. Mungkin memang benar dia terlalu hyper, makanya mantannya bosan.
Kumasukan dua jari tanganku ke dalam meqinya, dan ia menjerit tertahan. Ia tersenyum padaku, tampak sangat menyukai apa yg kulakukan. Jari telunjuk dan tengahku menyolok-nyolok ke dalam Idangnya, dan jempolku meraba-raba kasar klitorisnya. Ia makin membuka pahanya, membiarkan aku melakukan dgn leluasa. Semakin aku cepat menggosok klitorisnya, semakin keras desahannya. Sampai-sampai aku khawatir akan ada orang yg mendengar dari luar. Lalu tiba-tiba ia meraih kepalaku, dan seperti menyuruhku menjilati meqinya.
” Ahhh… ahhh… I’m gonna come… Arghhhh… uhhh… yes… yes… baby… ” ia mendesah-desah girang ketika lidahku menekan klitorisnya kuat-kuat. Dan jari-jariku makin mengocok meqinya.
Semenit kemudian, Ida benar-benar orgasme, dan membuat mulutku basah kuyub dgn cairannya. Ia tersenyum lalu mengambil jari2ku yg basah dan menjilatinya sendiri dgn nikmat.
Ia lalu mendorongku duduk di atas toilet yg tertutup, dan mencopot boxerku dgn cepat. Ia duduk bersimpuh dan mengulum penisku yg belum tegak benar. Jari-jarinya dgn lihay mengusap-ngusap bijiku dan sesekali menjilatnya. Baru sebentar saja, aku merasa akan keluar. Jilatan dan isapannya sangat kuat, memberikan sensasi aneh antara ngilu dan nikmat.
Ida melepaskan pagutannya, dan langsung duduk di atas pangkuanku. Ia bergerak- gerak sendiri mengocok penisku dgn penuh gairah. Dadanya naik turun dgn cepat, dan sesekali kucubit putingnya dgn keras. Ia tampak sangat menyukai sedikit kekerasan. Maka dari itu, aku memutuskan untuk berdiri dan mengangkat tubuhnya sehingga sekarang posisiku berdiri, dgn kakinya melingkar di pinggangku.
Kupegang pantatnya yg berisi dan mulai kukocok dgn kasar. Ida tampak sangat menyukainya. Ia mendesah-desah tertahan dan mendorong kepalaku ke dadanya. Karena gemas, kugigit dgn agak keras putingnya. Ia melenguh ,
” Oh… gitu Hans… gigit seperti itu… I feel ******.. ” Kugigit dgn lebih keras puting kirinya, dan kurasakan asin sedikit di lidahku.
Tp tampaknya Ida makin terangsang. penisku terus memompa meqinya dgn cepat, dan kurasakan meqinya semakin menyempit…
” gila… meqi lo kok menyempit gini, sih Ida… Oh… gila… ” Ia tersenyum senang. Mungkin ia suka latian body language, soalnya dulu mantanku yg guru BL, bisa mengatur meqinya jadi sempit jadi gini, dgn latihan rutin.
penisku keluar masuk meqinya dgn lebih cepat, dan tiba-tiba mata Ida merem melek, dan ia semakin menggila, lenguhan dan desahannya semakin kencang hingga aku harus menutup mulutnya dgn sebelah tangannku.
” Ah Hans… You’re so… soo… Ohh… i am gonna come… i m gonna come… again… Arghhh… Ohhhhh uhhhhhh… ” Ida orgasme untuk kedua kalinya dan terkulai ke bahuku.
Karena aku masih belum keluar, aku mencabut penisku dari meqinya yg banjir cairannya, dan membalikan tubuhnya menghadap westafel. Biasa kalau habis minum staminaku memang suka lebih gila. Ida tampak mengerti maksudku, ia menunggingkan pantatnya, dan langsung kutusuk penisku ke meqinya dari belakang. Ia mengeram senang, dan aku bisa melihat seluruh tubuhnya dari cermin di depan kami. Ia tampak terangsang, seksi dan acak-acakan. Make upnya luntur karena keringat, tp tubuh seksinya tampak sangat indah.
Aku mulai memompa meqinya dgn pelan, lalu makin cepat, dan tangan kiriku meraih puting payudaranya, dan memilinnya dgn kasar, sementara tangan kananku sesekali menepuk keras pantatnya.
” yeah… I am your bitch… fu*k me real hard… please… ”
Buset… ga nygka penampilan manisnya ternyata hanya di luar. Aslinya dia kasar dan gila seks, kaya bule di bokep aja, pikirku makin terangsang. penisku makin cepat menusuk-nusuk meqinya yg semakin lama semakin terasa licin. Tanganku berpindah-pindah, kadang mengusap-ngusap klitorisnya dgn cepat. Badan Ida naik turun sesuai irama kocokanku, dan aku semakin horny melihatnya menggumamkan kata-kata kasar. penisku semakin tegang dan terus menghantam meqinya dari belakang. Ia mau orgasme lagi, rupanya, karena wajahnya menegang dan ia mengarahkan tanganku mengusap klitorisnya dgn lebih cepat.
” Ah… baby… yeah… oh yeah… ” penisku terasa makin becek oleh cairan meqinya.
“Ida… aku jg mau keluar nih… ”
” oh tahan dulu… kasih aku… penismu… tahan!!!!” Ida langsung membalikan tubuhnya, dan mencaplok penisku dgn rakus. Ia mengulumnya naik turun dgn cepat seperti permen, dan dalam itungan detik, menyemprotlah cairan maniku ke dalam mulutnya.
” ArrrrrrGGGhhhh!! Oh yes !! ” erangku tertahan.
Ida menyedot penisku dgn nikmat, menyisakan sedikit rasa ngilu pada ujung penisku, tp ia tdk peduli, tangan kirinya menekan pelirku dan kanannya mengocok penisku dgn gerakan makin pelan.
Kakiku lemas dan aku terduduk di kursi toilet yg tertutup. Ida berlutut dan menjilati seluruh penisku dgn rakus.
” Kamu takut gak, kalau aku bilang, aku suka banget sama sperma cowok ?” bisiknya dgn suara manis sekali.
Di sela-sela engahanku, aku menggeleng penuh kenikmatan. Gila kali mantannya, ga mau sama cewek hot begini… !!
Setelah Ida menjilat bersih penisku, ia memakaikan celana jeansku, lalu memakai seragamnya sendiri. Ia membuka kompartemen di belakangnya, dan mengeluarkan sisir dan makeupnya dari sana. Dalam waktu 5 menit, ia sdh tampak seperti pramugari manis yg tadi pertama kulihat, bukan wanita gila seks seperti barusan. Ia memberi isyarat agar aku tdk bersuara, lalu perlahan-lahan membuka pintu toilet.
Setelah yakin aman, ia keluar dan aku mengikutinya dari belakang.
” Baiklah, Pak Hans… saya harus siap-siap untuk meal service berikutnya, mungkin Bapak mau istirahat sejenak? ” godanya dgn nada seksi. Aku tersenyum dan mengangguk setuju.
Sebelum aku ke upper deck, kucubit pantatnya dan ia memberiku ciuman yg sangat panas.
Habis flight itu, ia memberiku nomer telpon hotelnya di LA, dan kami ngeseks gila-gilaan tiap hari. Ternyata Ida sangat hyper sex dan bisa orgasme sampai sembilan kali seharinya. Sedangkan aku hanya mampu bucat 2 kali sehari. Dalam flight kembali ke LA, aku mengupgrade kursiku ke first class , karena ia bertugas di first class. Dan sekali lagi kami have sex di toilet, dan kali ini hampir ketauan teman kerjanya. Kami masih sering ketemu sampai hari ini. Kalau aku ke kota dimana dia tinggal.
Pacarku? Masih jalan jg lah… jadi punya dua cewek, deh…

Tuesday, September 27, 2016

CERITA ASIK

AKU KELIHATN SEKSI KETIKA SESUDAH MANDI

Namaku Nadya. Aku adalah gadis keturunan chinese yang berkulit kuning langsat. Badanku tidak terlalu tinggi hanya sekitar 155 cm dan berat 45 cm. Payudaraku berukuran sedang, sekitar 34B. Usiaku sekarang 22 tahun dan aku tinggal di pinggiran kota Jakarta Aku sebenarnya bukanlah wanita penggoda.

VIPMANDIRIQQ
Cuman aku sering mendengar dari teman-teman kuliahku bahwa aku termasuk cewek yang berpenampilan sexy dan sering membuat para cowok turun naik jakunnya. Terlebih aku suka memakai kaos longgar, sehingga jika aku menunduk sering terlihat gundukan payudaraku yang terbungkus bra hitam kesukaanku.

Di rumahku sendiri, setiap habis mandi, aku selalu hanya membungkus tubuhku menggunakan kimono mandi warna biru muda berbahan handuk. Seringkali karena habis tersiram air yang dingin, membuat puting susuku tercetak di balik kimono. Kamar mandiku sendiri terletak di ruang tamu, dan sering pada saat aku mandi, pacar ciciku datang sedang ngapelin ciciku.

Walau aku tidak pernah berpikiran ngeres, tapi sering aku melihat pacar ciciku menelan ludah jika melihat aku habis mandi hanya berbalut kimono itu. Ayahku adalah seorang penyalur TKI yang akan diberangkatkan ke luar negeri. Sering kali ada TKI baik pria maupun wanita menginap di rumah sebelum diberangkatkan ke luar negeri.

Hari Minggu kemarin papa baru saja membawa pulang 3 orang TKI pria berusia sekitar 20 tahunan yang kuketahui bernama Maman, Yadi, dan Mulyo. Mereka bertiga orang desa yang bertubuh kekar dan berkulit gelap. Mereka sedang menunggu akan berangkat ke Malaysia. Pagi itu hari Senin, aku sendirian di rumah bersama ke 3 orang calon TKI itu. Mamaku sedang pergi ke Jakarta bersama papaku ada keperluan mendadak.

Sementara ciciku pergi bersama pacarnya entah kemana. Aku waktu itu habis beraerobik ria di rumah, dan kemudian ingin mandi. Seperti biasa kubawa saja kimono biruku ke kamar mandi. Dan setelah aku beberapa saat aku selesai mandi, maka kubalut tubuh telanjangku itu dengan kimonoku tanpa apa-apa lagi di baliknya. Kemudian aku berjalan ke halaman belakang hendak menjemur pakaian dalam yang baru kupakai semalam untuk tidur.

Kulihat para TKI itu sedang menikmati sarapan pagi. Mereka menyapaku ramah. Kulihat mereka memandangiku saat aku memeras BH hitam dan celana dalam kuningku yang sexy itu. Sebenarnya aku risih juga dilihatin begitu, tapi aku pikir tanggung, sebentar lagi aku akan kekamar untuk ganti pakaian.

Maka aku kemudian menjemur pakaian dalamku itu. Pada saat aku berjinjit untuk menaruh pakaian dalamku di jemuran, tak terasa kimonoku sedikit tertarik ke atas, padahal kimono itu hanya sepaha. Maka, tak elak lagi, bulu bulu vaginaku yang tidak tertutup itu sedikit kelihatan membuat mereka melotot. Tapi aku tak menyadari hal itu, kemudian aku berbalik dan masuk ke kamar. Kamarku sendiri ada jendela besar ke halaman belakang.

Aku ingat ada para TKI itu, maka korden aku tutup, namun rupanya tidak tertutup rapat dan masih bisa kelihatan dari halaman belakang. Aku melepas kimonoku, dan mulai melotioni tubuh telanjangku ini. Aku tak sadar ada 3 pasang mata yang melotot memandangi tubuh telanjangku ini. Beberapa saat kemudian aku baru sadar saat melihat bayangan di cermin.

Maka aku berteriak dan segera menutup payudara dan kemaluanku dengan tangan. Ketiga TKI itu segera lari dan masuk ke kamarku yang memang tak pernah kukunci. Aku kaget melihat mereka bertiga masuk ke kamarku. “Non, kami sudah melihat tubuh non yang mulus itu. Sebaiknya non tidak usah melawan karena di sini tidak ada siapa-siapa lagi “ kata Mulyo cengengesan.

Aku masih berusaha galak dan menyuruh mereka keluar. Namun Maman dan Yadi segera maju dan memegangi tanganku. Kemudian aku mereka banting di ranjang. Aku kemudian berpikir daripada aku melawan malah mendapat celaka, maka lebih baik aku pasrah saja dan tidak melawan. “Sabar-sabar, jangan pada main kasar gitu donk. Saya kan belum pernah gituan… pelan2 kek” tegurku.

