Fgila CERITA ASIK GILAQQ ~ KUMPULAN CERITA ASIK
WWW.METROQQ.COM HADIR DENGAN 5 BANK, BCA, MANDIRI, BNI, BRI, DANAMON

Thursday, May 5, 2016

CERITA ASIK GILAQQ

CEWE LIAR

Biasanya ciri ciri tersebut mempunyai kontol yang gede sungguh jika aku dekat dengan dia gejolak birahiku meninggi, ditambah lagi selalu terlihat tonjolan bagian depan celanaya, ibu ibu di sekitarnya gatel juga jika ngobrolin pak Bagas(Kontol gede), hingga babu-babu genit sangat asyik kalau ngomongin bagaimana sepulang dari pasar tadi ngebonceng ojeknya Bagas.
GILAQQ

Mereka cerita soal baunya yang merangsang, soal senggolan dengan tangannya yang penuh bulu. Kadang-kadang mereka sengaja menempelkan susunya saat mbonceng ojek sepeda si Bagas. Sebaliknya si Bagas, dia juga termasuk banyak omong. Dia ceritakan kalau si Nem, babu Koh Abong demen banget nyiumin kontolnya. Dia isep isep kontolnya hingga cairan maninya muncrat ke mana mana. Sampe sampe di telan tuh pejuh, nggak ada sisanya.
Bahkan dia juga cerita kalau Enci”nya (bininya) Koh Abong suka mencuri-curi pandang, dan menaik-naikkan alisnya ketika beradu pandang dengan mata Bagas. Dia lagi cari kesempetan atau alasan bagaimana bisa ketemu empat mata tanpa dilihat lakinya.
Lain lagi Dety, orang Menado yang lakinya kerja di kapal yang hanya 6 bulan sekali lakinya pulang dari laut, itupun tidak lebih dari 1 minggu. Dety berbisik sama Atun temen gosipannya,
“Uhh Tuunn, gue mau klenger deh rasanya”, suatu pagi dia buka omongan
“Kenape emangnya?”, tanya Atun balik dengan logat Betawinya yang kental.
“Gua baru ngrasain deh. Tuh kontol Bagas yang sedepa (mau cerita betapa panjangnya) bener-bener bikin semaput”.
Kemudian dia ceritakan bagaimana tanpa sengaja suatu siang si Bagas kencing di kebon samping rumahnya. Sebagai perempuan yang kesepian karena jarang dapat sentuhan lakinya, dia iseng ngintip dari balik pohon angsana dekat dapurnya. Dia lihat saat Bagas merogoh celananya dan menarik kontolnya keluar. Dety bilang napasnya langsung nyesek. Dia plintirin pentilnya sembari ngintip Bagas kencing. Dia mengkhayal,
“.. coba aku yang dia kencingin.. hhuuhh..”.
Dan beberapa menit sesudah Bagas meninggalkan tempat, dengan gaya yang tidak memancing perhatian orang dia nyamperin tuh tempat kencingnya Bagas. Bagian terakhir ini dan selanjutnya nggak dia ceritakan sama si Atun.
Dia amati batang pohon mangga yang dikencinginnya. Basah. Air liur Dety menetes keluar, jakunnya naik turun. Darahnya tersirap. Dan tanpa bisa menahan diri, tahu-tahu tangan kanannya sudah nyamperin tuh yang basah di batang pohon.

