CEWE SEBELAH RUMAH KU BEGITU MENGAIRAHKAN
Kisahku ini ketika aq masih kuliah di salah satu universitas swasta terkenal di kota J. Sebagai seorang mahasiswa pasti sudah biasa dengan yg namanya kost, apalagi kalau kostnya kumpul dengan teman-teman senasib yg biaya hidupnya serba pas-passan. Aq kost bersama teman sekampus yg berjumlah 3 orang, karena rumah yg aq kontrak hanya memiliki 3 kamar, ruang tamu, dapur, kamar mandi serta sedikit teras di depan. Letak kamarku paling depan dan teman-teman dibagian tengah dan belakang.
Kami orangnya senang bergaul dan sering ngumpul-ngumpul hingga larut malam. Kami juga rukun dengan para tetangga, karena mereka merasa senang dengan kami, sebab lingkungan di sekitar kami terasa aman dan tak pernah ada gangguan dari pihak lain.
Disebelah rumah kontrakan kami tinggal 2 orang wanita yg kebetulan bekerja pada malam hari di tempat hiburan discotiq dan mereka merasa aman saat pulang kerumah melihat kami masih pada ngumpul di teras sambil main gitar dan bernyanyi.
Suatu ketika kedua wanita tersebut pulang dari bekerja dan membawa sebuah bungkusan yg isinya kue martabak manis yg sengaja dibeli untuk kami yg lagi pada nongkrong sebagai teman begadang. Sebut saja wanita tersebut bernama Ninik berumur dua puluh tahun dan Riris berumur dua puluh satu tahun. Mereka menghampiri kami dan bergabung setelah berganti pakaian dengan t-shirt dan celana pendek. Mereka bernyanyi sambil tertawa kalau ada lagu yg kurang dihafalnya. Aq duduk bersebelahan dengan Ninik yg bernyanyi dengan suara yg pas-pasan dan sesekali aq berduet dengannya.
Rupanya Ninik senang kalau berduet dengan Aq sehingga kami sering mambawakan lagu berdua. Ninik terkadang bergelayut ke pundak Aq ketika bernyanyi bila lagu yg dinyanyikan berirama romantis dan Aq timbul rasa iseng Aq untuk menyentuh susunya dengan sikut dan terasa kenyal. Hari sudah mendekati subuh dan kami memutuskan untuk istirahat tidur, Ninik dan Riris pamit untuk pulang kerumahnya.
Pagi harinya Aq pergi kuliah bersama Rahman dan Beni, ketika melintas di depan rumah Ninik dan Riris, Aq melihat Ninik sedang duduk diruang tengah sambil sarapan roti. Ninik melihat Aq langsung memberikan senyum manisnya sambil melambaikan tangan agar aq mampir dan aq pun menyambutnya. Aq menyuruh Rahman dan Beni untuk pergi duluan karena Aq akan
mampir dulu kerumah Ninik. Ninik duduk disofa sambil menyantap Roti dan menawarkan aq untuk sarapan roti. Ninik membuatkan kopi untuk aq dan ketika meletakkan kopi diatas meja Aq melihat dua gundukan yg tdk memakai BH bergelayut didalam dasternya. Aq pura-pura tdk melihat dan Ninik langsung duduk dekat aq sambil membuatkan roti tawar yg diolesi dengan mentega dan selai strowberry.
Aq sangat kagum dengan pemandangan tadi sehingga membuat simamat yg lagi ngumpet dibalik CD Aq bergerak-gerak. Ninik menyodorkan roti untuk aq dan aq menerimanya untuk dimakan sambil menghirup secangkir kopi. Ninik terlihat cantik walaupun tdk terlalu putih dan inilah yg aq lihat wanita tanpa make-up. Ninik memang wanita sederhana tetapi baik walaupun dia bekerja malam yg selalu dicap oleh masyarakat sebagai sampah.
“Mas hari ini kuliah apa..?!” Ninik membuka pembicaraan.
“Analisa dan etika..” jawabku singkat.
“Masuk jam berapa..?” tanyanya lagi.
“Jam delapan..” jawabku lagi.
“Masih ada waktu 1 jam lagi kok..” katanya.
“Santai aja..” Aq tersenyum dan menganggukkan kepala.
“Riris mana..?” tanya aq pura-pura.
“Tuh masih tidur di kamar tengah..” jawabnya.
“Kamu kok sudah bangun, khan semalam begadang..?!” tanyaku lagi.
“Nggak bisa tidur, habis mikirin yg tadi malam kita nyanyi berdua..” pancingnya.
“Emangnya kenapa?” tanyaku pura-pura.
