CEWE BISPAK PEMBALASANKU
VIPMANDIRIQQ |
Karena bantuan sahabatku maka aku sering membantu mengerjakan PR dan menuruti semua perintah “Boss kecilku” Ibuku sangat menekankan hal ini. Persahabatan ini berlangsung cukup lama sampai kelas 3 SMA.
Karena aku selalu mengikuti perintah boss “Pajang”, keperjakaanku direnggut oleh Teh Euis seorang primadona lokalisasi. Pertama kali aku hanya menemani “boss Pajang” kelokalisasi. Selama dia main cewek aku hanya main nongkrong diluar sambil minum bir.
Walau teh Euis merupakan primadona disana “Boss Pajang” tidak mau memakai teh Euis tetapi memilih Santi yang menurutku tidak cantik walau badannya aduhai. Alasan “Boss Pajang” kalau pakai teh Euis itu berarti bekas orang banyak sebaliknya kalau memakai Santi itu relativ bersih karena jarang orang mau. Sebenarnya sih yang benar nggak ada yang berani mereka berdua karena bu Anti mucikari mereka melarang mereka melayani pria lain karena tahu yang datang penguasa setempat.
Karena aku nggak pernah mau ngamar semua bersekongkol untuk mengerjaiku, minumanku diberi obat perangsang sehingga tidak lama aku minum bir bercampur obat perangsang akupun terangsang.
Tanpa basa basi teh Euis kutarik masuk kamar, Sesampai didalam kusingkapkan roknya dan kulepaskan celana dalamnya kukeluarkan burungku langsung kutusukkan dengan paksa kedalam vagina teh Euis lalu kupompa dengan kasar sehingga teh Euis menangis akibat “kuperkosa”. Setelah 3 x kusetubuhi pengaruh obat hilang dan akupun minta maaf pada teh Euis sambil kuelus-elus rambutnya.
Sejak itu teh Euis menjadi “istriku” bila aku berkunjung dia selalu melayaniku. Karena nafsuku kuat sekali sering kali tidak cukup 1 perempuan yang kusetubuhi. Bahkan “Boss Pajang” bahkan kagum dengan staminaku.
Sekarang bukannya “bos Pajang” yang mengajak tetapi aku yang mengajak pergi. kelokalisasi
Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya kelakuan kami diketahui oleh ibuku
Akupun langsung dipindahkan kerumah kakek agar tidak bergaul dengan “bos Pajang” karena menurut ibuku ranking pelajaranku sangat menurun sehingga aku tak dapat beasiswa untuk melanjutkan pelajaran ke universitas.
Di sekolahpun aku menghindari “bos Pajang” karena aku takut diomeli oleh ibuku
Suatu hari setelah pulang sekolah aku pulang kerumah untuk mengambil buku pelajaran tahun lalu karena ada rumus yang lupa. Sesampai dirumah kulihat motor xxx ada didalam rumah, padahal pintu dan jendela tertutup rapat. Perlahan-lahan aku masuk lewat pintu belakang dan dikamar ibuku yang pintunya tak tertutup rapat kulihat ibuku telanjang bulat sedang disetubuhi oleh xxx. Aku langsung balik pulang kerumah kakekku.
Didalam perjalanan pulang aku mengambil kesimpulan bukannya aku dan sahabatku dilarang ke pelacuran karena ibuku rupanya mencintai sahabatku dan bukannya karena nilaiku pelajaranku turun.
Timbul niat jahatku aku akan membalas perlakuan sahabatku untuk menyetubuhi tante Ndari mama sahabatku.
Karena dahulu aku biasa keluar masuk rumah Om Sularto, maka akupun terus nyelonong masuk kulihat mbok Minah sedang masak dan kutanyakan apakah mas Pajang ada ternyata sedang pergi. Karena aku kangen dengan tante Ndari aku terus nyelonong keruang tengah kulihat beliau sedang kesepian nonton video sendirian.
“ Selamat sore tante Ndari” sapaku
“Eh nak Agus, tumben kemari, sudah lama nak Agus nggak pernah main disini” jawab tante Ndari langsung beliau berdiri dan memelukku sambil cium pipi kiri pipi kanan.
Aku terus terangsang begitu mencum bau tubuh serta kehangatan pelukan tante Ndari.
Akupun diajak duduk menemani nonton film seri hongkong dari VCD sambil minum the dan makan singkong goreng.