Mereka kemudian tidak lagi beringas, dan mendekatiku. Maman segera memelukku dan menciumi bibirku dengan ganas. Mula-mula aku berusaha menolak bibirnya yang bau itu, namun saat Yadi mulai menjilati payudaraku, dan Mulyo mulai mengelus-elus bibir vaginaku dengan tangannya yang kasar itu, aku mulai terangsang dan bibirku mulai membuka untuk membalas serbuan bibir Maman yang tangannya sibuk meremasi pantatku yang bulat itu.

Tanganku mulai meraba-raba celana mereka. Dan Yadi berinisiatif membuka celananya dan menyodorkan kontolnya yang lumayan besar itu ke tanganku. Aku agak kaget melihat kontol pria sebesar itu. Aku sudah sering melihat kontol milik pacar-pacarku namun tidak ada yang sebesar itu. Apalagi Maman dan Mulyo menyusul bugil. Ternyata kontol mereka begitu besar.

Aku sempat ketakutan, namun dengan halus, Mulyo memegang tanganku dan menaruhnya di batang penisnya. Akupun perlahan mulai mengelus penisnya. Maman melanjutkan menyusu di payudaraku yang montok itu. Aku yang sudah makin terangsang, mulai bergantian menjilati batang penis Mulyo dan Yadi secara bergantian, sementara Maman kini mulai menjilati klitorisku yang memerah.

Tiba-tiba aku merasa ingin pipis dan akhirnya keluar cairan banyak dari vaginaku. Ketiga cowok itu segera saja berebut menjilati vaginaku sampai aku kegelian. Yadi kemudian menelentangkan aku di ranjang. Aku merasa inilah saatnya aku akan kehilangan keperawananku. Saat Yadi menempelkan kepala kontolnya yang besar itu di bibir vaginaku aku sempat berusaha menolaknya.

Namun dari belakang Mulyo mendorong Yadi sehingga kontolnya langsung amblas ke memekku. Aku menjerit kesakitan. Namun Mulyo segera berinisiatif menjilati puting payudaraku sehingga aku kegelian. Yadi sendiri perlahan mulai menarik majukan kontolnya sehingga aku merasakan kegelian yang amat sangat di lubang vaginaku. Terasa kontolnya memenuhi lubang vaginaku.

Tiba-tiba sambil memelukku, Yadi menggulingkan aku sehingga aku berada di atasnya. Mulutnya segera menyerbu ke puting payudaraku yang menggantung bebas. Belum sempat aku berpikir tiba-tiba dari belakang Mulyo menyodokkan kontolnya yang besar itu ke dalam lubang anusku. Aku yang berteriak kesakitan, segera disumpal mulutku dengan kontol Maman samai aku nyaris muntah.

Kini dalam keadaan menelungkup, ketiga lubangku sudah dimasuki kontol yang berbeda. Namun aku merasakan sensasi yang luar biasa. Seluruh tubuhku serasa dilolosi. Aku mengalami orgasme sampai 3 kali. Akhirnya aku merasa ingin orgasme lagi, dan bersamaan dengan orgasmeku, kurasakan Yadi menyemprotkan banyak sekali spermanya di dalam memekku.

Kemudian aku jatuh lunglai di pelukan Yadi. Mulyo kemudian segera menarikku duduk di pangkuannya sambil kontolnya masih menancap di lubang anusku. Dari belakang ia meremas-remas payudaraku yang berguncang-guncang. Maman yang belum klimaks, segera menyodokkan kontolnya ke dalam vaginaku yang nganggur itu.

Aku benar-benar sudah merasa kepayahan, hingga akhirnya aku merasa ingin keluar lagi. Tak lama kemudian aku benar-benar tak tahan lagi dan akhirnya aku menyemprotkan cairan orgasmeku yang kelima. Maman tak lama kemudian menyusul menyemprotkan maninya di dalam memekku. Mulyo rupanya memang yang terkuat di antara mereka.

Dia belum keluar, sehingga dia kemudian menunggingkan aku dan kontolnya pindah ke vaginaku. Dari belakang aku disodoknya sambil tangannya memeras-meras payudaraku. 15 menit kemudian dia akhirnya mencapai klimaks dan aku pun juga mencapai orgasmeku lagi. Kami berempat akhirnya lunglai di atas ranjang. Kulihat jam, ternyata sudah hampir 2 jam kami melakukan pesta sex.

Aku kemudian mengajak mereka untuk mandi bersama karena aku khawatir sebentar lagi papa mamaku pulang. Kemudian kami berempat mandi bersama. Di kamar mandi ketiga laki-laki itu selalu berebutan untuk menjamah tubuhku yang mulus ini.

Sungguh pengalaman ini tak terlupakan bagiku dan aku mulai mengerti nikmatnya sex sejak itu. Sejak peristiwa itu, aku merasa agak bersalah kepada pacarku, yang justru terhadapnya aku belum pernah berhubungan sex.

Paling-paling hanya sebatas saling menjilat kemaluan sampai kami sama-sama klimaks.

CERITA ASIK

GARA-GARA MEMAKAI BAJU TIPIS DI KOSAN

VIPMANDIRIQQ
Pagi itu, aku lupa hari apa, aku masih tertidur di ranjangku, yang kebetulan sekamar dengan orang tuaku. Kata orang tuaku sich, kami tidur seranjang untuk menghemat biaya AC yang cukup mahal itu. Saat itu aku memakai baju tidur satin warna pink yang tidak berlengan.

Di dalamnya hanya mengenakan celana dalam warna kuning yang mini, sehingga kalau ada pria yang melihat pasti akan terangsang melihatnya. Hari itu, mama dan papaku kembali sedang pergi ke Jakarta. Sedang ciciku sudah ke kantornya.

Memang sudah kebiasaan di rumahku, jika ada orang di rumah, pintu depan tidak pernah terkunci, hanya dirapatkan saja. Pagi itu, aku tidak tahu bahwa mamaku memanggil tetanggaku Benny yang tukang servis AC itu, untuk menservis AC di rumah. Benny adalah seorang cowok chinese yang wajahnya jauh dari tampan.

Rambutnya agak botak. Tubuhnya tinggi. Usianya tak jauh beda dari ciciku. Katanya sich dia pernah naksir aku. Pagi itu, sekitar jam 8, Benny datang ke rumahku membawa peralatan hendak menservis AC. Dia mengetuk pintu namun tak ada jawaban karena aku masih pulas tidur di kamar. Maka dia memberanikan diri, karena sudah kenal, masuk ke rumah.

Waktu dia mendekati kamarku, rupanya mamaku lupa merapatkan pintu kamar, hingga agak terbuka sedikit. Benny tanpa kusadari membuka pintu itu pelan-pelan. Aku saat itu sedang tertidur pulas tanpa ditutupi selimut. Baju tidurku juga sudah tersingkap sampai di pusar, sehingga celana dalamku yang berwarna kuning menyala itu terpampang bebas di hadapan Benny. Aku merasa ada tangan yang meraba-raba pahaku.

Namun aku saat itu sedang memimpikan bersetubuh dengan pacarku. Saat tangan itu membelai-belai selangkanganku yang masih tertutup CD itu, aku merasa bahwa itu adalah jilatan-jilatan dari pacarku. Kurasakan tangan itu semakin berani merabai tubuhku. Diselipkan jarinya dibalik Cdku yang sudah mulai basah itu. Diraba-rabanya bibir vaginaku dari luar.

Tiba-tiba di halaman belakang ada suara genteng jatuh sehingga aku terkaget dan terbangun. Lebih kaget lagi saat kulihat Benny sedang mempermainkan vaginaku dengan jari-jarinya sambil cengegesan. “Pagi Dya, sorry gua masuk tanpa permisi, abis ngga ada yang bukain pintu. Pas gua masuk eh gua liat lu lagi bobo dengan baju seksi gini.”

“Gua ngga tahan kalo liat lu begini” Aku berusaha menolak Benny, tapi tangannya kuat mencengkeram bahuku sambil jari tangan yang satunya sibuk mengorek-ngorek isi vaginaku dari balik Cdku yang sudah basah itu. Aku merasakan geli yang amat sangat, namun aku juga tak begitu rela disetubuhi oleh si Bandot ini. “Sudah Ben… gua ngga tahan nich… entar ketahuan orang ngga enak “ kataku sambil berusaha memegang tangannya.

Namun dia tetap bertahan “Tenang aja Dya, bentar lagi pasti enak koq…. Ayo lah… kita kan udah kenal lama, sekali-sekali kasih donk gua kesempatan…” kata Benny sambil terus mengorek-ngorek vaginaku. Tak lama kemudian aku merasakan akan orgasme, sehingga pahaku menjepit kuat tangan Benny yang ada di selankanganku. Kira-kira 5 menit kemudian aku merasakan ada cairan yang keluar deras dari vaginaku.

Aku jadi lemas karenanya dan telentang tak berdaya, pasrah membiarkan apa yang akan dilakukan Benny. Benny kemudian menaikkan dasterku ke atas hingga lewat kepala dan membuangnya entah kemana. Dia tersenyum mesum melihat payudaraku yang terpampang bebas dengan putingnya yang merah kecoklatan itu.

Dia segera mengenyot payudara kananku, sambil lidahnya bermain-main di atas putingku. Tangan kanannya perlahan-lahan melorot Cdku hingga bugil. Kemudian jari-jarinya kembali ditusuk-tusukkan ke dalam vaginaku yang sudah becek itu. Mulutnya berganti-ganti mengenyot kedua payudaraku.

Aku yang sudah terangsang itu tak sadar mulai mengelus-elus kepala Benny yang botak itu seperti kekasihku. Padahal sebelumnya aku sama sekali tak kepengen disentuh Benny. Namun Benny sungguh sangat pandai menaikkan nafsuku. Kemudian Benny melepas seluruh pakaiannya hingga terlihatlah kontolnya yang berukuran sekitar 18 cm dengan diameter 4 cm itu.

Dia menyuruhku untuk menjilatnya. Mulanya aku menolak karena kontol itu agak bau, namun dia menjejalkan kontolnya ke mulutku hingga aku mulai mengemutnya. Kepalaku digerakkannya maju mundur seperti sedang dientot oleh kontolnya. Tiba-tiba aku dikagetkan oleh suara. “Wah, lagi apa nich… lagi asik ya… ikutan donk…” Kami berdua menoleh. Rupanya Bang Man, sopir tetanggaku masuk ke dalam rumahku yang tak terkunci itu.

“Sorry non, tadinya mau minjem tangga, eh ternyata lagi pada asyik….” Kata Bang Man. Aku merasa kepalang basah, maka mendiamkan saja keadaanku yang sedang bugil bersama Benny. Kulihat Bang Man segera melepas celana panjang dan Cdnya. Kontol Bang Man sedikit lebih panjang dari Benny tapi lebih kurus. Selain itu warnanya juga hitam.

Kini kedua pria itu mendekatkan kontol mereka ke bibirku. Sambil terus mengocok kontol Benny yang sudah tegang itu, kontol Bang Man yang masih lemas itu mulai kujilat-jilat. Perlahan tapi pasti kontol itu mulai menegang, hingga akhirnya sama tegangnya seperti kontol Benny. “Bang, aku udah ngga tahan… langsung masukin aja ya… Ben, elu masukin dari bawah aja dech..” kataku kepada keduanya.

Benny kemudian menelentang hingga kontolnya mengacung tegak ke atas. Perlahan aku naik ke atas tubuh Benny dan memasukkan kontolnya ke vaginaku. Mula-mula agak sakit, namun Benny menghentakkan tubuhnya ke atas hingga blesss…. Kontolnya langsung masuk ke dalam lubang memekku. Aku perlahan-lahan mulai menaik turunkan tubuhku.

Tak terlalu susah karena vaginaku sudah basah. Aku merasakan kegelian yang amat sangat saat kontol Benny keluar masuk tubuhku. Tiba-tiba Bang Man memaksaku agak menelungkup. Kemudian… blesss…. Kurasakan kontolnya yang panjang itu menyodok lubang pantatku hingga aku agak terdongak ke atas.

Bang Man segera menjambak rambutku dan menjadikannya sebagai pegangan. Aku semakin kegelian karena payudaraku yang tergantung bebas itu dijilat-jilat Benny dari bawah. Sungguh sensasi yang luar biasa. Saat Bang Man menyodokkan kontolnya, saat itu pula kontol Benny tertanam makin dalam ke liang vaginaku. Aku sampai dibuat orgasme 2 kali. 15 menit kemudian mereka berganti posisi.

Benny masih menelentang, namun dia mendapat jatah lubang duburku. Sementara itu dari depan, Bang Man menyodokkan batangnya kedalam vaginaku yang sudah becek. Bang Man menggenjot kontolnya maju mundur dengan cepat sambil tangannya berebutan dengan tangan Benny meremasi payudaraku.

