Fgila CERITA ASIK ~ KUMPULAN CERITA ASIK
WWW.METROQQ.COM HADIR DENGAN 5 BANK, BCA, MANDIRI, BNI, BRI, DANAMON

Tuesday, September 13, 2016

CERITA ASIK

BERHUBUNGAN SEPAJANG MALEM

VIPMANDIRIQQ
Perkenalkan, namaqu Alisyia. Aqu dikarunia wajah yg cantik. Kata temanku, wajahku mirip salah satu artis Indonesia. Apalagi waktu aqu tersenyum, miriiiip banget, kata mereka. Padahal menurutku biasa saja. Karena suka bergaul aqupun punya banyak teman.

Selain itu aqu sangat rajin merawat tubuhku. Fitness dan ke salon adalah rutinitasku. Karenanya aqu tumbuh menjadi gadis yg energic dan sexy. Baju-baju ketat, semi-transparan dan tank top adalah ‘seragam’ku, sehingga kemolekan tubuhku semakin terpancar. Malah kalau di rumah aqu tidak segan-segan untuk tampil sangat sexy. Toh untuk apa punya tubuh sexy kalau tidak ditunjukkan ke orang lain. Tapi aqu masih tampil dalam batas-batas kewajaran.

Aqu kuliah di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Umurku belum genap 22 tahun. Aqu sebenarnya asli Jakarta, tapi aqu lebih memilih untuk kuliah di Bandung. Biar agak jauh dari orangtua. Sejak SMA aqu bercita-cita ingin kuliah jauh dari orangtua. Soalnya malas juga tinggal serumah dgn orangtua, yg sedikit-sedikit melarang ini itu.

Papaqu adalah seorang pengusaha yg cukup sukses, di Bandung Papaqu membelikanku sebuah rumah. Aqu tinggal sendiri di sana bersama pembantuku dan anaknya yg masih kecil. Rumahku cukup besar dgn perabotan yg lengkap plus mobil mewah seri terbaru. Itu tidak seberapa baginya. Itu adalah hadiahku karena lulus ujian.

Sore itu aqu baru pulang kuliah. Capek sekali rasanya setelah seharian berkutat dgn kuliah. Baygkan saja aqu kuliah dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore. Karenanya aqu merasa badanku lelah dan ingin istirahat. Karena besok libur, jadi aqu bisa memanfaatkan waktuku untuk istirahat.

Acchhhh… Aqu mensandarkan tubuhku di sofa ruang tengah. Kupanggil Bi Imah agar membuatkan minum untukku. Upshhh… aqu lupa. Bi Imah dan anaknya kan lagi puLang kampung tadi pagi. Maklum sejak aqu tinggal di Bandung mereka belum pernah puLang, jadi kuijinkan mereka puLang kampung. Ahhh… Malas benar aqu mengangkat bokongku dari sofa. Tapi rasa hausku mengalahkanku, maka dgn malas aqu mengambil air dingin di dapur untuk menghilangkan rasa hausku.

Kemudian aqu pergi ke kamar, kucoba untuk istirahat. Walau badanku capek sekali tapi aqu tidak bisa memejamkan mata. Maka kuputuskan menyalakan komputerku mencoba mencari hiburan. Baru saja kunyalakan komputer, HP-ku berbunyi. Segera kuambil HP-ku dari tas. Di screen tertuliskan “CINTA”, maka segera kuangkat, karena itu adalah dari Petrus, lelakikku.

“Halo Sayg. Lagi ngapain? “Kata suara di seberang sana. “Ada apa, Pet? Gue lagi sendiri nih di rumah. Gak lagi ngapa-ngapain” jawabku. “Malam ini jalan yuk, say. Besok kan libur. Mau gak?”