Tante Ndari pun gembira karena ada teman ngobrol. Mula-mula kami ngobrol yang ringan-ringan dari cuaca yang nggak tentu, pelajaran sekolahku sampai akhirnya keluhkesah karena Pajang anaknya nggak pernah pulang karena terpikat ibuku Dan juga om Sularto yang sering keluar rumah dan sekarang lagi keluar negeri selama sebulan.
Sehingga selama 1 bulan ini tante Ndari hanya ditemani mbok Minah aja.
Tak terasa kami ngobrol sampai jam 7.00 malam ketika aku mau pamit pulang karena perjalanan kerumah kakek cukup jauh dan tidak ada angkot lagi kesana. Tante Ndari malah menawari aku makan malam bersama dengan alasan takut aku kelaparan dijalan dan belum tentu dapat angkot.
Mbak Minah segera menyiapkan meja makan dan setelah siap mbok Minah keruang TV untuk nonton siaran berita.
Tante Ndari menggandengku keruangan makan dan duduk persis di sebelahku
Tante Ndari pun melayani aku makan seperti seorang istri melayani suaminya.
Kami meneruskan obrolan diruang TV tadi , kulihat wajah tante Ndari cerah sekali tidak lagi kesepian. Setelah makan nasi kami makan buah mangga sebagai makanan penutup. Tante Ndari mengupaskan mangga lalu memberikan kepadaku, sewaktu memberikan mangga tangan kami bersentuhan. Kupegang tangannya kubawa kemulutku baru kumakan mangga dari tangannya. Melihat hal ini tante Ndari tertawa, diulangnya lagi sampai potongan terakhir. Sewaktu potongan terakhir tangannya kupegang dan kujilati sampai bersih dan kulihat mukanya sangat terangsang., kemudian ditariknya tangannya.
Lalu kurangkul tubuhnya dan kucium pipinya sambil kubisikkan “ Tante Ndari bolehkah Agus menjadi suami tante malam ini?”
Sambil tersenyum tante Ndari berdiri dan ditariknya aku kekamar. Waktu melewati ruang TV tante Ndari berpesan kepada mbok Minah bahwa kami akan memadu cinta dan jangan diganggu. Mbok Minah hanya tersenyum memaklumi kelakuan majikannya yang sudah lama tak pernah disentuh lelaki itu
Sesampai kamar aku dibimbingnya ketempat tidur sambil aku diciuminya dengan buasnya. Cukup lama kami berciuman dan tiba-tiba kuhentikan ciuman itu kutatap wajahnya dalam-dalam dan kutanyakan : “Tante, saya mau balas dendam kepada Pajang dan saya mau menghamili mamanya apakah tante mau?”.
Tante Ndari dengan sendu menjawab : “ terserah apa yang papa mau lakukan, mama rela asal papa jangan meninggalkan mama”
Lalu kubuka sanggul Tante Ndari dan rambut Tante Ndaripun terurai sebahu.Aromanya sangat harum dan lalu kuciuminya rambut itu.Dari rambut aku turun menciumi bibir Tante Ndari. Tante Ndari mbalas dengan rakus Ciuman itu terus turun keleher jenjang Tante Ndari yang tergantung seuntai kalung berlian. Tante Ndari memejamkan matanya, menikmati ciuman itu dan nafasnya mulai memburu. Lalu aku membuka kancing baju Tante Ndari itu satu persatu. Setelah terbuka lalu ku jatuhkan ke lantai Mulut ku mulai menciumi dada dan belahan dada Tante Ndari, sedang bh itu belum ia buka. satu persatu tali bh itu ku turunkan dari bahu Tante Ndari dan pengaitnya yang terakhir ku buka. Setelah semua bagian atas tubuh Tante Ndari terbuka maka dengan leluasa mulut ku memilin dan menjilat puting susus Tante Ndari hingga memerah, sesekali ku gigit dada Tante Ndari hingga meningalkan jejak merah.