Aku dibuat menggelinjang kesana kemari oleh terjangan dua cowok ini, hingga akhirnya aku tak tahan dan orgasme untuk entah yang keberapa. Tak berapa lama kurasakan kontol Benny berdenyut-denyut, dan dia mencengkeram keras payudaraku. Dia kemudian menyemprotkan spermanya banyak sekali di dalam duburku.

Rupanya Bang Man masih perkasa. Tanpa mempedulikanku yang kecapean, dia segera memangkuku, sambil kontolnya naik turun menusuk vaginaku. Bibirnya yang hitam itu sibuk mengenyot-ngenyot putting susuku hingga aku kegelian. Akhirnya aku kepengen orgasme lagi. “ Bang… aku mau keluar lagi…”

“Tahan non, abang juga dah mau nyampe… barengan aja “ Akhirnya kurasakan aku mulai mengejang, Bang Manpun juga demikian. Akhirnya pertahananku jebol. Dari vaginaku keluar cairan banyak sekali. Tak lama kurasakan Bang Man juga menyemprotkan banyak sekali air maninya ke dalam vaginaku. Kami berdua kecapean hingga telentang di ranjang. Rupanya Benny sudah bangkit lagi.

Hingga tanpa memberiku waktu istirahat, dia segera menancap vaginaku. Hari itu, kami bertiga bermain sex sampai kira-kira hampir sore. Aku merasa sangat kelelahan sekali, namun juga sekaligus puas sekali. Ini adalah pengalamanku yang sangat hebat. “Nadya, elu sungguh hebat, kapan-kapan kita main lagi ya” kata Benny sebelum pulang sambil menciumku.

Dalam hati aku hanya bisa mendongkol. Enakan di dia, ngga enak di guanya, gerutuku dalam hati.

Monday, September 26, 2016

CERITA ASIK

GARA" ANJINK SIALAN JADI LAH BEGINI

VIPMANDIRIQQ
Aku seorang mahasiswa yg baru saja memasuki salah satu universitas yg ada di Bandung. Sebenarnya aku sdh empat tahun nganggur, dan tdk melanjutkan pendidikanku ke jenjang perkuliahan semenjak aku lulus SMA. Sdh dua bulan ini kujalani aktivitas perkuliahan ku bersama teman-teman baru,baik sesama teman fakultas, maupun teman fakultas lainnya, dikampus ini….

Kampusku adalah kampus berasrama… dan aku sendiri juga tinggal diasrama. Biasalah,,, kehidupan kami selau dikekang oleh waktu,,.terkadng kami bosan dgn kehidupan yg begitu-begitu aja. Namun kami punya akal untuk mengatasi hal tersebut. Kami sering pergi keluar kampus, melakukan kegiatan-kegiatan yg sangat bertentangan dgn peraturan di kapmusku. Kami sering merokok, minum-minuman keras,dugem, dan berbagai hal yg lainnya.. tp kami sering merokok diluar kampus, di villa yg ada di dekat kampus ku.
Tp tak disangka, hari itu adalah hari yg sangat buruk bagiku dan tiga orang temanku. Karena ada villa di belakang kampusku, kami pun berniat untuk pergi merokok ke villa.-cerita sex mahasiswa– Villa nya jarang ditempati, karena disewakan. Biasanya diisi pada waktu liburan atau Saturday night. Kamipun pergi menuju villa, dgn modal 6 batang rolok filter…
Cerita dewasa terbaru, Sambil jalan dgn rokok dimulut yg sdh dibakar, kamipun bergurau dan tertawa serta bercanda yg tak ada mulanya. Kami melewati sebuah villa yg ada anjingnya. Anjing itu adalah anjing betina yg lagi beranak. Temenku iseng menggangu anjing beranak itu. Tp anjing itu hanya menggonggong tetapi tdk mengampiri kami..
Namun ternyata ada tiga anjing yg datang menghampiri kami dari belakang dan 1 anjing gede dari depan. Kami pun terkepung dan tdk tau mau kemana,.. ga ada waktu untuk mikir lagi, kami lari pontang panting dan berpencar……
Aku berpisah dgn 3 orang temanku. Mereka dikejar 1 anjing gede, sedangkan aku dikejar 3 anjing dgn suara gonggongannya yg menakutkan..akupun tak tahu mau kemana. Karena aku belum tau betul daerah tersebut.. kupikir itu adalah waktu terakhir ku.
Tanpa arah aku berlari muter-muter di situ-situ aja… tp anjing nya jadi berpencar juga langsung mengepungku. Akupun lari terus hingga kulihat didepan ada jalan buntu.. hanya ada pagar rumah 1½ meter tingginya. Ga perlu piker panjang, akupun langsung melompati pagar itu. Dan berlari terus memasuki pintu belakang, menuju pintu depan. Walau anjingnya ga ngejar lagi, aku tetap aja masih takut. Ketika mentok dipintu depan, ada teriakan anak kecil ternyata dia adalah orang yg menyewa vlla itu dgn keluarganya…..
Mungkin mendengar teriakan adiknya, kakanya yg cewe turun dari lantai 2 rumah tersebut,menghampiri ku sambil berkata,
”kenapa???? Kok nafas kamu terengah-engah sih??? “
Aku terdiam,dan bingung mendengar suaranya yg halus dan manja itu. Tp posisiku tdk baik,karena memasuki rumah orang tanpa pamit. Eh,, dia mengajakku intuk minum segelas air putih sambil menenangkan diri dilantai atas, karena minum di dapur bawah udah habis.
Ketika naik ke lantai atas, ku pandangin tubuhnya yg seksi dgn pakaiannya yg ketat, hanya memakai BH tipin pink dan tengtop tipis dari sutera berwarna putih. Jadi buah dadanya langsung kelihatan bentuknya. Pahanya yg mulus dan hanya mengenakan rok pendek sepaha, dan terkadang kelihatan CD nya olehku.
Tp aku tdk mau berfikiran jorok.sambil jalan dia langsung menanyakan namaku.kamipun berkenalan.. namanya Nuning, sesuai bagusnya denga tubuhnya yg indah yg membuatku nafsu seakan-akan ingin bersetubuh dgn nya. Nuning masih kelas 3 sma namun body nya udah kebentuk. Dia masuk kamar duluan, aku sungkan masuk ke kamarnya…. Namun dipaksanya masuk kamar nya.
Dikamar, kami duduk diranjang dan diapun mengambilkan ku segelas airputih dan memberiku minum… dia malu-malu mengajak ku berbicara panjang lebar, dan dia keluar kamar sertra menyuruhku istirahat sambil menenangkan diri… aku tertidur pulas diranjangya sampai jam setengah tujuh malam. Lalu Nuning membangunkanku karena bonyok nya datang.dia panik ga tau mau berbuat apa. Akupun panik ga tau mau kemana… tiba-tiba dia turun kebawah dank u dengar Nuning berkata pada bonyoknya kalau dia mau tidur, dan jangan diganggu…
Dia naik lagi ke kamar, dan bingung menatapku selama 30 menit. Akupun bingung entah apa maksudnya, lau dia datang menghampiriku,dan langsung memegang kerah baju ku. Akupun tak bias bernafas dan diam membisu, karena buahdadanya yg gede itu tepat berada di depan mulutku.ku raih tangannya dan kujauhkan tangan nya dariku, tp tak sengaja tangan ku menjamah buah dadanya. Spontan tangan ku pun berhenti seperti mati rasa dan tak bergerak lagi.meskipun demikian dia tdk marah ataupun teriak. Dia malah merespon tindakan ku yg tak sengaja itu. Dia mendekatkan dirinya padaku sehingga toketnya menyentuh dadaku, dan jalan tolku terasa menentuh meqinya.
Karena aku telah mendapat persetujuan darinya, ku remas-remas buah dadanya yg gede itu dari balik tengtop dan BHnya yg tipi situ. Putting nya pun kian mengeras seakan hendak merobek dan menembus BH nya. Tak cukup kurasa, kucium bibirnya, ku kunyel-kunyel lidahku didlmmulutnya, dan diapun melakukan demikian. Kulumat bibirnya yg seksi itu, dan sembari kujamah vaginyanya dasi balik CD nya.
Tak puas demikian, ku buka tali BH dan tengtopnya sehingga terpaparlah gunung kembar yg sedari tadi ingin ku isap putingnya. . lalu kami pun langsung keranjang dan Nuning tidur terlentang seakan pasrah dan menyerah pada ku. Lalu kuisap putingnya, dan ku main-mainkan putingnya engan lidahku yg nakal, dan kusedot susunya dgn rakusnya aku tak henti-henti menji;lati dan menyedot susunya…
Lalu ku buka semua tengtopnya dan BH nya, serta kulucuti rok nya dan CD nya yg tipis itu… maka terlihatlah vaginnya yg masih rapat dan merah serta ditutupi jembut yng tdk terlalu tebal…. tempemnya sdh mulai basah. Kucium aroma tempenya yg semakin merangsangku untuk sesegera mungkin menancapkan tombak ku ke dlmtempenya. Kucium dan kujilati tempenya sambil dia merintih keenakan saat kurawat meqinya.
Perlahan kusibak bibir tempe Nuning dgn ibu jari dan telunjukku mengarah ke atas sampai kelentitnya menongol keluar. Wajahku bergerak ke tempenya, sementara tanganku kembali memegangi payudaranya. Kujilati kelentit Ika perlahan-lahan dgn jilatan-jilatan pendek dan terputus-putus sambil satu tanganku mempermainkan puting payudaranya.
“Aucccchhhh… mmmmppphhhh… betul… betul di situ sayang… di situ… enak… mmmpphhhh…,” Nuning mendesah-desah sambil matanya merem-melek. Bulu alisnya yg tebal dan indah bergerak ke atas-bawah mengimbangi gerakan merem-meleknya mata. Keningnya pun berkerut pertanda dia sedang mengalami kenikmatan yg semakin meninggi.
Aku meneruskan permainan lidah dgn melakukan jilatan-jilatan panjang dan lubang anus sampai ke kelentitnya.
Karena gerakan ujung hidungku pun secara berkala menyentuh tempe Nuning. Terasa benar bahkan dinding meqinya mulai basah. Bahkan sebagian cairan meqinya mulai mengalir hingga mencapai lubang anusnya. Sesekali pinggulnya bergetar. Di saat bergetar itu pinggulnya yg padat dan amat mulus kuremas kuat-kuat sambil ujung hidungku kutusukkan ke lobang tempenya.
“ouuwwwwhhhh agggghhhh… enak sekali mmmpphhhh…,” Nuning terus mengerang dgn kerasnya.
Aku segera memfokuskan jilatan-jilatan lidah serta tusukan-tusukan ujung hidung di meqinya. Semakin lama meqi itu semakin basah saja. Dua jari tanganku lalu kumasukkan ke lobang tempenya. Setelah masuk hampir semuanya, jari kubengkokkan ke arah atas dgn tekanan yg cukup terasa agar kena ‘G-spot’-nya. Dan berhasil!
“Auwww……!” jerit Nuning sambil menyentakkan pantat ke atas. sampai-sampai jari tangan yg sdh terbenam di dlmtempe terlepas. Perut bawahnya yg ditumbuhi bulu-bulu jembut hitam yg lebat itu pun menghantam ke wajahku. Bau harum dan bau khas cairan meqinya merasuk ke sel-sel syaraf penciumanku.
Aku segera memasukkan kembali dua jariku ke dlmmeqi Nuning dan melakukan gerakan yg sama. Kali ini aku mengimbangi gerakan jariku dgn permainan lidah di kelentit Nuning. Kelentit itu tampak semakin menonjol sehingga gampang bagiku untuk menjilat dan mengisapnya. Ketika kelentit itu aku gelitiki dgn lidah serta kuisap-isap perlahan, Nuning semakin keras merintih-rintih bagaikan orang yg sedang mengalami sakit demam. Sementara pinggulnya yg amat aduhai itu menggial ke kiri-kanan dgn sangat merangsangnya.
“terus sayang,, ayo teruss,, lagi sayang,,, sayang,,,,,” hanya kata-kata itu yg dapat diucapkan Nuning karena menahan kenikmatan yg semakin menjadi-jadi.
Permainan jari-jariku dan lidahku di tempenya semakin bertambah ganas. Nuning sambil mengerang -erang dan menggeliat-geliat meremas apa saja yg dapat dia raih. Meremas rambut kepalaku, meremas bahuku, dan meremas payudaranya sendiri.
“sayang,,,, Nuning sdh tdk tahan lagi… Masukin konthol saja … Ohhh… sekarang juga auuwhhh,,,, mmmpphhhh,,,,…! Sshhh. . . ,“ erangnya sambil menahan nafsu yg sdh menguasai segenap tubuhnya.
Lalu dia tiba-tiba Nuning berpindah arah dan bangun menghampiri kemaluanku. Langsung dibukanya celanajeans ku dan dilepasnya semua pakaianku serta CD ku. Akhirnya senjata tempurku pun langsung berdiri tegak. Nuning secara langsung meraihnya dan langsung menyepong jalan tolku. Dia menikmati jalan tolku didlmmulutnya yg lembut kurasakan.
Waktupun terus berjalan , setelah dia puas menikmati jalan tolku dan menjilati buah zakarku, dia langsung menuntun jalan tolku kearah meqinya… Nuning memaksaku untuk memasukkan jalan tolku. Akupun mencobanya, namun karena dia masih perawan, aku perlahan lahan memasuki nya,
“ahhhh,,,,,,ahhh,,,mmmppphhhh,,, pelan-pelan dong…. Sakit neh…“. Sahutnya ketika aku mencoba memasuki pertahanannya.
Kurang lebih 3 menit aku berjuang menembus tempenya akhirnya jalan tolku pun tertanam didlmtempenya. Dia pun langsung merangkulku dan memegang erat tubuhku seakan tak mau melepaskan jalan tolku dari dlmtempenya.
Tp ku katakana padanya,
”tunggu Ning,ini masih permulaan,,,
“ aggghhhh,,,, eggghhhh…“ sahutnya, seakan dia meraskan indanhya ngesot.
Lalu kulepaskan jalan tolku, dan akupun langsung ngesot bareng Nuning seperti film-film XXX. Keluar masuk jalan tolku dari dlmmeqi Nuning, sambil dia merintih kesakitan dan enak, akupun terus menggoyangkan jalan tolku di vbaginanya. Setelah itu kulakukan ala dog style, dan terus ku kentoti Nuning dgn servisan yg memuaskan.
“Ayo dongg,,,, ahhh,,, kurang kenceng,,,, eghhhh, eghhh,,, aghhh,,,“ Nuning terus menjerit dan memaksaku untuk berorgasme.
Lalu ku goyang cepat dan kutarik jalan tolku lalu ku*kan ke perut Nuning…. Akhirnya akupun langsung terletak trak berdaya diatas tubuh Nuning.. tp dia belum puas, karena dia langsung meraih jalan tolku lalu menyepongnya lagi sampai akhirnya jalan tolku tegang lagi.dia memaksaku untuk ngesot lagi. Dan akupun melayaninya lagi, karena jalan tol kupun sdh kembali pada posisi on.kami pun ngesot lagi di malam yg sama ronde kedua.
Dlmaksi kedua ini, Nuning berorgasme sebanyak 4 kali. Beberapakali dia menyemburkan cairan orgasmenya ke muka ku. Akupun mejilatnya dan itu menambah gairah dan nafsuku padanya. Kulanjutkan aksiku sambil menciumu dan melumati bibirnya, serta kuhisap teteknya, dan akhirnya akupun orgasme lagi… kucabut jalan tolku dank u semburkan di mulutnya dan buah dadanya. Lalu dia menjilati spermaku di sekeliling bibirnya.
Tiba-tiba Nuning menarik lagi jalan tol ku yg setengah tegang itu, lalu memasukkannya ke tempenya. Kupikir kami mau ngesot lagi. Ternyata, dia bilang,
” jangan dilepas dulu yah jalan tol kamu,,,,, aku mau kita tidur seperti ini sampai pagi… “ aku tak dapat berkata apa apa, karena tubuhku dipeluk erat olehnya.
Kulihat jam, telah menunjukkan pukul 11.45 tak terasa sdh lebih dari 3 jam kami berhubungan sex.akhirnya kamipun tertidur dgn posisi jalan tolku masih tertancap di tempenya Nuning… pagi nya jam 5 aku tersadar dan sekera bangun dan kutarik jalan tolku dari tempenya Nuning… Nuning pun terbangun .aku berkata pada Nuning,
” aku mau mandi dulu, aku mau pulang. Entar ketahuan sama bokap nyokap kamu… Ning”.Nuning menarikku dan berkata,
” ahhh,,, kog gitu sihh??? Yaudah, kita mandi bareng aja. Aku masih pengen lagi…” lalu kami pun mandi bareng, dan didlmkamar mandi, kami juga menyempatkan diri untuk nge sex dan ngesot sama Nuning. 3 ronde telah kulakukan bersama Nuning
Tepat jam 6 pagi, aku pulang lewat pintu belakang tanpa diketahui ortunya, sebelum pulang, Nuning memberiku nomor hp nya, dan dia mencium ku, 3 menit lamanya kami ciuman di belakang pagar rumahnya. Aku pun pulang dan kembali kekampus. Tak kusangka, perawan nya telah ku ambil dan perjakaku telah hilang juga. Sampai saat ini aku sering kontek-kontekan dgn Nuning. Dan kebetulan juga kantor bokap nya Nuning ada di dekat kampus ku. Jadi mereka sering nginep di villa itu.
Bila Nning nginep di villa, dia langsung menelepon ku dan aaku segera dating memenuhi panggilannya. Sampai saat ini sdh tak terhitung entah sdh berap[a kali aku ngesot sama Nuning. Aku selalu puas, karena biasanya 3-4 ronde kami lakukan bersama.