“Aduh gue cape banget nih, Say. Malas keluar. Mending lo aja yg ke rumah. Lagian rumah sepi, Gak ada orang. Sekalian temanin gue. Mau gak?” Rengekku manja. “Ya udah tunggu aja. 30 menit lagi gue ke sana. Dah Sayg..!” Katanya. “Dahhhhh…”

Kita baru jadian sekitar 3 minggu yg lalu. Tapi dia sudah beberapa kali menikmati tubuhku. Yup.. Aqu memang cewe yg liberal. Aqu menyerahkan keperawananku sama mantanku sewaktu SMA dulu. Jadi bagiku sex bukan hal yg terlalu tabu. Tapi aqu masih tahu tata krama. Aqu gak sembarang tidur dgn lelaki. Aqu gak mau dicap cewek gampangan. Aqu hanya mau ML sama orang yg benar-benar kucintai. Ya..

Seperti Petrus ini. Dia lumayan bisa memuaskanku. Hampir di setiap kesempatan kita selalu mereguk kenikmatan duniawi. Paling sering sih di kontrakannya, karena sepi. Sedangkan di rumahku belum pernah karena ada pembantuku. Malah tak jarang, ketika kita sudah sama-sama pengen ML kita membooking hotel untuk menuntaskan nafsu kita. Mengingat-ingat kejadian itu libidoku perlahan-lahan naik.

Maka segera kuganti bajuku. Aqu ingin tampil sexy di depan Petrus. Segera kugunakan celana pendek putih semi transparan yg ketat. Saking ketatnya terasa CD-ku tercetak di sana. Bokongku yg bulat sekal terlihat indah menonjol. Kemudian kugunakan tanktop putih ketat juga.

Aqu bercermin, lumayan sexy juga, batinku. Buah dadaqu yg lumayan besar tercetak di bajuku. Malah karena saking kecilnya bajuku itu, jika aqu bergerak-gerak buah dadaqu juga terayun kesana kemari. Aqu senang sekali melihatnya. Pasti Petrus suka melihatnya. Aqu tak sabar ingin cepat-cepat berjumpa dgnnya.

Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Hot – – Beberapa waktu kemudian kudengar suara klakson berbunyi. Aqu, bercermin sebentar memastikan penampilanku lalu membuka pintu. Benar saja, mobil Petrus sudah ada di depan gerbang rumahku yg masih terkunci. Aqu berlari-lari menuju gerbang untuk membuka pintu pagar rumahku, hal itu otomatis membuat buah dadaqu terayun kesana-kemari. Petrus pasti melihatnya dgn jelas karena jarak yg tidak terlalu jauh. Buah dadaqu bergerak-gerak dgn bebasnya.

Setelah kubuka gerbang, perlahan-lahan mobilnya masuk ke garasiku. Segera kututup gerbang kembali dan aqu menghampirinya yg baru keluar dari mobil. “Halo Saygggg..” katanya. Dipamerkannya senyum manisnya. Kacamata coklat yg dipakainya menambah kesan macho-nya. “Halo juga. Silahkan masuk, Say” kataqu mempersilakannya masuk ke rumah.
Dia mengikutiku dari belakang. Aqu bisa pastikan matanya tidak akan lepas dari bokongku yg bergoyg kesana-kemari dgn indahnya. Kemudian aqu menutup pintu rumah dan menguncinya. Baru aqu membalikkan tubuhku, Petrus sudah berdiri di depanku dgn senyum indahnya.

“Kamu sexy sekali hari ini, Sayg” katanya sambil mendekatkan bibirnya ke mulutku. Segera kusambut bibirnya dan kita melaqukan french kiss. “Terima kasih” jawabku sambil kembali menciumnya, kali ini ciuman kita makin dahsyat. Sambil menciumi bibirku, tangannya bergerilya menjamah buah dadaqu. Aqu semakin ganas membalasnya. Ketika tangannya mulai menyusup ke dalam tank topku, segera kuhentikan.

“Sabar dulu dong, Say. Ga sabaran amat” ucapku sambil menjauhkan tubuhku darinya. “Mending duduk dulu, aqu buatkan minum ya?”, Lanjutku lagi. Aqu sengaja menahan kenikmatan tadi, padahal sebenarnya aqu juga sudah ingin sekali melumat bibirnya. Dia hanya mengangguk lalu pergi menuju sofa.