Diusapnya basah kencing si Bagas di pohon itu. Matanya nglirik kanan-kiri-depan nggak ada orang lain, dia endus tuh basah di tangannya itu. Wuu.. pesing banget. Kemudian lidahnya menjulur menjilati basah kencing Bagas itu. Eddaann..
Semua cerita-cerita itu terus terang membuat aku dipenuhi setumpuk obsesi. Kapaann memekku diterobosi kontolnya?! Dan dari kepalaku mengalir berbagai gagasan untuk menjebak Bagas.
Dan kalau sudah begini, mataku menerawang. Aku pengin jilatin batangnya, bijih pelernya sampai dia teriak-teriak keenakkan. Aku akan ciumin pentilnya. Kemudian ketiaknya. Aku akan jilatin semua bagian tubuhnya.
Wwwuu.. nafsu libidoku.. kenapa liar begini ssiihh..?!
Suatu sore, karena ada beberapa bumbu dapur yang habis, aku pergi ke warung langgananku di pasar. Aku pikir jalan sih nggak begitu jauh saat tiba-tiba Bagas dari arah belakangku naik sepeda ojeknya nawarin,
“Kemana bu? Saya anter?”. Terus terang aku langsung terkesiap dan .. gagap..,
“Eehh kang Bagas (begitulah aku biasa memanggil orang lain akang atau kang sebagai tanda hormatku) ..eehh, ..bb ..boleehh, ..mau ke warung langganan nihh”.
Seperti kebo yang dicocok hidungnya, aku nyamperin jok belakang sepedanya, naruh pantat di boncengan sepeda si Bagas.
Seketika itu aku kembali diserang obsesiku. Sementara Bagas nggenjot sepeda, agar tidak jatuh tanganku berpegangan pada sadel yang tentu saja menyentuh bokongnya. Seolah olah ada tegangan tinggi yang langsung menyerang jantungku. Deg, deg, deg. Aku dekatkan wajahku ke punggungnya hingga aku cium bau keringatnya.
“Narik dari jam berapa kang?”, aku buka omongan,
“Yaah nggak tentu bu. Hari ini saya mulai keluar jam 10.00 pagi. Soalnya pagi-pagi tadi tetangga minta bantu pasang kran air. PAM-nya nggak mau keluar”.
Wwaaoo.., tiba-tiba ada ide yang melintas!
“Apa yang nggak mau keluar ..?”, nada bicaraku agak aku bengkokkan.
“Kenapa nggak mau keluar ..?”, untuk lebih memperjelas nada bicaraku yang pertama. Jawabannya nggak begitu aku dengar karena ramainya jalanan.
“Ooo.., kirain apaan yangg.. nggakk keluarr..”.
Dan tanpa aku sadari sepenuhnya, tanganku menjadi agresif, menepuki paha Bagas.
“Kirain barang Mas Bagas yang ini nggak mau keluar”, mulutkupun tak lagi bisa kukendalikan dengan sedikit aku iringi sedikit ha ha hi hi.
“Aahh, ibuu, ntarr dilihat orang lhoo”, sepertinya dia menegor aku. Kepalang basah,