“Mas.. tangannya iseng sih..!” serunya sambil mencubit tangan aq.
“Memangnya kenapa tangan aq..” pura-pura lagi.
“Itu digesek-gesek kesini nich..” sambil menunjuk payudaranya yg tanpa BH.
“Oo.. Itu too hehehehe” ejekku sambil tersenyum.
“Mas nggak usah masuk kuliah dech hari ini..” pintanya.
“Emangnya kenapa..?” tanyaku.
“Temenin Ninik jalan-jalan aja yuk..” pintanya lagi.
“Jalan-jalan kemana..?” tanyaku lagi.
“Ke Mall..” jawabnya singkat.
“Boleh.. Tapi aq minta traktir yaa..” pintaku sambil mengejek.
“Oke.. Tapi nanti yaa jam 9 kita berangkat dari sini..” jawabnya.
“Oke.. Sekarang kita ngapain..?” tanyaku lagi.
“Kita karaoke.. Mau nggak Mas..?” pintanya.
“Oke.. Siapa takut..” kataku.
Ninik menyalakan VCD Player dan TVnya sambil memasang VCD lagu duet Broery dan Dewi Yull. Ninik membuka pintu kamar Riris untuk mencek apakah masih tidur atau sudah bangun. Ketika pintu terkuak terlihat Riris tidur hanya mengenakan CD dan tanpa apa-apa lagi. Ninik langsung menutup pintu dan melihatku tersenyum karena melihat pemandangan indah yg ada dikamar tersebut.
“Ayoo.. Lihat apa..?” tanya Ninik.
“Lihat bukit..” jawabku sambil mengejeknya.
“Bukit apa..?” tanyannya.
“Bukit kembar..” jawabku lagi.
“Dasar cowok..” rengutnya.
“Cemburu nich yee..” ledekku.
“Iih.. Siapa yg cemburu..” elaknya.
“Gitu aja marah..” godaku.
“Habis.. Lihat gitu aja udah nafsu..” katanya sambil cemberut.
“Ya udah deh.. Sory yaa..” seruku.
“Awas yaa sekali lagi..” ancamnya.
“Habis gimana dong.. orang kelihatan..” ejekku lagi.
“Nich.. Puasin kalau mau lihat..” katanya sambil menyembulkan susunya.
“Awas entar aq gigit lho..” godaku.
“Coba kalau berani..” tantangnya.
“Sini mendekat biar aq gigit..” kataku.
Ninik bangkit dari duduknya dan menghampiri pintu untuk menutupnya dan kembali duduk tetapi diatas pangkuan aq sambil menyodorkan susunya ke mulut aq. Melihat hal tersebut aq tdk membuang-buang kesempatan langsung aq gigit perlahan agar tdk sakit sambil menghisapnya. Ninik melingkarkan tangannya kebelakang kepala aq, aq menghisap putingnya secara perlahan dan tangan kanan aq mengusap-usap susu yg satunya lagi.
“Oohh.. Mass.. Eennaak..” desahnya perlahan.
Tangan kanan aq meraba menuruni kearah perut dan turun lagi ke CD-nya sambil menghusap-husap belahan CD-nya didaerah memeknya.
“Maass.. Hhmm..” desahnya.
Aq menyingkapkan CD-nya dari samping dan jari tengah aq memasuki lubang memeknya untuk mencari clitorisnya.
“Auuchh.. Enak mass..” desahnya lagi.
Ninik mengangkat muka aq dan melumat bibir aq dengan penuh nafsu, aq pun membalasnya dan tangan aq sudah mulai merosotkan CD-nya sampai betisnya agar leluasa mengobok-obok memeknya yg sudah mulai basah.
“Maass.. Teerruuss.. Oohh..” desah panjangnya.
Ninik melepaskan t-shirt aq dan menjilati puting susu aq agar terangsang. Ninik turun dari atas pangkuan aq dan langsung meraih kepala gesper aq untuk membuka resleting celana jeans aq, Ninik langsung mengeluarkan penisku yg sudah tegang dan langsung mengulumnya dengan penuh nafsu. Aq meraih dasternya agar terlepas dari tubuhnya dan meremas-remas kedua susunya.
Lagu yg dipasang oleh Ninik terus mengalun, tetapi kami sedang asyik melakukan cumbuan dengan penuh nafsu birahi. penisku semakin menegang keras, melihat hal tersebut Ninik bangkit dan naik diatas pangkuan aq sambil mengarahkan lubang memeknya agar ditembus oleh penisku. Ninik jongkok diatas sofa sambil menurun naikkan pinggulnya sesuai irama musik yg sedang mangalun.