Saturday, September 24, 2016

CERITA ASIK

NIKMATNYA SENSASI DI DAPUR

VIPMANDIRIQQ
kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang ABG yang bernama Teguh. Berawal dari Kran air dapur yang terlepas dari pangkalnya, maka Teguh bisa menyetubuhi Bibi/ Tante-nya yang telah lama di idam-idamkan. Mau tahu kelanjutan ceritanya.

 Panggil saja nama saya Teguh (nama samaran), di situs dewasa ini saya akan berbagi cerita tentang pengalaman sex mesum yang sangat memicu adrenalin. Usia saya saat ini 25 tahun. Kisa sex ini terjadi ketika saya duduk dibangku SMA, tepatnya ketika saya masih duduk di bangku kelas III SMA. Sampai saat ini Cerita Hot mesum saya ini masih tertanam dala benak dan fikiran saya.

Cerita sex saya ini tergolong cerita sex yang tidak wajar, kenapa begitu ?? karena saya disini akan menceritakan kisah sex dengan Bibi saya yang memang cantik bahenol dan mempesona. Kisah sex ini berawal dari dititipkan-nya saya oleh orangtusaya kepada adik kandung ibu saya yaitu Bibiku. Sungguh benar-benar cantik, bertubuh putih mulus bibi saya ini.

Pokonya para pembaca sekalian melihat Bibi saya pasti akan berfikir sperti saya. Saya saja yang sebagai keponakanya sangat amat ingin sekali menikmati hangatnya berhubungan intim dengannya. Bibi saya ini bernama Irma, Bibi Irma ini adalah seorang orang tua tunggal dari ke 2 anaknya, anaknya 1 laki-laki dan satunya lagi perempuan.

Bibi saya ini menjanda bukan karena kehendaknya, beliau menjanda karena ditinggal suaminya meninggal akibat kecelakaan motor pada event motor cross. Almarhun suami Bibi Irma ini adalah seorang pembalap motor cross yang cukup terkenal di daerahnya. Sungguh malang sekali Bibi Irma ini, diusia yang terhitung masih cukup muda sudah menjadi janda dengan 2 orang anak pada usianya yang masih 35 tahun.

Walaupun Bibi Irma janda beranak 2, namun tubuhnya sungguh terawat sekali dan masih singset dan sexy. Maklum sajalah walaupu seorang janda Bib Irma ini termasuk JAPAN (janda mapan) kondisi ekonominya tergolong lebih dari cukup. Bibi Irma hampir setiap minggu melsayakan senam erobik, spa dan masih banyakk perawatan yang dilsayakanya.

Alhasil, Bibi Irma bila dibandingkan dengan gadis berusia 22 tahun tidak kalah. Ditambah lagi Bibi Irma mempunyai pantatnya semok dengan pinggul yang singset. Betis dan pahanya sangat putih sekali para pembaca, bahkan tumpukan lemak dan selulit tidak ada sedikitpun ditubuhnya. Mantap kan. Buah dada-nya lumayan besar, saya perkirakan ukuran BH-nya sekitar 34B.

Buah dadanya itu loh, masih kencang sekali, tidak kendor sedikitpun. Jadi Jika diluar rumah, Bibi Irma ini seperti seorang Remaja yang menggugah gairah kaum laki-laki.

Kisah sex sedarah saya dengan Bibi Irma ini sungguh tidak terduga sekali, bahkan saya tidak menyangka bisa bersetubuh denganya. Pada waktu itu suasana rumah sedang sepi, saat itu saya sepulang sekolah saya, melihat Bibi yang sedang asyik memasak untuk hidangan makan siang. Oh iya Bibi saya ini adalah seorang dosen, kebetulan sekali saat itu hari itu jadwal mengajar Bibi hanya satu mata kuliah saja.

Dengan langkah yang terlihat lelah karena kecapekan, secara spontan saya langsung munuju menghampiri meja makan dan berkata,

“ Bibi, makananya belum siap yah? ”, tanya saya pada bib Irma.

“ Belum nih Guh, sabar dulu ya, Mbak Surti (pembantu Bibi saya) dari pagi disusruh belanja malah belum pulang, jadi Bibi repot sendiri deh ”, keluh Bibi Irma.

Saat itu terlihat di dahi-nya mengalir cucuran keringat, belum lagi tangannya yang belepotan dengan berbagai macam bumbu yang sedang diraciknya. Kelihatan sekali kalau Bibi Irma tidak pernah bekerja keras seperti ini. Walaupun begitu, entah kenapa terlihat sekali wajah Bibi saya semakin cantik. Saat itu dia hanya menggunakan daster pendek yang sebenarnya tidak ketat.

Sehingga saat itu terlihat bentuk pantat yang semok dan pinggulnya yang sexy dibali daster tipisnya. Daster itu jadi kelihatan agak ketat dan memetakan garis dari celana dalamnya kalau dia sedang membungkukkan badannya. Uhhh, seksi sekali pikiran saya mulai melayang tak jelas. Belum selesai saya mebayangkan Bibi Irma,tiba-tib dia berkata,

“ Bik, Teguh bantuin Bibi ya ? ”, ucap saya.

“ Boleh-boleh Guh, sini-sini !!! ”, jawab Bibi tidak keberatan.

Kemudian saya menuju kearah Bibi, saat itu tidak ada angin tidak ada hujan, belum sampai saya mendekat, entah karena apa tiba-tiba kran air di cucian piring copot. Hal itu secara otomatis air langsung menyembur dengan derasnya mengenai Bibi Irma yang kebetulan saat itu Bibi berada didepan kran tadi, lalu,

“ Aduh Guh, tolongin Bibi, gimana nih Guh ?? ”, ucapBibi saya dengan paniknya berusaha menutupi saluran air yang menyembur dengan tangannya.

Karena tubuh Bibi saya tidak terlalu tinggi, untuk mencapai saluran itu dia harus sedikit membungkuk. Terlihat sekali dasternya yang sudah basah kuyup itu sekali lagi memetakan pantatnya yang besar. Garis celana dalamnya kini terlihat lebih jelas.
Dengan tergesa-gesa, tanpa pikir-pikir lagi saya segera mendekat dan membantunya menutup saluran air itu dengan tanganku juga.

Tanpa saya sadari ternyata posisi tubuhku saat itu seperti memeluk tubuhnya dari belakang. Bisa di bayangkan, tanpa sengaja juga Penis saya mengenai belahan pantatnya yang sekal dan semok. Keadaan ini bertahan beberapa lama. Hingga menimbulkan sesuatu yang kotor dipikiranku,

“ Guh gimana ini nih ? ”, tanya Bibi saya tanpa bisa bergerak.

“ Duh gimana ya Bibi, Teguh juga bingung nih Bik ? ”, ucap saya mengulur waktu.

Saat itu, karena gesekan-gesekan yang berlebihan di Penis saya, saya jadi tidak bisa menahan gairah untuk merasakan tubuhnya. Pelan-pelan saya melepas satu tanganku dari saluran air itu, pura-pura meraba-raba disekitar cucian piring, mencari sesuatu untuk menutup saluran air itu sementara. Tanpa sepengetahuannya saya justru melepas celana saya berikut juga celana dalamku.

Memang agak susah tapi akhirnya saya berhasil dan dengan tetap pada posisi semula kini bagian bawahku sudah tidak tertutup apa-apa lagi. Lalu,

“ Wah, nggak ada yang bisa buat nutup Bibi. Sebentar Teguh carikan dulu yah Bik ”, ucap saya.

Kini niatku sudah tidak bisa ditahan lagi, pelan-pelan saya melepas peganganku di saluran air, kemudian,

“ Pegang dulu Bibi ”, ucap saya sedikit terengah menahan nafsu.