Segera kubuatkan minum dan memberikanya kepadanya. Softdrink yg kusuguhkan Langsung dihabiskannya. Kemudian matanya menatapku. Aqu tahu maksudnya. Maka aqu pindah ke sebelahnya, lalu diciumnya bibirku. Aqu hanya bisa memejamkan mata menikmati ciuman lembutnya. Kemudian dia peluk aqu dan tangannya mulai meremas-remas buah dadaqu. Aqu mulai merem-melek sambil memutar badanku.

Sekarang aqu duduk di paha Petrus. Kembali kita berciuman dgn penuh gairah nafsu. Lidah kita saling beradu. Perlahan bibirnya turun ke pipiku lalu ke leherku. Lidahnya menari-nari dari ujung leherku ke ujung yg satunya lagi. Hal itu membuatku seperti cacing kepanasan saking nikmatnya. Tangannya tidak tinggal diam. Diremas-remasnya buah dadaqu yg mulai mengeras. Tangannya sungguh lihai meremas-remas buah dadaqu sehingga membuatku makin menggelinjang. Aqu tak tahan hingga kembali kulumat bibirnya. Lidahku beradu dgn lidahnya lagi.

Aqu sudah tidak tahu kapan pertama kali aqu semahir ini melaqukan ciuman. Petrus mulai menyusupkan tangannya ke balik tank topku dan mencari buah dadaqu. Gesekan tangannya Langsung di permukaan kulit buah dadaqu hingga sungguh kenikmatannya tiada tara. “Eeeeehh.. Eeehhhh..” rintihku. Sejenak dihentikannya aktivitasnya karena menyadari sesuatu sambil bertanya.. “kamu ga pakai bra ya, Say?” aqu hanya tersenyum lalu kembali melumat bibirnya.

Dia lebih ganas meladeni ciumanku. Tangannya makin keras meremas buah dadaqu. Memelintir dari atas ke bawah dan sebaliknya. Kurasakan kemaluannya mulai menegang di bawah sana. Kemudian dia menghentikan remasan dan ciumannya, lalu mulai melepas tank topku. Aqu membantunya melepaskan penutup buah dadaqu itu melewati kepala. Maka segera buah dadaqu yg tanpa penutup apa-apa lagi terpampang di hadapannya.

Buah dadaqu yg putih, bulat kencang dgn puting berwarna kemerah-merahan menjadi santapan matanya. Dia sangat kagum melihat buah dadaqu. Walaupun sudah sering melihat buah dadaqu, bahkan menjilat, melumat dan menggigitnya, dia tetap saja menelan ludah menikmati pemandangan ini.

“Buah dadamu indah sekali, Sayg!’ ujarnya.

Kemudian bibirnya menyerang di antara kedua gunungku, lalu lidahnya bergerak di sana. Aqu meringis dan mendesis menikmatinya. Kemudian dia mulai mencium buah dadaqu yg kanan, dilumatnya dgn penuh nafsu. Beberapa detik kemudian aqu menjerit pelan karena aqu merasakan gigitan pada puting kananku, dia dgn gemasnya menggigit dan mencupangi putingku itu sehingga meninggalkan jejak di sekitarnya.

“Ohhhh.. indah sekali buah dadamu ini Say,” pujinya lagi sambil tangannya yg satu lagi mengelusi punggung dan leherku dan berakhir di payudara kiriku. Diremasnya payudara kiriku yg sudah tegak berdiri tersebut. Remasan dan jilatannya silih berganti antara payudara yg kanan dan yg kiri, sehingga menimbulkan sensasi kenikmatan yg tiada tara. bahkan aqu sampai melayg-layg dibuatnya.

Puas meremas buah dadaqu yg kiri, tangannya yg kanan mulai menurun hingga mencengkeram bokongku yg bulat dan padat. Aqu hanya bisa mendesah nikmat. Kuremas-remas rambutnya mencoba mengimbangi desakan birahi ini. Untung rumahku sepi, kalau tidak mana mungkin aqu bisa bercinta di sofa seperti ini.

Setelah puas menggeraygi buah dadaqu, dia pun melepaskanku. Segera dibukanya bajunya, lalu dia membuka celana panjang beserta celana dalamnya sehingga kemaluannya yg dari tadi sudah sesak dalam celana dalamnya itu kini dapat berdiri dgn dgn gagahnya.