“Habiiss.., orang-orang pada ngomongin ini ssiihh..”, aku sambung omongan sambil tanganku lebih berani lagi, menepuki bagian bawah perutnya yang naik turun karena kaki-kakinya menggenjot sepeda. Dalam hatiku, kapan lagi kesempatan macam ini datang.
“Siapa yang ngomoong buu..??”, dia balik tanya tapi nggak lagi ada tegoran dari mulutnya.
Dan tanganku yang sudah berada di bagian depan celananya ini nggak lagi aku tarik. Bahkan aku kemudian mengelusi dan juga memijat-mijat tonjolan celananya itu.
Aku yakin betul nggak akan dilihat orang, karena posisi itu adalah hal biasa bagi setiap orang yang mbonceng sepeda agar tidak terlempar dari boncengannya.
“Ibu berani banget nih, n”tar dilihat orang terus nyampai-in ke bapak lho buu nanti saya yang berabe”.
Aku tidak menanggapi kecuali tanganku yang makin getol meremas-remas dan memijat. Dan aku rasakan dalam celana itu semakin membesar. Kontol Bagas ngaceng. Aku geragapan, gemetar, deg-degan campur aduk menjadi satu.
“Kang bagas…”, suaraku sesak lirihh.
“Bbuu.., aku ereksi buu..”.
Ooohh, obsesiku kesampaian.., dan aku jawab dengan remasan yang lebih keras.
Terus terang, aku belum pernah melakukan macam ini. Menjadi perempuan dengan penuh nafsu birahi menyerang lelaki. Bahkan sebagai istri yang selama ini cinta dan dicintai oleh suaminya. Dan nggak perlu diragukan, bahwa suamiku juga mampu memberi kepuasan seks setiap aku berhubungan badan dengannya.
Tetapi juga nggak diragukan pula bahwa aku ini termasuk perempuan yang selalu haus akan sex. Tidak jarang aku melakukan masturbasi sesaat sesudah berhubungan badan dengan suamiku. Biasanya suamiku langsung tertidur begitu habis bersetubuh.
Pada saat seperti itu birahiku mengajak aku menerawang. Aku bayangkan banyak lelaki. Kadang-kadang terbayang segerombolan kuli angkut pelabuhan dengan badan dan ototnya yang kekar-kekar. Telanjang dada dengan celana pendek menunjukkan kilatan keringatnya pada bukit-bukit dadanya.
Mereka ini seakan-akan sedang menunggu giliran untuk aku jamah dan kukulum kontol-kontolnya. Wwoo, khayalan macam itu mempercepat nafsuku bangkit.
“Kang Bagas, aku pengin ditidurin akang lho”, aku bener-bener menjadi pengemis. Pengemis birahi.
“Jangan bu, ibu khan banyak dikenalin orang di sini”, jawabnya, yang justru membuat aku makin terbakar.
“Kita cari tempat, nanti aku yang bayarin”, kejarku.
“Dimana bu, saya nggak pernah tahu”.
Iyyaa, tentu saja Bagas nggak pernah mikir untuk nyewa kamar hotel. Klas ekonominya tukang ojek sepeda khan memang rendah banget.
Saat nyampai di warung tujuan aku turun dari sepedanya,
“Kang Bagas tungguin saya yah”, biar nanti aku kasih tahu kemana mencari tempat yang aman dan nyaman untuk acara yang satu ini.
“Nih tempatnya yang kang Bagas tanyain tadi, barusan aku pinjem pensil enciknya (pemilik warung) dan aku tulis tuh alamat hotel yang pernah aku nginap bersama suami saat nemenin saudara yang datang dari Surabaya.
“Maapin bu, saya nggak bisa baca”, ahh.. aku baru ingat kalau dia buta huruf.., konyol banget nih.
“OK kang, gini aja, besok akang tunggu saja aku di halte bis depan sekolah SD Mawar, tahu? Jam 10 pagi, OK?”, dia ngangguk bengong.
Walaupun nggak bisa baca rupanya dia tahu apa artinya “OK”.
“Tt.. tapi bu.., ntar ada yang ngliatin, ntar diaduin ke suami ibu ssaya takut..”,