“ Yah, gih sana cepetan, Bibi sudah pegal nih ”, ucap Bibi.

Kemudian tanpa pikir panjang, secepat kilat saya menyingkap dasternya, kemudian secepat kilat juga berusaha untuk melorotkan celana dalamnya yang entah warnanya apa, karena sudah basah kuyup oleh air, warna aslinya jadi tersamar.

“ E... e... e… apa-apan ini Guh, jangan gitu dong !!! ”,tegur Bibi padaku.

Saat itu tanpa sadar Bibi melepas pegangannya dari saluran air untuk menahan tanganku yang masih berusaha melepaskan celana dalamnya. Air menyembur lagi.

“ Aohhhh… Ughhh… ”, ucap Bibi saya jadi tidak jelas karena mulutnya kemasukan air.

Tanpa sadar juga Bibi saya berusaha untuk menutup saluran air dengan tangannya lagi, otomatis tanganku sudah tidak ada yang menahan lagi. Kesempatan pikirku, dengan satu sentakan celana dalam Bibi saya melorot sampai diujung kakinya.

“ Oughhhh.... Guh jangan, aku ini Bibimu, jangann Guh, tolong… !!!”, ucap Bibi memohon.

Kepalang tanggung, saya langsung jongkok. Saya lalu menyibak pantatnya yang besar dan mencari liang senggamanya. Kudekatkan kepalsaya, kujulurkan lidahku untuk mencapai Kewanitaan-nya.

“ Sss... Guh... Aghhhh... ”, desah Bibi.

Ternyata jilatan pertama saya ternyata membuatnya bergetar tanpa bisa beranjak dari tempat semula, kalau bergerak air pasti akan menyembur lagi. Saat itu lidahku semakin leluasa merasakan aroma dari Kewanitaan-nya, semakin kedalam membuat Bibi saya bergetar hebat. Entah kenapa sudah tidak ada lagi bahasa tubuhnya yang menunjukkan penolakan.


Saat itu kepalanya semakin menggeleng-geleng tidak keruan. Kecari Clitorisnya, memang agak sulit, setelah dapat kuhisap habis, dua jariku juga ikut menusuk liang Kewanitaan-nya. Tidak terkira jumlah lendir yang keluar, tak lama kemudian, terasa pantatnya bergetar hebat.

“ Aghhhh... Oughhh… Guh... Sssss… Aghhhh… ”, dengan erangan keras, rupanya Bibi saya sudah mencapai Klimaks.

Saat itu tubuhnya langsung lunglai tapi tanpa melepas pengangannya dari saluran air.
Aduh saya belum apa-apa pikirku. Langsung saya berdiri, kusiapkan senjatsaya yang sudah mengacung dengan keras. Dengan dua tanganku saya coba menyibakkan kedua belahan pantatnya sambil kudekatkan Penis saya pada Kewanitaan-nya. Kudorongkan sedikit demi sedikit.

Begitu sudah betul-betul tepat dimulut liang kenikmatannya, tanpa ba-bi-bu langsung kulesakkan dengan kasar,

“ Aghhh… sakit Guh... Aow… pelan-pelan... ”, kepala Bibi saya langsung melonjak keatas, tanpa sengaja pegangannya di saluran air terlepas.

Air menyembur dengan deras. Kepalang basah, begitu mungkin pikir Bibi saya karena selanjutnya dia hanya berpegangan dipinggiran cucian piring. Sudah tidak ada penolakan pikirku. Kudiamkan sebentar Penis saya yang sudah masuk hingga pangkalnya didalam Kewanitaan Bibi saya, ku nikmati benar-benar bagaimana ternyata Kewanitaan yang sudah mengeluarkan tiga orang manusia ini masih saja nikmat menggigit.

Sungguh sensasi yang sangat luar biasa sekali. Pelan-pelan kutarik, kemudian kudorong lagi,

“ Oughhh... Guh… Sssss… Aghhhh… terus sayang... cepetin sodokan kamu… Oughhh… cepat, Aghhhh... ”, desah Bibi.

Terus sayang pantatnya bergoyang melawan arah dari kocokanku,

“ Oughhh… Yeahhh… Nah gitu Guh, Oughhh... ya gitu teruuss... ”, Pinta Bibi saya.

Saat itu saya terus mengocokkan Penis saya dengan cepat. Sebentar kemudian tubuhnya mulai bergetar hebat,

“ Yang cepat Guh, Bibi sudah mau keluar lagi... Oughhh... Aghhh… ”, ucap Bibi nikmat.

Kemudian kepalanya semakin menggeleng-geleng tidak karuan,

“ Cepatt... cepatt truss... ouchh... Bibi kelluaarr... aghhhhhhhhhh ”,

Akhirnya Bibi Irma mendapatkan Klimaksnya di iringi dengan kepalanya yang melonjak naik, tangannya mencengkeram pinggiran cucian piring dengan erat,

“ Cabut dulu Guh... Bibi linuu... ”, pinta Bibi saya, karena merasakan saya yang masih mengocoknya dari belakang.

“ Akan Teguh cabut, tapi janji nanti diteruskan lagi ya Bik? ucap saya.

“ Iya, tapi sekarang dari depan aja yah Guh ”, janji Bibi saya.

Tubuhnya kemudian berbalik. Wajahnya sudah awut-awutan dan basah kuyup. Kemudian dia duduk diatas cucian piring sambil menghadapku. Saya mendekat, langsung kucari bibirnya dan kemudian kami berpagutan lama. Sambil kami berciuman, satu tangannya membimbing Penis saya kearah liang Kewanitaan-nya. Tanpa disuruh dua kali kudorongkan pantatku dibarengi dengan masuknya juga Penis saya.

“ Aghhhh... Oughhh... ”, erang Bibi saya, ciuman kami terlepas.

“ Genjot yang cepatt Guh... Aghhhhh… ”, pinta Bibi saya sambil pahanya semakin dilebarkan.

“ Begini Bik... ??? Ucap saya sambil mengocokkan Penis saya dengan cepat.

“ Gila kamu Guh... kuat sekalii kamu... ”, ucapnya sambil satu tangannya menarik satu tanganku, kemudian ditaruhnya di bagian atas Kewanitaan-nya.

Saya tahu mau maksudnya,

“ Aghhhh yang ituu... teruss Guh... ohh enakk... teeruss... ”, rintih Bibi saya ketika sambil Penis saya mengocok Kewanitaan-nya tanganku juga memelintir Clitorisnya.

Oughhh Guh, Bibi hampir sampai nih... ”, ucapnya.

Saat itu tubuhnya mulai bergetar agak keras,

“ Saya juga hampir klimaks Bik... Oughhh punya Bibi eenakk... ”, ucap saya mulai tidak bisa mengendalikan lagi, Klimaks saya tinggal sebentar lagi.

“ Mau dikeluarin dimana Bik ? tanya saya mrminta ijin.

“ Udah nggak usah mikirin itu, ayoo teruss... didalem juga nggak Papa
Ayoo...Bibi udah diujung nihh Guh... ”, ucap Bibi.

“ Oughhh... enakk... cepatt Guh... ”, desah Bibi saya.

“ Goyang Bik, kita barengan ajaa... Oughh ”, ucap saya.

Saat itu saya merasakan Klimaks saya sudah diujung. Semakin kupercepat kocokanku, Bibi saya juga mengimbangi dengan menggoyang pantatnya. Sambil berpegangan pada belakang pantatnya, kukeluarkan sperma saya.
“ Saya keluarr Bik... Aghhhhh... ” ucapku telah mencapai klimaks sembari kubenamkan dalam-dalam.

“ Bibi juga Guh... Aghhhh... gilaa... enaknya... ”, erangnya sambil jemarinya mencengkeram bahuku.

Akhirnya kami berdua terkulai lemas. Kudiamkan dulu Penis saya yang masih ada didalam Kewanitaan-nya. Kulirik ada sedikit lelehan sperma yang keluar dari Kewanitaan-nya. Seperti tersadar dari dosa, Bibi saya mendorong badanku.

“ Kamu nakal Guh, berani sekali kamu berbua seperti ini pada Bibi ”,Ucap Bibi saya.

“ Tapi Bibi juga menikmatinya kan? ”, balas saya.

Tanpa berkata apa-apa, dia kemudian turun, meraih celana dalamnya kemudian berlalu kekamar mandi. Saya berusaha mengejarnya tapi dia sudah lebih dulu masuk kamar mandi kemudian menguncinya,

“ Bibi air di tandon tadi sudah habis hloh ”, canda saya dari luar kamar mandi tapi tidak ada balasan dari dalam.

Semenjak kejadian itu hubungan saya dengan Bibi semakin menjadi-jadi saja. Hampir setiap hari kami melakukan Hubungan Sex jika suasana rumah memungkinkah. Demikian cerita sex saya. Selesai.

Friday, September 23, 2016

CERITA ASIK

SELALU UJUN-UJUNGNYA BERHUBUNGAN

VIPMANDIRIQQ
Perkenalkan Nama Saya Bryan,umur saya 22 Tahun, yg tinggal di kota Medan Ortu ku tinggal di luar pulau karena Papaku bekerja di sebuah perusahaan pertambangan milik asing disana, sedangkan aku sejak kecil memang sengaja dititipkan pada kakek-nenekku di kampung dan entah apa alasannya, yg jelas bukan karena mereka tdk mampu mengurusku atau soal materi. Apa yg diberikan oleh kedua ortu ku meski memang melalui kakek-nenek justru berlebih jika dibandingkan dgn teman-teman sebayaku. Meski begitu prestasiku dlm bidang pendidikan bisa dibilang cukup bagus, kenyataannya aku bisa diterima di salah satu SLTP Negri favorit di daerahku.

 Kebetulan Kakek-nenekku menikah beda agama. Kakekku yg berasal dari desa adalah seorang muslim yg taat, sedangkan nenekku yg masih keturunan ningrat-belanda memeluk agama Katolik. Meski keduanya sayang kepadaku tp aku justru lebih dekat dgn kakek, dan yg jadi masalah adalah pengetahuan agamaku yg kurang karena aku beragama katolik sesuai dgn papa-mamaku.

Tak pernah sekalipun kakek mengajarkan tentang agamanya meskipun kami begitu dekat, sedangkan jika aku harus dekat dan belajar dgn nenek …. hihihihihi yg ada aku selalu di marahi dan dituntut untuk menjadi anak yg baik dan patuh dlm segi apapun degan cara nenek yg otoriter bagai kompeni itu.-cerita sex hot- Karna itulah aku selalu berlindung dibalik kakek, atau jika keadaan terdesak dan kakek pun merasa perlu menyerahkan aku pada nenek, aku lebih memilih kabur hingga kakek dan nenekku bahkan sampai bingung bagaimana aku bisa mendapatkan pemahaman agama yg baik, karena dlm semua mata pelajaran di sekolah, pelajaran agama adalah mata pelajaran yg paling jeblok dlm raporku. Suster Elin guru agamaku terkadang hampir habis kesabaranya saat mengajarku dlm kelas. Pengetahuan agama yg kurang ditambah sikap dan perilaku yg badung membuat beliau bahkan pernah datang ke rumah dan membahas soal kenakalan dan prestasiku yg jeblok di sekolah.

Suster Elin Op. beliau adalah seorang suster yg bertugas di paroki dan juga mengajar agama Katolik di sekolahku. Selain bekal pengetahuan agama yg kurang dari rumah, sebenarnya beliau Suster Elin ini adalah salah faktor yg membuat nilaiku justru jeblok di sekolah.

Cerita mesum terbaru, Bagaimana tdk, setiap beliau megajar bukan soal pelajaran yg aku serap, aku justru sering melamun soal beliau. Jika boleh aku gambarkan disini, beliau berasal dari NTT, dgn cirikhas orang timur berkulit sawo matang, posturnya bisa dibilang proporsional setdknya menurutku, tubuhnya ramping meski tdk terlalu tinggi, lekuknya samar tercetak dibalik baju keagamaan dgn ukuran pas badan, belum lagi kedua matanya yg bening namun tajam yg kadang menemaniku dlm khayalan saat beElinni baik saat di rumah atau di toilet sekolah.

Terlebih jika beliau sedang menulis di papan tulis, tangan kanannya yg terangkat karena papan tulis yg terlalu tinggi dan tangan kirinnya yg memegang buku panduan membuatku seolah ingin memeluknya dari belakang, meremas toketnya sambil menggesek-gesekkan kontolku di pantatnya yg kencang. kadang sesekali kupejamkan mata ketika sedang menikmatinya, hingga pada suatu hari …

“PLAAAAKKKKK…”

Cerita ngentot terbaru, Mataku terbelalak ketika Suster Elin sdh ada di hadapanku sambil memegang penggaris kayu besar yg tadi dipukulkannya di mejaku.