Sebelah tanganku lagi berusaha membuka celana yang dikenakan Tante Ndari. Lalu semua penutup tubuhTante Ndari berhasil ku buka kecuali CD putih yang ku biarkan terpasang.Lalu tubuh Tante Ndari ku telentangkan di ranjang itu. Sedang jari tanganku memasuki goa vagina yang masih tertutup cd putih itu.dalam lobang kemaluan Tante Ndari jari itu bermain dan memilin daging kecil itu. Ada hentakan kaki dan gerakan tubuh Tante Ndari merasa rangsangan itu membuatnya pasrah. Bagaimanapun Tante Ndari telah lama tidak merasakan hubungan kelamin
Lalu aku membuka cd itu. dan Tante Ndari telah bugil tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh mulusnya. Lalu kunaiki ranjang itu dan kubuka pakaianku. sejak dari tadi aku tidak memakai cd karena aku memang merencanakan akan meniduri tante Ndari. Tampak kepala penisku yang panjang dan besar. Tante Ndari samar2 melihatnya dan ia merasa ngeri jika vaginanya dimasuki penis besar itu. Aku lalu membuka kedua paha Tante Ndari dan jongkok diantara kedua paha itu. Dengan lidahnya ku jilati lobang surga Tante Ndari sehingga membuat Tante Ndari kelenjotan menahan gairah dan kehilangan kendali diri. Hanya dengus nafas yang terdengar saat itu. tubuh Tante Ndari telah basah oleh keringat dan akupun menghentikannya. Diambilnya sebuah bantal dan kuletakan di bawah pinggul Tante Ndari, untuk memudahkannya dalam persenggamaan itu. lalu ku angkat kaki Tante Ndari ke bahuku sehingga lobang vagina itu mulai terkuak meskipun kecil. Kepala penis ku siap untuk memasuki lobang yang agaksempit itu.Dengan berulang ulang gagal namun pada akhirnya penis aku masuk juga kedalam vagina Tante Ndari dengan lambat.
Aduhhhhhh…sakit.. pah… tolong.. pahhhh sakittt..jerit Tante Ndari.
Aku hanya berhenti sebentar… lalu ku dorong masuk penisku lebih dalam lagi kevagina Tante Ndari. selama 30 menit aku memaju mundurkan penisku barulah ku muncratkan air maniku kedalam rahim Tante Ndari. saking banyaknya air maniku hingga tumpah membasahi sprei yang kusut oleh pertarungan ranjang itu.
Hingga pagi aku mengulangi menggauli Tante Ndari beberapa babak. Tidak heran paginya Tante Ndari terlihat pucat karena tenaganya terporsir malam itu melayani nafsu ku yang memang perkasa dan jantan. Aku memang kuat karena aku terbiasa mengauli beberapa orang pelacur
Karena aku selalu mengikuti perintah boss “Pajang”, keperjakaanku direnggut oleh Teh Euis seorang primadona lokalisasi. Pertama kali aku hanya menemani “boss Pajang” kelokalisasi. Selama dia main cewek aku hanya main nongkrong diluar sambil minum bir.
Walau teh Euis merupakan primadona disana “Boss Pajang” tidak mau memakai teh Euis tetapi memilih Santi yang menurutku tidak cantik walau badannya aduhai. Alasan “Boss Pajang” kalau pakai teh Euis itu berarti bekas orang banyak sebaliknya kalau memakai Santi itu relativ bersih karena jarang orang mau. Sebenarnya sih yang benar nggak ada yang berani mereka berdua karena bu Anti mucikari mereka melarang mereka melayani pria lain karena tahu yang datang penguasa setempat.
Karena aku nggak pernah mau ngamar semua bersekongkol untuk mengerjaiku, minumanku diberi obat perangsang sehingga tidak lama aku minum bir bercampur obat perangsang akupun terangsang.
Tanpa basa basi teh Euis kutarik masuk kamar, Sesampai didalam kusingkapkan roknya dan kulepaskan celana dalamnya kukeluarkan burungku langsung kutusukkan dengan paksa kedalam vagina teh Euis lalu kupompa dengan kasar sehingga teh Euis menangis akibat “kuperkosa”. Setelah 3 x kusetubuhi pengaruh obat hilang dan akupun minta maaf pada teh Euis sambil kuelus-elus rambutnya.
Sejak itu teh Euis menjadi “istriku” bila aku berkunjung dia selalu melayaniku. Karena nafsuku kuat sekali sering kali tidak cukup 1 perempuan yang kusetubuhi. Bahkan “Boss Pajang” bahkan kagum dengan staminaku.
Sekarang bukannya “bos Pajang” yang mengajak tetapi aku yang mengajak pergi. kelokalisasi
Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya kelakuan kami diketahui oleh ibuku
Akupun langsung dipindahkan kerumah kakek agar tidak bergaul dengan “bos Pajang” karena menurut ibuku ranking pelajaranku sangat menurun sehingga aku tak dapat beasiswa untuk melanjutkan pelajaran ke universitas.