Jangan lewatkan Gelorabirahi.com

Rupanya dia belum juga mengambil keputusan. Keputusan nekad. Ampuunn.. Aku jadinya nggak sabar.
“Udahlah kang, ayyoo, sambil jalan..”, gairahsex.com sementara hari sudah mulai gelap, lampu jalanan sudah menyala. Pada jam begini orang-orang sibuk, kebanyakan mereka yang baru pulang kerja.
Kembali aku duduk di boncengan sepedanya. Dan kembali aku langsung merangkul pinggangnya hingga tanganku mencapai bagian depan celananya. Rupanya kontol Bagas udah eresi. Tangankupun langsung meremasi gundukkan di celananya itu.
“Bbuu,..”, dia mendesah berbisik.
“Makanya aayyoo kang.., aku juga pengin ini banget..”, jawabku sambbil memijat gundukkan itu. Beberapa saat kami saling terdiam, saling menikmati apa yang sedang berlangsung.
“Buu, bagaimana kalau ketempat lain aja yang gampang bu??”, wwoo.. aku berbinar.
Rupanya sambil jalan ini Bagas mikirin tempat.
“Dimana?”, tanyaku penuh nafsu,
“Di rumah kontrakan temen saya, kebetulan lagi kosong, yang punya rumah lagi mudik, lagian kebonnya lebar, nggak akan ada yang ngliatin, apa lagi gelap begini”.
“Jadi kang Bagas maunya sekarang ini?”, aku agak terperangah, nggak begitu siap, ntar suamiku nyariin lagi.
“Habis kapan lagi bu? Sekarang atau besok-besok sama saja, lagian besok-besok mungkin di rumah itu udah ramai, pemiliknya udah pulang lagi”.
Kalau menyangkut nafsu birahi riupanya Bagas ini nggak begitu bodoh. Cukup lama sebelum akhirnya aku menjawab,
“Ayyolahh..”, sepeda ojek langsung berbalik, beberapa kali berbelok-belok masuk gang-gang kumuh.
Nampaknya orang-orang ramai sepanjang jalan nggak mau ngurusin urusan orang lain. Mereka nampak tidak acuh saat kami melewatinya.
Kemudian sepeda ini nyeberangin lapangan yang luas dibawah tiang tegangan tinggi sebelum masuk rumah kontrakkan yang diceritakan Bagas tadi. Di depan tanaman pagar yang rapat ada pintu halaman dari anyaman ambu, kami berhenti.
Dari dalam ada orang yang bergegas keluar,
“Min, ini mpok gua, baru dateng dari Cirebon, numpang istirahat sebentar sebelum nerusin ke Bekasi, rumah mertuanya. Ntar aku nggak pulang mau ngantar ke Bekasi ya?!”,
aahh.., lihai banget nih Bagas, ngibulnya bener-bener penuh fantasi.. Aku salaman sama “Min” tadi. Saat bersalaman, salah satu jarinya dia selipkan ke telapak tanganku kemudian mengutiknya. Kurang ajar, batinku, rupanya dia tahu kalau si Bagas sekedar ngibul. Rupanya cara macam ini sudah saling mereka kenali. Rupanya kibulan tadi justru untuk aku. Untuk menyakinkan aku bahwa tempat ini aman untukku.
“Ayo bu, istrirahat dulu, mandi-mandi dulu, ntar aku ikut ke Bekasi, biar nggak nyasar-nyasar”, uuhh..tukang kibulku.. yang.. sebentar lagi akan aku jilati kontolnya.
Dan memang aku sudah jadi perempuan yang nekad, pokoknya harus bisa merasakan ngentot sama Bagas. Dan sekarang ini kesempatanya. Masa bodo dengan segala tipuan Bagas, masa bodo dengan tangan usil si “Min” tadi.
Nggak tahunya aku dibawa ke loteng. Dengan tangga yang nyaris tegak aku mengikuti Bagas memasuki ruangan yang sempit berlantai papan dengan nampak bolong sana-sini.
Dalam ruangan tanpa plafon hingga gentingnya yang rendah itu hampir menyentuh kepala, kulihat tikar tergelar. Dan nampak bantal tipis kusam di ujung sana. Kuletakkan barang bawaanku.
Tanpa menunggu ba bi Bu lagi Bagas langsung menerkam aku. Tangannya langsung memerasi bokongku kemudian susu-susuku. Akupun langsung mendesah.. Birahiku bergolak.. Darahku memacu.

1 comments:

  1. Cumapoker kini hadir untuk para pecinta poker online, Yang biasa di mainkan di facebook seperti permainan texas holdem poker, Kini Cumapoker mengerti akan keinginan para pecinta poker online,
    Maka itu kami hadir dengan meluncurkan sebuah website poker yang dapat di mainkan dengan menggunakan uang asli.

    Di CumaPoker kami juga menyediakan 7 permainan yang dapat dimainkan dengan 1 ID :

    - Poker
    - Bandar poker
    - Capsa susun
    - Domino 99
    - Adu Q
    - Bandar Q
    - Bandar Sakong (new game)

    Untuk Info Contact Dan Customer Service Kami, Anda Bisa Menghubungi Kami Di :
    WEBSITE : www.cumapoker.net
    PIN BBM : KEZIA - (2BE3DCA9)
    SKYPE : Cumapoker
    Facebook : cumapoker288@gmail.com
    Twitter : cumapoker88online@gmail.com

    ReplyDelete