“Hei kamu Bryan, coba kamu jelaskan tentang Nabi Musa seperti yg suster ajarkan barusan? ” Suster Elin menatapku tajam seketika itu pula aku tertunduk, meski dgn diselingi gerakan menggaruk-garuk kepalaku sendiri.
“Anu suster …emmmm… anu …”

“matih aku ….” gumamku dlm hati. Dgn jumlah murid yg sedikit dan suasana yg begitu hening saat Suster menantikan jawabanku, membuatku tak berkutik untuk meminta bantuan bisikan dari teman di dlm kelas agama.

Beberapa menit aku tak kunjung mengeluarkan kata-kata untuk menjelaskan kembali pelajaran yg baru saja diajarkan Suster Elin.

“Sdh sana, kamu keluar dan tunggu di luar kelas”.

Dgn langkah gontai dan tanpa pembelaan akupun berjalan keluar dan duduk di depan pintu ruang agama Katolik. Bel pelajara berbunyi, aku masih tetap berada di depan pintu ruang agama dan menunggu apa yg akan terjadi selanjutnya. Kudgn doapenutup pelajaran agama sdh selesai dan tak berapa saat suster Elin keluar ruangan. Beliat menatapku dari kejauhan, namun saat melintasiku suster berlalu dgn sikap dingin tanpa menyapaku.

“Suster … suster …” aku berjalan mengejar beliau, namun Suster Elin tetap tak bergeming hingga saat aku beranikan diri untuk menyenuh lengan tangan kanannya. Seketika Suster Elin menghentikan langkahnya di lorong sekolah.
“Suster, Bryan minta maaf …. “
“Iya …” Suster Elin hanya mengeluarkan sepatah kata dgn raut wajah yg dingin dan kembali lagi melanjutkan langkahnya.
“Maafin Bryan suster … ?” aku masih terus mengejar dgn kata-kataku.
“Bryan janji akan bersikap baik di kelas dan memperhatikan pelajaran, tp suster maafin Bryan ya …? Kalau perlu berikan hukuman atas kesalahan Bryan …. ” Kali ini aku berdiri menghadang Suster Elin hingga beliau berhenti dan kedua bola matanya yg indah menatapku kembali dgn tajam.
“Baik jika itu permintaanmu, suster minta kamu datang ke Susteran jam 4 sore dan sekarang kembalilah ke kelasmu.”
“Terima kasih suster…” aku menundukkan kepala dan menggeser tubuhku untuk membirikan jalan.”

Waktu sdh menunjukkan pukul 3 sore, dan aku bergegas mandi, Setelah berpakaian rapi akupun menstater sedan Toy*ta hatchback yg dititipkan papaku di rumah kakek sepaket dgn aku. Meski belum cukup umur dan papaku juga jauh di luar pulau, tp aku sdh terbilang mahir membawa mobil berkat Om Agus adik bungsu dari mamaku yg masih kuliah dan tinggal di rumah kakek dan nenek.

Ahkirnya aku pun sampai di depan gerbang susteran. Setelah mobil kutepikan aku mngetuk intu pagar besi yg tertutup rapat dan tak lama keluarlah Suster Elin.

“Eh kamu Bryan, silahkan masuk ,”
“Dianter siapa Bryan.. ?” Suster Elin bertanya sambil bahasa tubuhnya seolah menanyakan siapa yg menungguku di dlm mobil.
“Saya sendiri suster…”
“Kamu sendiriaan?? Nyetir mobil itu…???” diikuti dgn tarikan nafas panjang dan gelengan kepala.
“Iya suster…. ” jawabku singkat dgn perasaan sedikit bangga namun tetap menunjukan mimik cemas akan reaksi suster Elin selanjutnya.
“Apa orang tua kamu mengijinkan?”
“Papa dan mama di luar pulau suster, Bryan dari kecil …. bla … bla … ” ahkirnya sore itu suster Elin tahu tentang keadaanku yg sebenarnya, bahkan raut wajahnya yg biasanya datar pun kulihat berubah menunjukan rasa trenyuh dgn keadaanku.

Kami berdua sdh duduk di sebuah bangku panjang ruang tamu susteran sambil aku menceritakan kondisi kehidupanku, dan perlahan suasana semakin mencair, apalagi kondisi susteran saat itu sedang sepi, hanya ada aku dan suster Elin.

Belakangan aku tahu juga bahwa tempat itu hanya ditinggali oleh 3 orang suster diantaranya adalah suster Dominika, suster Gema dan Suster Elin, mereka punya kesibukannya masing-masing. Suster Dominika yg seorang Kepala Sekolah SMA yayasan Katolik lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah selain melakukan pelayanan gereja atau berkunjung ke rumah-rumah umat di lingkungan paroki.

Suster Gema yg sdh berumur pun tak kalah sibuk memberikan pelayanan gereja, pelayanan umat, dan sering melakukan ziarah ke tempat-tempat yg disucikan oleh umat Katolik baik di dlm maupun luar kota karena diminta umat untuk menjadi pembimbing rohani. Sedangkan suster Elin yg lebih banyak tinggal di susteran bisa disebut masih baru di lingkungan paroki kami. Tugas pokok suster Elin selain melayani gereja adalah sebagai guru agama di sekolahku. Yah, selain belum lama ditugaskan di paroki ini suster Elin juga tdk memiliki sepeda motor seperti Suster Dominika dlm beraktifitas,nhanya kegiatan yg benar dirasa perlu saja yg bisa dihadiri olehnya sehingga praktis beliau lebih banyak tinggal sendirian di susteran.

“Kasihan kamu Bryan … kamu pasti sangat merindukan orangtuamu ya …?” suster Elin mendekatkan dirinya dgn posisi tubuh yg mengarah padaku sambil mengusapkan tangannya di rambutku.
“eh… oh, iya suster ….” aku menjawab sekenanya karena belaian tangan suster di kepalaku saat itu membuat tubuhku tiba-tiba merinding seperti tersengat listrik meski hanya hitungan detik.

Aku refleks melihat wajah suster Elin yg saat itu duduk disampingku, ingin rasanya kudekatkan wajahku dan mencium bibir tipisnya, arrrghhh ….

Suster Elin kemudian menarik tangannya dari kepalaku dan merubah posisi duduknya sambil menghela nafas panjang. Kepalanya menengadah keatas cukup lama dan saat itu pula kulihat matanya berkaca-kaca.

“suster kenapa? apa perkataan Bryan ada yg salah…?
“Enggak kok Bryan, gak ada yg salah … ” Suster Elin menjawab sambil menyeka air mata yg menetes di sudut matanya dgn jari.
“Suster hanya …. ” suster Elin menghentikan kata-katanya sambil menarik nafas dlm-dlm.
“Bryan minta maaf kalau Bryan salah, maaf sdh bikin suster sedih dgn cerita Bryan…”
“Enggak Bryan, kamu gak salah …. Suster sedih karena teringat orang tua di NTT ..” “Saat ini Ibu suster sedang sakit parah dan dirawat di rumah sakit ….”
“owh … maaf suster, Bryan gak tahu …”
“Suster ingin sekali bisa pulang tp suster belum bisa ….”
“Sabar ya suster ….” entah kenapa aku tiba-tiba berani meraih dan menggenggam tangan suster Elin.
“Yg penting sekarang kita doakan ibu suster agar kondisinya semakin membaik, kita doakan juga saudara-saudara disana agar senantiasa diberikan ketabahan dan kekuatan dlm merawat ibu suster….”. Ya …. sekali lagi anehnya aku bisa dgn luwes melontarkan kata-kata untuk menenangkan hati suster Elin saat itu.

Seketika itu pula suster Elin melepaskan tangannya dari genggamanku dan memelukku dari samping dgn erat.

“Terima kasih Bryan …. kamu baik sekali …. selama ini suster sdh salah menilaimu …”

W.O.W … Jantungku serasa berhenti berdetak ketika payudara suster Elin menempel di lenganku, meski memang saat itu masih terhalang oleh baju yg kami kenakan. Rasa empati yg ada dlm diriku berubah drastis menjadi nafsu yg berkobar saat gundukan kenyal yg samar tergambar dlm otakku, tonjolan bulat berukuran sedang namun padat dan kencang itu lembut menekan lengan kiriku. Dlm hitungan detik suster Elin sdh melepaskan pelukannya saat aku masih berusaha untuk menikmatinya.

“Maaf Bryan … ” suster Elin terbata-bata dan kembali memperbaiki posisi duduknya.
“Tdk apa apa suster … ” meski sebenarnya aku sanga bersedia memberikan tubuhku sebagai tempat pelampiasan emosinya … huft …

Cerita sex hot, Kami berdua sama-sama terdiam, entah apa yg ada di pikiran suster saat itu namun dlm benakku hanyalah kelembutan payudaranya yg masih saja terngiang.

“Sebaiknya sekarang kamu pulang Bryan …” suster Elin memulai kembali pembiciraan kami.
“Lalu hukuman atas keslahan Bryan di kelas …?”
“hukuman? … emmm … tdk ada hukuman buat kamu Bryan … suster hanya minta agar kamu lebih konsentrasi dan bersungguh-sungguh dlm belajar … dan sekarang suster ingin berdoa sendiri untuk kesembuhan ibu …”
“Baik suster, kalau begitu Bryan pamit …”
“Terima kasih Bryan, berhati-hatilah di jalan …”

Aku menganggukkan kepala dan membalikan badan menuju pintu keluar..

“Bryan … ” suster Elin berjalan mengikutiku keluar
“Tolong jgn ceritakan kejadian tadi pada siapapun.”
“Dan satu lagi, kapanpun kamu mau, kamu boleh datang kesini….”
“Baik suster, Bryan pamit …”

Semenjak saat itu hubunganku dgn suster Elin semakin membaik, di kemudian hari saat aku berpamitan pada kakek nenek untuk berkunjung ke susteran, justru nenek acapkali menitipkan makanan atau lauk pauk untuk para suster disana. Memang hal ini tak lazim jika dilakukan oleh remaja khususnya cowok seumuranku, Aku tak peduli, berbagai alasan kugunakan agar aku bisa selalu dekat dgn suster kesayanganku itu.

Mulai dari mendapatkan hukuman, pendlman imanku, atau alasan memberikan pelayanan dan pengabdian pada gereja, (gereja dlm arti luas). Begitu pula dgn suster Elin, aku yakin beliau pasti melakukan hal yg samai pada suster lainya, lingkungan atau umat yg mungkin melihatku mondar-mandir di susteran itu. Memang tak sering dan tak banyak yg bisa kulakukan disana, misalnya seperti membersihkan halaman susteran, menyapu dan mengepel lantai atau berkonsultasi mengenai masalah keagamaan dan semua itu kulakukan dgn tanpa terpaksa.

Hubungan yg aneh … tp entah kenapa masih saja kujalani dan begitupun kurasakan dgn suster Elin. Hubungan kami tak lagi seperti seorang murid kepada gurunya atau seorang rohaniawan dgn umatnya. Kami sdh seperti sahabat, bahkan seperti sepesang remaja yg menyimpan perasaan satu sama lain, untukku memang hal ini berlaku namun bagi suster Elin? Apakah perasaanku ini juga sama dirasakannya?

Hingga pada suatu waktu;

“Bryan, anterin suster ke goa tritis yuk …?
“hmmm … boleh suster, memang ada acara apa disana..?
“tdk ada acara khusus, suster hanya ingin ziarah dan melakukan doa pribadi saja …”

Hari minggu ahkirnya kami sepakati untuk berangkat ziarah. Rencananya memang sepulang dari misa di gereja langsung bertolak ke tempat ziarah, namun karena awal musim hujan yg membuat cuaca jadi kurang bisa ditenukan … Terkadang hujan tiba-tiba datang dan berhenti tanpa bisa dikehendaki, sama seperti pada hari itu… Sedari pagi hujan mengguyur kota kami, meskipun tdk terlalu lebat namun berlangsung cukup lama. Kami bahkan sdh berencana membatalkan tujuan saat itu, sekali lagi entah kenapa sepertinya rasa yg menggebu membuat aku dan suster Elin tetap berangkat kesana saat hujan mulai reda.

Toyota Starlet yg kukendarai sdh sampai di area parkir goa tritis. Meski bigeti perjalanan belum selesai karena memang untuk mencapai tempat itu harus dilanjutkan dgn berjalan kaki melalui jalan setapak terjal dan naik turun perbukitan.