Di sekolahpun aku menghindari “bos Pajang” karena aku takut diomeli oleh ibuku
Suatu hari setelah pulang sekolah aku pulang kerumah untuk mengambil buku pelajaran tahun lalu karena ada rumus yang lupa. Sesampai dirumah kulihat motor xxx ada didalam rumah, padahal pintu dan jendela tertutup rapat. Perlahan-lahan aku masuk lewat pintu belakang dan dikamar ibuku yang pintunya tak tertutup rapat kulihat ibuku telanjang bulat sedang disetubuhi oleh xxx. Aku langsung balik pulang kerumah kakekku.
Didalam perjalanan pulang aku mengambil kesimpulan bukannya aku dan sahabatku dilarang ke pelacuran karena ibuku rupanya mencintai sahabatku dan bukannya karena nilaiku pelajaranku turun.
Timbul niat jahatku aku akan membalas perlakuan sahabatku untuk menyetubuhi tante Ndari mama sahabatku.
Karena dahulu aku biasa keluar masuk rumah Om Sularto, maka akupun terus nyelonong masuk kulihat mbok Minah sedang masak dan kutanyakan apakah mas Pajang ada ternyata sedang pergi. Karena aku kangen dengan tante Ndari aku terus nyelonong keruang tengah kulihat beliau sedang kesepian nonton video sendirian.
“ Selamat sore tante Ndari” sapaku
“Eh nak Agus, tumben kemari, sudah lama nak Agus nggak pernah main disini” jawab tante Ndari langsung beliau berdiri dan memelukku sambil cium pipi kiri pipi kanan.
Aku terus terangsang begitu mencum bau tubuh serta kehangatan pelukan tante Ndari.
Akupun diajak duduk menemani nonton film seri hongkong dari VCD sambil minum the dan makan singkong goreng.
Tante Ndari pun gembira karena ada teman ngobrol. Mula-mula kami ngobrol yang ringan-ringan dari cuaca yang nggak tentu, pelajaran sekolahku sampai akhirnya keluhkesah karena Pajang anaknya nggak pernah pulang karena terpikat ibuku Dan juga om Sularto yang sering keluar rumah dan sekarang lagi keluar negeri selama sebulan.
Sehingga selama 1 bulan ini tante Ndari hanya ditemani mbok Minah aja.
Tak terasa kami ngobrol sampai jam 7.00 malam ketika aku mau pamit pulang karena perjalanan kerumah kakek cukup jauh dan tidak ada angkot lagi kesana. Tante Ndari malah menawari aku makan malam bersama dengan alasan takut aku kelaparan dijalan dan belum tentu dapat angkot.
Mbak Minah segera menyiapkan meja makan dan setelah siap mbok Minah keruang TV untuk nonton siaran berita.
Tante Ndari menggandengku keruangan makan dan duduk persis di sebelahku
Tante Ndari pun melayani aku makan seperti seorang istri melayani suaminya.
Kami meneruskan obrolan diruang TV tadi , kulihat wajah tante Ndari cerah sekali tidak lagi kesepian. Setelah makan nasi kami makan buah mangga sebagai makanan penutup. Tante Ndari mengupaskan mangga lalu memberikan kepadaku, sewaktu memberikan mangga tangan kami bersentuhan. Kupegang tangannya kubawa kemulutku baru kumakan mangga dari tangannya. Melihat hal ini tante Ndari tertawa, diulangnya lagi sampai potongan terakhir. Sewaktu potongan terakhir tangannya kupegang dan kujilati sampai bersih dan kulihat mukanya sangat terangsang., kemudian ditariknya tangannya.
Lalu kurangkul tubuhnya dan kucium pipinya sambil kubisikkan “ Tante Ndari bolehkah Agus menjadi suami tante malam ini?”
Sambil tersenyum tante Ndari berdiri dan ditariknya aku kekamar. Waktu melewati ruang TV tante Ndari berpesan kepada mbok Minah bahwa kami akan memadu cinta dan jangan diganggu. Mbok Minah hanya tersenyum memaklumi kelakuan majikannya yang sudah lama tak pernah disentuh lelaki itu
Sesampai kamar aku dibimbingnya ketempat tidur sambil aku diciuminya dengan buasnya. Cukup lama kami berciuman dan tiba-tiba kuhentikan ciuman itu kutatap wajahnya dalam-dalam dan kutanyakan : “Tante, saya mau balas dendam kepada Pajang dan saya mau menghamili mamanya apakah tante mau?”.