Kemudian dia duduk di sofa dgn mengangkangkan kakinya. Matanya menatap mataqu dgn penuh harap. Aqu mengerti maksudnya. Dia ingin dioral tentunya. Sebenarnya aqu kurang mahir melaqukan oral sex, aqu masih butuh belajar, tapi nafsu ingin saling memuaskan membuatku melaqukannya. Maka perlahan-lahan aqu duduk di Lantai menghadap kemaluannya.

Kemaluan Petrus yg sudah berdiri kokoh itu kini berada dalam genggamanku. Kukocok-kocok ke atas dan ke bawah. Nampaknya dia menikmati kocokanku. Tanganku yg halus naik turun di Kemaluannya. Nampaknya dia sangat menikmati kocokanku di kemaluannya. Hal itu terbukti dgn matanya yg tertutup rapat. Aqu menikmati ekspresinya yg keenakan itu.

“Uuuuh… say.. Enak sekali sayyyyyy.. Ooooh..”, desahnya. “Masukkan ke mulutmu dong Say,” pintanya. Tanpa diminta 2 kali aqu menuruti kemauan orang yg kusaygi itu. Perlahan namun pasti, kemaluannya kuarahkan ke mulutku. Kemudian kucium dan kujilat ujungnya dgn lembut bahkan sangat lembut sekali. Benda itu bergetar hebat diiringi desahan pemiliknya.

Seponganku di Kemaluannya kupadukan dgn sedikit kocokan. Petrus pasti keenakan kuperlaqukan seperti itu. Tapi aqu akan membuatnya lebih keenakan. Lalu kubuka mulutku lebih lebar untuk memasukkan kemaluan itu semuanya ke mulutku. tapi nampaknya sudah mentok di tenggorokanku.

Dalam mulutku, kemaluan itu kukulum dan kuhisap, kugerakkan lidahku memutar mengitari kepala kemaluannya. Hanya itu yg kulaqukan tapi tampaknya dia sudah blingsatan. Padahal harus kuaqui bahwa oral sexku belum apa-apa dibandingkan cerita teman-teman cewekku yg pernah melaqukannya. Bahkan masih kalah jauh daripada BF yg pernah kutonton. Tapi aqu tetap. Toh Petrus masih keenakan. Memang sih, Petrus mengaqu baru ML pertama kali dgnku. Jadi dia belum bisa membandingkannya dgn yg lain.

Sesekali aqu melirik ke atas melihat ekspresi wajahnya waktu menikmati seponganku. Dia mengelus-elus rambutku dan mengelap dahinya yg sudah bercucuran keringat dgn sapu tangan. Petrus nampaknya tidak mau cepat-cepat keluar, maka ditariknya kepalaqu. Aqu berdiri tegak di hadapannya yg masih bersandar di sofa.

Segera kulepaskan celana pendek beserta CD-ku sekalian. Matanya nanar melihat ketelanjanganku. Aqu seperti manusia yg baru lahir, polos. Kini aqu sudah telanjang bulat di hadapannya. Aqu lalu naik ke pangkuannya. Dgn senyum nakal aqu meremas-remas dadanya yg bidang. Lalu kubenamkan kembali wajahnya ke buah dadaqu hingga dia pun mulai menyusu di situ.

Kali ini dia menjilati seluruh permukaannya hingga basah oleh liurnya lalu dikulum dan dihisap kuat-kuat. Tangannya di bawah sana juga tidak bisa diam, tangannya meremas-remas bokong dan pahaqu. Dielus-elusnya paha putihku itu. Berbeda dgn pahaqu yg dielusnya dgn lembut, bokongku justru diremasnya dgn keras. Gumpalan daging pinggulku menjadi bulan-bulanan tangannya.
Aqu hanya mendesah-desah. Giginya yg putih menarik-narik puting susuku. Hal itu semakin membuatku merintih. Malah kini tangannya yg bercokol di pahaqu mulai merambat semakin jauh. Aqu tak kuasa untuk tidak merintih dan mendesah. Bongkahan bokongku diremas, buah dadaqu dilumat dan sekarang tangannya yg kanan menggeraygi kemaluanku dan menusuk-nusukkan jarinya di sana. Ooooohhhhh.. nikmatnyaaaa, batinku.