DI perjalanan, aku bak seorang pangeran yg sedang menikmati keindahan alam bersama seorang putri yg cantik jelita saat itu. Betapa tdk, nanyian merdu suara alam seolah mengiringi perjalanan kami melintasi jalan bebatuan yg terjal dan licin di tempat itu. Sesekali aku dgn sigap meraih tangan suster Elin yg kesulitan melangkahkan kaki di bebatuan terjal atau tanjakan curam, bahkan kami sempat beberapa kali terbawa suasana hingga lupa melepaskan tangan. Nafsu birahi yg biasanya memuncak saat membayangkan suster Elin menemaniku beElinni, kini ditambahi dgn perasaan aneh yg belum pernah aku rasakan. Detak jantung yg bedegup semakin kencang dan nafasku pun tak beraturan … Apakah ini yg dinamakan dgn cinta?

Sampai di goa tritis kulihat masih ada beberapa pengunjung yg melakukan doa disana. Tak ketinggalan kamipun berdoa bersama, meskipun kemudian suster Elin mempersilahkan aku untuk menunggunya sebentar karena beliau ingin memanjatkan doa-doa khususnya secara pribadi.

Aku berjalan-jalan mengitari mulut goa sambil menyalakan sebatang rokok sambil menunggu suster Elin selesai dgn doanya. Suster Elin memang tahu kalau aku merokok namun beliau tdk pernah lagi memarahiku, hanya terkadang menasehatiku akan bahaya rokok, atau soal uang pembelian rokok yg lebih baik kutabung . Hubungan kami benar-benar sdh sampai pada titik dimana kami bisa menerima kekurangan masing-masing.

Hari sdh semakin sore dan rintik hujan sdh mulai turun, aku bergegas memperingatkan suster Elin untuk segera menyelesaikan doaya da turun dari bukit. Hanya kami berdua yg basih ada di dlm goa dan kami putuskan untuk segera pulang. Hujan yg semakin deras memaksa kami harus berdekapan dibawah payung lipat yg sdh disiapkan oleh suster Elin. Seharusnya aku bisa menikmati ini, namun hujan yg semakin deras memaksaku untuk lebih berkonsentrasi dgn jalanan yg tdk bersahabat hingga kuputuskan untuk berteduh di sebuah aula tak jauh dari goa itu. Suasana yg sunyi ditambah hembusan angin yg kencang menerpa tubuh kami yg sedikit basah terkena hujan, membuat kami berdiri berhimpitan di teras aula itu.

“Sebaiknya kita berteduh sambil menunggu hujan mereda …” aku mencoba memcah keheningan saat itu.
“Iya Bryan …brrr ….” Suster Elin mejawab dgn menggigil dgn tangan yg disilangka seolah menciba menghangatkan tubuhnya sendiri.

Secara refleks kutelusupkan tangan kananku diantara punggung suster Elin dgn dinding aula yg dingin. Kugenggam tangan kanannya dan kuelus perlahan sembari berkata …

“Maaf suster, Bryana gak tega melihat suster kedinginan….”

Suster Elin tdk merespon kata-kataku, hanya kulihat mataya mengerling kepadaku. Suster Elin hanya menatap kedepan, sesekali meringkuk menundukkan kepala menaha dingin yg menerpa kami sore itu. Ingin rasanya kudekatkan wajahku dan kukecup pipinya, namun saat itu aku masih ragu-ragu. Hingga aku sdh merasa tak kuasa mengungkapkan peasaanku kepadanya… “

“Suster … Bryan sayang sama suster ….”

Suster Elin memalingkan wajahnya kearahku, namun beliau hanya diam saat bertatapan dlm jarak yg sangat dekat.

“Aku juga sayang sama Bryan ….”. Selang beberapa saat suster Elin membuka bibirnya, meski saat itu ia menundukan kepalanya saat mengungkapkan rasa sayangnya kepadaku.

Bagai melayg diudara saat itu, entah hujan atau gondoruwo penunggu bukit inipun seolah akan mampu aku hadapi nanti, yg penting saat ini aku bisa berlama-lama dgn kekasih hatiku ….

“Terima kasih suster …” aku mengusap lengan kanannya dan sesekali kuremas lembut.

Kami berdua larut dlm suasa hening, jantungku berdesir seolah sedang bermain trampolin di dlm tubuhku. Sesekali kami salig bertatapan kemudian memalingkan muka. Hingga kuberanikan diri mendekatkan wajahku dan mengecup bibirnya. Suser Elin tak menolak, namun ia hanya menundukkan kepalanya. Aku semakin berani dan kubuah posisiku hingga kami saling berhadapan. Suster Elin menatapku dan kami kembali saling berciuman.

Kali ini suster Elin mencoba membalas ciuamku, bibir kami saling berpagutan seolah ingin saling menunjukan kedlman cinta kami satu-sama lain. Aku yg memang sdh terbiasa bermain cinta dgn pacar-pacarku, ditambah dgn referensi film biru yg sering kutonton, membuatku tak puas dgn hal itu. Kontolku yg sdh tegang saat kami saling berpelukan dibawah payung, menjadi semakin besar dan mengeras mendesak suster Elin. Kuusapkan tanganku di punggungnya sambil kami tetap saling berpagutan, sesekali kuturunka hingga mengenai pantatnya yg memang benar kencang seperti bayanganku selama ini. Sampai hinga saat aku hendak menyingkapka roknya, suster Elin melepaskan ciumannya dan kemudian mendorongku agar menjauh.

“Jgn Bryan … kita sdh terlalu jauh …. Dan aku rasa kita sdh sangat salah dan berdosa…”

Emosiku bergejolak saat itu, akal sehatku justru semakin hilang saat kudengar kata-kata suster Elin itu.

“Tp suster … Bryan benar-benar sayang sama suster…”
“aku tahu, dan aku juga sayang sama Bryan … tp …”

Aku berjalan mendekat dan kupeluk suster Elin ….

“Ijinka Bryan menunjukan rasa sayang Bryan, setdknya untuk sekali ini saja …” entah setan apa yg merasukiku sehingga kata-kata itu tiba-tiba kubisikan di telinga suster Elin.

Mata kami kembali beradu seketika bibir kami pun juga kembali berpagutan.

Kutarik tangan kanan suster Elin yg masih terasa ragu menelusup kedlm celana jeansku, masih terasa susah karena kami juga masih menikmati lidah kami yg juga saling beradu. Dgn sigap kubuka kancing dan retsliting celanaku hingga kontolku pun terbebas mengacung meski masih dlm gengaman suster Elin. Kubimbing tangannya untuk mengocok kontolku yg besar dan panjang itu.

Aku masih berkonsentrasi dgn bibirnya, sesekali kuremas payudaranya dari luar bajunya. Hingga saat kocokan tangannya kurasakan semakin berirama, kutekan kedua bahunya kebawah. Suster Elin sepertinya sdh sedikit paham dgn maksudku. Ia sdh dlm posisi berlutut dan dihadapannya sdh mengacung kontolku yg tegak mengacung, kepalanya menengadah dan kedoa bola matanya menatapku dlm-dlm.

Tanpa kata-kata seolah Ia tahu apa yg harus dikerjakan saat kugerakkan pantatku perlahan hingga ujung kontolku menyentuh bibirnya. Bibirnya yg tipis perlahan terbuka seolah mempersilahkan kontolku merasakan kehangatan mulutnya. Perlahan kepalanya mulai bergerak maju-mundur dgn penuh perasaan,

“plop…flop… slrph…’’’
“terus suster … terus sayang …” aku meracau sekenanya sementara sesekali kulihat suster kesayanganku sdh mulai mahir memijaat kontol besarku dgn mulutnya .
“Pelan sayang …” aku bahkan memintanya untuk mengulum penisku perlahan, karena saat itu aku merasa akan segera mencapai puncaknya.

“Creett … Creett …Creett … Creett …”

“Arggghhhhgh ..hueks … aaaahhhhhhhhh ….” suster Elin terkejut dan seketka melepaskan kontolku keluar dari mulutnya.

Spermaku pun berjauhan saat ia membuka mulutnya yg kutembakan beberapa kali bahkan saat ia mencoba melepaskan kontolku justru tembakan yg tersisa mengenai pipinya.

“Bryan … kamu jahat …”

Aku mendekap tubuh kekasihku itu dan kukecup keningnya, kamipun kembali berpelukan sambil menunggu hujan reda di tengah hutan itu.

CERITA ASIK

MERASAKAN ENAK DI PAS GERIMIS

VIPMANDIRIQQ

Sebelum kita melangkah lebih jauh, perkenalkan dulu namaku Aida, biasa dipanggil Ida (nama samaran).-cerita sex abg– Aku adalah seorang mahasiswi di sebuah perguruan tinggi di Jawa Barat. Perawakanku sangat ideal. Tinggiku 159 cm dan berat badanku 51 kg. Kulitku putih mulus dgn rambut sebahu terurai.

Cerita sex terbaru, Hidungku mancung dan bibirku merah sensual. Payudaraku lumayan montok dgn ukuran 36 B. Ukuran tersebut langsung menempatkan aku di klasmen paling atas dibandingin teman-teman cewekku atau boleh dikatakan aku adalah “miss payudra” diantara teman-temanku yg lainnya.

Aku yakin, setiap laki-laki pasti berhasrat untuk merasakan kemengkalan “twin hill” milikku tersebut. contohnya candra teman sekelasku, seringkali tangannya mendarat dgn sengaja di gelendotan dadaku ketika aku dan dia bercanda. Begitu juga dgn Adi, kakak seniorku yg sering menyikutkan tangannya ke buah dadaku itu ketika aku duduk di dekatnya. Edi, adik juniorku juga tdk mau ketinggalan dalam perburuan menelusuri bukit kenyal tersebut.

Cerita dewasa terbaru, Berkali-kali bahunya dgn sengaja menampar “gundukan daging ranumku” itu disetiap kali aku dan dia berpapasan. Dan masih banyak lagi “modus cabul” yg dilakukan para laki-laki kepadaku hanya demi merasakan kemengkalan “daging tanpa tulang” milikku tersebut.

Selain itu yg cukup bikin aku bangga bangga adalah porsi pantatku yg padat berisi dan selalu berayun-ke sana-kemari di saat ku berjalan. Jadi tdk dapat dipungkiri lagi jika para laki-laki di kampusku selalu melirik ke arahku di saat aku berjalan.

Singkat cerita. Saat itu hari aktu sdh menunjukkan pukul 21.00. Setelah menyelesaikan tugas kelompok, aku langsung membereskan buku-bukuku. Satu per satu temanku sdh mulai pergi dari salah satu selasar gedung tempat kami mengerjakan tugas.-cerita dewasa- Sampai pada akhirnya tinggallah aku sendiri di sana. Setelah buku-buku sdh ku masukkan ke dalam tas, aku langsung melangkah menuju gerbang kampus.

Cerita mesum terbaru, Akan tetapi, apa hendak dikata karena hari mulai gerimis. Sempat terpikir olehku untuk tetap menghadang gerimis tersebut. Namun aku membatalkan niatku itu karena aku takut laptop yg aku jinjing terkena air, sedangkan jika ku masukkan ke dalam tas, tasku sdh tdk muat lagi karena sdh penuh dgn buku. Jadi tdk ada pilihan lain bagiku kecuali menunggu sampai gerimis reda.-cerita hot-

Sambil mengutak-atik handponeku, kuperhatikan keadaan di sekeliling kampus yg sdh diselimuti suasana sepi. tdk ada satupun orang yg berlalu lalang di area kampusku tersebut. Mungkin saja karena hari sdh menunjukkan pukul 21.30 dan ditambah lagi suasana hujan gerimis yg membuat setiap orang enggan untuk berlama-lama di sana. Ketika aku sedang asyiknya mengutak-atik handponeku, tiba-tiba aku dikagetkan oleh suara seseorang..

“neng Ida kok belum pulang”, begitu sapanya.

Ketika aku berbalik, ternyata orang itu adalah mas Tio, satpam kampusku..

“Eh, mas Tio, belum ni mas masih gerimis soalnya”, begitu sahutku untuk menanggapi pertanyaannya tadi.
“Mending tunggu di Pos Satpam aja neng, daripada sendirian di sini. Lagian kan di sini gelap banget”, begitu tambahnya.-cerita ngentot-

Setelah aku pikir-pikir ada benarnya juga omongan mas Tio tadi. Sebagai pemberitahuan saja buat pembaca kalau mas Tio ini adalah kepala Satpam dikampusku. Dia cukup disegani karena orangnya sangat berwibawa, walaupun demikian dia sangat ramah kepada setiap mahasiswa sehingga hampir semua mahasiswa dekat dgnnya, termasuk diriku.

Singkat cerita, aku sdh berada di post Satpam yg terletak di parkiran mobil di belakang kampus. Sambil bincang-bincang, mas Tio lalu menawarkan segelas teh hangat padaku..