Tante Ndari dengan sendu menjawab : “ terserah apa yang papa mau lakukan, mama rela asal papa jangan meninggalkan mama”
Lalu kubuka sanggul Tante Ndari dan rambut Tante Ndaripun terurai sebahu.Aromanya sangat harum dan lalu kuciuminya rambut itu.Dari rambut aku turun menciumi bibir Tante Ndari. Tante Ndari mbalas dengan rakus Ciuman itu terus turun keleher jenjang Tante Ndari yang tergantung seuntai kalung berlian. Tante Ndari memejamkan matanya, menikmati ciuman itu dan nafasnya mulai memburu. Lalu aku membuka kancing baju Tante Ndari itu satu persatu. Setelah terbuka lalu ku jatuhkan ke lantai Mulut ku mulai menciumi dada dan belahan dada Tante Ndari, sedang bh itu belum ia buka. satu persatu tali bh itu ku turunkan dari bahu Tante Ndari dan pengaitnya yang terakhir ku buka. Setelah semua bagian atas tubuh Tante Ndari terbuka maka dengan leluasa mulut ku memilin dan menjilat puting susus Tante Ndari hingga memerah, sesekali ku gigit dada Tante Ndari hingga meningalkan jejak merah.
Sebelah tanganku lagi berusaha membuka celana yang dikenakan Tante Ndari. Lalu semua penutup tubuhTante Ndari berhasil ku buka kecuali CD putih yang ku biarkan terpasang.Lalu tubuh Tante Ndari ku telentangkan di ranjang itu. Sedang jari tanganku memasuki goa vagina yang masih tertutup cd putih itu.dalam lobang kemaluan Tante Ndari jari itu bermain dan memilin daging kecil itu. Ada hentakan kaki dan gerakan tubuh Tante Ndari merasa rangsangan itu membuatnya pasrah. Bagaimanapun Tante Ndari telah lama tidak merasakan hubungan kelamin
Lalu aku membuka cd itu. dan Tante Ndari telah bugil tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh mulusnya. Lalu kunaiki ranjang itu dan kubuka pakaianku. sejak dari tadi aku tidak memakai cd karena aku memang merencanakan akan meniduri tante Ndari. Tampak kepala penisku yang panjang dan besar. Tante Ndari samar2 melihatnya dan ia merasa ngeri jika vaginanya dimasuki penis besar itu. Aku lalu membuka kedua paha Tante Ndari dan jongkok diantara kedua paha itu. Dengan lidahnya ku jilati lobang surga Tante Ndari sehingga membuat Tante Ndari kelenjotan menahan gairah dan kehilangan kendali diri. Hanya dengus nafas yang terdengar saat itu. tubuh Tante Ndari telah basah oleh keringat dan akupun menghentikannya. Diambilnya sebuah bantal dan kuletakan di bawah pinggul Tante Ndari, untuk memudahkannya dalam persenggamaan itu. lalu ku angkat kaki Tante Ndari ke bahuku sehingga lobang vagina itu mulai terkuak meskipun kecil. Kepala penis ku siap untuk memasuki lobang yang agaksempit itu.Dengan berulang ulang gagal namun pada akhirnya penis aku masuk juga kedalam vagina Tante Ndari dengan lambat.
Aduhhhhhh…sakit.. pah… tolong.. pahhhh sakittt..jerit Tante Ndari.
Aku hanya berhenti sebentar… lalu ku dorong masuk penisku lebih dalam lagi kevagina Tante Ndari. selama 30 menit aku memaju mundurkan penisku barulah ku muncratkan air maniku kedalam rahim Tante Ndari. saking banyaknya air maniku hingga tumpah membasahi sprei yang kusut oleh pertarungan ranjang itu.
Hingga pagi aku mengulangi menggauli Tante Ndari beberapa babak. Tidak heran paginya Tante Ndari terlihat pucat karena tenaganya terporsir malam itu melayani nafsu ku yang memang perkasa dan jantan. Aku memang kuat karena aku terbiasa mengauli beberapa orang pelacur
0 comments:
Post a Comment