Sebagai respons aqu hanya bisa mendesah dan memeluknya erat-erat, darah dalam tubuhku semakin bergolak sehingga keringatku menetes-netes. Mulutnya kini merambat naik menjilati leher jenjangku, dia juga mengulum leherku dan mencupanginya. Cupangannya cukup keras sampai meninggalkan bercak merah. Akhirnya mulutnya bertemu dgn mulutku lagi dimana lidah kita saling beradu dgn liar. Sambil berciuman tanganku meraba-raba selangkangannya yg sudah mengeras itu.

“Sayyyy… Sekarang ya..”, pintaqu memelas. Aqu sudah tidak tahan lagi ingin segera menuntaskan birahiku. Maka kuangkat bokongku sebentar dan mengarahkan kemaluanku ke kemaluannya. Dia memegang kemaluannya siap menerima kemaluanku. Sedikit demi sedikit aqu merasakan ruang kemaluanku terisi dan dgn beberapa hentakan masuklah Kemaluan itu seluruhnya ke dalam.

Aqu tak kuasa untuk tidak menjerit kala Kemaluan Petrus membelah bibir kemaluanku. Sama sepertiku, dia juga mendesah menyebut namaqu waktu kemaluannya amblas ditelan kemaluanku. “Ooooohhhhh..!” desahku dgn tubuh menegang dan mencengkram bahu pacarku. Kurasakan lubangku agak nyeri, tapi itu cuma sebentar karena selanjutnya yg terasa sungguh nikmat.

Kemudian, secara perlahan-lahan aqu menaikturunkan tubuhku di atas kemaluannya. Kupacu kejantanannya dgn goyganku. Aqu tiba-tiba menjadi gadis yg liar yg butuh kenikmatan. Kugoyg-goygkan kemaluanku di atas Kemaluannya sambil sesekali membuat gerakan memutar. Kemaluanku seperti diaduk-aduk.

Aqu sangat menikmati posisi ini, karena aqu bisa mengendalikan permainan. Desahan-desahan nikmat menandai keluar masuknya Kemaluan Petrus. Petrus juga merasakan hal yg sama seperti yg aqu rasakan. Matanya menatap wajahku yg kemerahan karena nikmat.

“Aaaccchhhhh.. Acchhhhhhhhh..” desahku seiring dgn naik-turunnya tubuhku. Buah dadaqu yg sudah menegang maksimun terayun-ayun dgn indah di hadapannya. Petrus juga mulai membantu menyodok-nyodok kemaluannya, sehingga kenikmatan yg kurasakan semakin bertambah.

Tubuhku terlonjak-lonjak dan tertekuk menahan sensasi kenikmatan dunia. Hal itu membuat buah dadaqu semakin membusung ke arahnya. Kesempatan ini tidak disia-siakannya, dia Langsung melumat buah dadaqu yg kiri dgn mulutnya. Aqu semakin menjerit keras. Dengusan nafasnya dan jilatannya membuatku merinding dan makin terbakar birahi.

Petrus semakin menyerangku dgn meremas-remas buah dadaqu yg kanan serta memilin-milin putingnya. Petrus sungguh pintar menyerang titik sensitifku. Sepuluh menit lamanya kita berpacu dalam adegan demikian. Saling berlomba-lomba mencapai puncak. Sodokan-sodokannya semakin lama semakin cepat dan makin berirama.

Mulutnya tak henti-henti mencupangi buah dadaqu yg mencuat di depan wajahnya, sesekali mulutnya juga mampir di pundak dan leherku. Sungguh kenikmatan yg sangat indah. Tangannya yg tadi lembut menggeraygi paha dan bokongku, sekarang cenderung kasar. Aqu sudah sangat kecapaian dgn posisi tersebut sehinga goyganku semakin lama semakin tidak bertenaga. Malah kini dia yg aktif menyodok-nyodok kejantanannya.