“ngeteh dulu neng, lumayan buat menghangatkan tubuh”, tandas mas Tio.
“ahhh, jangan repot-repot mas”, balasku.
“Udah, diminum aja neng teh nya, daripada kedinginan”, tambahnya.

Tanpa pikir panjang, aku langsung meneguk teh hangat tersebut.

“Wah, teh nya enak mas Tio”, selaku

Mas Tio hanya tersenyum kepadaku. Akan tetapi lama-kelamaan kepalaku terasa pusing dan tdk sadarkan diri.

Setelah aku tersadar, aku merasakan ada sesuatu yanng berat sedang menindih tubuhku. Ternyata mas Tio yg dgn liarnya sedang minciumi leherku. Hal ini bikin aku kaget dan berkata…

“mas Tio, apa-apaan ini….lepasin aku. Mas Jangan kurang ajar ya”, begitu bentakku.

Akan tetapi, mas Tio tdk menggubris omonganku barusan. Melainkan dia tetap asyik mencumbui leherku yg putih mulus.

“Mas Tio, lepasin aku…nanti aku laporin ke dekan lho” begitu teriakku sambil berusaha melepaskan dekapannya.
“Silahkan aja neng teriak sepuasnya karena tdk akan ada yg mendengar, teriakan neng dalam suasana hujan ini”, sahutnya.
“Mas Tio, aku mohon lepasin”, teriakku sambil meronta-ronta.

Aku berusaha untuk berontak agar aku bisa lepas dari dekapan laki-laki ini, tetapi kekuatan tubuhnya yg kekar membuatku tak berdaya untuk melawannya. Yg bisa kulakukan saat itu hanyalah memasrahkan tubuhku yg sintal digeranygi oleh laki-laki yg selama ini sdh kuanggap sebagai kakakku sendiri.

Ciuman demi ciuman mendarat di setiap sentimeter area leherku. Sepertinya mas Tio ini sdh sangat berpengalaman dalam membangkitkan gairah wanita.-cerita dewasa- Buktinya hanya dalam hitungan menit aku sdh terbawa ke dalam arus permainannya. Ringisan ku di awal tadi sontak berubah menjadi desahan nikmat ketika dia mengulum-ngulum telingaku. Sensasi itu kian bertambah ketika tangannya meremas-remas gundukan dadaku.

“Mmmmmppphhhhhh…mas Tiiiiooooo….”, desahku menikmati permainannya.

Melihat aku sdh terangsang, mas Tio langsung menaikkan level permainannya. Yg tadinya Cuma meremas-remas, sekarang dia dgn beraninya melucuti kaus mini yg ku kenakan.

Sehingga saat ini buah dadaku hanya ditutupi oleh bh berwarna pink. Gundukannya sebagian menyembul keluar karena ketdkberdayaan bh ku untuk menopang porsinya yg “irrasional” tersebut.

“Payudara neng Ida, montok banget. Mas udah lama pengen ngerasainnya”, seru mas Tio seraya membenamkan wajahnya di antara lembah bukit gundulku itu.
“ouuuuuccccchhhhh, mas Tiiioooo….Mmmmmmppphhh….”, desisku menanggapi aksi fenomenalnya itu.

“Mas lepasin bh ya neng ya”, serunya sambil kedua tangannya masih bergerilya di tandan susuku.
“Mmmmppppphhhhh……”, hanya itu jawabku sambil mendesah halus.

Merasa mendapat lampu hijau dariku, mas Tio langsung melepas pengait bra ku dan….

Betapa kagetnya dia ketika kedua buah dadaku itu mencuat keluar seolah-olah ingin bebas dari dekapan bra ku yg memang tdk sepadan dgn porsinya.

Ku lihat Mas Tio tak berkedip sedetikpun melihat pemandangan indah yg terhampar dihadapannya. Beberapa kali dia menelan ludah seakan aku adalah hidangan yg siap dilahap habis. Aku yg sedari tadi sdh terangsang agak merasa sedikit kecewa karena didiamkan begitu saja. Lalu……

“Mas Tio tunggu apalagi, bukankah kedua asetku ini yg mas idamkan selama ini?”, tegasku memancing supaya dia kembali ke jalur permainan seperti semula.
“Eeh, iya neng. Mas kaget liat tetek neng Ida. Soalnya gede dan putih”, jawabnya dgn nada gemetar.
“Emang punya istri mas ga segede ini ya?”, lanjutku walaupun sebenarnya pertanyaanku itu sdh jauh melenceng dari zona permainan kami.
“Gede sih, tapi ga seputih dan sekencang punya neng”, cetusnya sambil menjilati kedua “daging gantung” kepunyaanku itu.(kalo bangsa babilonia punya taman gantung, sedangkan aku punya daging gantung)
“Ougghhhh…..huuhhhh…..terussssssss masss…mmhhhhhh”, suara nafasku tak beraturan sebagai respon dari atraksi liarnya di bukit mengkalku itu sehingga gairahku bangkit kembali.

Kali ini mas Tio benar-benar ingin memperlihatkan kelihaiannya dalam membakar gairah wanita. Buktinya pelintiran dan kuluman tak henti-hentinya di daratkan di puting dadaku yg bewarna pink yg membuatku merasakan sensasi yg luar biasa. Tdk sampai di situ saja karena sambil mulutnya melahap putik gunung kembarku, tangannya juga beroperasi dgn tdk kalahnya di pangkal pahaku. Aku entah berada dimana rasanya ketika dia melakukan aksi ganda itu. Sensasinya membuatku tdk peduli lagi akan harga sebuah kehormatan. Yg ada dalam benakku saat itu adalah rasa nikmat yg tak tertahan dan ingin segera ku tuntaskan malam itu juga.

“Oooggghhhh Massssssssss…Tiiiiooooooooooooo..”, bunyi suaraku ketika tangannya sdh beralih ke area selangkanganku.

Dgn keahlian yg dimilikinya, mas Tio mengelus-elus pahaku yg masih tertutup oleh rok miniku. Lama-kelamaan elusannya bergerak menyusuri relung meqiku yg sedari tadi sdh lembab. Aku merasakan jari tangannya menjalari liang kewanitaaku. Entah apa yg dicarinya di sana. Singkatnya dia melakukan “operasi lima jari” di area sensitifku itu. Akan tetapi akhirnya aku mengetahui bahwa dia sedang berusaha mencari “biji mete” di liang kenikmatanku itu.

“Mmppppppppphhhhhhh….ggggghhhhhh,,masss”, kembali nafasku menceracau tak berirama kala jari-jarinya “bercanda” dgn lobang meqiku.

“Masss,aku sdh ga tahan mas, mmmpphhhhhhh……”, desahku dgn nada 100 persen terangsang

Tdk tega melihat aku tersiksa dgn kenikmatan yg belum tertuntaskan itu, mas Tio dgn sigap menarik Rok miniku sehingga aku sekarang hanya mengenakan celana dalam. Dari celana dalamku tersebut terlihat oleh mas Tio bercak bening cairan meqiku yg menandakan bahwa aku memang sdh terangsang dan sdh saatnya rangsangan itu disempurnakan. Tanpa dikomandoi lagi, mas Tio langsung melucuti celana dalam yg merupakan benteng terakhirku.

Dari balik celana dalam pink ku tersebut terpampanglah bukit segitiga yg ditumbuhi rerumputan yg masih halus. Hal ini bisa dimaklumi karena umurku baru 20 tahun dan aku sama sekali belum pernah mencukur tembakau-tembakau liar tersebut. Untuk kedua kalinya mas Tio harus berkutat dgn ketertegunannya menyaksikan “kawah sensitifku” itu.

Akan tetapi, kali ini mas Tio cepat tanggap karena dia langsung membuka celananya dan mengarahkan batang kelelakiannya ke “goa pribadiku” tersebut. Aku cukup terperanjat melihat ukuran “sosis swiss” nya yg sangat besar itu layaknya bintang porno Amerika (asal pembaca tau aja kalo aku suka koleksi film porno). Ditambah lagi bulu-bulu lebat yg mengitarinya yg membuat torpedonya itu tampak gagah perkasa.

Lalu dgn perlahan mas Tio menuntun ujung rudalnya itu ke liang meqiku, aku meringis minta ampun karena meqiku tdk kuasa menampung sodokan “daging bertulang rawan” kepunyaannya yg maha akbar tersebut. 3cm…. 5cm… 9cm… begitu seterusnya hingga “batang keperkasaannya” itu amblas tenggelam dalam miss V ku.

“Mmmppphhhhhh….sssshhhhhhh, terus masss..yesss”, igauku mengimbangi sodokan-sodokan nikmat tersebut.

Setelah Mr. P nya sdh terasa “serasi” di dalam miss V ku, mas Tio mulai mempercepat tempo genjotannya. Dgn kedua tangan berpegangan di buah dadaku yg mulai mengeras, mas Tio memacu “batang kelelakiannya” keluar masuk “liang kewanitaannku”.

“Plaaakkk…plaaakkk….”, begitu bunyi yg terdengar ketika paha mas Tio bertubrukan dgn pantatku. Belum lagi bunyi becek Meqiku yg kian menambah semarak usaha pencapaian kenikmatan kami.

“Terus mas, genjot aku sepuasmu…perlakukan aku sesuka hatimu..sodok aku mas…”, ujarku tak karuan.

“aggghhhh,…neng Ida…meqi neng rapat sekali..burung mas kewalahan ni…ohhh”, rintih mas Tio sambil keringatnya bercucuran.

“Aaaa….mmmmmhhhh…enak mas…iya, terus mas….genjot mas…sedot susuku mas…”, erangku sambil kepalaku bergoyang ke kanan-ke kiri untuk mengimbangi aliran kenikmatan yg sedang menjalari tubuh telanjangku itu. Semakin aku menceracau, semakin cepat irama mas Tio menancapkan pentongannya ke dalam lontongku. Belum lagi kedua buah dadaku yg berayun ke sana-kemari mengikuti sodokan-sodokan yg dahsyat tersebut, yg memacu adrenalin mas Tio untuk segera menuntaskan pendakian puncak kenikmatan ini. Akhirnya aku merasakan aliran yg sangat sensasional menjalari seluruh tubuhku dan lama-kelamaan bermuara pada satu titik, yaitu meqiku.

“Mas..Aaaaaaku… mauuu…keluaaarrr…mas…oughhhh”, seruku memberi pertanda kalo sebentar lagi aku akan orgasme.

“Tahan neng Ida, mas juga mau keluar ni…sabar neng..kita sama-sama”, teriaknya sambil menambah “speed” genjotannya.

“Mas…aaakuu..keee..luuarrrr mas….oughhh”, lenguhku sambil mengejang hebat dan saat itu juga muntahlah lahar panas dari “liang senggamaku” itu. Pinggulku naik dan berputar ke sana-sini untuk meresapi setiap inci dari kenikmatan orgasme tersebut. Nafasku tersengal-sengal dan keringatku bercucuran dgn hebatnya. Sedangkan Mas Tio kulihat masih berjuang dgn sisa-sisa tenaganya untuk mendaki puncak kenikmatan yg tak kunjung menghampirinya. Kulihat butir-butir keringat membasahi bidang dadanya yg atletis dan berbulu itu. Pada akhirnya…

“Neng Ida…mas maaauuuu…keluarrrrrrr…oughhh..ssssshhhhh”, teriaknya tersengal-sengal..

“Neng…meqi neng enaaaakkkk…neng”, kata-katanya mulai tdk terkontrol.

“Nengg….mass….keeeluuaarrrrrrrr”, erangnya

Dan pada akhirnya………..

benar saja “Critt…critt….” air maninya yg hangat tumpah di dalam meqiku dan kemudian meleleh keluar membasahi pahaku. Entah berapa cc air mani yg disemprotkannya ke dalam meqiku. Kulihat mas Tio masih tersengal-sengal sambil menikmati sisa-sisa oragasme yg luar biasa itu.

“Huuuhhh, meqi neng Ida enak banget neng. Rapat banget neng. Jepitannya membuat burung mas KO”, cetusnya sambil mengeluarkan “cerobong elastisnya” itu dari relung meqiku.

“Muchh….”, kecupannya mendarat di meqiku yg berlumuran air mani.

“Makasih neng Ida, neng benar-banar luar biasa”, serunya sambil merogoh buah dadaku untuk terakhir kalinya.

Aku hanya terdiam. Tak ada reaksi utk memarahinya seperti yg kulakukan seperti di awal tadi. Aku hanya larut dgn suasana nikmat yg telah diberikannya.

Cerita Hot, Asal pembaca tau bahwa kejadian malam itu bukanlah kejadian yg terakhir karena sejak saat itu kami malah sering melakukannya, bahkan sampai 2 kali atau 3 kali seminggu.