“Oohh.. Enak mass..” desahnya dan langsung mengulum bibirku.
“Hmm.. Mm..” kulumku dibibirnya.
“Mass. Ayoo.. Keluarin.. Ninik udaahh.. Oohh..” desahnya panjang.
Aq semakin cepat menggoyang pinggul aq agar aq juga orgasme seperti Ninik.
“Niiniikk.. Hhmm..” erang aq sambil memuncratkan sperma dilubang memeknya sambil menarik pinggul Ninik agar merapatkan memeknya penisku sambil mengulum bibirnya.
Setelah agak mengecil penisku, Ninik mencabut memeknya dan turun untuk meraih penisku dan dihisapnya sisa-sisa air kenikamatan kami berdua sampai bersih. Aq merasakan ngilu saat Ninik menjilati kepala penisku. Ninik tersenyum melihat Aq menggelinjang-gelinjang karena ngilu. Kamipun duduk berdampingan sambil berpelukan. Ketika Kami sedang asyik berpelukan tiba-tiba Riris keluar dari kamarnya dan melihat Kami langsung kaget.
“Iich.. Pada habis ngapain tuch..” katanya.
“Sstt.. Jangan berisik..” ledek Ninik.
“Mau..” ledekku sambil senyum.
“Maauu.. donk..” rengeknya dibuat-buat.
“Sini..” kataku sambil memegang penisku.
Ririspun mendekatiku dan Ninik bergeser menjauh untuk memberi kesempatan pada Riris, Riris langsung meraih penisku yg sudah mulai menegang lagi karena melihat ada barang baru mendekatinya. Riris mengelus-elus penisku dan tangan satunya meraih kepalaku untuk mencium bibirku. Aq menyambutnya dengan penuh nafsu sambil meraih memeknya dari balik CD nya.
Ninik hanya termangu melihat hal tersebut dan Aq meraba memek Riris sampai mendapatkan clitorisnya sambil memilin-milin sehingga Riris menggelinjang. Riris berdiri dan langsung membuka cdnya, langsung mengarahkan memeknya ke penisku langsung menancapkannya. Melihat hal tersebut Aq langsung meraih pinggulnya dan membantu untuk bergoyang, sedangkan bibir Aq melumat susunya secara bergantian. Ternyata Riris tdk sehebat Ninik, dalam waktu singkat Riris sudah mencapai orgasmenya.
Riris langsung mencabut memeknya dan langsung duduk disamping Aq. Ninik melihat penisku masih tegak, langsung menghampiri dan mengarahkan memeknya untuk ditusuk yg kedua kalinya. Mendapat serangan seperti itu Aq semakin bersemangat dan menghunjam memek Ninik secara dahsyat. Aq berdiri dalam posisi masih bersetubuh dengan Ninik dan langsung Aq gendong Ninik masuk kedalam kamar Riris yg masih acak-acakkan, Aq melanjutkan persetubuhan sampai tuntas. Rupanya Riris masih penasaran dan mengikuti dari belakang dan ikut naik keatas tempat tidurnya.
Aq memompa Ninik semakin kuat dan beberapa menit kemudian Ninik mencapai orgasmenya. Aq mencabut penisku dan memberi aba-aba kepada Riris agar mengangkang didepan Aq dan langsung Aq hujamkan penisku ke lubang memeknya. Riris membantu menggoyang pinggulnya agar Aq cepat mencapai orgasmenya. Lima belas menit kemudian Riris mendesah-desah dan Aq pun sudah merasakan gumpalan sperma yg mendekati kepala penis dan siap untuk dimuntahkan.
“Ririsss.. Terruuss,” desahku sambil memompanya.
“Samaa.. Riris.. juggaa ” desahnya panjang sambil memeluk tubuh Aq.
Aq pun memuncratkan sperma Aq dilubang memek Riris sambil mengulum bibir Riris dengan penuh semangat. Beberapa menit kemudian Aq cabut penisku dan disambut oleh Ninik untuk mengulumnya agar bersih dari cairan kenikmatan yg baru saja terjadi.
Setelah bersih Ninik langsung menghampiri memek Riris yg masih menganga bekas hujaman penisku dan langsung menjilati serta menyedot cairan kenikmatan yg masih tersisa didalam memek Riris. Pagi Hari ini Aq telah menghunjam dua memek secara bergantian dan tanpa rasa malu Kami melakukannya.
Demikianlah cerita sex terbaru ini, sampai jumpa lagi di lain kesempatan dan ceNinik yg lain.
0 comments:
Post a Comment