Menyadari hal tersebut, Petrus minta ganti posisi. Ditariknya kemaluannya dari rongga kemaluanku. Ada perasaan kesal, tapi itu tidak lama. Tubuhku dibalikkan telungkup di atas sofa. Lalu kakiku ditarik hingga terjuntai menyentuh Lantai, hingga otomatis kini bokongku pun menungging ke arahnya. Buah dadaqu yg dari tadi menjadi bulan-bulanannya menekan sofa karena aqu telungkup. Petrus sibuk memegang erat-erat kedua pahaqu.

“Siap-siap ya Say!” ujarnya. Aqu hanya bisa menganggukkan kepala menunggu kenikmatan selanjutnya dgn posisi doggy style. Petrus pernah bercerita bahwa posisi ini sangat disukainya, karena dia yg mengambil kendali dan bebas meremas-remas semua bagian tubuhku, bahkan anusku. Sebelum menusuk kemaluanku, dia terlebih dahulu mencium punggungku.

Cerita Dewasa – – Seluruh tubuhku kembali bergetar, seakan terlempar ke-awang-awang. Sendi-sendiku bergetar menunggu kemaluannya menembus kemaluanku. Posisi ini membuat birahiku semakin tak terhingga, hingga membuat aqu menggeliat-geliat tak tertahankan.

“Pettt…. Buruannnnn..!” rengekku sudah tidak tahan lagi. Petrus mematuhiku. Sambil meremas bokongku dia mendorongkan kemaluannya ke kemaluanku. “Occchhhhh.. Ngghhhhhhh..!” desisku waktu kemaluan yg keras itu membelah bibir kemaluanku.

Kemaluannya dgn perlahan dan lembut mengaduk-aduk kemaluanku. Kontan aqu menjerit-jerit keras. Dalam posisi seperti ini sodokannya terasa semakin keras dan dalam, badanku pun ikut tergoncang hebat, buah dadaqu serasa tertekan dan bergesekan dgn sofa. Hal itu justru menimbulkan kenikmatan tersendiri, apalagi sofaqu terbuat dari kulit sehingga gesekan di buah dadaqu terasa sedikit kasar namun nikmat.

“Aacccccch.. Eeeuuuuuh.. Acchhh….” aqu cuma bisa mendesah setiap kali dia menyodokkan kemaluannya ke kemaluanku. Petrus menggenjotku semakin cepat. Kemaluanku dihunjam kemaluannya yg sekeras batu itu. Otot-otot kemaluanku serasa berkontraksi semakin cepat memijati miliknya. Dengusan nafasnya bercampur dgn desahanku memenuhi ruang tengahku.
Mulutku megap-megap dan mataqu terpejam. Beberapa menit kemudian dia menarik tubuh kita mundur selangkah sehingga buah dadaqu yg tadinya menempel di sofa kini menggantung bebas. Kemudian dilanjutkanya kocokannya. Buah dadaqu terayun ayun ke depan dan ke belakang. Terkadang buah dadaqu menyentuh sandaran bawah sofa sehingga menimbulkan rasa sakit. Tapi rasa sakit tersebut tertutupi kenikmatan yg menjalar ke seluruh aliran darahku.
Sambil berpacu dalam adegan doggy ini, tangannya kini tidak tinggal diam. Dia mulai menggeraygi buah dadaqu yg semakin ranum karena aqu menungging. Ditariknya-tariknya benda kenyal itu sesuka hatinya. Aqu merem-melek menikmati tangannya bergerilya dari buah dadaqu yg kanan ke buah dadaqu yg kiri.

Aqu menjerit kegelian waktu dia mengocok kemaluanku dgn cepat dan keras, tapi dia meremas buah dadaqu dgn lembut sekali dan sesekali memelintir-melintir putingnya. Tubuhku kembali menggelinjang dahsyat, pandanganku serasa berkunang-kunang. Gesekan-gesekan di lubang kewanitaanku serta remasan di buah dadaqu membuat pertahananku sebentar lagi akan jebol. Pandanganku kabur dan kurasakan kesadaranku hilang.

Akhirnya aqu pun tak bisa lagi menahan orgasmeku. Mengetahui bahwa aqu akan segera keluar, dia semakin bergairah, tubuhku ditekan-tekannya sehingga kemaluannya menusuk lebih dalam, tangannya pun semakin kasar meremas buah dadaqu. “Aacccchhhhhhkk..!” jeritku bersamaan dgn mengucurnya cairan cintaqu.

Cerita Dewasa – – Kugenggam erat karpet ruang tamu merasakan detik-detik orgasmeku. Aqu menggigit bibir merasakan gelombang dahsyat itu melanda tubuhku. Aqu merasakan cairan cinta yg mengalir hangat pada selangkanganku. Tapi itu belum berakhir, karena Petrus masih terus mengocokku sehingga orgasmeku semakin panjang. Petrus juga nampaknya akan segera orgasme. Hal itu tampak dari adegannya yg khas jika akan orgasme.

“Aqu mau keluar, aqu mau keluar..” Petrus membisikkannya sambil ngos-ngosan dan masih terus mengocokku. “Jangan diiii.. Jangan di dalam. Ahhhh.. Ahhhh.. Ohhhhh.. Aaaaaqu.. Aqu lagi.. Suburrrrrr.”

Aqu cuma bisa berbicara begitu, setidaknya aqu bermaksud berbicara begitu karena aqu tidak tahu apakah suaraqu keluar atau tidak, pokoknya aqu sudah berusaha, itu juga sudah aqu paksa-paksakan. Aqu tidak tahu apakah dia mengerti apa yg aqu bicarakan, tapi yg jelas dia masih terus mengocokku.

Beberapa detik kemudian, dia mencabut kemaluannya, kakiku Langsung ambruk ke Lantai. Petrus yg menyodokku dari belakang akhirnya klimaks. Dia mengeluarkan kemaluannya dan menyiramkan isinya di punggung dan bokongku. Air maninya membasahi tubuhku bagian belakang. Tidak terlalu banyak spermanya, tapi sangat lengket kurasakan di tubuhku.

Kemudian dia ambruk menindihku. Kurasakan kemaluannya yg menindih bokongku mulai mengecil. “Terimakasih, Sayg” ucapnya sambil mengecup leherku. Aqu hanya terpejam menikmati sisa-sisa kenikmatan barusan. Akhirnya malam itu Petrus menginap di rumahku. Sudah bisa ditebak kita akan mereguk kenikmatan sepanjang malam sampai besok paginya karena libur.

Sesudah percintaan di ruang tamu tadi, Petrus menikmati tubuhku lagi di kamar mandi. Aqu yg sedang mandi dikejutkan akan kehadirannya di depan pintu. Walau masih lemas, aqu terpaksa meladeninya. Aqu hanya diam di Lantai kamar mandi sedangkan dia yg aktif menyodokku.

Malah yg seru adalah ketika sehabis makan malam di luar. Kita kembali ke rumah dan Langsung ke kamarku. Aqu yg sudah bersiap-siap tidur diajaknya menonton BF di komputerku. Adegan-adegan mesum di layar monitor membuat libidoku cepat naik. Aqu mencoba memancing gairah Petrus, tapi dia menolak untuk menyetubuhiku.

Aqu bingung dibuatnya, tidak biasanya dia menolak seperti itu. Selama ini justru aqu yg sering menolak bersenggama dgnnya. Waktu itu, katanya dia mau ML tetapi ada syaratnya. Dia memintaqu untuk menari-nari seperti penari telanjang. Aqu sih OK saja, berhubung dia adalah pacarku dan nafsuku ingin segera dituntaskan, maka aqu menuruti kemauannya.

Bak seorang stripteaser professional, aqu take action di hadapannya. Dia sangat bernafsu sekali menikmati pemandangan Langka tersebut. Baru setelah itu dia mengocokku. Kali ini tanpa basi-basi Langsung ditusuknya kemaluannya ke lubangku yg sudah sangat basah itu. Kenikmatan yg kuharapkan tercapai sudah. Aqu benar-benar puas waktu itu. Belum pernah kita bercinta sepanjang itu.

0 comments:

Post a Comment